• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem menjelaskan serangkaian konsep dan definisi-definisi dari referensi yang ada mengenai sistem serta konsep lainnya yang berhubungan dengan e-learning. Sistem itu sendiri didefinisikan sebagai sekelompok elemen terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod,1998). Secara umum sistem memiliki elemen input (masukan), proses atau transformasi, dan output (keluaran). Elemen keluaran merupakan hasil dari pentransformasian elemen masukan. Kombinasi dari ketiga elemen tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.

Masukan Transformasi Keluaran

Gambar 1. Elemen sistem

E-learning sebagai suatu sistem pembelajaran tidak terlepas dari elemen masukan, transformasi, dan keluaran. Di bawah ini akan dijelaskan konsep serta definisi yang berkaitan dengan e-learning Sekolah Tinggi Ilmu Statistik berbasiskan web.

2.1.1 E-learning

(2)

alternatif dalam proses pembelajaran. Hampir setiap perguruan tinggi telah memiliki web e-learning sebagai sarana pendidikan terhadap masyarakat, sarana komunikasi antar mahasiswa maupun mahasiswa dengan dosen, hingga e-learning yang tidak saja sekedar pelengkap akan tetapi juga telah mampu menggantikan proses pendidikan di dalam kelas.

Definisi E-learning

Berbagai pendapat dikemukakan untuk mendefinisikan e-learning secara tepat. Ada yang mengemukakan bahwa sebuah CD-ROM atau sebuah situs web yang berisi materi-materi pelajaran sudah bisa dikategorikan sebagai e-learning.

E-learning adalah konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar (Wahono,2003). Jaya Kumar C. Koran dalam makalahnya menyatakan bahwa e-learning adalah suatu pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN atau Internet) untuk penyampaian isi materi dan interaksi. Sementara itu Lamhot Simamora dalam artikelnya menyatakan bahwa e-learning merupakan bentuk pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi (synchronous dan asynchronous). Pendapat lain yang lebih spesifik menyatakan bahwa e-learning merupakan suatu konsep cara belajar melalui internet yang ditawarkan oleh penyedia layanan (Nugraha,2005). Pendapat ini sangat sejalan dengan pendapat Fahmi Azmiar yang menyatakan bahwa secara sederhana e-learning adalah sistem belajar jarak jauh dengan menggunakan internet (Azmiar,2005).

Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa e-learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas internet sebagai media penyampainya. Ada dua bagian penting dalam e-learning, yaitu teknologi dan

(3)

materi pendidikan. Teknologi mengacu pada kecanggihan teknologi yang digunakan dalam e-learning, sedangkan materi adalah obyek pembelajaran yang terdapat dalam e-learning itu.

Karena aplikasi e-learning akan berhubungan dengan banyak pemakai dalam waktu yang tidak terbatas, maka aplikasi e-learning harus tangguh. Ketangguhan sisi teknologi diperlukan untuk memastikan kemampuan sistem terhadap pemakaian dalam jumlah yang besar dan lama. Sedangkan ketangguhan sisi materi adalah berhubungan dengan penyajian materi yang dapat dimengerti dengan baik oleh pelajar, sehingga proses pembelajaran benar-benar terjadi layaknya interaksi antara pengajar dan pelajar yang terjadi di kelas.

Secara jaringan, e-learning dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan pembelajar (murid) dengan sumber belajarnya (database, pakar/guru, perpustakaan) maupun dengan pembelajar yang lainnya yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan (Simamora,2002). Interaktifitas dalam hubungan tersebut dapat dilakukan secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous). Hubungan secara langsung merupakan pola hubungan dalam satu waktu interaksi yang sama seperti dalam proses interaksi di dalam kelas. Salah satu contoh dari interaksi synchcronous adalah chatting. Hubungan tidak langsung merupakan bentuk interaksi yang tidak mengharuskan pihak-pihak yang berinteraksi melakukan proses interaksi dalam satu waktu yang bersamaan. Untuk meningkatkan dan mengatur interaksi maka diperlukan fasilitator yang dapat memperlancar proses pemebelajaran.

(4)

Gambar 2. Konsep e-learning Konsep E-learning

Metode pengajaran konvensional yang diselenggarakan di dalam kelas memiliki keterbatasan-keterbatsan yang dapat menghambat proses penyampaian ilmu pengetahuan yang berkembang demikian cepat. Beberapa keterbatasan bisa disebabkan karena masalah waktu dan tempat. Orang yang tinggal di daerah terpencil tentunya akan kesulitan untuk hadir dalam kelas yang letaknya sangat jauh tempatnya. Demikian juga dengan orang yang hanya memiliki waktu luang sedikit tidak mungkin bisa menghadiri pendidikan yang diadakan di dalam kelas secara intensif. Dari kondisi seperti ini maka sistem e-learning diharapkan dapat menjadi solusi alternatif untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang ada. Berbagai elemen yang terdapat dalam e-learning adalah:

1. Materi pendidikan, elemen ini merupakan hal utama dalam e-learning. Materi disajikan dalam bentuk modul yang bisa diakses dengan mudah. 2. Peserta didik (pembelajar), pembelajar merupakan elemen yang menjadi

penerima ilmu pengetahuan dari proses pembelajaran.

3. Komunitas online, komunitas ini bisa dalam bentuk forum diskusi, mailing list, maupun chatting. Melalui komunitas online peserta bisa saling

(5)

berkomunikasi, bertanya dan menjawab baik dengan sesama peserta maupun dengan pengajar.

4. Penyelenggara e-learning, penyelenggara mencakup semua komponen yang bertanggung jawab dalam lancarnya proses pembelajaran mulai dari administrator, pengajar, teknisi, hingga perancang materi.

5. Aplikasi e-learning, aplikasi ini menjadi suatu media perantara dalam proses pembelajaran. Aplikasi harus bisa mendukung pembelajaran yang efisien.

Fungsi E-learning

Dalam kaitannya dengan pembelajaran yang diadakan di dalam kelas (classroom intruction) maka e-learning memiliki fungsi sebagai tambahan (suplemen), pelengkap (komplemen), dan pengganti (substitusi). Fungsi-fungsi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Tambahan (suplemen)

Dikatakan sebagai suplemen apabila peserta didik diberi kebebasan untuk memilih, apakah akan memanfaatkan pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini peserta didik tidak diharuskan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Meskipun sifatnya opsional, akan tetapi peserta didik akan mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas apabila memanfaatkan pembelajaran elektronik yang ada.

2. Pelengkap (komplemen)

Dikatakan sebagai komplemen apabila e-learning diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diselenggarakan di dalam kelas. Sebagai

(6)

komplemen berarti e-learning diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan dan bisa juga menjadi materi remedial bagi peserta didik. Sebagai materi pengayaan berarti e-learning ditujukan untuk peserta didik yang memiliki kemampuan lebih dalam menerima materi pelajaran di dalam kelas. Untuk peserta didik seperti ini e-learning sangat bermanfaat untuk menambah dan meningkatkan wawasan dan pemahaman mereka terhadap pelajaran yang diterimanya di dalam kelas. Sebaliknya, e-learning berfungsi sebagai remedial berarti ditujukan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran di dalam kelas. Bagi peserta didik seperti ini, e-learning diharapkan dapat membantu peserta didik untuk memahami pelajaran yang belum dipahaminya di dalam kelas.

3. Pengganti (substitusi)

E-learning dikatakan sebagai pengganti apabila e-learning telah mampu menggantikan sepenuhnya proses pendidikan yang diselenggarakan di dalam kelas. Fungsi pengganti ini biasanya dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan yang telah maju. Fungsi ini ditujukan agar pembelajar bisa secara fleksibel mengatur jadwal perkuliahan disesuaikan dengan kegiatan sehari-harinya. Dalam pelaksanaannya, ada tiga alternatif yang bisa dipilih oleh peserta didik, yaitu: (1). Sepenuhnya melalui tatap muka langsung (konvensional), (2). Sebagian secara konvensional dan sebagian dengan e-learning, (3). Sepenuhnya dengan e-learning.

Kelebihan dan Kekurangan E-learning

Dalam bentuknya yang berbeda dengan pembelajaran biasa, e-learning menawarkan beragam keuntungan sebagai berikut:

(7)

1. Memberikan pengalaman berbeda dalam belajar. Dengan demikian bisa mengatasi kebosanan dan kejenuhan dalam belajar dengan metode biasa. 2. Mengatasi permasalahan waktu dan tempat. Dengan e-learning seseorang

bisa melakukan pembelajaran dengan mudah kapan dan di mana saja dengan menggunakan komputer yang terhubung dengan jaringan internet. 3. Membentuk kesadaran belajar secara mandiri.

Di sisi lain e-learning itu sendiri memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain:

1. Kurangnya interaksi antara pengajar dengan peserta didik atau antar sesama peserta didik menurunkan fungsi manusia sebagai mahkluk sosial. 2. Beberapa materi pelajaran memerlukan praktek yang harus dibawah

bimbingan pengajar secara langsung.

3. Perangkat pendukung internet di Indonesia masih terbatas. 4. Tidak semua orang mengerti komputer dan internet. 2.1.2 Internet

Secara singkat internet dapat didefinisikan sebagai jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan lokal maupun regional di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung. Setiap komputer yang terhubung ke dalam internet dapat saling berkomunikasi dengan komputer lain yang sama-sama terhubung ke dalam internet.

(8)

web (website). Web (World Wide Web) merupakan layanan dalam internet yang berisikan informasi. Informasi yang dimaksud bisa berupa teks, gambar, suara, dan video. Sedangkan situs web merupakan kumpulan dari halaman-halaman web yang membentuk satu kesatuan. Halaman pertama dari suatu situs web disebut dengan homepage.

Situs web bisa dikategorikan ke dalam situs web dinamis dan situs web statis. Situs web bisa dikatakan dinamis jika situs web tersebut bisa menampilkan keluaran yang berbeda-beda tergantung kondisi dan waktu saat itu. Sedangkan situs web statis tidak bisa menampilkan output yang berubah-ubah.

2.1.3 Basis Data

Basis data dapat diartikan sebagai suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali data yang tersimpan. Pengertian yang lain menjelaskan bahwa basis data merupakan sekumpulan fakta nyata yang saling berhubungan yang disimpan dalam komputer dan mempunyai suatu arti tertentu, atau suatu koleksi data yang terorganisasi sedemikian rupa sehingga dapat mempermudah dalam pencarian yang memberikan kemudahan pemakai dan efisiensi dalam mengolah dan menampilkan data saling berhubungan.

Basis data dapat dikelola melalui apa yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System/DBMS), yaitu perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk:

1. Pendefinisian, pembuatan, dan pembaharuan basis data. 2. Pengelolaan data.

(9)

3. Pembuatan laporan.

2.2 Peralatan Pendukung

Peralatan pendukung yang digunakan dalam perancangan dan implementasi e-learning ini mencakup alat pemodelan analisis sistem, perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). Ketiga alat bantu tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

2.2.1 Alat Pemodelan Analisis Sistem

Dalam melakukan analisis diperlukan alat bantu untuk melakukan pemodelan sistem. Alat bantu pemodelan sistem e-learning ini terdiri dari Entity Relationship Diagram (ERD), Diagram Alur Data (DAD), Decomposition Diagram (Diagram Dekomposisi), dan Dictionary Data (Kamus Data). Alat-alat tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah suatu diagram yang digunakan dalam pemodelan data dalam sistem. Pemodelan data seringkali disebut juga pemodelan basis data karena pada akhirnya diimplementasikan sebagai basis data. Beberapa notasi yang menjadi dasar dalam ERD, antara lain:

1. Entitas (Entity), merupakan suatu kelas dari orang, tempat, objek, kejadian (event), atau konsep tentang apa yang perlu diperoleh dan disimpan sebagai data oleh bisnis.

(10)

2. Relasi, yaitu suatu tanda yang menunjukan adanya hubungan antara suatu entitas dengan entitas yang lain.

Simbol : Nama Relasi

3. Garis, menunjukan adanya hubungan antara himpunan entitas dengan himpunan relasi.

Simbol :

4. Kardinalitas Relasi, menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berhubungan dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:

a. One to one relationship (1 to 1), merupakan hubungan dua entitas dengan perbandingan satu banding satu.

Simbol : Nama Entitas Nama Relasi Nama Entitas

1 1

b. One to many relationship (1 to M), merupakan hubungan dua entitas dengan perbandingan satu banding banyak.

Simbol : Nama Entitas Nama Relasi Nama Entitas

1 M

c. Many to many relationship (M to M), merupakan hubungan dua entitas dengan perbandingan banyak ke banyak.

Simbol : Nama Entitas Nama Relasi Nama Entitas

(11)

Diagram Arus Data (DAD)

DAD atau Data Flow Diagram (DFD) adalah alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan alur logika dari sistem. Di dalam DAD digambarkan entitas-entitas yang terlibat dalam sistem, proses yang dilakukan, arus data, dan penyimpanan data.

DAD dibuat secara bertingkat. Diagram disusun mulai dari DAD level 0 (Diagram konteks), DAD level 1, DAD level 2 dan seterusnya. Banyaknya level tergantung dari banyaknya serta kompleksnya proses dalam sistem. DAD dengan level lebih tinggi merupakan penjelasan dari DAD level dibawahnya. Di dalam DAD digambarkan hal-hal sebagai berikut ini:

1. Proses, proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau mesin terhadap data yang masuk untuk menghasilkan keluaran.

Simbol proses:

2. Entitas, entitas adalah orang, kelompok, sistem, subsistem, komponen, unit yang terlibat dengan sistem.

Simbol entitas:

3. Simpanan data, simpanan data menggambarkan tempat penyimpanan data dalam sistem. Simpanan data bisa berupa file atau basis data yang disimpan di dalam komputer.

Nama Entitas

Nama Proses

(12)

Simbol simpanan data:

4. Arus Data, arus data menjelaskan data yang keluar atau masuk terhadap suatu proses, entitas, dan penyimpanan.

Simbol arus data:

Di dalam arus data dikenal suatu konsep composite data flow atau aliran data campuran yaitu aliran data yang terdiri dari aliran data lain. Aliran tersebut digunakan untuk mengkombinasikan aliran data serupa pada diagram aliran data tingkat tinggi, sehingga diagram bisa lebih mudah dibaca. Konsep ini menurunkan suatu konsep aliran divergen dan konvergen. Aliran divergen menyatakan aliran data yang memisah menjadi banyak aliran data sedangkan aliran konvergen menyatakan gabungan banyak aliran data menjadi aliran data tunggal. Untuk menyatakan titik pemisahan atau penggabungan aliran data digunakan notasi sebagai berikut:

1. Perpotongan empat persegi kecil digunakan untuk menggambarkan titik mengumpulnya banyak aliran data menjadi satu aliran data.

2. Perpotongan hitam kecil digunakan untuk mengambarkan titik menyebarnya satu aliran data menjadi beberapa aliran.

Decomposition Diagram (Diagram Dekomposisi)

Diagram dekomposisi merupakan sebuah alat analisis yang digunakan untuk menggambarkan pemecahan dari proses menjadi sub-sub proses. Dengan menggunakan diagram dekomposisi dapat dilihat pemecahan sebuah sistem

Nama Arus Data

Nama Penyimpanan

(13)

secara fungsional dari atas ke bawah (top-down functional decomposition). Selain itu, diagram dekomposisi juga dapat memperlihatkan struktur dari sistem tersebut.

Data Dictionary (Kamus Data)

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi (Jogiyanto). Pendapat yang lain mengatakan bahwa kamus data merupakan suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga pengguna dan analis sistem memiliki pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data store. Kamus data diperlukan untuk mendefinisikan aliran data, simpanan data, dan proses di dalam DAD, serta entitas dan relationship di dalam ERD.

2.2.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan mencakup bahasa pemrograman, basis data server, web server, sistem operasi dan piranti lunak pendukung. Masing-masing perangkat lunak tersebut dijelaskan sebagai berikut:

HTML, PHP, dan Java Script sebagai bahasa pemrograman

Hypertext Markup Language (HTML), Personal Home Page (PHP), dan Java Script adalah bahasa pemrograman berbasis web yang digunakan dalam membuat aplikasi e-learning ini. HTML adalah bahasa dasar yang digunakan dalam aplikasi berbasis web. HTML dan Java Script berjalan di komputer client. Java Script digunakan untuk menjalankan suatu perintah di komputer client yang tidak bisa dilakukan oleh HTML.

(14)

e-learning ini. Berbagai manipulasi data dan query data dari dan ke basis data dilakukan oleh bahasa ini. Berbeda dengan HTML dan Java Script, PHP berjalan pada komputer server. Artinya bahwa sintak yang diberikan akan dijalankan pada sisi server, sedangkan hasil dari eksekusi di server akan dikirim ke browser komputer client berupa skrip HTML. Dengan demikian, pengguna internet tidak dapat melihat skrip asli dari PHP-nya. Hal ini yang menyebabkan skrip PHP lebih aman dari HTML dan Java Script. Penggabungan dari ketiga bahasa pemrograman ini ditujukan untuk menciptakan suatu web e-learning yang dinamis dan interaktif.

PostgreSQL sebagai basis data server

PostgreSQL merupakan aplikasi basis data relasional yang menggunakan Structured Query Language (SQL), bahasa standar dalam mengakses basis data. PostgreSQL dirancang untuk aplikasi client-server.

PostgreSQL merupakan basis data selain MySQL yang built in dengan PHP. Seperti halnya MySQL, PostgreSQL juga merupakan sebuah open-source software yang dapat didistribusikan secara gratis. PostgreSQL dipilih karena memiliki kelebihan dan kelengkapan dibandingkan dengan MySQL, meskipun dalam sisi lain MySQL memliki kecepatan yang lebih tinggi dari PostgreSQL. Berikut adalah beberapa fasilitas yang ada di PostgreSQL:

1. Adanya fasilitas penanganan transaksi yang kompleks.

2. Adanya konsep foreign key yang sangat diperlukan untuk membentuk suatu database yang normal.

(15)

perhitungan yang rumit dalam proses database.

4. Adanya konsep domain yang memberikan kemudahan penanganan data. Tabel 1. Tipe data yang sering digunakan dalam PostgreSQL

Tipe Data Alias Keterangan

(1) (2) (3)

smallint int2 Angka: -32768 s/d +32767

integer int, int4 Angka: -2147483648 s/d +2147483647

bigint int8 Angka: -9223372036854775808 s/d

9223372036854775807

serial serial4 Angka: 1 s/d 2147483647

bigserial serial8 Angka: 1 s/d 9223372036854775807

boolean bool Nilai Logika (true/false)

character varying

[(n)] varchar [ (n) ]

String dengan panjang berubah sesuai dengan nilai n yang ditentukan character [(n)] char [ (n) ] String dengan panjang tetap sesuai

dengan nilai n yang ditentukan

date Tanggal (tahun, bulan, hari)

real float4 Angka dengan presisi 6 digit angka desimal

double precision float8 Angka dengan presisi 15 digit angka desimal

money Tipe data untuk uang

numeric [(p, s)] decimal [(p, s)] Angka dengan presisi desimal yang ditentukan

text Panjang string tak terhingga

Apache sebagai web server

Apache berperan dalam mengeksekusi program-program PHP. Apache menterjemahkan perintah dalam PHP kedalam bentuk HTML yang kemudian dikirim ke komputer klien untuk di tampilkan di browser. Apache juga melakukan komunikasi dengan basis data untuk melakukan query data sesuai dengan permintaan data dari klien.

(16)

Sistem Operasi

Sistem operasi merupakan bagian piranti lunak yang menjalankan dan mengatur kinerja komputer secara keseluruhan. Sistem operasi yang digunakan untuk komputer server adalah Linux atau windows. Komputer client yang mengakses ke komputer server bisa menggunakan sistem operasi apapun.

Piranti lunak pendukung

Piranti lunak yang dimaksud adalah piranti lunak yang digunakan sebagai alat dalam perancangan dan pembuatan sistem. Piranti lunak bantuan yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Adobe Photoshop CS, digunakan untuk membuat tema antarmuka.

2. Macromedia Dreamweaver MX 2004, digunakan dalam merancang antarmuka dan penulisan kode pemrograman.

3. PHP Editor, digunakan untuk melakukan pengeditan program. 4. PgAdmin III, digunakan dalam pembuatan basis data di PostgreSQL. 5. Microsoft Visio, digunakan dalam pembuatan ERD dan DAD.

2.2.3 Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan adalah komputer server, komputer client, dan berbagai perangkat pendukung jaringan.

1. Komputer server, merupakan komputer yang dijadikan sebagai penyedia layanan (service) bagi komputer-komputer client. Komputer server ini akan digunakan untuk menyimpan file-file web serta basis datanya.

(17)

2. Komputer client, merupakan komputer yang melakukan permintaan (request) paket kepada server untuk dijalankan di komputernya. Komputer client dapat berada dalam satu jaringan lokal dengan komputer server maupun terhubung melalui internet.

3. Perangkat jaringan, merupakan berbagai perangkat yang diperlukan agar komputer server dengan komputer client dapat terhubung baik itu dalam jaringan lokal maupun internet.

Hubungan antara komputer server dengan komputer client dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. Hubungan antara klien dengan server 2.3 Kajian Teori

Sebagai salah satu perguruan tinggi, STIS terikat pada Tri Darma dan tujuan umum perguruan tinggi. Di dalam Tri Darma tercantum bahwa perguruan tinggi memiliki peran pengabdian pada mayarakat. Sedangkan di dalam tujuan umum, sebuah perguruan tinggi harus mampu menyiapkan tenaga yang cakap untuk memangku jabatan yang memerlukan pendidikan tinggi. Konsekuensi dari itu semua maka STIS harus mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang diselenggarakannya dan harus mampu memberikan pendidikan bagi masyarakat luas sebagai salah satu bukti pengabdian pada mayarakat.

(18)

pemberian pendidikan bagi masyarakat luas maka salah satunya bisa dicapai dengan penyelenggaraan pendidikan yang disebut dengan sistem e-learning. Salah satu bentuk e-learning yang banyak digunakan adalah e-learning berbasiskan web. E-learning dalam bentuk ini memungkinkan terjadinya proses pendidikan tanpa terjadinya proses tatap muka secara langsung antara pembelajar dan pengajar. Dengan sistem ini pula, proses pemberian ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas bisa dilakukan dengan mudah.

Dalam pembentukan e-learning berbasiskan web setidaknya dibutuhkan bahasa pemrograman web dan basis data web. Basis data diperlukan dalam menyimpan materi-materi pelajaran serta data-data aktifitas pembelajaran. Dengan demikian data-data pelajaran dan data lainnya dapat terdokumentasikan dengan rapi.

2.4 Kerangka Pikir

Untuk memperoleh e-learning yang tepat dan handal sesuai dengan kebutuhan maka proses pembangunan e-learning STIS dibagi kedalam beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

Analisis Sistem, pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kebutuhan user terhadap sistem serta menganalisis elemen-elemen yang dibutuhkan oleh sistem. Pada tahap ini dilakukan studi terhadap sistem e-learning yang telah ada pada beberapa lembaga atau instansi yang telah memiliki sistem tersebut. Studi ini dilakukan untuk memperoleh gambaran dari sistem e-learning itu sendiri serta meneliti kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem itu.

(19)

Dengan hasil analisis kebutuhan dan studi ini dapat ditentukan cakupan dan fungsi yang harus ada dalam sistem serta seberapa jauh sistem yang baru ini dapat bekerja. Dengan analisis ini juga bisa diketahui elemen-elemen pendukung yang dibutuhkan dalam penerapan sistem.

Perancangan Sistem, tahapan perancangan dilakukan berdasarkan hasil analisis sistem di atas. Pada tahap ini dilakukan penentuan entitas dan data yang dibutuhkan oleh sistem, serta dilakukan pemodelan sistem dengan menggambarkan proses dan aliran data yang terjadi. Tahapan ini menghasilkan gambaran konseptual alir data, rancangan basis data serta rancangan masukan dan keluaran dari sistem.

Implementasi Sistem, tahapan ini dilakukan untuk mengimplementasikan hasil rancangan dan analisis di atas. Pada tahapan ini dilakukan pembuatan program, pembuatan basis data, pembuatan antarmuka masukan dan keluaran, serta menggabungkan berbagai elemen dari sistem untuk membentuk satu kesatuan utuh dari e-learning STIS.

Uji Coba dan Evaluasi, tahapan ini merupakan tahap akhir dalam pembangunan e-learning STIS. Pada tahapan ini dilakukan uji coba terhadap aplikasi yang telah dibangun serta dilanjutkan dengan melakukan evaluasi terhadap kelebihan dan kekurangannya.

Gambar

Gambar 1. Elemen sistem
Tabel 1. Tipe data yang sering digunakan dalam PostgreSQL

Referensi

Dokumen terkait

” Proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan ”. Dari pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan pengertian

Basis data merupakan sebuah sekumpulan fakta berupa repsentasi tabel yang saling berkaitan yang disimpan ke dalam perangkat penyimpanan secara digital dengan menjaga data

Kinerja keuangan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dapat diukur dengan menggunakan data fundamental perusahaan yakni laporan keuangan

Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan

Yang dianggap sebagai pelopor dari gerakan anti pidana mati ini adalah Beccaria dengan karangannya yang terkenal Dei Delitti E Delle Pene (1764). Yang menyebabkan Beccaria

Setiap orang yang memasukkan kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan ke dalam wilayah Republik Indonesia, membuat, merakit, atau memodifikasi kendaraan

Sebaliknya individu yang memiliki tingkat pe- ngetahuan tentang agama yang rendah akan melakukan perilaku seks bebas tanpa berpikir panjang terlebih dahulu sehingga

coli yang membawa plasmid rekombinan pQE30-CFP 21 Mycobacterium tuberculosis dalam media LB yang mengandung ampicilin, kemudian melakukan lisis sel dengan menggunakan