Hal 1 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn
P U T U S A N
Nomor : 431 / PID.SUS / 2016 / PT.MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam pengadilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara terdakwa :
Nama Lengkap : HERDY HASIHOLAN
PANDIANGAN.
Tempat Lahir : Horsik.
Umur / Tanggal Lahir : 37 tahun / 01 Agustus 1978. Jenis Kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat Tinggal : Jalan Rajamin Purba No. 539 Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun.
Agama : Kristen.
Pekerjaan : Wiraswasta.
Pendidikan :
-Terdakwa tidak ditahan;
Terdakwa dipersidangan didampingi Penasehat Hukum Dame Pandiangan, SH.MH. Mangembang Pandiangan, SH. Rosmawari, SH.MH. dan Tanjaya Sidauruk SH berrdasarkan Surat Kuasa tanggal 29 Februari 2016
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor 32 / Pid.Sus / 2016 / PN.Sim, tanggal 14 Juli 2016 dalam perkara terdakwa tersebut diatas;
Hal 2 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum No Reg.Perk :PDM-181 / Siant / N.2.24 / Eu.3 / II / 2015 tanggal 28 Januari 2016 terdakwa didakwa sebagai berikut :
Bahwa ia terdakwa HERDY HASIOLAN PANDIANGAN pada hari Senin tanggal 16 Maret 2015 sekira pukul 11.30 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Maret tahun 2015 bertempat di Toko Trya di Jalan Rajamin Purba No. 539 Desa Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Simalungun yang berwenang mengadili dan memeriksa perkara ini, “Yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”, perbuatan mana yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
Bermula pada hari Senin tanggal 12 Mei 2015 sekira pukul 11.30 Wib, Petugas Balai Besar POM di Medan melakukan pemeriksaan pada Toko Obat TRYA di Jalan Rajamin Purba No. 539 Desa Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, milik terdakwa HERDY HASIOLAN PANDIANGAN menemukan 66 (enam puluh enam) jenis obat Keras Daftar (G) yang dilarang diperjual-belikan di sarana toko obat, saat dilakukan pemeriksaan terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian .
Terdakwa memperoleh obat-obat tersebut dari Salesman Freelance yang datang menawarkan Obat Keras ke toko obat milik terdakwa tersebut tidak dikenal dengan salesman tersebut dan tidak tahu dari perusahaan farmasi mana, bahwa Toko Obat TRYA sudah ada beberapa kali diperiksa oleh Petugas BBPOM di Medan atau Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun dan sudah pernah diberi tahu oleh Petugas untuk tidak menjual obat keras, tetapi terdakwa masih menjual obat keras tersebut karena banyak konsumen / pasien yang datang mencarinya ke Toko Obat TRYA
Hal 3 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn . Saat ini terdakwa sedang mengurus izin pendirian Apotek ke Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun agar nantinya bisa legal / resmi dapat memperjual-belikan obat keras .
Berdasarkan keterangan saksi ahli DENNY S. PURBA, S.Si,Apt menyatakan bahwa terdakwa HERDY HASIOLAN PANDIANGAN pemilik 66 (enam puluh enam) jenis Obat Keras Daftar (G) yang disita oleg Petugas Balai Besar POM di Medan dari Toko Obat TRYA Jalan Rajamin Purba No. 539 Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian ;
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 198 Jo Pasal 108 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Menimbang, bahwa berdasarkan surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 11 Mei 2016 No Reg.Perk :PDM-181 / Siant / N.2.24 / Eu.3 / II / 2015 terdakwa telah dituntut sebagai berikut :
1. Menyatakan terdakwa HERDY HASIOLAN PANDIANGAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian yang meliputi perbuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan” melanggar Pasal 198 Jo. Pasal 108 UU R.I No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dalan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa HERDY HASIOLAN PANDIANGAN dengan pidana denda sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) subsidair selama 8 (delapan) bulan kurungan; 3. Menetapkan barang bukti berupa :
No. Nama Barang Jumlah Keterangan
1. Cefadroxil 500 mg 7 (tujuh) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 2. Floxigra 500 mg 3 (tiga) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 3. Etaflox 500 mg 3 (tiga) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 4. Grafalin 4 mg 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G)
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Hal 4 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn 5. Vasea 6 (enam) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 6. Grazeo 20 mg 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 7. Omeric 300 mg 2 (dua) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 8. Alvita 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 9. Roverton 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 10. Dexa M 0,75 mg 7 (tujuh) box @ 500 tablet Obat Keras Daftar (G) 11. Ciprofloxacin 500 mg 2 (dua) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 12. Trodeb 9 (sembilan) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 13. Erya Forte 2 (dua) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 14. Omeprazole 20 mg 8 (delapan) box @ 30
capsul
Obat Keras Daftar (G) 15. Cetrizine Hcl 2 (dua) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 16. Dexamethasone 0,5
mg
1 (satu) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 17. Ampicillin 500 mg 10 (sepuluh) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 18. Voltadex 50 mgl 17 (tujuh belas) box @
100 tablet
Obat Keras Daftar (G)) 19. Methylprednisolon 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 20. Acyclovir 400 mg 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 21. Acyclovir 200 mg 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 22. Omeretik 20 mg 5 (lima) box @ 100 capsul Obat Keras Daftar (G) 23. Dextamec 2 (dua) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 24. Pronicy 6 (enam) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 25. Asam Mefenamat
500 mg
2 (dua) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 26. Tramadol 50 mg 1 (satu) box @ 50 capsul Obat Keras Daftar (G) 27. Scandexon 2 (dua) box @ 500 tablet Obat Keras Daftar (G) 28. Muzoral 1 (satu) box @ 50 tablet Obat Keras Daftar (G) 29. Irgapan 100mg 2 (dua) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 30. Dexymox Forte 4 (empat) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 31. Dextem Plus 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 32. Yusimox 500 mg 4 (empat) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 33. Spasminal 1 (satu) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 34. Trodex 9 (sembilan) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 35 Piroxicam 20 mg 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 36. Metformin 500 mg 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 37. Altran 500 mg 2 (dua) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 38. Lansoprazole 30 mg 7 (tujuh) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 39. Selmatic 20 mg 10 (sepuluh) strip @ 10
caplet
Obat Keras Daftar (G) 40. Vibramox 500 mg 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G)
Hal 5 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn 41. Allofar 300 mg 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 42. Norvon 10 mg 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 43. Samrox 20 mg 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 44. Mefinal 250 mg 4 (empat) box @ 100
capsul
Obat Keras Daftar (G) 45. Moxigra 500 mg 5 (lima) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 46. Kemoramin 150 mg 10 (sepuluh) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 47. Dexa M 0,75 mg 8 (delapan) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 48. Eltazon 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G)) 49. Piroxicam 10 mg 8 (delapan) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 50. Antalgin 13 (tiga belas) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 51. Captropil 25 mg 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 52. Amplodipine 10 mg 8 (delapan) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 53. Neuralgin 12(dua belas) strip @ 10
tablet
Obat Keras Daftar (G) 54. Ketokonazole 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 55. Metronidazole 500
mg
3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 56. Irgapan 200 mg 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 57. Lokev 2 (dua) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 58. Omegtrim Syrup 12 (dua belas) botol Obat Keras Daftar (G) 59. Zultrop Syrup 16 (enam belas) botol Obat Keras Daftar (G) 60. Pharmoxil Syrup 12 (dua belas) botol Obat Keras Daftar (G) 61. Transbroncho Syrup 6 (enam) botol Obat Keras Daftar (G) 62. Synalten Cream 10 (sepuluh) tube Obat Keras Daftar (G) 63. Gentamicin Cream 4 (empat) box Obat Keras Daftar (G) 64. Citrizine 5 (lima) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 65. Amoxicillin 500 mg 2 (dua) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 66. Pikhang Shuang 340 (tiga ratus empat
puluh) tube
Obat Keras Daftar (G)
Agar barang bukti tersebut dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.3.000,- (tiga ribu rupiah);
Menimbang, bahwa berdasarkan atas tuntutan tersebut, Pengadilan Negeri Simalungun telah menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
1. Menyatakan terdakwa HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN, telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tidak Memiliki Keahlian dan Kewenangan Untuk Melakukan Praktik Kefarmasian Yang Meliputi Pengadaan dan Penyimpanan Obat”;
Hal 6 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa HERDY HASIHOLAN
PANDIANGAN, dengan pidana denda sebesar Rp.30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah), dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 4 (empat) bulan;
3. Menetapkan barang bukti :
No. Nama Barang Jumlah Keterangan
1. Cefadroxil 500 mg 7 (tujuh) box @ 100 caplet
Obat Keras Daftar (G) 2. Floxigra 500 mg 3 (tiga) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 3. Etaflox 500 mg 3 (tiga) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 4. Grafalin 4 mg 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 5. Vasea 6 (enam) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 6. Grazeo 20 mg 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 7. Omeric 300 mg 2 (dua) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 8. Alvita 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 9. Roverton 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 10. Dexa M 0,75 mg 7 (tujuh) box @ 500
tablet
Obat Keras Daftar (G) 11. Ciprofloxacin 500
mg
2 (dua) box @ 100 caplet
Obat Keras Daftar (G) 12. Trodeb 9 (sembilan) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 13. Erya Forte 2 (dua) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 14. Omeprazole 20 mg 8 (delapan) box @ 30
capsul
Obat Keras Daftar (G) 15. Cetrizine Hcl 2 (dua) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 16. Dexamethasone 0,5
mg
1 (satu) box @ 100 tablet
Obat Keras Daftar (G) 17. Ampicillin 500 mg 10 (sepuluh) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 18. Voltadex 50 mgl 17 (tujuh belas) box @
100 tablet
Obat Keras Daftar (G)) 19. Methylprednisolon 3 (tiga) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 20. Acyclovir 400 mg 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 21. Acyclovir 200 mg 3 (tiga) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 22. Omeretik 20 mg 5 (lima) box @ 100
capsul
Obat Keras Daftar (G)
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Hal 7 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn 23. Dextamec 2 (dua) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 24. Pronicy 6 (enam) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 25. Asam Mefenamat
500 mg
2 (dua) box @ 100 caplet
Obat Keras Daftar (G) 26. Tramadol 50 mg 1 (satu) box @ 50
capsul
Obat Keras Daftar (G) 27. Scandexon 2 (dua) box @ 500
tablet
Obat Keras Daftar (G) 28. Muzoral 1 (satu) box @ 50 tablet Obat Keras Daftar (G) 29. Irgapan 100mg 2 (dua) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 30. Dexymox Forte 4 (empat) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 31. Dextem Plus 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 32. Yusimox 500 mg 4 (empat) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 33. Spasminal 1 (satu) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 34. Trodex 9 (sembilan) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 35 Piroxicam 20 mg 3 (tiga) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 36. Metformin 500 mg 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 37. Altran 500 mg 2 (dua) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 38. Lansoprazole 30 mg 7 (tujuh) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 39. Selmatic 20 mg 10 (sepuluh) strip @ 10
caplet
Obat Keras Daftar (G) 40. Vibramox 500 mg 3 (tiga) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 41. Allofar 300 mg 4 (empat) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 42. Norvon 10 mg 3 (tiga) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 43. Samrox 20 mg 3 (tiga) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 44. Mefinal 250 mg 4 (empat) box @ 100
capsul
Obat Keras Daftar (G) 45. Moxigra 500 mg 5 (lima) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 46. Kemoramin 150 mg 10 (sepuluh) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 47. Dexa M 0,75 mg 8 (delapan) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 48. Eltazon 3 (tiga) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G)) 49. Piroxicam 10 mg 8 (delapan) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 50. Antalgin 13 (tiga belas) box @
100 tablet
Obat Keras Daftar (G)
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Hal 8 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn 51. Captropil 25 mg 3 (tiga) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 52. Amplodipine 10 mg 8 (delapan) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 53. Neuralgin 12(dua belas) strip @
10 tablet
Obat Keras Daftar (G) 54. Ketokonazole 3 (tiga) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 55. Metronidazole 500
mg
3 (tiga) box @ 100 tablet
Obat Keras Daftar (G) 56. Irgapan 200 mg 3 (tiga) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 57. Lokev 2 (dua) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 58. Omegtrim Syrup 12 (dua belas) botol Obat Keras Daftar (G) 59. Zultrop Syrup 16 (enam belas) botol Obat Keras Daftar (G) 60. Pharmoxil Syrup 12 (dua belas) botol Obat Keras Daftar (G) 61. Transbroncho Syrup 6 (enam) botol Obat Keras Daftar (G) 62. Synalten Cream 10 (sepuluh) tube Obat Keras Daftar (G) 63. Gentamicin Cream 4 (empat) box Obat Keras Daftar (G) 64. Citrizine 5 (lima) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 65. Amoxicillin 500 mg 2 (dua) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 66. Pikhang Shuang 340 (tiga ratus empat
puluh) tube
Obat Keras Daftar (G)
Dirampas untuk dimusnahkan;
4. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp.3.000,- (tiga ribu rupiah)
Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Penasehat Hukum Terdakwa telah menyatakan minta Banding dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Simalungun pada tanggal 18 Juli 2016 sebagaimana ternyata dari akta permintaan Banding Nomor: 32 / Akta Pid.Sus / 2016 / PN.Sim dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan dengan cara seksama kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 18 Juli 2016 ;
Menimbang, bahwa sehubungan dengan permintaan banding tersebut terdakwa telah mengajukan Memori Banding tanggal 21 September 2016 dan memori banding tersebut telah pula diberitahukan dengan cara seksama kepada Jaksa Penuntut Umum melalui surat Pengadilan Tinggi Medan pada tanggal 21 September 2016, yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
Hal 9 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn Bahwa Terdakwa / Pembanding tidak dapat menerima Putusan Hakim Majelis / Pengadilan Negeri Simalungun No. 32 / Pid-Sus / 2016 / PN-Sim. tanggal 14 Juli 2016 tersebut, dan Terdakwa / Pembanding sangat keberatan atas alasan-alasan dan atau pertimbangan hukum Hakim Majelis / Pengadilan Negeri Simalungun dalam putusan tersebut, sehingga Terdakwa / Pembanding melalui Penasihat Hukumnya mengajukan Pernyataan Banding di kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun pada hari senin tanggal 18 Juli 2016 waktu yang ditentukan dalam hukum acara pidana, dan karena itu Permohonan Banding ini patut dinyatakan dapat diterima secara formil.
Bahwa Hakim Majelis / Pengadilan Negeri Simalungun telah menjatuhkan Putusan No. 32 / Pid-Sus / 2016 / PN-Sim tanggal 14 Juli 2016 berdasarkan atas Tuntutan Penuntut Umum yang diajukan pada tanggal 11 Mei 2016.
Bahwa Penuntut Umum berkesimpulan dalam Surat Tuntutannya tanggal 11 Mei 2016 yang pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana melanggar pasal 198 jo. pasal 108 U.U. R.I. No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dengan alasan Bahwa Terdakwa telah melakukan praktek kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional, dan terdakwa melakukan jual-beli obat di toko obat trya milik terdakwa di jalan rajamin purba no. 539 desa perdagangan kecamatan bandar kabupaten simalungun pada hari senin tanggal 12 mei 2015 sekira pukul 11.30 wib.”
Bahwa Penuntut Umum telah mengajukan Surat tuntutan tanggal 11 Mei 2016 dengan amar sebagai berikut :
MENUNTUT
1. Menyatakan terdakwa HERDY HASIOLAN PANDIANGAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan
Hal 10 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn praktik kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisonal harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahliaan dan kewenangan sesuai dengan keterntuan peraturan perundang-undangan “ melanggar pasal 198 jo. pasal 108 U.U R.I. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa HERDY HASIOLAN PANDIANGAN dengan pidana denda sebesar Rp. 50. 000.000,- ( lima puluh juta rupiah ) subsidair selama 8 ( delapan ) bulan kurungan ;
3. Menetapkan barang bukti berupa 66 ( enam puluh enam ) jenis obat daftar G sebagaimana terlampir dalam berkas perkara Dirampas untuk dimusnahkan ;
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.3.000,- (tiga ribu rupiah).
Bahwa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Simalungun telah mengajukan Terdakwa / Pembanding ke persidangan perkara pidana pada Pengadilan Negeri Simalungun dengan dakwaan tunggal yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut :
Bahwa Ia terdakwa HERDY HASIOLAN PANDIANGAN pada hari senin tanggal 16 Maret 2015 sekira pukul 11.30 Wib. Atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Maret tahun 2015 bertempat di Toko Trya di Jalan Rajamin Purba No. 539 Desa Perdagangan Kecamatan Banda r Kabupaten Simalungun atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalamdaerah hukum Pengadilan Negeri Simalungun yang berwenang mengadili dan memeriksa perkara ini, yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktek kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendaliaan mutu sediaan farmasi, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional, harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
Hal 11 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, perbuatan mana yang dilakukan terakwa dengan cara sebagai berikut :
Bermula pada hari senin tanggal 12 Mei 2015 sekira pukul 11.30 Wib. Petugas Balai Besar POM di Medan melakukan pemeriksaan pada Toko Obat Trya di Jalan Rajamin Purba No. 539 Desa Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, milik Terdakwa Herdy Hasiolan Pandiangan, menemukan 66 ( enam puluh enam ) jenis obat keras daftar ( G ) yang dilarang diperjualbelikan disarana toko obat, saat dilakukan pemeriksaan terdakwa tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktek kefarmasian.
Terdakwa memperoleh obat-obat tersebut dari salesman freelance yang datang menawarkan obat keras ke Toko Obat milik terdakwa tersebut, tidak dikenal dengan salesman tersebut dan tidak tahu dari perusahaan farmasi mana, bahwa toko obat Trya sudah ada beberapa kali diperiksa oleh Petugas BPOM di Medan atau Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun dan sudah pernah diberitahu oleh petugas untuk tidak menjual obat keras, tetapi terdakwa masih menjual obat keras tersebut karena banyak konsumen / pasien yang datang mencarinya ke Toko Obat Trya. Saat ini terdakwa sedang mengurus ijin pendirian Apotek ke Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun agar nantinya bisa legal / resmi dapat memperjualbelikan obat keras.
Berdasarkan keterangan saksi ahli DENNY S. PURBA, S.SI.APT. menyatakan bahwa Terdakwa HERDY HASIOLAN PANDIANGAN pemilik 66 ( enam puluh enam ) jenis obat keras daftar (G) yang disita oleh Petugas Balai Besar POM di Medan dari Toko Obat Trya Jalan Rajamin Purba No. 539 Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktek kefarmasian.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 198 jo. pasal 108 UU.RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Bahwa Atas adanya Dakwaan Penuntut umum terhadap Terdakwa tersebut, maka Penuntut Umum telah mengajukan Alat Bukti
Hal 12 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn Saksi-saksi dan Barang Bukti untuk membuktikan Dakwaannya, dan Terdakwa juga mengajukan Saksi-saksi yang meringankan ( a de charge getuige) dan alat bukti surat untuk membantah Dakwaan Penuntut Umum terhadap Terdakwa.
Bahwa Saksi-saksi yang diajukan oleh Penuntut Umum dan Terdakwa tersebut memberikan keterangan di depan persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
I. KETERANGAN SAKSI-SAKSI
1. Saksi RONNY SILITONGA, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
a. Saksi adalah seorang petugas pramubakti di BPOM Medan b. Bahwa saksi bertugas sebagai pengemudi mobil ketika Petugas
BPOM Medan mau melakukan pemeriksaan ke Toko Obat di Perdagangan Kabupaten Simalungun.
c. Bahwa Saksi datang ke Toko Obat Trya di Perdagangan Kabupaten Simalungun pada hari senin tanggal 16 Maret 2016 bersama Saksi Urupan Sirait, saksi Hayani dan saksi Fitriani. d. Bahwa Saksi tidak ikut melakukan pemeriksaan obat-obatan di
dalam Toko Obat Trya milik Terdakwa pada hari senin tanggal 16 Maret 2015.
e. Bahwa saksi hanya ikut membantu mengangkat kardus-kardus tempat obat-obatan yang diambil oleh Petugas BPOM Medan. f. Bahwa saksi tidak tahu darimana obat-obatan milik Terdakwa
diambil oleh Petugas BPOM Medan.
g. Bahwa Obat-obatan yang diperlihatkan di persidangan benar sebagai obat-obatan yang diambil oleh Petugas BPOM Medan dari Toko Trya milik Terdakwa.
2. Saksi HAYANI, S.H. menerangkan pada pokoknya sebagai berikut : a. bahwa saksi adalah PNS di BPOM Medan, dan saksi juga
bertugas sebagai PENYIDIK PNS PADA BPOM MEDAN.
b. Bahwa saksi benar ikut pergi ke Kota Perdagangan Kabupaten Simalungun bersama Saksi Urupan Sirait dan Saksi Fitriani Hutasuhut untuk melakukan pemeriksaan ke beberapa Toko Obat yang ada di Kota Perdagangan Kabupaten Simalungun. c. Bahwa setelah Petugas BPOM Medan tiba di Kota Perdagangan
Kabupaten Simalungun, maka Saksi dan Petugas BPOM Medan
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Hal 13 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn lainnya melakukan pemeriksaan pertama ke Toko Obat Trya Perdagangan milik Terdakwa.
d. Bahwa Petugas BPOM Medan tidak ada menemukan Obat-obat daftar G dalam Rak atau Lemari obat di dalam Toko Obat Trya milik Terdakwa.
e. Bahwa kemudian Saksi dan Petugas BPOM Medan lainnya berbagi tugas untuk melanjutkan pemeriksaan di Toko Obat Trya.
f. Bahwa Saksi Urupan Sirait melanjutkan pemeriksaan di Toko Obat Trya milik Terdakwa, tetapi Saksi melakukan pemeriksaan di Toko Obat yang ada disebelah kiri Toko Obat Trya.
g. Bahwa saksi tidak ikut mengumpulkan obat-obatan daftar G yang diambil dari rumah tempat tinggal Terdakwa.
h. Bahwa Saksi hanya menandatangani berita acara penyitaan obat-obatan daftar G yang diambil dari rumah terdakwa.
i. Bahwa saksi tidak ada membaca Surat Perintah Penyitaan yang ditandatangani kepala BPOM Medan untuk Penyitaan obat-obat daftar G dari Rumah Terdakwa.
j. Bahwa saksi tidak melihat isi kardus tempat obat-obatan yang diambil dari Rumah Terdakwa, karena Ketika Saksi masuk kembali ke Toko Obat Trya ternyata Kardus-kardus tempat obat sudah dilakban atau diplester tertutup dan saksi hanya menandatangani berita acara.
k. Bahwa kemudian saksi menyatakan dengan tegas di persidangan bahwa saksi mencabut sebagian keterangan saksi yang ada dalam BAP yang dibuat oleh Penyidik BPOM Medan tanggal 17 April 2015.
l. Bahwa Saksi dan Petugas BPOM Medan tidak ada memeriksa Surat Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB ) rumah milik Terdakwa pada saat Petugas BPOM Medan melakukan pemeriksaan di Rumah milik Terdakwa, sehingga Saksi tidak tahu batas bangunan rumah terdakwa dengan Toko Obat Trya.
m. Bahwa Warga Masyarakat dan atau Kepala Lingkungan atau Perangkat Kelurahan setempat tidak ada menyaksikan penggeledahan dan penyitaan yang dilakukan oleh Petugas BPOM Medan atas Obat-obatan milik Terdakwa pada hari senin
tanggal 16 Maret 2015.
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Hal 14 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn n. Bahwa Terdakwa tidak dalam keadaan sedang menjual Obat-obat daftar G ketika Petugas BPOM Medan melakukan penyitaan atas obat-obatan daftar G dari Rumah Terdakwa pada hari senin tanggal 16 Maret 2015.
3. Saksi WAHIDIN NASUTION, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
a. Bahwa saksi telah bertugas sebagai asisten apoteker di Toka Obat Trya milik Terdakwa selama 12 ( dua belas ) tahun.
b. Bahwa Saksi mempunyai ijin praktek yang sah sebagai tenaga kefarmasian.
c. Bahwa Saksi tidak berada di Toko Obat Trya milik Terdakwa ketika Petugas BPOM Medan melakukan pemeriksaan ke Toko Obat Trya pada hari senin tanggal 16 Maret 2015.
d. Bahwa Toko Obat Trya milik terdakwa tidak ada menjual Obat-obat keras daftar G.
e. Bahwa Obat-obatan Daftar G yang diperlihatkan di persidangan tidak ada dijual di toko Obat Trya milik Terdakwa, tetapi Saksi tahu bahwa Obat-obatan tersebut adalah Obat-obatan yang digunakan di tempat praktek pengobatan Bidan Asriati Simbolon ( isteri terdakwa ).
f. Bahwa Obat-obatan daftar G yang diperlihatkan di persidangan adalah obat yang legal dipakai dan dapat dibeli secara bebas di Apotek tanpa resep dokter.
g. Bahwa Obat anti gatal merek PHIKANG SUANG tidak ada dijual di Toko Obat Trya milik Terdakwa.
h. Bahwa Rumah Terdakwa bertolak belakang dengan Toko Obat Trya, dan Saksi jarang masuk ke dalam rumah terdakwa maupun ke ruang praktek pengobatan isteri terdakwa.
4. Saksi FITRIANI, S.Farm.Apt. menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
a. Bahwa Saksi adalah PNS dan Penyidik PNS pada BPOM Medan.
b. Bahwa saksi benar ikut melakukan pemeriksaan ke Toko Obat Trya milik terdakwa di Kota Perdagangan Kabupaten Simalungun pada hari senin tanggal 16 Maret 2016.
Hal 15 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn c. Bahwa Saksi benar ada membuat Berita Acara Pemeriksaan (
BAP ) atas nama saksi HAYANI, S.H. dan saksi membuat keterangan dalam BAP sesuai keterangan saksi Hayani, S.H. d. Bahwa Saksi TIDAK TAHU MENGAPA SAKSI HAYANI, SH.
MENCABUT KETERANGANNYA YANG TERCANTUM DALAM BAP YANG DIBUAT OLEH SAKSI.
e. Bahwa Saksi Hayani, S.H. benar tidak ikut mengumpulkan obat-obatan yang diambil dari Rumah Terdakwa, tetapi Saksi Hayani, S.H. ada menandatangani berita acara penyitaan obat-obatan. f. Bahwa Saksi ikut memeriksa semua obat-obatan yang ada di
lemari obat atau etalese obat di Toko Obat Trya milik Terdakwa, dan Saks serta Petugas BPOM Medan TIDAK ADA MENEMUKAN OBAT DAFTAR G DI LEMARI OBAT ATAU ETALASE OBAT DI TOKO OBAT TRYA MILIK TERDAKWA. g. Bahwa semua obat-obat daftar G yang disita dalam perkara ini
ditemukan di rumah terdakwa yang berada di belakang Toko Obat Trya.
h. Bahwa obat-obat daftar G itu ada tersimpan dalam lemari dan ada dalam kardus yang yang terletak di atas lantai rumah milik terdakwa.
i. Bahwa obat-obat daftar G yang disita dalam perkara ini tidak ada yang sedang diperjual-belikan di Toko Obat Trya ketika saksi dan petugas BPOM Medan lainnya sedang melakukan pemeriksaan.
j. Bahwa Obat-obat Daftar G disita dari Rumah Terdakwa karena Petugas BPOM Medan menganggap Rumah terdakwa sebagai Gudang Penyimpanan Obat Toko Trya.
k. Bahwa di rumah milik terdakwa benar ada tempat praktek pengobatan.
l. Bahwa Saksi tidak ada meminta data kepada Terdakwa tentang sampai mana bangunan yang menjadi Toko Obat Trya.
m. Bahwa saksi sebagai Penyidik PNS BPOM Medan TIDAK MENGETAHUI TELAH ADA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI YANG MENYATAKAN KETENTUAN PASAL 108 U.U R.I. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan DINYATAKAN TIDAK MENGIKAT DAN BERTENTANGAN DENGAN UUD 1945.
Hal 16 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn 5. Saksi URUPAN SIRAIT, S.H. menerangkan pada pokoknya sebagai
berikut
a. Bahwa Saksi adalah PNS dan Penyidik PNS pada BPOM Medan.
b. Bahwa selama ini Petugas BPOM Medan hanya melakukan pemeriksaan biasa atau pemeriksaan berkala, tetapi ada laporan masyarakat bahwa ada penjualan obat daftar G di Toko-toko Obat yang ada di Kecamatan Perdagangan Kabupaten Simalungun, sehingga Kepala BPOM Medan memerintahkan untuk melakukan pemeriksaan ke setiap toko obat.
c. Bahwa salah satu Toko Obat yang diperiksa adalah Toko Obat Trya milik Terdakwa.
d. Bahwa saksi benar melakukan pemeriksaan ke Toko Obat Trya milik terdakwa di Kota Perdagangan Kabupaten Simalungun pada hari senin tanggal 16 Maret 2016.
e. Bahwa Saksi memeriksa semua obat-obatan yang ada di lemari obat atau etalese obat di Toko Obat Trya milik Terdakwa, dan Saksi serta Petugas BPOM Medan TIDAK ADA MENEMUKAN OBAT DAFTAR G DI LEMARI OBAT ATAU ETALASE OBAT DI TOKO OBAT TRYA MILIK TERDAKWA. f. Bahwa semua obat-obat daftar G yang disita dalam perkara ini
ditemukan di rumah terdakwa yang berada di belakang Toko Obat Trya.
g. Bahwa obat-obat daftar G itu ada tersimpan dalam lemari dan ada dalam kardus yang yang terletak di atas lantai rumah milik terdakwa.
h. Bahwa obat-obat daftar G yang disita dalam perkara ini tidak ada sedang diperjual-belikan di Toko Obat Trya ketika saksi dan petugas BPOM Medan lainnya sedang melakukan pemeriksaan di Toko Obat Trya milik terdakwa.
i. Bahwa Obat-obat Daftar G tersebut disita dari Rumah Terdakwa karena Petugas BPOM Medan menganggap Rumah terdakwa sebagai Gudang Penyimpanan Obat Toko Trya.
j. Bahwa di rumah milik terdakwa benar ada tempat praktek pengobatan.
Hal 17 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn k. Bahwa Saksi tidak ada meminta data kepada Terdakwa tentang
sampai dimana batas bangunan yang menjadi Toko Obat Trya dengan rumah terdakwa.
l. Bahwa saksi sebagai Penyidik PNS BPOM Medan TIDAK MENGETAHUI TELAH ADA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI YANG MENYATAKAN KETENTUAN PASAL 108 U.U R.I. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan DINYATAKAN TIDAK MENGIKAT DAN BERTENTANGAN DENGAN UUD 1945.
m. Bahwa Saksi TIDAK TAHU MENGAPA SAKSI HAYANI, SH. MENCABUT KETERANGANNYA YANG TERCANTUM DALAM BAP YANG DIBUAT OLEH PENYIDIK BPOM Medan.
n. Bahwa Saksi Hayani, S.H. benar tidak ikut mengumpulkan obat-obatan yang diambil dari Rumah Terdakwa, tetapi Saksi Hayani, S.H. ada menandatangani berita acara penyitaan obat-obatan yang diambil dari Rumah terdakwa.
o. Bahwa Saksi Hayani, S.H. bersama Petugas BPOM Medan lainnya yang bernama Ramses, benar melakukan pemeriksaan di Toko Obat LAMHOT FARMASI, yaitu Toko Obat yang bersebelahan dengan Toko Obat Trya milik Terdakwa.
p. Bahwa Kepala Desa setempat atau Petugas RT / RW atau kepala lingkungan tidak ada turut menyaksikan ketika Petugas BPOM Medan melakukan penggeledahan toko obat Trya dan Rumah terdakwa pada hari senin tanggal 16 Maret 2016.
q. Bahwa Kepala Desa setempat atau Petugas RT / RW atau kepala lingkungan tidak ada turut menyaksikan ketika Petugas BPOM Medan melakukan penyitaan atas obat-obatan daftar G dari Rumah terdakwa pada hari senin tanggal 16 Maret 2016.
6. Saksi DENNY S.PURBA, S.Si.Apt. menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
a. Bahwa Saksi adalah PNS di BPOM Medan dengan jabatan sebagai PFM Ahli Madya.
b. Bahwa Saksi ditugaskan oleh Kepala BPOM Medan menjadi Saksi Ahli dalam Perkara Terdakwa yang disangka melakukan tindakan mengedarkan sediaan farmasi berupa obat keras daftar G tanpa amemiliki keahlian dan kewewnangan di Toko Obat
Hal 18 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn Trya Jalan Rajamin Purba No. 359 Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun Privinsi Sumatera Utara.
c. Bahwa Saksi benar pernah memberikan keterangan kepada Penyidik PPNS di BPOM Medan.
d. Bahwa Saksi tidak melihat Petugas BPOM Medan melakukan penyitaan atas Obat daftar G dari Terdakwa.
e. Bahwa Penyidik BPOM Medan benar meminta pendapat dari saksi tentang apakah obat yang disita petugas BPOM Medan tersebut termasuk kategori obat keras daftar G atau tidak.
f. Bahwa Saksi benar melakukan pemeriksaan atas obat yang disita petugas BPOM Medan tersebut.
g. Bahwa Saksi hanya melakukan pemeriksaan atas luar atas obat yang disita petugas BPOM Medan tersebut, dan saksi tidak melakukan pemeriksaan tentang isi dan kandungan obat-obatan tersebut.
h. Bahwa saksi tidak ada melakukan uji klinis di laboratorium atas obat-obat yang disita petugas BPOM Medan tersebut.
i. Bahwa sesuai pengamatan saksi bahwa obat yang disita petugas BPOM Medan tersebut termasuk kategori obat keras daftar G karena Pada bungkus atau kotak pembungkus obat-obat tersebut tertera LOGO MERAH BERTULIS HURUF “ K .“ j. Bahwa sesuai peraturan perundang-undangan tentang “Obat”
maka obat yang termasuk kategori obat keras daftar G harus diberi logo lingkaran merah dan bertulis huruf K.
k. Bahwa obat yang termasuk kategori obat keras daftar G yang berlogo lingkaran merah dan bertulis huruf K hanya dapat diedarkan di Toko Obat yang ada tenaga Apothekernya.
l. Bahwa Saksi tidak mengetahui telah ada putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan ketentuan pasal 108 U.U R.I. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan tidak mengikat dan bertentangan dengan UUD 1945.
II. KETERANGAN SAKSI YANG MERINGANKAN ( A DE CHARGE GETUIGE ) :
Bahwa Terdakwa mengajukan 3 ( tiga ) orang saksi yang meringankan ( a de charge ) yaitu :
Hal 19 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn 1. Saksi DELIMA AMBARITA, jenis kelamin : perempuan, umur : 48
tahun, disumpah, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut : a. Bahwa saksi dan anak-anak saksi sering berobat ke tempat
praktek pengobatan isteri terdakwa yang berada di rumah terdakwa di belakang Toko Obat Trya milik Terdakwa.
b. Bahwa Saksi tidak mengetahui kedatangan petugas BPOM Medan datang ke Toko Obat Trya milik terdakwa pada tahun 2015 yang lalu dan mengambil obat-obat dari rumah terdakwa c. Bahwa saksi mengetahui adanya petugas mengambil obat-obat
dari rumah terdakwa karena Isteri Terdakwa memberitahukan kepada saksi.
d. Bahwa Saksi sering menderita alergi gatal-gatal karena bekerja di sawah sehingga Saksi sering meminta tolong kepada Terdakwa membeli obat gatal-gatal Merek Pikhang Shuang, karena obat itu sangat manjur untuk mengobati penyakit alergi gatal-gatal di tubuh. Saksi.
e. Bahwa Saksi tidak pernah lagi mendapat obat gatal-gatal Merek Pikhang Shuang tersebut setelah Petugas mengambil Obat-obat dari Rumah tempat praktek pengobatan isteri Terdakwa.
2. Saksi FITRI SIANTURI, jenis kelamin : perempuan, umur : 44 tahun, disumpah, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
a. Bahwa Saksi pernah bertugas sebagai penjaga Toko Obat Trya milik Terdakwa selama beberapa tahun, dan Saksi berhenti sebagai Penjaga Toko Obat Trya milik Terdakwa pada tahun 2014.
b. Bahwa walaupun saksi tidak bekerja lagi sebagai penjaga Toko Obat Trya namun Saksi masih sering datang ke rumah Terdakwa dan ke Toko Obat Trya.
c. Bahwa Saksi tidak melihat Petugas BPOM Medan datang ke Toko Obat Trya pada bulan Maret 2015 yang lalu.
d. Bahwa Terdakwa tidak pernah menjual obat-obatan Daftar G di Toko Obat Trya milik Terdakwa hingga sampai sekarang.
e. Bahwa Isteri Terdakwa benar seorang bidan dan dia buka praktek pengobatan di Rumah milik Terdakwa yang berada bertolak belakang dengan Toko Obat Trya milik Terdakwa.
Hal 20 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn f. Bahwa Saksi tahu obat-obat yang masuk ketegori daftar G
hanya ada di tempat praktek isteri terdakwa dan obat semacam itu diberikan apabila ada orang yang sakit datang berobat.
g. Bahwa banyak orang yang datang berobat ke tempat praktek isteri terdakwa setiap hari.
3. Saksi FITRIAH, jenis kelamin : perempuan, umur : 22 tahun, disumpah, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
a. Bahwa Saksi bekerja sebaga Penjaga Toko Obat Trya milik Terdakwa sejak tahun 2014 hingga sampai sekarang.
b. Bahwa Saksi sedang berada di Toko Obat Trya ketika Petugas BPOM Medan datang melakukan pemeriksaan ke Toko Obat Trya Perdagangan pada hari senin tanggal 16 Maret 2016.
c. Bahwa Para Petugas BPOM Medan memeriksa semua lemari penyimpanan obat di Toko Obat Trya dan Mereka tidak ada menemukan Obat-obatan yang masuk kategori daftar G.
d. Bahwa kemudian Para Petugas BPOM Medan memasuki rumah kediaman Terdakwa yang berada di belakang Toko Obat Trya. e. Bahwa Petugas BPOM Medan memasuki ruang praktek
pengobatan isteri Terdakwa dan kemudian Para Petugas BPOM Medan mengambil obat-obatan yang ada dalam lemari di kamar praktek isteri Terdakwa dan yang disimpan dalam kamar di rumah terdakwa.
f. Bahwa Petugas BPOM Medan membawa semua obat-obatan yang diambil dari ruang praktek isteri Terdakwa.
g. Bahwa obat-obatan yang diperlihatkan kepada saksi di persidangan adalah benar obat-obatan yang diambil Petugas BPOM Medan dari ruangan praktek isteri terdakwa yang berada di rumah terdakwa.
h. Bahwa obat-obatan yang ada di ruang praktek isteri Terdakwa hanya digunakan untuk pengobatan orang yang datang berobat ke tempat praktek isteri terdakwa.
i. Bahwa Obat-obatan yang masuk kategori daftar G tidak ada dijual di Toko Obat Trya milik Terdakwa.
j. Bahwa saksi tidak tahu darimana Terdakwa membeli obat-obatan daftar G yang ada di ruang praktek isteri terdakwa.
k. Bahwa isteri terdakwa benar sebagai Bidan dan bekerja di Puskesmas di Perdagangan Kabupaten Simalungun.
Hal 21 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn l. Bahwa Isteri Terdakwa membuka praktek pengobatan pada pagi
hari sebelum pergi bekerja dan kemudian pada sore hari setelah pulang bekerja dari Puskesmas.
m. Bahwa banyak orang datang berobat ke tempat praktek isteri terdakwa setiap harinya.
n. Bahwa saksi melihat Petugas BPOM Medan benar ada membuat catatan tertulis daftar obat-obatan yang diambil dari rumah terdakwa pada hari senin tanggal 16 Maret 2015.
III. KETERANGAN TERDAKWA :
Bahwa Terdakwa HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Terdakwa benar sebagai pemilik Toko Obat Trya Perdagangan Kabupaten Simalungun.
2. Bahwa Terdakwa memilik Surat Ijin yang resmi untuk menjual Obat Bebas Terbatas dari Pemerintah Kabupaten Simalungun.
3. Bahwa Toko Obat Trya mempunyai seorang Asisten Apoteker yang bernama Wahidin Nasution sebagai Penanggungjawab kefarmasian.
4. Bahwa Terdakwa tidak ada menjual obat-obatan yang masuk kategori obat daftar G di Toko Obat Trya milik Terdakwa.
5. Bahwa Terdakwa benar ada membeli Obat daftar G untuk digunakan di tempat praktek pengobatan isteri terdakwa yang membuka praktek pelayanan kesehatan di rumah terdakwa yang berada di belakang Toko Obat Trya.
6. Bahwa Terdakwa membeli obat-obatan daftar G tersebut dari agen freelance pharmasi yang datang ke toko obat Trya, tetapi Terdakwa tidak mengenalnya dan tidak mengetahui dimana alamatnya.
7. Bahwa Petugas BPOM Medan benar datang melakukan pemeriksaan dan penggeledahan ke Toko Obat Trya milik Terdakwa pada hari senin tanggal 16 Maret 2015.
Hal 22 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn
8. Bahwa Petugas BPOM Medan tidak ada menemukan obat-obatan yang masuk kategori daftar G dalam Toko Obat Trya milik Terdakwa pada hari senin tanggal 16 Maret 2015.
9. Bahwa setelah Petugas BPOM Medan menggeledah Toko Obat Trya milik Terdakwa pada hari senin tanggal 16 Maret 2015, maka Kemudian Para Petugas BPOM Medan memasuki rumah milik Terdakwa dan ruang praktek pengobatan isteri Terdakwa.
10. Bahwa Petugas BPOM Medan mengambil obat-obatan yang masuk kategori daftar G dari rumah milik terdakwa dan dari lemari obat yang ada dalam ruangan praktek isteri Terdakwa pada hari senin tanggal 16 Maret 2015.
11. Bahwa Terdakwa telah menjelaskan kepada Para Petugas BPOM Medan bahwa obat-obatan yang masuk daftar G tersebut adalah Obat-obatan untuk orang yang sakit yang datang berobat ke tempat praktek isteri Terdakwa, tetapi Para Petugas BPOM Medan tidak mengindahkannya dan Para Petugas BPOM Medan tetap mengambil dan membawa Obat-obatan tersebut.
12. Bahwa Obat-obatan yang diperlihatkan di persidangan adalah benar obat-obatan yang diambil Oleh Para Petugas BPOM Medan dari rumah terdakwa dan dari ruangan praktek pengobatan isteri terdakwa pada hari senin tanggal 16 Maret 2015.
13. Bahwa Terdakwa adalah seseorang lulusan Akademi Keperawatan dan isteri Terdakwa adalah seorang bidan berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil.
14. Bahwa Isteri Terdakwa mempunyai ijin yang sah untuk membuka praktek pengobatan di rumah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun.
15. Bahwa obat Phikang Suang adalah obat anti gatal dan digunakan untuk keperluan keluarga terdakwa dan tidak untuk diperjualbelikan di Toko Obat Trya.
Hal 23 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn
16. Bahwa saksi Delima Ambarita benar ada menyuruh saksi membeli obat merek Pikhang Shuang untuk dipakai sendiri sebagai obat anti gatal.
17. Bahwa Obat-obatan yang masuk Daftar G yang diambil dan disita oleh Para Petugas BPOM Medan dari Rumah dan ruang praktek Isteri Terdakwa adalah obat yang sah diperjualbelikan dan obat-obatan tersebut bebas dibeli di Apotik-apotik oleh setiap orang tanpa harus ada resep dokter.
IV. BARANG BUKTI :
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan adalah Obat-obatan daftar G sebanyak 66 ( enam puluh enam ) jenis sebagaimana disebutkan dalam surat dakwaan
penuntut umum.
V. ALAT BUKTI SURAT DARI TERDAKWA
Bahwa Terdakwa mengajukan Alat Bukti Surat di persidangan sebagai berikut :
1. Bukti T- 1 adalah Surat Izin Toko Obat Nomor : 440.05.3 / SITO / 2981 / XII / 2015, tanggal 03 Desember 2015 sebagai Perpanjangan Izin Usaha Toko Obat Trya yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun.
Bahwa Surat Bukti ini diajukan untuk membuktikan Bahwa Toko Obat Trya adalah Toko Obat yang berijin resmi.
2. Bukti T- 2 adalah Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian Nomor : 19540704 / SIKTTK-1209 / 2015 / 1007 tanggal 02 Desember 2015 atas nama WAHIDIN NASUTION yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun untuk menjadi tenaga teknis kefarmasian di Toko Obat Trya.
Bahwa Surat Bukti ini diajukan untuk membuktikan bahwa Toko Obat Trya mempunyai Tenaga Teknis Kefarmasian yang resmi. 3. Bukti T- 3 adalah Surat Izin Gangguan HO Nomor : 188.45 / 503
/ 434 / HO / BPPT / 2015 tanggal 22 April 2015 yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pelayanan Ijin Terpadu Kabupaten Simalungun untuk dan atas nama Herdy Hasiholan Pandiangan selaku Pengusaha Toko Obat Trya.
Hal 24 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn Bahwa Surat Bukti ini diajukan untuk membuktikan Toko Obat Trya telah mendapat rekomendasi resmi tentang Kelayakan Usaha dari segi kemanan lingkungan dan tempat usaha.
4. Bukti T- 4 adalah Surat Izin Usaha Perdagagangan Nomor : 503 / 147 / K / BPPT / IV / 2015 tanggal 22 April 2015 atas nama Perusahaan Toko Obat Trya yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Simalungun. Bahwa Surat Bukti ini diajukan untuk membuktikan bahwa Toko Obat Trya telah mempunyai izin usaha resmi dari Pemerintah Republik Indonesia.
5. Bukti T- 5 adalah Surat Tanda Daftar Perusahaan Nomor : 02.15.5.86.00181 tanggal 22 April 2016 yang oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Simalungun. Bahwa Surat Bukti ini diajukan untuk membuktikan bahwa Toko Obat Trya telah terdaftar sebagai Perusahaan di bidang Kefarmasian.
6. Bukti T- 6 adalah Surat Keterangan Nomor : 052 / MTKPSU-SK / 1 / 2016 tanggal 25 Januari 2016 atas nama Herdy Hasiholan Pandiangan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Bahwa Surat Bukti ini diajukan untuk membuktikan bahwa Herdy Hasiholan Pandiangan telah amendapat Rekomendasi yang resmi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara untuk memperpanjang Surat Ijin Praktik di bidang kesehatan. 7. Bukti T- 7 adalah Ijazah Akademi Keperawatan Nomor : 019 /
1999 tanggal 23 Agustus 1999 atas nama Herdy Hasiholan Pandiangan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Bahwa Surat Bukti ini diajukan untuk membuktikan bahwa Herdy Hasiholan Pandiangan adalah seorang yang berpendidikan di bidang kesehatan.
8. Bukti T- 8 adalah Surat Keputusan Direksi PT. Horas Insani Abadi Pematangsiantar Nomor : 004 / HIA / SK / 2002 tanggal 01 Pebruari 2002 yang dikeluarkan oleh Direksi PT. Horas Insani Abadi Pematangsiantar tentang Pengangkatan Herdy Hasiholan Pandiangan sebagai Tenaga Perawat Kesehatan di Rumah Sakit Horas Insani.
Hal 25 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn Bahwa Alat Bukti Surat ini diajukan untuk membuktikan bahwa Herdy Hasiholan Pandiangan telah mempunyai pengalaman sebagai pelayan kesehatan masyarakat.
9. Bukti T- 9 adalah Surat Izin Praktik ( SIP) Bidan Nomor : 440.04.3 / SIPB / 431 / II / 2015 tanggal 09 Pebruari 2015 atas nama ASRIATI SIMBOLON ( ISTERI DARI HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN ) yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun tentang Izin Membuka dan menjalankan Praktik Bidan dan Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat.
Bahwa Alat Bukti Surat ini diajukan untuk membuktikan bahwa Asriati Simbolon selaku Isteri dari Herdy Hasiholan Simbolon telah mendapat ijin resmi dari Pemerintah Kabupaten Simalungun untuk membuka dan menjalankan praktik bidan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan berhak memberi obat-obat yang dibutuhkan oleh orang yang sakit untuk pertolongan pertama sesuai dengan Keputusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor : 12 / PUU-VIII / 2010 tanggal 27 Juni 2011.
10. Bukti T- 10 adalah Foto Kopy Ijazah Keperawatan Nomor : 155109 tanggal 1 Juli 1986 atas nama ASRIATI SIMBOLON yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Bahwa Alat Bukti Surat ini diajukan untuk membuktikan bahwa Asriati Simbolon adalah Tenaga Keperawatan Kesehatan yang berijazah resmi.
11. Bukti T- 11 adalah Foto Kopy Sertifikat Nomor : DL.02.02.10.2771 tanggal 7 Oktober 1995 atas nama ASRIATI SIMBOLON yang dikeluarkan oleh Panitia Pelaksana Pendidikan dan Latihan Kerja Pelayanan Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Pusat Medan.
Bahwa Alat Bukti Surat ini diajukan untuk membuktikan bahwa Asriati Simbolon telah menjalani Pendidikan dibidang Pelayanan Kesehatan Jiwa.
12. Bukti T- 12 adalah Foto Kopy Ijazah Program Pendidikan Bidan Nomor : 071212 tanggal 3 September 1997 atas nama ASRIATI SIMBOLON yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia .
Hal 26 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn Bahwa Alat Bukti Surat ini diajukan untuk membuktikan bahwa Asriati Simbolon telah menjalani Pendidikan Kebidanan yang resmi.
13. Bukti T- 13 adalah Foto Kopy Sertifikat Program Pendidikan Bidan Desa Nomor : 030502 tanggal 4 Oktober 1997 atas nama ASRIATI SIMBOLON yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia c.q. Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Bahwa Alat Bukti Surat ini diajukan untuk membuktikan bahwa Asriati Simbolon telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pra Tugas menjalankan pelayanan kesehatan sebagai Bidan Desa. 14. Bukti T- 14 adalah Foto Kopy Sertifikat Pelatihan Pemasangan
dan Pencabutan IUD bagi Bidan Se Sumatera Utara tanggal 31 Agustus 2001 atas nama ASRIATI SIMBOLON yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kota Medan dan P2KB Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.
Bahwa Alat Bukti Surat ini diajukan untuk membuktikan bahwa Asriati Simbolon telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan pelayanan kesehatan di bidang Program Keluarga Berencana. 15. Bukti T- 15 adalah Surat Tanda Registrasi Bidan Nomor : 02
02 3 2 2 12- 0634854 tanggal 97 Juni 2013 atas nama ASRIATI SIMBOLON ( isteri dari HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN ) yang dikeluarkan oleh Ketua Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tentang Kompetensi membuka dan menjalankan Praktik Bidan dan Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat. Bahwa Alat Bukti Surat ini diajukan untuk membuktikan bahwa ASRIATI SIMBOLON (isteri dari HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN ) berwenang menjalankan praktik pelayanan kesehatan dan memberikan obat bagi masyarakat.
16. Bukti T- 16 adalah Surat Keputusan Nomor : 821.12 / 5989 / 2008 tanggal 23 Desember 2008 yang dikeluarkan oleh Bupati Simalungun tentang Pengangkatan ASRIATI SIMBOLON (isteri dari HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN ) sebagai Pegawai Negeri Sipil di bidang kesehatan.
Bahwa Alat Bukti Surat ini diajukan untuk membuktikan bahwa ASRIATI SIMBOLON ( isteri dari HERDY HASIHOLAN
Hal 27 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn PANDIANGAN ) telah menjadi Pegawai Negeri Sipil di bidang Kesehatan pada Pemerintah Kabupaten Simalungun.
17. Bukti T- 17 adalah Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 477.2 / 650 / 2007 tanggal 05 Oktober 2007 yang dikeluarkan oleh Kepala Lantor Catatan Sipil Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera tentang Pencatatan Perkawinan antara HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN deng33an ASRIATI SIMBOLON. Bahwa Alat Bukti Surat ini diajukan untuk membuktikan bahwa HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN dengan ASRIATI SIMBOLON adalah benar berkedudukan sebagai suami-isteri yang sah.
18. Bukti T- 18 adalah Foto Bangunan Toko Obat Trya menghadap Jalan Rajamin Purba Kelurahan Perdagangan III Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara dan Foto Bangunan Rumah milik Terdakwa menghadap Jalan Cengkeh Kelurahan Perdagangan III Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara.
Bahwa Alat Bukti Surat ini diajukan untuk membuktikan bahwa Bangunan Toko Obat Trya milik HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN terpisah dari bangunan Rumah milik Terdakwa yang menjadi tempat praktek pengobatan Bidan ASRIATI SIMBOLON ( isteri terdakwa ).
19. Bukti T- 19 adalah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 12 / PUU-VIII / 2010 tanggal 27 Juni 2011, yang berbunyi sebagai berikut :
Menyatakan :
--- Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk sebagian; --- Pasal 108 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) sepanjang kalimat, “... harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan ”bertentangan dengan UUD 1945 sepanjang tidak dimaknai bahwa tenaga kesehatan tersebut adalah tenaga kefarmasian, dan dalam hal tidak ada tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan tertentu dapat melakukan praktik kefarmasian secara terbatas, antara lain, dokter dan
PENGADILAN TINGGI MEDAN
Hal 28 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn / atau dokter gigi, bidan,dan perawat yang melakukan tugasnya dalam keadaan darurat yang mengancam keselamatan jiwa dan diperlukan tindakan medis segera untuk menyelamatkan pasien ;
--- Pasal 108 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) sepanjang kalimat, “... harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan” adalah tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai bahwa tenaga kesehatan tersebut adalah tenaga kefarmasian dan dalam hal tidak ada tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan tertentu dapatmelakukan praktik kefarmasian secara terbatas, antara lain, dokter dan / atau dokter gigi, bidan, danperawat yang melakukan tugasnya dalam keadaan darurat yang mengancam keselamatan jiwa dan diperlukan tindakan medis segera untuk menyelamatkan pasien ;
--- Penjelasan Pasal 108 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ;
---- Penjelasan Pasal 108 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat ;
--- Menolak permohonan para Pemohon untuk selain dan selebihnya ;
--- Memerintahkan pemuatan Putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya ;
VI. TENTANG ALASAN KEBERATAN TERDAKWA / PEMBANDING ATAS PUTUSAN HAKIM MAJELIS PERSIDANGAN / PENGADILAN NEGERI SIMALUNGUN.
Hal 29 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn Bahwa Hakim Majelis Persidangan / Pengadilan Negeri Simalungun yang memeriksa dan mengadili perkara pidana atas nama Terdakwa / Pembanding, telah memutus perkara pidana ini dengan amar putusan : “Menyatakan terdakwa HERDY HASIOLAN PANDIANGAN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian yang meliputi penyimpanan obat “ dengan alasan-alasan dan atau pertimbangan hukum pada pokoknya sebagai berikut :
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan tunggal melanggar Pasal 198 jo Pasal 108 UU RI No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, dengan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Setiap Orang;
2. Yang Tidak Memiliki Keahlian dan Kewenangan Untuk Melakukan Praktik Kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan :
Ad.1. Unsur Setiap Orang;
Menimbang, bahwa Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, tidak memberikan defenisi yang tegas terhadap apa yang menjadi pengertian dari “setiap orang” dalam unsur ini;
Menimbang, bahwa secara umumnya dalam berbagai peraturan perundang-undangan, menyebutkan istilah “barang siapa” untuk menyatakan orang atau subjek hukum selaku pelaku yang dimaksud dalam peraturan perundang-undangan tersebut, akan tetapi dalam berbagai peraturan perundang-undangan terkini, lazim menggunakan istilah “setiap orang” sebagai pengganti dari istilah “barang siapa”, meskipun sebenarnya pada hakekatnya maksud dan tujuannya adalah sama untuk menyatakan orang atau badan hukum sebagai subjek pelaku yang dimaksud dalam peraturan perundang-undangan tersebut,
Hal 30 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn sehingga Majelis Hakim memandang sama pengertian dari “barang siapa” dengan pengertian “setiap orang”;
Menimbang, bahwa barang siapa diartikan siapa saja yang harus dijadikan terdakwa / dader atau setiap orang sebagai subjek hukum (pendukung hak dan kewajiban) yang dapat diminta pertanggungjawaban dalam segala tindakannya, dengan demikian haruslah dimaknai bahwa pengertian “setiap orang” dalam unsur ini adalah siapa saja yang harus dijadikan terdakwa / dader atau setiap orang sebagai subjek hukum (pendukung hak dan kewajiban) yang dapat diminta pertanggungjawaban dalam segala tindakannya;
Menimbang, bahwa selaku subjek hukum dalam hal ini, semata hanya menunjukan siapa saja yang dapat diajukan sebagai pelaku tindak pidana dan yang menjadi terdakwa dalam perkara yang didakwakan, namun mengenai terbuktinya perbuatan yang didakwakan dan dapat dipidananya pelaku sebagai terdakwa akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam putusan ini;
Menimbang, bahwa berkaitan dengan setiap orang ataupun barang siapa, ada beberapa pendapat menyangkut hal tersebut. Ada yang berpendapat apabila tegas-tegas disebutkan dalam rumusan tindak pidana, maka unsur Barang Siapa haruslah dibuktikan terlebih dahulu, disisi lain ada yang berpendapat meskipun tidak secara tegas dalam rumusan tindak pidana unsur barang siapa tetap harus dibuktikan. Terlepas dari kedua pendapat tersebut, dalam praktek yang berlaku selama ini Barang Siapa diuraikan dalam setiap Putusan dan dipertimbangkan sebagai unsur;
Menimbang, bahwa Prof. Wirjono Prodjodikoro berpendapat bahwa Barang Siapa haruslah yang menampakkan daya berfikir sebagai syarat bagi Subjek tindak pidana, untuk itu hanya orang yang sehat jiwanya yang dapat dipertanggungjawabkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan hal yang telah diuraikan diatas dengan diperkuat oleh fakta-fakta hukum yang diperoleh selama persidangan dimana Terdakwa HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN telah memberikan keterangan membenarkan identitas dirinya bahwa ia Terdakwa HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN, demikian pula para
Hal 31 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn Saksi telah membenarkannya sebagai orang yang diajukan kepersidangan dan telah didakwa dipersidangan;
Menimbang, bahwa subjek hukum yang diajukan sebagai terdakwa dipersidangan ini adalah juga orang yang sama yang telah membenarkan identitasnya yang telah diperiksa oleh Penyidik dari BPOM Medan sebagaimana dalam Berita Acara Penyidik tertanggal 11 Mei 2015 atas diri terdakwa;
Menimbang, bahwa dari jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa selama persidangan Terdakwa HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN sehat jasmani dan rohani sehingga dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya, maka Subyek Hukum yang bertanggungjawab dalam hal ini adalah Terdakwa HERDY HASIHOLAN PANDIANGAN;
Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dalam persidangan bahwa terdakwa adalah subyek hukum yang identitasnya telah sesuai dengan yang tercantum dalam surat dakwaan penuntut umum dan terdakwa membenarkan bahwa ia adalah orang yang dimaksudkan dalam dakwaan penuntut umum tersebut;
Menimbang, bahwa terdakwa merupakan Warga Negara Indonesia yang diduga melakukan tindak pidana di Indonesia sehingga selaku subjek hukum kepadanya dapat diberlakukan hukum pidana Indonesia yang sekarang sedang dituduhkan kepadanya;
Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa unsur setiap orang dalam hal ini telah terpenuhi dalam diri terdakwa;
Ad.2. Yang Tidak Memiliki Keahlian dan Kewenangan Untuk Melakukan Praktik Kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
Hal 32 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn Menimbang, bahwa untuk terpenuhinya unsur ini, maka pelaku dalam perkara ini haruslah melakukan perbuatannya dengan tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian, sebagaimana dimaksud dalam pasal 108 Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
Menimbang, bahwa dalam pasal 108 Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dijelaskan bahwa praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Menimbang, bahwa apakah terdakwa telah terpenuhi melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam unsur ini, akan dinilai dari fakta hukum dan segala keadaan yang ditemukan dalam persidangan;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dalam persidangan yaitu:
- Bahwa, saksi Fitriani S.Farm. Apt, saksi Urupan Sirait dan saksi Hayani yang bertugas sebagai staf di Seksi Penyidikan, Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan Balai Besar POM di Medan, berdasarkan surat perintah tugas dari Kepala Balai Besar POM di Medan No. PY. 09.82.834.03.15.3123 tanggal 13 Maret 2015, telah melakukan pemeriksaan ke Toko Obat Berizin Trya Jalan Rajamin Purba No. 539 Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun;
- Bahwa, Toko Obat Berizin Trya Jalan Rajamin Purba No. 539 Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun adalah milik dari terdakwa;
- Bahwa, pada saat dilakukan pemeriksaan disaksikan oleh yang berada di Toko Obat tersebut adalah terdakwa dan karyawannya, Saksi Fitriah;
- Bahwa, pada saat para saksi melakukan pemeriksaan di Toko Obat tersebut, para saksi menemukan sediaan farmasi berupa obat keras daftar G yang disimpan di ruangan tempat penyimpanan obat yaitu
Hal 33 dari 61 halaman. Putusan No : 431/Pid.Sus/2016/PT.Mdn dibagian belakang Toko Obat Trya yang juga sebagai tempat praktek Bidan yaitu istri terdakwa;
- Bahwa, daftar barang-barang yang ditemukan ditempat terdakwa, yaitu :
No. Nama Barang Jumlah Keterangan
1. Cefadroxil 500 mg 7 (tujuh) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 2. Floxigra 500 mg 3 (tiga) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 3. Etaflox 500 mg 3 (tiga) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 4. Grafalin 4 mg 4 (empat) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 5. Vasea 6 (enam) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 6. Grazeo 20 mg 4 (empat) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 7. Omeric 300 mg 2 (dua) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 8. Alvita 4 (empat) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 9. Roverton 4 (empat) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 10. Dexa M 0,75 mg 7 (tujuh) box @ 500 tablet Obat Keras Daftar (G) 11. Ciprofloxacin 500 mg 2 (dua) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 12. Trodeb 9 (sembilan) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 13. Erya Forte 2 (dua) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 14. Omeprazole 20 mg 8 (delapan) box @ 30 capsul Obat Keras Daftar (G) 15. Cetrizine Hcl 2 (dua) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 16. Dexamethasone 0,5
mg
1 (satu) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 17. Ampicillin 500 mg 10 (sepuluh) box @ 100
caplet
Obat Keras Daftar (G) 18. Voltadex 50 mgl 17 (tujuh belas) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G)) 19. Methylprednisolon 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 20. Acyclovir 400 mg 4 (empat) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 21. Acyclovir 200 mg 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 22. Omeretik 20 mg 5 (lima) box @ 100 capsul Obat Keras Daftar (G) 23. Dextamec 2 (dua) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 24. Pronicy 6 (enam) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 25. Asam Mefenamat
500 mg
2 (dua) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 26. Tramadol 50 mg 1 (satu) box @ 50 capsul Obat Keras Daftar (G) 27. Scandexon 2 (dua) box @ 500 tablet Obat Keras Daftar (G) 28. Muzoral 1 (satu) box @ 50 tablet Obat Keras Daftar (G) 29. Irgapan 100mg 2 (dua) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 30. Dexymox Forte 4 (empat) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 31. Dextem Plus 4 (empat) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 32. Yusimox 500 mg 4 (empat) box @ 100 caplet Obat Keras Daftar (G) 33. Spasminal 1 (satu) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 34. Trodex 9 (sembilan) box @ 100
tablet
Obat Keras Daftar (G) 35 Piroxicam 20 mg 3 (tiga) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 36. Metformin 500 mg 4 (empat) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 37. Altran 500 mg 2 (dua) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 38. Lansoprazole 30 mg 7 (tujuh) box @ 100 tablet Obat Keras Daftar (G) 39. Selmatic 20 mg 10 (sepuluh) strip @ 10 Obat Keras Daftar (G)