PERCOBAAN IV PERCOBAAN IV PANAS NETRALISASI PANAS NETRALISASI I. I. TUJUANTUJUAN
Adapun tujuan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
Adapun tujuan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagaisebagai berikut:
berikut: 1.
1. Menentukan tetapan KalorimeterMenentukan tetapan Kalorimeter 2.
2. Menentukan entalpi netralisasi antara KOH+HCl danMenentukan entalpi netralisasi antara KOH+HCl dan KOH+CH
KOH+CH33COOHCOOH
II.
II. DASAR TEORIDASAR TEORI
Termokimia adalah cabang dari termodinamika karena tabung reaksi Termokimia adalah cabang dari termodinamika karena tabung reaksi dan isinya membentuk sistem. Jadi, kita dapat mengukur energi yang dan isinya membentuk sistem. Jadi, kita dapat mengukur energi yang dihasilkan oleh reaksi sebagai kalor yang dikenal sebagai
dihasilkan oleh reaksi sebagai kalor yang dikenal sebagai q,q, bergantung bergantung pada
pada kondisinya kondisinya apakah apakah dengan dengan perubahan perubahan energi energi dalam dalam atau atau perubahanperubahan entalpi (Atkins, 1999).
entalpi (Atkins, 1999).
Kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebut termodinamika. Kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebut termodinamika. Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang kimia yang menangani Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang kimia yang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan dalam hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan.Hukum pertama termodinamika reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan.Hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam suatu proses termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam suatu proses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor yang dengan jumlah kerja yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor yang dipindahkan ke system (Keenan, 1980).
dipindahkan ke system (Keenan, 1980).
Sistem adalah bagian dari alam yang khusus diperhatikan atau
Sistem adalah bagian dari alam yang khusus diperhatikan atau
dipelajari. Sistem tersebut kemudian diberi batas yang disebut batas sistem.
dipelajari. Sistem tersebut kemudian diberi batas yang disebut batas sistem.
Daerah di luar batas sistem disebut lingkungan keliling. Jadi batas sistem
Daerah di luar batas sistem disebut lingkungan keliling. Jadi batas sistem
membatasi antara sistem dan lingkungan keliling. Ada interaksi antara
membatasi antara sistem dan lingkungan keliling. Ada interaksi antara
sistem dan linkungan keliling, yaitu perpindahan massa serta perpindahan
sistem dan linkungan keliling, yaitu perpindahan massa serta perpindahan
energi panas dan kerja. Ditinjau dari interaksi tersebut, sistem dibedakan
energi panas dan kerja. Ditinjau dari interaksi tersebut, sistem dibedakan
sebagai berikut :
1.
1. Sistem tertutupSistem tertutup
Dalam
Dalam selang selang waktu waktu tertentu tertentu tak tak adaada
perpindahan
perpindahan massa massa yang yang menerobos menerobos batas batas sistem, sistem, namun namun adaada
energi panas atau kerja yang menerobos batas siste
energi panas atau kerja yang menerobos batas sistem.m.
2.
2. Sistem Sistem terbuka.terbuka.
Dalam selang waktu yang ditentukan, ada perpindahan
Dalam selang waktu yang ditentukan, ada perpindahan
massa maupun energi yang menerobos batas sistem.
massa maupun energi yang menerobos batas sistem.
3.
3. Sistem Sistem terisolasiterisolasi
Dalam batas waktu yang ditentukan, tak ada perpindahan
Dalam batas waktu yang ditentukan, tak ada perpindahan
massa maupun energi panas atau kerja yang menerobos batas
massa maupun energi panas atau kerja yang menerobos batas
sistem
sistem (Maron & Lando, hal 270).(Maron & Lando, hal 270).
Hukum kedua termodinamika yaitu membahas tentang reaksi spontan Hukum kedua termodinamika yaitu membahas tentang reaksi spontan dan tidak spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang berlangsung tanpa dan tidak spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang berlangsung tanpa pengaruh
pengaruh luar. luar. Sedangkan Sedangkan reaksi reaksi tidak tidak spontan spontan tidak tidak terjadi terjadi tanpa tanpa bantuanbantuan luar. Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi dari Kristal luar. Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi dari Kristal sempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal sempurna murni sempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal sempurna murni pada suhu nol
pada suhu nol mutlak menunjukan keteraturan mutlak menunjukan keteraturan tertinggi yang tertinggi yang dimungkinkandimungkinkan dalam sistem termodinamika. Jika suhu ditingkatkan sedikit di atas 0 K, dalam sistem termodinamika. Jika suhu ditingkatkan sedikit di atas 0 K, entropi meningkat. Entropi mutlak selalu mempunyai nilai positif (Keenan, entropi meningkat. Entropi mutlak selalu mempunyai nilai positif (Keenan, 1980).
1980).
Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan maka zat (m), kalor jenis Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan maka zat (m), kalor jenis zat (c) dan peruba
zat (c) dan perubahan suhu (ΔT), yang dinyhan suhu (ΔT), yang dinyatakan dengan persamaanatakan dengan persamaan berikut: berikut: q = m.c.ΔT q = m.c.ΔT Keterangan: Keterangan:
q= jumlah kalor (Joule) q= jumlah kalor (Joule) m= massa zat (gram) m= massa zat (gram) ΔT= perubahan suhu (t
ΔT= perubahan suhu (takhir akhir -t-tawalawal)) C= kalor jenis
C= kalor jenis
Kalor adalah berbentuk energi yang menyebabkan suatu zat memiliki Kalor adalah berbentuk energi yang menyebabkan suatu zat memiliki suhu. Jika zat menerima kalor, maka zat itu akan mengalami suhu hingga suhu. Jika zat menerima kalor, maka zat itu akan mengalami suhu hingga
tingkat tertentu sehingga zat tersebut akan mengalami perubahan wujud, tingkat tertentu sehingga zat tersebut akan mengalami perubahan wujud, seperti perubahan wujud dari padat menjadi cair. Sebaliknya jika suatu zat seperti perubahan wujud dari padat menjadi cair. Sebaliknya jika suatu zat mengalami perubahan wujud dari cair menjadi padat maka zat tersebut akan mengalami perubahan wujud dari cair menjadi padat maka zat tersebut akan melepaskan sejumlah kalor. Dalam Sistem Internasional (SI) satuan untuk melepaskan sejumlah kalor. Dalam Sistem Internasional (SI) satuan untuk kalor dinyatakan dalam satuan kalori (kal), kilokalori (kkal), atau joule (J) kalor dinyatakan dalam satuan kalori (kal), kilokalori (kkal), atau joule (J) dan kilojoule (kj). dan kilojoule (kj). 1 kilokalori= 1000 kalori 1 kilokalori= 1000 kalori 1 kilojoule= 1000 joule 1 kilojoule= 1000 joule 1
1 kalori kalori = = 4,18 4,18 joulejoule
1 kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 1 kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik sebesar 1
gram air sehingga suhunya naik sebesar 1ooC atau 1K. jumlah kalor yangC atau 1K. jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1
diperlukan untuk menaikkan suhu 1ooC atau 1K dari 1 gram zat disebut kalorC atau 1K dari 1 gram zat disebut kalor jenis
jenis Q=m.c. Q=m.c. ΔT, ΔT, satuansatuan untuk kalor jenis adalah joule pergram perderajatuntuk kalor jenis adalah joule pergram perderajat Celcius (Jg
Celcius (Jg-1o-1oCC-1-1) atau joule pergram per Kelvin (Jg) atau joule pergram per Kelvin (Jg-1o-1oK K -1-1) (Petrucci, 1987).) (Petrucci, 1987). Reaksi eksotermik adalah reaksi yang melepas panas. Jika reaksi Reaksi eksotermik adalah reaksi yang melepas panas. Jika reaksi berlangsung
berlangsung pada pada suhu suhu tetap, tetap, berdasarkan berdasarkan perjanjian perjanjian ∆H ∆H akan akan bernbernilaiilai negatif karena kandungan panas dari sistem akan menurun. Sebaliknya, negatif karena kandungan panas dari sistem akan menurun. Sebaliknya, pada reaksi
pada reaksi endotermik yaitu endotermik yaitu reaksi reaksi yang membutuhkan panas, yang membutuhkan panas, berdasarkanberdasarkan perj
perjanjian ∆H akan bernilai positif anjian ∆H akan bernilai positif (Bird, 1993). (Bird, 1993).
Panas dilepaskan ke lingkungan atau diterima dari lingkungannya Panas dilepaskan ke lingkungan atau diterima dari lingkungannya sekitar oleh sistem dalam isohorik atau isobarik dan apabila suhu pertama sekitar oleh sistem dalam isohorik atau isobarik dan apabila suhu pertama sama dengan suhu kedua kondisi ini disebut isotermal kalor reaksi. Syarat sama dengan suhu kedua kondisi ini disebut isotermal kalor reaksi. Syarat berikut
berikut yang harus yang harus dilakukan saat dilakukan saat proses proses berlangsung : berlangsung : a) a) suhu dari suhu dari produkproduk dan reaktan harus sama, b) semua jenis kerja harus dimasukkan pada proses dan reaktan harus sama, b) semua jenis kerja harus dimasukkan pada proses reaksi. Perubahan panas ditunjukan oleh perubahan reaksi. Perubahan panas ditunjukan oleh perubahan kalorimeter
kalorimeter (Aleksishvili dan (Aleksishvili dan Sidamonidze, 2Sidamonidze, 2002).002). Qv =
-Qv = - Cv cal × Δtcal Cv cal × Δtcal
Panas reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan energi, produk, dan Panas reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan energi, produk, dan reaktan pada volume konstan (∆E) atau pada tekanan konstan (∆H). Panas reaktan pada volume konstan (∆E) atau pada tekanan konstan (∆H). Panas reaksi dapat dinyatakan dengan kalorimeter. Harga ∆E diperoleh apabila reaksi dapat dinyatakan dengan kalorimeter. Harga ∆E diperoleh apabila reaksi dilakukan dengan kalorimeter bom, yaitu pada volume konstan dan reaksi dilakukan dengan kalorimeter bom, yaitu pada volume konstan dan
∆H adalah panas reaksi yang diukur pada tekanan konstan, dalam gelas ∆H adalah panas reaksi yang diukur pada tekanan konstan, dalam gelas piala
piala atau atau labu labu ukur ukur yang yang diisolasi. diisolasi. Karena Karena proses proses diperinci diperinci dengan dengan baikbaik maka panas yang dilepaskan hanyalah
fungsi-maka panas yang dilepaskan hanyalah fungsi-fungsi keadaan yaitu Qp = ∆Hfungsi keadaan yaitu Qp = ∆H atau Qv = ∆E. Bes
atau Qv = ∆E. Besaran ini dapat daran ini dapat diukur oleh piukur oleh persamaan ersamaan (Dogra dan (Dogra dan Dogra,Dogra, 1990).
1990).
Q
Q = ΔE atau ΔH = T= ΔE atau ΔH = T11 T T22Δ Ci (produk, kalorimeter)Δ Ci (produk, kalorimeter) dTdT Dimana
Dimana CiCi dapat dapat berupaberupa CvCv untuk untuk pengukuran Epengukuran E dandan CpCp untukuntuk H H .. Dalam banyakpercobaan,
Dalam banyakpercobaan, CiCi untuk kalorimeter dijaga tetap konstanuntuk kalorimeter dijaga tetap konstan Panas reaksi dapat dibedakan menjadi: (Bird, 1993).
Panas reaksi dapat dibedakan menjadi: (Bird, 1993). 1.
1. Panas pembentukanPanas pembentukan
Entalpi pembentukan molar standar (∆H
Entalpi pembentukan molar standar (∆Hf f ) suatu senyawa) suatu senyawa adalaha banyaknya panas yang diserap atau dilepaskan kerika 1 mol adalaha banyaknya panas yang diserap atau dilepaskan kerika 1 mol senyawa tersebut dibentuk unsur-unsurnya dalam keadaaan standar. senyawa tersebut dibentuk unsur-unsurnya dalam keadaaan standar. 2.
2. Panas pembakaranPanas pembakaran
Panas pembakaran suatu unsur atau senyawa adalah banyaknya Panas pembakaran suatu unsur atau senyawa adalah banyaknya panas
panas yang yang dilepaskan dilepaskan ketika ketika 1 1 mol mol unsur unsur atau atau senyawa senyawa tersebuttersebut terbakar sempurna dalam oksigen.
terbakar sempurna dalam oksigen. 3.
3. Panas netralisasiPanas netralisasi
Panas netralisasi dapat didefinisikan sebagai jumlah panas yang Panas netralisasi dapat didefinisikan sebagai jumlah panas yang dilepas ketika 1 mol air terbentuk akibat reaksi netralisasi asam oleh dilepas ketika 1 mol air terbentuk akibat reaksi netralisasi asam oleh basa atau sebaliknya. Panas
basa atau sebaliknya. Panas netralisasi terjadi netralisasi terjadi dalam larutan asam dalam larutan asam kuatkuat dan basa kuat dengan sedikit air ternyata berharga konstan. Hal ini dan basa kuat dengan sedikit air ternyata berharga konstan. Hal ini disebabkan karena asam kuat dan basa kuat akan mudah terdissosiasi disebabkan karena asam kuat dan basa kuat akan mudah terdissosiasi sempurna dalam bentuk ion di dalam larutan.
sempurna dalam bentuk ion di dalam larutan. 4.
4. Panas pelarutanPanas pelarutan
Jenis panas reaksi yang lain adala panas yang dilepas atau Jenis panas reaksi yang lain adala panas yang dilepas atau diserap ketika 1 mol senyawa dilarutkan dalam pelarut berlebih yaiyu diserap ketika 1 mol senyawa dilarutkan dalam pelarut berlebih yaiyu sampai suatu keadaan dimana pada penambahan pelarut selanjutnya sampai suatu keadaan dimana pada penambahan pelarut selanjutnya tidak ada panas yang diserap atau dilepaskan lagi. Panas pelaruta ada tidak ada panas yang diserap atau dilepaskan lagi. Panas pelaruta ada 2 macam yaitu panas pelarutan integral dan panas pelarutan 2 macam yaitu panas pelarutan integral dan panas pelarutan
differensial. Besarnya panas pelarutan bergantung pada jumlah mol differensial. Besarnya panas pelarutan bergantung pada jumlah mol pelarut dan zat terlarut.
pelarut dan zat terlarut. 5.
5. Panas pengenceranPanas pengenceran
Panas pengenceran adalah banyaknya panas yang dilepaskan atau Panas pengenceran adalah banyaknya panas yang dilepaskan atau diserap ketika suatu zat atau larutan diencerkan dalam batas konsentrasi diserap ketika suatu zat atau larutan diencerkan dalam batas konsentrasi tertentu.
tertentu.
Alat yang paling penting untuk mengukur ∆U adalah kalorimeter bom Alat yang paling penting untuk mengukur ∆U adalah kalorimeter bom adiabatik. Perubahan keadaan yang dapat berupa reaksi kimia berawal dari adiabatik. Perubahan keadaan yang dapat berupa reaksi kimia berawal dari dalam wadah beervolume tetap yang disebut bom. Bom tersebut direndam dalam wadah beervolume tetap yang disebut bom. Bom tersebut direndam di bak air berpengaduk da keseluruhan alat itulah yang disebut kalorimeter di bak air berpengaduk da keseluruhan alat itulah yang disebut kalorimeter dan di dalam bak luar dipantau dan diatur sampai nilainya sama. Hal ini dan di dalam bak luar dipantau dan diatur sampai nilainya sama. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak adanya kalor yang hilang sedikitpun dari dilakukan untuk memastikan tidak adanya kalor yang hilang sedikitpun dari kalorimeter ke lingkungannya yaitu bak air sehingga kalorimeter itu kalorimeter ke lingkungannya yaitu bak air sehingga kalorimeter itu adiabatik (Atkins, 1999).
adiabatik (Atkins, 1999).
Perubahan energi yang terjadi bersifat kekal, artinya tidak ada energy Perubahan energi yang terjadi bersifat kekal, artinya tidak ada energy yang hilag selama reaksi berlangsung, melainkan berubah bentuk dari yang hilag selama reaksi berlangsung, melainkan berubah bentuk dari bentuk
bentuk energi energi yang yang satuu satuu ke ke bentuk bentuk energy energy yang yang lain. lain. Adanya Adanya kekekalankekekalan energy ini ditunjukan oleh selisih penyerapan dan pelepasan energy, yang energy ini ditunjukan oleh selisih penyerapan dan pelepasan energy, yang disebut sebagai energy internal. Sebagai gambaran, jika pada suatu system disebut sebagai energy internal. Sebagai gambaran, jika pada suatu system enrgai diberikan sejmlah energy dalam bentuk kalor (q), maka system akan enrgai diberikan sejmlah energy dalam bentuk kalor (q), maka system akan melakukan kerja (W) sebesar W= p x DV. setelah melakukan kerja system melakukan kerja (W) sebesar W= p x DV. setelah melakukan kerja system masih menyimpan sejumlah enerhi yang disebut sebagai energy internal (U) masih menyimpan sejumlah enerhi yang disebut sebagai energy internal (U) (Moore, John T. 2003).
III. ALAT DAN BAHAN III. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan
Adapun alat dan bahan yang dbahan yang digunakan igunakan pada percobaan ini adalah pada percobaan ini adalah sebagaisebagai berikut:
berikut: Alat Alat
1.
1. Gelas kimia 25 mlGelas kimia 25 ml 2.
2. Gelas ukur 10 mlGelas ukur 10 ml 3.
3. ThermometerThermometer 4.
4. KalorimeterKalorimeter 5.
5. Pipet tetesPipet tetes 6.
6. Botol semprotBotol semprot Bahan
Bahan 1.
1. Larutan HCl 2MLarutan HCl 2M 2.
2. Larutan NaOH 2 MLarutan NaOH 2 M 3.
3. Larutan KOH 2 MLarutan KOH 2 M 4.
4. Larutan CHLarutan CH33COOH 2 MCOOH 2 M
5.
5. AquadesAquades 6.
IV. PROSEDUR KERJA IV. PROSEDUR KERJA
Adapun
Adapun prosedur kerja yprosedur kerja yang dilakukan pang dilakukan pada percobaan ini adada percobaan ini adalah sebagaialah sebagai berikut:
berikut: A.
A. Penentuan tetapan kalorimeterPenentuan tetapan kalorimeter 1.
1. Merangkai Kalorimeter sehingga tutupnya mudah dibuka dan Merangkai Kalorimeter sehingga tutupnya mudah dibuka dan ditutupditutup 2.
2. Memasukkan Memasukkan larutan larutan NaOH NaOH 2M 2M 10 10 ml ml didalam didalam gelas gelas ukur ukur dandan menuangkannya pada gelas kimia 150 ml dan memasukkan larutan menuangkannya pada gelas kimia 150 ml dan memasukkan larutan HCl 2M 10
HCl 2M 10 ml didalam gelas uml didalam gelas ukur, mengukur kur, mengukur suhu dari setiap larutansuhu dari setiap larutan dengan
dengan thermometer thermometer sebelum mencampurkannysebelum mencampurkannya dalam kaloa dalam kalorimeter.rimeter. 3.
3. Memasukkan larutan NaOH 2M dan HCl 2M yang telah diukurMemasukkan larutan NaOH 2M dan HCl 2M yang telah diukur suhunya dan mengamati suhu thermometer yang terpasang suhunya dan mengamati suhu thermometer yang terpasang dikalorimeter, mencatat perubahan suhu yang terjadi sampai suhu dikalorimeter, mencatat perubahan suhu yang terjadi sampai suhu konstan. Atau tidak ada lagi perubahan suhu hingga suhu mulai turun konstan. Atau tidak ada lagi perubahan suhu hingga suhu mulai turun lagi.
lagi. B.
B. Penentuan entalpi netralisasi.Penentuan entalpi netralisasi. 1.
1. Menyiapkan 10 ml larutan KOH 2M mengukur suhunya danMenyiapkan 10 ml larutan KOH 2M mengukur suhunya dan menyiapkan 10 ml larutan HCl 2M lalu mengukur suhunya setelah itu menyiapkan 10 ml larutan HCl 2M lalu mengukur suhunya setelah itu memasukkannya kedalam kalorimeter yang telah ada termometernya. memasukkannya kedalam kalorimeter yang telah ada termometernya. 2.
2. Mencatat suhu yang terjadi sampai dalam keadaan konstan, danMencatat suhu yang terjadi sampai dalam keadaan konstan, dan melihat perubahan suhu yang ditimbulkan dari ketika sebelum dan melihat perubahan suhu yang ditimbulkan dari ketika sebelum dan sesudah dimasukkan kedalam kalorimeter.
sesudah dimasukkan kedalam kalorimeter. 3.
3. Membersihkan alat kalorimeter untuk perlakuan berikutnya.Membersihkan alat kalorimeter untuk perlakuan berikutnya. 4.
4. Melakukan perlakuan yang sama seperti perlakuan 1, denganMelakukan perlakuan yang sama seperti perlakuan 1, dengan menggantikan
menggantikan larutannya larutannya yakni yakni larutan larutan KOH KOH 2M 2M sebanyak sebanyak ml ml dandan larutan CH
larutan CH33COOH COOH 2M 2M sebanyak sebanyak ml,ml,
5.
5. Mencatat dari setiap larutan dan mencampurkan kedua larutan kedalamMencatat dari setiap larutan dan mencampurkan kedua larutan kedalam kalorimeter lalu mencatat perubahan suhu yang terjadi.
V.
V. HASIL PENGAMATANHASIL PENGAMATAN
Adapun hasil pengamatan yang didapatkan adalah sebagai berikut : Adapun hasil pengamatan yang didapatkan adalah sebagai berikut :
NO NO Larutan Larutan asam asam ( 2 M ) ( 2 M ) Larutan Larutan basa basa ( 2 M ) ( 2 M ) percobaan Suhu percobaan Suhu rataan rataan ( (ooC)C) Suhu Suhu akhir akhir (oC) (oC) ∆ ∆TT ( (ooC)C) T1 T1 ( (ooC)C) T2 T2 ( (ooC)C) 1. 1. HCl HCl 2 2 M M NaOH NaOH 33,5 33,5 32 32 32,75 32,75 42 42 9,259,25 2. 2. HCl 2 HCl 2 M M KOH KOH 33,5 33,5 34 34 33,75 33,75 39 39 5,255,25 3.
VI.
VII.
VII. PEMBAHASANPEMBAHASAN
Pertukaran energi kalor merupakan dasar teknik yang dikenal dengan Pertukaran energi kalor merupakan dasar teknik yang dikenal dengan nama kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran nama kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor. Kalorimetri adalah pengukuran kalor yang menggunakan alat kalor. Kalorimetri adalah pengukuran kalor yang menggunakan alat kalorimeter. Kalorimetri adalah pengukuran kuantitas perubahan panas. kalorimeter. Kalorimetri adalah pengukuran kuantitas perubahan panas. Sebagai contoh, jika energi dari reaksi kimia eksotermal diserap air, Sebagai contoh, jika energi dari reaksi kimia eksotermal diserap air, perubahan
perubahan suhu suhu dalam dalam air air akan akan mengukur mengukur jumlah jumlah panas panas yangyang ditambahkan.Prinsip dari kalorimeter adalah memanfaatkan perubahan fase ditambahkan.Prinsip dari kalorimeter adalah memanfaatkan perubahan fase dari sifat fisik suatu zat untuk membandingkan kapasitas penerimaan kalor dari sifat fisik suatu zat untuk membandingkan kapasitas penerimaan kalor dari zat-zat yang berbeda (Keenan. 1980)..
dari zat-zat yang berbeda (Keenan. 1980).. Pada
Pada percobaan percobaan ini menggini menggunakan unakan bahan bahan diantarannya larutan diantarannya larutan HClHCl 2M, N
2M, NaOH aOH 2 M, 2 M, KOH KOH 2 M 2 M dan CHdan CH33COOH 2 M. Larutan HCl 2 MCOOH 2 M. Larutan HCl 2 M merupakan larutan yang berifat asam kuat, dan NaOH merupakan larutan merupakan larutan yang berifat asam kuat, dan NaOH merupakan larutan yang bersifat basa kuat. Penggunaan sampel basa kuat dan asam kuat ini yang bersifat basa kuat. Penggunaan sampel basa kuat dan asam kuat ini karena Panas netralisasi terjadi akibata adanya reaksi netralisasi asam oleh karena Panas netralisasi terjadi akibata adanya reaksi netralisasi asam oleh basa at
basa atau sau sebaliknya ebaliknya ketika ketika 1 mol 1 mol air air terbentuk. terbentuk. Hal ini Hal ini disebabkan karenadisebabkan karena asam kuat dan basa kuat akan mudah terdissosiasi sempurna dalam bentuk asam kuat dan basa kuat akan mudah terdissosiasi sempurna dalam bentuk ion di dalam larutan. Sedangkan larutan KOH 2 M dan CH
ion di dalam larutan. Sedangkan larutan KOH 2 M dan CH33COOH 2 MCOOH 2 M adalah sebagai pembanding saja.
adalah sebagai pembanding saja.
Dengan menggunakan kalorimeter sehingga suhu suatu zat dan tidak Dengan menggunakan kalorimeter sehingga suhu suatu zat dan tidak terpengaruh oleh lingkungan, sifatnya dalam proses adalah secara adiabatic terpengaruh oleh lingkungan, sifatnya dalam proses adalah secara adiabatic yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter. yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter. sama dengan kalor yang diberikan oleh zat yang dicari kalor jenisnya sama dengan kalor yang diberikan oleh zat yang dicari kalor jenisnya (Atkins, 19990).
(Atkins, 19990).
Terdapat beberapa fungsi perlakuan yaitu pengocokkan secara Terdapat beberapa fungsi perlakuan yaitu pengocokkan secara terus-menerus, bukan untuk menaikkan suhu zat dalam kalorimeter, melainkan menerus, bukan untuk menaikkan suhu zat dalam kalorimeter, melainkan agar penyebaran kalor dapat merata pada kalorimeter. Pengukuran suhu agar penyebaran kalor dapat merata pada kalorimeter. Pengukuran suhu pada
pada bahan bahan yang yang digunakan digunakan sebelum sebelum mereaksikan mereaksikan atau atau melaksanakanmelaksanakan perlakuan s
perlakuan setelahnya etelahnya berfungsi berfungsi untuk menuntuk mengetahui getahui suhu awal, suhu awal, sehingga bissehingga bisaa menadi perbandingan pada keadaan suhu akhir. Perbedaan pada suhu ini menadi perbandingan pada keadaan suhu akhir. Perbedaan pada suhu ini dikarenakan jumlah panas yang dilepas ketika 1 mol air terbentuk akibat dikarenakan jumlah panas yang dilepas ketika 1 mol air terbentuk akibat
reaksi netralisasi asam oleh basa atau sebaliknya. Panas netralisasi terjadi reaksi netralisasi asam oleh basa atau sebaliknya. Panas netralisasi terjadi dalam larutan asam kuat dan basa kuat dengan sedikit air ternyata berharga dalam larutan asam kuat dan basa kuat dengan sedikit air ternyata berharga konstan. Hal ini disebabkan karena asam kuat dan basa kuat akan mudah konstan. Hal ini disebabkan karena asam kuat dan basa kuat akan mudah terdissosiasi sempurna dalam bentuk ion di dalam larutan (Bird, 1993).
terdissosiasi sempurna dalam bentuk ion di dalam larutan (Bird, 1993).
Pada percobaan ini dilakukan pencampuran larutan asam dan basa Pada percobaan ini dilakukan pencampuran larutan asam dan basa melalui tiga perlakuan yaitu: campuran antara HCl dan NaOH, campuran melalui tiga perlakuan yaitu: campuran antara HCl dan NaOH, campuran antara HCl dan KOH, dan perlakuan yang ke-tiga yaitu pencampuran antara antara HCl dan KOH, dan perlakuan yang ke-tiga yaitu pencampuran antara CH
CH33COOH dan KOH. Perlakuan pertama adalah asam kuat dan basa kuat,COOH dan KOH. Perlakuan pertama adalah asam kuat dan basa kuat, perlakuan
perlakuan kedua kedua adalah adalah asam asam kuat kuat dan dan basa basa kuat kuat dan dan untuk untuk perlakuan perlakuan ke- ke-tiga adalah asam lemah dan basa kuat.
tiga adalah asam lemah dan basa kuat. a.
a. Penentuan Tetapan KalorimeterPenentuan Tetapan Kalorimeter Pada pelakuan
Pada pelakuan pertama antara HCl pertama antara HCl dan NaOH dan NaOH didapatkan didapatkan suhusuhu awal ketika belum dicampurkan dalam Kalorimeter atau disebut suhu awal ketika belum dicampurkan dalam Kalorimeter atau disebut suhu dalam keadaan dingin yaitu 32,75
dalam keadaan dingin yaitu 32,75ooC C (rata-rata) (rata-rata) ketika ketika dimasukkan dimasukkan keke kalorimeter dan dipanaskan suhu menjadii 42
kalorimeter dan dipanaskan suhu menjadii 42ooC C dengan dengan kenaikankenaikan suhu sebesar 9,25
suhu sebesar 9,25ooC. Cp calorimeter yaitu 28,024 J/ k. Pada perlakuanC. Cp calorimeter yaitu 28,024 J/ k. Pada perlakuan kedua antara campuran HCl dan KOH, adapun hasil yang didapatkan kedua antara campuran HCl dan KOH, adapun hasil yang didapatkan yaitu suhu awal ketika belum dicampurkan dalam Kalorimeter atau yaitu suhu awal ketika belum dicampurkan dalam Kalorimeter atau disebut suhu dalam keadaan dingin yaitu 33,75
disebut suhu dalam keadaan dingin yaitu 33,75ooC C ketika ketika dimasukkandimasukkan ke kalorimeter atau suhu dalam keadaan panas mengalami perubahan ke kalorimeter atau suhu dalam keadaan panas mengalami perubahan suhu
suhu yakni yakni 3939ooC yakni mengalami kenaikan suhu sebesar 5,25C yakni mengalami kenaikan suhu sebesar 5,25ooC.C. Kalorimeter
Kalorimeter larutan larutan adalah adalah alat alat yang digunakan yang digunakan untuk mengukuruntuk mengukur jumlah
jumlah kalor kalor yang terlibat padayang terlibat pada reaksi reaksi kimiakimia dalam sistemdalam sistem larutan. larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan
perubahan suhu suhu pada pada kalorimeter. kalorimeter. Berdasarkan Berdasarkan perubahan perubahan suhu suhu perper kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut (Atkins, 1999).
larutan tersebut (Atkins, 1999).
Hal ini disebabkan untuk menghindari terjadinya reaksi Hal ini disebabkan untuk menghindari terjadinya reaksi perubahan kalor
perubahan kalor campuran campuran larutan larutan yang memiliki yang memiliki suhu suhu berbeda, berbeda, padapada percobaan
percobaan ini ini kita kita menentukan menentukan entalpi entalpi yang yang terjadi terjadi dari dari hasilhasil perubahan suhu
Perubahan entalpi pada kalor penetralan didapat sebesar 28,024 Perubahan entalpi pada kalor penetralan didapat sebesar 28,024 kj/mol. Tanda positif menunjukan bahwa terjadi reaksi endoterm yaitu kj/mol. Tanda positif menunjukan bahwa terjadi reaksi endoterm yaitu penyerapan
penyerapan energi. energi. Nilai Nilai 28,024 28,024 kj kj menunjukan menunjukan bahwa bahwa kalor kalor yangyang dibutuhkan untuk menetrlakan saru mol campuran HCl dengan KOH dibutuhkan untuk menetrlakan saru mol campuran HCl dengan KOH adalah sebesar 28,024 kJ (
adalah sebesar 28,024 kJ (Bird, 1993).Bird, 1993).
Pada perlakuan ke-tiga yaitu campuran antara larutan Pada perlakuan ke-tiga yaitu campuran antara larutan CH
CH33COOH dan KOH yang mana larutan tersebut adalah larutanCOOH dan KOH yang mana larutan tersebut adalah larutan netralisasi yakni suatu asam lemah dan basa lemah suhu awal ketika netralisasi yakni suatu asam lemah dan basa lemah suhu awal ketika belum
belum dicampurkan dicampurkan dalam dalam Kalorimeter Kalorimeter atau atau disebut disebut suhu suhu dalamdalam keadaan dingin yaitu 33.5
keadaan dingin yaitu 33.5ooC ketika dimasukkan ke kalorimeter atauC ketika dimasukkan ke kalorimeter atau suhu dalam
suhu dalam keadaan panas keadaan panas mengalami perubahan mengalami perubahan suhu suhu 3838ooC denganC dengan ∆T 4.5
VII. KESIMPULAN VII. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didatan sesuai dengan tujuan percobaan i Adapun kesimpulan yang didatan sesuai dengan tujuan percobaan inini adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut: 1.
1. Tetapan Kalorimeter untuk larutan HCl dan NaOH adalah 32,41 J/kTetapan Kalorimeter untuk larutan HCl dan NaOH adalah 32,41 J/k 2.
2. Entalpi antara larutan HCl dan KOH adalah 21,816 kj/molEntalpi antara larutan HCl dan KOH adalah 21,816 kj/mol 3.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2013).
Anonim. (2013). http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika. diakses tanggal 1. diakses tanggal 1 desember 2013-12-02
desember 2013-12-02
Dogra SK .(2008).
Dogra SK .(2008). Kimia FIsik dan Soal Kimia FIsik dan Soal – – Soal Soal . UI. UI – – Press : JakartaPress : Jakarta
Keenan. (1980).
Keenan. (1980). Kimia untuk Universitas Jilid 1 Kimia untuk Universitas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.. Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Ralph H. (1987).
Petrucci, Ralph H. (1987). Kimia Kimia Dasar Dasar Prinsip Prinsip dan dan Terapan Terapan Modern Modern Jilid Jilid 22 Edisi 4
Edisi 4. Jakarta: Erlangga.. Jakarta: Erlangga.
PHYWE. 2009. Heat Capacity of Metals. Laboratory Experiments Physics, PHYWE. 2009. Heat Capacity of Metals. Laboratory Experiments Physics,
Manuals. PHYWE SYSTEME GMBH. Manuals. PHYWE SYSTEME GMBH.
P.W Atkins . (1999).
P.W Atkins . (1999). Kimia Fisika Kimia Fisika. Erlangga : Jakarta. Erlangga : Jakarta
Sukardjo. (2002).
Sukardjo. (2002). Kimia Fisika Kimia Fisika . Jakarta : Rineka cipta . Jakarta : Rineka cipta
Syukri, S. (1999).
Syukri, S. (1999). Kimia Dasar 1 Kimia Dasar 1. Bandung: ITB.. Bandung: ITB.
Tim Dosen Kimia FISIKA I. 2013.
Tim Dosen Kimia FISIKA I. 2013. Penuntun Penuntun Pratikum Pratikum Kimia Kimia Fisika Fisika I I . Palu:. Palu: Universitas Tadulako.
LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASISTENSI
NAMA
NAMA : : AFIF AFIF RANDIKARANDIKA STAMBUK
STAMBUK : : A A 25112 25112 072072 KELAS
KELAS : : KIMIA KIMIA BB KELOMPOK
KELOMPOK : : IVIV ASISTEN
ASISTEN : : HANIK HANIK MAKHLIATUS MAKHLIATUS SAMAWIYAHSAMAWIYAH
NO
6. 6. PERHITUNGANPERHITUNGAN 1. 1. HCl + NaOHHCl + NaOH 2 2 nHCl nHCl = = x x 10 10 ml ml = = 20 20 mmolmmol 2 2 nNaOH
nNaOH = = x x 10 10 ml ml = = 20 20 mmolmmol mmol mmol ml ml mmol mmol ml ml 2 2 HCl
HCl + + NaONaOH H NaCNaCl l + + HH OO "
" 20 20 mmol mmol 20 20 mmol mmol - - -- b'R b'Rx x - 20 - 20 -20 -20 20 mm20 mmolol mula mula 20 20 mmol mmol --s