• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pemberian Nutrisi Enteral

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Pemberian Nutrisi Enteral"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11 LLaattaar r bbeellaakkaanngg

 Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk   Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk  me

membmbenentutuk k enenerergigi, , memempmpertertahahanankakan n kekesehsehatatanan, , peperturtumbmbuhuhan an dadan n ununtutuk k   berlangsungnya fungsi

 berlangsungnya fungsi normal normal setiap setiap organ dan organ dan jaringan jaringan tubuh (tubuh (Rock CL, Rock CL, 2004!2004! "tatu

"tatus s nutrinutrisi si normnormal al mengmenggambargambarkan kan keseimkeseimbangan yang bangan yang baik antara baik antara asupanasupan nut

nutrisi risi dendengan gan kebkebutuutuhan han nutnutrisrisi i (#en(#enke, ke, $%%$%%&' &' lelein in ", ", 2002004! 4! ekekuraurangangann nut

nutrisi risi memmemberberikaikan n efek efek yayang ng tidtidak ak diidiinginginkankan n terhterhadaadap p strustruktuktur r dan dan funfungsigsi hampir semua organ dan sistem tubuh ("uastika, $%%2!

hampir semua organ dan sistem tubuh ("uastika, $%%2!

)erdapat * pilihan dalam pemberian nutrisi yaitu diet oral, nutrisi enteral dan )erdapat * pilihan dalam pemberian nutrisi yaitu diet oral, nutrisi enteral dan nutri

nutrisi si parenparenteral! #iet teral! #iet oral diberikan kepada penderioral diberikan kepada penderita ta yang masih bisa yang masih bisa menelmenelanan cuku

cukup p makanmakanan an dan keberhasiladan keberhasilannya memerlukan kerjasama nnya memerlukan kerjasama yang baik yang baik antaraantara dokter, ahli gi+i,penderita dan keluarga! Nutrisi enteral bila penderita tidak bisa dokter, ahli gi+i,penderita dan keluarga! Nutrisi enteral bila penderita tidak bisa menelan dalam jumlah cukup, sedangkan fungsi pencernaan dan absorbsi usus menelan dalam jumlah cukup, sedangkan fungsi pencernaan dan absorbsi usus mas

masih ih cukcukup up baibaik! k! "el"elama ama sistsistem em penpencerncernaan aan mamasih sih berberfunfungsi gsi atau atau berberfunfungsigsi se

sebbagagiaian n ddan an titidadak k adada a kkonontrtraiainndidikkasasi i mmakaka a ddieiet t enenteteraral l ((N N hhararuuss dipertimbangkan, karena diet enteral lebih fisiologis karena meningkatkan aliran dipertimbangkan, karena diet enteral lebih fisiologis karena meningkatkan aliran darah mukosa intestinal, mempertahankan akti-itas metabolik serta keseimbangan darah mukosa intestinal, mempertahankan akti-itas metabolik serta keseimbangan hormonal dan en+imatik antara traktus gastrointestinal dan li-er!

hormonal dan en+imatik antara traktus gastrointestinal dan li-er!

#iet enteral mempunyai efek enterotropik indirek dengan menstimulasi hormon #iet enteral mempunyai efek enterotropik indirek dengan menstimulasi hormon usus seperti gastrin, neurotensin, bombesin, enteroglucagon! .astrin mempunyai usus seperti gastrin, neurotensin, bombesin, enteroglucagon! .astrin mempunyai efek tropik pada lambung, duodenum dan colon sehingga dapat mempertahankan efek tropik pada lambung, duodenum dan colon sehingga dapat mempertahankan

(2)

integritas usus,mencegah atrofi mukosa usus dan translokasi bakteri, memelihara gut/associated lymphoid tissue (.L) yang berperan dalam imunitas mukosa usus ("hike, $%%1'ruera, 200*' Rombeau, 2004' )rujillo, 2003' oediarsono, 2001!

1.2 Rumusan masalah

$! pakah yang dimaksud enteral nutrition5 2! agaimana formula enteral nutrition5

*! agaimana cara pemberian enteral nutrition5

1.3 Tujuan

$! 6ntuk mangetahui apakah yang dimaksud enteral nutrition 2! 6ntuk mangetahui bagaimana formula enteral nutrition

*! 6ntuk mangetahui bagaimana cara pemberian enteral nutrition

BAB II PEBAHA!AN

2.1 Enteral Nutr"t"#n $EN%

 Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral! 7ormula nutrisi diberikan kepada pasien melalui tube kedalam lambung (gastric tube, nasogastric tube

(3)

Rute pemberian nutrisi secara enteral diantaranya melalui nasogastric, transpilorik, perkutaneus!

)ujuan dari pemberian nutrisi secara enteral adalah untuk memberikan asupan nutrisi yang adekuat pada pasien yang belum mampu menelan atau absorbsi fungsi nutrisinya terganggu! 8emberian nutrisi secara enteral juga  berperan menunjang pasien sebagai respons selama mengalami keradangan,

trauma, proses infeksi, pada sakit kritis dalam aktu yang lama!

ontraindikasi pemberian nutrisi secara enteral diantaranya keadaan dimana saluran cerna tidak berjalan sesuai mestinya, kelainan anatomi saluran cerna, iskemia saluran cerna, dan peritonitis berat!

8emberian nutrsi enteral terkadang mengalami hambatan! eberapa hambatan yang terjadi diantaranya adalah9

• .agalnya pengosongan lambung • spirasi dari isi lambung

• "inusitis • sophagitis

• "alah meletakkan pipa

8ada prinsipnya, pemberian formula enteral dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan bertahap hingga mencapai dosis maksimum dalam aktu seminggu! :akanan enteral yang telah disediakan sebaiknya dihabiskan dalam aktu maksimal 4 jam, aktu selebihnya akan membahayakan karena kemungkinan makanan tersebut telah terkontaminasi bakteri!

(4)

:akanan enteral sebaiknya mempunyai komposisi yang seimbang! alori

non protein dari sumber karbohidrat berkisar 10/;0<, bisa merupakan

 polisakarida, disakarida, maupun monosakarida! .lukosa polimer merupakan

karbohidrat yang lebih mudah diabsorbsi! "edangkan komposisi kalori non protein

dari sumber lemak berkisar *0/40<! 8rotein diberikan dalam bentuk polimerik 

(memerlukan en+im pancreas atau peptide!

8ada formula juga perlu ditambahkan serat! "erat akan mengurangi resiko

diare dan megurangi resiko konstipasi, memperlambat aktu transit pada saluran

cerna, dan merupakan control glikemik yang baik! "erat juga membantu

fermentasi di usus besar sehingga menghasilkan "C7! "C7 menyediakan

energy untuk sel epitel untuk memelihara integritas dinding usus!

=enis :akanan > Nutrisi nteral diantaranya9

a :akanan > nutrisi enteral formula blenderi+ed9 :akanan ini dibuat dari

 beberapa bahan makanan yang diracik dan dibuat sendiri dengan

menggunakan blender! onsistensi larutan, kandungan +at gi+i, dan

osmolaritas dapat berubah pada setiap kali pembuatan dan dapat

terkontaminasi! 7ormula ini dapat diberikan melalui pipa sonde yang agak 

 besar, harganya relatif murah!

Contoh 9

$ :akanan cair tinggi energi dan tinggi protein (susu full cream, susu rendah

laktosa, telur, glukosa, gula pasir, tepung beras, sari buah!

(5)

* :akanan cair tanpa susu (telur, kacang hijau, ortel, jeruk

4 :akanan khusus (rendah protein untuk penyakit ginjal, rendah purin untuk   penyakit gout, diet diabetes

 b :akanan > nutrisi enteral formula komersial9 7ormula komersial ini berupa  bubuk yang siap di cairkan atau berupa cairan yang dapat segera diberikan!  Nilai gi+inya sesuai kebutuhan, konsistensi dan osmolaritasnya tetap, dan

tidak mudah terkontaminasi!

Contoh 9

$ 8olimerik 9 mengandung protein utuh untuk pasien dengan fungsi saluran gastrointestinal normal atau hampir normal (panenteral, fresubin

2 8radigesti 9 diet dibuat dengan formula khusus dalam bentuk susu elementar yang mengandung asam amino dan lemak yang langsung diserap usus untuk pasien dengan gangguan fungsi saluran gastrointestinal (pepti 2000

* #iet enteral khusus untuk sirosis (aminolebane N, falkamin, diabetes (diabetasol, gagal ginjal (nefrisol, tinggi protein (peptisol

4 #iet enteral tinggi serat (indo-ita

2.3 'ara (ember"an nutr"s" se)ara enteral

• 8ada anak dengan gangguan pernapasan (fungsi pulmo tidak adekuat, maka nutrisi yang diberikan sebaiknya tinggi lemak (30< serta rendah karbohidrat! 8ada penyakit hepar, sebaiknya menggunakan sumber protein

(6)

tinggi C, asam amino rendah aromatik! ila ada ensefalopati hepatik,  protein sebaiknya diberikan ?0!3 g>kg>hari!

• 8ada pasien dengan gangguan renal sebaiknya diberikan rendah protein,  padat kalori, rendah 8@4, , :g! 8emberian protein dengan menggunakan  patokan .7R sebagai berikut9 .7R A239 0!1/0!; g>kg>hari, bila .7R 

?239 0!* g>kg>hari!

8emberian dukungan nutrisi enteral dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu bolus feeding dan continuous drip feeding! 8emberian bolus feeding dapat dilakukan di rumah sakit maupun di rumah, sementara pemberian nutrisi enteral dengan menggunakan continuous drip feeding diberikan  pada penderita yang diraat di rumah sakit!

$! olus feeding

8emberian formula enteral dengan cara bolus feeding dapat dilakukan dengan menggunakan N.)>@.), dan diberikan secara terbagi setiap */4  jam sebanyak 230/*30 ml!olus feeding dengan formula isotonik dapat dimulai dengan jumlah keseluruhan sesuai yang dibutuhkan sejak hari  pertama,sedangkan formula hipertonik dimulai setengah dari jumlah yang dibutuhkan pada hari pertama 8emberian formula enteral secara bolus feeding sebaiknya diberikan dengan tenang, kurang lebih selama $3 menit, dan diikuti dengan pemberian air 23/10 ml untuk mencegah dehidrasi hipertonik dan membilas sisa formula yang masih berada di feeding tube! 7ormula yang tersisa pada sepanjang feeding tube dapat menyumbat feeding tube, sedangkan yang tersisa pada 6jung feeding tube dapat

(7)

tersumbat akibat penggumpalan yang disebabkan oleh asam lambung dan  protein formula!

2! Continuous drip feeding

8emberian formula enteral dengan cara continuous drip feeding dilakukan dengan menggunakan infuse pump !8emberian formula enteral dengan cara ini diberikan dengan kecepatan 20/40 ml>jam dalam &/$2 jam  pertama,ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan toleransi

anak!Bolume formula yang diberikan ditingkatkan 23 ml setiap &/$2 jam, dengan pemberian maksimal 30/$00 ml>jam selama $&/24 jam! 8emberian formula enteral dengan osmolaritas isotonik (*00 m@sm>kg air dapat diberikan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, sedangkan pemberian formula hipertonis (300 m@sm>kg air harus dimulai dengan memberikan setengah dari jumlah yang dibutuhkan! 8ada kasus pemberian formula yang tidak ditoleransi dengan baik, konsentrasi formula yang diberikan dapat diturunkan terlebih dahulu dan selanjutnya kembali ditingkatkan secara bertahap!

2.* Rute Pember"an Nutr"s" Enteral

Rute 8emberian Nutrisi nteral dan latnya Nutrisi enteral dapat diberikan langsung melalui mulut (oral atau melalui selang makanan bila pasien tak dapat makan atau tidak boleh per oral! "elang makanan yang ada yaitu9

a "elang nasogastrik 9

• 8emberian nutrisi melalui pipa penduga atau lambung merupakan tindakan keperaatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu

(8)

memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan dengan cara memberi makan melalui pipa lambung atau pipa  penduga!

• "elang nasogsatrik biasa yang terbuat dari plastic, karet, dan

 polietilen! 6kuran selang ini bermacam/macam tergantung kebutuhan! "elang ini hanya tahan dipakai maksimal ; hari!

• "elang nasogastrik yang terbuat dari poli-inil! "elang ini berukuran ;

french, kecil sekali dapat mencegah terjadinya aspirasi pneumonia makanan dan tidak terlalu mengganggu pernapasan atau kenyamanan  pasien! "elang ini tahan dipakai maksimal $4 hari!

• "elang nasogastrik yang terbuat dari silicon! 6kuran selang ini

 bermacam/macam tergantung kebutuhan! "elang ini maksimal 1 minggu!

• "elang nasogastrik yang terbuat dari poliuretan! "elang ini berukuran

; french dan dapat dipakai selama 1 bulan!

b "elang Nasoduodenal > nasojejunal! 6kuran selang ini bermacam/ macam namun lebih panjang daripada selang nasogastrik!

c "elang dan set untuk gastrotomi atau jejunostomi! lat yang rutin dipakai untuk pasien yang tidak dapat makan per oral atau terdapat obstruksi esophagus > gaster!

(9)

8asien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral! )ujuan dari pemberian nutrisi secara enteral adalah untuk memberikan asupan nutrisi yang adekuat pada pasien yang belum mampu menelan atau absorbsi fungsi nutrisinya terganggu! 8emberian nutrisi secara enteral juga berperan menunjang pasien sebagai respons selama mengalami keradangan, trauma, proses infeksi, pada sakit kritis dalam aktu yang lama! :akanan enteral sebaiknya mempunyai komposisi yang seimbang! alori non protein dari sumber  karbohidrat berkisar 10/;0<, bisa merupakan polisakarida, disakarida, maupun monosakarida! .lukosa polimer merupakan karbohidrat yang lebih mudah diabsorbsi! "edangkan komposisi kalori non protein dari sumber lemak berkisar  *0/40<! 8rotein diberikan dalam bentuk polimerik (memerlukan en+im pancreas atau peptide!

=enis :akanan > Nutrisi nteral diantaranya9

a :akanan > nutrisi enteral formula blenderi+ed9 :akanan ini dibuat dari  beberapa bahan makanan yang diracik dan dibuat sendiri dengan

menggunakan blender! onsistensi larutan, kandungan +at gi+i, dan osmolaritas dapat berubah pada setiap kali pembuatan dan dapat terkontaminasi! 7ormula ini dapat diberikan melalui pipa sonde yang agak besar, harganya relatif murah!

Contoh 9

$ :akanan cair tinggi energi dan tinggi protein (susu full cream, susu rendah laktosa, telur, glukosa, gula pasir, tepung beras, s ari buah!

(10)

2 :akanan cair rendah laktosa (susu rendah laktosa, telur, gula pasir, mai+ena

* :akanan cair tanpa susu (telur, kacang hijau, ortel, jeruk

4 :akanan khusus (rendah protein untuk penyakit ginjal, rendah purin untuk penyakit gout, diet diabetes!

8emberian dukungan nutrisi enteral dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu  bolus feeding dan continuous drip feeding!

$! olus feeding

8emberian formula enteral dengan cara bolus feeding dapat dilakukan dengan menggunakan N.)>@.), dan diberikan secara terbagi setiap */4 jam sebanyak 230/*30 ml!olus feeding dengan formula isotonik dapat dimulai dengan jumlah keseluruhan sesuai yang dibutuhkan sejak hari  pertama,sedangkan formula hipertonik dimulai setengah dari jumlah yang dibutuhkan pada hari pertama 8emberian formula enteral secara bolus feeding sebaiknya diberikan dengan tenang, kurang lebih selama $3 menit, dan diikuti dengan pemberian air 23/10 ml untuk mencegah dehidrasi hipertonik dan membilas sisa formula yang masih berada di feeding tube!

2! Continuous drip feeding

8emberian formula enteral dengan cara continuous drip feeding dilakukan dengan menggunakan infuse pump !8emberian formula enteral dengan cara ini diberikan dengan kecepatan 20/40 ml>jam dalam &/$2 jam  pertama,ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan toleransi

(11)

anak!Bolume formula yang diberikan ditingkatkan 23 ml setiap &/$2 jam, dengan pemberian maksimal 30/$00 ml>jam selama $&/24 jam!

Rute 8emberian Nutrisi nteral dan latnya Nutrisi enteral dapat diberikan langsung melalui mulut (oral atau melalui selang makanan bila  pasien tak dapat makan atau tidak boleh per oral! "elang makanan yang ada

yaitu9

a "elang nasogastrik 9

 8emberian nutrisi melalui pipa penduga atau lambung merupakan tindakan keperaatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan dengan cara memberi makan melalui pipa lambung atau pipa penduga!  "elang nasogsatrik biasa yang terbuat dari plastic, karet, dan polietilen!

6kuran selang ini bermacam/macam tergantung kebutuhan! "elang ini hanya tahan dipakai maksimal ; hari!

 "elang nasogastrik yang terbuat dari poli-inil! "elang ini berukuran ; french, kecil sekali dapat mencegah terjadinya aspirasi pneumonia makanan dan tidak terlalu mengganggu pernapasan atau kenyamanan  pasien! "elang ini tahan dipakai maksimal $4 hari!

 "elang nasogastrik yang terbuat dari silicon! 6kuran selang ini  bermacam/macam tergantung kebutuhan! "elang ini maksimal 1

(12)

 "elang nasogastrik yang terbuat dari poliuretan! "elang ini berukuran ; french dan dapat dipakai selama 1 bulan!

b "elang Nasoduodenal > nasojejunal! 6kuran selang ini bermacam/macam namun lebih panjang daripada selang nasogastrik!

c "elang dan set untuk gastrotomi atau jejunostomi! lat yang rutin dipakai untuk pasien yang tidak dapat makan per oral atau terdapat obstruksi esophagus > gaster 

BAB III PENUTUP

(13)

8emberian nutrisi enteral merupakan pemberian nutrien melalui saluran cerna dengan menggunakan sonde (tube feeding! Nutrisi enteral direkomendasikan  bagi pasien/pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya secara

-olunter melalui asupan oral! 8emberian nutrisi enteral dini (yang dimulai dalam $2 jam sampai 4& jam setelah pasien masuk ke dalam peraatan intensif (DC6 lebih baik dibandingkan pemberian nutrisi parenteral! Eaktu untuk timbulnya gejala/gejala akibat asupan nutrisi yang tidak memenuhi syarat masih belum jelas! 8asien/pasien yang gi+inya cukup  biasanya dapat mentolerir asupan yang tidak cukup ini dalam ; sampai $4

hari! 8asien yang gi+inya buruk, sebaliknya membutuhkan inter-erensi yang cepat! 8anduan yang ada saat ini menyampaikan baha nutrisi enteral harus dimulai dalam 3 sampai ; hari bila asupan nutrisinya tidak memenuhi syarat!  Nutrisi enteral tidak perlu diberikan apabila pasien/pasien dengan gi+i baik  bisa mulai makan kembali dengan normal dalam aktu 3 sampai ; hari!

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini pemberian eritromisin profilaksis oral dosis 2 mg/kgbb secara klinis dapat mempercepat waktu pencapaian nutrisi enteral penuh pada bayi kurang

Namun, hasil penelitian didapatkan bahwa pasien dengan perdarahan SCBA yang diberikan nutrisi enteral menunggu hasil bilas lambung bersih 2-3 kali tanpa memperhatikan berapa

Perbandingan Skor Sofa pada Kelompok yang Diterapi dengan Diet Kontinyu dan kelompok yang Diterapi dengan Diet Bolus pada Kondisi Sebelum Pemberian Terapi

- Diberikan cairan rehidrasi parenteral dengan Ringer laktat atau ringer asetat 100 ml/kgBB dengan cara pemberian: - Umur kurang dari 12 bulan: 30 ml/kgBB dalam 1

Cara pengumpulan data dapat di lakukan dengan : Data Primer dari hasil observasi absorbsi ASI, PASI maupun campuran ASI-PASI yang diberikan secara enteral pada bayi

Khusus untuk subjek intervensi, apabila sudah mencapai pemberian nutrisi enteral penuh dengan dosis 160 ml/kgBB/hari, penelitian dihentikan dan bayi mulai diberikan

Pemberian formula enteral labu kuning sebanyak 20 g/kg berat badan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kadar glukosa darah postprandial tikus diabetes melitus..

Intervensi dilakukan selama 30 hari dengan pemberian minuman sebanyak 300 ml (1 gelas) yang terbagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok perlakuan yang diberi formula kacang