• Tidak ada hasil yang ditemukan

jurnal vol 5 tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "jurnal vol 5 tahun 2010"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Drs. Banu Prabowo, M.Si.
    • Drs. Imam Gunarto
    • Drs. Bambang P. Widodo, M.Si.
    • Nadia Fauziah Dwiandari SIP., M. Phil.
    • Kemas Jakfarudin, SE.,M.Si.
    • Dra. Mona Lohanda M. Phil.
  • Sekolah: Universitas
  • Mata Pelajaran: Kearsipan
  • Topik: Upaya Menyingkap Filsafat Kearsipan
  • Tipe: jurnal
  • Tahun: 2010
  • Kota: Palembang

I. UPAYA MENYINGKAP FILSAFAT KEARSIPAN

Artikel ini membahas tentang filsafat kearsipan, dengan fokus pada tiga elemen utama: ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi menjawab pertanyaan tentang objek kajian ilmu kearsipan, yang meliputi pemahaman mendalam mengenai apa yang harus diketahui dalam konteks kearsipan. Epistemologi menguraikan metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan dalam kearsipan, sedangkan aksiologi menilai manfaat ilmu kearsipan bagi kehidupan manusia. Kajian ini bertujuan untuk memperjelas kesalahpahaman mengenai kearsipan dan menekankan pentingnya perhatian serius terhadap pengembangan ilmu ini.

1.1. Rumusan Masalah

Filsafat sebagai cara berpikir radikal dan menyeluruh berperan penting dalam memahami ilmu kearsipan. Artikel ini merumuskan masalah kearsipan yang mencakup pertanyaan tentang objek kajian, metode memperoleh pengetahuan, dan manfaat ilmu kearsipan. Dengan pendekatan ini, diharapkan pemahaman tentang kearsipan dapat diperluas dan diakui sebagai sebuah disiplin ilmu yang serius.

1.2. Maksud dan Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan filsafat ilmu kearsipan dan menjawab tiga pertanyaan utama: objek kajian ilmu kearsipan, cara memperoleh ilmu kearsipan, dan manfaatnya. Dengan demikian, diharapkan pemahaman yang lebih baik tentang kearsipan dapat mendorong pengembangan dan pengkajian ilmu ini secara lebih serius.

1.3. Kerangka Teori

Kerangka teori dalam artikel ini menjelaskan karakteristik ilmu, yang mencakup ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi berfokus pada objek kajian, epistemologi pada metode memperoleh pengetahuan, dan aksiologi pada nilai serta manfaat ilmu. Dengan kerangka ini, artikel ini membangun dasar pemahaman yang komprehensif tentang kearsipan sebagai ilmu.

II. MEMAHAMI ARSIP DARI SUDUT ILMU

Drs. Imam Gunarto dalam kajiannya menjelaskan pentingnya memahami arsip dari perspektif ilmu, yang mencakup filsafat, fungsi, dan tujuan kearsipan. Ia membahas hubungan kearsipan dengan disiplin ilmu lain serta teori dan metodologi yang mendasari pengelolaan arsip. Penekanan pada pemahaman ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan arsip yang baik dalam konteks ilmiah.

2.1. Filsafat Kearsipan

Filsafat kearsipan menjelaskan hakekat arsip dan pentingnya pengelolaannya. Dalam konteks ini, arsip tidak hanya dianggap sebagai dokumen, tetapi juga sebagai sumber informasi yang memiliki nilai dalam berbagai disiplin ilmu. Filsafat ini mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang fungsi dan tujuan kearsipan dalam masyarakat.

2.2. Teori dan Metodologi Kearsipan

Teori dan metodologi kearsipan mencakup pendekatan ilmiah dalam pengelolaan arsip. Ini termasuk pemahaman tentang siklus hidup arsip dan bagaimana arsip harus dikelola dari penciptaan hingga pemusnahan. Dengan memahami teori ini, praktisi kearsipan dapat menerapkan metode yang tepat dalam pengelolaan arsip.

III. SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DI INDONESIA

Drs. Bambang P. Widodo membahas sistem pengelolaan arsip di Indonesia, termasuk tantangan dan peluang yang dihadapi dalam implementasinya. Artikel ini menganalisis titik temu antara konsep Life Cycle of Records dan Continum Records, serta model pengelolaan yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan arsip di Indonesia.

3.1. Konsep Life Cycle of Records

Konsep Life Cycle of Records menggambarkan proses pengelolaan arsip dari penciptaan hingga pemusnahan. Ini menekankan pentingnya pengelolaan arsip yang sistematis untuk memastikan bahwa arsip yang bernilai disimpan dengan baik. Konsep ini menjadi dasar untuk memahami bagaimana arsip berfungsi dalam organisasi.

3.2. Records Continuum

Records Continuum adalah pendekatan yang melihat arsip sebagai bagian dari sistem yang berkesinambungan. Pendekatan ini menekankan pentingnya integrasi antara pengelolaan arsip dinamis dan statis, serta bagaimana kedua aspek ini saling berinteraksi dalam proses pengelolaan arsip yang efektif.

IV. ARCHIVES MANAGEMENT AS A REFLECTION OF BUREAUCRACY DEVELOPMENT

Nadia Fauziah Dwiandari mengkaji manajemen arsip sebagai refleksi dari perkembangan birokrasi, khususnya di Hindia Belanda. Artikel ini menggambarkan hubungan antara konteks penciptaan arsip dan sistem penataan arsip, serta bagaimana hal ini berkontribusi pada pemahaman tentang perkembangan birokrasi di masa lalu.

4.1. Sejarah Manajemen Arsip

Sejarah manajemen arsip di Hindia Belanda menunjukkan bagaimana pengelolaan arsip terkait erat dengan perkembangan birokrasi. Artikel ini menjelaskan bagaimana arsip berfungsi sebagai alat pengingat dan bukti pertanggungjawaban dalam konteks administrasi pemerintahan.

4.2. Pengaruh terhadap Pengelolaan Arsip Modern

Pengalaman sejarah dalam manajemen arsip di masa lalu memberikan pelajaran penting bagi pengelolaan arsip modern. Artikel ini menggarisbawahi pentingnya memahami konteks sejarah dalam pengembangan sistem pengelolaan arsip yang lebih baik di masa kini.

V. IMPLEMENTASI DATABASE MANAGEMENT SYSTEM

Kemas Jakfarudin membahas penerapan Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) dalam pengelolaan arsip di instansi pemerintah dan swasta di Palembang. Artikel ini memberikan bukti empiris tentang bagaimana teknologi informasi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan arsip.

5.1. Teknologi Informasi dalam Kearsipan

Penerapan teknologi informasi, khususnya DBMS, dalam pengelolaan arsip memungkinkan akses yang lebih cepat dan mudah terhadap informasi. Ini berkontribusi pada peningkatan kualitas pengelolaan arsip dan memudahkan proses pencarian dan penyimpanan data.

5.2. Tantangan dalam Implementasi

Meskipun terdapat manfaat yang signifikan, implementasi DBMS juga menghadapi berbagai tantangan, seperti kebutuhan akan pelatihan SDM dan infrastruktur yang memadai. Artikel ini menyoroti pentingnya mengatasi tantangan ini untuk mencapai pengelolaan arsip yang optimal.

VI. MENGENAL SUMBER SEJARAH

Dra. Mona Lohanda menjelaskan pentingnya arsip sebagai sumber primer dalam penulisan sejarah. Artikel ini menguraikan bagaimana arsip dapat digunakan untuk memahami peristiwa sejarah dan menyusun historiografi yang baik.

6.1. Peran Arsip dalam Historiografi

Arsip berfungsi sebagai sumber utama dalam penelitian sejarah, memberikan bukti yang diperlukan untuk memahami konteks dan fakta-fakta masa lalu. Artikel ini menekankan pentingnya pengumpulan dan pelestarian arsip untuk penelitian sejarah.

6.2. Metodologi Penelitian Sejarah

Metodologi penelitian sejarah memerlukan pendekatan yang sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan arsip. Artikel ini memberikan panduan tentang bagaimana peneliti dapat menggunakan arsip untuk menyusun narasi sejarah yang akurat dan terpercaya.

VII. USAHA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SDM KEARSIPAN

Sumrahyadi membahas pentingnya meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) dalam bidang kearsipan. Artikel ini menyoroti peran SDM dalam pengelolaan arsip dan bagaimana peningkatan kapasitas SDM dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu kearsipan.

7.1. Pelatihan dan Pendidikan

Pelatihan dan pendidikan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM kearsipan. Artikel ini mengusulkan program-program pelatihan yang dapat membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para profesional kearsipan.

7.2. Peningkatan Kesadaran akan Pentingnya Kearsipan

Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kearsipan di kalangan masyarakat dan lembaga adalah langkah penting dalam pengembangan SDM. Artikel ini menyarankan kampanye untuk meningkatkan pemahaman tentang peran arsip dalam masyarakat.

Referensi Dokumen

  • Records Management ( Sue Mc Kemmish )
  • Records Appraisal ( Jay Kennedy dan Cherryl Schauder )
  • Sistem Kearsipan Pola Baru ( Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) )
  • Tata Kearsipan Departemen Dalam Negeri ( Keputusan Menteri Dalam Negeri )
  • Teori Michael Rooper ( Michael Rooper )

Gambar

Gambar 1. Life cycle of records, Michael Ropper
Gambar 2 : Dimensi-dimensi dalam Records Continum Model

Referensi

Dokumen terkait

Unit pengolah adalah unit kerja pada pencipta Arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengolah Arsip yang berkaitan dengan kegiatan penciptaan Arsip

Dalam rangka meningkatkan kualitas penilaian kinerja koperasi dan meningkatkan hasil penilaian kinerja sebagai dasar bagi koperasi untuk mengakses pembiayaan usaha

bahwa dalam rangka tercapainya tertib administrasi dan terwujudnya pengelolaan arsip yang efektif dan efisien di lingkungan Kementerian Perhubungan, perlu disusun Jadwal Retensi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)kualitas pocket book daur ulang limbah berbasis pendekatan STML ditinjau dari beberapa aspek berdasarkan penilaian oleh ahli materi,

Melaksanakan pengumpulan bahan/data untuk penyusunan standar sarana dan prasarana kearsipan dalam rangka peningkatan pengelolaan arsip dinamis dan statis di lingkungan

(4) Pengelolaan Arsip Dinamis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan Arsip dalam Penyelenggaraan Kearsipan sebagai bahan

(2) Kegiatan pengelolaan arsip dinamis yang dilaksanakan oleh Arsiparis Ahli Utama/Utama sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf a, yaitu melakukan evaluasi

- Desentralisasi dalam pelaksanaan adalah setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berkewajiban melaksanakan pengelolaan arsip dinamis dengan