• Tidak ada hasil yang ditemukan

kurikulum dan silabus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "kurikulum dan silabus"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM DAN SILABUS

KURIKULUM DAN SILABUS

Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd.

Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd.

Jurusan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Jurusan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

(2)

KURIKULUM

KURIKULUM

Curriculum as Subject Matter

Curriculum as Subject Matter

Kurikulum sebagai bahan belajar

Kurikulum sebagai bahan belajar (subject (subject matter)

matter) adalah gambaran kurikulum paling adalah gambaran kurikulum paling tradisional yang menggambarkan suatu

tradisional yang menggambarkan suatu

kurikulum sebagai kombinasi bahan untuk

kurikulum sebagai kombinasi bahan untuk

membentuk kerangka isi materi

membentuk kerangka isi materi (content) (content)

yang diajarkan.

(3)

Curriculum as Experience

Curriculum as Experience

Menggambarkan kurikulum sebagai

Menggambarkan kurikulum sebagai

seperangkat pengalaman

seperangkat pengalaman

Pengalaman tersebut telah direncanakan

Pengalaman tersebut telah direncanakan

secara khusus dan ada yang ditemukan

secara khusus dan ada yang ditemukan

atau didapatkan anak didik dalam proses

atau didapatkan anak didik dalam proses

pendidikan

pendidikan (hidden curriculum)(hidden curriculum)

Karakteristik kurikulum ini, seorang guru

Karakteristik kurikulum ini, seorang guru

bertindak sebagai fasilitator untuk

bertindak sebagai fasilitator untuk

mempertinggi pertumbuhan kepribadian

mempertinggi pertumbuhan kepribadian

anak didik

(4)

Curriculum as Intention

Curriculum as Intention

Karakteristik kurikulum ini adanya suatu

Karakteristik kurikulum ini adanya suatu

perencanaan kurikulum yang komprehensif

perencanaan kurikulum yang komprehensif

terhadap pengalaman belajar anak didik

terhadap pengalaman belajar anak didik

telah ditentukan lebih awal sebelum mereka

telah ditentukan lebih awal sebelum mereka

memulai kurikulum

memulai kurikulum

Pendidik membuat suatu strategi yang

Pendidik membuat suatu strategi yang

disengaja melalui wacana-wacana tujuan

disengaja melalui wacana-wacana tujuan

dan sasaran

dan sasaran

Merupakan cara terbaik untuk memenuhi

Merupakan cara terbaik untuk memenuhi

kebutuhan anak didik

(5)

Lanjutan … Lanjutan …

Kurikulum sebagi suatu rencana memiliki

Kurikulum sebagi suatu rencana memiliki

dua bagian:

dua bagian:

1. Kurikulum berisikan suatu rencana yang

1. Kurikulum berisikan suatu rencana yang

merupakan pernyataan awal dari maksud

merupakan pernyataan awal dari maksud

(tujuan,cita-cita, sasaran).

(tujuan,cita-cita, sasaran).

2. Kurikulum sebagai sekumpulan

2. Kurikulum sebagai sekumpulan

pernyataan daripada hasil belajar yang

pernyataan daripada hasil belajar yang

dimaksudkan untuk diperoleh peserta didik

(6)

Curriculum as Cultural Reproduction

Curriculum as Cultural Reproduction

Kurikulum sebagai suatu refleksi budaya

Kurikulum sebagai suatu refleksi budaya

masyarakat tertentu

masyarakat tertentu

Sekolah mempunyai peran penting dalam

Sekolah mempunyai peran penting dalam

menyampaikan pengetahuan dan nilai-nilai

menyampaikan pengetahuan dan nilai-nilai

yang penting untuk digunakan oleh suatu

yang penting untuk digunakan oleh suatu

generasi ke genarasi yang sukses

generasi ke genarasi yang sukses

Kurikulum melalui penyeleksian

Kurikulum melalui penyeleksian

pengalaman-pengalaman belajar

pengalaman-pengalaman belajar

memberikan wahana untuk proses

memberikan wahana untuk proses

reproduksi tersebut

(7)

Curriculum as Currere

Curriculum as Currere

Kurikulum sebagai suatu proses daripada

Kurikulum sebagai suatu proses daripada

pengertian individu secara terus menerus

pengertian individu secara terus menerus

ke arah yang lebih berarti

ke arah yang lebih berarti

Pengertian ini menekankan adanya kapsitas

Pengertian ini menekankan adanya kapsitas

individu untuk berpartisipasi dan

individu untuk berpartisipasi dan

mengonsepsikan kembali pengalaman

mengonsepsikan kembali pengalaman

hidup seseorang

hidup seseorang

Karakteristik ini menekankan pada

Karakteristik ini menekankan pada

perspektif pengalaman, sedangkan akibat

perspektif pengalaman, sedangkan akibat

terhadap kurikulum adalah interpretasi

terhadap kurikulum adalah interpretasi

terhadap pengalaman hidup

(8)

Silabus

Silabus

(syllabus)

(syllabus)

Kurikulum sebagai bentuk sering

Kurikulum sebagai bentuk sering

disalah-mengertikan dengan pengertian silabus

mengertikan dengan pengertian silabus

Silabus secara khas merupakan suatu daftar bagian

Silabus secara khas merupakan suatu daftar bagian

isi yang akan dinilai, terkadang daftar

isi yang akan dinilai, terkadang daftar

dikembangkan untuk memasukan sejumlah tujuan

dikembangkan untuk memasukan sejumlah tujuan

dan aktivitas belajar

dan aktivitas belajar

Silabus merupakan sub-bagian kurikulum dan

Silabus merupakan sub-bagian kurikulum dan

dimasukan ke dalam konsep yang lebih luas.

dimasukan ke dalam konsep yang lebih luas.

Untuk menghindari kebingungan dalam

Untuk menghindari kebingungan dalam

membedakan perlu merujuk pada pengertian

membedakan perlu merujuk pada pengertian

silabus sebagai

(9)

The Hidden Curriculum

The Hidden Curriculum

The Hidden Curriculum

The Hidden Curriculum adalah kurikulum adalah kurikulum yang tidak direncanakan

yang tidak direncanakan

Kurikulum secara luas mengandung arti

Kurikulum secara luas mengandung arti

sesuatu (aktivitas dan pengalaman belajar)

sesuatu (aktivitas dan pengalaman belajar)

yang direncanakan dan yang tidak

yang direncanakan dan yang tidak

direncanakan

direncanakan

Anak didik mempunyai aturan tersendiri

Anak didik mempunyai aturan tersendiri

sebagai reaksi terhadap kurikulum yang

sebagai reaksi terhadap kurikulum yang

formal seperti tentang mencontek, membuat

formal seperti tentang mencontek, membuat

pekerjaan rumah, sikap terhadap guru, dll.

(10)

Komponen Kurikulum

Komponen Kurikulum

Komponen kurikulum menurut Subandijah (1993:

Komponen kurikulum menurut Subandijah (1993:

4) adalah sebagai berikut:

4) adalah sebagai berikut:

Tujuan

Tujuan

Isi atau materi

Isi atau materi

Organisasi atau strategi

Organisasi atau strategi

Media

Media

Komponen proses belajar mengajar

Komponen proses belajar mengajar

Sedangkan yang termasuk dalam komponen

Sedangkan yang termasuk dalam komponen

penunjang kurikulum adalah:

penunjang kurikulum adalah: 1.

1. Sistem/administrasi dan supervisiSistem/administrasi dan supervisi

2.

2. Pelayanan bimbingan dan penyuluhanPelayanan bimbingan dan penyuluhan

3.

(11)

Pendapat lain … Pendapat lain …

Menurut Soetopo dan Soemanto (1993:

Menurut Soetopo dan Soemanto (1993:

26-28) komponen kurikulum mencakup: (1)

28) komponen kurikulum mencakup: (1)

tujuan, (2) isi dan struktur program, (3)

tujuan, (2) isi dan struktur program, (3)

organisasi dan strategi, (4) sarana, dam (5)

organisasi dan strategi, (4) sarana, dam (5)

evaluasi

evaluasi

Menurut Nasution (1993: 4-7) komponen

Menurut Nasution (1993: 4-7) komponen

kurikulum mencakup: (1) tujuan, (2) bahan

kurikulum mencakup: (1) tujuan, (2) bahan

pelajaran, (3) proses belajar mengajar, dan

pelajaran, (3) proses belajar mengajar, dan

(4) penilaian

(12)

1. Komponen Tujuan

1. Komponen Tujuan

Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai

Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai

secara keseluruhan, yang meliputi tujuan

secara keseluruhan, yang meliputi tujuan

domain kognitif, afektif, psikomotorik

domain kognitif, afektif, psikomotorik

Tujuan pendidikan nasional pun menghendaki

Tujuan pendidikan nasional pun menghendaki

pencapaian ketiga domain yang ada secara

pencapaian ketiga domain yang ada secara

integral dalam rangka memperoleh lulusan

integral dalam rangka memperoleh lulusan

(ouput)

(ouput) pendidikan yang relevan dengan pendidikan yang relevan dengan tujuan pendidikan nasional

tujuan pendidikan nasional

Tujuan pendidikan secara berurutan: tujuan

Tujuan pendidikan secara berurutan: tujuan

pendidikan nasional, tujuan institusional,

pendidikan nasional, tujuan institusional,

tujuan kurikuler, tujuan instruksional (umum

tujuan kurikuler, tujuan instruksional (umum

dan khusu)

(13)

Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan Pendidikan Nasional

Mengembangkan potensi peserta didik

Mengembangkan potensi peserta didik

menjadi manusia yang

menjadi manusia yang berimanberiman dan dan bertaqwa

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri

kreatif, mandiri, dan menjadi , dan menjadi warga negara warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab

yang demokratis serta bertanggungjawab

(Pasal 3 UU Sisdiknas, 2003).

(14)

Tujuan Institusional

Tujuan Institusional

Merupakan tindak lanjut dari tujuan

Merupakan tindak lanjut dari tujuan

pendidikan nasional

pendidikan nasional

Sistem pendidikan Indonesia memiliki

Sistem pendidikan Indonesia memiliki

jenjang yang melembaga pada suatu

jenjang yang melembaga pada suatu

tingkatan

tingkatan

Tiap lembaga memiliki satu tujuan

Tiap lembaga memiliki satu tujuan

pendidikan, sehingga dikenal: tujuan

pendidikan, sehingga dikenal: tujuan

institusional SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,

institusional SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,

Universitas/Institut/Akademi, dll.

(15)

Tujuan Kurikuler

Tujuan Kurikuler

Merupakan tindak lanjut dari tujuan

Merupakan tindak lanjut dari tujuan

institusional dalam melaksanakan kegiatan

institusional dalam melaksanakan kegiatan

pendidikan dari suatu lembaga pendidikan.

pendidikan dari suatu lembaga pendidikan.

Biasanya dapat dilihat dalam prencanaan

Biasanya dapat dilihat dalam prencanaan

pembelajaran (GBPP)

pembelajaran (GBPP)

Tujuan kurikuler mesti mencerminkan tindak

Tujuan kurikuler mesti mencerminkan tindak

lanjut dari tujuan institusional dan tujuan

lanjut dari tujuan institusional dan tujuan

pendidikan nasional, sehingga tujuan

pendidikan nasional, sehingga tujuan

institusional dan tujuan pendidikan nasional

institusional dan tujuan pendidikan nasional

mesti menggambarkan tujuan kurikuler

(16)

Tujuan Instruksional

Tujuan Instruksional

Merupakan tujuan terakhir dari ketiga tujuan

Merupakan tujuan terakhir dari ketiga tujuan

pendidikan

pendidikan

Tujuan ini bersifat operasional, yaitu

Tujuan ini bersifat operasional, yaitu

diharapkan dapat tercapai pada saat

diharapkan dapat tercapai pada saat

terjadinya proses belajar mengajar yang

terjadinya proses belajar mengajar yang

bersifat langsung dan terjadi setiap hari

bersifat langsung dan terjadi setiap hari

pembahasan

pembahasan

Dalam mencapai tujuan ini sangat ditentukan

Dalam mencapai tujuan ini sangat ditentukan

oleh kondisi proses belajar mengajar yang

oleh kondisi proses belajar mengajar yang

ada (kompetensi pendidikan, fasilitas belajar,

ada (kompetensi pendidikan, fasilitas belajar,

anak didik, metode, lingkungan, dll.)

(17)

2. Komponen Isi dan Struktur

2. Komponen Isi dan Struktur

Program atau Materi

Program atau Materi

Merupakan materi yang diprogramkan untuk

Merupakan materi yang diprogramkan untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah

mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan

ditetapkan

Isi atau materi biasanya berupa materi

Isi atau materi biasanya berupa materi

bidang-bidang studi

bidang-bidang studi

Bidang studi-bidang studi tersebut

Bidang studi-bidang studi tersebut

disesuaikan dengan jenis, jenjang dan jalur

disesuaikan dengan jenis, jenjang dan jalur

pendidikan yang ada

(18)

3. Komponen Media atau Sarana dan

3. Komponen Media atau Sarana dan

Prasarana

Prasarana

Media merupakan sarana perantara dalam

Media merupakan sarana perantara dalam

proses belajar mengajar

proses belajar mengajar

Media atau sarana dan prasarana

Media atau sarana dan prasarana

merupakan alat bantu untuk memudahkan

merupakan alat bantu untuk memudahkan

dalam mengaplikasikan isi kurikulum agar

dalam mengaplikasikan isi kurikulum agar

mudah dimengerti oleh anak didik

mudah dimengerti oleh anak didik

Ketepatan dalam memilih media juga

Ketepatan dalam memilih media juga

merupakan suatu hal yang dituntut bagi para

merupakan suatu hal yang dituntut bagi para

pendidik atau guru

(19)

4. Komponen Strategi Belajar

4. Komponen Strategi Belajar

Mengajar

Mengajar

Strategi menunjuk pada suatu pendekatan

Strategi menunjuk pada suatu pendekatan

(approach),

(approach), metode metode (method), (method), dan peralatan dan peralatan mengajar yang diperlukan dalam pengajaran

mengajar yang diperlukan dalam pengajaran

Strategi dapat dipahami sebagai cara yang

Strategi dapat dipahami sebagai cara yang

dimiliki oleh seorang pendidik atau guru

dimiliki oleh seorang pendidik atau guru

dalam proses belajar mengajar

dalam proses belajar mengajar

Penggunaan strategi yang tepat dan akurat

Penggunaan strategi yang tepat dan akurat

sangat ditentukan oleh tingkat kompetensi

sangat ditentukan oleh tingkat kompetensi

pendidik

(20)

5. Komponen Proses Belajar

5. Komponen Proses Belajar

Mengajar

Mengajar

Tujuan akhir dari proses belajar mengajar adalah

Tujuan akhir dari proses belajar mengajar adalah

terjadinya perubahan dalam tingkah laku anak

terjadinya perubahan dalam tingkah laku anak

Komponen ini mempunyai keterkaitan yang erat

Komponen ini mempunyai keterkaitan yang erat

dengan suasana belajar baik di ruangan kelas

dengan suasana belajar baik di ruangan kelas

maupun di luar ruangan kelas

maupun di luar ruangan kelas

Untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif

Untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif

bagi agar pembelajaran efektif maka guru perlu:

bagi agar pembelajaran efektif maka guru perlu:

memusatkan kepribadiannya dalam mengajar,

memusatkan kepribadiannya dalam mengajar,

menerapkan metode mengajar yang tepat,

menerapkan metode mengajar yang tepat,

memusatkan pada proses dengan produknya, dan

memusatkan pada proses dengan produknya, dan

memusatkan pada kompetensi yang relevan

(21)

6. Komponen Evaluasi

6. Komponen Evaluasi

Karena komponen evaluasi terkait erat

Karena komponen evaluasi terkait erat

dengan komponen lain maka cara evaluasi

dengan komponen lain maka cara evaluasi

akan menentukan tujuan kurikulum, materi

akan menentukan tujuan kurikulum, materi

atau bahan, serta proses belajar mengajar

atau bahan, serta proses belajar mengajar

Penilaian tidak hanya untuk melihat sejauh

Penilaian tidak hanya untuk melihat sejauh

mana tingkat prestasi anak, tetapi juga

mana tingkat prestasi anak, tetapi juga

sebagai suatu sumber

sebagai suatu sumber input input dalam upaya dalam upaya perbaikan atau pembaruan kurikulum

perbaikan atau pembaruan kurikulum

Penilaian dapat juga dilakukan tidak hanya

Penilaian dapat juga dilakukan tidak hanya

oleh pendidik, tetapi juga kalangan

oleh pendidik, tetapi juga kalangan

masyarakat, dan mereka yang berwenang.

(22)

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA, SAMPAI

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA, SAMPAI

KETEMU MINGGU DEPAN, INSYA ALLAH……

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pendidikan merupakan cerminan dari kualitas suatu bangsa, oleh sebab itu pendidikan perlu meningkatkan mutu mekanisme/prosedur pelayanan melalui penggunaan teknologi

development Thus, the writer wished to suggest both Stella Maris Junior High School English teachers and students to use mapping and acronyms as their

Pada tahap ini terjadi proses peletakan dasar struktur perilaku kompleks yang dibangun sepanjang kehidupan anak. Dengan perkembangan sel-sel syaraf anak yang pesat

· OTASA group“Raba Rasa” at Jogja National Museum Yogyakarta · “Landing Soon #11” at Studio Cemeti Art House Yogyakarta · FKY XXI “How Art Lives” at Vredeburg

Data yang diolah adalah data waktu antar kerusakan (TTF) komponen mesin main pump hydraulic periode Januari sampai Desember 2012 untuk menentukan MTTF, kemudian diuji distribusi

Dengan adanya program pelatihan pemberdayaan TKI Purna ini, diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan motivasi para mantan tenaga kerja Indonesia atau para TKI

Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil ulangan bahwa kemampuan siswa menyelesaikan soal ulangan masih rendah yaitu dari 53 orang siswa di kelas XI MIA sekitar

Maka permasalahan yang diteliti dibatasi sesuai dengan rumusan masalah yang dibahas yaitu mengenai pelanggaran terhadap asas hukum diplomatik dalam kasus penolakan