KURIKULUM DAN SILABUS
KURIKULUM DAN SILABUS
Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd.
Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd.
Jurusan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
Jurusan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
KURIKULUM
KURIKULUM
Curriculum as Subject Matter
Curriculum as Subject Matter
Kurikulum sebagai bahan belajar
Kurikulum sebagai bahan belajar (subject (subject matter)
matter) adalah gambaran kurikulum paling adalah gambaran kurikulum paling tradisional yang menggambarkan suatu
tradisional yang menggambarkan suatu
kurikulum sebagai kombinasi bahan untuk
kurikulum sebagai kombinasi bahan untuk
membentuk kerangka isi materi
membentuk kerangka isi materi (content) (content)
yang diajarkan.
Curriculum as Experience
Curriculum as Experience
Menggambarkan kurikulum sebagai
Menggambarkan kurikulum sebagai
seperangkat pengalaman
seperangkat pengalaman
Pengalaman tersebut telah direncanakan
Pengalaman tersebut telah direncanakan
secara khusus dan ada yang ditemukan
secara khusus dan ada yang ditemukan
atau didapatkan anak didik dalam proses
atau didapatkan anak didik dalam proses
pendidikan
pendidikan (hidden curriculum)(hidden curriculum)
Karakteristik kurikulum ini, seorang guru
Karakteristik kurikulum ini, seorang guru
bertindak sebagai fasilitator untuk
bertindak sebagai fasilitator untuk
mempertinggi pertumbuhan kepribadian
mempertinggi pertumbuhan kepribadian
anak didik
Curriculum as Intention
Curriculum as Intention
Karakteristik kurikulum ini adanya suatu
Karakteristik kurikulum ini adanya suatu
perencanaan kurikulum yang komprehensif
perencanaan kurikulum yang komprehensif
terhadap pengalaman belajar anak didik
terhadap pengalaman belajar anak didik
telah ditentukan lebih awal sebelum mereka
telah ditentukan lebih awal sebelum mereka
memulai kurikulum
memulai kurikulum
Pendidik membuat suatu strategi yang
Pendidik membuat suatu strategi yang
disengaja melalui wacana-wacana tujuan
disengaja melalui wacana-wacana tujuan
dan sasaran
dan sasaran
Merupakan cara terbaik untuk memenuhi
Merupakan cara terbaik untuk memenuhi
kebutuhan anak didik
Lanjutan … Lanjutan …
Kurikulum sebagi suatu rencana memiliki
Kurikulum sebagi suatu rencana memiliki
dua bagian:
dua bagian:
1. Kurikulum berisikan suatu rencana yang
1. Kurikulum berisikan suatu rencana yang
merupakan pernyataan awal dari maksud
merupakan pernyataan awal dari maksud
(tujuan,cita-cita, sasaran).
(tujuan,cita-cita, sasaran).
2. Kurikulum sebagai sekumpulan
2. Kurikulum sebagai sekumpulan
pernyataan daripada hasil belajar yang
pernyataan daripada hasil belajar yang
dimaksudkan untuk diperoleh peserta didik
Curriculum as Cultural Reproduction
Curriculum as Cultural Reproduction
Kurikulum sebagai suatu refleksi budaya
Kurikulum sebagai suatu refleksi budaya
masyarakat tertentu
masyarakat tertentu
Sekolah mempunyai peran penting dalam
Sekolah mempunyai peran penting dalam
menyampaikan pengetahuan dan nilai-nilai
menyampaikan pengetahuan dan nilai-nilai
yang penting untuk digunakan oleh suatu
yang penting untuk digunakan oleh suatu
generasi ke genarasi yang sukses
generasi ke genarasi yang sukses
Kurikulum melalui penyeleksian
Kurikulum melalui penyeleksian
pengalaman-pengalaman belajar
pengalaman-pengalaman belajar
memberikan wahana untuk proses
memberikan wahana untuk proses
reproduksi tersebut
Curriculum as Currere
Curriculum as Currere
Kurikulum sebagai suatu proses daripada
Kurikulum sebagai suatu proses daripada
pengertian individu secara terus menerus
pengertian individu secara terus menerus
ke arah yang lebih berarti
ke arah yang lebih berarti
Pengertian ini menekankan adanya kapsitas
Pengertian ini menekankan adanya kapsitas
individu untuk berpartisipasi dan
individu untuk berpartisipasi dan
mengonsepsikan kembali pengalaman
mengonsepsikan kembali pengalaman
hidup seseorang
hidup seseorang
Karakteristik ini menekankan pada
Karakteristik ini menekankan pada
perspektif pengalaman, sedangkan akibat
perspektif pengalaman, sedangkan akibat
terhadap kurikulum adalah interpretasi
terhadap kurikulum adalah interpretasi
terhadap pengalaman hidup
Silabus
Silabus
(syllabus)
(syllabus)
Kurikulum sebagai bentuk sering
Kurikulum sebagai bentuk sering
disalah-mengertikan dengan pengertian silabus
mengertikan dengan pengertian silabus
Silabus secara khas merupakan suatu daftar bagian
Silabus secara khas merupakan suatu daftar bagian
isi yang akan dinilai, terkadang daftar
isi yang akan dinilai, terkadang daftar
dikembangkan untuk memasukan sejumlah tujuan
dikembangkan untuk memasukan sejumlah tujuan
dan aktivitas belajar
dan aktivitas belajar
Silabus merupakan sub-bagian kurikulum dan
Silabus merupakan sub-bagian kurikulum dan
dimasukan ke dalam konsep yang lebih luas.
dimasukan ke dalam konsep yang lebih luas.
Untuk menghindari kebingungan dalam
Untuk menghindari kebingungan dalam
membedakan perlu merujuk pada pengertian
membedakan perlu merujuk pada pengertian
silabus sebagai
The Hidden Curriculum
The Hidden Curriculum
The Hidden Curriculum
The Hidden Curriculum adalah kurikulum adalah kurikulum yang tidak direncanakan
yang tidak direncanakan
Kurikulum secara luas mengandung arti
Kurikulum secara luas mengandung arti
sesuatu (aktivitas dan pengalaman belajar)
sesuatu (aktivitas dan pengalaman belajar)
yang direncanakan dan yang tidak
yang direncanakan dan yang tidak
direncanakan
direncanakan
Anak didik mempunyai aturan tersendiri
Anak didik mempunyai aturan tersendiri
sebagai reaksi terhadap kurikulum yang
sebagai reaksi terhadap kurikulum yang
formal seperti tentang mencontek, membuat
formal seperti tentang mencontek, membuat
pekerjaan rumah, sikap terhadap guru, dll.
Komponen Kurikulum
Komponen Kurikulum
Komponen kurikulum menurut Subandijah (1993:
Komponen kurikulum menurut Subandijah (1993:
4) adalah sebagai berikut:
4) adalah sebagai berikut:
Tujuan
Tujuan
Isi atau materi
Isi atau materi
Organisasi atau strategi
Organisasi atau strategi
Media
Media
Komponen proses belajar mengajar
Komponen proses belajar mengajar
Sedangkan yang termasuk dalam komponen
Sedangkan yang termasuk dalam komponen
penunjang kurikulum adalah:
penunjang kurikulum adalah: 1.
1. Sistem/administrasi dan supervisiSistem/administrasi dan supervisi
2.
2. Pelayanan bimbingan dan penyuluhanPelayanan bimbingan dan penyuluhan
3.
Pendapat lain … Pendapat lain …
Menurut Soetopo dan Soemanto (1993:
Menurut Soetopo dan Soemanto (1993:
26-28) komponen kurikulum mencakup: (1)
28) komponen kurikulum mencakup: (1)
tujuan, (2) isi dan struktur program, (3)
tujuan, (2) isi dan struktur program, (3)
organisasi dan strategi, (4) sarana, dam (5)
organisasi dan strategi, (4) sarana, dam (5)
evaluasi
evaluasi
Menurut Nasution (1993: 4-7) komponen
Menurut Nasution (1993: 4-7) komponen
kurikulum mencakup: (1) tujuan, (2) bahan
kurikulum mencakup: (1) tujuan, (2) bahan
pelajaran, (3) proses belajar mengajar, dan
pelajaran, (3) proses belajar mengajar, dan
(4) penilaian
1. Komponen Tujuan
1. Komponen Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai
secara keseluruhan, yang meliputi tujuan
secara keseluruhan, yang meliputi tujuan
domain kognitif, afektif, psikomotorik
domain kognitif, afektif, psikomotorik
Tujuan pendidikan nasional pun menghendaki
Tujuan pendidikan nasional pun menghendaki
pencapaian ketiga domain yang ada secara
pencapaian ketiga domain yang ada secara
integral dalam rangka memperoleh lulusan
integral dalam rangka memperoleh lulusan
(ouput)
(ouput) pendidikan yang relevan dengan pendidikan yang relevan dengan tujuan pendidikan nasional
tujuan pendidikan nasional
Tujuan pendidikan secara berurutan: tujuan
Tujuan pendidikan secara berurutan: tujuan
pendidikan nasional, tujuan institusional,
pendidikan nasional, tujuan institusional,
tujuan kurikuler, tujuan instruksional (umum
tujuan kurikuler, tujuan instruksional (umum
dan khusu)
Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional
Mengembangkan potensi peserta didik
Mengembangkan potensi peserta didik
menjadi manusia yang
menjadi manusia yang berimanberiman dan dan bertaqwa
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri
kreatif, mandiri, dan menjadi , dan menjadi warga negara warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab
yang demokratis serta bertanggungjawab
(Pasal 3 UU Sisdiknas, 2003).
Tujuan Institusional
Tujuan Institusional
Merupakan tindak lanjut dari tujuan
Merupakan tindak lanjut dari tujuan
pendidikan nasional
pendidikan nasional
Sistem pendidikan Indonesia memiliki
Sistem pendidikan Indonesia memiliki
jenjang yang melembaga pada suatu
jenjang yang melembaga pada suatu
tingkatan
tingkatan
Tiap lembaga memiliki satu tujuan
Tiap lembaga memiliki satu tujuan
pendidikan, sehingga dikenal: tujuan
pendidikan, sehingga dikenal: tujuan
institusional SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
institusional SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
Universitas/Institut/Akademi, dll.
Tujuan Kurikuler
Tujuan Kurikuler
Merupakan tindak lanjut dari tujuan
Merupakan tindak lanjut dari tujuan
institusional dalam melaksanakan kegiatan
institusional dalam melaksanakan kegiatan
pendidikan dari suatu lembaga pendidikan.
pendidikan dari suatu lembaga pendidikan.
Biasanya dapat dilihat dalam prencanaan
Biasanya dapat dilihat dalam prencanaan
pembelajaran (GBPP)
pembelajaran (GBPP)
Tujuan kurikuler mesti mencerminkan tindak
Tujuan kurikuler mesti mencerminkan tindak
lanjut dari tujuan institusional dan tujuan
lanjut dari tujuan institusional dan tujuan
pendidikan nasional, sehingga tujuan
pendidikan nasional, sehingga tujuan
institusional dan tujuan pendidikan nasional
institusional dan tujuan pendidikan nasional
mesti menggambarkan tujuan kurikuler
Tujuan Instruksional
Tujuan Instruksional
Merupakan tujuan terakhir dari ketiga tujuan
Merupakan tujuan terakhir dari ketiga tujuan
pendidikan
pendidikan
Tujuan ini bersifat operasional, yaitu
Tujuan ini bersifat operasional, yaitu
diharapkan dapat tercapai pada saat
diharapkan dapat tercapai pada saat
terjadinya proses belajar mengajar yang
terjadinya proses belajar mengajar yang
bersifat langsung dan terjadi setiap hari
bersifat langsung dan terjadi setiap hari
pembahasan
pembahasan
Dalam mencapai tujuan ini sangat ditentukan
Dalam mencapai tujuan ini sangat ditentukan
oleh kondisi proses belajar mengajar yang
oleh kondisi proses belajar mengajar yang
ada (kompetensi pendidikan, fasilitas belajar,
ada (kompetensi pendidikan, fasilitas belajar,
anak didik, metode, lingkungan, dll.)
2. Komponen Isi dan Struktur
2. Komponen Isi dan Struktur
Program atau Materi
Program atau Materi
Merupakan materi yang diprogramkan untuk
Merupakan materi yang diprogramkan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah
mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan
ditetapkan
Isi atau materi biasanya berupa materi
Isi atau materi biasanya berupa materi
bidang-bidang studi
bidang-bidang studi
Bidang studi-bidang studi tersebut
Bidang studi-bidang studi tersebut
disesuaikan dengan jenis, jenjang dan jalur
disesuaikan dengan jenis, jenjang dan jalur
pendidikan yang ada
3. Komponen Media atau Sarana dan
3. Komponen Media atau Sarana dan
Prasarana
Prasarana
Media merupakan sarana perantara dalam
Media merupakan sarana perantara dalam
proses belajar mengajar
proses belajar mengajar
Media atau sarana dan prasarana
Media atau sarana dan prasarana
merupakan alat bantu untuk memudahkan
merupakan alat bantu untuk memudahkan
dalam mengaplikasikan isi kurikulum agar
dalam mengaplikasikan isi kurikulum agar
mudah dimengerti oleh anak didik
mudah dimengerti oleh anak didik
Ketepatan dalam memilih media juga
Ketepatan dalam memilih media juga
merupakan suatu hal yang dituntut bagi para
merupakan suatu hal yang dituntut bagi para
pendidik atau guru
4. Komponen Strategi Belajar
4. Komponen Strategi Belajar
Mengajar
Mengajar
Strategi menunjuk pada suatu pendekatan
Strategi menunjuk pada suatu pendekatan
(approach),
(approach), metode metode (method), (method), dan peralatan dan peralatan mengajar yang diperlukan dalam pengajaran
mengajar yang diperlukan dalam pengajaran
Strategi dapat dipahami sebagai cara yang
Strategi dapat dipahami sebagai cara yang
dimiliki oleh seorang pendidik atau guru
dimiliki oleh seorang pendidik atau guru
dalam proses belajar mengajar
dalam proses belajar mengajar
Penggunaan strategi yang tepat dan akurat
Penggunaan strategi yang tepat dan akurat
sangat ditentukan oleh tingkat kompetensi
sangat ditentukan oleh tingkat kompetensi
pendidik
5. Komponen Proses Belajar
5. Komponen Proses Belajar
Mengajar
Mengajar
Tujuan akhir dari proses belajar mengajar adalah
Tujuan akhir dari proses belajar mengajar adalah
terjadinya perubahan dalam tingkah laku anak
terjadinya perubahan dalam tingkah laku anak
Komponen ini mempunyai keterkaitan yang erat
Komponen ini mempunyai keterkaitan yang erat
dengan suasana belajar baik di ruangan kelas
dengan suasana belajar baik di ruangan kelas
maupun di luar ruangan kelas
maupun di luar ruangan kelas
Untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif
Untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif
bagi agar pembelajaran efektif maka guru perlu:
bagi agar pembelajaran efektif maka guru perlu:
memusatkan kepribadiannya dalam mengajar,
memusatkan kepribadiannya dalam mengajar,
menerapkan metode mengajar yang tepat,
menerapkan metode mengajar yang tepat,
memusatkan pada proses dengan produknya, dan
memusatkan pada proses dengan produknya, dan
memusatkan pada kompetensi yang relevan
6. Komponen Evaluasi
6. Komponen Evaluasi
Karena komponen evaluasi terkait erat
Karena komponen evaluasi terkait erat
dengan komponen lain maka cara evaluasi
dengan komponen lain maka cara evaluasi
akan menentukan tujuan kurikulum, materi
akan menentukan tujuan kurikulum, materi
atau bahan, serta proses belajar mengajar
atau bahan, serta proses belajar mengajar
Penilaian tidak hanya untuk melihat sejauh
Penilaian tidak hanya untuk melihat sejauh
mana tingkat prestasi anak, tetapi juga
mana tingkat prestasi anak, tetapi juga
sebagai suatu sumber
sebagai suatu sumber input input dalam upaya dalam upaya perbaikan atau pembaruan kurikulum
perbaikan atau pembaruan kurikulum
Penilaian dapat juga dilakukan tidak hanya
Penilaian dapat juga dilakukan tidak hanya
oleh pendidik, tetapi juga kalangan
oleh pendidik, tetapi juga kalangan
masyarakat, dan mereka yang berwenang.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA, SAMPAI
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA, SAMPAI
KETEMU MINGGU DEPAN, INSYA ALLAH……