Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi, Selasa 24 November 2009
Pidato Antiklimaks
Sahabat MQ/ Presiden SBY akhirnya mengambil keputusan/ yang dinilai bukan keputusan menyangkut rekomendasi Tim 8// Yang terjadi justru antiklimaks yang mengecewakan// Antiklimaks/ dikarena rekomendasi yang isinya dan kalimatnya begitu jelas dan tegas/ menjadi mentah dan mengambang kembali di tangan Presiden//
Begitu panjang lebarnyanya SBY berpidato/ namun sangatlah disayangkan/ dari awal hingga akhir lebih banyak pembukaan ketimbang substansi// Pidato yang lebih menunjukkan kepiawaian retorika/ daripada ketegasan seorang pemimpin mengambil keputusan// Pidato yang hanya menyenggol duduk soal/ bukan menuntaskan duduk perkara//
Sahabat MQ/ memang ada persoalan yang disenggol Presiden/ selama pidato sekitar 30 menit// Yakni terkait dengan kasus Bank Century/ dan yang menyangkut perkara Bibit dan Chandra// Menyangkut kasus Bank Century/ Presiden melakukan pembelaan mengapa bank itu diselamatkan sampai menelan 6,7 triliun rupiah// Sedangkan untuk perkara Bibit-Chandra/ Presiden hanya menyebut penyelesaian perkara/ di luar pengadilan tanpa menjelaskan bagaimana hal itu dilakukan//
Sahabat MQ/ Direktur setara Institute Hendardi mengatakan/ Tanggapan sby terhadap rekomendasi tim 8/ tidak membuat skandal kriminalisasi dapat terselesaikan// SBY melempar masalah ini kepada institusi Polri dan Kejaksaan// Pernytaan yang tidak jelas tersebut/ membuat masyarakat melakukan multitafsir di masyarkat// Hendardi mengindikasikan/ bola panas sudah berganti soal Century/ sehingga presiden sudah saatnya membangun opini kepada publik/ agar masyarakat mempercayai bahwa tudingan tudingan tersebut tidak benar//
Pidato Presiden kemarin jelas sebuah antiklimaks/ bukan hanya antiklimaks atas kerja Tim 8/ tetapi antiklimaks terhadap wibawa Presiden// Presiden SBY belum 100 hari memimpin negeri ini untuk masa jabatan yang kedua kali// Baru 35 hari/ tetapi kepercayaan publik telah terkikis deras//