• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 132008032 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 132008032 BAB III"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2002) penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan tersebut. Berarti dalam penelitian ini dicari adanya hubungan pola asuh orangtua dengan kepercayaan diri. Dengan teknik korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah bentuk variabel lain. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.

3.2Variabel Penelitian

(2)

Gambar 3.1 Model Hubungan Antar variabel X dan Y

Keterangan : X : Pola Asuh Y : kepercayaan diri : Korelasi / hubungan 3.3 Definisi Operasional

3.3.1 Pola Asuh Orangtua

Pola asuh orangtua adalah adalah kumpulan dari sikap, praktek dan ekspresi nonverbal orangtua yang bercirikan kaalamian dari interaksi orangtua kepada anak sepanjang situasi yang berkembang (Baumrind dalam Patricia, 2011). Pola asuh orangtua terdiri dari Pola asuh Otoritatif, Pola asuh Authoritatif, dan Pola asuh Permisif. Dalam penelitian ini, pola asuh orangtua diukur dengan menggunakan angket yang disusun oleh Edwards (2006) berdasarkan aspek-aspek pola asuh yaitu srickness (ketaatan), supervision (pengawasan), acceptance (penerimaan), involment (keterlibatan). Penentuan pola asuh orangtua didasarkan pada perbandingan jumlah nilai ketiga pola asuh tersebut. Semakin

(3)

banyak atau semakin dominan pada pola asuh tertentu, maka menunjukkan jenis pola asuh subjek.

3.3.2 Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri ialah sikap yakin terhadap kemampuan diri sehinggga individu yang bersangkutan tidak berhati-hati secara berkebihan,yakin terhadap kebebasan atau kemandirian Louster (Elvina,2005). Keyakinan diri inilah maka individu tidak mementingkan diri secara berlebihan, cendrung menjadi toleran dan berambisi normal. Louster menggambarkan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri tinggi memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri (toleransi), tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.

3.3 Populasi dan Sampel

Slameto (2003), menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak dijelaskan oleh peneliti melalui penelitiannya atau sering juga didefinisikan sebagai subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen 2Salatiga dengan jumlah 94 orang siswa. Slameto (2003), menyebutkan bahwa sampel adalah wakil dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga (Sampel Total) yang berjumlah 94 orang siswa.

3.4Metode Pengumpulan Data

(4)

dijawab oleh responden yang digunakan untuk mengubah berbagai keterangan yang langsung diberikan oleh responden menjadi data serta dapat pula digunakan untuk mengungkapkan pengalaman-pengalaman yang telah dialami oleh responden pada masa yang lampau atau pengalaman-pengalaman yang dialami masa sekarang. Angket dalam penelitian ini terdiri dari dua instrument, yang pertama adalah angket pola asuh dalam bentuk checklist dan kedua adalah skala kepercayaan diri. Tujuan penggunaan angket tersebut dalam penelitian ini adalah ingin mengungkap seberapa besar signifikansi antara pola asuh dengan kepercayaan diri.

3.4.1 Angket Pola Asuh Orangtua

Instrumen pengumpulan data pola asuh yang digunakan oleh penulis adalah adaptasi dari teori Baumrind (dalam Edwards, 2006) berikut penjabaran variabel Pola Asuh Orangtua kedalam aspek dan indikator beserta item soalnya.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pola Asuh

No. PolaAsuh Indikator No. Item

1 Otoriter 1. Hubungan Orangtua dengan anak orangtua merasa berkuasa

2. Kedisiplinan yang diterapkan

3. Pengambilan keputusan ditangan orangtua

4. Kemarahan orangtua 5. Hukuman fisik 6. Peraturan ketat

7. Menghabiskan waktu bersama

2,5,13, 14, 17, 20, 21

2 Authoritatif 1. Membuat keputusan bersama 2. Menghindari perilaku kasar 3. Penghargaan sikap

4. Menghargai prestasi 5. Kemandirian tanpa paksaan 6. Pendukung sikap konstrukif

7. Berani berkomunikasi secara langsung

4,6,7,10,1 5,18,19

3 Permisif 1. Orangtua menetapkan peraturan 2. Ketidak konsistenan orangtua 3. Orangtua mengabaikan sikap saya

(5)

4. Orangtua menyimpan perasaan marah atas perilaku saya

5. Orangtua kewalahan menghadapi saya 6. Orangtua mengalah atas kemarahan 7. Menghargai kebebasan anak

Angket pola asuh orangtua digunakan untuk mengungkap jenis pola asuh yang diterima anak dari orangtua. Pada angket pola asuh orangtua terdiri dari 21 item. Guna keperluan analisis maka tipe pola asuh yang mempunyai jawaban “ya” terbanyak atau yang paling dominan pada salah satu tipe pola asuh adalah pola asuh subjek.

3.4.2 Skala kepercayaan diri

Skala kepercayaan diri dikembangkan berdasarkan teori Lauster (1978), terdiri dari 39 item pernyataan. Prosedur pengisian skalakepercayaan diri sangat mudah dan sederhana. Responden diminta memilih jawaban “Sangat Tidak Setuju” (STS), “Tidak Setuju” (TS), “Setuju” (S) dan “Sangat Setuju” (SS) terhadap item pernyataan yang tercantum pada skala tersebut sesuai dengan keadaan dirinya. Pemberian skor dengan memberikan skor 4 untuk jawaban SS, skor 3 untuk jawaban S, skor 2 untuk jawaban TS, dan skor 1 untuk jawaban STS pada seluruh item.

Kisi-kisi Skala kepercayaan diri dapat lebih jelas dilihat sebagai berikut;

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kepercayaan Diri

No Aspek Indikator Sebaran Item Total

F UF

Cinta diri - Merupakan perilaku individu

(6)

1.35 37,39

Pemahaman Diri - Percaya akan kompetensi atau kemampuan diri sehingga tidak membutuhkan, pujian pengakuan, penerimaan ataupunrasa hormat orang lain.

2,6 4,8 10

- Berusaha ingin tau bagaimana pendapat orang lain tentang dirinya

14,26 12,16

- Menghadapi penolakan orang lain yaitu dengan cara berani menjadi diri sendiri

30, 28

Tujuan Hidup Yang

jelas

- Memiki harapan yang realistis terhadap diri sendiri sehingga ketika harapan tersebut tidak terwujud dia tetap mampu untuk melihat sisi positif dari dirinya dan situasi yang telah terjadi

7,11 9,17 10

- Mempunyai pikiran yang jelas mengapa melakukan tindakan tertentu dan mengetahuai hasil apa yang dapat diharakan

15, 19, 21, 25

- Tidak terdorong untuk menunjukan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok (berani menjadi diri sendiri)

27 29

Berfikir Positif - Meiliki internal locus of control yaitu memandang sebuah keberhasilan atau kegagalan tergantung dari usaha dirinya sendiri

10,19 20,24 9

- Dapat melihat sisi kehidupan dari sisi yang cerah serta mencari pengalaman dan hasil yang terbaik

22 32

- Memiliki pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)

34, 36

- Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri. Orang lain dan situasi yang dihadapi diluar dirinya.

38,

(7)

3.6Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen untuk mengetahui validitas item (kesahihan item) dan reliabilitas (keandalan item) instrumen yang digunakan, sehingga data penelitian yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Uji coba instrumen ini dilaksanakan pada tanggal 11April 2012 kepada siswa kelas VIIB SMP Negeri I Haharu Sumba Timur yang berjumlah 23 siswa.

3.6.1 Validitas item

Suatu item dikatakan valid bila item tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut (Azwar, 2000). Validitas item dianalisis dengan Corrected Item Total Correlation yang menurut Ali (1995) dapat dikatakan valid jika batasan r ≥ 0,20 dengan kategori sebagai berikut :

0,00 – 0,20 : tidak valid 0,21 – 0,40 : validitas rendah 0,41 – 0,60 : validitas sedang 0,61 – 0,80 : validitas tinggi

0,81 – 1,00 : validitas sangat tinggi

(8)

Tabel 3.3. Validitas item angket pola asuh

Pola

asuh Total Correlation Corrected

Item-Keterangan

item1 .619 Valid item2 .368 Valid item3 .573 Valid item4 .320 Valid item5 .287 Valid item6 .296 Valid item7 .251 Valid item8 .245 Valid item9 .307 Valid item10 .437 Valid item11 .335 Valid item12 .372 Valid item13 .287 Valid item14 .248 Valid item15 .430 Valid item16 .200 Valid item17 .217 Valid item18 .402 Valid item19 .636 Valid item20 .368 Valid item21 .573 Valid

Berdasarkan uji validitas item, diperoleh sejumlah 39 item angket kepercayaan diri dinyatakan valid dengan koefisien korelasi terendah r adalah 0,202 dan koefisien tertinggi r = 0,762 dengan demikian seluruh item dapat dinyatakan valid karena koefisien korelasi > 0,20. Item angket kepercayaan diri dapat digunakan untuk penelitiandapat terlihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Validitas item skala kepercayaan diri

Kepercayaan

diri Total Correlation Corrected

Item-keterangan

ITEM1 .209 Valid

ITEM2 .222 Valid

(9)

ITEM4 .245 Valid

ITEM5 .313 Valid

ITEM6 .208 Valid

ITEM7 .253 Valid

ITEM8 .613 Valid

ITEM9 .287 Valid

ITEM10 .231 Valid

ITEM11 .228 Valid

ITEM12 .219 Valid

ITEM13 .390 Valid

ITEM14 .323 Valid

ITEM15 .213 Valid

ITEM16 .587 Valid

ITEM17 .762 Valid

ITEM18 .236 Valid

ITEM19 .208 Valid

ITEM20 .268 Valid

ITEM21 .385 Valid

ITEM22 .280 Valid

ITEM23 .287 Valid

ITEM24 .283 Valid

ITEM25 .274 Valid

ITEM26 .355 Valid

ITEM27 .292 Valid

ITEM28 .326 Valid

ITEM29 .214 Valid

ITEM30 .214 Valid

ITEM31 .300 Valid

ITEM32 .247 Valid

ITEM33 .227 Valid

ITEM34 .289 Valid

ITEM35 .232 Valid

ITEM36 .307 Valid

ITEM37 .217 Valid

ITEM38 .202 Valid

ITEM39 .271 Valid

3.6.2 Reliabilitas

(10)

selama dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah dan dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal α> 0.70.

Untuk mengetahui alat ukur reliabel, George dan Mallery (1995) mengemukakan bahwa :

α> 0,9 sangat bagus (excellent) α> 0,8 bagus (good)

α> 0,7 dapat diterima (acceptable) α> 0,6 dapat dipertanyakan (questionable) α> 0,5 jelek (poor)

α< 0,5 tidak dapa diterima (unacceptable)

Berdasarkan uji reliabilitas angket pola asuh , diperoleh koefisien reliabilitas alpha

cronbach’s α = 0,812> 0,8 maka angket pola asuh dapat digunakan karena reliabel dengan kategorikan Bagus (good). Reabilitas angket pola asuh dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini.

Tabel 3.5. Reabilitas angket pola asuh.

Cronbach's

Alpha N of Items

(11)

Berdasarkan uji reliabilitas angket kepercayaan diri, diperoleh koefisien reliabilitasalpha cronbach’s α = 0,866> 0,8 maka angket kepercayaan diri dapat digunakan karena reliabel dengan kategorikan Bagus (good).Reabilitas angket kepercayaan diri dapat dilihat pada tabel 3.6 dibawah ini.

Tabel 3.6 Reabilitas skala kepercayaan diri.

Cronbach's

Alpha N of Items

.866 39

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisi data yang terkumpul berupa skor dianalisis menggunakan metode statistik memakai teknik analisis hubungan dua variabel dengan rumus contigency

coefficient dengan bantuan program SPSS 17,0 yaitu untuk melihat hubungan yang

signifikan pada Pola asuh dengan kepercayaandiri. Uji contigency coefficient mensyaratkan skala data nominal dalam pengujian Sugiono (2007). Dengan demikian, uji

Gambar

Gambar 3.1 Model Hubungan Antar variabel X dan Y
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kepercayaan Diri
Tabel 3.3. Validitas item angket pola asuh
Tabel 3.5. Reabilitas angket pola asuh.
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dari analisis data dan pembahasan yang dilakukan oleh Ade Ali Nurdin (2009) yang berjudul “perbandingan Kinerja portofolio optimal

Jadi kami di jaringan kerja Prolegnas Pro Perempuan dengan Koalisi Kewarganegaraan mencoba untuk membuat sandingan atau menginventarisasi masalah-masalah yang ada

Sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam Rencana Kinerja Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) pada tahun 2018, lingkup BPTP Nusa Tenggara Timur

penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap Seharusnya untuk melihat keberhasilan program pasien tentang penyakit hipertensi di Desa Beton promosi kesehatan sebagai pencegahan

Oleh karena itu, pada proyek akhir ini dibangun sebuah aplikasi sistem E-Commerce berbasis web yang dapat membantu para pemilik toko di jaya plaza dalam mempromosikan

ATPM memiliki dua fungsi utama dalam rantai otomotif dunia, yaitu memasarkan produk otomotif yang telah di produksi oleh pemilik merek, serta melakukan perawatan purna jual

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Susunan dan Tata Kerja

Pokok Bahasan : Ruang lingkup, Sistem, Peran Dan Fungsi Manajemen SDM Dalam Organisasi Sub Pokok Bahasan : Ruang Lingkup dan Sistem Manajemen SDM (Sesi 2)1. Kegiatan Pembelajaran