BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap individu. Sejak lahir, setiap individu sudah membutuhkan layanan pendidikan. Secara formal, layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara berjenjang. Jenjang pendidikan yang paling awal adalah Lembaga Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK).
kemampuan dasar harus dikembangkan secara utuh. Kedua bidang pengembangan ini harus menjadi perhatian utama dalam pembelajaran di TK karena apabila anak usia TK tidak dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangannya secara utuh maka perkembangan anak selanjutnya akan mengalami gangguan.
Salah satu jenis gangguan dalam perkembangan anak adalah dalam hal terhambatnya kreativitas. Kreativitas dan kognisi individu berkaitan erat. Itulah sebabnya para ahli psikologi berpendapat bahwa perkembangan kreativitas sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu. Kreativitas merupakan usaha melibatkan diri pada proses kreatif yang didasari oleh kognitif. Melalui kreativitas, siswa dapat mewujudkan hasil pemikirannya.
Di sekolah pengembangan kreativitas siswa perlu dilakukan. Salah satu cara pengembangan kreativitas siswa melalui mata pelajaran. Kreativitas tidak hanya dapat diajarkan melalui mata pelajaran tertentu, tapi juga dapat diajarkan dalam konteks yang ”content free” atau lepas dari materi tertentu. Sehubungan
mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan yang dimiliki individu seoptimal mungkin. Pengembangan seluruh potensi dan kemampuan individu dilakukan sejak usia dini sehingga dapat berkembang secara optimal. Melalui Lembaga Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) individu dapat mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan secara terarah.
Individu yang mengikuti pendidikan pada jenjang TK disebut siswa TK. Rentangan usia siswa TK adalah 4-5 atau 6 tahun berada dalam masa usia emas
(golden age) segala sesuatunya sangat berharga, baik fisik, emosi, dan
Dari lingkungan anak membangun pengetahuan. Rasa ingin tahu yang tinggi pada anak, mendorong anak mencari dan menemukan sesuatu yang baru bagi dirinya.
Oleh sebab itu siswa TK perlu dilatih untuk mencari dan menemukan sendiri sesuatu yang dibutuhkannya. Melalui pendekatan inquiry yang menekankan kepada proses mencari dan menemukan, siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai sesuatu yang dipelajari dan akan lebih tertarik jika siswa dilibatkan secara aktif dalam mengerjakan apa yang dipelajarinya tersebut. Melalui pendekatan inquiry siswa menggunakan ketrampilan berpikirnya dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara optimal sehingga perkembangan individu dapat maksimal.
Supaya perkembangan individu maksimal, dibutuhkan kondisi yang bebas, menyenangkan, dan tanpa ada paksaan. Salah satu teknik layanan yang mengutamakan kondisi bebas, menyenangkan, dan tanpa paksaan adalah home room. Kegiatan home room ini dilakukan dalam suatu situasi dan suasana bebas tanpa adanya tekanan sehingga memungkinkan siswa-siswi untuk melepaskan perasaannya dan mengutarakan pendapatnya yang tidak mungkin tercetuskan pada pertemuan-pertemuan formal.
sesuai potensi kreatifnya, masih ada rasa ketakutan berbeda berpendapat, dan rasa takut bertanya ataupun menjawab pertanyaan. Padahal di dalam kreativitas memungkinkan adanya keberagaman dalam berpendapat.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan judul “Peningkatan Kreativitas Siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga Melalui Teknik Home Room Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah terdapat peningkatan kreativitas siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga melalui teknik home room dengan menggunakan pendekatan inquiry?
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : 1.4.1. Manfaat Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang berminat meneliti permasalahan yang terkait dengan peningkatan kreativitas siswa TK.
1.4.2. Manfaat Praktis
1.4.2.1.Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru khususnya guru bimbingan dan konseling melalui teknik home room dengan menggunakan pendekatan inquiry dalam untuk meningkatkan kreativitas siswa yang dapat menjadi salah satu materi dalam bimbingan belajar siswa TK. 1.4.2.2. Bagi Siswa
a. Siswa mampu meningkatkan kreativitas yang menunjang pengembangan diri siswa.
b. Sebagai wahana untuk mengekspresikan kreativitas siswa.
c. Siswa mendapat pengalaman bimbingan belajar melalui teknik home room. d. Siswa melalui pendekatan inquiry mendapatkan pengalaman nyata dalam
lingkungan sekitar dan dapat menuangkan pemahamannya tersebut dalam sebuah karya.
1.4.2.3. Bagi Sekolah
a. Sekolah mampu mempersiapkan bimbingan klasikal yang tepat dalam proses pengembangan kepribadian dan pendidikan anak.