SKRIPSI
ARUH
(Suatu Kajian Terhadap Makna Tradisi Aruh di Masyarakat Dayak Pitap Kalimantan Selatan)
Diajukan kepada Fakultas Teologi
untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sains dalam Ilmu Teologi
Oleh :
VALENTINE INDRIATY SAMODARA 71 2007 051
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGAARUH
(Suatu Kajian Terhadap Makna Tradisi Aruh di Masyarakat Dayak Pitap Kalimantan Selatan)
Oleh:
VALENTINE INDRIATY SAMODARA 71 2007 051
ARUH
(Suatu Kajian Terhadap Makna Tradisi Aruh di Masyarakat Dayak Pitap Kalimantan Selatan)
Oleh:
VALENTINE INDRIATY SAMODARA 71 2007 051
Skripsi ini telah diuji oleh penguji Skripsi Dan dinyatakan LULUS pada tanggal:
iii
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya asli penulis dan studi terhadap karya-karya yang telah dipublikasikan seperti yang telah diajukan dan disebut dalam teks.
Nama : Valentine Indriaty Samodara NIM : 71 2007 051
Tanda tangan :
iv
Motto
******************************
Hidup hanya diberi Satu
kali untuk itu aku ingin
menjalaninya dengan
Indah
v
..^Kupersembahkan^..
Ku persembah kerja keras
Kuhasilkan Air mata
Kupersembahkan dengan air mata
Kuhasilkan sukacita
Kupersembahkan sukacita
Kuhasilkan ungkapan Syukur
Kupersembahkan ungkapan Syukur
Kuhasilkan Kesuksesan
Kupersembahkan semua utuk Tuhan
vi
Halaman Persembahan
Tulisan Ini Dipersembahkan Kepada Kedua
Orang Tua dan keluarga Besar Samodara
Runding Beserta, Teman , Sahabat dan
Orang -Orang yang membantu Penulis dalam
Pemahaman, Pengalaman, dan Pelajaran untuk
menjalani Kehidupan agar menjadi Lebih
Baik,
vii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama puji dan Syukur Penulis naikan kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai dan membimbing hingga tahap dimana penulisan ini telah selesai dibuat. Begitu pula tak lupa kepada campur tangan dari orang-orang yang begitu mengasihi dan mendukung, baik secara materi maupun dukungan doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait yakni:
1. Pembimbing, Dr. David Samiyono sebagai pembimbing I dan Pdt. Dr. Thobias A. Messakh sebagai pembimbing II. Terima kasih atas saran, kritik dan nasehat-nasehat yang diberikan sepanjang penulisan skripsi saya.
2. Penguji, Pdt. Dr. Ratnowati sebagai penguji I dan Dr. David Samiyono sebagai Penguji II, terimakasih atas nilai serta saran-saran yang diberikan untuk memperbaiki tulisan saya agar lebih baik.
3. Dosen-dosen Fakultas Teologi yang terus membantu membagi Ilmu kepada kami-kami yang terkadang bandel dan susah diaturi. Terima kasih atas bimbingan, nasehat, membantu ketika mengalami masalah dan kesabaran untuk menghadapi kami ketika berbuat salah. Saya meminta maaf dan Terima Kasih.
viii
Osvaldo Samodara dan Jou Vrent Geradlee Samodara terimakasih atas kesabaran dan kenakalan kalian bersama kakak, kakak selalu sayang kalian. Juga kepada Julak laki dan Bini, Tangah dan alm. Om, Busu Laki dan Bini, Mama dan Papa Nani, Mama dan Papa Akang, Alm. Papa ade Jayus, Mama dan Papa Embo. Serta Kakak-kakak sepupuku, adik-adik sepupuku, juga keponakan-keponakanku, dan seluruh keliuarga besar Samodara Runding terimakasih untuk segala hal yang dilakukan dan bantuan dalam kehidupanku dan dalam kuliahku. Semoga Tuhan selalu Beserta keluarga kita.
5. Kekasihku Alders alva, terima kasih memberi semangat saat menemaniku dan juga air mata ketika pertengkaran terjadi, membantu dalam setiap perjuanganku melewati kuliah dan skripsi, serta pengalaman suka-duka waktu bersama. Semuanya membuat kenangan Indah buatku. Aku sayang dan selalu cinta padamu. Semoga Tuahn memberkati hubungan kita.
6. Warga Dayak Pitap dan Gereja GKE “Efhata” yang telah menerima saya dengan ramah dan membantu dalam penelitian. Saya Ucapkan banyak Terimakasih.
7. Untuk teman-teman dan sahabat-sahabatku yang selalu berusaha ada dan memberi semangat dalam setiap perjuanganku. Teman-temanku SMA ITCI PPU, Rekan
ix
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...i
LEMAR PENGESAHAN PENGUJI ...ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ...iii
LEMBAR MOTTO ...iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH ...11.2. RUMUSAN MASALAH...5
1.3. TUJUAN PENELITIAN...5
1.4. MANFAAT PENELITIAN...6
1.5. METODE PENELITIAN...6
1.6. SISTEMATIKA PENULISAN...9
xi
2.1.1. Kebudayaan...10
2.1.2. Masyarakat ...11
2.1.3. Kepercayaan...11
2.1.4. Adat Istiadat...12
2.1.5. Ritual...12
2.2. KEBUDAYAAN DALAM KONTEKS SOSIAL...12
2.3. KEBUDAYAAN DALAM KONTEKS RELIGI...16
2.4. IMAN KRISTEN DAN KEBUDAYAAN...19
BAB III ARUH DALAM MASYARAKAT DAYAK PITAP
3.1. LETAK DAN ASAL MULA DAYAK PITAP...273.2. GAMBARAN SINGKAT MENGENAI PENDUDUK DAYAK PITAP DI DESA LANGKAP...29
3.3. ARUH DALAM MASYARAKAT DAYAK PITAP...30
3.3.1. Pemimpin Ritual...32
3.3.2. Pantangan atau larangan (pamali)...33
3.4. TRADISI ARUH DALAM PELAKSANAANNYA...34
BAB IV MAKNA ARUH MENURUT DAYAK PITAP
4.1. PENDAHULUAN...414.2. MAKNA ARUH DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DAYAK PITAP DESA LANGKAP ...42
xii
BAB V PENUTUP
xiii
SARIPATI
Budaya adalah bagian yang berpengaruh penting dalam kehidupan sosial, terutama kehidupan dalam suku tertentu. Tidak ada satu manusiapun yang hidup tanpa budaya. Manusia yang berbudaya itu kemudian memberi corak kepada budaya yang menghasilkan tradisi kebudayaan. Nilai tradisi kebudayaan tersebut menjadi bagian penting untuk membuktikan keberadaan sebuah suku dalam kehidupan bermasyarakat ataupun berbangsa.
Salah satu kebudayaan yang saya paparkan dalam tulisan ini adalah mengenai kebudayaan suku Dayak Pitap. Kabudayaan ini muncul dari pemahaman mereka yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari bersama Alam. Bagi masyarakat Dayak Pitap Alam menjadi bagian penting karena merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat, sehingga masyarakat ini sangat menghargai dan menghormati alam. Salah Satu tradisi yang masih sangat kental yaitu Pesta panen yang dalam bahasa Dayak Pitap adalah Aruh.
Aruh merupakan salah satu Kebudayaan yang telah dipercaya sebagai warisan leluhur-leluhur terdahulu mereka (nenek moyang). Di dalam Aruh juga terdapat unsur religi seperti yang dikemukakan oleh Harun Hadiwijono yaitu letak religi yang terendah adalah religi asali,
yang disebut “religi bersahaja atau religi primitif”. Karena tradisi ini telah bertahan sangat lama dalam perkembangan suku Dayak Pitap sendiri.
Tradisi Aruh dalam masyarakat Dayak Pitap Kalimantan Selatan, merupakan salah satu kebudayaan yang masih bertahan ditengah perkembangan zaman. Dalam kebudayaan ini sangat erat kaitannya dengan hubungan manusia dan alam. Bekker menjelaskan bagaimana manusia dan alam yang memunculkan ciri-ciri manusia mengolah alam yang dia golongakan menjadi tiga tahap yaitu eksteriorisasi, komunikasi, kontiunitas. Yang juga ditekankan oleh Tri Widiarto seorang Sarjana pendidikan dibidang sejarah mengenai isi utama dari kebudayaan adalah pengetahuan, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos (watak atau ciri khas dalam kebudayaan). Yang menunjuk kepada fungsi budaya itu sendiri yaitu, melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan antar manusia dan waadah segenap perasaan manusia.
Keterkaitanyan kebudayaan dalam masyarakat dayak ini memberi pandangan penting terhadap makna Tradisi Aruh yaitu menyangkut kehidupan sosial dan religi. Makna sosial menghantarkan kita kepada keberadaan kebudayaan tersebut dalam masyarakat Dayak yang menjaga keharmonisan hubungannya dengan sesama. Sedangkan makna religi dalam tradisi ini memberi bukti hubungan antara manusia dengan hal yang lebih berkuasa dari manusia (transenden), karena alam hadir bukan dibuat oleh manusia. Menghadirkan tiga nilai penting yaitu ungkapan syukur, selamatan, dan Keharmonisan.