• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas V Mi Ma'arif Sraten Tuntang Semarang Tahun 2011/2012 T1 292010162 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas V Mi Ma'arif Sraten Tuntang Semarang Tahun 2011/2012 T1 292010162 BAB I"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

pasal 3 adalah untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggungjawab.

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan siswa menjadi

warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan

NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Komitmen yang kuat dan konsisten

terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perlu

ditingkatkan secara terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam

tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia

telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia

yang cerdas, terampil, dan berkarakter, sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD

1945. Dan saat ini Undang-Undang No. 20 tahun 2003, yakni pasal 37

menggariskan program kurikuler Pendidikan Kewarganegaraan sebagai muatan

wajib kurikulum pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan tinggi.

Kondisi di lapangan, mata pelajaran PKn oleh kebanyakan kalangan

dianggap sebagai mata pelajaran yang tidak penting, karena tidak di-UN-kan.

Dalam proses belajar mengajar siswa hanya menghafalkan materi, serta

menceritakannya kembali pada waktu ulangan atau ujian. Pembelajaran yang

selama ini mereka terima hanyalah penonjolan tingkat hafalan, tetapi tidak diikuti

dengan pemahaman atau pengertian yang mendalam yang bisa diterapkan dalam

(2)

2

siswa hanya menjadi pembelajar yang cenderung pasif sehingga situasi belajar

menjadi membosankan, tidak menyenangkan, dan siswa kurang termotivasi untuk

belajar PKn. Hal ini pun berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang.

Selain faktor di atas, cara mengajar guru masih seringkali melakukan

pengajaran yang modelnya satu arah. Kebanyakan guru masih banyak

menggunakan metode ceramah. Guru cenderung memberikan informasi atau

cerita tentang pengetahuan PKn. Seperti halnya yang terjadi di MI Ma’arif Sraten.

Dari hasil wawancara dengan guru di sekolah tersebut khususnya guru kelas V,

menyebutkan bahwa metode atau model pembelajaran yang digunakan guru masih

bersifat konvensional sehingga siswa tidak aktif dalam pembelajaran, cenderung

selalu pasif mendengarkan penjelasan dari guru, dampaknya hasil belajar siswa

terhadap PKn kurang memuaskan.

MI Ma’arif Sraten menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata pelajaran PKn adalah 70. Sementara itu, hasil pembelajaran PKn pada siswa

kelas V yang berjumlah 27 anak rata-rata 67,77, yang mencapai KKM adalah

(56%) dan yang tidak mencapai KKM (44%), ini berarti KKM belum tuntas,

karena KKM dianggap tuntas apabila persentase nilai siswa yang mencapai KKM

(75%).

Praktik belajar kewarganegaraan adalah suatu inovasi pembelajaran yang

dirancang untuk membantu siswa mendalami teori secara mendalam melalui

pengalaman belajar praktik-empirik. Praktik belajar kewarganegaraan sebagai

inovasi pembelajaran hendaknya dilakukan dalam suasana yang kondusif dan

diarahkan untuk memperkuat atau meneguhkan perbuatan dan pendirian yang

positif serta berpikir kritis, rasional dan kreatif.

Salah satu bentuk pembelajaran inovatif yang dapat dikembangkan adalah

simulasi. Dalam komponen pembelajaran ini bertujuan agar siswa mendapatkan

pengalaman langsung mengenai materi pembelajaran, dan ini tentu lebih melekat

pada diri siswa, sehingga siswa paham akan materi yang dipelajarinya.

Hasil penelitian yang dilakukan Fatimah (2010) penerapan metode simulasi

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kemiri Puspo Pasuruan.

(3)

3

pada siklus I (64,11), dan meningkat lagi pada siklus II (75,89). Berdasarkan hasil

penelitian dan analisis data, maka peneliti menyimpulkan bahwa penerapan

metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kemiri

Puspo Pasuruan dalam pembelajaran PKn.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Miftahurrahmah (2010) menunjukkan

penerapan metode simulasi dalam pembelajaran PKn siswa kelas V SDI al-yasini

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terbukti dari hasil yang diperoleh siswa

dapat dilihat dari rata-rata hasil tes mulai dari pretes (62,72) dengan persentase

(32%), meningkat siklus I (73,6) dengan persentase (48%), dan meningkat lagi

siklus II (83,6) dengan persentase (88%) yang terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian lebih

lanjut dengan judul “Pengaruh Penggunaan Simulasi Terhadap Hasil Belajar PKn

Siswa Kelas V MI Ma’arif Sraten Tuntang Semarang Tahun 2011/ 2012”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah maka dirumuskan

permasalahan, yaitu: “Apakah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V MI Ma’arif Sraten tahun 2011/2012 dengan

menggunakan simulasi.”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah adan pengaruh penggunaan simulasi yang signifikan terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V MI Ma’arif Sraten Tuntang Semarang Tahun 2011/ 2012.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru tentang simulasi

dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran PKn.

(4)

4

a. Bagi Siswa

Sebagai obyek yang dikenai tindakan maka pada diri siswa ada keterlibatan

belajar secara mental, emosional, intelektual, sosial, dan melakukan belajar secara

aktif, kreatif, dan pada akhirnya diharapkan memiliki kemampuan ajar dari segi

kognitif, afektif, dan psikomotor.

b. Bagi Guru

Bertambahnya wawasan tentang simulasi dan terampil dalam membelajarkan

siswa secara aktif.

c. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran alternatif dalam upaya meningkatkan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menganalisis pengaruh faktor produk, bagi hasil, promosi dan distribusi secara simultan terhadap persepsi masyarakat tentang perbankan syariah di Surabaya. 1.4

Dari data tersebut dapat di lihat bahwa pada siklus II pertemuan kesatu menuju ke pertemuan kedua memperoleh kenaikan 45% keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dengan

Sekedar gambaran, kami mengambil contoh kasus pemberian perijinan kepada kelompok usaha Grup Garuda yaitu PT Jui Shin Indonesia dan PT Mas Putih Belitung yang mendapatkan Izin Lokasi

campur kode adalah sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan memiliki fungsi dan otonomi, sedangkan kode yang lain yang terlibat dalam penggunaan bahasa tersebut hanyalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan guru dan tanggapan siswa terhadap handout yang telah dikembangkan pada materi hidrokarbon.. Metode penelitian yang

6 Pembangunan Reservoar/Rehabilitas i Air Bersih Simarigung Rehabiltasi Sumber Air / Penambahan Jarngan Pipa Air Bersih Hutasoit II.. 3 Pembangunan Air Bersih Sihuting-

Hasil simulasi menunjukan bahwa pada posisi perletakan konstruksi krib tegak lurus terhadap aliran (00 – 50) atau skenario 1 (satu) memberikan hasil yang efektif untuk diterapkan

[r]