BADAN PUSAT STATISTIK
Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2016
ABSTRAKSI
Industri Pengolahan Mikro dan Kecil (IMK) berperan penting dalam menyokong perekonomian Indonesia pada saat terjadi krisis ekonomi. Dengan modal usaha yang relatif minim, usaha IMK mampu menyerap sebagian besar tenaga kerja yang tersedia.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melihat perkembangan IMK di Indonesia melalui Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan. Dengan melakukan pendataan tiap triwulan, diharapkan pertumbuhan IMK pada beberapa titik tiap tahunnya dapat terpantau dengan lebih detil.
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
Mengetahui pertumbuhan (perkembangan) sektor industri mikro dan kecil tiap triwulan yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro. Data akan disajikan menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia pada level nasional dan provinsi.
Penanggung Jawab Kegiatan
PENYELENGGARA
Subdit. Stat. Industri Kecil dan Rumah Tangga PENANGGUNG JAWAB MASALAH TEKNIS Subdit. Stat. Industri Kecil dan Rumah Tangga
PENANGGUNG JAWAB METODE PENGUMPULAN DATA Subdit. Pengembangan Desain Sensus dan Survei
PENANGGUNG JAWAB METODE PENGOLAHAN DATA Subdit. Integrasi Pengolahan Data
PENANGGUNG JAWAB DISEMINASI DATA PENANGGUNG JAWAB SUMBER DANA Subdit. Stat. Industri Kecil dan Rumah Tangga
Informasi Pengumpulan Data
FREKUENSI KEGIATAN Triwulanan
RIWAYAT KEGIATAN
Guna mensuplai data IMK untuk penghitungan PDB dan PDRB Triwulanan maka mulai tahun 2011 survei IMK dilakukan secara triwulanan. Periode survei dibagi menjadi Triwulan I periode Januari-Maret. Triwulan II periode April-Juni, Triwulan III periode Juli-September, dan Triwulan IV periode Oktober-Desember.
PERUBAHAN YANG TERJADI DARI KEGIATAN SEBELUMNYA
- Triwulanan
TIPE PENGUMPULAN DATA Longitudinal
INDIKATOR PENGUMPULAN DATA LONGITUDINAL REFERENSI YANG DIGUNAKAN
International Labor Organization (ILO) KLASIFIKASI YANG DIGUNAKAN
Klasifikasi/Master Wilayah: Master File Desa (MFD) Semester I 2015 Klasifikasi/Master Komoditas:
-Klasifikasi/Master Lapangan Usaha: Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015 - -Klasifikasi/Master Lainnya:
-METODE PEMILIHAN SAMPEL STAGE TERAKHIR Sampel probabilitas
METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS
Tahap pertama, adalah memilih sejumlah blok sensus pada setiap strata secara PPS (Probability Proportional to Size) dengan size banyaknya IMK hasil SE 2006. Penarikan sampel blok sensus antar strata dilakukan secara independen. Kerangka sampel yang digunakan yaitu daftar blok sensus hasil re-stratifikasi dalam satu provinsi. Tahap kedua, dari kerangka sampel usaha, seluruh industri kecil dipilih sebagai sampel, dan dilakukan pemilihan sejumlah industri mikro dari hasil pendaftaran IMK secara sistematik linier untuk setiap jenis usaha sesuai KBLI pada blok sensus terpilih. Bila jumlah industri kecil dalam suatu provinsi melebihi target sampel usaha IMK, maka harus dilakukan pemilihan sampel untuk industri kecil.
Rancangan Sampel Probabilitas
KERANGKA SAMPEL
Kerangka sampel yang digunakan ada 2 jenis, yaitu kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus dan kerangka sampel untuk pemilihan usaha. Kerangka sampel blok sensus yang digunakan adalah daftar blok sensus yang dilengkapi dengan informasi jumlah usaha industri Mikro dan Kecil (IMK) hasil pencacahan Sensus Ekonomi 2006 (SE06). Sedangkan kerangka sampel usaha yang digunakan adalah daftar usaha hasil listing (pendaftaran usaha) Survei IMK 2016, yang dibedakan menurut usaha industri kecil dan usaha industri mikro.
KESELURUHAN FRAKSI SAMPEL (OVERALL SAMPLING FRACTION)
-PERKIRAAN SAMPLING ERROR 2
ALOKASI SAMPEL
per kabupaten/kota dilakukan setelah menentukan target sampel industri kecil. Dengan demikian, target sampel industri mikro suatu provinsi adalah target sampel usaha IMK provinsi dikurangi dengan jumlah populasi industri kecil untuk seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut. - Jika populasi usaha industri kecil hasil listing lebih dari target sampel usaha IMK provinsi atau diketahui karakteristik industri kecil bersifat seragam, maka usaha industri kecil tidak diambil seluruhnya sebagai sampel, tetapi dlakukan pengambilan sampel dengan terlebih dahulu menghitung target sampel industri kecil dalam provinsi. - Jika lebih dari 95 persen populasi industri kecil memiliki karakteristik yang seragam (2-digit KBLI yang sama), alokasi sampel usaha industri kecil tersebut ditentukan sebesar 15 persen dari populasi usaha industri kecil, selebihnya target sampel diambil dari populasi industri kecil dengan KBLI yang berbeda. - Alokasi sampel usaha industri mikro per kabupaten/kota dilakukan secara
proporsional dari akar jumlah usaha industri mikro di masing-masing kabupaten/kota terhadap jumlah akar usaha industri mikro di provinsi. - Apabila terdapat ketidaksesuaian antara hasil alokasi sampel dan target sampel, maka dilakukan adjustment dengan cara mengurangi atau menambah hasil alokasi agar sesuai dengan target sampel. b. Alokasi sampel usaha Industri Mikro per blok sensus di Kabupaten/Kota - Target sampel usaha industri mikro dalam kabupaten/kota dialokasikan ke setiap KBLI secara proporsional dari akar jumlah populasi usaha industri mikro pada suatu KBLI i terhadap total akar jumlah usaha industri mikro dari seluruh KBLI. - Alokasi sampel usaha industri mikro per blok sensus untuk setiap KBLI dilakukan secara proporsional dari akar jumlah usaha industri mikro dengan KBLI i hasil pendaftaran IMK(listing) pada suatu blok sensus h terhadap total akar jumlah usaha industri mikro dengan KBLI i dari seluruh blok sensus.
CAKUPAN WILAYAH Sebagian kabupaten/kota WILAYAH KEGIATAN
---UNIT OBSERVASI
Perusahaan/usaha industri manufaktur mikro dan kecil CAKUPAN RESPONDEN
Pengusaha industri manufaktur mikro dan kecil
MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER DARI UNIT KERJA/INSTANSI LAIN Tidak
VIMK16-DSBS (Daftar Sampel Blok Sensus), VIMK16-L (Listing), VIMK16-DS (Daftar Sampel), VIMK16-S (Sampel), VIMK16-RB (Rekap Blok), Scan peta BS
PETUGAS PENGUMPULAN DATA - Staf
- KSK - Mitra
Pengawas/Kortim 561 Orang Pencacah 1498 Orang
MENGADAKAN PELATIHAN PETUGAS Tidak
METODE UNTUK MENGETAHUI KINERJA PENGUMPULAN DATA - Revisit
- Supervisi
PENYESUAIAN NON RESPON Tidak Ada Penggantian Sampel
Pengolahan Data
UNIT KERJA YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN - Sendiri
- Integrasi Pengolahan METODE PENGOLAHAN - Batching
- Editing - Coding
- Data Entri/Scan - Verifikasi - Validasi - Tabulasi
TEKONOLOGI/APLIKASI YANG DIGUNAKAN
Visual Basic (Bahasa Pemrograman), Access dan Mysql (Data base), Microsoft Excel
Estimasi dan Analisis
METODE ESTIMASI YANG DIGUNAKAN
-KOMPOSISI DAN PENIMBANG
-METODE ANALISIS Analisis deskripsi sederhana UNIT ANALISIS
Usaha/perusahaan industri mikro dan kecil
SUMBER DATA ALTERNATIF UNTUK ANALISIS
ADA UNIT KERJA LAIN YANG MENGGUNAKAN DATA INI Ya
PERLAKUAN TERHADAP OUTLIER, SECARA UMUM Lainnya
RELIABILITAS DATA
PENINGKATAN KUALITAS DATA Perlakuan khusus terhadap data outlier PERBANDINGAN DATA
3
METODE REVISI DATA
Revisi data dengan menetapkan batas bawah(qr :0.25) dan batas atas (qr :4) quantity ratio untuk penghitungan indeks produksi.
INFORMASI TENTANG KUALITAS DATA
Evaluasi
MELAKUKAN STUDI EVALUASI Tidak
REKOMENDASI UNTUK YANG AKAN DATANG
-Diseminasi
TAHUN DATA YANG DIDISEMINASIKAN s.d.
DATA YANG DIDISEMINASIKAN DIBEDAKAN MENURUT JENIS KELAMIN Tidak
LEVEL PENYAJIAN SAMPAI DENGAN TINGKAT
DIBEDAKAN MENURUT DAERAH PERKOTAAN/PERDESAAN Tidak
DATA/VARIABEL YANG TIDAK BISA DIBERIKAN KEPADA PIHAK PENGGUNA DATA
Aksesibilitas
Direktorat Diseminasi Statistik [email protected], www.bps.go.id Persyaratan dan Penolakan
PERSYARATAN