POTENSI PARIWISATA PER KECAMATAN
SE-DIY
DINAS PARIWISATA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jalan Malioboro No.56, Yogyakarta Indonesia|
Kegiatan Penyusunan Data Spasial Potens
salah satu paket kegiatan pada Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan
Penyusunan Data Spasial Potens
pelaksanaannya dipercayakan kepada PT Superintending Company Of Indonesia (SUCOFINDO).
Berdasarkan rangkaian dan tahapan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
salah satu kegiatan yang harus dipenuhi adalah Penyusunan Laporan
secara sistematis terdiri atas:
BAB I : PENDAHULUAN, menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
sasaran keluaran (output) pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan, jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan dan sistematika laporan.
BAB II : DESKRIPSI WILAYAH, mengurai
fisik maupun dari segi sosial.
BAB III : METODE, menguraikan tentang tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan,
komposisi tim dan penugasan
BAB IV : KAJIAN, menguraikan
membuat sistem informasi dari hasil kajian tersebut.
BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI, berisi simpulan dari
kepada pengambil kebijakan.
Demikian Laporan Akhir
Penyusunan Data Spasial Potens
bermanfaat.
Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se
salah satu paket kegiatan pada Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan
Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY untuk Tahun Anggaran
pelaksanaannya dipercayakan kepada PT Superintending Company Of Indonesia (SUCOFINDO).
Berdasarkan rangkaian dan tahapan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
salah satu kegiatan yang harus dipenuhi adalah Penyusunan Laporan Akhir. Lapora
: PENDAHULUAN, menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
keluaran (output) pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan, jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan dan sistematika laporan.
RIPSI WILAYAH, menguraikan kondisi umum wilayah baik dari segi kondisi
fisik maupun dari segi sosial.
: METODE, menguraikan tentang tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan,
komposisi tim dan penugasan, serta rincian kerja.
menguraikan tentang hasil analisis data yang ada di
membuat sistem informasi dari hasil kajian tersebut.
BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI, berisi simpulan dari Kegiatan
kepada pengambil kebijakan.
ini disusun sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY. Semoga L
Yogyakarta,
PT. Superintending Company Of Indonesia
i
Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY merupakan
salah satu paket kegiatan pada Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan
DIY untuk Tahun Anggaran 2015
pelaksanaannya dipercayakan kepada PT Superintending Company Of Indonesia (SUCOFINDO).
Berdasarkan rangkaian dan tahapan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
. Laporan Akhir ini
: PENDAHULUAN, menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
keluaran (output) pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan, jangka waktu
an kondisi umum wilayah baik dari segi kondisi
: METODE, menguraikan tentang tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan,
sis data yang ada di lapangan, dan
Kegiatan dan saran
gian yang tak terpisahkan dari kegiatan
Laporan Akhir ini
Desember 2015
PT. Superintending Company Of Indonesia
|
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan Pekerjaan
1.3
Sasaran Pekerjaan
1.4
Keluaran Pekerjaan
1.5
Lokasi Pekerjaan
1.6
Sumber Pendanaan
1.7
Nama Organisasi Pengguna Anggaran
1.8
Dasar Hukum Pelaksanaan
1.9
Ruang Lingkup Pekerjaan
1.10 Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
1.11 Sistematika Penyajian
BAB 2
DESKRIPSI WILAYAH
2.1
Gambaran Um
2.2
Kondisi Fisik Wilayah
2.2.1 Kondisi Iklim
2.2.2 Geomorfologi dan Lingkungan Hidup
2.2.3 Kondisi Geologi
Latar Belakang
Tujuan Pekerjaan
Sasaran Pekerjaan
Keluaran Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan
Sumber Pendanaan
Nama Organisasi Pengguna Anggaran
Dasar Hukum Pelaksanaan
Ruang Lingkup Pekerjaan
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Sistematika Penyajian
DESKRIPSI WILAYAH
Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
Kondisi Fisik Wilayah
Kondisi Iklim
Geomorfologi dan Lingkungan Hidup
Kondisi Geologi
ii
i
ii
v
x
xii
I - 1
I - 1
I - 6
I - 6
I - 6
I - 6
I - 6
I - 7
I - 7
I - 8
I - 10
I - 11
|
2.2.4 Tanah
2.2.5 Hidrologi
2.2.6 Penggunaan Lahan
2.3
Kondisi Sosial Ekonomi
2.4
Kondisi Pemerintahan
2.5
Kondisi Pendudukan
BAB 3
METODE
3.1
Inventarisasi Data
3.1.1 Persiapan Pekerjaan
3.1.2 Tahapan Pekerjaan
3.1.3 Pengumpulan Data Sekunde
3.2
Komposisi Tim dan Penugasan
3.3
Metodologi Pelaksanaan
3.4
Metodologi Analisis Kajian
3.4.1 Desain Kuisioner
3.4.2 Penentuan Klasifikasi Potensi Destinasi Wisata dan
Pemasarannya
3.5
Metode Perancangan Sistem
3.5.1 Proses Perancangan Sistem
3.5.2 Perancangan Konseptual
BAB 4
ANALISIS
4.1
Profil Kabupaten
4.1.1 Kabupaten Kulon Progo
4.1.2 Kabupaten Bantul
4.1.3 Kabupaten Gun
4.1.4 Kabupaten Sleman
4.1.5 Kota Yogyakarta
Penggunaan Lahan
Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi Pemerintahan
Kondisi Pendudukan
Inventarisasi Data
Persiapan Pekerjaan
Tahapan Pekerjaan
Pengumpulan Data Sekunder
Komposisi Tim dan Penugasan
Metodologi Pelaksanaan
Metodologi Analisis Kajian
Desain Kuisioner
Penentuan Klasifikasi Potensi Destinasi Wisata dan
Pemasarannya
Perancangan Sistem
Proses Perancangan Sistem
Perancangan Konseptual
Profil Kabupaten
|
4.2
Hasil Kajian Lapangan
4.2.1 Profil Pengunjung Destinasi Wisata
4.2.2 Profil Destinasi Wisata
4.2.3 Hasil Penghitungan Indeks Potensi Desti
4.2.4 Hasil Penghitungan Indeks Potensi Destinasi Wisata Per
Kecamatan
4.2.5 Hasil Analisis Pemasaran Per Kecamatan
4.3
Sistem Informasi Geografi Potensi Pariwisata
4.3.1 Halaman Login
4.3.2 Halaman Dashboard
4.3.3 Halaman User
4.3.4 Halaman Aplikasi
4.3.5 Halaman Kelola Data Aplikasi
4.3.6 Halaman Pengaturan
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1
Kesimpulan
5.2
Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Hasil Kajian Lapangan
Profil Pengunjung Destinasi Wisata
Profil Destinasi Wisata
Hasil Penghitungan Indeks Potensi Destinasi Wisata Per Daerah
Hasil Penghitungan Indeks Potensi Destinasi Wisata Per
Hasil Analisis Pemasaran Per Kecamatan
Sistem Informasi Geografi Potensi Pariwisata
Halaman Login
Halaman Dashboard
Halaman User
Halaman Aplikasi
Halaman Kelola Data Aplikasi
Halaman Pengaturan
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
komendasi
iv
IV - 84
IV - 84
IV - 90
nasi Wisata Per Daerah
IV - 99
IV - 103
IV - 116
IV - 124
IV - 124
IV - 125
IV - 127
IV - 127
IV - 130
IV - 135
V - 1
V - 1
V - 2
|
Tabel 1.1
Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Yogyakarta
Tabel 1.2
Matriks Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se
Tabel 1.3
Waktu Pelaksanaan Penelitian Penyus
Pariwisata Per Kecamatan Se
Tabel 2.1
Luas Wilayah, Ketinggian dan Jarak Lurus ke Ibukota menurut
Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta
Tabel 2.2
Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di DIY
Tabel 2.3
Rata-rata Suhu Udara, Kelembaban, Tekanan Udara, Kecepatan
Angin, Arah Angin, Curah Hujan dan Hari Hujan di D.I. Yogyakarta
Tabel 2.4
Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt & Ferguson
Tabel 2.5
Unit Litologi di DIY
Tabel 2.6
Penggunaan Lahan di D. I
Tabel 2.7
Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta Tahun
2008 - 2013
Tabel 3.1
Uraian Penugasan Tim Pelaksana
Tabel 3.2
Ilustrasi Pembobotan dan Skor untuk Klasifikasi DTW
Tabel 3.3
Ilustrasi Pembobotan dan Skor untuk Pemasaran DTW
Tabel 3.3a
Ilustrasi Rekapitulasi Output dari Perhitungan Kuesioner
Tabel 3.3b
Ilustrasi Rekapitulasi Output dari Perhitungan Kuesioner untuk
Potensi setiap DTW
Tabel 3.3c
Ilustrasi Rekapitulasi Output dari Perhitungan Kuesioner untuk
Pemasaran setiap DTW
Tabel 4.1
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo
Tabel 4.2
Destinasi Wisata di Kabupaten Kulon Progo
Tabel 4.3
Destinasi Wisata di Kecamatan Temon
Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Yogyakarta
Matriks Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY
Waktu Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Data Spasial Potensi
Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY
Luas Wilayah, Ketinggian dan Jarak Lurus ke Ibukota menurut
Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta
Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di DIY
hu Udara, Kelembaban, Tekanan Udara, Kecepatan
Angin, Arah Angin, Curah Hujan dan Hari Hujan di D.I. Yogyakarta
Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt & Ferguson
Unit Litologi di DIY
Penggunaan Lahan di D. I. Yogyakarta
Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta Tahun
Uraian Penugasan Tim Pelaksana
Ilustrasi Pembobotan dan Skor untuk Klasifikasi DTW
si Pembobotan dan Skor untuk Pemasaran DTW
Ilustrasi Rekapitulasi Output dari Perhitungan Kuesioner
Ilustrasi Rekapitulasi Output dari Perhitungan Kuesioner untuk
Potensi setiap DTW
ekapitulasi Output dari Perhitungan Kuesioner untuk
Pemasaran setiap DTW
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo
Destinasi Wisata di Kabupaten Kulon Progo
Destinasi Wisata di Kecamatan Temon
v
hu Udara, Kelembaban, Tekanan Udara, Kecepatan
Angin, Arah Angin, Curah Hujan dan Hari Hujan di D.I. Yogyakarta
II - 4
II - 5
II - 9
II - 12
Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta Tahun
II - 15
|
Tabel 4.4
Destinasi Wisata di Kecamatan Panjatan
Tabel 4.5
Destinasi Wisata di Kecamatan Galur
Tabel 4.6
Destinasi Wisata di Kecamatan Lendah
Tabel 4.7
Destinasi Wisata di Kecamatan Sentolo
Tabel 4.8
Destinasi Wisata
Tabel 4.9
Destinasi Wisata di Kecamatan Kokap
Tabel 4.10
Destinasi Wisata di Kecamatan Girimulyo
Tabel 4.11
Destinasi Wisata di Kecamatan Kalibawang
Tabel 4.12
Destinasi Wisata di Kecamatan Samigaluh
Tabel 4.13
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bantul
Tabel 4.14
Destinasi Wisata di Kabupaten Bantul
Tabel 4.15
Destinasi Wisata di Kecamatan Srandakan
Tabel 4.16
Destinasi Wisata di Kecamatan Sanden
Tabel 4.17
Destinasi Wisata di Kecamatan Kretek
Tabel 4.18
Destinasi Wisata di Kecamatan Pundong
Tabel 4.19
Destinasi Wisata di Kecamatan Bambanglipuro
Tabel 4.20
Destinasi Wisata di Kecamatan Pandak
Tabel 4.21
Destinasi Wisata d
Tabel 4.22
Destinasi Wisata di Kecamatan Jetis
Tabel 4.23
Destinasi Wisata di Kecamatan Imogiri
Tabel 4.24
Destinasi Wisata di Kecamatan Dlingo
Tabel 4.25
Destinasi Wisata di Kecamatan Pleret
Tabel 4.26
Destinasi Wisata di Kecamatan Piyungan
Tabel 4.27
Destinasi Wisata di Kecamatan Banguntapan
Tabel 4.28
Destinasi Wisata di Kecamatan Sewon
Tabel 4.29
Destinasi Wisata di Kecamatan Kasihan
Tabel 4.30
Destinasi Wisata di Kecamatan Pajangan
Tabel 4.31
Destinasi Wisata di Kecamatan Sedayu
Tabel 4.32
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul
Destinasi Wisata di Kecamatan Panjatan
Destinasi Wisata di Kecamatan Galur
Destinasi Wisata di Kecamatan Lendah
Destinasi Wisata di Kecamatan Sentolo
Destinasi Wisata di Kecamatan Pengasih
Destinasi Wisata di Kecamatan Kokap
Destinasi Wisata di Kecamatan Girimulyo
Destinasi Wisata di Kecamatan Kalibawang
Destinasi Wisata di Kecamatan Samigaluh
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Bantul
Destinasi Wisata di Kabupaten Bantul
Destinasi Wisata di Kecamatan Srandakan
Destinasi Wisata di Kecamatan Sanden
Destinasi Wisata di Kecamatan Kretek
Destinasi Wisata di Kecamatan Pundong
Destinasi Wisata di Kecamatan Bambanglipuro
Destinasi Wisata di Kecamatan Pandak
Destinasi Wisata di Kecamatan Bantul
Destinasi Wisata di Kecamatan Jetis
Destinasi Wisata di Kecamatan Imogiri
Destinasi Wisata di Kecamatan Dlingo
Destinasi Wisata di Kecamatan Pleret
Destinasi Wisata di Kecamatan Piyungan
Destinasi Wisata di Kecamatan Banguntapan
Destinasi Wisata di Kecamatan Sewon
Destinasi Wisata di Kecamatan Kasihan
Wisata di Kecamatan Pajangan
si Wisata di Kecamatan Sedayu
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Gunungkidul
|
Tabel 4.33
Destinasi Wisata di Kabupaten Gunungkidul
Tabel 4.34
Destinasi Wisata di
Tabel 4.35
Destinasi Wisata di Kecamatan Purwosari
Tabel 4.36
Destinasi Wisata di Kecamatan Paliyan
Tabel 4.37
Destinasi Wisata di Kecamatan Saptosari
Tabel 4.38
Destinasi Wisata di Kecamatan Tepus
Tabel 4.39
Destinasi Wisata di Kecamatan Tanjungsari
Tabel 4.40
Destinasi Wisata di Kecamatan Rongkop
Tabel 4.41
Destinasi Wisata di Kecamatan Girisubo
Tabel 4.42
Destinasi Wisata di Kecamatan Semanu
Tabel 4.43
Destinasi Wisata di Kecamatan Ponjong
Tabel 4.44
Destinasi Wisata di Kecamatan Karangmojo
Tabel 4.45
Destinasi Wisata di Kecamatan Wonosari
Tabel 4.46
Destinasi Wisata di Kecamatan Playen
Tabel 4.47
Destinasi Wisata di Keca
Tabel 4.48
Destinasi Wisata di Kecamatan Gedangsari
Tabel 4.49
Destinasi Wisata di Kecamatan Nglipar
Tabel 4.50
Destinasi Wisata di Kecamatan Ngawen
Tabel 4.51
Destinasi Wisata di Kecamatan Semin
Tabel 4.52
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Sleman
Tabel 4.53
Destinasi Wisata di Kabupaten Sleman
Tabel 4.54
Destinasi Wisata di Kecamatan Moyudan
Tabel 4.55
Destinasi Wisata di Kecamatan Minggir
Tabel 4.56
Destinasi Wisata di Kecamatan Sayegan
Tabel 4.57
Destinasi Wisata di Kecamatan Godean
Tabel 4.58
Destinasi Wisata di Kecamatan Gamping
Tabel 4.59
Destinasi Wisata di Kecamatan Mlati
Tabel 4.60
Destinasi Wisata di Kecamatan Depok
Tabel 4.61
Destinasi Wisata di Kecamatan Berbah
Destinasi Wisata di Kabupaten Gunungkidul
Destinasi Wisata di Kecamatan Panggang
Destinasi Wisata di Kecamatan Purwosari
Destinasi Wisata di Kecamatan Paliyan
Destinasi Wisata di Kecamatan Saptosari
Destinasi Wisata di Kecamatan Tepus
Destinasi Wisata di Kecamatan Tanjungsari
Destinasi Wisata di Kecamatan Rongkop
Destinasi Wisata di Kecamatan Girisubo
Destinasi Wisata di Kecamatan Semanu
asi Wisata di Kecamatan Ponjong
Destinasi Wisata di Kecamatan Karangmojo
Destinasi Wisata di Kecamatan Wonosari
Destinasi Wisata di Kecamatan Playen
Destinasi Wisata di Kecamatan Patuk
Destinasi Wisata di Kecamatan Gedangsari
Destinasi Wisata di Kecamatan Nglipar
Destinasi Wisata di Kecamatan Ngawen
Destinasi Wisata di Kecamatan Semin
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Sleman
Destinasi Wisata di Kabupaten Sleman
Destinasi Wisata di Kecamatan Moyudan
Destinasi Wisata di Kecamatan Minggir
sata di Kecamatan Sayegan
Destinasi Wisata di Kecamatan Godean
Destinasi Wisata di Kecamatan Gamping
Destinasi Wisata di Kecamatan Mlati
Destinasi Wisata di Kecamatan Depok
Destinasi Wisata di Kecamatan Berbah
|
Tabel 4.62
Destinasi Wisata di Kecamatan Prambanan
Tabel 4.63
Destinasi Wisata di Kecamatan Kalasan
Tabel 4.64
Destinasi Wisata di Kecamatan Ngemplak
Tabel 4.65
Destinasi Wisata di Kecamatan Ngaglik
Tabel 4.66
Destinasi Wisata di Kecamatan Sleman
Tabel 4.67
Destinasi Wisata di Kecamatan Tempel
Tabel 4.68
Destinasi Wisata di Kecamatan Turi
Tabel 4.69
Destinasi Wisata di Kecamatan Pake
Tabel 4.70
Destinasi Wisata di Kecamatan Cangkringan
Tabel 4.71
Luas Wilayah Kecamatan di Kota Yogyakarta
Tabel 4.72
Destinasi Wisata di Kota Yogyakarta
Tabel 4.73
Destinasi Wisata di Kecamatan Mantrijeron
Tabel 4.74
Destinasi Wisata di Kecamatan Kraton
Tabel 4.75
Destinasi Wisata di Kecamatan Mergangsan
Tabel 4.76
Destinasi Wisata di Kecamatan Umbulharjo
Tabel 4.77
Destinasi Wisata di Kecamatan Kotagede
Tabel 4.78
Destinasi Wisata di Kecamatan Gondokusuman
Tabel 4.79
Destinasi Wisata di Kecamatan Danurejan
Tabel 4.80
Destinasi Wisata di Kecamatan Pakualaman
Tabel 4.81
Destinasi Wisata di Kecamatan Gondomanan
Tabel 4.82
Destinasi Wisata di K
Tabel 4.83
Destinasi Wisata di Kecamatan Gedongtengen
Tabel 4.84
Destinasi Wisata di Kecamatan Jetis
Tabel 4.85
Destinasi Wisata di Kecamatan Tegalrejo
Tabel 4.86
Penilaian Pengunjung Terhadap Destina
Tabel 4.87
Asal Pengunjung pada Destinasi Wisata
Tabel 4.88
Frekuensi Event
Tabel 4.89
Bayaknya Destinasi wisata yang saling Berdekatan
Tabel 4.90
Kondisi Kebersihan Destinasi wisata
Destinasi Wisata di Kecamatan Prambanan
Destinasi Wisata di Kecamatan Kalasan
Destinasi Wisata di Kecamatan Ngemplak
nasi Wisata di Kecamatan Ngaglik
Destinasi Wisata di Kecamatan Sleman
Destinasi Wisata di Kecamatan Tempel
Destinasi Wisata di Kecamatan Turi
Destinasi Wisata di Kecamatan Pakem
Destinasi Wisata di Kecamatan Cangkringan
Luas Wilayah Kecamatan di Kota Yogyakarta
Destinasi Wisata di Kota Yogyakarta
Destinasi Wisata di Kecamatan Mantrijeron
Destinasi Wisata di Kecamatan Kraton
Destinasi Wisata di Kecamatan Mergangsan
Destinasi Wisata di Kecamatan Umbulharjo
Destinasi Wisata di Kecamatan Kotagede
Wisata di Kecamatan Gondokusuman
Destinasi Wisata di Kecamatan Danurejan
Destinasi Wisata di Kecamatan Pakualaman
Destinasi Wisata di Kecamatan Gondomanan
Destinasi Wisata di Kecamatan Wirobrajan
Destinasi Wisata di Kecamatan Gedongtengen
Destinasi Wisata di Kecamatan Jetis
Destinasi Wisata di Kecamatan Tegalrejo
Penilaian Pengunjung Terhadap Destinasi Wisata
Asal Pengunjung pada Destinasi Wisata
Bayaknya Destinasi wisata yang saling Berdekatan
Kondisi Kebersihan Destinasi wisata
|
Tabel 4.91
Kondisi Pengelolaan Destinasi Wisata
Tabel 4.92
Keukupan Jumlah Pegawai/Petugas di Destinasi Wisata
Tabel 4.93
Fasilitas Parkir Kendaraan Roda 4
Tabel 4.94
Fasilitas Rumah Makan/Warung Makan
Tabel 4.95
Fasilitas Tempat Istiraha
Tabel 4.96
Fasilitas Tempat Penjualan Oleh
Tabel 4.97
Fasilitas Kios Suvenir/kerajinan/cindera mata
Tabel 4.98
Media/prasarana untuk mendukung aktivitas wisata
Tabel 4.99
Rekapitulasi Nilai Indeks Destinasi Wisata
Tabel 4.100
Parameter dan Pembobotan Potensi Destinasi Wisata
Tabel 4.101
Klasifikasi Potensi Destinasi Wisata
Tabel 4.102
Kategoro Destinasi Wisata Berdasarkan Nilai Indeks
Tabel 4.103
Potensi Destinasi Berdasarkan Per Kecamaan
Tabel 4.104
Potensi Destinasi Wisata
Tabel 4.105
Parameter dan Pembobotan Pemasaran Destinasi
Tabel 4.106
Klasifikasi Pemasaran Destinasi
Tabel 4.107
Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kulon Progo
Tabel 4.108
Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kulon Progo
Tabel 4.109
Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di
Tabel 4.110
Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di
Tabel 4. 111 Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di
Tabel 4. 112 Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di
Tabel 4.113
Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di
Tabel 4.114
Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di
Tabel 4.115
Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di
Tabel 4.116
Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di
Pengelolaan Destinasi Wisata
Keukupan Jumlah Pegawai/Petugas di Destinasi Wisata
Fasilitas Parkir Kendaraan Roda 4
Fasilitas Rumah Makan/Warung Makan
Fasilitas Tempat Istirahat Pengunjung/Rest Area/Taman
Fasilitas Tempat Penjualan Oleh-oleh di Destinasi Wisata
Fasilitas Kios Suvenir/kerajinan/cindera mata
Media/prasarana untuk mendukung aktivitas wisata
Rekapitulasi Nilai Indeks Destinasi Wisata
Parameter dan Pembobotan Potensi Destinasi Wisata
Klasifikasi Potensi Destinasi Wisata
Kategoro Destinasi Wisata Berdasarkan Nilai Indeks
Potensi Destinasi Berdasarkan Per Kecamaan
Destinasi Wisata Per Kecamatan Berdasarkan DTW
Parameter dan Pembobotan Pemasaran Destinasi Wisata
Klasifikasi Pemasaran Destinasi Wisata
Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kulon Progo
Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kulon Progo
Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kota Yogyakarta
Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Kota Yogyakarta
Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Bantul
Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Bantul
Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Sleman
Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Sleman
Skor Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Gunungkidul
Kondisi Pemasaran Destinasi Per Kecamatan di Gunungkidul
|
Gambar 1.1
Skema Proses Sistem Informasi
Gambar 2.1
Peta Administrasi Daerah
Gambar 2.2
Fisiografi DIY
Gambar 2.3
Peta Geologi Lembar Yogyakarta
Gambar 2.4
Persentase Lahan Menurut Penggunaan Lahan di D.I. Yogyakarta
Tahun 2013
Gambar 3.1
Diagram Alir Tahapan Pekerjaan
Gambar 3.2
Model Sekuensial Linier
Gambar 3.3
Site Map
Gambar 3.4
Desain Halaman Login
Gambar 3.5
Desain Halaman Dashboard
Gambar 3.6
Desain Halaman User
Gambar 3.7
Desain Halaman
Gambar 3.8
Diagram Konteks
Gambar 3.9
Entity Relationship Diagram
Gambar 3.10 Relasi Antar Tabel
Gambar 4.1
Peta Administrasi Kabupaten Kulon Progo
Gambar 4.2
Peta Administrasi Kabupaten Bantul
Gambar 4.3
Peta Administrasi Kabupaten Gunungkidul
Gambar 4.4
Peta Administrasi Kabupaten Sleman
Gambar 4.5
Peta Administrasi
Gambar 4.6
Halaman Login
Gambar 4.7
Halaman Dashboard
Gambar 4.8
Matrix Perkembangan dan Potensi
Gambar 4.9
Halaman User
Gambar 4.10 Halaman Aplikasi
Skema Proses Sistem Informasi
Peta Administrasi Daerah Istimewa Yogyakarta
Peta Geologi Lembar Yogyakarta
Persentase Lahan Menurut Penggunaan Lahan di D.I. Yogyakarta
ahapan Pekerjaan
Model Sekuensial Linier
Desain Halaman Login
Desain Halaman Dashboard
Desain Halaman User
Desain Halaman Aplikasi
Diagram Konteks
Entity Relationship Diagram
Relasi Antar Tabel
Peta Administrasi Kabupaten Kulon Progo
Peta Administrasi Kabupaten Bantul
Peta Administrasi Kabupaten Gunungkidul
Peta Administrasi Kabupaten Sleman
Peta Administrasi Kota Yogyakarta
Halaman Dashboard
Matrix Perkembangan dan Potensi
Halaman Aplikasi
Persentase Lahan Menurut Penggunaan Lahan di D.I. Yogyakarta
II - 12
|
Gambar 4.11 Data Attribute suatu Object Wisata
Gambar 4.12 Tampilan rute dalam radius
Gambar 4.13 Halaman Kelola Data Aplikasi
Gambar 4.14 Halaman Quesioner
Gambar 4.15 Tambah Data Destinasi Wisata
Gambar 4.16 Filter destinasi eisat dan print data
Gambar 4.17 Tampilan print data
Gambar 4.18 Halaman Pengaturan
Gambar 4.19 Tampilan sub edit kecamatan
suatu Object Wisata
Tampilan rute dalam radius
Halaman Kelola Data Aplikasi
Halaman Quesioner
Destinasi Wisata
Filter destinasi eisat dan print data destinasi wisata
Tampilan print data
Halaman Pengaturan
Tampilan sub edit kecamatan
|
Grafik 4.1
Komposisi Umur Pengunjung
Grafik 4.2
Status Pengunjung
Grafik 4.3
Daerah Asal Pengunjung
Grafik 4.4
Frekuensi Kunjungan ke Destinasi Wisata di D.I. Yogyakarta
Grafik 4.5
Tujuan Pengunjung Datang ke Destinasi Wisata
Grafik 4.6
Frekuensi Pengunjung Berbelanja di De
Grafik 4.7
Rata-rata Besarnya Uang yang Dibelanjakan ke Destinasi Wisata
Grafik 4.8
Keinginan Berkunjung ke Destinasi Wisata Lain
Grafik 4.9
Jumlah Kunjungan ke Destinasi Wisata pada Hari Tertentu
Grafik 4.10
Jenis Destinasi Wisata (DTW)
Grafik 4.11
Sebaran Destinasi Wisata per Kabupaten/Kota
Komposisi Umur Pengunjung
Pengunjung
Daerah Asal Pengunjung
Frekuensi Kunjungan ke Destinasi Wisata di D.I. Yogyakarta
Tujuan Pengunjung Datang ke Destinasi Wisata
Frekuensi Pengunjung Berbelanja di Destinasi Wisata
rata Besarnya Uang yang Dibelanjakan ke Destinasi Wisata
Keinginan Berkunjung ke Destinasi Wisata Lain
Jumlah Kunjungan ke Destinasi Wisata pada Hari Tertentu
Jenis Destinasi Wisata (DTW)
Sebaran Destinasi Wisata per Kabupaten/Kota
|
1.1.
Latar Belakang
Pariwisata bagi Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan kontribusi besar terhadap
perputaran roda perekonomian daerah. Dalam rangka untuk mendapatkan
komprehensif tentang aktifitas pariwisata, perlu dilakukan kajian mendalam tentang kegiatan
kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mengetahui potensi kepariwisataan di
Daerah Istimewa Yogyakarta perlu adanya data potensi pariw
Istimewa Yogyakarta. Melalui penyusunan data ini, Pemeritah Daerah Istimewa Yogyakarta
khususnya Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta
potensi wisata yang dimiliki guna menunjang pertumbu
berkelanjutan, dengan kategori kegiatan ekonomi lainnya menuju arah yang lebih baik. Sesuai
visi Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta 2012
yang lebih berkarakter, berbudaya, maju, mand
baru,” sedang visi menurut Rencana Pembangunan Jangka Panjang 200
“Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah
Tujuan Wisata terkemuka di Asia Tenggara dalam
dan sejahtera”. Serta guna mendukung Visi Pembangunan Kepariwisataan DIY dalam RIPPARDA
Tahun 2012–2025, yaitu
“Terwujudnya Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis
budaya terkemuka di Asia Tenggara, berkel
mendorong pembangunan Daerah untuk kesejahteraan masyarakat”.
pariwisata akan menjadi unggulan dan andalan dalam peningkatan ekonomi di DIY. Posisi
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Masterpl
Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah sebagai koridor ekonomi
Pariwisata bagi Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan kontribusi besar terhadap
perputaran roda perekonomian daerah. Dalam rangka untuk mendapatkan gambaran secara
komprehensif tentang aktifitas pariwisata, perlu dilakukan kajian mendalam tentang kegiatan
kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mengetahui potensi kepariwisataan di
Daerah Istimewa Yogyakarta perlu adanya data potensi pariwisata per kecamatan se
Istimewa Yogyakarta. Melalui penyusunan data ini, Pemeritah Daerah Istimewa Yogyakarta
ata Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan mampu mengoptimalkan
potensi wisata yang dimiliki guna menunjang pertumbuhan ekonomi secara sinergi dan
berkelanjutan, dengan kategori kegiatan ekonomi lainnya menuju arah yang lebih baik. Sesuai
visi Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta 2012-2017 adalah Daerah Istimewa Yogyakarta
yang lebih berkarakter, berbudaya, maju, mandiri dan sejahtera menyongsong peradaban
sedang visi menurut Rencana Pembangunan Jangka Panjang 200
Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah
Tujuan Wisata terkemuka di Asia Tenggara dalam lingkungan masyarakat yang maju, mandiri
Serta guna mendukung Visi Pembangunan Kepariwisataan DIY dalam RIPPARDA
“Terwujudnya Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis
budaya terkemuka di Asia Tenggara, berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu
mendorong pembangunan Daerah untuk kesejahteraan masyarakat”.
Sektor jasa termasuk
pariwisata akan menjadi unggulan dan andalan dalam peningkatan ekonomi di DIY. Posisi
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembang
Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah sebagai koridor ekonomi (tapi bukan sebagai koridor
BAB
I-1
Pariwisata bagi Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan kontribusi besar terhadap
gambaran secara
komprehensif tentang aktifitas pariwisata, perlu dilakukan kajian mendalam tentang kegiatan
kepariwisataan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mengetahui potensi kepariwisataan di
isata per kecamatan se-Daerah
Istimewa Yogyakarta. Melalui penyusunan data ini, Pemeritah Daerah Istimewa Yogyakarta
diharapkan mampu mengoptimalkan
han ekonomi secara sinergi dan
berkelanjutan, dengan kategori kegiatan ekonomi lainnya menuju arah yang lebih baik. Sesuai
Daerah Istimewa Yogyakarta
iri dan sejahtera menyongsong peradaban
sedang visi menurut Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 adalah:
Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan Daerah
lingkungan masyarakat yang maju, mandiri
Serta guna mendukung Visi Pembangunan Kepariwisataan DIY dalam RIPPARDA
“Terwujudnya Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis
as dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu
Sektor jasa termasuk
pariwisata akan menjadi unggulan dan andalan dalam peningkatan ekonomi di DIY. Posisi
an Percepatan dan Perluasan Pembangunan
(tapi bukan sebagai koridor
|
utama). Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bagian dari MP3EI Koridor Ekonomi Jawa
diharapkan dapat memperkuat konektivitas Nasional
infrastruktur pariwisata harus menjadi perhatian
ruang, 2) Pembangunan Destinasi
Kulon Progo. Dalam pengembangan suatu kawasan wisata diperlukan data yang valid dan
akurat. Kebutuhan akan data yang valid merupakan hal
sehingga perlu adanya penyusunan data poten
tersebut meliputi: 1) Daya Tarik Wisata
Perkembangan pariwisata yang cukup dinamis menyebabkan adany
pariwisata yang relatif dinamis juga. Hal tersebut menimbulkan konseku
pendataan mengenai potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dan informasi
pariwisata yang ada selama ini cenderung fragmentif tidak ter
lengkap, keadaan ini mengakibatkan kesulitan bagi pemerintah dalam menyusun rencana
pengembangan pariwisata yang lebih terarah. Untuk itu perlu dilakukan penyusunan data
potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang disusun secara sistematis, lengkap dan
mutakhir yang mampu menggambarkan kondisi potensi pariwisata secara lengkap, baik dari
administrasi, sarana prasarana beserta fasilitas pendukung lainnya.
Daerah Istimewa Yogyakarta
sebanyak 3.278.599 orang. Sedangkan kecamatan yang ada
tersebar di 4 kabupaten dan 1 kota. Adapun
masing-masing kecamatan disajikan pada Tabel 1.
Luas Wilayah
No. Kabupaten/Kota1. Kulon Progo
utama). Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bagian dari MP3EI Koridor Ekonomi Jawa
diharapkan dapat memperkuat konektivitas Nasional. Sehubungan dengan hal tersebut,
infrastruktur pariwisata harus menjadi perhatian dalam hal: 1) Pengaturan lokasi dan tata
Pembangunan Destinasi, 3) Mendorong pemerataan di Gunungkidul
. Dalam pengembangan suatu kawasan wisata diperlukan data yang valid dan
akurat. Kebutuhan akan data yang valid merupakan hal
urgent
yang harus segera d
penyusunan data potensi pariwisata per kecamatan se-DIY
Tarik Wisata, 2) Fasilitas, 3) Event, dan 4) Services.
Perkembangan pariwisata yang cukup dinamis menyebabkan adanya
pariwisata yang relatif dinamis juga. Hal tersebut menimbulkan konsekuensi untuk melakukan
mengenai potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dan informasi
pariwisata yang ada selama ini cenderung fragmentif tidak tersusun secara
lengkap, keadaan ini mengakibatkan kesulitan bagi pemerintah dalam menyusun rencana
bangan pariwisata yang lebih terarah. Untuk itu perlu dilakukan penyusunan data
potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang disusun secara sistematis, lengkap dan
mutakhir yang mampu menggambarkan kondisi potensi pariwisata secara lengkap, baik dari
administrasi, sarana prasarana beserta fasilitas pendukung lainnya.
Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai luas sebesar 3.185,80 km
2dengan penduduk
. Sedangkan kecamatan yang ada sebanyak 78 kecamatan yang
4 kabupaten dan 1 kota. Adapun kecamatan tiap kabupaten/kota dan luas wilayah
disajikan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Yogyakarta
Kecamatan Luas Wilayah (km 586,27
utama). Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bagian dari MP3EI Koridor Ekonomi Jawa
. Sehubungan dengan hal tersebut,
: 1) Pengaturan lokasi dan tata
Gunungkidul, Bantul, dan
. Dalam pengembangan suatu kawasan wisata diperlukan data yang valid dan
yang harus segera dipenuhi,
DIY. Adapun data
a perubahan data
ensi untuk melakukan
mengenai potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dan informasi
susun secara sistematik dan
lengkap, keadaan ini mengakibatkan kesulitan bagi pemerintah dalam menyusun rencana
bangan pariwisata yang lebih terarah. Untuk itu perlu dilakukan penyusunan data
potensi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang disusun secara sistematis, lengkap dan
mutakhir yang mampu menggambarkan kondisi potensi pariwisata secara lengkap, baik dari sisi
dengan penduduk
78 kecamatan yang
kota dan luas wilayah
|
Sambungan Tabel 1.1 No. Kabupaten/Kota 1. Kulon Progo
2. Bantul
3. Gunungkidul
Sambungan Tabel 1.1
Kecamatan Luas Wilayah (km 586,27
7. Pengasih 61,67
8. Kokap 73,80
9. Girimulyo 54,91
10. Nanggulan 39,61
11. Kalibawang 52,96
12. Samigaluh 62,29
506,85
1. Srandakan 18,32
2. Sanden 23,16
3. Kretek 26,77
4. Pundong 23,68
5. Bambanglipuro 22,70
6. Pandak 23,40
13. Banguntapan 28,48
14. Sewon 27,16
6. Tanjungsari 71,63
7. Rongkop 83,46
8. Girisubo 94,57
9. Semanu 108,39
10. Ponjong 104,49
11. Karangmojo 80,12
12. Wonosari 75,51
13. Playen 105,26
14. Patuk 72,04
15. Gedangsari 68,14
|
No. Kabupaten/Kota 4. Sleman
5. Yogyakarta
Sumber: DIY Dalam Angka 2014
Data per kecamatan yang sudah terkumpul dikompilasi menjadi
kemudian disusun dalam
database
bentuk peta, tabel, dan grafik yang berbasis
Informasi Geografi (SIG)
.
Sistem Informasi Geografi merup
komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis.
Secara umum pengertian SIG adalah
perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang
Kecamatan Luas Wilayah (km 574,82
17. Cangkringan 47,99
32,50
1. Mantrijeron 2,61
2. Kraton 1,40
3. Mergangsan 2,31
4. Umbulharjo 8,12
5. Kotagede 3,07
6. Gondokusuman 3,99
7. Danurejan 1,10
8. Pakualaman 0,63
9. Gondomanan 1,12
10. Ngampilan 0,82
11. Wirobrajan 1,76
12. Gedongtengen 0,96
13. Jetis 1,70
14. Tegalrejo 2,91
Sumber: DIY Dalam Angka 2014
Data per kecamatan yang sudah terkumpul dikompilasi menjadi suatu dokumen yang
database
Sistem Informasi Potensi Pariwisata yang disajikan dalam
bentuk peta, tabel, dan grafik yang berbasis
Geographic Information System (
|
untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui
mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data informasi berbasis geografis. Dengan
SIG kita bisa melihat, memahami, bertanya, menterjemahkan dan menampilkan data dengan
banyak cara seperti relationship, simbol
grafik. Data dalam SIG dibagi menjadi dua bentuk yakni geographical (data spasial) dan attribut
(data aspasial). Data spasial adalah data yang terdiri dari lokasi eksplisit suatu g
diset kedalam bentuk koordinat. Data attribute adalah gambaran data yang terdiri dar
informasi yang relevan terhadap suatu lokasi seperti kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan,
dan lain-lain dan bisa dihubungkan dengan lokasi tertentu denga
identifikasi seperti alamat, kode pin, dan lain
KOMPILASI DATA
POTENSI & KENDALA ( FAKTOR )
ASPEK
YANG MEWARNAI
Gambar 1. 1.
Dengan memperhatikan kemungkinan
terjadi dalam pengelolaan data dan informasi pariwisata di DIY, Dinas Pariwisata DIY akan
membangun sebuah geodatabase potensi Pariwisata DIY per Kecamatan berbasis SIG yang
diharapkan dapat mengelola basis data pariwisata, b
dapat digunakan untuk kepentingan analisis untuk mendukung pengambilan keputusan.
n, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,
integrasikan, menganalisa dan menampilkan data informasi berbasis geografis. Dengan
SIG kita bisa melihat, memahami, bertanya, menterjemahkan dan menampilkan data dengan
erti relationship, simbol-simbol, dan trend dalam bentuk peta, laporan atau
grafik. Data dalam SIG dibagi menjadi dua bentuk yakni geographical (data spasial) dan attribut
(data aspasial). Data spasial adalah data yang terdiri dari lokasi eksplisit suatu g
diset kedalam bentuk koordinat. Data attribute adalah gambaran data yang terdiri dar
terhadap suatu lokasi seperti kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan,
lain dan bisa dihubungkan dengan lokasi tertentu dengan maksud untuk memberikan
identifikasi seperti alamat, kode pin, dan lain-lain. Proses dalam sistim informasi ini
PLANNING
PROSES
ANALISA
ASPEK - ASPEK YANG MEWARNAI
SINTESA
ALTERNATIF ALTERNATIF ALTERNATIF
KEPUTUSAN PILIHAN
Gambar 1. 1. Skema Proses Sistem Informasi
Dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan otomatisasi proses
terjadi dalam pengelolaan data dan informasi pariwisata di DIY, Dinas Pariwisata DIY akan
membangun sebuah geodatabase potensi Pariwisata DIY per Kecamatan berbasis SIG yang
diharapkan dapat mengelola basis data pariwisata, bahkan pada perkembangan selanjutnya
dapat digunakan untuk kepentingan analisis untuk mendukung pengambilan keputusan.
I-5
, mengelola, memanipulasi,
integrasikan, menganalisa dan menampilkan data informasi berbasis geografis. Dengan
SIG kita bisa melihat, memahami, bertanya, menterjemahkan dan menampilkan data dengan
simbol, dan trend dalam bentuk peta, laporan atau
grafik. Data dalam SIG dibagi menjadi dua bentuk yakni geographical (data spasial) dan attribut
(data aspasial). Data spasial adalah data yang terdiri dari lokasi eksplisit suatu geografi yang
diset kedalam bentuk koordinat. Data attribute adalah gambaran data yang terdiri dari
terhadap suatu lokasi seperti kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan,
n maksud untuk memberikan
tim informasi ini meliputi :
|
1.2.
Tujuan Pekerjaan
Kajian ini bertujuan untuk :
1.
Identifikasi potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata, Infrastruktur, fasilitas,
services
di kecamatan yang ada di DIY.
2.
Menyusun analisis pemasaran pariwisata per kecamatan yang ada di DIY.
3.
Membuat sistem informasi mengenai potensi pariwisata per kecamatan di DIY yang
digunakan oleh pihak internal sebagai alat untuk membantu pembuatan
(decision support system).
1.3.
Sasaran Pekerjaan
1.
Teridentifikasinya komponen potensi wisata, lingkungan per kecamatan di wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta.
2.
Tersedianya analisis pemasaran pariwisata per kecamatan di Daerah Istimewa
Yogyakarta
3.
Tersedianya sistem informasi mengenai potensi pariwisata per kecamatan di Daerah
Istimewa Yogyakarta
1.4.
Keluaran Pekerjaan
Keluaran (output) dari pekerjaan ini berupa:
a.
Dokumen Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se
b.
Sistim Informasi Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se
1.5.
Lokasi Pekerjaan
Di seluruh kecamatan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, meliputi 1 Kota
(Yogyakarta) dan 4 Kabupaten (Sleman,
1.6.
Sumber Pendanaan
APBD DIY Tahun Anggaran 2015 DPA
Tanggal 30 Desember 2014.
Kajian ini bertujuan untuk :
Identifikasi potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata, Infrastruktur, fasilitas,
di kecamatan yang ada di DIY.
Menyusun analisis pemasaran pariwisata per kecamatan yang ada di DIY.
Membuat sistem informasi mengenai potensi pariwisata per kecamatan di DIY yang
digunakan oleh pihak internal sebagai alat untuk membantu pembuatan
(decision support system).
Teridentifikasinya komponen potensi wisata, lingkungan per kecamatan di wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tersedianya analisis pemasaran pariwisata per kecamatan di Daerah Istimewa
Tersedianya sistem informasi mengenai potensi pariwisata per kecamatan di Daerah
Istimewa Yogyakarta
Keluaran (output) dari pekerjaan ini berupa:
Dokumen Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se
tensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY.
Di seluruh kecamatan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, meliputi 1 Kota
dan 4 Kabupaten (Sleman, Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul).
APBD DIY Tahun Anggaran 2015 DPA SKPD Dinas Pariwisata DIY Nomor
I-6
Identifikasi potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata, Infrastruktur, fasilitas,
event
dan
Menyusun analisis pemasaran pariwisata per kecamatan yang ada di DIY.
Membuat sistem informasi mengenai potensi pariwisata per kecamatan di DIY yang
digunakan oleh pihak internal sebagai alat untuk membantu pembuatan keputusan
Teridentifikasinya komponen potensi wisata, lingkungan per kecamatan di wilayah
Tersedianya analisis pemasaran pariwisata per kecamatan di Daerah Istimewa
Tersedianya sistem informasi mengenai potensi pariwisata per kecamatan di Daerah
Dokumen Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY
Di seluruh kecamatan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, meliputi 1 Kota
).
|
1.7.
Nama Organisasi Pengguna Anggaran
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta
1.8.
Dasar Hukum Pelaksanaan
1)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2)
Undang-Undang Republik Indonesi
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
4)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
5)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan
Daerah Istimewa Yogyakarta;
6)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1950 tentang
pemberlakuan Undang
1950;
7)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010
8)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian
Peta Rencana Tata Ruang;
9)
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
2012;
10)
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Istimewa Yogyakarta;
11)
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012
tentang Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2012-2025;
12)
Peraturan Gubernur Daer
Uraian tugas dan fungsi Dinas Pariwisata Prov
ama Organisasi Pengguna Anggaran
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dasar Hukum Pelaksanaan
Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik;
ndang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Perencanaan Pembangunan Nasional;
Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;
Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan
Daerah Istimewa Yogyakarta;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1950 tentang
pemberlakuan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 2, 3, 10 dan 11 Tahun
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian
a Ruang;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2008
ntukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Istimewa Yogyakarta;
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012
tentang Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Uraian tugas dan fungsi Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
I-7
1997 tentang Statistik;
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim
Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
2009 tentang Kepariwisataan;
Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1950 tentang
10 dan 11 Tahun
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2008
ntukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Istimewa Yogyakarta;
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012
tentang Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta
|
1.9.
Ruang Lingkup Pekerjaan
1.
Melakukan studi identifikasi untuk mengetahui kondisi riil
informasi potensi pariwisata pada Dinas Pariwisata DIY;
2.
Menyusun kebutuhan data spasial untuk digunakan dalam Sistem Informasi Potensi
Pariwisata berdasarkan alur data dan informasi potensi pariwisata, kemudian
dilanjutkan dengan menetapkan daftar kebutuhan yang akan
membangun
geodatabase
a)
Mendefinisikan jenis input
dalam pembuatan kebutuhan fungsional untuk tiap subsektornya berikut
interfacenya;
b)
Mendefinisikan informasi yang akan dit
3.
Menentukan arsitektur data (fungsi berikut
database dalam skema yang mudah dipahami. Struktur data tersebut antara lain:
a)
Daya Tarik Wisata
b)
Fasilitas
c)
Event
d)
Services
e)
Peta Dasar DIY
-> jika dibutuhkan
f)
Peta Tata Ruang (RTRW Kabupaten/Kota)
4.
Melakukan ekspose hasil studi (poin 1) kepada stake holder yang terkait dalam
bentuk rancangan sistem dan arsitektur Sistem Informasi Potensi Pariwisata;
5.
Menentukan tingkat keamanan pengguna dari aplikasi sistem informasi, baik untuk
pembatasan pengguna maupun sistem
6.
Menyediakan
tools interface
keperluan komunikasi/berinteraksi dengan sistem pen
rangka memudahkan pengguna dalam melakukan input (
dan analisis data;
Ruang Lingkup Pekerjaan
Melakukan studi identifikasi untuk mengetahui kondisi riil
(existing)
ariwisata pada Dinas Pariwisata DIY;
Menyusun kebutuhan data spasial untuk digunakan dalam Sistem Informasi Potensi
Pariwisata berdasarkan alur data dan informasi potensi pariwisata, kemudian
dilanjutkan dengan menetapkan daftar kebutuhan yang akan
geodatabase
potensi pariwisata. Kegiatan tersebut meliputi :
Mendefinisikan jenis input-input data yang berfungsi sebagai masukan data
dalam pembuatan kebutuhan fungsional untuk tiap subsektornya berikut
an informasi yang akan ditampilkan dalam bentuk dashboard.
arsitektur data (fungsi berikut
responsibility
) beserta infrastruktur
database dalam skema yang mudah dipahami. Struktur data tersebut antara lain:
Daya Tarik Wisata
> jika dibutuhkan
Peta Tata Ruang (RTRW Kabupaten/Kota)
-> jika dibutuhkan
Melakukan ekspose hasil studi (poin 1) kepada stake holder yang terkait dalam
bentuk rancangan sistem dan arsitektur Sistem Informasi Potensi Pariwisata;
Menentukan tingkat keamanan pengguna dari aplikasi sistem informasi, baik untuk
pembatasan pengguna maupun sistem
database
;
tools interface
(
user interface
) yang langsung dapat digunakan untuk
keperluan komunikasi/berinteraksi dengan sistem pengolahan data base dalam
rangka memudahkan pengguna dalam melakukan input (
otomatisasi proses input
I-8
(existing)
alur data dan
Menyusun kebutuhan data spasial untuk digunakan dalam Sistem Informasi Potensi
Pariwisata berdasarkan alur data dan informasi potensi pariwisata, kemudian
dilanjutkan dengan menetapkan daftar kebutuhan yang akan dijadikan untuk
. Kegiatan tersebut meliputi :
input data yang berfungsi sebagai masukan data
dalam pembuatan kebutuhan fungsional untuk tiap subsektornya berikut
ampilkan dalam bentuk dashboard.
) beserta infrastruktur
database dalam skema yang mudah dipahami. Struktur data tersebut antara lain:
Melakukan ekspose hasil studi (poin 1) kepada stake holder yang terkait dalam
bentuk rancangan sistem dan arsitektur Sistem Informasi Potensi Pariwisata;
Menentukan tingkat keamanan pengguna dari aplikasi sistem informasi, baik untuk
|
7.
Melaksanakan pengumpulan data primer maupun sekunder sesuai dengan
kebutuhan penelitian, meliputi
Servis, yang tersusun dalam suatu matrik
Matriks Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se
Kabupaten
: . . . .
Kecamatan
:. . . . . . .
NO URAIAN PEMBOBOTAN
I DAYA TARIK WISATA
Daya Tarik Wisata alam: - Pantai .…. - Goa - Gunung - Air terjun - Lain-lain
Daya Tarik Wisata Budaya : - Kraton
- Candi - Lain-lain
Daya Tarik Wisata Hasil Buatan Manusia :
- Museum - Kebun binatang - Water park - Desa wisata - Culiner - Lain-lain
II FASILITAS : - Hotel - Restoran
- Terminal kereta api - Air port
- Penginapan - Rumah sakit - Puskesmas
- Pusat cindera mata
Melaksanakan pengumpulan data primer maupun sekunder sesuai dengan
kebutuhan penelitian, meliputi: 1) Daya Tarik Wisata, 2) Fasilitas,
ersusun dalam suatu matrik seperti yang disajikan pada
Tabel 1.2
Matriks Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se
: . . .
:. . . . . .
PEMBOBOTANTUMBUH BERKEMBANG
DAYA TARIK WISATA
Daya Tarik Wisata alam:
Daya Tarik Wisata Budaya :
Daya Tarik Wisata Hasil Buatan
Kebun binatang
Desa wisata
Terminal kereta api
Penginapan Rumah sakit
Pusat cindera mata
I-9
Melaksanakan pengumpulan data primer maupun sekunder sesuai dengan
3) Event, dan 4)
yang disajikan pada Tabel 1.2.
Matriks Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY
|
- Salon/spa - Kampus
- Sekolah Pariwisata - Pasar Tradisional - Kantor polisi - Money changer - Pusat kerajinan - Anjungan ATM - Kolam renang - MICE
- Travel Agent
III EVENT :
- Bersih Desa - Layang-layang
IV SERVICES :
- Guide Bersertifikat - SAR
- Emergency Call
1.10.
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam melaksanakan pekerjaan perlu dibuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,
jadwal tersebut dijadikan sebagai panduan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dan
termonitor dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
pekerjaan konsultansi
Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per
selama 180 (Seratus delapan puluh
administrasi. Adapun garis besar tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut.
a.
Persiapan
b.
Pengumpulan data
c.
Evaluasi dan analisa data
d.
Penyusunan Dokumen
e.
Diskusi/Asistensi dan pelaporan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
Sekolah PariwisataPasar Tradisional Kantor polisi Money changer Pusat kerajinan Anjungan ATM Kolam renang
Travel Agent
Bersih Desa layang
Guide Bersertifikat
Emergency Call
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam melaksanakan pekerjaan perlu dibuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,
jadwal tersebut dijadikan sebagai panduan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dan
termonitor dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Secara teknis pelaksanaan
Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se
ratus delapan puluh) hari kalender atau 6 bulan termasuk penyelesaian masalah
Adapun garis besar tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut.
Evaluasi dan analisa data
Penyusunan Dokumen Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se
Diskusi/Asistensi dan pelaporan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.3. berikut:
I-10
Dalam melaksanakan pekerjaan perlu dibuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, dimana
jadwal tersebut dijadikan sebagai panduan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dan
Secara teknis pelaksanaan
Kecamatan Se-DIY
termasuk penyelesaian masalah
si Pariwisata Per Kecamatan Se-DIY
|
Waktu Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata
NO TAHAPAN
1. Perencanaan & koordinasi oleh Team Leader
2. System Analys 3. Analisis Ekonomi 4. Analisis Pariwisata
5. Analisis Pengembangan Wilayah 6. Analisis Tata Ruang
7. Desain dan implementasi Data base 8. Desain dan implementasi data base
berdasarkan web 9. Melakukan pemetaan
10. Mendesain program untuk Sistem Informasi
11. Membuat Web/desaign grafik 12. Pendataan (survey) pariwisata
13. Editing dan tabulasi data (operator komputer)
14. Administrasi
15. Pendataan (survey) pemetaan 16. Entry data
17. FGD Laporan Pendahuluan 18. Presentasi Draft Laporan Antara 19. FGD Laporan Antara
20. Seminar Laporan Akhir 21. Pencetakan Laporan
22. Penyerahan Sistem Informasi
1.11.
Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian meru
digunakan dalam Penyususnan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se
1.
LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan pendahuluan memuat antara lain :
a.
Latar belakang,
b.
Metodologi penelitian,
Tabel 1.3
Waktu Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata
per kecamatan se - DIY
BULAN
I II III IV V
Perencanaan & koordinasi oleh Team
Membuat Web/desaign grafik Pendataan (survey) pariwisata
Editing dan tabulasi data (operator
Pendataan (survey) pemetaan
FGD Laporan Pendahuluan
Presentasi Draft Laporan Antara
Penyerahan Sistem Informasi
Sistematika penyajian merupakan Tahap Penyusunan laporan/Sistem pelaporan yang
Penyususnan Data Spasial Potensi Pariwisata Per Kecamatan Se
Laporan pendahuluan memuat antara lain :
I-11
Waktu Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Data Spasial Potensi Pariwisata
TOTAL
|
c.
Metodologi analisis kajian,
d.
Mekanisme pelaksanan pekerjaan yang berisi:
Rencana Kerja dan strategi;
Alokasi pengerahan tenaga ahli dan pendukung;
Dekripsi dari permasalahan yang dihadapi;
Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
Data-data pendukung yang terkait dengan kegiatan.
2.
DRAFT LAPORAN ANTARA
Draft Laporan antara memuat antara lain :
1.
Laporan pekerjaan harian sesuai kondisi riil,
2.
Hasil sementara kompilasi, analisis data dan rekomendasi sementara terkait dengan
kebutuhan system sebagai bahan semiloka/workshop dengan instansi terkait/pelaku.
3.
LAPORAN ANTARA
Laporan antara memuat antara lain :
a.
Laporan pekerjaan harian sesuai kondisi riil,
b.
Hasil akhir seluruh kompilasi dan analisis data
pariwisata serta rekomendasi Sistem Informasi Potensi
semiloka/workshop dengan instansi terkait/pelaku.
4.
LAPORAN AKHIR
Laporan akhir memuat antara lain :
a.
Laporan Akhir memuat Laporan Pendahuluan, Laporan Antara Pertama dan Laporan
Antara Kedua yang telah disempurnakan;
b.
Seluruh laporan kompilasi dan analisis
rekomendasi yang dapat digunakan untuk pengembangan kepariwisataan.
Metodologi analisis kajian,
laksanan pekerjaan yang berisi:
Rencana Kerja dan strategi;
Alokasi pengerahan tenaga ahli dan pendukung;
Dekripsi dari permasalahan yang dihadapi;
Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
data pendukung yang terkait dengan kegiatan.
antara memuat antara lain :
Laporan pekerjaan harian sesuai kondisi riil,
Hasil sementara kompilasi, analisis data dan rekomendasi sementara terkait dengan
kebutuhan system sebagai bahan semiloka/workshop dengan instansi terkait/pelaku.
antara memuat antara lain :
Laporan pekerjaan harian sesuai kondisi riil,
Hasil akhir seluruh kompilasi dan analisis data beserta data spasial tentatif potensi
pariwisata serta rekomendasi Sistem Informasi Potensi Pariwisata
/workshop dengan instansi terkait/pelaku.
Laporan akhir memuat antara lain :
ir memuat Laporan Pendahuluan, Laporan Antara Pertama dan Laporan
edua yang telah disempurnakan;
Seluruh laporan kompilasi dan analisis data, informasi serta kesimpulan dan
rekomendasi yang dapat digunakan untuk pengembangan kepariwisataan.
I-12
Hasil sementara kompilasi, analisis data dan rekomendasi sementara terkait dengan
kebutuhan system sebagai bahan semiloka/workshop dengan instansi terkait/pelaku.
beserta data spasial tentatif potensi
Pariwisata sebagai bahan
ir memuat Laporan Pendahuluan, Laporan Antara Pertama dan Laporan
| IIII-
2.1. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
Daerah Istimewa Yogyakarta ad
Indonesia dan terletak di Pulau Jawa bagian
selatan dibatasi oleh Samudera Hindia
wilayah Provinsi Jawa Tengah. Letak geografis D
lintang Selatan dan 110
o5’ – 110
km
2atau 0,17% dari luas wilayah
kota menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta disajikan pada Tabel 2.1
Luas
ke Ibukota m
No Kabupaten/Kota Ibukota
1 Kulonprogo Wates
2 Bantul Bantul
3 Gunungkidul Wonosari
4 Sleman Sleman
5 Yogyakarta Yogyakarta
DIY Yogyakarta
Sumber: DIY Dalam Angka, 2014
Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dari 34 provinsi di wilayah
Indonesia dan terletak di Pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian
Samudera Hindia, sedangkan di bagian timur, utara dan barat dibatasi oleh
wilayah Provinsi Jawa Tengah. Letak geografis D.I. Yogyakarta terletak antara 7
110
o50’ Bujur Timur. Luas wilayah D.I. Yogyakarta
wilayah Indonesia. Luas wilayah, ketinggian, dan jarak lurus
Kota di D.I. Yogyakarta disajikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Luas Wilayah, Ketinggian dan Jarak Lurus
menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta
Ibukota Luas Wilayah Area (km2) Luas area (%) Persentase Ketinggian (m)
Wates 586,27 18,40 50
Bantul 506,85 15,91 45
Wonosari 1485,36 46,63 185
Sleman 574,82 18,04 145
Yogyakarta 32,50 1,02 75
Yogyakarta 3185,80 100,00
BAB
II-1
provinsi di wilayah
Yogyakarta di bagian
, sedangkan di bagian timur, utara dan barat dibatasi oleh
Yogyakarta terletak antara 7
o33’ – 8
o15’
Yogyakarta adalah 3.185,80
, ketinggian, dan jarak lurus ke ibu
n Jarak Lurus (km)
22 12 30 9 2