FISIOLOGI HEWAN
SISTEM ALIMENTASI
KELOMPOK 3 :
Amien Fadly
Anis Fitriana
Ayu Maitreya
Ch.
Dwi Arianita
W.
Eka Imbia
Agus
Fiqih Dewi
KELAS A
JURUSAN BIOLOGI
1a. Sebutkan komponen darah beserta
Fungsinya
• Darah tersusun atas plasma darah dan sel sel
darah. Plasma darah tersusun atas air ( 92 %)
sebagai komponen utama, protein (7%), dan sisanya
1% berupa molekul organic (asam amino, glukosa,
lemak, ion dan vitamin. Struktur plasma darah mirip
dengan cairan interstial kecuali plasma protein yang
di kandung plasma darah. Protein plasma dalam
plasma darah berupa albumin globulin dan fibrinogen.
Albumin berfungsi dalam mengkoloidkab tekanan
osmotic di plasma, yang merupakan cariier dari
berbagai subtansce. Sedangkan globulin berfungsi
sebagai enzim, antibody. Sedangkan fibrinogen
• Sel darah terdiri dari sel darah merah, leukosit
dan keping darah, sel darah merah berfungsi
untuk transportasi oksigen dan karbondioksida
dari paru paru ke jaringan, sedangkan sel darah
putih berperan dalam respon imun tubuh.
Seperti mempertahankan tubuh dari serangan
bakteri atau antigen lainnya. Sedangkan
trombosit berperan dalam pembekuan darah
saat penutupan luka.
• Darah mengandung 5 tipe sel darah putih,
yaitu limfosit, monosit, neutrophil, eiisinofil dan
makrofag.
1b. Apakah yang dimaksud antigen dan
antibodi
Antibodi adalah suatu golongan dari serum protein
yang di picu setelah mengalami kontak dengan
antigen
Antigen mempunyai 2 pengertian, yaitu
1.suatu reseptor yang dapat dikenal oleh suatu
antibodi atau reseptor sel T, sehingga ia bertindak
sebagai target suatu reseptor imun, tapi belum
tentu ia dapat menginduksi respon imun.
1c. Apakah yang dimaksud dengan 1) kekebalan bawaan
2) kekebalan yang diperoleh 3) kekebalan pasif dan
sebutkan sel apa yang berperan dalam pembentukan
kekebalan tersebut.
1) Kekebalan bawaan (innate immunity)
Yaitu kekebalan diturunkan dan ada sejak lahir.
Kekebalan bawaan melakukan respon imun nonspesifik (begitu
ada bibit penyakit langsung)dalam waktu yang cepat (pada
serangan ke 2).
a. eksternal: kekeb.yg berada di jar epitel, air mata, saliva, mukus
pada saluran pencernaan dn pernafasan
b. Internal:rangsangan kimia misal demam
natural killer cell, sel fagosit,neutrofil, makrofag, eosinofil.
2) Kekebalan adaptif (kekebalan yang diperoleh/acquired
immunity)
Yaitu kekebalan yang didapatkan dari pengenalantubuh terhadap
antigen. Kekebalan adaptif melakukan respon imun spesifik
dalam waktu yang lambat (setelah lahir).
a. Kekeb humoral (limfosit B
b. Kekeb seluler (limfosit T-melalui sel
limfosit
3) Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh bukan
dari antibodi yang disintesis dalam tubuh, melainkan
tinggal memakainya saja. Kekebalan Pasif dibedakan
menjadi dua, yaitu:
• Kekebalan pasif alami
Kekebalan pasif alami adalah kekebalan yang diperoleh bukan
dari tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain.
Misalnya kekebalan bayi yang diperoleh dari ibunya pada
waktu dalam kandungan dan ASI yang pertama kali.
• Kekebalan pasif buatan
Kekebalan pasif buatan adalah kekebalan yang diperoleh dari
antibodi yang sudah jadi dan terlarut dalam serum.
Contoh, suntikan ATS (anti tetanus serum)
• Sel yang berperan dalam kekebalan sel limfosit B, sel
limfosit T dan sel T pembunuh
2a. Bagaimana respon sel
limfosit B terhadap
antigen?
Antibody-mediated immunity (imunitas yang
diperantarai oleh antibody / imunitas humoral)
Respon imun ini melibatkan suatu senyawa kimia yang
disebut sebagai antibody. Antibody dihasilkan oleh sel
limfosit B yang akan aktif jika mengenali antigen yang
terdapat pada permukaan sel pathogen. Antibody akan
menyerang pathogen sebelum pathogen tersebut
menyerang sel-sel tubuh. Terdapat 3 jenis sel B yaitu:
· Sel B plasma. Mensekresikan antibody ke sirkulasi
tubuh. Setiap antibody bersifat spesifik terhadap satu
jenis antigen. Masa hidup selama 4-5 hari.
· Sel B memori. Masa hidup lama dalam darah. Sel
ini akan mengingat suatu antigen dan akan merespon
dengan cepat ketika terjadi infeksi kedua
· Sel B pembelah. Berfungsi untuk menghasilkan sel
B dalam jumlah banyak.
Lanjutan…
Berikut ini adalah mekanisme imunitas yang diperantarai oleh
antibody:
1.Ketika pathogen masuk kedalam tubuh, masing-masing
antigen akan mengaktifkan satu sel B.
2. Sel B tersebut akan membelah menbentuk populasi sel
yang besar.
3. Semua klon sel tersebut kemudian mensekresikan antibody
yang spesifik terhadap pathogen yang menyerang.
4.Setelah infeksi berakhir, sel B yang mensekresikan antibody
akan mati. (mekanisme dari 1 – 4 disebut dengan respon
imun primer)
5. Sel B memori telah mengingat pathogen yang menginfeksi
dan sel B ini akan bertahan hidup beberapa tahun dalam
tubuh. Jika pathogen dengan antigen yang sama
menginfeksi kembali, maka sel B memori ini akan
membelah dengan cepat membentuk populasi sel B yang
besar dan mensekresikan antibody spesifik. (mekanisme ini
disebut respon imun sekunder)
Sel B dan sel T bersama mengenali antigen dengan jumlah yang tidak terbatas, tetapi masing-masing individu hanya mengenali satu antigen (perhatikan adanya perbedaan bentuk reseptor antigen antara keenam sel B
diatas). Ketika suatu antigen berikatan dengan sel B atau sel T, sel tersebut akan memperbanyak diri dan membentuk klon sel yang sama. proliferasi
Mekanisme efektor pada kekebalan yang diperantarai antibodi. Pengikatan antibodi ke antigen menandai sel asing dan molekul asing
2b. Bagaimana respon sel T
terhadap antigen?
Cell-mediated immunity (imunitas yang
diperantarai sel)
Imunitas yang diperantarai sel melibatkan sel-sel
yang menyerang langsung organisme asing. Sel
yang dimaksud adalah Limfosit T. hampir sama
dengan mekanisme respon imun dengan antibody,
pada respon imun yang diperantarai sel, sel
limfosit T juga akan bereaksi dengan antigen yang
spesifik.
Ketika pathogen menginfeksi tubuh untuk pertama
kalinya, setiap antigen akan menstimuli satu sel
limfosit t untuk membelah membentuk klon.
Beberapa klon akan membentuk sel-sel memori
yang spesifik terhadap satu jenis antigen.
Lanjutan…
Sementara beberapa klon lain akan berdiferensiasi menjadi
beberapa bentuk limfosit T berikut:
Helper T cell
Berfungsi sebagai menstimulasi sel B untuk membelah
dan memproduksi antibody serta mengaktifkan dua jenis sel
T yang lain dan mengaktifkan makrofag untuk segera
memfagosit pathogen.
Killer T cell
Disebut juga dengan sel T sitotoksit, menyerang sel tubuh
yang terinfeksi dan pathogen secara langsung. Sel T killer
akan membentuk pori pada sitoplasma sel pathogen
sehingaa sel pathogen kehilangan sitoplasma dan kemudian
mati.
Suppressor T cell
Berfungsi menurunkan dan menghentikan respon imun
ketika mekanisme imun tidak diperlukan lagi. Mekanime ini
sangat penting, karena jika tidak, produksi antibody dan
pembelahan sel B dan sel T terus menerus akan merusak
jaringan tubuh yang normal. Jika tidak aktif, segala sel yg
ada ditubuhakan dianggap antigen shingga seluruh sel akan
diserang
3. Jelaskan kerjasama antara sel B dan
sel T dalam pembentukan kekebalan
(TAMBAH DI KELOMPOK 5)
Deteksi antigen terjadi pertama oleh sel T, yang
bereaksi cepat mengikat antigen dengan
permukaan reseptor molekulnya. Sel T mulai
berproliferasi secara cepat membelah dan dengan
menghasilkan imunoglobulin monomerik yang
terbentuk pada permukaan membran. Langkah
berikutnya melibatkan pengikatan molekul antigen
pada antbodi permukaan ini. Setelah
penggabungan terjadi, kompleks antigen-antibodi
dilepas dari sel T dan diambil alih oleh sel
makrofage. Kompleks antigen-antibodi mendarat
pada permukaan makrofage. Akhirnya makrofage
tertutup oleh kompleks antigen-antibodi yang
menonjol ke permukaan dengan ikatan antigen
menghadap jauh dari sel.
Tonjolan antigen nampak sangat penting
untuk langkah berikutnya, karena
sekarang sel makrofage menghadirkan
antigen pada sel B khusus. Nampaknya
antigen perlu dihadirkan pada sel B secara
berurutan. Bila antigen telah dihadirkan
sebagaimana dan diterima, sel B dipicu
untuk proliferasi dan pendewasaan.
Walaupun beberapa respon kebal lebih
dimediasi sel T dan lainnya lebih dimediasi
sel B kebanyakan respon kebal adalah
campuran keduanya. Kerjasama alami
adalah bahwa respon sel B hampir
seluruhnya tergantung pada sel T.
4. Jelaskan mekanisme
peradangan (tambah kelompok
5)
Inflamasi terjadi akibat dari reaksi tubuh
terhadap invasi mikroorganisme patogen
atau terhadap trauma karena luka, terbakar,
atau bahan kimia. Pada bagian yang
mengalami peradangan akan muncul
tanda-tanda seperti : (1) Rubor atau kemerahan,
(2) Tumor atau pembengkakan, (3) Dolor
atau nyeri, (4) Kalor atau panas dan (5)
Functio laesa atau hilangnya fungsi.
Kemampuan tubuh dalam membuat reaksi
radang bertujuan untuk mendukung jaringan
pada proses kerusakan, pertahanan
terhadap serangan mikroorganisme dan
memperbaiki jaringan yang rusak serta
proses kesembuhan luka.
Pada dasarnya, mekanisme inflamasi terdiri dari empat
kejadian:
1.Otot-otot polos sekitar pembuluh darah menjadi besar,
aliran darah menjadi lambat di daerah infeksi tersebut. Hal
ini memberikan peluang lebih besarbagi leukosit untuk
menempel pada dinding kapiler dan keluar ke jaringan
sekitarnya.
2.Sel endotel (yaitu sel penyusun dinding pembuluh darah)
menjadi kecil. Hal ini menjadikan ruang antara sel-sel
endotel meningkat dan mengakibatkan peningkatan
permeabilitas kapiler. Hal ini dinamakan vasodilatasi.
3.Molekul adhesi diaktifkan pada permukaan sel endotel pada
dinding bagian dalam kapiler (inner wall). Molekul terkait
pada pada permukaanleukosit yang disebut integrin
melekat pada molekul-molekul adhesi danmemungkinkan
leukosit untuk“rata” (flatten) dan masuk melalui
ruangantara sel-sel endotel. Proses ini disebut
diapedesis atau ekstravasasi.
4.Aktivasi jalur koagulasi menyebabkan fibrin clot secara fisik
menjebak mikroba infeksius dan mencegah mereka masuk
ke dalam aliran darah. Halini juga memicu pembekuan
darah dalam pembuluh darah kecil disekitarnya untuk
menghentikan perdarahan dan selanjutnya
5. Sebut dan jelaskan berbagai penyakit
sistem imun
Sistem kekebalan tubuh kurang aktif bisa menyebabkan
Immune Deficiency Conditions
SCID (Severe Combined Immunodeficiency)
SCID gangguan sistem kekebalan tubuh yang diturunkan.
Penyebab serangkaian kelainan genetik, terutama dari kromosom
X. Beberapa jenis infeksi yang berulang umum terjadi pada orang
yang menderita SCID. Selain itu, penderita juga rentan terhadap
meningitis, pneumonia, campak, cacar air, candida oral, cold sores,
kelainan darah, dll. Penyakit sistem kekebalan tubuh SCID pada
anak-anak akan mulai terlihat dalam 3 bulan pertama kelahiran.
AIDS
masalah kegagalan sistem kekebalan tubuh yang serius, yang
merupakan penyebab terbanyak kematian di seluruh dunia. AIDS
akan terjadi pada tahap akhir dari perkembangan HIV, dan
menyebabkan sistem kekebalan tubuh gagal total – dan setelah itu
kesehatan penderita akan memburuk perlahan-lahan.
AIDS dianggap sebagai penyakit menular seksual yang paling
mengancam jiwa, yang dapat ditularkan melalui kontak
fisik(seksual), transfusi darah, berbagi jarum suntik, dan sejenisnya.
Kemungkinan bertahan hidup pada pasien AIDS bisa ditingkatkan,
setelah didiagnosis dan menjalani perawatan. Penyakit Sistem
kekebalan tubuh AIDS akan membuat penderita rentan pilek dan flu,
dan yang serius seperti pneumonia dan kanker.
Sistem kekebalan yang terlalu aktif bisa menyebabkan
Alergi (yang disebabkan oleh jenis makanan, obat-obatan, sengatan serangga, atau zat tertentu)
respon sistem kekebalan yang berlebih terhadap zat yang umumnya tidak berbahaya. Ada banyak alergen, seperti serbuk sari, spora jamur, getah karet, dan makanan tertentu seperti kacang atau obat-obatan seperti penisilin. Dalam banyak kasus, ada lebih dari satu alergen yang merangsang reaksi alergi. Sementara itu gejala alergi sering merupakan masalah ringan, dan bantuan medis sangat disarankan untuk mendiagnosis dasar penyebabnya
Anafilaksis
bentuk alergi yang serius dan ekstrim. Dalam kondisi ini, alergen seperti makanan, obat-obatan, atau gigitan serangga, bertindak bisa memicu dan menyebabkan serangkaian gejala fisik yang tidak menyenangkan seseorang. Ruam gatal, tenggorokan bengkak, dan penurunan tekanan darah, adalah beberapa gejala umum anafilaksis. Anafilaksis dapat menyebabkan situasi darurat, jika tidak didiagnosis dan diobati pada waktunya.
Asma
gangguan paru-paru kronis, yang disebabkan karena peradangan pada saluran udara. Alergen, iritasi atau bahkan stimulan seperti aktivitas fisik dapat memicu peradangan dan menyebabkan berbagai ketidaknyamanan dalam diri seseorang. Gejala-gejala asma meliputi mengi, batuk, sesak napas, sesak dada, dll
Autoimun
kelompok gangguan sistem kekebalan tubuh, dimana sel-sel sistem kekebalan tubuh salah menafsirkan sinyal, dan mulai menyerang sel-sel tubuh itu sendiri. Penyakit autoimun menyebabkan bahaya bagi kesehatan yang serius. Penyakit autoimun bisa dianggap sebagai kategori yang sama sekali berbeda dengan gangguan kekebalan tubuh
Gangguan lain:
Hay Fever
atau demam Hay sangat mirip dengan alergi, dan disebabkan oleh partikulat udara seperti serbuk sari, spora jamur, atau bahkan bulu binatang. Hal ini juga disebut dengan alergi rhinitis dan kini telah mempengaruhi jutaan orang. Gejala kondisi demam hay meliputi, hidung meler, mata berair, bersin-bersin dll, yang sangat mirip dengan flu. Gejala akan timbul selama Anda kontak dengan alergen.
Hives
respon kulit terhadap wabah alergen. Alergen dalam hal ini adalah makanan atau kontak dengan tanaman tertentu. Hives berkembang pada permukaan kulit, sebagai reaksi terhadap alergen. Penyakit ini menimbulkan rasa-gatal, dan berbentuk bulat, atau mendatar. Terlepas dari kulit gatal, gejala lainnya termasuk pembengkakan bibir, lidah, dan wajah.
5. Sebut dan jelaskan berbagai penyakit
sistem imun
• Sistem kekebalan tubuh kurang aktif bisa menyebabkan
Immune Deficiency Conditions
SCID (Severe Combined Immunodeficiency)
SCID gangguan sistem kekebalan tubuh yang diturunkan.
Penyebab serangkaian kelainan genetik, terutama dari
kromosom X. Beberapa jenis infeksi yang berulang umum
terjadi pada orang yang menderita SCID. Selain itu, penderita
juga rentan terhadap meningitis, pneumonia, campak, cacar
air, candida oral, cold sores, kelainan darah, dll. Penyakit
sistem kekebalan tubuh SCID pada anak-anak akan mulai
terlihat dalam 3 bulan pertama kelahiran.
AIDS
masalah kegagalan sistem kekebalan tubuh yang serius,
yang merupakan penyebab terbanyak kematian di seluruh
dunia. AIDS akan terjadi pada tahap akhir dari perkembangan
HIV, dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh gagal total –
dan setelah itu kesehatan penderita akan memburuk
perlahan-lahan. Penyakit Sistem kekebalan tubuh AIDS akan
membuat penderita rentan pilek dan flu, dan yang serius
seperti pneumonia dan kanker.
• Sistem kekebalan yang terlalu aktif bisa menyebabkan
Alergi (yang disebabkan oleh jenis makanan, obat-obatan, sengatan serangga, atau zat tertentu)
respon sistem kekebalan yang berlebih terhadap zat yang umumnya tidak berbahaya. Ada banyak alergen, seperti serbuk sari, spora jamur, getah karet, dan makanan tertentu seperti kacang atau obat-obatan seperti penisilin. Dalam banyak kasus, ada lebih dari satu alergen yang merangsang reaksi alergi. Sementara itu gejala alergi sering merupakan masalah ringan, dan bantuan medis sangat disarankan untuk mendiagnosis dasar penyebabnya
Anafilaksis
bentuk alergi yang serius dan ekstrim. Dalam kondisi ini, alergen seperti makanan, obat-obatan, atau gigitan serangga, bertindak bisa memicu dan menyebabkan serangkaian gejala fisik yang tidak menyenangkan seseorang. Ruam gatal, tenggorokan bengkak, dan penurunan tekanan darah, adalah beberapa gejala umum anafilaksis. Anafilaksis dapat menyebabkan situasi darurat, jika tidak didiagnosis dan diobati pada waktunya.
Asma
gangguan paru-paru kronis, yang disebabkan karena peradangan pada saluran udara. Alergen, iritasi atau bahkan stimulan seperti aktivitas fisik dapat memicu peradangan dan menyebabkan berbagai ketidaknyamanan dalam diri seseorang. Gejala-gejala asma meliputi mengi, batuk, sesak napas, sesak dada, dll
Autoimun
kelompok gangguan sistem kekebalan tubuh, dimana sel-sel sistem kekebalan tubuh salah menafsirkan sinyal, dan mulai menyerang sel-sel tubuh itu sendiri. Penyakit autoimun menyebabkan bahaya bagi kesehatan yang serius. Penyakit autoimun bisa dianggap sebagai kategori yang sama sekali berbeda dengan gangguan kekebalan tubuh
• Gangguan lain:
Hay Fever
atau demam Hay sangat mirip dengan alergi, dan disebabkan oleh partikulat udara seperti serbuk sari, spora jamur, atau bahkan bulu binatang. Hal ini juga disebut dengan alergi rhinitis dan kini telah mempengaruhi jutaan orang. Gejala kondisi demam hay meliputi, hidung meler, mata berair, bersin-bersin dll, yang sangat mirip dengan flu. Gejala akan timbul selama Anda kontak dengan alergen.
Hives
respon kulit terhadap wabah alergen. Alergen dalam hal ini adalah makanan atau kontak dengan tanaman tertentu. Hives berkembang pada permukaan kulit, sebagai reaksi terhadap alergen. Penyakit ini menimbulkan rasa-gatal, dan berbentuk bulat, atau mendatar. Terlepas dari kulit gatal, gejala lainnya termasuk pembengkakan bibir, lidah, dan wajah.