• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA DINAS TENA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA DINAS TENA"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN SUKAMARA

TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TENAGA KERJA DAN

(2)

DINAS NAKERTRANS KABUPATEN SUKAMARA

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN SUKAMARA

NOMOR ... TAHUN 2017

TENTANG

RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2013 – 2018.

KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN SUKAMARA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyesuaian terhadap kondisi perkembangan kinerja pembangunan khususnya di Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi serta adanya perubahan nomenklatur Organisasi Perangkat Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sukamara maka perlu merubah Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a. Tersebut di atas, maka perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tentang Perubahan Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018 menjadi Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Timur Di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);

2. Undang - Undang Nomor 25 ...

(3)

2. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33 Tambahan Lembaran Nomor 4720);

4. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015– 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

(4)

10.Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 29 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1440);

11.Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 Nomor 04, Tambahan Lembaran Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 34);

12.Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 – 2021 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017 Nomor 01);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 14 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukamara Tahun 2012 - 2032 (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2012 Nomor 12);

14.Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 9 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2015 Nomor 9);

15.Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 40);

16.Peraturan Bupati Sukamara Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara (Berita Daerah Tahun 2016 Nomor 28).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

(5)

KEDUA : Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018 ini merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 14 Juli 2017

KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUKAMARA,

EVY ANDRIANI, S.P., M.M.

(6)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUKAMARA

NOMOR...TAHUN 2017

TENTANG

RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa

atas selesainya dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018. Dokumen tersebut

merupakan tuntutan dan penyesuaian terhadap kondisi perkembangan kinerja

pembangunan khususnya di Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi serta

adanya perubahan Nomenklatur Organisasi Perangkat Daerah sesuai dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sukamara.

Dokumen ini memuat informasi mengenai rencana pembangunan bidang

ketenagakerjaan dan transmigrasi selama lima tahun, disusun sebagai pedoman dan

acuan bagi pemangku kepentingan khususnya Aparatur di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi dalam mencapai visi dan misi nya, serta secara umum dalam

mendukung tercapainya Visi dan Misi Bupati Sukamara sebagaimana tercantum

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Sukamara Tahun 2013 – 2018.

Selanjutnya, untuk lebih berhasilnya pencapaian tujuan yang kami tetapkan,

dirasa perlu adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak.

Hal ini tidak terlepas dari banyaknya faktor yang mempengaruhi keberhasilan

tersebut disamping keterbatasan kemampuan dan pengetahuan dalam penyusunan

rencana strategis ini. Meskipun demikian dalam rangka mewujudkan

penyelenggaraan pembangunan yang baik khususnya di bidang Tenaga Kerja dan

Transmigrasi, maka rencana strategis ini merupakan langkah awal yang kami

paparkan untuk mencapai tujuan dimaksud

.

Sukamara, 14 Juli 2017

KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUKAMARA,

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 12

1.1 Latar Belakang ...12

1.2 Landasan Hukum Penyusunan ...14

1.3 Maksud dan Tujuan ...16

1.4 Sistematika Dokumen Renstra ...16

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI ... 20

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ...20

2.2 Sumber Daya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ...23

2.2.1. Sumberdaya Manusia ... 23

2.2.2. Gedung dan Alat Perlengkapan Aparatur ... 25

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ...27

2.3.1. Kinerja Keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... 27

2.3.2. Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... 28

2.4 Peluang dan Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ...32

2.4.1. Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi... 32

2.4.2. Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... 33

BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI ... 37

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD ...37

3.1.1 Urusan Tenaga Kerja ... 37

3.1.2 Urusan Transmigrasi ... 40

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Sukamara Tahun 2013 – 2018 ...40

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra SOPD Provinsi ...41

3.4 Telaahan RTRW dan KLHS ...45

BAB IV VISI, VISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 46

4.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ...46

4.1.1 Visi ... 46

4.1.2 Misi ... 48

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ...50

4.3 Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ...54

(9)

5.1 Rencana Program dan Kegiatan ...58

5.2 Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif ...59

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 65

6.1 Indikator dan Target Kinerja Sasaran RPJMD dan IKU ...65

6.2 Indikator Kinerja Kunci (IKK) ...66

6.3 Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan Ketenagakerjaan ...67

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Pegawai Menurut Eselon ...23

Tabel 2.2 Daftar Pegawai Menurut Golongan ...24

Tabel 2.3 Daftar Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...24

Tabel 2.4 Daftar Pegawai Berdasarkan Golongan dan Tingkat Pendidikan ...24

Tabel 2.5 Kondisi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ...26

Tabel 2.6 Perkembangan APBD Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara ...27

Tabel 2.7 Perkembangan APBD Belanja Langsung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Daerah ...28

Tabel 2.8 Perkembangan Data Indikator Makro Ketenagakerjaan Kabupaten Sukamara ...28

Tabel 2.9 Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kabupaten Sukamara Menurut Tingkat Pendidikan Kondisi Tahun 2015...29

Tabel 2.10 Perkembangan Data Penempatan, Pencari Kerja, Lowongan Kerja, Tenaga Kerja Asing di Kabupaten Sukamara ...29

Tabel 2.11 Data Pelatihan Ketrampilan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Tahun 2012 – 2016. ...30

Tabel 2.12 Perkembangan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Kesejahteraan dan Perlindungan Ketenagakerjaan di Kabupaten Sukamara. ...30

Tabel 2.13 Perkembangan Upah Minimum Kabupaten dan Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten Sukamara Tahun 2012 – 2016. ...31

Tabel 2.14 Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Ketransmigrasian ...31

Tabel 3.15 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan. ...38

Tabel 4.16 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara ..52

Tabel 4.17 Strategi dan Arah Kebijakan Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara ...56

Tabel 5.18 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif ...60

Tabel 6.19 Indikator dan Target Kinerja Utama (IKU) 2014-2018 Urusan Ketenagakerjaan ...65

Tabel 6.20 Indikator Kinerja Kunci (IKK) Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian ...66

Tabel 6.21 Target Kinerja Indikator Kinerja Kunci (IKK) Urusan Wajib Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian ...66

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 40), yang pada awalnya merupakan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Sehubungan dengan hal tersebut maka sebagai Organisasi Perangkat Daerah dari Pemerintah Kabupaten Sukamara yang merupakan suatu entitas yang termasuk ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, berkewajiban menyusun Rencana Strategis (Renstra). Hal ini merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Sebagai suatu dokumen perencanaan, Renstra mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan. Renstra adalah merupakan dokumen resmi Perencanaan Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang berorientasi pada hasil-hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun yang dituangkan kedalam matriks tahunan. Renstra SKPD harus memperhitungkan potensi, isu-isu strategis, peluang, kendala yang ada atau mungkin timbul serta kewenangan dan tugas pokok Satuan Kerja Perangkat Daerah. Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif.

(13)

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sukamara Tahun 2005 – 2025 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018.

Selanjutnya, Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini akan dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan menjadi acuan bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai dengan kurun waktunya. Secara ringkas, hubungan kinerja pembangunan kaitan antara RPJMD Kabupaten Sukamara dengan RENSTRA Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara diilustrasikan dalam gambar di bawah ini :

Gambar 1. 1

Hubungan Kinerja Pembangunan Daerah

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sukamara berlandaskan pada beberapa faktor pertimbangan, antara lain :

1. Penetapkan indikator kinerja yang disesuaikan dengan target kinerja RPJMD Tahun 2013

– 2018 serta kinerja yang telah dicapai pada kurun waktu 2013 – 2016.

2. Penyelarasan lebih lanjut antara kebijakan horizontal dan vertikal yang terkait dengan bidang ketenagakerjaan dan bidang ketransmigrasian.

Rencana Strategi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara secara substantif tidak berdiri sendiri, dokumen ini terkait dengan keberadaan dokumen perencanaan

(14)

lainnya yang bersifat perencanaan program pembangunan (a-spatial). Oleh karena itu dalam penyusunannya memperhatikan dan mensinergikan dengan:

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sukamara Tahun 2005 – 2025.

2. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 14 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukamara Tahun 2012 – 2032.

3. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 9 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2013-2018.

4. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah 2016 – 2021.

5. Dokumen lainnya yang berkaitan dengan Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian. Secara singkat hubungan antara dokumen Renstra SKPD dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1. 2

Bagan Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan

1.2 Landasan Hukum Penyusunan

Penyusunan Renstra Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018 ini dibuat untuk memenuhi amanat beberapa peraturan perundangan antara lain sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

(15)

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 29 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1440);

10. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 Nomor 4);

11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah 2016 – 2021 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017 Nomor 1);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 14 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukamara Tahun 2012 - 2032 (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2012 Nomor 12);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 9 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2015 Nomor 9);

(16)

Sukamara Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 40);

15. Peraturan Bupati Sukamara Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara (Berita Daerah Tahun 2016 Nomor 28).

1.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Strategi Tahun 2013-2018 ini disusun dengan maksud sebagai berikut:

a. Memudahkan aparatur Pemerintah Kabupaten Sukamara, khususnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara, serta masyarakat pada umumnya untuk memahami visi, misi, strategi dan arah kebijakan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian selama lima tahun ke depan dalam rangka sinergitas pelaksanaan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

b. Merupakan dokumen perencanaan strategi dan prioritas program lima tahunan sebagai dasar penyusunan rencana kerja tahunan.

Adapun tujuan disusunnya Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018 adalah :

a. Memperoleh dokumen rencana pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian lima tahunan yang terintegrasi dengan dokumen RPJMD Kabupaten Sukamara serta dokumen lainya yang berhubungan dengan urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

b. Memberikan arah dan acuan pembangunan yang ingin dicapai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara dalam kurun waktu lima tahun ke depan, yang diwujudkan dengan indikator capaian kinerja;

c. Memberikan pedoman operasional bagi aparat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara dalam menjabarkan visi, misi, dan arah pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Sukamara.

1.4 Sistematika Dokumen Renstra

Dokumen Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018 disajikan dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN

(17)

1.2. Landasan Hukum Penyusunan

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.

1.3. Maksud dan Tujuan Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD.

1.4. Sistematika Dokumen Renstra

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.

Bab II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Memuat informasi tentang peran (tugas pokok dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme).

2.2. Sumber Daya SKPD Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional. 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD

(18)

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan

Pelayanan SKPD

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra SKPD provinsi (untuk kabupaten/kota), yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

Bab III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUJUAN DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi

Permasalahan

Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan SKPD.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD

(19)

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD, selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD tahun rencana.

Bab IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD.

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD beserta indikator kinerjanya.

4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang.

Bab V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

Bab VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

(20)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sukamara, dan lebih rinci diatur dalam Peraturan Bupati Sukamara Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara, dalam pasal 3 menyebutkan bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan bertanggungjawab kepada Bupati Sukamara melalui Sekretaris Daerah.

Adapun tugas dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu sendiri adalah dalam hal membantu Bupati Sukamara dalam pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan bidang transmigrasi yang menjadi kewenangan daerah, serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah. Sedangkan fungsi dari Kepala Dinas tersebut adalah dalam hal penyelenggaraan :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang ketenagakerjaan dan bidang transmigrasi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati Sukamara berdasarkan peraturan perundang

– undangan yang berlaku;

b. penkoordinasian dan pelaksanaan tugas di bidang ketenagakerjaan dan bidang ketransmigrasian;

c. pembinaan aparatur di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

d. pengelolaan administrasi, keuangan, sarana dan prasarana pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

e. pengembangan sarana dan prasarana ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

f. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaopran penyelenggaraan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.

Selanjutnya, untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut di atas, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Dinas serta dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris Dinas dan 2 (dua) orang Kepala Bidang yaitu Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Kepala Bidang Transmigrasi.

(21)

dalam hal penyelenggaraan urusan pelayanan administrasi ketatausahaan, pengelolaan urusan kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, analisis jabatan, keuangan, rumah tangga dan hubungan masyarakat serta mengoordinasikan penyusunan program secara terpadu serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Pimpinan. Sedangkan fungsi dari Sekretaris Dinas adalah dalam hal penyelenggaraan :

a. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program dan kegiatan pada dinas dan sekretariat;

b. pelaksanaan urusan perlengkapan;

c. pelaksanaan urusan penyusunan program dan kegiatan dinas; d. pelaksanaan urusan administrasi keuangan dan pelaporan dinas; e. pelaksanaan administrasi kepegawaian dinas;

f. pelaksanaan urusan ketatausahaan;

g. pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana, dokumentasi, perundang – undangan, serta analisis jabatan;

h. pelaksanaan urusan protokol, humas dan rumah tangga;

i. pelaksanaan evaluasi, pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan sekretariat; serta j. tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Sementara itu, Kepala Bidang Tenaga Kerja adalah Pejabat Eselon IIIB dibantu oleh 3 (tiga) orang pejabat Eselon IVA yaitu Kepala Seksi Pembinaan, Pelatihan dan Produktivitas, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, serta Kepala Seksi Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, mempunyai tugas untuk membantu Kepala Dinas dalam hal melaksanakan koordinasi, penyiapan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan Bidang Ketenagakerjaan serta tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan. Sedangkan fungsi dari Kepala Bidang Tenaga Kerja itu sendiri adalah dalam hal penyelenggaraan :

a. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program dan kegiatan pada bidang ketenagakerjaan;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan pada bidang ketenagakerjaan; c. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan pada bidang ketenagakerjaan;

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan program dan kegiatan pada bidang ketenagakerjaan; serta

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.

(22)

Transmigrasi sendiri mempunyai tugas pokok dalam melaksanakan koordinasi, penyiapan bahan perumusan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Sedangkan fungsi dari Kepala Bidang Transmigrasi itu sendiri adalah dalam hal penyelenggaraan :

a. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program dan kegiatan pada bidang transmigrasi;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan pada bidang transmigrasi; c. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan pada bidang transmigrasi;

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan program dan kegiatan pada bidang transmigrasi; serta

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Berdasarkan pada penjelasan tersebut di atas, secara ringkas dapat disajikan struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sukamara, sebagai berikut :

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara KEPALA DINAS

SEKRETARIS

Kasubbag Umum dan Kepegawaian

Kasubbag Umum dan Kepegawaian

Kepala Bidang Transmigrasi Kepala Bidang

Tenaga Kerja

Kepala Seksi Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi

Kepala Seksi Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Kepala Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi dan SOSBUD Transmigrasi Kepala Seksi Pembinaan, Pelatihan dan

Produktivitas

Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kepala Seksi Hubungan Industrial dan

Jaminan Sosial Tenaga Kerja

UPTD Kelompok Jabatan

(23)

2.2 Sumber Daya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Bagian ini menjelaskan kondisi umum sumberdaya yang dimiliki oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara kondisi sampai dengan Bulan Juni 2017. Sumberdaya tersebut meliputi sumberdaya manusia baik yang merupakan Pegawai Negeri Sipil maupun tenaga kontrak, serta sumberdaya yang berupa peralatan dan perlengkapan kantor yang kesemuanya sangat mendukung tercapainya kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi secara khusus dan kinerja pembangunan Kabupaten Sukamara secara umum.

2.2.1. Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan nasional maupun daerah. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan modal yang sangat berharga bagi pembangunan, baik pembangunan manusia itu sendiri maupun pembangunan ekonomi. SDM yang berkualitas akan membawa dampak pada kemajuan dibidang teknologi, kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara umum. Demikian juga dalam hal pelayanan terhadap masyarakat, baik dan buruknya kualitas sumberdaya manusia pelayanan akan berpengaruh juga kepada kepada baik dan buruknya kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat.

Sumberdaya manusia di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sampai dengan Bulan Juni 2017 adalah sebanyak 32 orang yang terdiri dari 21 Pegawai Negeri Sipil dan 11 tenaga kontrak. Dari keseluruhan pegawai tersebut, 12 orang merupakan pegawai perempuan yang terdiri dari 6 (enam) orang Pegawai Negeri Sipil dan 6 (enam) tenaga kontrak, sedangkan sisanya sebanyak 20 orang berjenis kelamin laki – laki yang terdiri dari 15 Pegawai Negeri Sipil dan 5 (lima) orang tanaga kontrak. Selanjutnya, apabila dikelompokkan berdasarkan eseloneringnya, dari keseluruhan yang berstatus Pegawai Negeri Sipil tersebut, 1 (satu) orang merupakan Pejabat Eselon IIB, 1 (satu) orang Pejabat Eselon IIIA, 2 (dua) orang Pejabat Eselon IIIB, 8 (delapan) orang Pejabat Eselon IVA, sedangkan sisanya sebanyak 9 (sembilan) orang adalah unsur pelaksana. Secara rinci informasi mengenai hal tersebut disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2.1

Daftar Pegawai Menurut Eselon

No. Jabatan Eselon Jumlah

1 2 3 4

1. Kepala Dinas IIB 1 orang

2. Sekretaris Dinas IIIA 1 orang

3. Kepala Bidang IIIB 2 orang

4. Kepala Sub Bagian/Seksi/UPTD IVA 8 orang

5. Fungsional - Pengantar Kerja --- 0 orang

- Mediator --- 0 orang

6. Pelaksana --- 9 orang

Jumlah PNS 21 orang

7. Tenaga Kontrak/Harian --- 11 orang

Jumlah Tenaga Keseluruhan --- 32 orang

(24)

Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara didominasi oleh golongan III, sebanyak 15 orang atau 71,4% dari jumlah seluruh pegawai, yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2.2

Daftar Pegawai Menurut Golongan

No. Golongan Jumlah

1. Golongan IV 3 Orang

2. Golongan III 15 Orang

3. Golongan II 3 Orang

Jumlah Tenaga PNS 21 orang

Sumber : Disnakertrans, 2017.

Selanjutnya, Apabila jumlah pegawai disusun berdasarkan pendidikan, maka dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 2.3

Daftar Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah

1. S.2 4 Orang

2. D.IV/S.1 12 Orang

3. Diploma I/II/III 3 Orang

4. SMA/SMK/MA 2 Orang

Jumlah Tenaga PNS 21 orang

Sumber : Disnakertrans, 2017.

Selanjutnya, apabila diklasifikasi lagi berdasarkan golongan dan tingkat pendidikan, maka komposisi Pegawai Negeri Sipil di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4

Daftar Pegawai Berdasarkan Golongan dan Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Golongan Jumlah

1. S.2 IV 2 Orang

2. S.2 III 2 Orang

3. D.IV/S.1 IV 1 Orang

4. D.IV/S.1 III 11 Orang

5. Diploma I/II/III III 2 Orang

6. Diploma I/II/III II 1 Orang

7. SMA/SMK/MA II 2 Orang

Jumlah Tenaga PNS 21 orang

(25)

pegawai yang memiliki golongan III dan IV serta merupakan sarjana yang porsinya lebih besar dibandingkan dengan yang lain. Dengan tingginya SDM tersebut diharapkan kualitas kinerja di dinas juga semakin meningkat. Namun demikian, komposisi jumlah Pegawai Negeri Sipil yang kurang seimbang tersebut juga merupakan suatu kelemahan dalam manajerialnya. Apalagi jika dilihat dari jumlah personel yang memiliki jabatan yang angkanya lebih besar dibandingkan dengan personel dari unsur pelaksana. Hal ini mengakibatkan pelayanan publik yang menjadi tugas dari dinas tersebut dapat terganggu dan atau adanya kelebihan beban kerja yang mengakibatkan ketidakefektifan dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

2.2.2. Gedung dan Alat Perlengkapan Aparatur

Sebagaimana pentingnya sumberdaya manusia dalam kinerja pelayanan publik, sarana dan prasarana kerja bagi aparat pelayanan publik juga sangat mendukung dalam baik dan buruknya kualitas pelayanan yang dihasilkan. Sarana dan prasarana tersebut mencakup peralatan kerja maupun peralatan dan perlengkapan yang mendukung kelancaran kerja.

Bangunan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara berdiri di atas lahan dengan luas sekitar 34.998 meter persegi. Bangunan itu sendiri memiliki luas sekitar 120 meter persegi terbagi menjadi 3 (tiga) sekat besar yang terdiri dari ruangan – ruangan di dalam sekat utama tersebut. Sekat pertama terletak di bagian depan sebelah kiri gedung, terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama terletak di sebelah kiri adalah ruang Kepala Dinas yang dilengkapi dengan sebuah kamar mandi dan ruangan administrasi yang ditempati oleh seorang tenaga administrasi bertugas sebagai sekretaris/ajudan Kepala Dinas. Sedangkan bagian kedua yang merupakan ruangan yang didesain untuk ruangan bidang sehingga terdapat sekat kecil di dalamnya sebagai ruangan Kepala Bidang. Namun, pada saat ini ruangan tersebut difungsikan sebagai ruang rapat serta ruangan penyimpannan sementara barang – barang atau aset yang sedang dalam proses pengusulan penghapusan dikarenakan dalam kondisi rusak berat dan tidak dapat dimanfaatkan lagi.

Sekat berikutnya terletak di sebelah kanan, terdiri dari dua ruangan dengan ukuran berbeda. Ruangan pertama yang ukuranya lebih besar merupakan ruangan Sekretaris Dinas beserta Kasubbag Umum dan Kepegawaian berikut para pelaksananya beserta pengelola barang. Sedangkan ruangan kedua yang berada di pojok depan paling kanan yang ukurannya relatif kecil ditempatkan Kasubbag Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan beserta para pelaksana pengelola keuangan termasuk didalamnya bendaharawan baik bendaharawan pengeluaran maupun bendahara gaji.

(26)

Transmigrasi, serta kepala Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi dan Sosial Budaya Transmigrasi, dan beberapa orang pelaksana. Ruangan berikutnya adalah ruangan Bidang Tenaga Kerja yang ditempati oleh Kepala Bidang Tenaga Kerja, Kepala Seksi Pembinaan, Pelatihan dan Produktivitas, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, serta Kepala Seksi Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, serta beberapa orang pelaksana. Sedangkan ruangan yang berada di seebelah kiri bagian belakang adalah ruangan pelayanan ketenagakerjaan yang aakan diisi oleh beberapa orang operator BKOL.

Selain ruangan – ruangan tersebut di atas, gedung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara juga dilengkapi dengan sebuah gudang, sebuah pantry, dan 2 (dua) buah Toilet. Informasi lebih lengkap mengenai kondisi gedung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.5

Kondisi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

No. Ruangan Keterangan

1. Sekat Sebelah Kiri Depan

1.1 Ruang Kepala Dinas dilengkapi dengan 1 (satu) buah toilet dan 1 (satu) ruangan administrasi/ajudan.

1.2 Ruang Rapat didalamnya terdapat ruang kecil dipakai sementara untuk menyimpan aset dinas yang sedang dalam proses penghapusan aset. 2. Sekat sebelah kanan depan

2.1 Ruangan Sekretaris Dinas 2.2 Ruangan Kasubbag Umum dan

Kepegawaian

- merupakan ruangan besar yang ditempati oleh Kasubbag Umum dan Kepegawaian beserta dengan staf pelaksana termasuk pengelola barang.

- selain itu juga merupakan tempat menyimpan seluruh ATK dan perlengkapan kantor yang sifatnya pakai habis.

2.3 Ruangan Kasubbag

Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan

selain digunakan oleh kasubbag, juga ditempati oleh seluruh personel pengelola keuangan termasuk didalamnya

- 1(satu) ruang yang ditempati oleh kepala seksi dan staf pelaksana di Bidang Transmigrasi.

3.2 Ruangan Bidang Tenaga Kerja - 1 (satu) ruang Kepala Bidang Tenaga Kerja.

- 1(satu) ruang yang ditempati oleh kepala seksi dan staf pelaksana di Bidang Tenaga Kerja

3.3. Ruangan pelayanan BKOL Dipakai untuk pelayanan BKOL.

(27)

Selain gedung tempat kerja sebagaimana tersebut di atas, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga memiliki kendaraan dinas sebagai operasional yaitu kendaraan dinas untuk Kepala Dinas dan sebuah kendaraan operasional berupa mobil bak terbuka sebanyak satu buah, serta kendaraan dinas roda dua sebanyak 8 (delapan) buah. Perlengkapan inventaris lainnya sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas organisasi Dinas, antara lain meja, kursi, lemari, brankas, komputer, printer, mesin tik, pesawat telepon, dan perlengkapan lain yang masih dalam inventarisasi dikarenakan terjadinya pemisahan Urusan Sosial sehingga ada beberapa aset yang belum jelas statusnya.

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Bagian ini menjelaskan kondisi umum kinerja SKPD pada tahun – tahun sebelumnya.

Selain indikator kinerja yang diukur berdasarkan pencapaian SPM, Indikator Kinerja Kunci dan Indikator Kinerja Utama, terlebih dahulu disampaikan secara singkat mengenai capaian kinerja keuangan pada tahun – tahun sebelumnya.

2.3.1. Kinerja Keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Salah satu hal yang paling penting dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi setiap SKPD adalah ketersediaan anggaran yang memadai. Oleh karena itu, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara didukung dengan anggaran berbasis kinerja, maksudnya adalah setiap dana yang dianggarkan tentunya akan digunakan untuk mendanai program dan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya masing – masing, utamanya adalah yang berkaitan dengan kelancaran pelayanan publik dan terlebih lagi dalam mencapai standar pelayanan minimum (SPM) yang telah diteteapkan. perkembangan anggaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara beberapa tahun terakhir adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.6

Perkembangan APBD Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara No. Tahun BTL (Rp) BL (Rp) Total (Rp) Realisasi (%) 1. 2012 1.744.851.005,15 4.072.083.200,00 5.816.934.205,15 92,01 2. 2013 1.906.533.366,00 4.501.801.170,00 6.408.334.536,00 95,41 3. 2014 1.940.358.961,00 5.265.836.907,00 7.206.195.868,00 111,61 4. 2015 2.172.219.331,50 3.898.070.412,00 6.070.289.743,50 94,07 5. 2016 2.289.829.501,00 5.085.801.093,00 7.375.630.594,00 95,15 6. 2017* 1.882.882.195,00 1.536.457.158,00 3.419.339.353,00 38,80** Ket : *tidak termasuk Urusan Sosial

**Realisasi sampai dengan 30 Juni 2017

(28)

dimasukkan kedalam pagu anggaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selanjutnya apabila dirinci alokasi anggaran sesuai dengan urusan pemerintahan daerah, sebagai berikut :

Tabel 2.7

Perkembangan APBD Belanja Langsung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Berdasarkan Urusan Pemerintahan Daerah

No. Tahun Non Urusan (Rp) Sosial (Rp) Tenaga Kerja (Rp)

Transmigrasi (Rp) 1. 2012 1.597.855.600 1.070.464.000 852.273.600 551.490.000 2. 2013 1.886.966.470 1.074.519.400 1.214.695.300 325.620.000 3. 2014 2.784.906.361 590.275.846 1.792.574.392 98.080.308 4. 2015 1.744.369.750 1.103.233.312 857.304.850 193.162.500 5. 2016 1.952.111.506 2.259.891.881 778.992.706 94.805.000

6. 2017 892.062.300 --- 442.649.858 275.380.000

Sumber : LRA 2012 – 2017, BPKAD, 2017.

2.3.2. Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengemban tugas untuk 2 (dua) urusan pemerintahan yaitu Urusan Tenaga Kerja dan Urusan Transmigrasi. Oleh karena itu, capaian kinerja yang akan ditampilkan sepantasnya juga mencakup kedua urusan tersebut.

Urusan yang pertama adalah Tenaga Kerja. Hal yang menjadi perhatian dalam hal kinerja pelayanan Ketenagakerjaan yang paling sering ditampilkan adalah mengenai jumlah penduduk usia kerja, jumlah angkatan kerja, jumlah penganggur, jumlah yang bekerja, tingkat pengangguran terbuka dan tingkat partisipasi angkatan kerja. Capaian kinerja pelayanan dalam Urusan Ketenagakerjaan di Kabupaten Sukamara berdasarkan indikator makro ketenagakerjaan adalah sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :

Tabel 2.8

Perkembangan Data Indikator Makro Ketenagakerjaan Kabupaten Sukamara

Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016*

1 2 3 4 5 6 7

Jumlah Penduduk Usia Kerja (PUK)

Jiwa 32.052 36.239 37.812 39.591 40.745 Jumlah Angkatan Kerja Jiwa 23.234 27.049 28.558 28.349 29.315 Jumlah Bekerja Jiwa 23.159 26.554 28.081 27.021 28.070

Sumber : BPS, Sakernas Tahun 2015, Dinas Nakertrans 2017. Ket : * Angka proyeksi

(29)

tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk usia kerja tersebut. Berikut ini disajikan rincian penduduk Kabupaten Sukamara berumur 15 tahun ke atas berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi :

Tabel 2.9

Penduduk Usia Kerja (PUK) di Kabupaten Sukamara Menurut Tingkat Pendidikan Kondisi Tahun 2015

Sumber : BPS, Sakernas Tahun 2015.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukamara yang cenderung mengalami pertumbuhan positif, sedikit banyak akan berdampak kepada dinamika permasalahan ketenagakerjaan yang sudah cukup kompleks. Isu ketenagakerjaan yang perlu penanganan yang sinergi di jajaran pemerintahan Kabupaten Sukamara, antara lain adalah angka pengangguran angka kecelakaan kerja, konflik hubungan industrial, rendahnya daya saing dan kualitas SDM, serta rendahnya tingkat kesejahteraan pekerja. Hal ini cukup penting untuk menjadi perhatian semua pihak, mengingat bahwa pembangunan di semua sektor pada akhirnya akan berimplikasi terhadap ketenagakerjaan.

Pada umumnya, permasalahan utama dalam penanganan pengangguran adalah ketidakcocokkan antara jumlah ketersediaan tenaga kerja utamanya dalam hal kualifikasi dengan kualifikasi yang ditawarkan oleh pemberi kerja (employer). Hal ini mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan antara penempatan tenaga kerja, lowongan kerja yang tersedia, serta tingginya jumlah pencari kerja yang terjadi setiap tahun. Tabel berikut ini menyampaikan informasi secara rinci mengenai dinamika ketenagakerjaan di Kabupaten Sukamara.

Tabel 2.10

Perkembangan Data Penempatan, Pencari Kerja, Lowongan Kerja, Tenaga Kerja Asing di Kabupaten Sukamara

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara, 2017.

(30)

photography, broadcasting, pelatihan IT, pembuatan boneka, dan ekonomi kreatif lainnya. Jumlah dan jenis pelatihan yang telah dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2.11

Data Pelatihan Ketrampilan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Tahun 2012 – 2016.

Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7

Jumlah Pelatihan Jenis 1 1 2 2 2

Jumlah yang dilatih Orang 10 10 30 30 30

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara, 2017.

Permasalahan ketenagakerjaan tidak lepas dari masalah hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha yang mempekerjakan mereka. Permasalahan – permasalahan tersebut diantaranya adalah masalah perselisihan upah, jam kerja, dan perselisihan kepentingan. Selain itu, sebagai upaya peningkatan kesejahteraan para pekerja dalam rangka memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja, Dinas Tenaga Kerja juga mempunyai kewajiban melakukan pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan terhadap perusahaan agar semua pekerja/buruh didaftarkan dalam penjaminan sosial ketenagakerjaan. Berikut adalah tabel yang menyajikan beberapa indikator ketenagakerjaan terkait hubungan industrial, kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja di Kabupaten Sukamara :

Tabel 2.12

Perkembangan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Kesejahteraan dan Perlindungan Ketenagakerjaan di Kabupaten Sukamara.

Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016

(31)

Sementara itu, salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja adalah dalam hal penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) atau upah yang didasarkan pada standar kebutuhan hidup layak. Namun demikian tentunya tingkat upah akan berbanding lurus dengan kualitas dan kompetensi tenaga kerja, serta diperkirakan masih banyak perusahaan terutama industri catering, dan jasa pertokoan/retail yang memberikan upah di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK). Tabel berikut ini menyajikan perkembangan UMK dan nilai kebutuhan hidup minimum/layak Kabupaten Sukamara :

Tabel 2.13

Perkembangan Upah Minimum Kabupaten dan Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten Sukamara Tahun 2012 – 2016.

Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7

Upah Minimum Kabupaten (UMK)

Rp 1.327.459 1.678.238 1.929.973 2.026.472 2.208.854 Kebutuhan Hidup

Minimum (KHM / KHL)

Rp 2.200.980 2.300.230 2.300.250 2.400.320 2.493.959 Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara, 2017.

Selanjutnya, sebagai kabupaten yang justru mengharapkan adanya Transmigran dari daerah lain untuk datang dengan maksud meningkatkan jumlah penduduk agar dapat mempercepat kemajuan pembangunan di Kabupaten Sukamara serta memicu terbentuknya pusat – pusat pertumbuhan ekonomi baru, maka selain bertugas dalam mengkoordinir penyiapan kawasan dan pembangunan permukiman serta pengembangan kawasan transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja da Transmigrasi juga bertugas dalam hal pembinaan transmigran yang antara lain adalah dalam hal pengembangan usaha ekonomi dan sosial budaya transmigran. Informasi mengenai indikator kinerja pelayanan khususnya urusan ketransmigrasian disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2.14

Perkembangan Capaian Indikator Kinerja Urusan Ketransmigrasian Kabupaten Sukamara Tahun 2012 – 2016.

Indikator Satuan 2012 2013 2014 2015 2016

(32)

Dari data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2012 baru satu angkatan transmigran yang berhasil ditempatkan di Kabupaten Sukamara yaitu pada tahun 2012 berlokasi di Desa Pulau Nibung dengan jumlah transmigran sebanyak 55 kepala keluarga. Setelah itu tidak ada lagi penambahan baik jumlah kepala keluarga maupun jumlah kawasan transmigrasi yang ada di Kabupaten Sukamara. Hal tersebut berkaitan erat dengan terbitnya Surat Keputusan Kementerian Kehutanan yang menetapkan tentang Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan Tengah, yang mengakibatkan lokasi transmigrasi yang sudah direncanakan, sebagian besar berada di dalam Hutan Produksi, termasuk lokasi SP1 Pulau Nibung yang sudah terlanjur dibangun permukiman transmigrasi sebanyak 55 Kepala Keluarga.

2.4 Peluang dan Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Peluang, dalam analisis SWOT adalah kondisi positif di luar organisasi/perusahaan

ataupun entitas lainnya yang apabila dijadikan pertimbangan dalam menentukan kebijakan ataupun perencanaan, baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat mendukung atau mendorong berkembangnya organisasi/entitas tersebut. Sebaliknya, tantangan juga merupakan kondisi di luar entitas itu sendiri namun merupakan kondisi yang negatif ataupun kondisi yang kurang menguntungkan. Artinya bahwa apabila hal tersebut tidak dipertimbangkan dengan baik akan dapat menghambat kemajuan suatu perusahaan/suatu entitas, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

2.4.1. Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dalam bidang ketenagakerjaan, kondisi yang mungkin dapat menjadi peluang yang mendukung dalam terciptanya pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Kabupaten Sukamara antara lain adalah peraturan perundangan yang memberikan kewenangan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Peraturan perundangan tersebut baik berupa berupa Undang – Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan/Keputusan Menteri terkait, dan Peraturan Daerah, serta Surat Keputusan Bupati Sukamara. Selain itu, dukungan kegiatan dan penyediaan anggaran dalam rangka meningkatkan kinerja ketenagakerjaan juga cukup baik, baik dari Pemerintah Provinsi Kalimantan tengah maupun dari Pemerintah Pusat melalui beberapa kegiatan padat karya maupun kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja yang ada di Kabupaten Sukamara.

(33)

adanya sekolah kejuruan (SMK) yang membuka jurusan yang sesuai dengan potensi terbesar di Kabupaten Sukamara yaitu sektor pertanian dalam arti luas.

Selain hal tersebut di atas, perkembangan teknologi informasi khususnya terbukanya jaringan internet dengan kecepatan yang memadai juga merupakan suatu peluang yang harus dimanfaatkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara untuk mengembangkan pelayanan di bidang ketenagakerjaan. Antara lain dalam hal bursa kerjayang sudah dilakukan secara online, serta pembuatan kartu AK1 yang datanya juga sudah terpadu dengan data kependudukan yang berbasis KTP Elektronik. Hal ini, dari sisi pencari kerja tentunya akan sangat mempermudah dalam memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan yang tersedia, dari sisi pemberi kerja tentunya akan mempermudah mereka untuk mendapatkan pekerja sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan, sedangkan bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah kemudahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara umum.

Dalam hal hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, peluang yang dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan ketenagakerjaan di Kabupaten Sukamara adalah tumbuhnya kesadaran dari para pekerja itu sendiri untuk membentuk serikat pekerja yang nantinya dapat berperan dalam memfasilitasi apabila terjadi perselisihan antara pekerja (employee) dan pemberi kerja (employer).

Selanjutnya, seperti halnya pelayanan ketenagakerjaan, pengembangan transmigrasi di Kabupaten Sukamara tentunya didukung oleh regulasi baik yang berasal dari pusat, provinsi maupun dari Pemerintah Kabupaten Sukamara sendiri. Selain itu, komitmen dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan dari Pemerintah Pusat dalam mendukung pengembangan transmigrasi di Kabupaten Sukamara. Dukungan dari Pemerintah Pusat tentunya ditunjukkan dengan adanya Nawa Cita yang yang sasaranya adalah meningkatkan geliat pembangunan yang dimulai dari desa dan daerah pinggiran.

Selain itu, pengembangan kawasan transmigrasi di Kabupaten Sukamara didukung oleh modal yang sangat penting yaitu kesadaran masyarakat setempat yang sangat terbuka dengan adanya pendatang sepanjang kedatangan pendatang tersebut bertujuan untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Sukamara. Hal ini ditambah lagi dengan ketersediaan lahan yang masinh cukup luas untuk bisa dikembangkan menjadi permukiman transmigrasi, baik transmigrasi yang sifatnya transmigran lokal maupun tranmigran yang didatangkan dari daerah lain. Sementara itu, kerjasama dengan daerah lain yang bersedia untuk melepaskan warganya menjadi warga transmigran binaan Kabupaten Sukamara juga merupakan kesempatan yang baik dalam pengembangan permukiman transmigrasi baru di Kabupaten Sukamara.

2.4.2. Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(34)

erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk mengisi kesempatan kerja. Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Dari data yang tersedia dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar tenaga kerja yang tersedia di Kabupaten Sukamara adalah tenaga kerja dengan kualifikasi pendidikan yang rendah, yaitu baru sebatas lulusan sekolah dasar (SD). Dengan kualifikasi yang demikian tersebut maka kemungkinan terbaik bagi mereka adalah dalam mengisi pekerjaan yang tidak memerlukan pengetahuan dan ketrampilan khusus.

Selain itu, tantangan lainnya yang dihadapi adalah adanya kesenjangan kualifikasi antara tenaga kerja yang tersedia dengan tenaga kerja yang diminta oleh pemberi kerja. Dengan demikian, tantangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara ke depan adalah bagaimana memberikan bekal kompetensi berupa pelatihan – pelatihan untuk menyesuaikan antara kualifikasi tenaga kerja yang diminta oleh pemberi kerja. Hal ini tentunya agar angkatan kerja yang tersedia di Kabupaten Sukamara dapat bersaing dengan angkatan kerja dari daerah lain, bahkan kalau memungkinkan angkatan kerja yang dilatih tersebut dapat bersaing untuk memperebutkan lowongan pekerjaan yang tersedia di daerah lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diikuti dengan perubahan sikap, perilaku dan peningkatan keterampilan tenaga kerja, yang secara tidak langsung berkaitan dengan perubahan sistem pendidikan dan pelatihan kerja. Selanjutnya, lembaga pendidikan sebagai salah satu institusi penghasil tenaga kerja terdidik yang masuk pasar kerja, harus memperhatikan proses pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai daya saing di pasar kerja global. Dunia pendidikan harus lebih banyak melihat perkembangan yang terjadi di dalam dunia usaha. Dengan demikian, kurikulum yang digunakan paling tidak harus dapat mencerminkan apa yang diinginkan oleh dunia kerja yang harus mengandung unsur knowledge, skills dan attitudes.

Rendahnya penyerapan angkatan kerja antara lain juga dipengaruhi oleh ketidakpastian kualitas pencari kerja itu sendiri dalam mengisi peluang atau kesempatan kerja. Berdasarkan laporan penempatan ketenagakerjaan diketahui bahwa terdapat lowongan-lowongan pada sektor-sektor industri pengolahan, yang tidak sepenuhnya dapat terisi oleh para pencari kerja yang dikarenakan kriteria kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan tidak memenuhi persyaratan. Dalam upaya mempertemukan para pencari kerja dan pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja secara cepat dan tepat sesuai perkembangan teknologi, telah dibangun Bursa Kerja On Line yang merupakan pengembangan model Bursa Kerja Konvensional. Melalui BKOL para pencari kerja dan pengusaha dapat mendaftarkan secara langsung kebutuhan dengan menggunakan akses internet.

(35)

Menghadapi tantangan yang berat demikian, kita perlu melakukan reposisi dengan meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif SDM. Reposisi ini penting untuk mengetahui posisi yang tepat yang selanjutnya dapat digunakan pijakan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang ketenagakerjaan, khususnya penempatan tenaga kerja baik di dalam daerah maupun di luar daerah. Era globalisasi di satu pihak membuka peluang bisnis dan kesempatan kerja yang semakin luas, namun di sisi lain menuntut peningkatan SDM terutama kemampuan untuk memanfaatkan teknologi maju dalam hal produksi serta peningkatan kemampuan memanfaatkan teknologi informasi. Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas SDM diperlukan strategi pengembangan ketenagakerjaan paling tidak dilakukan melalui 4 [empat] jalur yaitu jalur pendidikan, pelatihan kerja, pengembangan karier dan perbaikan gizi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Akhirnya dengan peningkatan kualitas SDM tenaga kerja yang kompetitif akan dapat merubah tantangan menjadi peluang yang terbuka lebar.

Sehubungan dengan hal - hal tersebut di atas, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara harus berupaya semaksimal mungkin untuk menyediakan sarana dan prasarana baik untuk pelayanan ketenagakerjaan baik yang bersifat pelayanan administrasi maupn pelayanan berupa pelatihan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja. Sarana dan prasarana tersebut juga harus didukung oleh ketersediaan sumberdaya manusia yang cukup, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Tantangan utama dalam penyediaan sarana dan prasara serta sumberdaya manusia tersebut adalah masalah ketersediaan anggaran yang terbatas. Oleh karena itu perlu mencari alternatif pembiayaan yang lain selain dengan berusaha keras untuk mendapatkan anggaran dari APBD Kabupaten Sukamara, antara lain dengan menawarkan kegiatan yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara untuk dibiayai dari APBD Provinsi Kalimantan tengah maupun dari APBN serta kemungkinan dengan menggunakan CSR.

Selanjutnya, pengembangan transmigrasi sebagai salah satu cara suatu daerah dalam meingkatkan pemerataan persebaran penduduk serta dapat memicu perkembangan suatu daerah juga menghadapi tantangan yang cukup berarti. Tantangan pertama adalah dalam hal penyediaan lahan transmigrasi yang memenuhi kriteria clear and clear. Hal ini berkaitan dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 529/Menhut-II/2012 tanggal 25 September 2012 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Kalimantan Tengah. SK Menhut tersebut memberikan konsekuensi akan sulitnya mencari lahan di Kabupaten Sukamara yang dapat dijadikan sebagai lokasi pembangunan transmigrasi baru.

(36)

sudah Clean and Clear. Selain itu, lokasi pembangunan permukiman dan fasilitas umum untuk menunjang permukiman transmigrasi tersebut juga berada di lahan Hutan Produksi sehingga perlu dilakukan Tukar Menukar Kawasan Hutan (TMKH) yang akan banyak memakan waktu dan biaya yang cukup besar. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka tantangan yang perlu diperhatikan dengan baik adalah bagaimana menyediakan dana yang cukup agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan baik sehingga pengembangan lebih lanjut permukiman transmigrasi di SP1 Pulau Nibung dapat dilanjutkan dan masyarakat transmigran yang sudah menempati lahan tersebut tidak dirugikan.

(37)

BAB III

ISU

ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Isu strategis yang akan dibahas pada sub bagian ini antara lain adalah mengenai permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara secara umum. Permasalahan – permasalahan yang mungkin dihadapi ini nantinya juga akan dikaitkan dengan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Sukamara Periode tahun 2013 – 2018 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sukamara sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 9 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018. Selain itu, disajikan juga telaahan Renstra Kementerian/Lembaga serta Renstra SKPD Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Isu strategis dalam Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018 disusun berdasarkan beberapa sumber, pertama berdasarkan analisis terhadap situasi dan kondisi urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Kabupaten Sukamara, yang kedua bersumber dari permasalahan dan isu dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sukamara Tahun 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2013 – 2018, dan ketiga didasarkan pada analisis capaian kinerja pelaksanaan urusan ketenagakaerjaan dan ketransmigrasian. Berdasarkan permasalahan – permasalahan tersebut di atas maka pada akhirnya dapat diidentifikasi berbagai permasalahan umum yang dapat diangkat menjadi agenda atau prioritas pembangunan tahun 2013 – 2018 , dari sejumlah isu dan permasalahan tersebut, yang dapat diangkat menjadi isu strategis dengan kriteria sebagai berikut :

1. Permasalahan tersebut mempunyai cakupan yang cukup luas dan atau akan terkait serta dapat menimbulkan permasalahan lainnya.

2. Dampak negatif permasalahan tersebut akan cenderung membesar di masa datang apabila tidak segera dilakukan penanganan.

3. Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke waktu

3.1.1 Urusan Tenaga Kerja

(38)

ketenagakerjaan adalah perencanaan tenaga kerja yang mencakup pertama, penyusunan program penyediaan tenaga profesional untuk memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan usaha atau kegiatan pembangunan yang direncanakan; kedua, penyusunan program penciptaan kesempatan kerja supaya dapat menggunakan sumber daya manusia secara optimal; serta ketiga, terciptanya lapangan kerja baik dalam jumlah maupun kualitas yang memadai.

Selanjutnya, ada berbagai macam indikator yang dapat digunakan untuk mencerminkan keberhasilan pembangunan di bidang ketenagakerjaan, antara lain jumlah Penduduk Usia Kerja, Tingkat Kesempatan Kerja (TKK), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), persentase penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan serta persentase penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha dan jam kerja.

Berkenaan dengan hal tersebut, ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan ketenagakerjaan di Kabupaten Sukamara, antara lain:

1) Perluasan lapangan kerja belum sebanding dengan pertumbuhan angkatan kerja. Hal ini ditunjukkan oleh angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun 2015 yang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014, di mana hal ini mengindikasikan bahwa beban yang ditanggung oleh penduduk yang bekerja semakin mengalami peningkatan. Data mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.15

Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan.

PENDIDIKAN

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015

≤SD 75,69 79,29 77,23 72,93 68,47

SMTP 51,07 41,93 58,34 67,97 60,60

SMTA Umum 90,86 84,02 80,21 84,55 85,64

SMTA Kejuruan 82,97 85,88 88,11 73,87 64,52

DIPLOMA

I/II/III/AKADEMI 100,00 100,00 100,00 100,00 91,77

UNIVERSITAS 100,00 97,66 98,50 97,95 95,27

TPAK 73,49 72,49 74,64 75,53 71,60

Sumber : Sakernas 2015.

Gambar

Gambar 1. 1 Hubungan Kinerja Pembangunan Daerah
Gambar 1. 2 Bagan Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan
Gambar 2. 3 Struktur Organisasi
Tabel 2.10 Perkembangan Data Penempatan, Pencari Kerja, Lowongan Kerja, Tenaga Kerja Asing di
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka merupakan indikator utama ketenagakerjaan yang sering dipakai untuk melihat perkembangan di

Dapat dilihat dari perkembangan penduduk yang berumur 15 tahun ke atas menurut jenis kegiatan pada tahun terakhir ini terdapat kecendrungan tingkat partisipasi tenaga

Dari hasil pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa partisipasi publik di Kabupaten Sleman berjalan dengan baik dan Tahapan tingkat partisipasi publik deliberatif berbasis

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau yang biasa disingkat TPAK merupakan perbandingan antara angkatan kerja dan penduduk usia kerja. TPAK berguna untuk mengetahui seberapa

Secara parsial menunjukkan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja tidak mempunyai pengaruh yang kuat untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sedangkan kepadatan

Tingkat Pengangguran Terbuka pada Februari 2017 sebesar 4,15 persen yang berarti dari 100 penduduk angkatan kerja terdapat sekitar 4 orang penganggur.. Jika dibandingkan

Kota Semarang memiliki jumlah penduduk dan TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) yang tinggi yang dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tingginya jumlah penduduk dan angkatan kerja

Cluster ini beranggotakan 5 kota dan memiliki karakteristik Kepadatan Penduduk, Rata Lama Sekolah, Harapan Lama Sekolah, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Rata-Rata Pengeluaran per