• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 DIBANDING FEBRUARI 2016

 Pada Februari 2017, jumlah angkatan kerja sebesar 18,20 juta orang meningkat sebanyak 285 ribu orang dibandingkan Februari 2016

 Jumlah penduduk bekerja meningkat sebanyak 282 ribu orang.  Jumlah penganggur meningkat sebanyak 3 ribu orang.

 Jumlah Bukan Angkatan Kerja (BAK) meningkat sebanyak 5 ribu orang

 Kenaikan penyerapan tenaga kerja terjadi terutama di Sektor Industri sebanyak 381 ribu orang (11,82 persen), Sektor Lembaga Keuangan sebanyak 85 ribu orang (28,22 persen) dan Sektor Perdagangan sebanyak 16 ribu orang (0,39 persen).

 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami peningkatan sebesar 0,31 poin.  Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan sebesar 0,05 poin.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,15 PERSEN

1. Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Angkatan kerja mencerminkan jumlah penduduk yang secara aktual siap memberikan kontribusi terhadap produksi barang dan jasa di suatu wilayah/negara. Pada Februari 2017 terdapat 18,20juta orang angkatan kerja, terdiri dari 17,44 juta orang penduduk bekerja dan 0,76 juta orang penganggur. Dibandingkan Februari 2016, jumlah penduduk bekerja naik sebesar 282 ribu orang dan jumlah penganggur naik sebesar 3 ribu orang, sehingga jumlah angkatan kerja bertambah sebanyak 285 ribu orang. Dalam setahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami peningkatan sebesar 0,31poin.

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, Tahun 2015 – 2017

Jenis Kegiatan Utam a Satuan 2015 2016 2017

Februari Agustus Februari Agustus Februari

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]

1. Angkatan Kerja Juta orang 18,29 17,30 17,91 17,31 18,20 Bekerja Juta orang 17,32 16,44 17,16 16,51 17,44 Pengangguran Juta orang 0,97 0,86 0,75 0,80 0,76 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 72,19 67,86 69,89 67,15 70,20

Laki-laki % 84,99 82,38 82,61 80,87 80,81

Perempuan % 59,87 53,89 57,65 53,94 59,99

4. Tingkat Pengangguran Terbuka % 5,31 4,99 4,20 4,63 4,15

Perkotaan % 5,86 5,49 4,50 5,51 4,43

Perdesaan % 4,74 4,53 3,92 3,81 3,89

Sumber : Data diolah dari Sakernas Februari dan Agustus 2015-2017

(2)

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menggambarkan persentase penduduk usia kerja (usia 15 tahun ke atas) yang berpartisipasi aktif di pasar kerja. TPAK pada Februari 2017 sebesar 70,20 persen diartikan bahwa dari 100 penduduk usia kerja terdapat sekitar 70 orang yang berpartisipasi aktif di pasar kerja. Partisipasi di pasar kerja, masih menunjukkan adanya kesenjangan antara penduduk laki-laki dan perempuan. Pada Februari 2017, TPAK laki-laki sebesar 80,81 persen sementara TPAK perempuan hanya sebesar 59,99 Persen. Dibanding kondisi setahun yang lalu, baik TPAK laki-laki mengalami penurunan sebesar 1,80 poin, sebaliknya TPAK perempuan mengalami peningkatan sebesar 2,34 poin.

2.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Tingkat Pengangguran Terbuka pada Februari 2017 sebesar 4,15 persen yang berarti dari 100 penduduk angkatan kerja terdapat sekitar 4 orang penganggur. Jika dibandingkan kondisi setahun yang lalu (Februari 2016) TPT mengalami penurunan sebesar 0,05 poin.

Pola yang ada hingga saat ini, TPT wilayah perkotaan selalu lebih tinggi dari TPT wilayah perdesaan. Pada Februari 2017, TPT perkotaan sebesar 4,43 persen dan TPT perdesaan sebesar 3,89 persen. Dalam setahun terakhir, TPT perkotaan turun sebesar 0,07 poin dan TPT perdesaan juga turun sebesar 0,03 poin (Tabel 1).

Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT Diploma I/II/III menempati posisi tertinggi (9,00 persen) , disusul oleh TPT pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (8,07 persen). Sementara TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 2,10 persen. Hal ini dikarenakan mereka yang berpendidikan lebih tinggi cenderung memilih pekerjaan yang sesuai. Apabila dibandingkan keadaan Februari 2016, TPT yang mengalami penurunan yaitu pada tingkat pendidikan Universitas (turun sebesar 1,51 poin), Sekolah Menengah Kejuruan (turun sebesar 0,67 poin) dan SD ke bawah (turun sebesar 0,63 poin).

Tabel 2

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (persen), 2015 – 2017

Pendidikan Tertinggi yang ditam atkan 2015 2016 2017

Februari Agustus Februari Agustus Februari

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

SD ke baw ah 3,89 2,15 2,73 2,10 2,10

Sekolah Menengah Pertama 9,81 5,60 4,97 4,68 5,71

Sekolah Menegah Atas 4,82 8,35 5,10 6,99 6,51

Sekolah Menengah Kejuruan 6,43 13,42 8,74 13,69 8,07

Diploma I/II/III 3,89 7,84 7,61 6,06 9,00

Universitas 3,11 5,34 3,75 3,14 2,24

J u m l a h 5,31 4,99 4,20 4,63 4,15

Sumber : Data diolah dari Sakernas Februari dan Agustus 2015-2017

3. Karakteristik Penduduk Bekerja

3.a. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Kualitas penduduk bekerja dapat dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan. Pada Februari 2017, penduduk yang bekerja paling banyak berpendidikan rendah (SMP ke bawah) yaitu mencapai 69,70 persen. Dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja berpendidikan rendah menurun dari 71,04 persen

(3)

padaFebruari 2016 menjadi 69,70 persen pada Februari 2017. Sementara persentase penduduk bekerja berpendidikan menengah dan tinggi meningkat masing-masing sebesar 1,25 poin dan 0,15 poin.

Grafik 1

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015 – 2017

Sumber : Data diolah dari Sakernas Februari dan Agustus 2015-2017

3.b. Lapangan Pekerjaan

Struktur lapangan pekerjaan hingga Februari 2017 tidak mengalami perubahan, Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Sektor Industri, dan Sektor Jasa Kemasyarakatan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah.

Grafik 2

Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Februari 2016 dan Februari 2017 (juta)

Sumber : Data diolah dari Sakernas Februari 2016-2017

*)

Lapangan pekerjaan utama pada Sektor Lainny a terdiri dari: Sektor Pertambangan dan Sektor Listrik, Gas dan Air

72,374.41 71,586.09 71,102.32 71,041.59 69,702.61 19,910.34 20,704.43 20,640.62 21,175.17 21,886.13 7,715.25 7,709.49 8,257.05 7,783.24 8,411.26 ,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0

Februari Agustus Februari Agustus Februari

2015 2016 2017

Persen

Rendah Menengah Tinggi

[CATEGORY NAME]; [VALUE] juta [CATEGORY NAME]; [VALUE] juta [CATEGORY NAME]; [VALUE] juta [CATEGORY NAME] [VALUE] juta [CATEGORY NAME]; [VALUE] juta [CATEGORY NAME]; [VALUE] juta [CATEGORY NAME]; [VALUE] juta [CATEGORY NAME]; [VALUE] Juta

Februari 2017

Pertanian; 5,16 juta Industri; 3,22 juta Konstruksi; 1,28 juta Perdagangan; 4,11 juta Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi; 0,55 juta keuangan; 0,30 juta Jasa Kemasyarakat an; 2,39 juta Lainnya; 0,15 juta

Februari 2016

Rendah: <= SMP Menegah: SMA dan SMK Tinggi: Diploma dan Universita

(4)

Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016, jumlah penduduk bekerja mengalami peningkatan pada hampir semua sektor kecuali Sektor Pertanian, Sektor Konstruksi dan Sektor Transportasi. Penduduk bekerja pada Sektor Pertanian menurun sebanyak 0,19 juta orang (3,65 persen), Sektor Konstruksi menurun sebanyak 0,03 juta orang (2,28 persen) dan Sektor Transportasi menurun sebanyak 4,82 ribu orang (0,87 persen). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami peningkatan terutama adalah Sektor Industri sebanyak meningkat sebanyak 381 ribu orang (11,82 persen), Sektor Lembaga Keuangan meningkat sebanyak 85 ribu orang (28,22 persen) dan Sektor Perdagangan meningkat sebanyak 16 ribu orang (0,39 persen).

3.c. Kegiatan Formal/Informal

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pekerja formal mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2017 sebesar 38,08 persen penduduk bekerja pada kegiatan formal dan 61,92 persen bekerja pada kegiatan informal. Dibanding kondisi Februari 2016 persentase pekerja informal berkurang dari 62,55 persen pada Februari 2016 menjadi 61,92 persen pada Februari 2017.

Grafik 3

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal, 2015 - 2017

Sumber : Data diolah dari Sakernas Februari dan Agustus 2015-2017

3.d. Pekerja Tidak Penuh

Komposisi jumlah penduduk bekerja menurut jam kerja dari waktu ke waktu tidak mengalami perubahan yang berarti. Pada Februari 2017, jumlah pekerja tidak penuh, yaitu penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu sebanyak 4,73 Juta orang. Dari total pekerja tidak penuh, sebanyak 3,70 juta orang (78,13 persen) termasuk kategori pekerja paruh waktu (part time worker), sementara sisanya yaitu 1,03 juta orang (21,87 persen) termasuk setengah penganggur. Setengah penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu dan masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan. Dibandingkan setahun yang lalu (Februari 2016) jumlah setengah penganggur mengalami penurunan sebanyak 197 ribu orang.

38,424.29 38,279.83 37,446.35 37,833.73 38,078.15 61,575.71 61,720.17 62,553.65 62,166.27 61,921.85 ,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0

Februari Agustus Februari Agustus Februari

2015 2016 2017

Persen

(5)

Grafik 4

Pekerja Tidak Penuh, 2015–2016 (juta)

Sumber : Data diolah dari Sakernas Februari dan Agustus 201 5-2017

1,181.80 1,071.13 1,231.39 1,022.96 1,034.37 3,732.31 3,443.22 3,736.19 3,198.37 3,70 ,0 2,0 4,0 6,0

Februari Agustus Februari Agustus Februari

2015 2016 2017

juta

(6)

Lampiran 1

Tabel Karakteristik Penduduk Bekerja, 2015-2017

Karakteristik Penduduk Bekerja Satuan

2015 2016 2017

Februari Agustus Februari Agustus Februari

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]

Pendidikan Tertinggi yang Ditam atkan

<= SD Juta orang 9,39 8,61 8,92 8,44 8,69

SMP Juta orang 3,15 3,16 3,28 3,29 3,47

SMA Umum Juta orang 1,94 1,91 1,90 1,78 1,97

SMA Kejuruan Juta orang 1,51 1,49 1,64 1,71 1,85

Diploma I/II/III Juta orang 0,35 0,36 0,36 0,35 0,35

Universitas Juta orang 0,98 0,91 1,06 0,93 1,12

Jum lah Juta orang 17,32 16,44 17,16 16,51 17,44

Lapangan Pekerjaan Utama

Pertanian Juta orang 5,39 4,71 5,16 5,07 4,97

Industri Juta orang 3,33 3,27 3,22 3,25 3,60

Konstruksi Juta orang 1,34 1,53 1,28 1,43 1,25

Perdagangan Juta orang 4,01 3,80 4,11 3,71 4,12

Transportasi, Pergudangan &

Komunikasi Juta orang 0,49 0,55 0,55 0,55 0,55

keuangan Juta orang 0,31 0,34 0,30 0,30 0,39

Jasa Kemasyarakatan Juta orang 2,29 2,07 2,39 2,04 2,40

Lainnya*) Juta orang 0,17 0,16 0,15 0,16 0,16

Jum lah Juta orang 17,32 16,44 17,16 16,51 17,44

*) Lainny a : Sektor Pertambangan dan Sektor Listrik, Gas dan Air

Status Pekerjaan Utam a

Berusaha sendiri Juta orang 3,03 2,68 2,86 2,63 3,07 Berusaha dibantu buruh tidak tetap Juta orang 3,02 2,93 3,35 3,09 3,23 Berusaha dibantu buruh tetap Juta orang 0,57 0,58 0,54 0,50 0,59 Buruh/Karyaw an/Pegaw ai Juta orang 6,09 5,71 5,89 5,75 6,05 Pekerja bebas di pertanian Juta orang 0,92 0,79 0,85 0,86 0,92 Pekerja bebas di nonpertanian Juta orang 1,34 1,54 1,34 1,43 1,14 Pekerja keluarga/tak dibayar Juta orang 2,37 2,19 2,32 2,25 2,43

Jum lah Juta orang 17,32 16,44 17,16 16,51 17,44

Jum lah Jam Kerja per Minggu

1–7 Juta orang 0,26 0,18 0,27 0,21 0,38 8–14 Juta orang 0,74 0,74 0,99 0,63 0,93 15–24 Juta orang 1,8 1,7 1,72 1,57 1,59 25–34 Juta orang 2,11 1,9 1,99 1,81 1,83 1–34 Juta orang 4,91 4,52 4,97 4,22 4,73 35+ *) Juta orang 12,41 11,92 12,19 12,29 12,71

Jum lah Juta orang 17,32 16,44 17,16 16,51 17,44

*) termasuk sementara tidak bekerja

(7)

Konsep Definisi

Penduduk usia kerja

Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas.

Bekerja

Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi dengan menghasilkan barang atau jasa yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi.

Pengangguran

Pengangguran meliputi penduduk yang sedang mencari pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)

Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah ukuran yang menggambarkan perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dan dihitung dari jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas dikali 100.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT)

TPT adalah angka yang menunjukkan banyaknya pengangguran, terhadap 100 penduduk yang masuk kategori angkatan kerja.

Pekerja Tak Penuh

Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu).

Setengah Penganggur

adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan

Pekerja Paruh Waktu

adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan sebagai pekerja paruh waktu/part time worker).

Tingkatan Pendidikan

Pendidikan Rendah : SMP Ke bawah Pendidikan Mengah : SMA dan SMK

Pendidikan Tinggi : Diploma dan Universitas

Klasifikasi Pekerja Sektor Formal dan Informal

Sektor Informal

adalah Mereka yang bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar, pekerja bebas dan pekerja keluarga/tak dibayar

Sektor Formal

adalah Merekayang bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap/dibayar dan buruh/karyawan/pegawai

(8)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Martin Suanta, SE, M.Si

Kepala Bidang Statistik Sosial

Telepon: (024) 8412802

E-mail: martin@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Apabila filing sistem abjad yang dipilih sebagai sistem penyimpanan, maka nama merupakan ciri atau identitas penting di dalam pencarian dokumen sesuai dengan

Walaupun impedansi bukan fasor, namun karena keduanya berupa pernyataan kompleks, maka operasi-operasi fasor dapat diterapkan pada keduanya.. tegangan dan arus

“Price Earning Ratio (PER) adalah rasio ini diperoleh dari harga pasar saham biasa dibagi dengan laba per saham (EPS), maka semakin tinggi rasio ini akan

Sebagai wujud sila keempat yaitu Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang Demokratis. Demokrasi Sebuah kata yang setiap Negara/ bangsa selalu mengagungkannya. kata tersebut

Kriteria kepraktisan perangkat pembelajaran diperoleh dari analisis terhadap hasil validasi para ahli, dimana perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh para

Seperti halnya yang terjadi pada kelas VIII MTs Al Huda Bandung Tulungagung, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah peserta didik diberikan permasalahan dan

Memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok di dalam rumah dan gambaran perilaku merokok di dalam rumah kepada masyarakat

Menurut hemat saya, posisi Pemerintah Tiongkok sebenarnya sudah jernih dan ada ketegasan terhadap Huakiao, orang Tiongkok yang tetap mempertahankan WN-Tiongkok dan