• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pofesi Keguruan (Mkdk 4005)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pofesi Keguruan (Mkdk 4005)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME MODUL POFESI KEGURUAN MKDK 4005

RESUME MODUL POFESI KEGURUAN MKDK 4005

MODUL 1 MODUL 1

PROFESI KEGURUAN DALAM MENGEMBANGKAN SISWA PROFESI KEGURUAN DALAM MENGEMBANGKAN SISWA Kegiatan Belajar 1 : Apa, Mengapa, dan bagaimana Pekerjaan Profesi

Kegiatan Belajar 1 : Apa, Mengapa, dan bagaimana Pekerjaan Profesi Profesi

Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/menuntut keahlianadalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/menuntut keahlian ((expertiseexpertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari Lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat Lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggungjawabkan.

dipertanggungjawabkan.

Ciri profesi yaitu : Ciri profesi yaitu :

1)

1) Ada standar kerja yang baku dan jelasAda standar kerja yang baku dan jelas 2)

2) Ada lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi dengan standar kualitasAda lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi dengan standar kualitas akademik yang bertanggung jawab

akademik yang bertanggung jawab 3)

3) Organisasi profesiOrganisasi profesi 4)

4) Etika dan kode etik profesiEtika dan kode etik profesi 5)

5) Sistem imbalanSistem imbalan 6)

6) Pengakuan dari masyarakatPengakuan dari masyarakat

Omstein dan Levine ciri-ciri profesi antara lain : Omstein dan Levine ciri-ciri profesi antara lain :

1.

1. Melayani masyarakat, merupakan karier sepanjang hayatMelayani masyarakat, merupakan karier sepanjang hayat 2.

2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan khalayak ramai (tidakMemerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan khalayak ramai (tidak semua orang dapat melakukannya)

semua orang dapat melakukannya) 3.

3. Menggunakan hasil penelitian dam aplikasi dari teori ke praktikMenggunakan hasil penelitian dam aplikasi dari teori ke praktik 4.

4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjangMemerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang 5.

5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan atau mempunyai persyaratan masukTerkendali berdasarkan lisensi baku dan atau mempunyai persyaratan masuk 6.

6. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentuOtonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu 7.

7. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja yang ditampilkanMenerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja yang ditampilkan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan

yang berhubungan dengan layanan yang diberikan 8.

8. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien: dengan penekanan terhadap layanan yangMempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien: dengan penekanan terhadap layanan yang diberikan

diberikan 9.

9. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya; relatif bebas dari supervisi dalamMenggunakan administrator untuk memudahkan profesinya; relatif bebas dari supervisi dalam  jabatan

 jabatan 10.

10. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiriMempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri 11.

11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elite untuk mengetahui dan mengakuiMempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elite untuk mengetahui dan mengakui keberhasilan anggotanya

keberhasilan anggotanya 12.

12. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau menyangsikan yangMempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau menyangsikan yang  berhubungan dengan la

 berhubungan dengan layanan yang diberikanyanan yang diberikan 13.

13. Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan kepercayaan dari setiap anggotanyaMempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan kepercayaan dari setiap anggotanya 14.

14. Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggiMempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi

Menurut Sanusi, et. al (1991) ciri-ciri utama suatu profesi antara lain : Menurut Sanusi, et. al (1991) ciri-ciri utama suatu profesi antara lain :

1.

1. Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikasi social yang menentukanSuatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikasi social yang menentukan 2.

2. Jabatan yag menuntut keahlian/keterampilan tertentuJabatan yag menuntut keahlian/keterampilan tertentu 3.

3. Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu dapat melalui pemecahan masalah denganKeterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu dapat melalui pemecahan masalah dengan menggunakan teori dan metide ilmiah

menggunakan teori dan metide ilmiah 4.

4. Jabtan itu berdasarkan batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematik, dan eksplisit yang bukanJabtan itu berdasarkan batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematik, dan eksplisit yang bukan anya pendapat khayalak umum

anya pendapat khayalak umum 5.

5. Jabatan itu memerluakan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lamaJabatan itu memerluakan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama 6.

6. Proses Proses pendidikan pendidikan untuk jabatan untuk jabatan itu itu juga merupakan juga merupakan aplikasi aplikasi dan sosialdan sosialisasi isasi nilai-nilainilai-nilai  professional itu sendiri

 professional itu sendiri 7.

7. Dalam memberikan layanan kepda masyarkat anggota profesi itu berpegang teguh pada kode etikDalam memberikan layanan kepda masyarkat anggota profesi itu berpegang teguh pada kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi

yang dikontrol oleh organisasi profesi 8.

8. Tiap anggota profess mempunyai kebebasan dalamTiap anggota profess mempunyai kebebasan dalam judgment  judgment  terhadap permasalahan profesi yang terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya

dihadapinya 9.

9. Dalam praktiknya melayani masyarakat, anggota profess otonom dan bebas dari campur tanganDalam praktiknya melayani masyarakat, anggota profess otonom dan bebas dari campur tangan orang luar

(2)

10.

10. Jabatan ini mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat, dan karenanya memperolehJabatan ini mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat, dan karenanya memperoleh imbalan yang tinggi pula

imbalan yang tinggi pula

Menurut Robert W. richey (1974) Ciri-Ciri Profesi Adalah : Menurut Robert W. richey (1974) Ciri-Ciri Profesi Adalah :

1.

1. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dari pada pelayanan pribadiLebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dari pada pelayanan pribadi 2.

2. Seorang pekerja professional, secara relative memerlukan waktu yang panjang untuk mempelajariSeorang pekerja professional, secara relative memerlukan waktu yang panjang untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus untuk mendukung keahliannya

konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus untuk mendukung keahliannya 3.

3. Memiliki kialifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikutiMemiliki kialifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikuti  perembangan dalam pertumbu

 perembangan dalam pertumbuhan jabtanhan jabtan 4.

4. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap serta cara kerjaMemiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap serta cara kerja 5.

5. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggiMembutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi 6.

6. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri dalam profesi, sertaAdanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri dalam profesi, serta kesejahteraan anggotanya

kesejahteraan anggotanya 7.

7. Memberi kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirianMemberi kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian 8.

8. Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (a live career a live career ) dan menjadi seorang anggota yang) dan menjadi seorang anggota yang  permanen

 permanen

Menurut D. Westby Gibson (1965) ciri-ciri keprofesian adalah sebagai berikut : Menurut D. Westby Gibson (1965) ciri-ciri keprofesian adalah sebagai berikut :

1.

1. Pengakuan oleh massyarakat terhadap pelayanan tertentu yang hanya dapat dilakukan olehPengakuan oleh massyarakat terhadap pelayanan tertentu yang hanya dapat dilakukan oleh kelompok pekerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi

kelompok pekerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi 2.

2. Dimilikinya sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan sejumlah teknik dan prosedur yangDimilikinya sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan sejumlah teknik dan prosedur yang unik

unik 3.

3. Diperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematis sebelum orang mampu melaksanakan suatuDiperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematis sebelum orang mampu melaksanakan suatu  pekerjaan professional

 pekerjaan professional 4.

4. Dimilikinya suatu mekanisme untuk menyaring sehingga mereka yang dianggap kompeten yangDimilikinya suatu mekanisme untuk menyaring sehingga mereka yang dianggap kompeten yang diperbolehkan bekerja untuk lapangan tertentu

diperbolehkan bekerja untuk lapangan tertentu 5.

5. Dimilikinya organisasi professional yang disamping melindungi kepentingan anggotanya dariDimilikinya organisasi professional yang disamping melindungi kepentingan anggotanya dari saingan kelompok luar, juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, saingan kelompok luar, juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, termasuk tindak etis professional pada anggotanya

termasuk tindak etis professional pada anggotanya

Kegiatan Belajar 2 : Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Keguruan Kegiatan Belajar 2 : Pengertian dan Ciri-ciri Profesi Keguruan Profesi guru

Profesi guru adalah suatu profesi yang utuh, dan banyak orang berpendapat bahwa guru hanya jabatan adalah suatu profesi yang utuh, dan banyak orang berpendapat bahwa guru hanya jabatan semiprofessional atau profesi yang baru muncul (

semiprofessional atau profesi yang baru muncul (emerging professionemerging profession) karena belum semua ciri-ciri) karena belum semua ciri-ciri dapat memenuhi.

dapat memenuhi.

Menurut Sanusi et. al. (1991:23) terdapat enam asumsi yang melandasi perlunya profesionalisasi Menurut Sanusi et. al. (1991:23) terdapat enam asumsi yang melandasi perlunya profesionalisasi dalam pendidikan, antara lain :

dalam pendidikan, antara lain :

1.

1. Subjek pendidikan adalah manusia yag memiliki kemauan, pengetahuan, emosi, dan perasaan danSubjek pendidikan adalah manusia yag memiliki kemauan, pengetahuan, emosi, dan perasaan dan dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya; pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya; pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai martabat manusia

yang menghargai martabat manusia 2.

2. Pendidikan dilakukan secara internasional, yakni sadar bertujuan maka pendidikan menjadiPendidikan dilakukan secara internasional, yakni sadar bertujuan maka pendidikan menjadi normatif yang diikat oleh norma-norma dan nilai-nilai yang baik secara universal

normatif yang diikat oleh norma-norma dan nilai-nilai yang baik secara universal 3.

3. Teori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipoetesis dalam menjawab ppermasalahanTeori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipoetesis dalam menjawab ppermasalahan  pendidikan

 pendidikan 4.

4. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia mempunyai potensi yangPendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia mempunyai potensi yang  baik untuk berkembang

 baik untuk berkembang 5.

5. Inti pendidikan terjadi dalam prosesnyaInti pendidikan terjadi dalam prosesnya 6.

6. Sering terjadi dilema antara tujuan utama pendidikanSering terjadi dilema antara tujuan utama pendidikan

Kompetensi yang harus dimiliki guru professional, antara lain : Kompetensi yang harus dimiliki guru professional, antara lain :

1.

1. Kompetensi Profesional, memiliki pengetahuan yang luas serta penguasaan metodologis dalamKompetensi Profesional, memiliki pengetahuan yang luas serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih metode dalam proses belajar yang arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih metode dalam proses belajar yang tepat

tepat 2.

2. Kompetensi Personal, memiliki sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumberKompetensi Personal, memiliki sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber identifikasi yang mantap

identifikasi yang mantap 3.

(3)

4.

4. Kemampuan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya yang mengutamakan nilai kemanusiaanKemampuan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya yang mengutamakan nilai kemanusiaan dari pada nilai material

dari pada nilai material

Ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru menurt Robert W. richey (1974) antara lain : Ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru menurt Robert W. richey (1974) antara lain :

1.

1. Para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaan daripada usahaPara guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaan daripada usaha untuk kepentingan pribadi

untuk kepentingan pribadi 2.

2. Para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan lisensiPara guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota organisasi guru

mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota organisasi guru 3.

3. Para guru dituntut untuk memiliki pemahaman serta keterampilan tinggi dalam hal bahanPara guru dituntut untuk memiliki pemahaman serta keterampilan tinggi dalam hal bahan mengajar, metode, anak didik, dan landasan kependidikan

mengajar, metode, anak didik, dan landasan kependidikan 4.

4. Para guru dalam organisasi professional, memiliki publikasi professional yang daapat melayaniPara guru dalam organisasi professional, memiliki publikasi professional yang daapat melayani  para guru, sehingga tidak ketinggalan

 para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti perkemb, bahkan selalu mengikuti perkembangan yang terjadiangan yang terjadi 5.

5. Para guru diusahakan untuk selalu mengikuti kursus, workshop, seminar, konvensi serta terlibatPara guru diusahakan untuk selalu mengikuti kursus, workshop, seminar, konvensi serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan

secara luas dalam berbagai kegiatan in servicein service 6.

6. Para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu kareir hidupPara guru diakui sepenuhnya sebagai suatu kareir hidup 7.

7. Para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun localPara guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun local

Menurut

Menurut NatiNati onal Eduonal Edu cacatiti on Ason Asssotiaon otiaon  (NEA) (1948) menyarankan ciri-ciri sebagai berikut : (NEA) (1948) menyarankan ciri-ciri sebagai berikut :

1.

1. Jabatan yang melibatkan intelektualJabatan yang melibatkan intelektual 2.

2. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khususJabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus 3.

3. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lamaJabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama 4.

4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambunganJabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan 5.

5. Jabatan yang menjanjikan kareir hidup dan keanggotaan yang permanenJabatan yang menjanjikan kareir hidup dan keanggotaan yang permanen 6.

6. Jabatan yang menentukan bakunya sendiriJabatan yang menentukan bakunya sendiri 7.

7. Jabatan yang mementingkan layanan diatas keuntungan pirbadiJabatan yang mementingkan layanan diatas keuntungan pirbadi 8.

8. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin rapatJabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin rapat

Tujuan kode etik profesi adalah untuk kepentingan anggota dan organisasi profesi itu sendiri, Tujuan kode etik profesi adalah untuk kepentingan anggota dan organisasi profesi itu sendiri, yaitu antara lain untuk :

yaitu antara lain untuk :

1.

1. Menjunjung tinggi martabat profesiMenjunjung tinggi martabat profesi 2.

2. Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanyaMenjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya 3.

3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesiMeningkatkan pengabdian para anggota profesi 4.

4. Meningkatkan mutu profesiMeningkatkan mutu profesi 5.

5. Meningkatkan mutu organisasi profesiMeningkatkan mutu organisasi profesi

Dasar-dasar guru Indonesia/ kode etik guru Indonesia, antara lain : Dasar-dasar guru Indonesia/ kode etik guru Indonesia, antara lain :

1.

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk mementuk martabat manusia Indonesia seutuhnyaGuru berbakti membimbing peserta didik untuk mementuk martabat manusia Indonesia seutuhnya yang beriwa Pancasila

yang beriwa Pancasila 2.

2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professionalGuru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional 3.

3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik seagai bahan melakukan bimbinganGuru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik seagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan

dan pembinaan 4.

4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajarGuru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar

mengajar 5.

5. Guru memelihara Guru memelihara hubungan baik dengan hubungan baik dengan orang tua orang tua murid dan murid dan masyarakat sekitarnya masyarakat sekitarnya untukuntuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan

membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan 6.

6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabatGuru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat  profesinya

 profesinya 7.

7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawana sosialGuru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawana sosial 8.

8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai saranaGuru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana  perjuangan dan pengabdi

 perjuangan dan pengabdianan 9.

9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikanGuru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan

Kegiatan Belajar 3 : Latar Belakang dan Ruang Lingkup Profesi Keguruan Kegiatan Belajar 3 : Latar Belakang dan Ruang Lingkup Profesi Keguruan

Jabatan guru dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tenaga guru. Kebutuhan ini meningkat Jabatan guru dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tenaga guru. Kebutuhan ini meningkat dengan adaanya lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru untuk menghasilkan guru yang dengan adaanya lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru untuk menghasilkan guru yang  professional. Pada masa sekarang ini LPTK menjad

(4)

PGRI didirikan di Surakarta pada tanggal 25 November 1945, sebagai perwujudan aspirasi PGRI didirikan di Surakarta pada tanggal 25 November 1945, sebagai perwujudan aspirasi guru Indonesia dalam mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa (Hermawan S., 1989). Salah satu guru Indonesia dalam mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa (Hermawan S., 1989). Salah satu tujuan PGRI adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu dan kegiatan profesi guru serta tujuan PGRI adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni, 1986).

meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni, 1986).

Selanjutnya terdapat 4 misi uatama PGRI, antara lain : Selanjutnya terdapat 4 misi uatama PGRI, antara lain :

1.

1. Misi politis/ideologisMisi politis/ideologis 2.

2. Misi persatuan/organisatorisMisi persatuan/organisatoris 3.

3. Misi profesiMisi profesi 4.

4. Misi kesejahteraanMisi kesejahteraan

Selain PGRI ada organisasi resmi lain, antara lain : Selain PGRI ada organisasi resmi lain, antara lain :

1)

1) ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan)ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan) 2)

2) IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia)IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia) 3)

3) HISAPIN (Himpunan Sarjana Administrasi Pendidikan Indonesia)HISAPIN (Himpunan Sarjana Administrasi Pendidikan Indonesia) 4)

4) HSBI (Himpunan Sarjana Bahasa Indonesia)HSBI (Himpunan Sarjana Bahasa Indonesia)

Secara konseptual dam umum, ruang lingkup kerja guru itu mencakup aspek-aspek : Secara konseptual dam umum, ruang lingkup kerja guru itu mencakup aspek-aspek :

a.

a. Kemampuan professionalKemampuan professional 1.

1. Penguasaan materi pelajaranPenguasaan materi pelajaran 2.

2. Penguasaan wawasan kependidikan dan keguruanPenguasaan wawasan kependidikan dan keguruan 3.

3. Penguasaan proses pendidikanPenguasaan proses pendidikan  b.

 b. Kemampuan sosial, kemampuan menyesuaikan diri kepada tuntutan kerjaKemampuan sosial, kemampuan menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja c.

c. Kemampuan personal (pribadi)Kemampuan personal (pribadi)

Keandalan seorang yang professional dapat dilihat dari berbagai segi berikut ini : Keandalan seorang yang professional dapat dilihat dari berbagai segi berikut ini :

1.

1. Mengetahui, memahami dan menerapkan apa yang harus dikerjakanMengetahui, memahami dan menerapkan apa yang harus dikerjakan 2.

2. Memahami mengapa dia harus melakukan pekerjaan ituMemahami mengapa dia harus melakukan pekerjaan itu 3.

3. Memahami serta menghormati batas-batas kemampuan dan kewenagan profesinya danMemahami serta menghormati batas-batas kemampuan dan kewenagan profesinya dan menghormati profesi lain

menghormati profesi lain 4.

4. Mewujudkan pemahaman dan penghayatannya itu dalam perbuatan mendidik, mengajar danMewujudkan pemahaman dan penghayatannya itu dalam perbuatan mendidik, mengajar dan melatih

melatih

Ruang lingkup profesi guru dibagi dalam 2 (dua) gugus, yaitu : Ruang lingkup profesi guru dibagi dalam 2 (dua) gugus, yaitu :

1.

1. Gugus pengetahuan dan penguasaan teknik dasar professionalGugus pengetahuan dan penguasaan teknik dasar professional 2.

2. Gugus kemampuan professionalGugus kemampuan professional

MODUL 2 MODUL 2

KOMPETENSI KEPRIBADIAN, SOSIAL, DAN PROFESIONAL GURU KOMPETENSI KEPRIBADIAN, SOSIAL, DAN PROFESIONAL GURU

Kegiatan Belajar 1 : Kompetensi Kepribadaian Guru Kegiatan Belajar 1 : Kompetensi Kepribadaian Guru

Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku guru itu sendiri Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari.

yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-hari.

Fungsi utama seorang guru adalah sebagai teladan bagi murid-muridnya dan hal ini Fungsi utama seorang guru adalah sebagai teladan bagi murid-muridnya dan hal ini dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu

dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu  Ing  Ing ngarso ngarso sungtulodo, sungtulodo, IngIng madyo mangun karso, Tut wuri handayani

madyo mangun karso, Tut wuri handayani  artinya guru harus menjadi contoh dan teladan,  artinya guru harus menjadi contoh dan teladan, membangkitkan motif belajar siswa serta mendorong/memberikan motivasi dari belakang.

membangkitkan motif belajar siswa serta mendorong/memberikan motivasi dari belakang.

Beberapa kompetensi kepribadaian guru, antara lain sebagai berikut : Beberapa kompetensi kepribadaian guru, antara lain sebagai berikut :

1.

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha EsaBeriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2.

2. Percaya kepada diri sendiriPercaya kepada diri sendiri 3.

3. Tenggang rasa dan toleranTenggang rasa dan toleran 4.

4. Bersikap terbuka dan demokratisBersikap terbuka dan demokratis 5.

5. Sabar dalam menjalani profesi keguruannyaSabar dalam menjalani profesi keguruannya 6.

6. Mengembangkan diri bagi kemajuan profesinyaMengembangkan diri bagi kemajuan profesinya 7.

7. Memahami tujuan pendidikanMemahami tujuan pendidikan 8.

(5)

9.

9. Memahami kelebihan dan kekurangan diriMemahami kelebihan dan kekurangan diri 10.

10. Kreatif dan inovatif dalam berkaryaKreatif dan inovatif dalam berkarya

Kegiatan Belajar 2 : Kompetensi Sosial Guru Kegiatan Belajar 2 : Kompetensi Sosial Guru

Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya sebagai bagian yang Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengambangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengambangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga Negara.

warga Negara.

Fungsi kompetensi sosial guru adalah sebagai berikut : Fungsi kompetensi sosial guru adalah sebagai berikut :

1.

1. Motivator dan Inovator dalam Pembangunan PendidikanMotivator dan Inovator dalam Pembangunan Pendidikan 2.

2. Perintis dan Pelopor PendidikanPerintis dan Pelopor Pendidikan 3.

3. Penelitian dan Pengkajian Ilmu PengetahuanPenelitian dan Pengkajian Ilmu Pengetahuan 4.

4. PengabdianPengabdian

Jenis-jenis kompetensi sosial yang harus dimiliki guru menurut Cece Wijaya (1994) adalah Jenis-jenis kompetensi sosial yang harus dimiliki guru menurut Cece Wijaya (1994) adalah sebagai berikut :

sebagai berikut :

1.

1. Terampil Berkomunikasi dengan Peserta Didik dan Orang Tua Peserta DidikTerampil Berkomunikasi dengan Peserta Didik dan Orang Tua Peserta Didik 2.

2. Bersikap SimpatikBersikap Simpatik 3.

3. Dapat Bekerja Sama dengan Dewan Pendidikan.Komite SekolahDapat Bekerja Sama dengan Dewan Pendidikan.Komite Sekolah 4.

4. Pandai Bergaul dengan Kawan Sekerja dan Mitra PendidikanPandai Bergaul dengan Kawan Sekerja dan Mitra Pendidikan 5.

5. Memahami Dunia Sekitarnya (Lingkungan)Memahami Dunia Sekitarnya (Lingkungan)

Kegiatan Belajar 3 : Komponen Kompetensi Profesional Kegiatan Belajar 3 : Komponen Kompetensi Profesional Menurut Cooper ada 4 komponen kompetensi profesional, yaitu :

Menurut Cooper ada 4 komponen kompetensi profesional, yaitu :

1.

1. Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusiaMempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia 2.

2. Mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanyaMempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya 3.

3. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat dan bidang studi yangMempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat dan bidang studi yang dibinanya

dibinanya 4.

4. Mempunyai keterampilan dalam teknik mengajarMempunyai keterampilan dalam teknik mengajar

Menurut Johnson ada 3 komponen kompetensi professional, yaitu : Menurut Johnson ada 3 komponen kompetensi professional, yaitu :

1.

1. Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep-Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan yang diajarkan dari bahan yang diajarkan itu

konsep dasar keilmuan yang diajarkan dari bahan yang diajarkan itu 2.

2. Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan dan keguruanPenguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan 3.

3. Penguasaan proses-proses pendidikan, keguruan pembelajaran siswaPenguasaan proses-proses pendidikan, keguruan pembelajaran siswa

Menurut Depdikbud ada 19 kompetensi professional guru adalah sebagai berikut : Menurut Depdikbud ada 19 kompetensi professional guru adalah sebagai berikut :

1.

1. Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsepPenguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep 2.

2. Pengelolaan program belajar mengajarPengelolaan program belajar mengajar 3.

3. Pengelolaan kelasPengelolaan kelas 4.

4. Pengelolaan dan pengggunaan media serta sumber belajarPengelolaan dan pengggunaan media serta sumber belajar 5.

5. Penguasaan landasan-landasan kependidikanPenguasaan landasan-landasan kependidikan 6.

6. Kemampuan menilai prestasi belajar mengajarKemampuan menilai prestasi belajar mengajar 7.

7. Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan di sekolahMemahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan di sekolah 8.

8. Menguasai metode berpikirMenguasai metode berpikir 9.

9. Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi professionalMeningkatkan kemampuan dan menjalankan misi professional 10.

10. Memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didikMemberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik 11.

11. Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikanMemiliki wawasan tentang penelitian pendidikan 12.

12. Mampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaranMampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran 13.

13. Mampu memahami karakteristik peserta didikMampu memahami karakteristik peserta didik 14.

14. Mampu menyelenggarakan administrasi sekolahMampu menyelenggarakan administrasi sekolah 15.

15. Memiliki wawasan tentang inivasi pendidikanMemiliki wawasan tentang inivasi pendidikan 16.

16. Berani mengambil keputusanBerani mengambil keputusan 17.

17. Memahami kurikulum dan perkembangannyaMemahami kurikulum dan perkembangannya 18.

(6)

19.

19. Mampu menggunakan waktu secara tepatMampu menggunakan waktu secara tepat

Kegiatan Belajar 4 : Hubungan Penguasaan Materi dan Kemampuan Mengajar Kegiatan Belajar 4 : Hubungan Penguasaan Materi dan Kemampuan Mengajar Menurut Johnson

Menurut Johnson  (1980) penguasaan materi terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkannya  (1980) penguasaan materi terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkannya dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya itu.

dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya itu.

Ada dua cara memandang materi atau bahan ajar, yaitu : Ada dua cara memandang materi atau bahan ajar, yaitu :

a.

a. Dari sudut isi bahan ajar, bahan ajar digolongkan menjadi 6 jenisDari sudut isi bahan ajar, bahan ajar digolongkan menjadi 6 jenis 1. 1. FaktaFakta 2. 2. KonsepKonsep 3. 3. PrinsipPrinsip 4. 4. KeterampilanKeterampilan 5.

5. Pemecahan MasalahPemecahan Masalah 6.

6. ProsesProses  b.

 b. Dari sudut cara pengorganisasian bahan ajarnya dibagi menjadi 4 jenisDari sudut cara pengorganisasian bahan ajarnya dibagi menjadi 4 jenis 1.

1. Bahan Bidang Studi LinierBahan Bidang Studi Linier 2.

2. Bahan Bidang Studi KumulatifBahan Bidang Studi Kumulatif 3.

3. Bahan Bidang Studi PraktikalBahan Bidang Studi Praktikal 4.

4. Bahan Bidang Studi EksperensialBahan Bidang Studi Eksperensial

Alasan pengembangan dalam pemilihan bahan ajar adalah sebagai berikut : Alasan pengembangan dalam pemilihan bahan ajar adalah sebagai berikut :

1.

1. Bahan bidang studi itu harus diseleksi dan disesuaikan dengan kebutuhanBahan bidang studi itu harus diseleksi dan disesuaikan dengan kebutuhan 2.

2. Bahan bidang studi tidak relevan dengan kebutuhan diganti dengan yang baruBahan bidang studi tidak relevan dengan kebutuhan diganti dengan yang baru 3.

3. Bahan bidang studi yang makin bertambah itu harus dipelajari melalui berbagai media komunikasiBahan bidang studi yang makin bertambah itu harus dipelajari melalui berbagai media komunikasi 4.

4. Bahan bidang studi yang makin bertambah itu dipelajari melalui berbagai pendekatan, baikBahan bidang studi yang makin bertambah itu dipelajari melalui berbagai pendekatan, baik  pendekatan metode pen

 pendekatan metode penyampaian pelajaran maupun melalui pembyampaian pelajaran maupun melalui pembelajaran yang digunakannelajaran yang digunakannyaya

Kriteria dalam memilih bahan bidang studi antara lain sebagai berikut : Kriteria dalam memilih bahan bidang studi antara lain sebagai berikut :

1.

1. Bahan bidang studi yang diajarkan adalah bersifat fundamentalBahan bidang studi yang diajarkan adalah bersifat fundamental 2.

2. Bahan bidang studi yang hangat (Bahan bidang studi yang hangat (current event current event )) 3.

3. Bahan bidang studi yang selalu dihadapi berulang-ulang oleh manusia dalam kehidupan sehari-Bahan bidang studi yang selalu dihadapi berulang-ulang oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari (

hari ( persisten life situation persisten life situation)) 4.

4. Bahan bidang studi yang mengandung unsur pemecahan masalahBahan bidang studi yang mengandung unsur pemecahan masalah

Untuk memperoleh keterampilan kamampuan mengajar dapat dilakukan dengan cara sebagai Untuk memperoleh keterampilan kamampuan mengajar dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

berikut :

1.

1. Latihan menganalisis tugas-tugas belajarLatihan menganalisis tugas-tugas belajar 2.

2. Latihan merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran umum yang berpusat pada hasil yang diharapkanLatihan merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran umum yang berpusat pada hasil yang diharapkan 3.

3. Latihan menetapkan indikator-indikator tingkah laku yang spesifik dari kata kerja yang dipakai olehLatihan menetapkan indikator-indikator tingkah laku yang spesifik dari kata kerja yang dipakai oleh tujuan pembelajaran umum

tujuan pembelajaran umum 4.

4. Latihan memilih indikator-indikator yang sesuai dengan tingkah laku kemampuan siswaLatihan memilih indikator-indikator yang sesuai dengan tingkah laku kemampuan siswa 5.

5. Latihan merumuskan tujaun pembelajaran khusus pada indikator-indikator terpilihLatihan merumuskan tujaun pembelajaran khusus pada indikator-indikator terpilih

Hubungan antara penguasaan materi ajar dengan kemampuan mengajar sebagai berikut : Hubungan antara penguasaan materi ajar dengan kemampuan mengajar sebagai berikut :

1.

1. Penguasaan materi menjadi landasan pokok seorang guru untuk memiliki kemampuan mengajarPenguasaan materi menjadi landasan pokok seorang guru untuk memiliki kemampuan mengajar 2.

2. Guru yang memiliki wawasan yang mendalam terhadap materi ajar akan lebih yakin di dalamGuru yang memiliki wawasan yang mendalam terhadap materi ajar akan lebih yakin di dalam merumuskan tujuan belajar mengajar di kelas

merumuskan tujuan belajar mengajar di kelas 3.

3. Guru yang sudah menguasai betul materi yang akan disampaikan kepada siswa akan berusahaGuru yang sudah menguasai betul materi yang akan disampaikan kepada siswa akan berusaha memperhatikan kebutuhan dan kemampuan siswa yang dihadapinya

memperhatikan kebutuhan dan kemampuan siswa yang dihadapinya 4.

4. Guru yang menguasai materi dengan baik senantiasa mencoba berbagai metode untuk diterapkanGuru yang menguasai materi dengan baik senantiasa mencoba berbagai metode untuk diterapkan sesuai dengan perkembangan situasi di kelas dan tidak terlalu terikat dengan patokan persiapan sesuai dengan perkembangan situasi di kelas dan tidak terlalu terikat dengan patokan persiapan mengajar yang sudah dirumuskan sebelum memasuki kelas

mengajar yang sudah dirumuskan sebelum memasuki kelas 5.

5. Guru yang meguasai betul materi ajar akan lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materiGuru yang meguasai betul materi ajar akan lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi ajarnya

(7)

Kegiatan Belajar 5 : Keputusan Situasional dan Transaksional Kegiatan Belajar 5 : Keputusan Situasional dan Transaksional

Keputusan situasional menyangkut keputusan tentang apa dan bagaimana pengajaran akan Keputusan situasional menyangkut keputusan tentang apa dan bagaimana pengajaran akan diwujudkan berdasarkan analisis situasi. Keputusan situasional diambil guru ketika menyusun diwujudkan berdasarkan analisis situasi. Keputusan situasional diambil guru ketika menyusun  persiapan tertulis dalam bentuk satuan pelajaran.

 persiapan tertulis dalam bentuk satuan pelajaran.

Keputusan transaksional merupakan penyesuaian yang dilakukan oleh guru yang berkaitan Keputusan transaksional merupakan penyesuaian yang dilakukan oleh guru yang berkaitan dengan pelaksanaan dari keputusan situasional berdasarkan umpan balik yang diperoleh guru dari dengan pelaksanaan dari keputusan situasional berdasarkan umpan balik yang diperoleh guru dari interaksinya dengan siswa maupun dari interaksi dalam PBM yang sedang berlangsung. Keputusan interaksinya dengan siswa maupun dari interaksi dalam PBM yang sedang berlangsung. Keputusan transaksional diambil karena adanya prubahan situasi dan kondisi yang berkembang dalam transaksional diambil karena adanya prubahan situasi dan kondisi yang berkembang dalam melaksanakan PBM.

melaksanakan PBM.

MODUL 3 MODUL 3

BERBAGAI PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBAGAI PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar 1 : Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran Kegiatan Belajar 1 : Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran Dalam pandangan lama, para ahlimembagii konsentrasi studi tentang perkembangan anak Dalam pandangan lama, para ahlimembagii konsentrasi studi tentang perkembangan anak dalam :

dalam :

1.

1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang mencakup perubahan hadaniah dan keterampilanPertumbuhan dan perkembangan fisik yang mencakup perubahan hadaniah dan keterampilan motoric

motoric 2.

2. Perkembangan aspek kognitif yang mencakup persepsi, bahasa, belajar dan berpikirPerkembangan aspek kognitif yang mencakup persepsi, bahasa, belajar dan berpikir 3.

3. Perkembangan psikososial yang mencakup perkembangan emosi, kepribadian, dam hubungan antarPerkembangan psikososial yang mencakup perkembangan emosi, kepribadian, dam hubungan antar  pribadi

 pribadi

Apek-aspek perkembangan anak sekolah dasar antara lain : Apek-aspek perkembangan anak sekolah dasar antara lain :

1.

1. Perkembangan Motorik dan PersepsiPerkembangan Motorik dan Persepsi 2.

2. Implikasi bagi Proses PembelajaranImplikasi bagi Proses Pembelajaran

Piaget mendeskripsikan perkembangan kognitif ke dalam 4 periode perkembangan, antara Piaget mendeskripsikan perkembangan kognitif ke dalam 4 periode perkembangan, antara lain :

lain :

1.

1. Periode Periode SensomotSensomotorik orik (0 - (0 - 1 1 tahun)tahun) 2.

2. PeriPeriode Oode Operaperasi Asi Awal wal (1(1  –  –  7 tahun) 7 tahun) 3.

3. Periode Operasi Konkret (7Periode Operasi Konkret (7 –  –  12 tahun) 12 tahun)

Good dan Brophy (1990) mengklarifikasikan sebagai berikut : Good dan Brophy (1990) mengklarifikasikan sebagai berikut :

1.

1. Keterampilan klasifikasiKeterampilan klasifikasi 2.

2. Konsep konservasiKonsep konservasi 3.

3. Kemampuan mengurutkanKemampuan mengurutkan 4.

4. KemampuanKemampuan negotiationnegotiation 5.

5. IdentitasIdentitas 6.

6. KompensaasiKompensaasi 7.

7. Periode Operasi Formal (12 tahun ke atas)Periode Operasi Formal (12 tahun ke atas) 8.

8. Kesiapan Belajar dan Implikasi bagi PembelajaranKesiapan Belajar dan Implikasi bagi Pembelajaran

Piaget (Thomas L. Good dan Jere E. Brophy, 1990: 51-52) pikiran anak merupakan struktur Piaget (Thomas L. Good dan Jere E. Brophy, 1990: 51-52) pikiran anak merupakan struktur yang secara terus menerus berkembang kea rah tingkat organisasi dan integrasi yang lebih tinggi

yang secara terus menerus berkembang kea rah tingkat organisasi dan integrasi yang lebih tinggi

Proses pembelajaran di sekolah dasar bersifat terpadu dengan perkembangan fisik kognitif, Proses pembelajaran di sekolah dasar bersifat terpadu dengan perkembangan fisik kognitif, sosial, moral, dan emosional. Konsep pendekatan perkembangan dalam pembelajaran ada dua dimensi, sosial, moral, dan emosional. Konsep pendekatan perkembangan dalam pembelajaran ada dua dimensi, yaitu dimensi umum dan individual.

yaitu dimensi umum dan individual.

Kegiatan Belajar 2 : Peran Guru dalam Pengembangan Rancangan Pembelajaran Kegiatan Belajar 2 : Peran Guru dalam Pengembangan Rancangan Pembelajaran Proses pembelajaran merupakan proses inkuiri dan reflektif, yaitu :

Proses pembelajaran merupakan proses inkuiri dan reflektif, yaitu :

a.

a. Inkuiri dalam pembelajaran mengandung makna mempertanyakan, menjelajahi labih jauh danInkuiri dalam pembelajaran mengandung makna mempertanyakan, menjelajahi labih jauh dan memperluas pemahaman tentang situasi.

memperluas pemahaman tentang situasi.  b.

 b. Refleksi mengimplementasikan adanya dugaan, penilaian dalam pertimbangan faktor-faktorRefleksi mengimplementasikan adanya dugaan, penilaian dalam pertimbangan faktor-faktor signifikan untuk mencapai tujuan.

(8)

Perkembangan adalah tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran baik rancangan jangka Perkembangan adalah tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran baik rancangan jangka pendek maupun jangka panjang mencakup komponen-komponen sebagai berikut :

pendek maupun jangka panjang mencakup komponen-komponen sebagai berikut :

a.

a. Analisis kurikulum, yaitu kegitan untuk merumuskan rencana dan bahan ajar yang lebih bermaknaAnalisis kurikulum, yaitu kegitan untuk merumuskan rencana dan bahan ajar yang lebih bermakna dan sesuai perkembangan peserta didik

dan sesuai perkembangan peserta didik  b.

 b. Tujuan pembelajaran; ada 4 tipe tujuan pembelajaran yaitu:Tujuan pembelajaran; ada 4 tipe tujuan pembelajaran yaitu: 1.

1. Tujuan perilakuTujuan perilaku 2.

2. Tujuan pemecahan masalahTujuan pemecahan masalah 3.

3. Tujuan ekspresifTujuan ekspresif 4.

4. Tujuan afektifTujuan afektif c.

c. Rencana kegiaan berisi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutupRencana kegiaan berisi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup d.

d. Rencana evaluasi; terdiri dari kegiatan evaluasi sumatif dan evaluasi formatifRencana evaluasi; terdiri dari kegiatan evaluasi sumatif dan evaluasi formatif

Kegiatan Belajar 3 : Peran Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran dan Manajemen Kegiatan Belajar 3 : Peran Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran dan Manajemen

Kelas Kelas

Menurut hasil kajian literature terdapat 9 definisi gambaran pendekatan manajemen kelas, Menurut hasil kajian literature terdapat 9 definisi gambaran pendekatan manajemen kelas, yaitu :

yaitu :

1.

1.  Pendekatan otoriter  Pendekatan otoriter  6.6.  Pendekatan modifikasi perilaku Pendekatan modifikasi perilaku 2.

2.  Pendekatan intimidasi Pendekatan intimidasi 7.7. Menciptakan iklim sosio-emosionalMenciptakan iklim sosio-emosional 3.

3.  Pendekatan permisif  Pendekatan permisif  8.8. Kelas sistem sosial kelompok utamaKelas sistem sosial kelompok utama 4.

4.  Pendekatan buku masak  Pendekatan buku masak  9.9. Pendekatan jamak atau pendekatanPendekatan jamak atau pendekatan  pluraistik (James M. Cooper,ed, 1990)

 pluraistik (James M. Cooper,ed, 1990) 5.

5.  Pendekatan instruksional  Pendekatan instruksional 

Brophy dan Putnan (Good dan Brophy, 1990) menyebutkan

Brophy dan Putnan (Good dan Brophy, 1990) menyebutkan sebagi pen sebagi pendekatan dekatan optimal, yaitu optimal, yaitu sebagaisebagai  proses

 proses pengembangan pengembangan lingkungan lingkungan belajar belajar yang yang dikehendaki dikehendaki dan dan menekankan menekankan sekecil sekecil mungkinmungkin  pembatasan-pembatasan

 pembatasan-pembatasan..

Fungsi-fungsi pokok manajemen kelas sebagai berikut : Fungsi-fungsi pokok manajemen kelas sebagai berikut :

1.

1. Fungsi preventifFungsi preventif 2.

2. Fungsi kuratifFungsi kuratif 3.

3. Fungsi pemeliharaanFungsi pemeliharaan 4.

4. Fungsi pengembanganFungsi pengembangan 5.

5. Fungsi fasilitatorFungsi fasilitator 6.

6. Fungsi motivatorFungsi motivator

Kegitan Belajar 4 : Peran Guru dalam Evaluasi Pembelajaran Kegitan Belajar 4 : Peran Guru dalam Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah proses memperoleh informasi untuk membentuk

Evaluasi adalah proses memperoleh informasi untuk membentuk  judgment  judgment   dalam pengambilan  dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian ada 4 tahap evaluasi yaitu :

keputusan. Dengan demikian ada 4 tahap evaluasi yaitu : 1.

1. Tahap persiapanTahap persiapan 2.

2. Tahap memperoleh informasi yang diperlukanTahap memperoleh informasi yang diperlukan 3.

3. Tahap membentukTahap membentuk judgment  judgment  4.

4. Tahap menggunakanTahap menggunakan judgment  judgment  untuk mengambil keputusan untuk mengambil keputusan Tahapan yang perlu ditempuh dalam memilih teknik, antara lain : Tahapan yang perlu ditempuh dalam memilih teknik, antara lain : 1.

1. Memilih teknik yang tepat, (Inkuiri, Observasi, Analisis, Tes)Memilih teknik yang tepat, (Inkuiri, Observasi, Analisis, Tes) 2.

(9)

MODUL 4 MODUL 4

PERAN GURU DALAM BIMBINGAN/ KONSELING DAN PENGELOLAAN STRES DALAM PERAN GURU DALAM BIMBINGAN/ KONSELING DAN PENGELOLAAN STRES DALAM

PEKERJAAN PEKERJAAN

Kegiatan Belajar 1 : Hakikat Bimbingan dan Konseling Kegiatan Belajar 1 : Hakikat Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling terjemahan dari “guidance” dan “conseling” yang berarti (1) Bimbingan dan konseling terjemahan dari “guidance” dan “conseling” yang berarti (1) mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot), (3) mengelola (to manage), (4) menyetir (to steer). mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot), (3) mengelola (to manage), (4) menyetir (to steer).

Menurut Sherzer dan Stone (1971:40) mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian Menurut Sherzer dan Stone (1971:40) mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian  bantuan kepada individu

 bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkunagar mampu memahami diri dan lingkun gannya. Sedangkan megannya. Sedangkan menurut Sunaryonurut Sunaryo Kartadinata (1998:4) mengartikan sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan Kartadinata (1998:4) mengartikan sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.

optimal.

Bimbingan dapat diartikan sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan Bimbingan dapat diartikan sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal. Sedangkan Konseling diatikan sebagai membantu indvidu secara perorangan dalam siituasi optimal. Sedangkan Konseling diatikan sebagai membantu indvidu secara perorangan dalam siituasi hubungan tatap muka, dalam rangka mengembangkan diri atau memecahkan masalah yang hubungan tatap muka, dalam rangka mengembangkan diri atau memecahkan masalah yang dihadapinya.

dihadapinya.

Fungsi bimbingan konseling, antara laing sebagai berikut : Fungsi bimbingan konseling, antara laing sebagai berikut : 1.

1. Fungsi Pemahaman, (membantu siswa agar memahami diri)Fungsi Pemahaman, (membantu siswa agar memahami diri) 2.

2. Fungsi preventif, (mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi)Fungsi preventif, (mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi) 3.

3. Fungsi pengembangan, (bersifat lebih proaktif dari fungsi lain)Fungsi pengembangan, (bersifat lebih proaktif dari fungsi lain) 4.

4. Fungsi perbaikan, ( kuratif atau penyembuhan)Fungsi perbaikan, ( kuratif atau penyembuhan)

Asas-asas bimbingan dan konseling natara lain sebagai berikut : Asas-asas bimbingan dan konseling natara lain sebagai berikut :

1.

1. Asas Asas kerahasiaan kerahasiaan 7.7. Asas kedinamisanAsas kedinamisan 2.

2. Asas Asas kesukarelaan kesukarelaan 8.8. Asas keterpaduanAsas keterpaduan 3.

3. Asass Asass keterbukaan keterbukaan 9.9. Asas kenormatifanAsas kenormatifan 4.

4. Asas Asas kegiatan kegiatan 10.10. Asas keahlianAsas keahlian 5.

5. Asas Asas kemandirian kemandirian 11.11. Asas alih tanganAsas alih tangan 6.

6. Asas Asas kekinian kekinian 12.12. Asas tut wuri handayaniAsas tut wuri handayani Prinsip-prinsip bimbingan, antara lain :

Prinsip-prinsip bimbingan, antara lain : 1.

1. Bimbingan diberikan kepada individu yang sedang berada dalam proses berkembangBimbingan diberikan kepada individu yang sedang berada dalam proses berkembang 2.

2. Bimbingan diperuntukkan bagi semua siswaBimbingan diperuntukkan bagi semua siswa 3.

3. Bimbingan dilaksanakan dengan mempedulikan semua segi perkembangan siswaBimbingan dilaksanakan dengan mempedulikan semua segi perkembangan siswa 4.

4. Bimbingan berdasar kepada kemampuan individu untuk menentukan pilihanBimbingan berdasar kepada kemampuan individu untuk menentukan pilihan 5.

5. Bimbingan adalah bagian terpadu dari proses penilaianBimbingan adalah bagian terpadu dari proses penilaian 6.

6. Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa merealisasikan dirinyaBimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa merealisasikan dirinya

Hubungan bimbingan dengan pendidikan dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 1990, Hubungan bimbingan dengan pendidikan dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 1990, Pasal 25, dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990, Pasal 27 dikemukan bahwa :

Pasal 25, dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990, Pasal 27 dikemukan bahwa : 1.

1. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi,Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan

mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan 2.

2. Bimbingan diberikan oleh guru pembimbingBimbingan diberikan oleh guru pembimbing

Kegiatan Belajar 2 : Peran Guru dalam Bimbigan dan Koseling Kegiatan Belajar 2 : Peran Guru dalam Bimbigan dan Koseling

Peran Kepebimbingan Guru dalam Proses Pembelajaran (Pribadi, Sosial, Karier) dapat jelaskan Peran Kepebimbingan Guru dalam Proses Pembelajaran (Pribadi, Sosial, Karier) dapat jelaskan dalam :

dalam : 1.

1. Bimbingan BelajarBimbingan Belajar 2.

2. Bimbingan pribadiBimbingan pribadi a.

a. Bersikap peduli kepada anakBersikap peduli kepada anak  b.

 b. Bersikap konsistenBersikap konsisten c.

c. Mengembangkan lingkungan yang stabilMengembangkan lingkungan yang stabil d.

d. Bersikap permisifBersikap permisif 3.

3. Bimbingan socialBimbingan social 4.

(10)

Beberapa guru yang dapat dilakukan untuk memperoleh belajar yang sehat, antara lain : Beberapa guru yang dapat dilakukan untuk memperoleh belajar yang sehat, antara lain :

1.

1. Memanfaatkan pengajaran kelas sebagai wahana untuk bimbingan kelompokMemanfaatkan pengajaran kelas sebagai wahana untuk bimbingan kelompok 2.

2. Memanfaatkan pendekatan-pendekatan kelompok dengan melakukan bimbinganMemanfaatkan pendekatan-pendekatan kelompok dengan melakukan bimbingan 3.

3. Mengadakan kenferensi kasus dengan melibatkan para guru da atau orang tua siswaMengadakan kenferensi kasus dengan melibatkan para guru da atau orang tua siswa 4.

4. Menjadi segi kesehatan mental sebagai salah satu evaluasiMenjadi segi kesehatan mental sebagai salah satu evaluasi 5.

5. Memasukan aspek-aspek hubungan nsaniah ke dalam kurikulum sebagai bagian terpadu dariMemasukan aspek-aspek hubungan nsaniah ke dalam kurikulum sebagai bagian terpadu dari  bahan ajaran yang harus disajikan guru

 bahan ajaran yang harus disajikan guru 6.

6. Menaruh kepedulian khusus terhadap faktor-faktor psikologis yang perlu dipertimbangkan dalamMenaruh kepedulian khusus terhadap faktor-faktor psikologis yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran

mengembangkan strategi pembelajaran

Teknik-teknik dalam membantu siswa yang kesulitan belajar, antara lain yaitu : Teknik-teknik dalam membantu siswa yang kesulitan belajar, antara lain yaitu :

1.

1. Pengajaran remedialPengajaran remedial 2.

2. PengayaanPengayaan 3.

3. Peningkatan motivasi belajarPeningkatan motivasi belajar 4.

4. Peningkatan keterampilan belajarPeningkatan keterampilan belajar 5.

5. Pengembanagan sikap dan kebiasaan belajar yang efektifPengembanagan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif

Kegiatan Belajar 3 : Pengertian dan Sumber Stres dalam Pekerjaan Guru Kegiatan Belajar 3 : Pengertian dan Sumber Stres dalam Pekerjaan Guru

Walter Cannon (1932) mengemukakan bahwa manusia merespons peristiwa stress baik dengan fisik Walter Cannon (1932) mengemukakan bahwa manusia merespons peristiwa stress baik dengan fisik maupun psikis untuk mempersiapkan dirinya (

maupun psikis untuk mempersiapkan dirinya ( fight or flight response fight or flight response).).

Dadang Hawari (1997 : 44-45) stress merupakan reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang Dadang Hawari (1997 : 44-45) stress merupakan reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialaminya, dan apabila fungsi organ tubuh terganggu dinamakan distress, sedangkan depresi dialaminya, dan apabila fungsi organ tubuh terganggu dinamakan distress, sedangkan depresi merupakan reksi iiwa terhadap

merupakan reksi iiwa terhadap stressor  stressor  yang dialaminya. yang dialaminya. A. Baum (Sehlley E. Taylor, 2003)

A. Baum (Sehlley E. Taylor, 2003) stress sebagai “perasaan tdak enak, tidak nyaman, atau tertekan,stress sebagai “perasaan tdak enak, tidak nyaman, atau tertekan,  baik

 baik fisik fisik maupun maupun psikis psikis sebagai sebagai respons respons atau atau reaksi reaksi individu individu terhadap terhadap stressor stressor yang yang mengancam,mengancam, mengganggu, membebani, atau membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan, atau mengganggu, membebani, atau membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan, atau kesejahteraan hidupnya.”

kesejahteraan hidupnya.”

Faktor pemicu strees (stressor) dalam diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, antara laian : Faktor pemicu strees (stressor) dalam diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, antara laian :

1)

1) Stressor FisikStressor Fisik –  –  Biologik (penyakit, cacat, dsb) Biologik (penyakit, cacat, dsb) 2)

2) Stressor Psikologik (negative thingking, frustasi)Stressor Psikologik (negative thingking, frustasi) 3)

3) Stressor Sosial (iklim kehidupan keluarga, pekerjaan)Stressor Sosial (iklim kehidupan keluarga, pekerjaan)

Kegiatan Belajar 4 : Mengelola Stres dalam Pekerjaan Kegiatan Belajar 4 : Mengelola Stres dalam Pekerjaan

Pengelolaan stress disebut juga dengan istilah

Pengelolaan stress disebut juga dengan istilah coping coping . Menurut R. S. Lazarus dan Folkman (Taylor,. Menurut R. S. Lazarus dan Folkman (Taylor, 2003:219)

2003:219) coping coping   adalah proses mengelola tuntutan (internal atau eksternal) yang ditaksir sebagai  adalah proses mengelola tuntutan (internal atau eksternal) yang ditaksir sebagai  beban karena diluar kemampua

 beban karena diluar kemampuan diri individu.n diri individu.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Coping Coping  antara lain : antara lain :

1.

1. Dukungan Sosial, menurut House (1981) memiliki 4 fungsi :Dukungan Sosial, menurut House (1981) memiliki 4 fungsi : a.

a.  Emotional support  Emotional support   b.

 b.  Appraisa support  Appraisa support  c.

c.  Informational support  Informational support  d.

d.  Instrumental support  Instrumental support  2.

2. KepribadianKepribadian a.

a. Hardiness (Hardiness (ketabahan, Daya Tahanketabahan, Daya Tahan), Seuzanne Kobasa (1979) karakteristik :), Seuzanne Kobasa (1979) karakteristik : 1)

1) Commitment Commitment  2)

2)  Internal Locus Control  Internal Locus Control  3)

3) ChallangeChallange  b.

 b. OptimismeOptimisme Coping 

Coping   yang konstruktif dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan atau metode, diantaranya  yang konstruktif dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan atau metode, diantaranya sebagai berikut :

sebagai berikut : 1.

1. Rational-Emotive Therapy (mengubah pola piker yangRational-Emotive Therapy (mengubah pola piker yang irrasional irrasional  sehingga mengurangi gangguan sehingga mengurangi gangguan emosi atau perilaku

(11)

2.

2. MeditasiMeditasi 3.

3. RelaksasiRelaksasi 4.

4. Mengamalkan ajaran agama sebagai wujud keimanan kepada TuhanMengamalkan ajaran agama sebagai wujud keimanan kepada Tuhan

MODUL 5 MODUL 5

KODE ETIK KEGURUAN DAN PENERAPANNYA DALAM BERBAGAI BIDANG KODE ETIK KEGURUAN DAN PENERAPANNYA DALAM BERBAGAI BIDANG

KEHIDUPAN GURU KEHIDUPAN GURU

Kegiatan Belajar 1 : Pengertian dan Fungsi Kode Etik Kegiatan Belajar 1 : Pengertian dan Fungsi Kode Etik

Secara etimologis, kode etik berarti pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu Secara etimologis, kode etik berarti pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan kata lain kode etik merupakan pola aturan atau tata cara etis sebagai kegiatan atau pekerjaan. Dengan kata lain kode etik merupakan pola aturan atau tata cara etis sebagai  pedoman

 pedoman berperilaku. berperilaku. Etis Etis berarti berarti sesuai sesuai dengan dengan nilai-nilai, nilai-nilai, dan dan norma norma yang yang dianut dianut oleh oleh sekelompoksekelompok orang atau masyarakat tertentu.

orang atau masyarakat tertentu.

Canadian Code of Ethics (CCE) mengemukakan 4 asas etis, yaitu : Canadian Code of Ethics (CCE) mengemukakan 4 asas etis, yaitu :

1.

1.  Respect for the dignity of persons Respect for the dignity of persons (menghargai harkat dan martabat manusia) (menghargai harkat dan martabat manusia) 2.

2.  Responsible caring  Responsible caring  (kepedulian yang bertanggung jawab) (kepedulian yang bertanggung jawab) 3.

3.  Integrity in relationship Integrity in relationship (integritas dalam hubungan) (integritas dalam hubungan) 4.

4.  Responsibility to society Responsibility to society (tanggung jawab kepada masyarakat) (tanggung jawab kepada masyarakat)

Bigs dan Blocher (1986 : 10) mengemukakan 3 kode etik yaitu : Bigs dan Blocher (1986 : 10) mengemukakan 3 kode etik yaitu :

a.

a. to protect a profession from government interferenceto protect a profession from government interference  (melindungi suatu profesi dari campur  (melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah)

tangan pemerintah)  b.

 b. to prevent internal disgreements within a professionto prevent internal disgreements within a profession  (mencegah terjadinya pertentangan  (mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi)

internal dalam suatu profesi) c.

c. to protect practitioners in cases of alleged malpracticeto protect practitioners in cases of alleged malpractice (melindungi para praktisi dari kesalahan (melindungi para praktisi dari kesalahan  praktik suatu profesi)

 praktik suatu profesi)

Sutan Zanti dan Syahnimar Syahrun

Sutan Zanti dan Syahnimar Syahrun  (1992) mengemukakan 4 fungsi kode etik guru, antara lain  (1992) mengemukakan 4 fungsi kode etik guru, antara lain sebagai berikut :

sebagai berikut : 1.

1. Agar terhindar dari penyimpangan melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnyaAgar terhindar dari penyimpangan melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya 2.

2. Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyarakat, dan pemerintahUntuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyarakat, dan pemerintah 3.

3. Sebagi pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung jawab pada profesinyaSebagi pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung jawab pada profesinya 4.

4. Pemberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakan profesinya dalamPemberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakan profesinya dalam melaksanakan tugas

melaksanakan tugas

Secara umum bahwa fungsi kode etik guru berfungsi sebagai : Secara umum bahwa fungsi kode etik guru berfungsi sebagai :

a.

a. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, sehingga terhindarAgar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi

dari penyimpangan profesi  b.

 b. Agar guru bertanggung jawab atas profesinyaAgar guru bertanggung jawab atas profesinya c.

c. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internalAgar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal d.

d. Agar guru mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, sehingga jasa profesi guruAgar guru mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, sehingga jasa profesi guru diakui dan digunakan masyarakat

diakui dan digunakan masyarakat e.

e. Agar profesi ini membantu dalam memecahkan maslah dan mengembangkan diriAgar profesi ini membantu dalam memecahkan maslah dan mengembangkan diri f.

f. Agar profess guru terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintahAgar profess guru terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah

Kegiatan Belajar 2 : Deskripsi Kode Etik Keguruan dalam Pelaksanaan Tugas Berbagai Kegiatan Belajar 2 : Deskripsi Kode Etik Keguruan dalam Pelaksanaan Tugas Berbagai

Bidang Kehidupan Bidang Kehidupan

Kode Etik Guru Indonesia berpedoman kepada dasar-dasar sebagai berikut : Kode Etik Guru Indonesia berpedoman kepada dasar-dasar sebagai berikut :

1.

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia yang berjiwaGuru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia yang berjiwa Pancasila

Pancasila 2.

2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professionalGuru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional 3.

3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagi bahan melakukan bimingan danGuru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagi bahan melakukan bimingan dan  pembinaan

(12)

4.

4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajarGuru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar

mengajar 5.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untukGuru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk memina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan

memina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan 6.

6. Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabatGuru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat  profesinya

 profesinya 7.

7. Guru memelihara hubungan seprofesinya, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.Guru memelihara hubungan seprofesinya, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial. 8.

8. Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai saranaGuru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana  perjuangan dan pengabdi

 perjuangan dan pengabdiannyaannya 9.

9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikanGuru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan

Penerapan Kode Etik Guru dalam pelaksanaan tugasnya antara lain : Penerapan Kode Etik Guru dalam pelaksanaan tugasnya antara lain :

1.

1. Multi Peran dan Tugas Guru dalam Proses PembelajaranMulti Peran dan Tugas Guru dalam Proses Pembelajaran

Umar Tirtarahardja dan La Sulo

Umar Tirtarahardja dan La Sulo  (1994:262) mengemukakan peran guru sebagai manajer,  (1994:262) mengemukakan peran guru sebagai manajer,  pemandu,

 pemandu, organisator, organisator, loordinator, loordinator, komunikator, komunikator, fasilitator, fasilitator, dan dan motivator motivator dalam dalam pembelajaran.pembelajaran.

Abin Syamsuddin (1999)

Abin Syamsuddin (1999)  mengemukakan 7 peran dan tugas guru dalam pembelajaran yaitu  mengemukakan 7 peran dan tugas guru dalam pembelajaran yaitu konservator, innovator, transmitor, transformator, organisator, dan planner 

konservator, innovator, transmitor, transformator, organisator, dan planner .. 2.

2. Penerapan Kode Etik Guru dalam Pelaksanaan TugasnyaPenerapan Kode Etik Guru dalam Pelaksanaan Tugasnya

Penerapan kode etik guru dalam keluarga sedkitnya memiliki 4 fungsi, yaitu sebagai pedoman Penerapan kode etik guru dalam keluarga sedkitnya memiliki 4 fungsi, yaitu sebagai pedoman bagi guru dalam :

bagi guru dalam :

1.

1. Membentuk anggota keluarga menjadi manusia seutuhnya berjiwa PancasilaMembentuk anggota keluarga menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila 2.

2. Menanamkan kejujuran pada anggota keluargaMenanamkan kejujuran pada anggota keluarga 3.

3. Memupuk semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan anggota keluargaMemupuk semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan anggota keluarga 4.

4. Mendorong partisipasi anggota keluarga dalam menyukseskan jalannya pendidikanMendorong partisipasi anggota keluarga dalam menyukseskan jalannya pendidikan

MODUL 6 MODUL 6

REFLEKSI DALAM TUGAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI MELALUI ORGANISASI REFLEKSI DALAM TUGAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI MELALUI ORGANISASI

Kegiatan Belajar 1 Refleksi dalam Tugas dan Berbagai Bentuknya Kegiatan Belajar 1 Refleksi dalam Tugas dan Berbagai Bentuknya

Refleksi professional kependidikan, pada hakikatnya mengacu kepada kemampuan dan kesanggupan Refleksi professional kependidikan, pada hakikatnya mengacu kepada kemampuan dan kesanggupan guru merenungkan, memahami dan menyadari pengalaman diri selama menggeluti profesi guru merenungkan, memahami dan menyadari pengalaman diri selama menggeluti profesi kependidikan.

kependidikan.

Agar ada kesuaian Tujuan Pendidikan Jangka Panjang (TPJP), Tujuan Utuh Pendidikan (TUP) dengan Agar ada kesuaian Tujuan Pendidikan Jangka Panjang (TPJP), Tujuan Utuh Pendidikan (TUP) dengan Tugas Yang Dirancang (TYD) diperlukan tindakan-tindakan yang sistematik. Tindakan tersebut Tugas Yang Dirancang (TYD) diperlukan tindakan-tindakan yang sistematik. Tindakan tersebut dilakukan pada :

dilakukan pada : 1.

1. Tingkat structural (organisasi penyelenggara system pendidikan nasional di tingkat pusat danTingkat structural (organisasi penyelenggara system pendidikan nasional di tingkat pusat dan daerah)

daerah) 2.

2. Tingkat institusional (satuan pelaksanaan penyelenggaraan system pendidikan, baik jalur, jenjang,Tingkat institusional (satuan pelaksanaan penyelenggaraan system pendidikan, baik jalur, jenjang,  jenis persekolahan maupun lua

 jenis persekolahan maupun luar sekolah)r sekolah) 3.

3. Tingkat operasional (satuan pelaksana kegiatan proses pembelajaran dan pendidikan pada jalur,Tingkat operasional (satuan pelaksana kegiatan proses pembelajaran dan pendidikan pada jalur,  jenjang, jenis persekolahan dan pen

Referensi

Dokumen terkait

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan

Penelitian yang dilakukan oleh Mas Ayu Fadilah (2007) diperoleh hasil bahwa : Guru merupakan pekerjaan profesional, suatu profesi yang menuntut keahlian tertentu

Sedangkan profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Ini berarti pekerjaan atau jabatan itu harus

menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Pekerjaan tidak sama dengan profesi, Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan,

Sedangkan profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Ini berarti pekerjaan atau jabatan

Guru sebagai profesi merupakan pekerjaan yang menuntut keahlian. Artinya, pekerjaan sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak terlatih dan tidak

Profesi merupakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan atau pendidikan tertentu, sehingga dikatakan profesi guru adalah keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas

Dengan demikian kata profesi secara harfiah dapat diartikan dengan suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian dan ketrampilan tertentu, dimana keahlian dan ketrampilan tersebut didapat