PENALARAN INDUKTIF
PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta
prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta –– fakta yang bersifat khusus, fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum. Contoh :
Contoh :
Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit. Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit. Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. Harta peninggalan suaminya Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. Harta peninggalan suaminya semakin menipis untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan, serta untuk biya hidup semakin menipis untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan, serta untuk biya hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih sekolah. Anaknya yang tertua dan sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih sekolah. Anaknya yang tertua dan adiknya masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan yang nomor tiga adiknya masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan yang nomor tiga masih duduk di bangku SMA. Sungguh (kata kunci) berat beban hidupnya. (Ide pokok) masih duduk di bangku SMA. Sungguh (kata kunci) berat beban hidupnya. (Ide pokok) Beberapa bentuk penalaran induktif adalah sebagai berikut.
Beberapa bentuk penalaran induktif adalah sebagai berikut. 1.
1. GeneralisasiGeneralisasi
Generalisasi ialah proses penalaranyang megandalkan beberapa pernyataan yang Generalisasi ialah proses penalaranyang megandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Dari mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Dari beberapa gejala dan data, kita
ragu-beberapa gejala dan data, kita ragu-ragu mengatakan bahwa “Lulusan sekolah A pintarragu mengatakan bahwa “Lulusan sekolah A pintar--pintar.” Hal ini
pintar.” Hal ini dapat kita simpulkan setelah beberapa data sebagai pernyataandapat kita simpulkan setelah beberapa data sebagai pernyataan memberikan gambaran seperti itu.
memberikan gambaran seperti itu. Contoh:
Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai. Jika dipanaskan, besi memuai. Jika dipanaskan, tembaga memuai. Jika dipanaskan, tembaga memuai. Jika dipanaskan, emas memuai. Jika dipanaskan, emas memuai.
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai. Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
Benar atau tidak benarnya dari generalisasi itu dapat dilihat dari hal-hal berikut. Benar atau tidak benarnya dari generalisasi itu dapat dilihat dari hal-hal berikut. a)
a) Data itu harus memadai jumlahnya. Semakin banyak data yang dipaparkan, semakinData itu harus memadai jumlahnya. Semakin banyak data yang dipaparkan, semakin benar simpulan yang diperoleh.
b)
b) Data itu harus mewakili keseluruhan. Dari data yang sama itu akan dihasilkanData itu harus mewakili keseluruhan. Dari data yang sama itu akan dihasilkan simpulan yang benar.
simpulan yang benar. c)
c) Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khususPengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data.
tidak dapat dijadikan data.
Macam
Macam –– macam generalisasi macam generalisasi
Generalisasi sempurnaGeneralisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
Generalisasi tidak sempuranaGeneralisasi tidak sempurana
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkakn Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkakn kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
2.
2. AnalogiAnalogi
Analogi adalah cara penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang Analogi adalah cara penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
mempunyai sifat yang sama. Contoh:
Contoh:
Nina adalah lulusan akademi A. Nina adalah lulusan akademi A.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Ali adalah lulusan akademi A.
Ali adalah lulusan akademi A.
Oleh sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Oleh sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut. Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut.
Analogi dilakukan untuk meramalkan sesuatu.Analogi dilakukan untuk meramalkan sesuatu.
Analogi diakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.Analogi diakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.
3.
3. Hubungan KausalHubungan Kausal
Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Misalnya, tombol ditekan, akibatnya bel berbunyi. Dalam kehidupan kita berhubungan. Misalnya, tombol ditekan, akibatnya bel berbunyi. Dalam kehidupan kita sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita temukan. Hujan turun dan jalan-jalan becek. sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita temukan. Hujan turun dan jalan-jalan becek. Ia kena penyakit kanker darah dan meninggal dunia. Dalam kaitannya dengan hubungan Ia kena penyakit kanker darah dan meninggal dunia. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antarmasalah, yaitu sebagai berikut.
kausal ini, tiga hubungan antarmasalah, yaitu sebagai berikut. a.
a. Sebab-AkibatSebab-Akibat
Sebab-akibat ini berpola A menyebabkan B. Disamping itu, hubungan ini dapat pula Sebab-akibat ini berpola A menyebabkan B. Disamping itu, hubungan ini dapat pula berpola A menyebabkan B, C, D, dan seterusnya. Jadi, efek dari satu peristiwa yang berpola A menyebabkan B, C, D, dan seterusnya. Jadi, efek dari satu peristiwa yang dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu.
dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu.
Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, diperlukan kemampuan penalaran Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran. Hal ini akan terlihat pada suatu seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran. Hal ini akan terlihat pada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap sebuah akibat yang nyata. Kalau kita melihat sebiji penyebab yang tidak jelas terhadap sebuah akibat yang nyata. Kalau kita melihat sebiji buah mangga terjatuh dari batangnya, kita akan memperkirakan beberapa kemungkinan buah mangga terjatuh dari batangnya, kita akan memperkirakan beberapa kemungkinan penyebabnya. Mungkin mangga itu ditimpa hujan, mungkin dihempas angin, dan mungkin penyebabnya. Mungkin mangga itu ditimpa hujan, mungkin dihempas angin, dan mungkin pula dilempari anak-anak. Pastilah sakah satu kemungkinana itu yang menjadi pula dilempari anak-anak. Pastilah sakah satu kemungkinana itu yang menjadi penyebabnya.
penyebabnya.
Andaikata angin tiba-tiba bertiup. (A), dan hujan yang tiba-tiba turun. (B), Andaikata angin tiba-tiba bertiup. (A), dan hujan yang tiba-tiba turun. (B), ternyata tidak sebuah manggapun yang jatuh. (E), tentu kita dapat menyimpulkan bahwa ternyata tidak sebuah manggapun yang jatuh. (E), tentu kita dapat menyimpulkan bahwa jatuhnya man
jatuhnya mangga itu digga itu disebabkan oleh lesebabkan oleh lemparan anamparan anak-anak. (C).k-anak. (C). Pola seperti itu dapat kita lihat pada rancangan berikut.
Pola seperti itu dapat kita lihat pada rancangan berikut. Angin
Angin hujan hujan lemparan lemparan mangga jatuhmangga jatuh (A)
(A) (B) (B) ( ( C) C) (E)(E) Angin
Angin hujan hujan mangga mangga tidak tidak jatuhjatuh (A)
(A) (B) (B) (E)(E)
Oleh sebab itu, lemparan anak menyebabkan mangga jatuh. Oleh sebab itu, lemparan anak menyebabkan mangga jatuh.
(C) (E)
Pola-pola seperti terjadi jika dua kasus atau lebih dalam satu gejala mempunyai Pola-pola seperti terjadi jika dua kasus atau lebih dalam satu gejala mempunyai satu dan hanya satu kondisi yang dapat mengakibatkan sesuatu, kondisi itu dapat satu dan hanya satu kondisi yang dapat mengakibatkan sesuatu, kondisi itu dapat diterima sebagai penyebab sesuatu tersebut.
diterima sebagai penyebab sesuatu tersebut. Teh, gula, ga
Teh, gula, garam, ram, menyebabkan menyebabkan kedatangakedatangan n semutsemut (P)
(P) (Q) (Q) (R) (R) (Y)(Y) Gula,
Gula, lada, lada, bawang, bawang, menyebabkmenyebabkan an kedatangkedatangan an semutsemut (Q)
(Q) (S) (S) (U) (U) (Y)(Y)
Jadi,
Jadi, gula gula menyebabkan menyebabkan ketadangan semutketadangan semut
(Q) (Y)
(Q) (Y)
b.
b. Akibat-SebabAkibat-Sebab
Akibat-Sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi kedokter. Akibat-Sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi kedokter. Ke dokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab, jadi mirip dengan entimen. Ke dokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab, jadi mirip dengan entimen. Akan tetapi, dalam penalaran jenis akibat-sebab ini, peristiwa sebab merupakan Akan tetapi, dalam penalaran jenis akibat-sebab ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
simpulan.
c.
c. Akibat-AkibatAkibat-Akibat
Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada suatu “akibat” yang lain. Contohnya adalah sebagai “akibat” langsung disimpulkan pada suatu “akibat” yang lain. Contohnya adalah sebagai berikut.
berikut.
Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek. Ibu langsung Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek. Ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah.
menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah.
Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan, yaitu hari hujan. Pola itu dapat dilihat Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan, yaitu hari hujan. Pola itu dapat dilihat seperti berikut ini.
seperti berikut ini. Hujan
Hujan menyebabkan menyebabkan tanah tanah becekbecek
(A) (B)
(A) (B)
Hujan
Hujan menyebabkan menyebabkan kain kain jemuran jemuran basahbasah
(A) (C)
Dalam proses penalaran “akibat
Dalam proses penalaran “akibat--akibat”, peristiwa tanah becek (B) merupakan data, danakibat”, peristiwa tanah becek (B) merupakan data, dan peristitwa kain jemuran basah (C) merupakan simpulan
peristitwa kain jemuran basah (C) merupakan simpulan Jadi, karena tanah becek, pasti kain jemuran basah. Jadi, karena tanah becek, pasti kain jemuran basah.
(B) (C)
DAFTAR RUJUKAN DAFTAR RUJUKAN
Arifin, E.Z. & Tasai, A.S. 2009.
Arifin, E.Z. & Tasai, A.S. 2009. Cermat Berbahasa IndonesiaCermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika. Jakarta: Akademika Pressindo.
Pressindo.
Candra, D.W., Mahmudi., & Ngalimun.
Candra, D.W., Mahmudi., & Ngalimun. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi .. Yogyakarta