• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN IV"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No.12/2/13/Th.XVIII, 5 Februari 2015

I

NDEKS

T

ENDENSI

K

ONSUMEN

T

RIWULAN

IV

-

2014

A. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Pengumpulan data STK diintegrasikan dengan pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan secara triwulan. Pelaksanaan STK 2014 di Sumatera Barat meliputi Kabupaten Agam, Kota Padang, Kota Solok dan Kota Bukittinggi dengan jumlah sampel 28 Blok Sensus.

B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan IV-2014

 Secara umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di Sumatera Barat pada Triwulan IV-2014 sebesar 106,14 artinya kondisi ekonomi konsumen di Sumatera Barat lebih baik dari pada triwulan sebelumnya.

 Meningkatnya indeks tendensi konsumen didorong oleh meningkatnya variabel pembentuk ITK, yaitu variabel konsumsi makanan dan non makanan (indeks = 109,56), variabel pendapatan rumah tangga (indeks = 108,90), sedangkan veriabel pengaruh inflasi terhadap konsumsi turun indeksnya 98,27. C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan I - 2015

 Nilai ITK di Sumatera Barat pada Triwulan I - 2015 diperkirakan sebesar 105,27 artinya kondisi ekonomi mengalami peningkatan dan tingkat optimisme konsumen diperkirakan meningkat dibandingkan Triwulan IV-2014.

 Peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan I-2015 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga mendatang (indeks = 104,02) dan rencana pembelian barang tahan lama (indeks = 107,43).

D. Perbandingan ITK Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera

 ITK Triwulan IV-2014 Provinsi Sumatera Barat mencapai 106,14 berada di bawah indeks nasional (ITK = 107,62) dan berada di urutan keempat cukup baik diantara 10 provinsi-provinsi lainnya di wilayah Pulau Sumatera.

 Perkiraan pada Triwulan I - 2015 nilai ITK Provinsi Sumatera Barat diprediksi mencapai 105,27 atau kurang optimis bila dibandingkan triwulan IV - 2014 dan berada pada urutan ke lima lebih baik dari Provinsi Jambi (ITK = 104,11), Provinsi Riau (ITK = 104,14), Provinsi Sumut (ITK = 104,82), Provinsi Babel (ITK= 104,98) dan Provinsi Aceh (ITK = 104,98).

(2)

1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV-2014

Tabel 1 memperlihatkan perkembangan indeks tendensi konsumen di Sumatera Barat selama triwulan I s/d triwulan IV 2014. Secara triwulanan selama tahun 2014 nilai ITK Sumatera Barat mengalami peningkatan yang berfluktuasi. Pada triwulan I-2014 nilai ITK Sumatera Barat adalah 111,58, triwulan II 107,48, triwulan III 108,91 dan Triwulan IV 106,14. Dari triwulan I sampai triwulan IV peningkatan nilai ITK tidak diikuti dengan meningkatnya optimis konsumen kecuali pada triwulan III, dimana konsumen lebih optimis dibandingkan triwulan II.

Tabel 1.

Indeks Tendensi Konsumen triwulan I s/d IV tahun 2014 Sumatera Barat Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk 2014

Trw I Trw II Trw III Trw IV

(1) (2) (3) (4)

(5)

1. Pendapatan rumah tangga kini 101,84 98,19 103,44 108,90

2. Pengaruh inflasi terhadap konsumsi

makanan 112,90 119,71 113,17 98,27

3. Tingkat konsumsi makanan dan non

makanan 116,56 114,54 116,79 109,56

Indeks Tendensi Konsumen 111,58 107,48 108,91 106,14

Berdasarkan variabel pembentuknya, peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan IV-2014 di Sumatera Barat didorong oleh variabel pendapatan rumah tangga (indeks = 108,90), tingkat konsumsi makanan dan non makanan (indeks = 109,56). Sedangkan pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan turun (indeks = 98,27) , hal ini sejalan dengan tingkat inflasi Sumatera Barat yang cukup tinggi pada triwulan IV mencapai 5,82 persen, tertinggi ke dua di Indonesia setelah Suawesi Utara (6,81 persen).

Selama triwulan IV-2014 konsumsi rumah tangga untuk kelompok komoditi makanan meningkat dengan nilai indeks 115,29 dan bukan makanan mengalami penurunan dengan nilai indeks 94,96. Untuk kelompok komoditi makanan kenaikan disebabkan oleh meningkatknya indeks bahan makanan yang mencapai 124,17, sebaliknya indeks makanan jadi justru mengalami penurunan sebesar 91,88. Sedangkan kelompok komoditi non makanan yang mengalami peningkatan hanya indeks perumahan yang mencapai 112, 23. Kelompok komoditi non makanan yang lain seperti baju dan lain-lainnya mengalami penurunan. Kondisi ini biasa terjadi pada triwulan IV karena selesai lebaran, dimana permintaan terhadap komoditi barang cenderung turun dan juga disertai kenaikan harga karena isu kenaikan harga BBM.

(3)

Gambar 1.

Indeks Konsumsi Beberapa Kelompok komoditi Triwulan IV – 2014

2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I - 2015

Nilai ITK di Sumatera Barat pada Triwulan I - 2015 diperkirakan mencapai 105,27 artinya kondisi ekonomi konsumen diprediksi akan membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut tidak diikuti dengan meningkatnya tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen, yang ditunjukkan dengan rendahnya nilai perkiraan indeks pada Triwulan I-2015 dibandingkan Triwulan IV-2014 yang tercatat sebesar 106,14.

Tabel 2.

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I–2015 Sumatera Barat

Variabel Pembentuk Triwulan I -2015

(1) (2)

1. Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang 104,02

2. Rencana pembelian barang tahan lama (barang elektronik,

perhiasan, perangkat komunikasi, perabot meubelair, sepeda motor, mobil), KegiatanPesta/Hajatan dan Rekreasi.

107,43

(4)

Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan I-2015 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga dan rencana pembelian barang-barang tahan lama. Perkiraan pendapatan rumah tangga pada Triwulan I-2015 diprediksikan sebesar 104,02. Seiring dengan prediksi meningkatnya pendapatan rumah tangga di Triwulan I-2015 sehingga mendorong konsumen berencana untuk membeli barang-barang tahan lama dengan nilai indeks sebesar 107,43.

3.

Perbandingan ITK Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera

Pada triwulan IV-2014 indeks tendensi konsumen provinsi-provinsi di wilayah Pulau Sumatera mengalami peningkatan (nilai indeks di atas 100) yang artinya kondisi ekonomi konsumen pada bulan Oktober - Desember 2014 lebih baik dibandingkan triwulan III-2014 (Juli – September 2014). Dari hasil perhitungan ITK Triwulan IV-2014 tidak ada provinsi di wilayah Pulau Sumatera yang mempunyai nilai indeks di atas ITK nasional (ITK = 107,62). Provinsi Sumatera Barat (ITK = 106,14) berada dibawah angka nasional bersama Provinsi Kepri (ITK = 107,29), Provinsi Lampung (ITK = 106,41), Provinsi Bengkulu (ITK = 106,26), Provinsi Aceh (ITK = 105,77), Provinsi Sumut (ITK = 105,69), Provinsi Babel (ITK = 105,15), Provinsi Jambi (ITK=104,81), Provinsi Sumsel (ITK = 102,78) dan Provinsi Riau di posisi terbawah dengan ITK sebesar 101,96.

Gambar 2.

Perbandingan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IV -2014 Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera

Pada Triwulan I-2015, ITK di semua provinsi di Pulau Sumatera diprediksi juga meningkat Nasional = 107,62

(5)

Sumatera juga berada di bawah angka nasional (ITK = 106,93). ITK Provinsi di Sumatera berada pada rentang 106,48 (Provinsi Kepri) sampai dengan 104,11 (Provinsi Jambi).

Gambar 3.

Perbandingan Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I - 2015 Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera

Pada triwulan I-2015 nilai ITK Provinsi Sumatera Barat sendiri diprediksi mencapai 105,27 atau berada pada urutan kelima di antara provinsi-provinsi lainnya di Pulau Sumatera, posisi ini turun satu tingkat dari urutan pada triwulan IV 2014.

(6)

Badan Pusat Statistik

Provinsi Sumatera Barat

Informasi lebih lanjut hubungi:

Hefinanur, SE

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan

Analisis Statistik

Jl.Khatib Sulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159, Fax.(0751)442161

Homepage : http://sumbar.bps.go.id Email : sumbar@bps.go.id

Gambar

Tabel  1  memperlihatkan  perkembangan  indeks  tendensi  konsumen  di  Sumatera  Barat  selama  triwulan  I  s/d  triwulan  IV    2014

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Xu (2010) menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam proses belajar akan dapat mendukung self regulated learning

Dongkelsari Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten bupaten Sleman Provinsi DIY adalah stres sedang yaitu 30 responden (69,8 %) dan kejadian. hipertensi 20 responden

Pembangunan merupakan keinginan untuk memperbaiki nasib suatu bangsa dengan berpedoman pada indikator yang ditetapkan  modernisasi (proses yang sebelumnya sebagai nasib,

Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Total Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan Tahun 2011 Harvest Area, Average Production, and Total Production of Wetland Paddy per Districts

Hasil penelitian (Alifian & Rahardjo, 2016) yang berjudul Analisis Pengaruh Job Insecurity, Kepuasan Kerja, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Keinginan Berpindah

Hasil analisa dengan Amos 6.0 menunjukkan bahwa variabel pengeluaran pemerintah memiliki nilai estimasi yang positif tidak signifikan terhadap kesejahteraan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 70 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun

Pelaksanaan perjanjian safe deposit box antara bank dengan nasabah, dapat dikatakan bahwa nasabah melakukan dua kegiatan yaitu di satu sisi nasabah melakukan perjanjian