• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Mikro identifikasi kapang dan khamir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Mikro identifikasi kapang dan khamir"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Percobaan

Identifikasi Kapang dan Khamir dari Sampel 1.2 Prinsip Percobaan

Berdasarkan pertumbuhan kapang dan kamir dalam media yang sesuai. 1.3 Tujuan percobaan

Untuk mengetahui jumlah koloni dan identifikasi kapang dan kamir yang terkandung atau terdapat dalam sampel.

(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA KAPANG DAN KHAMIR

I. KAPANG

Kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.Jumlah spesies fungi yang telah teridentifikasi hingga tahun 1994 mencapai 70.000 spesies, dengan perkiraan penambahan 600 spesies setiap tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 10.000 spesies merupakan kapang. Sebagian besar spesies fungi terdapat di daerah tropis disebabkan karena kondisi iklim daerah torpis yang hangat dan lembab yang mendukung pertumbuhannya. Habitat kapang sangat beragam, namun pada umumnya kapang dapat tumbuh pada substrat yang mengandung sumber karbon organik.

Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara. Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan.

Manfaat kapang dalam produksi pangan

Produk Bahan dasar Jenis Kapang

Tempe Kedelai Rhizopus Oligospora

Rhizopus Oryzae Oncom merah Bungkil kacang tanah Neurospora sitophia

Oncom hitam Ampas tahu Rhizopus Oligospora

Rhizopus Oryzae

Kecap Kedelai Aspergillus Oryzae

Tauco Kedelai Aspergillus Oryzae

Ragi tape Tepung beras Rhizopus, Aspergillus,

(3)

Keju biru Susu Penicililium roqueforti

Keju camembert Susu P. camemberti

1. RhizopusOligospora

2. Neurosporasitophia

(4)

4.AspergillusOryzae

5.Curvulariasp

II.KHAMIR

Khamir (yeast) merupakan jasad renik (mikroorganisme) yang pertama yang digunakan manusia dalam industri pangan. Orang-orang Mesir zaman dahulu telah menggunakan yeast dan proses fermentasi dalam memproduksi minuman beralkohol dan membuat roti pada lebih dari 5000 tahun yang lalu.

Setelah ditemukannya mikroskop Louis Pasteur pada akhir tahun 1860 menyimpulkan bahwa yeast merupakan mikroba hidup yang bertindak sebagai agen dalam proses fermentasi dan digunakan sejak zaman dahulu untuk menaikan adonan roti. Tidak lama setelah penemuan tersebut, dilakukan upaya untuk mengisolasi yeast secara murni.

(5)

Produk Yeast spesies

Susu segar, pasteurisasi Rhodotorula spp., Candida famata, C. diffluens, C. curvata, Kluyveromyces marxianus, Cryptococcus flavus.

Mentega Rhodotorula rubra, R. glutinis, Candida famata, C. diffluens, C. lipolytica, Cryptococcus laurentii. Yogurt Kluyveromyces marxianus, Candida famata,

Debaryomyces hansenii, Saccharomyces cerevisiae,

Hansenula anomala.

Keju Cottage dan segar Kluyveromyces marxianus, C. lipolytica, Candida famata

dan Candida yang lain, Debaryomyces hansenii, Cryptococcus laurentii, Sporobolmyces roseus. Keju lunak dimatangkan

dengan jamur (mold)

Kluyveromyces marxianus, Candida famata, Candida

lipolytica, Pichia membranafaciens, P. fermentans, Debaryomyces hansenii, Saccharomyces

cerevisiae,

Zigosaccharomyces rouxii.

1.Candidafamata

(6)

3.Cryptococcus laurentii

(7)
(8)

BAB III METODELOGI PERCOBAAN 1 Alat Percobaan a. Kacaobjek + tutup b. Cawan petri c. Pisau/cutter d. Tissu e. Spatula f. Korek g. Bunsen 2 BahanPercobaan a. Air suling

b. Media SDA steril c. Vaselin

3 ProsedurPercobaan

3.1 PengamatanMakroskopis

1. Sapkan isolate sampel yang telah diproleh dari pertumbuhan koloni pada media SDA. Buatkan gambar/fotonya, kemudian amati: warna, bentuk pertumbuhan, bentuk spora, dan cirri lain yang spesifik.

2. Catatlah semua hasil pengamatan makroskopis tersebut

3. Catatan: pertumbuhan kapang dapat ditentukan berdasarkan adanya spora seperti benang-benang/bulu halus, sedangkan pertumbuhan khamir terlihat seperti lender dan mengikat.

3.2 PengamatanMikroskopis( Uji Moist Chamber )

a. Siapkan cawan petri dan tempatkan 2-3 lapis tissue di dalmnya, kemudian teteskan tissue dengan air suling sampai kondisi lembab (tidak boleh terlalu basah)

(9)

c. Cawan petri yang telah berisi tissue lembab, kaca obyek + tutupnya di sterilisasi dalam autoklaf

d. Teteskan sedikit media SDA steril pada bagian tengah kaca obyek dan biarkan menjadi padat

e. Belah media SDA padat menjadi 2 bagian dengan cutte yang telah di flambir

f. Letakkan isolate/spora kapang atau khamir pada bagian belahan tadi

g. Tutup bagian belahan media dengan kaca pentup yang telah di olesi vaselin pada ke-3 sisinya.Usahakan agar vaselin tidak menyentuh spora h. Secara berkala lakukan pembasahan tissue yang menjadi alas kaca obyek i. Mikrokultur ini di inkubasi pada suhu kamar selama 24-48 jam

j. Hasilnya dilihat di bawah mikroskop k. Lakukan pengamatan dan pembuatan foto

l. Kapang atau khamir yang diidentifikasi dengan cara membandingkan hasil pengamatan di atas buku dengan rujukan

3.2. Hasil Percobaan

1. Pengamatan Makroskopis

Pada media SDA yang telah diinokulasi dengan sampel, terdapat koloni kapang dan khamir dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Kapang : berwarna hitam, berbulu, pertumbuhan cukup banyak dan membentuk bulatan-bulatan hitam.

b. Khamir : berwarna putih, mengkilat, pertumbuhan lebih banyak dari kapang dan membentuk bulatan-bulatan putih.

2. Pengamatan Mikroskopis (Uji Moist Chamber)

Pada percobaan ini, isolat sampel diamati dengan menggunakan media SDA (Saburoud Dextrose Agar) pada cawan yang berisi tissue basah dan telah disterilisasikan. Sampel diinokulasi pada media tersebut dan diinkubasi selama 48 jam. Saat diamati dibawah mikroskop, kapang terlihat memiliki hifa atau bulu-bulu halus. Sedangkan khamir, terlihat bening mengkilat

(10)

BAB IV

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN 4.1. Pembahasan

Identifikasi kapang dan khamir bertujuan untuk membedakan ciri-ciri dari kapang dan khamir baik secara makroskopik maupun mikroskopik. Percobaan ini dilakukan dengan menginokulasi isolat kapang dan khamir pada kaca objek yang ada dalam cawan petri yang lembab. Cawan petri dibuat lembab supaya kapang dan khamir dapat hidup. Sebelum kapang dan khamir diinokulasi pada kaca objek, teteskan media SDA pada cawan petri tunggu sampai kering kemudian belah dengan dengan cutter dibagian tengah. Setelah itu inokulasi isolat kapang dan khamir pada bagian belahan tadi. Tutup kaca objek dengan cover glass yang telah diolesi Vaselin. Vaselin berfungsi agar cover glass menempel pada kaca objek. Usahakan vaselin tidak menyentuh spora mikroba.

Setelah diinkubasi dapat dilihat perbedaan kapang dan khamir secara makroskopik yaitu dengan melihat pertumbuhan pada media, hasilnya kapang berwarna hitam sedangkan khamir berlendir kuning mengkilat. Untuk mengetahui perbedaan kapang dan khamir secara mikroskopik sampel diamati dengan mikroskop. Hasilnya kapang terlihat jelas memiliki banyak hifa atau bulu-bulu halus.

4.2. Kesimpulan

Identifikasi kapang dan khamir dilakukan dengan pengamatan makroskopis dengan melihat pertumbuhannya pada media pertumbuhan. Kapang berwarna hitam dan khamir berlendir kuning mengkilat.

Secara mikroskopis kapang memiliki bulu-bulu halus atau hifa dan teridentifikasi termasuk dalam jenis jamur Dermatofita sedangkan khamir berlendir mengkilat dan teridentifikasi termasuk dalam jenis jamur Nocardia asteorides, Nocardia brasiliensis.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A. Dan Reece, J. B., 2005. Biologi Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Hadioetomo, R, S., 1990. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia. Jakarta. Pelczar, M. W., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. UI Press. Jakarta.

Suriawiria, U., 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Gramedia. Jakarta. Volk, W. A. dan Margareth F. W., 1998. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta : Erlangga.

Zainuddin Ahmad,Riza,(2009), Cemaran Kapang Pada Pakan dan Pengendaliannya,Jurnal Litbang Pertanian, 28(1), 2009 : hal15

http://id.wikipedia.org/wiki/Kapang diakses pada Sabtu 13 April 2013 08.46WIB

http://www.kajianpustaka.com/2012/11/morfologi-reporduksi-dan-fisiologi.html#.UWldwEqPSSo diakses pada Sabtu 13 April 2013 08.46WIB Suhar,rizal, 2012, http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com/2012/01/klasifikasi-kapang.html diakses pada Sabtu 13 April 2013 08.46WIB

(12)

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN I PERTANYAAN

1. Apakah perbedaan makroskopis kultur kapang dan khamir ? Jawab:

Kultur kapang adanya spora seperti benang – benang atau bulu halus, sedangkan khamir adanya lendir yang mengkilat

2. Apakah fungsi tissue lembab pada percobaan ‘ moist chamber’? Jawab :

Untuk merekatkan cawan petri dan kaca objek pada saat disterilisasi dan di inkubasi, agar cawan petri dan kaca objek tidak bergeser.

3. Bagaimanakah cara sterilisasi cawan petri yang berisi tissue dan kaca obyek? Jawab :

a. cawan petri yang tidak steril disiapkan, kemudian dilapisi tissue 2-3 lembar. Tissue tersebut dibasahi dengan aquadest sampai semua permukaan tissue lembab (tidak boleh terlalu basah).

b. kaca obyek beserta cover glass diletakkan di atas tissue basah.

c. cawan petri yang sudah berisi kaca obyek di atas permukaan tissue basah tersebut dibungkus dengan kertas sampul lalu disterilisasi di dalam autoklaf selama 15 menit dengan suhu 121˚C.

4. dari percobaan ‘moist chamber’, dapatkah saudara bedakan ciri pertumbuhan kapang dan khamir?

Jawab :

Kapang merupakan kelompok fungi yang mempunyai filamen (miselium) dan berserabut seperti kapas , warnanya putih hingga berbagai warna (bila spora sudah tumbuh) tergantung spesies.Khamir tergolong fungi uniseluler. Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 m sampai 20-50 m, dan lebar 1-10. Penampakan yang terlihat khamir itu berlendir.

(13)

LAMPIRAN II

GAMBAR HASIL PERCOBAAN

Gambar

GAMBAR HASIL PERCOBAAN

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bahan bakar, sifat termal arang termpurung kelapa adalah penting dan bergantung pada struktur dan komposisinya yang juga dipengaruhi oleh parameter proses pembentukannya

Pandangan seperti tercermin di atas menjadi alasan untuk menyatakan bahwa pelaku dosa besar tetap menjadi bagian dari umat Islam (tidak ditolak keanggotaannya sebagai warga umat)

Teks sastra ini merupakan salah satu karya yang menuntut pembaca untuk dapat membedakan antara pengarang dan pencerita, tokoh Dini dengan pengarang yang bernama NH.. Dini,

Dalam tulisan ini penults akan memaparkan sebuah prosedur analisis butir soal dengan memu- satkan pada teori tes klasik, deng- an tujuan dapat memberikan se- buah wawasan bagi

Pengujian produk pada sampel yang terbatas menunjukkan bahwa pembelajaran tematik seni budaya menggunakan produk yaitu video teaterikalisasi Cowongan lebih baik

êç ïò Sejarah Fiksimini……… êç îò Pencetus Fiksimini………...òòòòòò éð íò Twitter Fiksimini……… éï.. Ýò Data

Melihat permasalahan pada media pengayaan yang melibatkan proses memancing naluri alamiah satwa melalui sebuah objek, kebutuhan ragam alternatif medianya, serta media mudah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh secara simultan dan parsial antara kepemilikan manajerial, profitabilitas dan leverage terhadap perataan laba