• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR..."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

xiv

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PERSYARATAN GELAR ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ... v

UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

RINGKASAN ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR DIAGRAM ... xvii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 6 1.4 Manfaat Penelitian ... 6 1.4.1 Manfaat Akademis ... 6 1.4.2 Manfaat Praktis ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN ... 8

2.1 Tinjauan Pustaka ... 8

2.2 Kerangka Berpikir dan Konsep ... 12

(2)

xv

2.2.2 Konsep ... 14

2.3 Landasan Teori... 19

2.3.1 Teori Perilaku... 19

2.3.2 Teori Behavioral Setting (Seting Perilaku) ... 27

2.3.3 Teori Ruang Publik ... 31

2.3.4 Teori Seting ... 42

2.4 Model Penelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 48

3.1 Rancangan Penelitian ... 48

3.2 Lokasi Penelitian ... 50

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 51

3.4 Instrumen Penelitian ... 53

3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.5.1 Observasi... 54

3.5.2 Dokumen ... 55

3.6 Metode dan Teknik Analisa Data ... 56

3.7 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisa Data ... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Gambaran Umum Monumen Ground Zero ... 59

4.2 Aktivitas Wisatawan Pada Area Monumen Ground Zero ... 67

4.2.1 Pemetaan Berdasarkan Pelaku (Person-Centered Mapping) ... 68

4.2.2 Faktor Individu... 95

4.2.3 Faktor Lingkungan ... 96

4.3 Spot Berkumpul Wisatawan Pada Monumen Ground Zero ... 97

4.3.1 Pemetaan Berdasarkan Tempat (Place-Centered Mapping) ... 98

4.3.2 Kenyamanan ... 102

4.3.3 Pemandangan (View) ... 103

4.4 Perbedaan Aktivitas Wisatawan Berdasarkan Dimensi Waktu di Area Monumen Ground Zero ... 103

(3)

xvi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 105 5.1 Simpulan ... 105 5.1.1 Aktivitas Wisatawan Pada Area Monumen Ground Zero ... 106 5.1.2 Spot-spot Tempat Berkumpul Wisatawan Pada Area Monumen Ground

Zero ... 108 5.1.3 Perbedaan Aktivitas Wisatawan Berdasarkan Dimensi Waktu Di Area

Monumen Ground Zero ... 110 5.2 Saran ... 110

(4)

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Kerangka Berpikir ... 13 Diagram 2.2 Model Penelitian ... 47 Diagram 3.1 Rancangan Penelitian ... 49

(5)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data ... 53

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data... 56

Tabel 3.3 Penyajian Hasil Analisis Data ... 58

Tabel 4.1 Pemetaan Perilaku Pertama Pada Siang Hari ... 69

Tabel 4.2 Pemetaan Perilaku Pertama Pada Sore Hari ... 71

Tabel 4.3 Pemetaan Perilaku Pertama Pada Malam Hari ... 73

Tabel 4.4 Pemetaan Perilaku Kedua Pada Siang Hari ... 75

Tabel 4.5 Pemetaan Perilaku Kedua Pada Sore Hari ... 78

Tabel 4.6 Pemetaan Perilaku Kedua Pada Malam Hari ... 80

Tabel 4.7 Pemetaan Perilaku Ketiga Pada Siang Hari ... 82

Tabel 4.8 Pemetaan Perilaku Ketiga Pada Sore Hari ... 85

Tabel 4.9 Pemetaan Perilaku Ketiga Pada Malam Hari ... 87

Tabel 4.10 Pemetaan Perilaku Keempat Pada Siang Hari ... 89

Tabel 4.11 Pemetaan Perilaku Keempat Pada Sore Hari ... 91

(6)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian ... 50

Gambar 4.1 Makna Desain Monumen Ground Zero ... 60

Gambar 4.2 Kawasan Monumen Ground Zero... 61

Gambar 4.3 Badan Jalan dan Trotoar di Kawasan Monumen Ground Zero ... 62

Gambar 4.4 Lahan Kosong Bekas Sari Club di Sebelah Barat Monumen ... 63

Gambar 4.5 Toko Pakaian di Sebelah Barat Monumen Ground Zero ... 64

Gambar 4.6 Toko Farmacy dan Fashion di Sebelah Barat Daya Monumen ... 65

Gambar 4.7 Club Malam Yang Berada di Depan Monumen Ground Zero... 67

Gambar 4.8 Sebaran Pola Wisatawan Pada Siang Hari di Area Monumen ... 70

Gambar 4.9 Sebaran Pola Wisatawan Pada Sore Hari di Area Monumen ... 72

Gambar 4.10 Sebaran Pola Wisatawan Pada Malam Hari di Area Monumen ... 74

Gambar 4.11 Sebaran Pola Wisatawan Pada Siang Hari di Area Monumen... 76

Gambar 4.12 Sebaran Pola Wisatawan Pada Sore Hari di Area Monumen ... 79

Gambar 4.13 Sebaran Pola Wisatawan Pada Malam Hari di Area Monumen ... 81

Gambar 4.14 Sebaran Pola Wisatawan Pada Siang Hari di Area Monumen... 83

Gambar 4.15 Sebaran Pola Wisatawan Pada Sore Hari di Area Monumen ... 86

Gambar 4.16 Sebaran Pola Wisatawan Pada Malam Hari di Area Monumen ... 88

Gambar 4.17 Sebaran Pola Wisatawan Pada Siang Hari di Area Monumen... 90

Gambar 4.18 Sebaran Pola Wisatawan Pada Sore Hari di Area Monumen ... 92

Gambar 4.19 Sebaran Pola Wisatawan Pada Malam Hari di Area Monumen ... 94

Gambar 4.20 Aktivitas Wisatawan Pada Spot-spot di Area Monumen ... 100

(7)

ix ABSTRAK

POLA PERILAKU WISATAWAN PADA MONUMEN GROUND ZERO DI LEGIAN, KUTA

Monumen Ground Zero didirikan untuk memperingati terjadinya peristiwa ledakan bom di Legian Kuta pada tanggal 12 Oktober 2002. Seiring dengan perkembangan pariwisata di kawasan Legian, keberadaan Monumen Ground Zero tanpa didukung dengan ketersediaan lahan yang mencukupi, berdampak pada bermunculannya sektor informal (seperti pedagang kaki lima, perilaku wisatawan yang duduk diatas trotoar) yang memanfaatkan ruang-ruang publik, sehingga mengakibatkan berkurangnya luasan ruang publik dan kenyamanan pejalan kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas wisatawan pada Monumen Ground Zero, mengidentifikasi spot-spot yang menjadi tempat berkumpul wisatawan, serta mengidentifikasi perbedaan aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan berdasarkan dimensi waktu di area Monumen Ground Zero.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan induktif dengan metode kualitatif deskriptif dan kualitatif rasionalistik yang menekankan ketajaman serta kepekaan berpikir peneliti untuk mendapatkan gambaran menyeluruh di area Monumen Ground Zero.

Ada beberapa hasil dalam penelitian ini, yaitu (a) aktivitas wisatawan pada area Monumen Ground Zero, antara lain jalan-jalan, mengobrol, bermain, duduk, berdiri, berfoto, ziarah dan makan yang dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor lingkungan. (b) Spot-spot yang menjadi tempat berkumpul wisatawan di area Monumen Ground Zero adalah spot I (trotoar yang berada di depan Monumen), spot II (trotoar di sebelah tenggara Monumen) dan spot III (trotoar di sebelah barat daya Monumen). (c) Perbedaan aktivitas yang dilakukan wisatawan berdasarkan dimensi waktu di area Monumen Ground Zero yaitu terjadinya aktivitas pemanfaatan ruang publik oleh wisatawan lebih banyak terjadi pada malam hari dibandingkan pada siang hari dan sore hari. Wisatawan yang diamati dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.

Dalam upaya penyediaan ruang publik, pemerintah daerah seharusnya melakukan beberapa upaya pendekatan awal untuk mengetahui aktivitas dan perilaku wisatawan di area monumen sehingga desain yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan wisatawan pada area tersebut.

(8)

x

ABSTRACT

THE PATTERN OF TOURIST BEHAVIOR ON THE GROUND ZERO MONUMENT IN LEGIAN, KUTA

Ground Zero Momument was built to remember of bomb explosion in Legian Kuta on the date October, 12nd 2002. Along with the development of tourism in the Legian area. The existence of the Ground Zero Monument without supported by the complete of availability land, have the impact on arise informal sector (vendors and behavior of tourists who was sat down on the sidewalk) that utilizing the public space, so that cause in the reduction of public space and the comfort of pedestrian. The purpose of this research is to identify the activity of tourist on Ground Zero Monument, to identify the spot that became a muster area of tourist, and to identify the contradiction of activity who is do by tourist based on the dimensions of time in the area of Ground Zero Monument.

This research was apply the Qualitative Research Method. The approach that was used on this research is inductive approach that was used on this research is inductive approach with qualitative descriptive method and qualitative rasionalistic method that emphasizes on the sharpness and the sensitivity of thinking researcher to got a comprehensive picture in the area of Ground Zero Monument.

There are several results in this research, namely : (a) activities of tourist in the area of Ground Zero Monument were walked, chat, played, sat down, stand up, took a picture, pilgrimage and ate, that was affected by the individual factor and environmental factor. (b) the spot that became a muster area of tourist in the area of Ground Zero Monument were spot I (the sidewalk in front of the monument), spot II (the sidewalk in the south west of monument), spot III (the sidewalk in the south east of monument). (c) The contradiction of activity who was did by tourist based on the dimensions of time in the area of Ground Zero Monument that was the activities on utilization of public space by tourist more occurred at night compared at daylight and evening. The tourists who was observed in this study were the domestic tourists and foreign tourists.

In efforts to provide the public space, local government should do some preliminary approach attemps to determine the activity and behavior of monument tourist so that the design produced in accordance with the needs of the monument tourist.

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari empat subbab, setiap subbab memiliki penjelasan mengenai pemilihan penelitian. Berisikan latar belakang yang menjelaskan mengapa penelitian memilih kajian penelitian mengenai perilaku wisatawan pada monumen ini. Selanjutnya, terdapat rumusan masalah yang merupakan masalah-masalah yang timbul dalam penelitian ini. Kemudian akan dilanjutkan dengan subbab yang memaparkan tujuan dilakukannya penelitian ini yang dimana tujuan tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan secara umum dan tujuan khusus guna memecahkan masalah yang ada. Subbab terakhir adalah manfaat yang akan didapatkan oleh berbagai pihak dari diadakannya penelitian ini.

1.1 Latar Belakang

Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang sudah terkenal sampai ke mancanegara dan memiliki kedudukan yang dapat disejajarkan dengan daerah-daerah tujuan wisata lain yang ada di dunia. Sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia, pergembangan pariwisata di Bali telah mengalami kemajuan yang sangat pesat baik dari kualitas maupun kuantitas. Hal ini, dapat dilihat dari perkembangan dan bertambahnya sarana dan prasarana pariwisata seperti akomodasi, transportasi, fasilitas rekreasi, hiburan, komunikasi dan atraksi wisata. Perkembangan pariwisata di Bali dibarengi dengan adanya isu sentral yang dihebohkan oleh teroris.

Kata terorisme telah menjadi kata kunci yang populer dalam media-media luar negeri pasca tragedi WTC (World Trade Center) Amerika pada tanggal 11

(10)

2

September 2001. Sekitar awal tahun 2002, perdebatan tentang ada tidaknya “teroris“ di tanah air terjawab terutama setelah terjadinya tragedi bom Bali pada tanggal 12 Oktober 2002 tepatnya di Legian, Kuta. Terkait dengan itu, wacana media massa di tanah air pada saat itu menjadikan tragedi bom Bali sebagai isu utama. Kehadiran wacana tersebut memunculkan simbol-simbol dan ikon-ikon baru. Tajuk Rencana Kompas pada tanggal 14 Oktober 2002 diberi judul “Kembalikan Baliku”. Berita itu antara lain memunculkan kata Bali tidak hanya sebagai miniatur Indonesia, tetapi juga menyebut Bali sebagai simbolisme bagi dunia internasional.

Saat ini di Legian Kuta telah didirikan sebuah monumen peringatan yang dikenal dengan nama Monumen Bom Bali atau sering disebut dengan Monumen Ground Zero. Monumen ini sekaligus menjadi sebuah tempat wisata di Bali yang banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Antusias wisatawan untuk mengetahui monumen Ground Zero Bali sangatlah tinggi, terutama wisatawan mancanegara yang pertama kali berkunjung ke Bali. Di monumen peringatan ini terpampang nama-nama korban dan negara asal dari korban bom Bali tersebut.

Area Monumen Bom Bali (Ground Zero) ini berfungsi sebagai ruang publik baru di Legian Kuta yang sekaligus menjadi spot pariwisata yang biasanya dijadikan tempat berkumpul untuk melakukan aktivitas seperti sekedar duduk-duduk atau foto-foto. Spot pariwisata adalah area atau kawasan geografis yang berbeda dalam suatu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat unsur; daya tarik wisata, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, masyarakat serta

(11)

3

wisatawan yang saling terkait dan melengkapi untuk terwujudnya kegiatan kepariwisataan, Yoeti (1996).

Didirikannya suatu ruang publik baru di Legian Kuta yaitu Monumen Ground Zero diantara padatnya club malam, café, restaurant, dan lain-lain yang berdampak pada kesesakan dan kepadatan pada area tersebut. Selain itu, berdampak pada pemanfaatan fungsi ruang publik lainnya, dalam hal ini adalah pemanfaatan fungsi trotoar oleh wisatawan dikarenakan tidak tersedianya tempat untuk duduk, sehingga para wisatawan memanfaatkan trotoar untuk tempat duduk. Hal disebabkan perancang (arsitek) memang bermaksud agar wisatawan yang datang kesana dalam waktu yang singkat (tidak berlama-lama), dikarenakan luasan area monumen sangat terbatas sehingga tidak memungkinkan untuk menyediakan tempat untuk duduk. Tetapi kenyataan dilapangan perilaku wisatawan malah tidak sesuai dengan harapan perancang, wisatawan justru duduk-duduk di atas trotoar yang ada.

Trotoar yang memiliki fungsi utama untuk pejalan kaki juga dimanfaatkan sebagai tempat berjualan (menawarkan) sesuatu kepada para pengunjung yang dilakukan oleh para pemilik bar atau restoran di sekitar area Monumen Ground Zero tersebut. Penyalahgunaan area parkir yang tidak sesuai dengan rambu lalu lintas juga sering terjadi, seperti halnya terdapat penanda dilarang parkir tetapi tetap dijadikan tempat parkir oleh para sopir angkutan taxy maupun mobil pribadi. Pemanfaatan sarana publik untuk fungsi lain ini menyebabkan tak terhindarnya kemacetan di sekitar area monumen Ground Zero. Kemacetan terjadi pada sore sampai malam sekitar jam 23.00 WITA. Pada malam hari terjadi tingkat

(12)

4

kemacetan lalu lintas yang paling tinggi, hal ini disebabkan wilayah tersebut sebagai wilayah yang lebih aktif pada malam hari.

Penelitian mengenai perilaku wisatawan pada suatu destinasi pariwisata di Bali telah banyak dilakukan. Misalnya, perilaku yang berkaitan dengan masalah kepuasan wisatawan, perilaku wisatawan berkunjung kembali (revisit) dan seterusnya. Penelitian seperti ini tidak mengkaitkannya dengan setting destinasi. Sedangkan disisi lain, penelitian arsitektur tentang setting destinasi pariwisata juga telah banyak dilakukan namun tidak memperhatikan perilaku wisatawan di destinasi tersebut. Para perancang berkeyakinan dengan hasil rancangannya tersebut, perilaku dari pengguna (user) akan mengikutinya. Inilah kemudian yang menimbulkan adanya kesenjangan antara apa yang idealnya dengan kenyataan yang ada dilapangan.

Dalam penelitian ini mencoba mengkombinasikan perilaku wisatawan dengan setting fisik pada area monumen (environmental-behavioral), sehingga adanya jembatan untuk menghubungkan berbagai bidang ilmu dalam menunjang kegiatan perencanaan dan perancangan. Usaha penelitian ini diharapkan akan dapat menciptakan bentuk perencanaan dan perancangan setting fisik yang lebih memperhatikan masalah-masalah kemanusiaan. Penelitian ini penting dilakukan karena untuk menemukan fenomena-fenomena dari perilaku wisatawan, dilihat dari segi kebutuhan ruang dan jenis aktivitas yang dilakukan wisatawan (mancanegara dan domestik) sehingga dalam perencanaan ruang publik kedepannya bisa lebih memenuhi apa sebenarnya yang dibutuhkan pengunjung yang berkunjung ke monumen peringatan.

(13)

5

Kealpaan penelitian “perilaku-setting” membuat para perancang (arsitek) hanya menelaah setting fisik tanpa membahas hubungannya dengan perilaku wisatawan dalam hal penggunaan setting tersebut. Sehingga hal ini akan menjadi sangat deterministis dengan hanya mengandalkan pada pertimbangan perancang sendiri. Tetapi yang terjadi dilapangan malah ketidakcocokan antara hal yang diinginkan oleh perancang dengan kebutuhan dan keinginan pengguna (users), hal ini menyebabkan adanya suatu kesenjangan antara apa yang idealnya dengan apa yang nyata dilapangan.

Berdasarkan kondisi perilaku wisatawan tersebut, maka penelitian mengenai pola perilaku ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang utuh terhadap fenomena perilaku wisatawan pada Monumen Ground Zero, dilihat dari jenis aktivitas, spot-spot berkumpul wisatawan dan perbedaan aktivitas berdasarkan dimensi waktu yang dilakukan oleh wisatawan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang peneliti merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Seperti apa aktivitas wisatawan domestik dan mancanegara pada area Monumen Ground Zero di Legian, Kuta?

2. Dimana spot-spot yang menjadi tempat berkumpul wisatawan domestik dan mancanegara di area Monumen Ground Zero?

3. Apakah ada perbedaan aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan domestik dan mancanegara berdasarkan dimensi waktu di area Monumen Ground Zero Legian, Kuta?

(14)

6

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian (research question), adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan mengidentifikasi aktivitas wisatawan domestik dan mancanegara pada area monumen Ground Zero Legian, Kuta.

2. Mengetahui spot-spot yang menjadi tempat berkumpul dari wisatawan domestik dan mancanegara di area Monumen Ground Zero.

3. Mengetahui jenis aktivitas yang dilakukan wisatawan domestik dan mancanegara berdasarkan dimensi waktu di area monumen Ground Zero Legian, Kuta.

1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

a. Bagi dunia ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya data mengenai hubungan antara ilmu arsitektur dengan ilmu sosial yang berkaitan dengan interaksi sosial pengunjung. Disamping memperkaya data pembahasan ini dapat dijadikan referensi, khususnya sebagai studi kasus terhadap pengaruh perilaku terhadap ruang-ruang yang merupakan ruang publik dengan fungsi masing-masing. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu penelitian yang menambah pengetahuan dalam bidang arsitektur dan bidang ilmu sosial. b. Hasil penelitian ini yang tersajikan dalam format ilmiah, diharapkan dapat

memperkaya khasanah keilmuan di bidang perencanaan manajemen pembangunan desa dan kota.

(15)

7

c. Sebagai bahan referensi untuk membuat rancangan suatu objek yang memiliki daya tarik wisata dalam hal mempertimbangkan perilaku wisatawan di area objek tersebut dalam perencanaan ruang publik.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Badung khususnya, diharapkan dapat dipakai sebagai salah satu acuan dalam perencanaan ruang publik kedepannya perlu memperhatikan serta mengantisipasi tentang perilaku wisatawan agar rancangan dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. b. Sebagai acuan dalam memahami pola perilaku wisatawan dalam

pemanfaatan fungsi sarana ruang publik terhadap efektivitas pengguna jalan dan fungsi dari area tersebut.

c. Memberikan informasi tentang perilaku di suatu area yang dapat mengubah penggunaan fungsi ruang publik pada suatu area penelitian. d. Memberi masukan dalam proses Post, Occupancy, Evaluation, dalam hal

Referensi

Dokumen terkait

Kecamatan Ubud adalah salah satu tujuan wisata yang paling penting di Bali untuk wisatawan domestik dan internasional lokal. Pengembangan kawasan wisata dekat untuk membangun

Selain itu, dengan adanya Klinik Rehabilitasi Medik di Badung, diharapkan fasilitas dan pelayanan yang diberikan dapat menjangkau masyarakat yang ada di Kabupaten

Pro dan Kontra tentang Tingkat Efisiensi Penggunaan Ruang Sebuah Unit Hunian di Perumahan Vertikal Berkaitan dengan Perbandingan antara Ruang yang Terisi Perabot dengan

Pendekatan Kebutuhan Ruang Pelaku Kegiatan Pertandingan pada Stadion Sepakbola .... Pendekatan Kebutuhan Ruang Penonton pada Stadion

Gambar 41 Bagan hubungan ruang pada Desa Wisata Sembungan Dieng

Pendekatan Pelaku dan Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Utama .... Pendekatan Pelaku dan Kebutuhan Ruang Zona

Fungsi Ruang yang Ada pada Penggal Jalan Pemuda .... Fungsi Ruang yang Dikembangkan pada Penggal Jalan

Grafik Nilai Tengah Kelompok Variabel Tipologi Pemusatan Aktivitas Ekonomi di Kawasan Joglosemar ... Peta Hirarki Pemusatan