4
sebagai dasar analisa dan hasil yang dicapai. Teori penunjang dibahas antara lain teori tentang kerajinan seni di Bali, konsep dasar game, Corona SDK, Lua, Adobe illustrator, Spritelog dan lain-lain.
2.1 State of the Art
Banyak budaya daerah hingga saat ini sudah dikemas kedalam sebuah
game pembelajaran ataupun game dengan genre lainnya. Budaya lokal yang
sering diangkat antara lain baik menu masakan khas ataupun kerajinan lokal. Berikut merupakan beberapa penelitian yang mengembangkan atau mengemas budaya lokal kedalam sebuah game khususnya game mobile.
Ida Bagus Danni Krisnawan dalam penelitiannya yang berjudul “Rancang Bangun Game Edukasi Lawar Bali Pada Platform Android” pada Tahun 2014 yang merancang sebuah game yang mengemas masakan khas Bali. Game ini mengajarkan bagaimana susunan pembuatan lawar dari proses pencampuran bumbu dan campuran daging dengan menggunakan pendekatan drag and drop
touch. Jenis lawar yang disediakan pada game ini cukup banyak, mulai dari lawar
daging babi, lawar nangka dan lawar ayam. Game ini dimainkan dengan cara mengikuti langkah-langkah yang akan tampil kedalam layar smartphone. Game ini memiliki beberapa fitur seperti menu cerita yang berisi informasi berbagai jenis lawar yang ada di Bali (Danni Krisnawan, 2014).
Bamboomedia dalam Game Pendidikan Budaya D’kala yang merupakan sebuah game interaktif untuk mengenalkan Budaya Bali Ogoh-ogoh. Ide game diambil dari perayaan hari raya nyepi di Bali yaitu ritual arak-arakan Ogoh-ogoh yang kemudian dikemas menjadi sebuah game pazzel dimana pemain dihadapkan pada persoalan untuk menyatukan bagian Ogoh-ogoh mulai dari kepala sampai kaki. Setelah gambar Ogoh-ogoh berhasil diselesaikan, maka muncul animasi arak-arakan Ogoh-ogoh sampai proses pembakarannya (Bamboomedia, 2012).
Game Tapel Bali merupakan game yang terinspirasi pada game yang telah
disebutkan, yaitu menggunakan konsep drag and drop. Alur permaianan dimulai dengan menyusun bentuk tapel sesuai dengan tantangan yang diberikan, kemudian pemain memilih bentuk setiap bagiannya lalu menarik dan meletakkan pada posisi bagian yang dimaksud dan sesuai dengan tantangan pada setiap level. Tinggat kemiripan dengan tantangan mempengaruhi apakah pemain dikatakan berhasil atau gagal. Untuk menyelesaikan satu level permainan user atau pemain harus mengikuti rule permaianan antara lain: tapel yang dibuat setidaknya memiliki kemiripan 75% dan hanya mendapat satu buah bintang. Fungsi poin atau bintang berpengaruh pada bonus yang didapat, semakin sedikit bintang atau poin yang didapat maka semakin sedikit pula bonus berupa informasi mengenai tapel yang telah berhasil diselesaikan dalam satu level.
Tipe permainan random dimulai dengan system mengacak perbagian bentuk tapel sehingga membentuk sebuah gambar tapel yang nantinya harus di buat semirip mungkin dengan gambar hasil random oleh pemain. Tipe permainan ini bentuk dasar muka tapel langsung muncul sehingga pemain hanya perlu memilih bentuk-bentuk perbagian yang lain sesuai dengan gambar. Tipe permainan free play merupakan tipe permainan untuk membuat sebuah tapel sesuka hati sesuai dengan templete bentuk yang sudah disediakan. Pemain memilih bentuk kemudian memasang bentuk satu persatu dengan drag and drop
object, mewarnai sesuai dengan jumlah warna yang ada dan menyimpan hasil
tapel kedalam system directory device Android.
2.2 Game
Game adalah sebuah aplikasi atau software yang dibuat dengan tujuan
untuk menghibur penggunanya. Membuat sebuah aplikasi game oriantasinya adalah pada apa yang sedang menjadi trend dan apa yang banyak orang atau pengguna sukai, meskipun sebenarnya tidak dibutuhkan oleh pengguna.
Sebuah game, seperti bentuk media lainnya, dapat dikelompokkan ke dalam beberapa genre berdasarkan banyak pertimbangan, seperti cara bermain, tujuan, dan seni di dalamnya. Karena genre bergantung pada isi, genre banyak
berubah dan bertambah. Genre dapat merupakan gabungan genre lainnya. Genre juga dapat merupakan bawaan, permainan, seperti music, action, strategi,
adventure atau cerita, horror, dan permainan simulasi.
2.2.1 Game Engine
Game engine merupakan sebuah komponen inti software dari sebuah game
ataupun aplikasi lain yang menggunakan grafik secara real time. Game engine mempunyai development tools dengan tampilan visual dan terintegrasi di dalam
IDE (integrated development environment) sehingga tools-tools development
tersebut dapat digunakan kembali untuk mengembangkan game yang lain. Secara lisensi game engine terbagi menjadi dua yaitu: open source dan komersial. Contoh
game engine open source yang terkenal adalah Crystal Space dan Ogre,
sedangkan game engine komersial terkenal dan banyak digunakan saat ini adalah
Torque game engine. Game engine sering disebut game middleware karena game engine mempercepat pengembangan sebuah game, mengurangi biaya yang di
keluarkan untuk pemgembangan, tingkat kompleksitas dari pengembangan game, yang merupakan faktor utama untuk bersaing di dalam industri game.
2.3 Android
Android merupakan sistem operasi open source yang saat ini dimiliki oleh perusahaan besar di bidang teknologi yaitu Google. Android sendiri merupakan sebuah sistem operasi berbasis kernel Linux yang dirancang untuk platform
mobile terutama untuk perangkat yang mendukung layar sentuh.
Android sendiri didirikan pada bulan Oktober 2003 oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White, di Palo Alto, California, untuk mengembangkan perangkat seluler pintar yang lebih sadar akan preferensi penggunanya. Tujuan utama pengembangan Android adalah untuk mengembangkan sebuah sistem operasi canggih yang diperuntukkan bagi kamera digital, namun kemudian disadari bahwa pasar untuk perangkat tersebut tidak cukup besar, dan pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon pintar untuk menyaingi Symbian dan Windows Mobile.
Android diakuisisi pada tanggal 17 Agustus 2005 oleh Google, dan menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google. Pendiri Android seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan setelah diakuisisi oleh Google.
Gambar 2.1 Logo Android (Sumber: http://www.android.com/)
Tim Google yang dipimpin oleh Rubin mulai mengembangkan platform perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux. Google memasarkan
platform tersebut kepada produsen perangkat seluler dan operator nirkabel,
dengan janji bahwa mereka menyediakan sistem yang fleksibel dan bisa diperbarui. Google telah memilih beberapa mitra perusahaan perangkat lunak dan perangkat keras, serta mengisyaratkan kepada operator seluler bahwa kerjasama ini terbuka bagi siapapun yang ingin berpartisipasi. Android dari pertama kali dikenalkan kepublik telah memiliki beberapa versi yang disusun berdasarkan alphabet mulai dari Cupcake, Donut, Eclair, Ginger bread, Honey comb, Ice cream sandwich, Jelly bean, versi 4.4 atau dikenal dengan nama Android Kitkat dan yang baru saja dirilis adalah Android 5.0 dan Android 5.1 yang diberi nama Android Lollipop.
2.3.1 Antarmuka Android
Antarmuka pengguna pada Android didasarkan pada manipulasi langsung, menggunakan masukan sentuh yang serupa dengan tindakan di dunia nyata, misalnya mengetuk (tapping), menggesek (swiping), dan mencubit (pinching), untuk memanipulasi obyek di layar. Input pengguna direspon dengan cepat dan
juga tersedia antarmuka sentuh layaknya permukaan air. Perangkat keras internal seperti akselerometer, giroskop, dan sensor proksimitas digunakan oleh beberapa aplikasi untuk merespon tindakan pengguna, misalnya untuk menyesuaikan posisi layar dari portait ke landscape. Layar depan Android biasanya terdiri dari ikon-ikon aplikasi dan widget. Ikon aplikasi berfungsi menjalankan aplikasi terkait, sedangkan widget menampilkan konten secara langsung dan update otomatis, misalnya prakiraan cuaca, kotak masuk pengguna, atau menampilkan berita utama secara langsung dari layar depan. Layar depan bisa terdiri dari beberapa halaman, pengguna dapat menggeser bolak-balik antara satu halaman ke halaman lainnya, yang memungkinkan pengguna Android untuk mengatur tampilan perangkat sesuai dengan selera mereka. Di bagian atas layar terdapat status bar, yang menampilkan informasi tentang perangkat dan konektivitasnya. Status bar ini bisa "ditarik" ke bawah untuk membuka layar notifikasi yang menampilkan informasi penting atau pembaruan aplikasi, misalnya SMS masuk dan update dari aplikasi yang ter-install di smartphone.
Beberapa aplikasi pihak ketiga yang tersedia di Google Play dan di toko aplikasi lainnya secara ekstensif mampu mengatur kembali tema layar depan Android, dan bahkan bisa meniru tampilan sistem operasi lain. Kebanyakan produsen telepon seluler dan operator nirkabel menyesuaikan tampilan perangkat Android buatan mereka untuk membedakannya dari pesaing mereka.
2.3.2 Android Market
Android market pertama kali dibuka pada oktober 2008 oleh Google. Android Market atau sekarang lebih dikenal dengan nama Google Play merupakan toko online untuk software atau aplikasi di Android yang memungkinkan pengguna menemukan aplikasi pihak ketiga. Android Market merupakan sarana untuk memasarkan aplikasi oleh para developers aplikasi Android agar dikenal oleh khalayak umum. Aplikasi di Android Market sendiri bisa dikategorikan ke dalam dua kategori yaitu berbayar dan gratis. Untuk versi yang berbayar dapat dibeli menggunakan mata uang sesuai Negara yang didukung oleh google seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1 dibawah.
Tabel 2.1 Purchase and Selling Option per country
(sumber:support.google.com/googleplay/android-developer/)
Location Supports Developer Registration Supports Merchant Registration Developer Default Currency Argentina ✔ ✔ USD Armenia ✔ ✘ ☆ Aruba ✔ ✘ ☆ Australia ✔ ✔ AUD Austria ✔ ✔ EUR India ✔ ✔ INR Indonesia ✔ ✔ IDR Ireland ✔ ✔ EUR Israel ✔ ✔ ILS Italy ✔ ✔ EUR
Tabel 2.1 menunjukkan bahwa Indonesia sudah bisa atau di-support oleh Google untuk pengembang aplikasi yang berbayar.
2.4 OpenGL
OpenGL atau Open Graphics Library merupakan spesifikasi standar yang mendefinisikan sebuah lintas-bahasa, lintas platform API untuk mengembangkan aplikasi yang menghasilkan grafis komputer 2D maupun3D. Antarmuka terdiri dari lebih dari 250 panggilan fungsi yang berbeda yang dapat digunakan untuk menggambar tiga dimensi yang memiliki adegan-adegan kompleks dari bentuk-bentuk primitif sederhana. OpenGL dikembangkan oleh Silicon Graphics Inc (SGI) pada Tahun 1992 dan secara luas digunakan dalam CAD, realitas maya, visualisasi ilmiah, visualisasi informasi, dan simulasi penerbangan. Hal ini juga digunakan dalam video game, dimana OpenGL dikelola oleh sebuah teknologi konsorsium nirlaba yaitu Khronos Group.
OpenGL merupakan API yang dikembangkan dengan menggunakan Bahasa C, yang menggunakan detail spesifikasi yang bagus seperti penggunaan
pixel dan garis untuk mengembangkan sebuah grafik. OpenGL sendiri
menerapkan spesifikasi atau berjalan diatas GPU (Grafical Processing Unit) sehingga perangkat yang ingin menjalankan game harus mempunyai GPU yang bagus agar game dapat berjalan dengan baik dan lancar.
2.5 Android SDK (Software Development Kit)
Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset perangkat lunak untuk Handphone yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang dikeluarkan oleh Google. Fungsi SDK salah satunya digunakan untuk melakukan remote shell (command) terhadap handset Android dari PC, serta banyak lagi fungsi lainnya.
2.6 Corona SDK (Software Development Kit)
Corona SDK (Software Development Kit) adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat aplikasi mobile, khususnya pada platform iOS dan Android. Corona SDK menggunakan bahasa pemrograman Lua yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan aplikasi yang komplit dengan memanfaatkan API (Application Programming Interface) yang dimiliki oleh Corona. Corona dibuat oleh Ansca (http://www.anscamobile.com), sebuah perusahaan kecil di Palo Alto, California.
Corona Labs diciptakan pada Tahun 2008 sebagai usaha yang didukung perusahaan di Palo Alto, California. Sebelum Corona, tim Labs Corona bertanggung jawab untuk menciptakan banyak alat-alat standar yang sering dijumpai (Burton. 2013). Corona SDK berbeda dari bahasa pemrograman lainnya, di dalam Corona SDK sendiri telah tertanam worksheet dan sistem debugging. Corona SDK menggunakan editor teks dasar untuk menulis kode, dan editor grafis untuk membuat gambar. Corona sendiri hanya akan bertugas menyusun dan
running program. Corona merupakan suatu software engine yang cocok untuk
pengembangan aplikasi berbasis game. Corona memiliki ekstensi data berbasis Lua. Bahasa pemrograman berbasis Lua merupakan ekstensi data yang cocok untuk game karena ringan dan mudah untuk dioperasikan.
Gambar 2.2 Logo corona SDK (Sumber: coronalabs.com)
Keuntungan dalam penggunaan software engine ini dalam pengembangan aplikasi game, salah satunya yang paling menakjubkan adalah Cross Platform
Development. Cross Platform Development berarti Corona mendukung
pengembangan aplikasi pada sistem operasi berbasis iOS & Android, sehingga dengan sekali kerja bisa menghasilkan sebuah aplikasi atau game yang dapat berjalan di dalam dua platform.
2.7 Lua
Lua merupakan bahasa pemrograman multi paradigma yang dirancang sebagai scripting language dengan extendsible semantic sebagai tujuan utama. Lua diciptakan pada 1993 oleh Roberto Ierusalimschy, Luiz Henrique de Figueiredo, dan Waldemar Celes, anggota Kelompok Teknologi Komputer Grafis (Tecgraf) di Universitas Katolik Kepausan Rio de Janeiro , di Brasil .
Gambar 2.3 Logo Lua (Sumber: www.lua.org)
Lua dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh tim di PUC-Rio, Universitas Katolik Kepausan Rio de Janeiro di Brasil. Lua lahir dan dibesarkan di Tecgraf, Komputer Grafis Technology Group dari PUC-Rio, dan sekarang
bertempat di Lablua. Kedua Tecgraf dan Lablua adalah laboratorium Departemen Ilmu Komputer PUC-Rio (Burton. 2013).
Bahasa pemrograman Lua merupakan bahasa pemprograman cepat dan ringan dalam menjalankan bahasa scripting. Lua menggabungkan sintaks
prosedural sederhana dengan deskripsi data, yang di dasari oleh array asosiatif
dan semantik extensible. Lua dinamis diketik, berjalan dengan menginterpretasikan bytecode untuk mesin virtual berbasis mendaftar, dan memiliki manajemen memori otomatis dengan pengumpulan sampah tambahan, sehingga ideal untuk konfigurasi, scripting, dan prototyping cepat (Ierusalimschy. 2012).
2.8 Notepad++
Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode sumber yang berjalan di sistem operasi Windows. Notepad++ menggunakan komponen
Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyunting teks. Notepad++
didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas.
Gambar 2.4 Logo Notepad++ (Sumber: notepad-plus-plus.org)
Notepad++ juga mendukung beberapa bahasa pemrograman, didukung dalam hal ini adalah dimengerti dan diterjemahkan menjadi teks oleh Notepad++. Misalnya pada Lua, fungsi-fungsinya akan dimasukkan ke dalam daftar fungsi dan kata-katanya akan berubah warna sesuai dengan makna kata tersebut di Lua.
2.9 Animasi
Animasi adalah proses penciptaan objek bergerak atau efek perubahan bentuk yang terjadi selama beberapa waktu. Melihat dari penjelasan diatas mengenai animasi, jadi animasi adalah suatu paparan visual yang berbentuk dinamik atau objek dinamis. (Sudirman.2008).
Animasi berperan besar dalam membuat suatu projek menjadi lebih menarik. Game yang mempunyai gambar dan animasi yang menarik dalah konsep
game yang membuat pemain betah dan tidak merasa bosan. Corona SDK
merupakan software enginnering yang sangat baik dan cocok untuk membuat
game dengan beberapa tampilan dan pengaplikasian animasi.
2.10 SQLite
SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basisdata relasional yang bersifat ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil, ditulis dalam bahasa C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain yang dikerjakan oleh D. Richard Hipp. Tidak seperti pada paradigma client-server umumnya, Inti SQLite bukanlah sebuah sistem yang mandiri yang berkomunikasi dengan sebuah program, melainkan sebagai bagian integral dari sebuah program secara keseluruhan. Sehingga protokol komunikasi utama yang digunakan adalah melalui pemanggilan API secara langsung melalui bahasa pemrograman. Mekanisme seperti ini tentunya membawa keuntungan karena dapat mereduksi overhead, latency times, dan secara keseluruhan lebih sederhana. Seluruh elemen basisdata (definisi data, tabel, indeks, dan data) disimpan sebagai sebuah file. Kesederhanaan dari sisi desain tersebut bisa diraih dengan cara mengunci keseluruhan file basis data pada saat sebuah transaksi dimulai.
2.11 Tapel
Tapel merupakan terjemahan Bahasa Daerah Bali dari kata topeng yang
dapat diartikan sebagai penutup muka yang dibuat dari kayu (kertas dan sebagainya) yang berupa muka orang (binatang dan sebagainya). Menurut wayan suardana tapel merupakan karya seni yang berwujud “muka” (face) manusia atau
binatang sebagai penutup muka, dan merupakan unsur penting dalam tari atau drama tari.
Gambar 2.8 Photo Kesenian Tapel Bali (Sumber: Bali Art Musium & Setia Darma House of Mask and Puppets)
2.11.1 Tapel Sebagai Benda Seni
Perkembangan kesenian khususnya seni tapel di Bali mengalami masa kejayaan pada masa Bali Hindu Klasik namun kesenian tapel sudah ada sejak jaman pra Hindu dan kesinambungan kesenian tersebut tetap masih berlangsung hingga sekarang. Pertunjukan tapel masih dapat kita saksikan pada hari-hari tertentu seperti, Tapel Sang Hyang Dedari atau Sang Hyang Legong yang dipentaskan didesa Ketewel Gianyar pada hari raya Pagerwesi dan di Desa Trunyan Kintamani kita dapat jumpai tapel Brutuk. Tapel-tapel tersebut merupakan salah satu warisan dari kebudayaan primitif dan dipertunjukan untuk penyembahan leluhur dan sepenuhnya dedikasikan terhadap leluhur (Uardana, 2008)
Perwujudan Tapel Brutuk raut muka yang bulat, mata sipit, gigi kelihatan, kontur yang kasar dan kaku untuk lebih memperlihatkan daya magis yang memancar diharapkan dari tapel tersebut. Berbeda dengan tapel SangHyang Dedari yang merupakan perwujudan dari wanita atau bidadari yang menampakan
kontur yang lebih halus, mata tipe manis, bibir tanpa senyum, secara keseluruhan menampakan ekspresi dingin dan kaku namun memperlihatkan unsur magisnya. Seperti ditulis oleh C.A. van Peursen ( Strategi Kebudayaan ), pada kebudayaan mitis, manusia dikuasai oleh alam pikiran mitologis, terpesona oleh daya-daya gaib alam dan tunduk kepadanya. Masyarakat model ini menganggap mitos merupakan bakat manusiawi. Mereka juga menganggap alam ini penuh daya-daya gaib, penuh rahasia dan meresponnya secara primitif.
2.11.2 Tapel Sebagai Sarana Hiburan dan Sarana Sepiritual
Tapel sebagai sarana hiburan artinya tapel digunakan sabagai sarana
penunjang dalam sebuah pementasan baik dalam pentas tari ataupun drama. Tapel untuk sarana hiburan biasanya dibuat dengan menggunakan tiga unsur pembuatan yaitu garis, warna, dan bentuk. Tapel Bali non sakral bebas digunakan untuk sarana hiburaan tanpa memerlukan penanganan khusus seperti pada tapel sakral. Ada pula tapel yang digunakan sebagai sarana hiburan dan sakral seperti tapel calonarang yang biasa digunakan sebagai tontonan yang bernilai sakral di Bali.
Tapel sebagai sarana sepirutual atau biasa disebut dengan tapel sakral
merupakan sebuah tapel yang hanya bisa digunakan untuk keperluan persembahan ataupun upacara keagamaan dibali untuk menghormati para dewa dan roh leluhur. Tapel sakral tidak dapat dibuat dengan cara biasa dan membutuhkan penanganan khusus.
Waktu pembuatan tapel sakral bervariasi, tergantung dari mood sang pengukirnya, bisa hanya tiga hari atau sebulan. Hal yang unik selama pembuatan
tapel sakral, antara lain, adalah pengawetannya yang harus direbus dengan kuah
bumbu genep (bumbu dapur lengkap) selama 12 jam tanpa putus. Awet dan tidaknya tapel juga tetap tidak lepas dari awal pencarian kayu cendana, pole, atau batang kamboja, termasuk pemilihan tanggal penebangannya. Dari puluhan tahun lalu, semua pembuatan tapel menggunakan ilmu logika dan pertimbangan penuh. Inilah seni lokal genius. Sayangnya, bahan pengawetan alami ini tidak diikuti dengan pewarnaan alami. Pewarnaan alami tidak lagi memiliki kualitas sama kuat antara puluhan tahun lalu dan sekarang. Karena itu, terpaksa digantikan dengan
cat kimia dengan pemilihan kualitas nomor wahid. Tapel sakral selain tapel Sidakarya di Pulau Dewata, juga ada tapel yang sengaja disakralkan dan biasanya disimpan di pura-pura, seperti Rangda, Barong, dan Irarung. Pementasannya pun tidak setiap saat karena memiliki hari atau waktu pementasan sendiri. Semua tapel sakral diberikan banten dan doa-doa, terutama ketika tumpek wayang, sebagai persembahan kepada Dewa Iswara. (www.parisada.org)
