• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

167

BAB VI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekagaraman hayati yang sangat tinggi yang berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di daratan, udara maupun di perairan. Semua potensi tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi pengembangan kepariwisataan, khususnya wisata alam. Sasaran tersebut di atas dapat tercapai melalui pengelolaan dan pengembangan yang benar dan terkoordinasi, baik lintas sektoral maupun swasta yang berkaitan dengan pengembangan kegiatan pariwisata berkelanjutan, misalnya kepariwisataan, pemerintah daerah, lingkungan hidup, dan lembaga swadaya masyarakat. Dalam pengembangan kegiatan pariwisata berkelanjutan terdapat dampak positif dan dampak negatif, baik dalam masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan alami. Berdasarkan analisis dan hasil temuan terhadap potensi dan kondisi produk wisata pada Kawasan Wisata Goa Pindul, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Potensi Produk Wisata Goa Pindul

Berdasarkan temuan dari hasil analisis pada bab sebelumnya bahwa potensi produk wisata yang ada di kawasan Goa Pindul terdiri dari 3 komponen yaitu Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas. Atraksi wisata yang dimiliki kawasan wisata Goa Pindul berupa Daya Tarik Wisata Alam dan Budaya, tidak ada

(2)

168 data Tarik wisata buatan yang menonjol di sekitar kawasan wisata Goa Pindul.

Berdasarkan temuan dari hasil analisis dan observasi lapangan dengan mengadakan indepth interview kepada koordinator tour operator lokal sebagai pengelola kawasan wisata Goa Pindul, didapatkan hasil mengenai potensi produk wisata yang mulai berkembang dan cukup menarik dalam pengembangannya sebagai kawasan wisata serta terbagi menjadi dua kelompok daya Tarik wisata yaitu Daya Tarik Wisata Utama antara lain: Goa Pindul, Susur Sungai Oya dan Offroad di sepanjang Sungai Oya; dan

Daya Tarik Wisata Pendukung antara lain : Goa Gelatik, Istana Batu

Kristal, perkebunan kayu putih, sentra kerajinan blangkon, Situs Megalitikum Sokoliman, Telaga Mriwis Putih, Goa Sriti, Goa Asri, Goa Gereng, Goa Emas, Goa Sioyot, wisata kuliner, kesenian dan atraksi budaya. Atraksi yang paling menarik dan diminati wisatawan adalah susur Goa Pindul dan susur Sungai Oya. Bahkan untuk kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun selalu meningkat dan terjadinya lonjakan pengunjung pada saat libur sekolah, libur nasional dan libur akhir pekan yang panjang. Dengan terjadinya kepadatan pengunjung di kawasan wisata Goa Pindul menyebabkan antrian pengunjung di bibir Goa Pindul. Untuk atraksi pendukung lainnya perlu pengembangan lebih lanjut dan pengemasan yang lebih menarik. Atraksi yang ada dikawasan wisata Goa Pindul dinilai menarik tetapi bagi para wisatawan masih kurang keragaman atraksinya. Untuk potensi amenitas kawasan Goa Pindul yang ada berupa fasilitas akomodasi, rumah/warung makan, toilet umum, cinderamata

(3)

169 dan area parkir yang menunjang kegiatan kepariwisataan. Beberapa fasilitas seperti kios-kios souvenir, warung makan, toilet umum disediakan oleh masing-masing operator yang mengelola kawasan Goa Pindul. Untuk operator yang beroperasi berjumlah 9 dan masing-masing menyediakan fasilitas amenitas untuk kegiatan kepariwisataan. Sedangkan potensi aksesibilitas yang ada, baik yang menuju ataupun yang berada dikawasan Goa Pindul berupa infrastruktur, dan signage/rambu penunjuk arah. Sejak dibukanya Goa Pindul sebagai kawasan wisata pemerintah setempat mengadakan perbaikan infrastruktur dan mulai memasang signage/penunjuk arah daya tarik/atraksi untuk mempermudah dan memberikan kenyamanan kepada wisatawan jika akan berkunjung ke Kawasan wisata Goa Pindul.

2. Kualitas produk wisata di Kawasan Wisata Goa Pindul berdasarkan pendapat pengunjung.

Berdasarkan analisis dan hasil temuan di lapangan pada bab sebelumnya dapat diketahui rata-rata kualitas potensi atraksi pada kawasan wisata Goa Pindul menarik dalam pengembangannya. Sebagai atraksi utama yaitu susur Goa Pindul dinilai sudah sangat menarik bahkan pada atraksi ini sudah terjadi lonjakan wisatawan, dalam pengembangannya kawasan Goa Pindul atraksi pendukung yang berada di sekitar kawasan Goa Pindul perlu dikemas lebih baik. Dari hasil analisis kualitas keragaman atraksi menurut wisatawan adalah Baik dengan alasan wisatawan yang berkunjung mengetahui adanya daya Tarik lain selain Goa Pindul di Kawasan Wisata Goa Pindul, Desa

(4)

170 Bejiharjo. Dalam pengembangnya sarana dan prasarana sangatlah penting dalam menunjang kegiatan pariwisata. Salah satu bentuk pendekatan dalam pengembangan pariwisata adalah pendekatan pengembangan sarana dan prasarana pariwisata, sehingga upaya pemanfaatan dapat dilakukan secara optimal. Dimana aspek sarana dan prasarana memiliki dua sisi kepentingan yaitu sebagai alat memenuhi kebutuhan wisata dan sebagai pengendali dalam rangka memelihara keseimbangan lingkungan. Pada kenyataannya pengembangan pariwisata alam masih banyak yang jauh dari konsep pengembangan pariwisata yang berkelanjutan yang berakibat tidak hanya rusaknya lingkungan juga semakin berkurangnya wisatawan yang datang. Kelengkapan sarana dan prasarana wisata sebagai bagian dari komponen wisata diharapkan akan memberikan kepuasan kepada wisatawan sebagai pelaku dan pengguna jasa tersebut yang tidak terlepas dari segmen pasar pariwisata. Fasilitas pelengkap di lokasi objek wisata akan meningkatkan kualitas objek wisata. Sedangkan untuk kualitas amenitas yang dimiliki kawasan wisata Goa Pindul, Desa Bejiharjo, berdasarkan analisis yang ada pada bab sebelumnya menunjukan bahwa kualitas amenitas kawasan wisata Goa Pindul termasuk dalam kategori “tidak baik”. Berdasarkan hasil observasi dan pembahasan pada bab sebelumnya untuk mendukung kegiatan pariwisata, fasilitas yang dibutuhkan sudah tersedia seperti fasilitas akomodasi, rumah/warung makan, toko cinderamata, toilet umum dan area parkir. Responden yang mengatakan baik mempunyai alasan bahwa sarana dan prasarana yang ada sekarang cukup mendukung untuk pengembangan

(5)

171 pariwisata, seperti sudah adanya jalan, air bersih, dan listrik. Sedangkan responden yang mengatakan tidak baik, beralasan bahwa prasarana dan sarana yang ada sekarang masih harus lebih dioptimalkan lagi. Untuk mendukung kegiatan kepariwisataan fasilitas yang ada sudah terpenuhi. Dari hasil analisis untuk fasilitas amenitas yang belum terpenuhi atau dalam kondisi masih perlu dikembangkan lagi adalah kios souvenir, fasilitas kuliner dan toilet umum. Berdasarkan analisis dari kuesioner yang disebarkan kepada wisatawan dapat disimpulkan untuk toilet umum yang disediakan oleh operator yang ada jumlah toilet sudah cukup banyak hanya beberapa wisatawan mengatakan untuk ketersediaan air bersih masih dinilai kurang.Untuk fasilitas kuliner juga dirasakan sama, dari responden yang mengisi kuesioner mengatakan bahwa setelah menikmati atraksi utama berupa susur Goa Pindul lebih memilih mencari kuliner di kota gunungkidul. Kuliner yang diproduksi langsung dari kawasan Goa Pindul berupa bakso tusuk. Pada dasarnya wisatawan yang datang berkunjung ke suatu daya tarik wisata tentunya ingin menikmati perjalanan wisatanya, sehingga pelayanan makanan dan minuman harus mendukung hal tersebut bagi wisatawan yang tidak membawa bekal. Bahkan apabila suatu daya tarik wisata mempunyai makanan yang khas, wisatawan yang datang disamping menikmati atraksi wisata juga menikmati makanan khas tersebut. Begitu pula yang ada pada kawasan wisata Goa Pindul wisatawan yang datang tidak hanya menikmati atraksi yang ada. Rata-rata yang datang sambil menikmati atraksi yang ada wisatawan pun ikut menikmati makanan yang di jual atau yang mereka bawa

(6)

172 sendiri dari rumah. Untuk fasilitas makanan dan minuman yang ada pada kawasan ini masih kurang baik dari segi jenis dan variasi makanan yang ditawarkan, tingkat kualitas makanan dan minuman, pelayanan yang diberikan, tingkat harga, tingkat higienis, dan hal-hal lain yang dapat menambah selera makan seseorang serta lokasi tempat makannya. Memang makanan yang sudah ada mulai dari makanan berat seperti makanan pokok (nasi dan lauk pauk) sampai dengan makanan ringan (jajanan) tetapi masih dikatakan kurang jika direncanakan secara berkelanjutan.

Untuk fasilitas akomodasi yang disediakan kawasan Goa Pindul berupa rumah-rumah penduduk disiapkan sebagai penginapan dengan pendekatan home stay. Rumah penduduk disiapkan sebagai fasilitas akomodasi agar wisatawan yang tertarik menggunakan fasilitas tersebut bisa merasakan kehidupan sehari-hari penduduk dan menikmati alam sekitar selain juga lebih ekonomis. Namun fasilitas akomodasi yang ada masih banyak wisatawan yang belum mengetahui informasinya secara optimal dan memanfaatkan fasilitas tersebut. Hal itu karena wisatawan lebih memilih menggunakan fasilitas akomodasi di kota Yogyakarta sebagai kota terdekat dengan lebih mudah pencapaian ke beberapa atraksi wisata yang ada. Dari hasil wawancara juga didapat bahwa paket wisata yang mereka ambil tidak termasuk menginap di Kawasan Wisata Goa Pindul, hanya sebagai komplementer dari keseluruhan paket wisata. Hal inilah yang menyebabkan lama tinggal (length of stay) wisatawan ke kawasan wisata Goa Pindul masih rendah.

(7)

173 Hasil analisis kualitas aksesibilitas pada bab sebelumnya mengenai infrastruktur dan visibilitas signage/ rambu penunjuk adalah Baik. Infrastruktur yang ada perlu ditingkatkan untuk akses yang dilalui oleh bis-bis pariwisata. Signage/rambu penunjuk yang ada sudah berfungsi dengan Baik. Aksesibilitas menuju destinasi wisata yang ada di wilayah perencanaan sudah bagus namun sampai saat ini belum ada angkutan umum yang secara langsung melewati destinasi wisata tersebut. Selama ini wisatawan yang berkunjung ke destinasi yang berada di wilayah perencaaan menggunakan kendaraan pribadi. Pengadaan jalur angkutan umum yang langsung menuju destinasi bisa mempermudah akses wisatawan untuk mencapai destinasi tersebut.

3. Pendapat wisatawan terhadap Kenyamanan dalam berwisata di Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya.

Terkait terjadinya lonjakan wisatawan di kawasan Goa Pindul pada liburan sekolah, liburan nasional dan liburan akhir pekan maka dilakukan observasi dan analisis kemudian didapatkan hasil dari pendapat wisatawan mengenai waktu tunggu dalam melakukan aktifitas wisata, jumlah wisatawan yang berkunjung mempengaruhi kenyamanan berwisata dan alasannya. Untuk pendapat wisatawan mengenai waktu tunggu dari 100 responden sebanyak 38% menunggu selama 30-60 menit, 31% menunggu selama > 1 jam.Dari hasil wawancara dengan sebagian responden dengan waktu tunggu yang

(8)

174 mereka rasakan terlalu lama dengan tidak melakukan kegiatan membuat mereka merasa tidak nyaman. Sedangkan sebagian responden menjawab:

“Tidak apa-apa,kan sekarang lagi trend jadi ingin tetap menikmati dan terasa lebih seru karena banyak orang”

Waktu tunggu yang lebih lama dirasakan wisatawan ketika berkunjung pada saat libur sekolah, libur nasional dan libur akhir pekan (longweekend). Sedangkan untuk jumlah wisatawan yang berkunjung mempengaruhi kenyamanan berwisata dari hasil analisis responden yang menjawab YA lebih banyak yaitu 59%, dengan alasan paling dominan jumlah wisatawan terlalu banyak.

B. Arah Pengembangan Potensi Produk Wisata Kawasan Wisata

Goa Pindul Berdasarkan Pendapat Pengunjung

Berdasarkan dari hasil analisis pendapat pengunjung (kuesioner), wawancara dan observasi pada bab sebelumnya, karakteristik pariwisata suatu wilayah tertentu dapat menentukan arahan pengembangan kawasan pariwisata di daya tarik wisata yang ada. Adapun arahan pengembangan produk wisata kawasan Goa Pindul dan sekitarnya (Desa Bejiharjo) setelah melihat dari pembahasan analisis dan penarikan kesimpulan dapat dijabarkan melalui matriks berikut yang berisi kondisi saat ini yang kurang ideal menuju kondisi ideal yang diharapkan melalui rencana kebijakan, strategi dan program kerja (action plan) :

(9)

175

Tabel 6.1. Arah Pengembangan Kawasan Wisata di Goa Pindul dan Sekitarnya

No.

TEMUAN PENELITIAN (PERMASALAHAN)

ARAH KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN STRATEGI ACTION PLAN LOKASI

KONDISI IDEAL (HARAPAN)

1. Perkembangan Daya Tarik Wisata (DTW) yang ada di Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya terbagi menjadi dua kategori yaitu DTW utama (sudah berkembang dan banyak dikunjungi wisatawan) dan DTW pendukung (belum berkembang dan belum banyak dikunjungi/

diketahui wisatawan)

Pengembangan ruang-ruang wisata tematis dalam tata hubungan yang sinergis, komplementer dan terpadu untuk mendorong pertumbuhan pariwisata di Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya yang berdaya saing

Menyusun rencana pengembangan dan pengelolaan kawasan wisata utama Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

Pembuatan masterplan pengembangan dan pengelolaan Kawasan Wisata utama Goa Pindul dan sekitarnya

 Kawasan Goa Pindul  Kawasan Sungai Oya  Kawasan jalur offroad Berkembangnya seluruh Daya Tarik Wisata di Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya dalam tata hubungan yang sinergis, komplementer dan terpadu yang berdaya saing Menyusun rencana pengembangan dan pengelolaan kawasan wisata/ Sub-sub Kawasan Wisata Tematis pendukung yang terpadu sebagai kawasan pembangunan pariwisata di Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

Pembuatan masterplan pengembangan dan pengelolaan kawasan wisata pendukung Goa Pindul

 Goa Gelatik

 Goa Istana Batu Kristal  Perkebunan kayu putih  Sentra kerajinan blangkon  Situs Megalitikum Sokoliman  Telaga Mriwis Putih  Goa Sriti

 Goa Asri, Goa Gereng, Goa Emas,

(10)

176 No. TEMUAN PENELITIAN (PERMASALAHAN) ARAH KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN STRATEGI ACTION PLAN LOKASI

KONDISI IDEAL (HARAPAN)

2 Jumlah kunjungan wisatawan yang melebihi kapasitas di salah satu Destinasi (Goa Pindul) sehingga mengurangi kenyamanan dan menurunkan tingkat kepuasan wisatawan  Perencanaan Daya Tarik Wisata dalam Rangka Diversifikasi Produk Wisata untuk Mendorong Pemerataan dan Pertumbuhan Kawasan

Menyusun paket wisata yang beragam dengan mengintegrasikan DTW yang ada secara tematik, minat khusus dan atau umum

 Pembuatan paket wisata tematik

 Pembuatan paket wisata edukasi

 Pembuatan paket wisata budaya dan kuliner  Pembuatan paket wisata budaya/desa wisata  Pembuatan paket wisata adventure /petualangan

Seluruh Daya Tarik Wisata yang ada di Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya yang meliputi:  Kawasan Goa Pindul  Kawasan Sungai Oya  Kawasan jalur offroad  Goa Gelatik

 Goa Istana Batu Kristal  Perkebunan kayu putih  Sentra kerajinan blangkon  Situs Megalitikum Sokoliman  Telaga Mriwis Putih  Goa Sriti  Jumlah Kunjungan yang relatif merata di masing-masing DTW di Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya Kenyamanan dan kepuasan berwisata pengunjung meningkat Meningkatnya lama tingggal wisatawan (length of stay)

(11)

177 No. TEMUAN PENELITIAN (PERMASALAHAN) ARAH KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN STRATEGI ACTION PLAN LOKASI

KONDISI IDEAL (HARAPAN)

 Goa Asri, Goa Gereng, Goa Emas,  Goa Sioyot Mengatur jadwal kunjungan wisatawan terutama di DTW Goa Pindul sebagai upaya mengurangi penumpukan wisatawan  Memberikan fasilitas reservasi kunjungan rombongan sebelumnya  Memberlakukan batasan jumlah kunjungan per harinya khususnya di DTW Goa Pindul  Pembuatan website dan pengelolaan reservasi wisatawan terpadu  Pembuatan regulasi pengaturan jadwal kunjungan wisatawan Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

3 Kualitas

Aksesibilitas dan transportasi jalan dalam kawasan wisata masih perlu ditingkatkan; kurang lebar terutama untuk bus pariwisata besar dan tidak adanya moda transportasi umum dari Pengembangan dan pemantapan jaringan dan prasarana transportasi dalam mendukung pengembangan pariwisata Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

 Mengembangkan kualitas dan kuantitas akses yang dilalui bus pariwisata  Mengembangkan jalur-jalur khusus parariwisata  Meningkatkan keamanan dan  Pelebaran jalan terutama yang dilalui bus pariwisata  Peningkatan kualitas jalan  Pengembangan infrastruktur jalan (rambu-rambu, marka jalan, lampu

Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

Terciptanya aksesibilitas yang aman dan nyaman serta meningkatnya kemudahan

pergerakan wisatawan menuju kawasan wisata Goa Pindul dan antar DTW dan lokasi-lokasi strategis

(12)

178 No. TEMUAN PENELITIAN (PERMASALAHAN) ARAH KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN STRATEGI ACTION PLAN LOKASI

KONDISI IDEAL (HARAPAN) perempatan Grogol

menuju Kawasan Wisata Goa Pindul, Bejiharjo kenyamanan transportasi penerangan jalan, halte) dengan didukung kelengkapan sarana prasarana yang baik Pengembangan dan Peningkatan Kemudahan pergantian moda untuk mendukung kemudahan kunjungan dan pergerakan wisatawan kawasan wisata Desa Bejiharjo

 Mengembangkan ketersediaan jalur angkutan umum menuju Desa Bejiharjo  Mengembangkan ketersediaan moda angkutan khusus wisata menuju Desa Bejiharjo  Penyediaan trayek angkutan umum dari terminal Wonosari menuju kawasan wisata desa Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

Penyediaan shuttle car/bus wisata dari perempatan Grogol menuju kawasan wisata desa Bejiharjo Terminal wonosari menuju Desa Bejiharjo 4 Infrastruktur, Fasilitas Umum dan Fasilitas Pariwisata di daya tarik wisata pendukung masih perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya Pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata dalam mendukung pembangunan kepariwisataan di Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

Membangun dan meningkatkan Prasarana umum yang mendukung pariwisata oleh pemerintah dan pengelola wisata

 Pengembangan jaringan air minum komunal terpadu  Pengembangan jaringan persampahan  Pembangunan pengelolaan air limbah Fasilitas pariwisata di daya tarik wisata pendukung tersedia dengan kualitas yang baik dan kuantitas yang mencukupi dan berdaya saing

(13)

179 No. TEMUAN PENELITIAN (PERMASALAHAN) ARAH KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN STRATEGI ACTION PLAN LOKASI

KONDISI IDEAL (HARAPAN)

Membangun dan meningkatkan Fasilitas umum yang mendukung pariwisata oleh pemerintah dan pengelola wisata  Penyediaan fasilitas pemadam kebakaran  Penyediaan fasilitas ATM di lokasi strategis  Pembangunan fasilitas kesehatan berupa poliklinik untuk pertolongan pertama pada kecelakaan;  Perbaikan fasilitas sanitasi dan kebersihan, seperti toilet umum dan ruang bilas/ganti;  Penyediaan fasilitas peristirahatan (rest area), tempat bermain anak-anak, dan fasilitas pejalan kaki (pedestrian);

Tiap DTW dan lokasi strategis di Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

(14)

180 No. TEMUAN PENELITIAN (PERMASALAHAN) ARAH KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN STRATEGI ACTION PLAN LOKASI

KONDISI IDEAL (HARAPAN)  Pengaturan fasilitas lahan parkir;  Peningkatan kualitas fasilitas ibadah. Membangun dan meningkatkan Fasilitas wisata yang mendukung pariwisata oleh pemerintah dan pengelola wisata  Penyediaan dan penataan fasilitas akomodasi berupa home stay;  Penyediaan dan penataan fasilitas makan dan minum bagi wsatawan yang tertata dengan baik (rumah makan, kios, warung makan);  Pembangunan fasilitas informasi dan pelayanan pariwisata, pusat informasi pariwisata (tourism information center) Tiap DTW dan lokasi strategis di desa Bejiharjo

(15)

181 No. TEMUAN PENELITIAN (PERMASALAHAN) ARAH KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN STRATEGI ACTION PLAN LOKASI

KONDISI IDEAL (HARAPAN)  Pembangunan toko cinderamata (souvenir shop);  Perbaikan dan penambahan penunjuk arah/papan informasi wisata/rambu lalu-lintas wisata 5 Fasilitas pariwisata yang berkembang tidak tertata dengan baik sehingga menimbulkan degradasi lingkungan Penguatan upaya pelestarian lingkungan dalam mengembangkan potensi bentang alam, budaya dan air untuk mendukung

pengembangan daya tarik wisata

Memetakan dan menentukan zonasi kawasan sebagai upaya perlindungan

lingkungan terhadap perkembangan fasilitas wisata di sekitar DTW dan Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya secara menyeluruh  Pembuatan peta zonasi tematik yang menyeluruh pengembangan kawasan wisata Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

 Penetapan zonasi kawasan

pengembangan Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya dengan aturan

perundangan yang kuat

Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

Perkembangan fasilitas pariwisata yang tertata dengan baik dan

memperhatikan kelesatrian lingkungan (berkelanjutan)

(16)

182 No. TEMUAN PENELITIAN (PERMASALAHAN) ARAH KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN STRATEGI ACTION PLAN LOKASI

KONDISI IDEAL (HARAPAN)  Monitoring dan evaluasi pembangunan Mengkaji kelayakan pembangunan fasilitas wisata di sekitar DTW Pembuatan Kajian Kelayakan (Feasibility studies) untuk pembangunan fasilitas pariwisata di sekitar DTW 6 Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam perhitungan pendapatan yang diterima sehingga Desa Bejiharjo secara umum kurang mendapatkan keuntungan dari kegiatan wisata tersebut (keuntungan hanya dinikmati pelaku wisata) Meningkatkan tata kelola kelembagaan pariwisata Desa Bejiharjo yang transparan mencatat dan melaporkan setiap pendapatan dan penggunaan keuangan serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku oleh pengelola wisata  Pembuatan laporan keuangan bulanan dan tahunan  Melakukan monitoring dan evaluasi, publikasi terhadap kinerja pengelola dalam pelaoran keuangan Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

Lembaga/ badan pengelola wisata Desa Wisata Bejiharjo memberikan laporan pendapatan yang secara transparan dan akuntabel sehingga dapat meningkatkan pembangunan mensejahterakan masyarakat Kelurahan Bejiharjo secara menyeluruh Mengupayakan

sharing profit yang proporsional dari keuntungan kegiatan pariwisata di desa Bejiharo untuk Meningkatkan kemandirian pembangunan fasilitas wisata dan infrastruktur Desa Wisata Bejiharjo dari kegitan pariwisata

 Pembangunan dan perawatan daya tarik wisata secara mandiri

 Pembangunan dan perawatan fasilitas

Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

(17)

183 No. TEMUAN PENELITIAN (PERMASALAHAN) ARAH KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN STRATEGI ACTION PLAN LOKASI

KONDISI IDEAL (HARAPAN) pembangunan dan kesejahteraan umum dan infrastruktur desa  Pemerataaan kesejahteraan masyarakat lewat program-program sosial Peningkatan pola hubungan dan control dari pemerintah, pemerintah daerah dan sektor terkait terhadap retribusi di Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

Pembuatan regulasi yang mengatur tenang akuntabilitas,

transparansi dan sharing profit dari kegiatan wisata di Desa Bejiharjo

Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya

Adanya sinergitas antara pemerintah dengan pelaku wisata Kawasan Wisata Goa Pindul dan

(18)

184

C. Penelitian Lebih Lanjut

Penelitian ini masih penelitian awal mengenai potensi dan kualitas produk wisata dalam pengembangan Kawasan Wisata Goa Pindul dan sekitarnya. Berdasarkan temuan dan hasil penelitian ini, banyak aspek-aspek baru maupun fenomena menarik yang muncul terkait dengan pengembangan kawasan wisata Goa Pindul. Dari hasil temuan penelitian ini dapat direkomendasikan sejumlah isu menarik yang dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya. Isu menarik tersebut adalah:

1. Menghitung daya dukung lingkungan terhadap jumlah kunjungan wisatawan khususnya di daya tarik wisata Goa Pindul.

2. Peran masyarakat dalam pengembangan keragaman atraksi wisata di daya tarik wisata Desa Wisata Bejiharjo.

3. Pengaruh produk wisata dan kualitas pelayanan terhadap pengelolaan kawasan wisata Goa Pindul.

4. Pengaruh perkembangan fasilitas wisata terhadap alih fungsi lahan dan ancaman kerusakan lingkungan di kawasan Goa Pindul.

5. Perencanaan daya tarik wisata Desa Bejiharjo dalam rangka Diversifikasi Produk Wisata untuk mendorong pemerataan dan pertumbuhan kawasan.

6. Pengembangan citra dan positioning (branding) kawasan wisata Goa Pindul dan sekitarnya.

7. Efektifitas kelembagaan dalam pengelolaan kawasan wisata Goa Pindul.

Referensi

Dokumen terkait

Akses keluar Terminal Giwangan untuk kendaraan ada 2 yaitu akses keluar untuk bus AKAP, AKDP menuju jalan utama (ring road), dan akses keluar bus kota, angkutan desa menuju

Rel yang digunakan di DAOP III Cirebon, DAOP IV Semarang, DAOP V Purwokerto, DAOP VI Yogyakarta, DAOP VIII Surabaya dan DIVRE I Medan menunjukan adanya tipe

1) Kampung Kreatif Pasundan dan Kampung Taman Hewan sudah melalui ke 5 tahapan seperti yang ada pada teori Cycle of Urban Creativity hanya terjadi perbedaan dalam

Teori-teori yang banyak dipakai dalam menjelaskan perilaku split-ticket voting menempatkan pemilih pada level high information dengan niat dan kemampuan pemilih untuk

 Jalan yang dibangun di lembah (cekungan) sebaiknya dihindari karena kemungkinan jalan tidak bisa dikeringkan. Disaat musim penghujan, permukaan air sungai Pabelan akan

Tindakan dalam optimalisasi peran dan fungsi taman sungai kayan sebagai ruang publik kota Tanjung Selor berdasarkan faktor – faktor pemanfaatan yang ada adalah dengan...

Nurianto, P., 2007, Pengaruh Pencahayaan Alami terhadap Penggunaan Energi dalam Bangunan untuk Studi Kasus Bangunan di New York, Abstraksi Skripsi Jurusan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini lebih memfokuskan penelitian rancangan sistem e-budgeting berbasis web dan memperbaharui fitur-fitur dari sistem yang sebelumnya yaitu