• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alkitab Bahasa Asli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Alkitab Bahasa Asli"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ALKITAB

ALKITAB

BAHASA

BAHASA

ASLI

ASLI

Umat

Umat KristenKristen pastipasti mempunyaimempunyai rasarasa inginingin tahutahu ('curiosity')('curiosity') tentangtentang AlkitabAlkitab bahasabahasa asli.asli. TerlebihTerlebih ketikaketika AlkitabAlkitab terjemahan

terjemahan tidaktidak menyelesaikanmenyelesaikan persoalan,persoalan, makamaka timbultimbul pikiranpikiran untukuntuk melihatmelihat AlkitabAlkitab dalamdalam bahasabahasa aslinya.aslinya. Alkitab

Alkitab bahasabahasa asliasli adalahadalah 'final'final authority'authority' untukuntuk menyelesaikanmenyelesaikan segalasegala macammacam perdebatanperdebatan teologiateologia maupunmaupun percekcokan

percekcokan doktrinal.doktrinal. SemuaSemua AlkitabAlkitab terjemahanterjemahan hanyahanya memuatmemuat kebenarankebenaran konseptualkonseptual bukanbukan kebenarankebenaran secarasecara arti

arti katakata dandan tatatata bahasa.bahasa. OlehOleh sebabsebab itu,itu,  jika jika melakukanmelakukan pembahasanpembahasan AlkitabAlkitab secarasecara etimologi,etimologi, makamaka harusharus kembali

kembali keke AlkitabAlkitab bahasabahasa asliasli karenakarena peralihanperalihan bahasabahasa menyebabkanmenyebabkan perubahanperubahan bentukbentuk katakata dandan juga juga susunansusunan kalimat.

kalimat.

Disadari

Disadari pulapula bahwabahwa adaada perbedaanperbedaan antaraantara satusatu bahasabahasa dengandengan yangyang lain.lain. AdaAda bahasabahasa yangyang banyakbanyak 'vocabulary'nya'vocabulary'nya dan

dan adaada bahasabahasa yangyang sedikit.sedikit. TidakTidak dapatdapat dikatakandikatakan bahwabahwa AlkitabAlkitab hasilhasil terjemahanterjemahan akanakan salahsalah atauatau kurangkurang bermutu,

bermutu, tetapitetapi hanyahanya adaada kekurangankekurangan dalamdalam menyampaikanmenyampaikan semuasemua ideaidea penulis.penulis. MisalnyaMisalnya 'agape''agape' dandan 'fileo''fileo' dalam

dalam bahasabahasa IndonesiaIndonesia keduakedua

‐‐

duanyaduanya tetaptetap diterjemahkanditerjemahkan dengandengan katakata "kasih""kasih" saja,saja, sedangkansedangkan 'kurios''kurios' mempunyai

mempunyai maknamakna gandaganda yaituyaitu "Tuhan""Tuhan" dandan "Tuan"."Tuan".

Karena

Karena AllahAllah mengilhamkanmengilhamkan kebenarankebenaran

‐‐

NyaNya dengandengan bahasabahasa manusia,manusia, makamaka pemakaianpemakaian tiaptiap

‐‐

tiaptiap katakata dalamdalam wahyuwahyu tertulis

tertulis

‐‐

NyaNya pastipasti adalahadalah dipilihdipilih

‐‐

NyaNya secarasecara khusus.khusus. BahkanBahkan tatatata bahasabahasa yangyang dipergunakandipergunakan

‐‐

NyaNya  juga juga pastipasti yangyang sesuai

sesuai dengandengan aturanaturan tatatata

‐‐

bahasabahasa manusiamanusia pemakaipemakai bahasabahasa ituitu agaragar tidaktidak menyebabkanmenyebabkan kebingungankebingungan bagibagi penerima

penerima wahyu.wahyu. SelanjutnyaSelanjutnya karenakarena AllahAllah memakaimemakai bahasabahasa IbraniIbrani untukuntuk penulisanpenulisan kitabkitab PerjanjianPerjanjian LamaLama dandan bahasa

bahasa YunaniYunani untukuntuk penulisanpenulisan kitabkitab PerjanjianPerjanjian Baru,Baru, makamaka kitabkitab PerjanjianPerjanjian LamaLama yangyang bahasabahasa IbraniIbrani sertaserta kitabkitab Perjanjian

Perjanjian BaruBaru yangyang bahasabahasa YunaniYunani ituitu sangatsangat entingenting setidaknyasetidaknya untukuntuk dikenaldikenal oleholeh setiapsetiap orangorang Kristen,Kristen, apalagiapalagi seorang

seorang penyampaipenyampai FirmanFirman Tuhan,Tuhan, misalnyamisalnya pendetapendeta atauatau Pastur.Pastur.

Kitab

Kitab PerjanjianPerjanjian LamaLama orangorang KristenKristen ituitu berasalberasal daridari kitabkitab sucisuci orangorang Yahudi.Yahudi. JumlahJumlah kitabkitab PerjanjianPerjanjian LamaLama bertambah

bertambah sesuaisesuai dengandengan berjalannyaberjalannya waktuwaktu sampaisampai nabinabi MaleakhiMaleakhi menuliskanmenuliskan pasalpasal 44 ayatayat 66 yangyang jatuh jatuh padapada kirakira

‐‐

kira

kira 400400 tahuntahun sebelumsebelum kelahirankelahiran Yesus.Yesus.

Pada

Pada waktuwaktu kejatuhankejatuhan YerusalemYerusalem keke tangantangan Babilon,Babilon, kelihatannyakelihatannya kitabkitab

‐‐

kitabkitab PerjanjianPerjanjian LamaLama yangyang sudahsudah adaada padapada saat

saat ituitu diselamatkandiselamatkan oleholeh nabinabi Yeremia.Yeremia. NabiNabi YeremiaYeremia yangyang tahutahu persispersis apaapa yangyang akanakan terjaditerjadi menyadarimenyadari bahwabahwa kitab

kitab sucisuci jauh jauh lebihlebih berhargaberharga daridari apapun.apapun.

Nebukadnezar

Nebukadnezar yangyang tahutahu bahwabahwa YeremiaYeremia menubuatkanmenubuatkan kejatuhankejatuhan YerusalemYerusalem sangatsangat menghormatimenghormati Yeremia.Yeremia. Bahkan

Bahkan iaia membiarkanmembiarkan YeremiaYeremia memilihmemilih apakahapakah iaia maumau tinggaltinggal didi YerusalemYerusalem atauatau maumau ikutikut keke Babel,Babel, dandan akhirnyaakhirnya Yeremia

Yeremia memilihmemilih tinggaltinggal didi Yerusalem.Yerusalem. HalHal iniini dapatdapat dibacadibaca dalamdalam YeremiaYeremia 39:1139:11

‐‐

14,14, "Mengenai"Mengenai Yeremia,Yeremia, Nebukadnezar,

Nebukadnezar, rajaraja Babel,Babel, telahtelah memberimemberi perintahperintah dengandengan perantaraanperantaraan Nebuzaradan,Nebuzaradan, kepalakepala pasukanpasukan pengawal,pengawal, bunyinya:

bunyinya: 'Bawalah'Bawalah dandan perhatikanlahperhatikanlah dia,dia, janganlah janganlah apaapa

‐‐

apakanapakan dia,dia, melainkanmelainkan haruslahharuslah kaulakukankaulakukan kepadanyakepadanya sesuai

sesuai dengandengan permintaannyapermintaannya kepadamu!'kepadamu!' MakaMaka Nebuzaradan,Nebuzaradan, kepalakepala pasukanpasukan pengawal,pengawal, besertabeserta Nebusyazban,Nebusyazban, kepala

kepala istana,istana, dandan NergalNergal

‐‐

Sarezer,Sarezer, panglima,panglima, dandan semuasemua perwiraperwira tinggitinggi rajaraja Babel,Babel, mengutusmengutus orangorang

‐‐

merekamereka menyuruh

menyuruh mengambilmengambil YeremiaYeremia daridari pelataranpelataran penjagaan,penjagaan, lalulalu menyerahkannyamenyerahkannya kepadakepada GedalyaGedalya binbin AhikamAhikam binbin Safan

Safan untukuntuk membebaskannya,membebaskannya, supayasupaya pulangpulang keke rumah.rumah. DemikianlahDemikianlah YeremiaYeremia tinggaltinggal didi tengahtengah

‐‐

tengahtengah rakyat."rakyat."

Ketika

Ketika NebukadnezarNebukadnezar merebutmerebut Yerusalem,Yerusalem, iaia membawamembawa pergipergi sekitarsekitar 25.00025.000 orang,orang, bagianbagian terbesarterbesar adalahadalah penduduk

penduduk Yerusalem,Yerusalem, keke pembuanganpembuangan didi Babel.Babel. HalHal iniini merupakanmerupakan deportasideportasi keke

‐‐

3.3. AkanAkan tetapi,tetapi, orangorang

‐‐

orangorang miskinmiskin di

di negerinegeri ituitu ditinggalkanditinggalkan untukuntuk menjadimenjadi tukangtukang kebunkebun angguranggur dandan peladangpeladang didi Palestina.Palestina. TidakTidak mungkinmungkin orangorang

‐‐

orang

orang sepertiseperti ituitu akanakan mengadakanmengadakan pemberontakanpemberontakan melawanmelawan kekuasaankekuasaan BabelBabel atasatas negerinegeri tersebut,tersebut, setelahsetelah parapara pemimpin

pemimpin politikpolitik terbunuhterbunuh atauatau dideportasi.dideportasi. NebukadnezarNebukadnezar menunjukmenunjuk seorangseorang YahudiYahudi bernamabernama GedalyaGedalya untukuntuk memerintah

memerintah atasatas orangorang

‐‐

orangorang YahudiYahudi yangyang tetaptetap tinggaltinggal didi Palestina.Palestina. OrangOrang iniini mengadakanmengadakan ibuibu kotanyakotanya didi Mizpa,Mizpa, sekitar

sekitar 1111 kmkm sebelahsebelah utarautara Yerusalem.Yerusalem. YeremiaYeremia datangdatang keke MizpaMizpa agaragar dapatdapat bersamabersama dengandengan GedalyaGedalya setelahsetelah kepala

kepala pasukanpasukan NebukadnezarNebukadnezar membebaskanmembebaskan nabinabi YeremiaYeremia dandan menasehatimenasehati diadia untukuntuk kembalikembali kepadakepada Gedalya.Gedalya.

Serangan

Serangan NebukadnezarNebukadnezar padapada tahuntahun 605,605, 597,597, dandan 589589

‐‐

586586 sebelumsebelum MasehiMasehi mengakibatkanmengakibatkan banyakbanyak kerusakankerusakan dan

dan kehancurankehancuran didi Yehuda.Yehuda. BuktiBukti arkeologisarkeologis menunjukkanmenunjukkan bahwabahwa banyakbanyak daridari kotakota

‐‐

kotakota YehudaYehuda telahtelah dihancurkandihancurkan dan

dan tidaktidak dibangundibangun kembali,kembali, suatusuatu faktafakta yangyang secarasecara khususkhusus terbuktiterbukti dalamdalam penggalianpenggalian

‐‐

penggalianpenggalian didi Aseka,Aseka, BetBet

‐‐

Semes

Semes dandan KiryatKiryat

‐‐

Sefer,Sefer, dandan juga juga melaluimelalui pemeriksaanpemeriksaan permukaanpermukaan tanahtanah didi beberapabeberapa tempat.tempat. PenggalianPenggalian didi LakhisLakhis  juga

(2)
(3)

dalam pengepungan dan penghancuran Yerusalem yang disusul oleh deportasi terakhir pada tahun 586 sebelum Masehi.

Sekembali dari pembuangan, orang Yahudi mengalami kebangunan rohani. Mereka bukan hanya pergi ke Yerusalem tiga kali setahun, bahkan mendirikan 'sinagoge' di seluruh Israel. Keberadaan 'sinagoge' itu bukan hanya untuk kegiatan keagamaan, bahkan bermanfaat sebagai sekolahan membaca bagi anak

anak. Keadaan ini menyebabkan dibutuhkannya kitab

kitab Perjanjian Lama karena itu adalah bahan bacaan satu

satunya. Keadaan ini juga sekaligus melestarikan kanon kitab Perjanjian Lama karena jumlahnya menjadi semakin banyak sehingga kalau yang satu rusak, masih ada yang lain. Kini terkumpul sekitar 200.000 naskah kuno dalam bentuk 'fragment' dalam bahasa Ibrani dan Aramik.

Dengan cara demikian Allah memelihara firman

Nya, yaitu agar orang

orang di kemudian hari dapat memperbandingkannya. Ada orang bertanya, "Apakah kitab Perjanjian Lama yang ada di tangan umat Kristen masih asli?" Jawabannya, "Tentu, karena ada kurang lebih 200.000 'fragment' yang terkumpul dan dibanding

bandingkan."

Ketika Alexander Agung mengalahkan dunia pada abad ketiga sebelum kelahiran Yesus, bahasa Yunani menjadi bahasa internasional. Satu abad kemudian, yaitu abad kedua sebelum kedatang Yesus, generasi muda Yahudi perantauan menjadi lebih fasih berbahasa Yunani sehingga penerjemahan kitab Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani dirasakan sangat diperlukan. Kemudian sebuah kitab terjemahan dihasilkan oleh 72 orang penerjemah, dan disebut 'Septuaginta' yang artinya tujuh puluh, yaitu angka genap dari jumlah penerjemahnya.

Akhirnya pada masa kehadiran Yesus, kitab Perjanjian Lama yang beredar ada dua macam, yaitu yang berbahasa Ibrani dan berbahasa Yunani ('Septuaginta'). Selain terdiri dari dua macam bahasa, ada juga versi yang dipakai di 'sinagoge' dan versi yang dipakai oleh pribadi di rumah. Versi 'sinagoge' disalin ulang dengan sangat teliti. Menurut Gleason L. Archer dalam bukunya "The Zondervan Pictorial Encyclopedia of  the Bible" (Grand Rapid: Zondervan Publishing House, 1982), jika ditemukan empat kesalahan, maka dianggap rusak dan segera dimusnahkan. Mereka tidak menghendaki kehadiran salinan yang ada kesalahan agar  jangan sampai makin hari makin banyak salinan yang salah.

Kemudian pada tahun 70 Masehi terjadi penghancuran kota Yerusalem beserta Bait Allah. Orang Israel terkocar

kacir dan tersebar ke mana

mana. Mereka kehilangan identitas sebagai bangsa. Setelah melalui sebuah periode waktu yang agak panjang, sebagian orang Israel menyadari bahwa mereka perlu berbuat sesuatu agar identitas bangsa mereka tidak hilang sama sekali. Mereka menyadari bahwa kitab Perjanjian Lama adalah tumpuan jati diri orang Yahudi serta merupakan pusat integritas keluarga Yahudi. Jika masih ada kanon kitab Perjanjian Lama yang terus

menerus dibacakan di 'sinagoge' dan dalam keluarga masing

masing, maka keyahudian mereka pasti tidak akan hilang.

Pada periode 70

900 Masehi, sekelompok orang Yahudi yang disebut 'Baly ha

masoret' ('master of tradition' atau guru adat

istiadat) berusaha mengumpulkan salinan

salinan untuk memantapkan eksistensi kitab Perjanjian Lama. Perlu diketahui bahwa yang terbakar adalah yang ada di kota Yerusalem, tetapi masih ada banyak salinan yang tersimpan di 'sinagoge

sinagoge' yang bisa dijadikan patokan. Alasan yang mendorong mereka melakukan pekerjaan itu ialah karena salinan yang ada hanya tertulis dengan huruf  mati sedangkan generasi muda Yahudi yang sudah tersebar mengalami kesulitan untuk membaca tanpa huruf hidup. Bagi yang lancar berbahasa Ibrani, ia tidak membutuhkan huruf hidup, melainkan cukup dengan huruf mati (konsonan) saja sudah bisa membaca dan mengerti artinya. Jadi kalau kalimatnya, "Musa turun dari gunung Sinai" itu hanya ditulis "Ms trn dr gnng sn".

Jadi "Baly ha

masoret" itu berusaha mengumpulkan salinan

salinan dan berusaha membubuhkan huruf  hidup (vokal) agar generasi yang kurang fasih berbahasa Ibrani bisa belajar membaca. Hasilnya bukan saja iman Yudaisme mereka tetap terpelihara, bahkan bahasa Ibrani tetap lestari sementara bahasa Mesir, Persia dan lain

lain musnah terkikis waktu. Dengan demikian jati diri mereka sebagai orang Yahudi tetap terpelihara sekalipun mereka tersebar ke segala penjuru dunia.

Dalam melaksanakan tugas yang sangat berat itu para 'Baly ha

masoret' dibantu oleh ahli tata

bahasa ('grammar') yang dalam bahasa Ibrani disebut 'nag danim'. Karena kitab Perjanjian Lama asli yang ditulis Musa, Daud, Samuel dan lain

lain tidak memakai huruf hidup ('vokal') dan juga tanpa tanda baca, maka sulit dimengerti oleh generasi muda Yahudi maupun bangsa lain yang mempelajari bahasa asli kitab Perjanjian Lama. Para 'Baly ha

Masoret' dan 'nag danim', orang

orang Yahudi yang masih sangat fasih bahkan ahli dalam bahasa Ibrani itu, menolong

(4)
(5)

memasang huruf hidup dan tanda baca ke dalam teks yang tadinya hanya terdiri dari huruf mati dan tanpa tanda baca.

Kesederhanaan teks yang ditulis jauh sebelum Masehi itu tentu bukanlah suatu kesalahan karena perkembangan pengetahuan bahasa pada saat itu cuma hanya sampai pada tahap itu. Penambahan huruf hidup dan tanda baca itu sama sekali bukan menambahi firman Tuhan, melainkan hanya menjadikan bunyi yang sudah ada ke dalam tanda baca. Misalnya, "makan" kalau dulu ditulis "mkn" saja, maka sekarang ditambahkan dua huruf "a" sehingga menjadi "makan". Bahkan bahasa Indonesia pernah mengalami beberapa kali penyempurnaan. Dulu "Soekarno" sekarang menjadi "Sukarno". Dulu "djangan" sekarang menjadi "jangan", dan dulu "tjepat" sekarang menjadi "cepat".

Para 'Baly ha

Masoret' dan 'nag danim' yang hidup sesudah 70 Masehi, yang menguatirkan keimanan anak

cucu bangsa Israel telah dipakai Allah untuk memelihara kitab Perjanjian Lama yang sangat dibutuhkan  jemaat Perjanjian Baru. Hasil karya mereka disebut 'Masoretic Text' (Teks Masoretik), dipakai oleh baik kaum Yahudi maupun Kristen.

Pada tahun 1947 dunia kekristenan dikejutkan dengan diketemukannya Dead Sea Scroll. Seorang bocah Baduin yang berusaha mencari dombanya yang hilang tanpa sengaja memasuki gua di Wadi Qumran, sebelah barat daya Laut Mati. Di dalam gua yang gelap ia tersandung pada gulungan benda yang dua kaki panjang dan sepuluh inci tebal. Para gembala itu menjualnya ke toko antik di Bethlehem yang memberi beberapa gulung, dan seorang 'Archbishop' dari gereja Orthodox Syria membeli sisanya. Beberapa orang ahli menelitinya dan menyimpulkan bahwa itu tidak ada nilainya. tetapi E.L. Sukenik, dari Hebrew University di Yerusalem, mengenal keunikan gulungan itu dan membeli tiga gulungan. Gulungan lain dibawa ke American School of Oriental Research, diteliti oleh J.C. Trever dan W.F. Albright, seorang arkeolog Alkitab, akhirnya pada tahun 1948 menyadari bahwa itu adalah gulungan kitab

kitab Perjanjian Lama.

Pada akhir tahun 1951 kembali di sekitar gua

gua Laut Mati, yaitu di gua Wadi Murabba'at ditemukan lagi gulungan

gulungan lain di antaranya  juga terdapat gulungan teks 'Masoretik'. Pada tahun 1952 dilakukan eksplorasi yang lebih intensif  dan di gua yang terletak di sebelah barat Khirbet Qumran ditemukan hampir keseluruhan kitab Perjanjian Lama kecuali kitab Ester.

Adapun isi dari 'manuscript' (MSS) yang ditemukan di Qumran itu ada sebagian berbeda dari Teks Masoretik namun sama dengan 'Septuaginta' (LXX). Tetapi lebih banyak kesamaannya dengan Teks Masoretik daripada dengan LXX. Kelihatannya MSS yang ditemukan di Qumran adalah teks yang dipergunakan oleh pribadi, bukan yang dipergunakan di 'sinagoge', karena ada banyak catatan pinggir, dan naskah tua yang diperkirakan sebelum Yesus, ternyata ada tambahan huruf hidup (vokal). Diketahui bahwa naskah bahasa Ibrani sebelum para 'Baly ha

Masoret' memasangkan huruf hidup (vokal) naskah resmi yang dipakai di Bait Allah dan 'sinagoge' itu hanya terdiri dari huruf  mati (konsonan) saja. Jadi kalau ada naskah sebelumnya yang terdapat selipan huruf hidup adalah naskah pribadi yang dipakai di keluarga. Biasanya karena anak

anak mereka belum terbiasa membaca tanpa huruf hidup, maka orang tua mereka membantu dengan menambahi huruf hidup bagi mereka.

Kalangan Liberal menjadi kalang

kabut dengan ditemukannya 'Dead Sea Scroll', namun sebagian mereka menjadikannya dasar untuk membangun 'Critical Texts' (Teks Pengritik) untuk mendiskreditkan Teks Masoretik. Tetapi kalangan Fundamental tetap yakin bahwa Teks Masoretik adalah teks terpercaya karena bukan hanya telah dikerjakan dengan sangat hati

hati, bahkan sumber landasannya adalah naskah resmi yang dipakai di 'sinagoge

sinagoge', bukan naskah pribadi yang telah banyak penambahan dan pengurangan. Bisa dipahami kalau sesuatu itu milik pribadi maka bisa ditambah dan dikurangi seperti yang dilakukan terhadap Alkitab hari ini, di mana umat Kristen membuat catatan di pinggir dan menandainya dan lain sebagainya.

Naskah

naskah kitab Perjanjian Baru telah terpelihara melalui orang

orang percaya yang menyayangi naskah itu sehingga orang berusaha memilikinya dengan memperbanyaknya. Dengan cara diperbanyak, maka naskah ini tidak dapat dimusnahkan, dan sekaligus dijaga keotentikannya karena di kemudian hari umat Kristen dapat membanding

bandingkannya.

Menurut The Zondervan Pictorial Encyclopedia of  the Bible volume V, kini telah tersimpan ± 3,000 copy naskah Perjanjian Baru tulisan tangan dalam bahasa Yunani dalam bentuk fragment dan 2,000 copy dalam bentuk penjelasan (telah ditambahkan berbagai penjelasan) untuk kebutuhan pembacaan tiap hari, 8,000 manuscript dalam bahasa Latin, dan sekitar 2,000 terjemahan versi kuno. Tersedianya naskah

naskah kuno itu telah menjamin

(6)
(7)

itu dapat dilakukan. Naskah ini telah dipelihara dengan cara diperbanyak dan disimpan hingga manusia dapat menjilidnya menjadi sebuah kitab pada saat menusia telah menemukan alat cetak dan kertas.

Sesungguhnya naskah

naskah Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani telah tersebar ke mana

mana. Sesudah abad ketiga kelihatannya bahasa Latin menjadi bahasa yang cukup penting, terutama disebabkan karena pemerintahan Roma telah berlangsung cukup lama. Pada saat itu menurut Agustinus, hampir setiap orang yang tahu dua bahasa, yaitu Yunani dan Latin, berusaha menerjemahkan kitab

kitab Perjanjian Baru walaupun tidak lengkap. Itulah sebabnya kini terdapat sekitar 8,000 naskah kuno kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Latin. Secara resmi pada tahun 382, Paus Damasus menunjuk Jerome untuk menerjemahkan atau sebenarnya mengedit terjemahan

terjemahan tidak resmi terhadap empat Injil. Hasil revisi yang dikerjakan oleh Jerome itu itu kemudian dikenal dengan 'Vulgate' dalam bahasa Latin itu berarti "umum", mungkin maksudnya dipakai untuk umum. Versi 'Vulgate' dipakai secara resmi oleh gereja Katolik ratusan bahkan ribuan tahun.

Buku tertua dalam cetakan ialah buku dalam tulisan Tionghoa 'Diamond Sutra', yang dicetak pada tahun 868 dengan alat cetak kayu. Pada abad ke

11, orang Tionghoa meningkatkan penciptaan alat cetak bergerak dengan tanah liat. Namun apa yang telah dicapai di China tidak ada hubungannya dengan penemuan alat cetak di Eropa. Menurut The New Book of Knowledge, Volume XV, Johannes Gutenberg adalah orang pertama yang menemukan alat cetak pada tahun 1440 di benua Eropa.

Buku pertama yang dicetak oleh percetakan Gutenberg ialah Alkitab versi Vulgate yang cakap dalam ukuran folio, yang selesai pada tahun 1456, yang terkenal dengan sebutan 'Gutenberg Bible'.

Pada tahun 1502, persiapan pencetakan Alkitab bahasa Yunani dimulai di bawah pimpinan Kardinal Ximenes dari Spanyol. Kitab Perjanjian Baru dicetak dalam bahasa Latin dan Yunani, dan Perjanjian Lama dicetak paralel tiga bahasa, yaitu Latin, Ibrani dan Yunani LXX. Proyek ini dilakukan di kota Alcala yang dalam bahasa Latin disebut Complutum sehingga Alkitab itu disebut 'Complutension Polyglot'. Perjanjian Baru selesai pada tahun 1514 dan Perjanjian Lama selesai 1517, namun belum pernah beredar karena pada tahun 1520 baru diterima oleh Paus dan pada tahun 1522 baru dipublikasikan.

Sementara itu pada tahun 1515 seorang ahli bahasa yang bernama Desiderius Erasmus berusaha mengedit kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani dengan mendasarkannya pada lima 'manuscript' tradisional yang tersimpan di Basel dan menerbitkannya pada bulan Maret tahun 1516. Dengan demikian maka kitab Perjanjian Baru bahasa Yunani yang pertama dicetak adalah 'Complutension Polygot' sedangkan yang pertama terbit dan beredar di masyarakat adalah edisi Desiderius Erasmus. Tidak dapat dipungkiri bahwa kitab Perjanjian Baru ini telah memungkinkan Martin Luther menyadari kesalahan Gereja Katolik, demikian juga dengan Bapak

bapak Reformasi yang lain.

Sangat disayangkan karena naskah yang dimiliki oleh Erasmus itu ternyata enam ayat terakhir dari kitab Wahyu telah hilang sehingga ia menerjemahkannya sendiri dari 'Vulgate' ke bahasa Yunani. Namun kemudian setelah ia mendapatkan naskah yang memiliki enam ayat terakhir kitab Wahyu masih utuh, ia memperbaikinya pada edisi kedua. Kemudian setelah melihat 'Manuscript Codex 61' Erasmus memasukkan 1 Yohanes 5:7,8 yang di kalangan teolog disebut 'Johannen Coma'. Dan Luther menerjemahkan edisi kedua yang terbit 1519 dan yang telah disempurnakan ini ke dalam bahasa Jerman. Penyempurnaan demi penyempurnaan dilakukan setelah melihat naskah

naskah kuno dan membanding

bandingkannya dengan 'Polyglot' sehingga keseluruhannya Erasmus menerbitkan lima edisi. Dalam tiap perbaikan itu tidak ada penambahan atau pengurangan firman Tuhan, melainkan memeriksa hasil karyanya dan membandingkannya dengan naskah

naskah yang jumlahnya sekitar tiga ribu naskah kuno.

Rupanya menurut Robert Estienne, (yang lebih dikenal dengan Stephanus), hasil karya Erasmus masih perlu diperbagus lagi. Ia menerbitkan empat edisi berturut

turut tahun 1546, 1549, 1550, 1551, yang tiap edisinya terdapat perbaikan

perbaikan yang tidak terlalu berarti, seperti penambahan  judul perikop dan lain

lain. Edisi ketiga (1550) dari Stephanus ini dikenal dengan sebutan 'Royal Edition (Edition Regia)'. Edisi keempat terbit tahun 1551 dengan dilengkapi pasal dan ayat sebagaimana yang dipakai oleh umat Kristen hari ini. Umat Kristen patut berterima kasih kepada Stephanus yang telah menolong mereka agar lebih gampang mencari bagian firman Tuhan yang diinginkan. Bayangkan  jika tidak ada pasal dan ayat, pasti mereka (umat Kristen dan pembaca lainnya) akan mengalami banyak kesulitan. Mungkin Anda dapat melengkapi kajian kita bersama tentang pembagian ayat

ayat Al~Qur'an, siapakah nama mereka yang terlibat dalam pembagian ayat

ayat ini, karena umat Islam pun patut berterima kasih kepada mereka yang berjasa ini.

(8)
(9)

Theodore Beza, seorang yang tersohor di kalangan Protestan, juga menerbitkan kitab Perjanjian Baru bahasa asli dalam ukuran folio dengan memakai teks Stephanus sebagai dasar. Ketenaran Theodore Beza turut mempopulerkan teks Erasmus dan Stephanus yang dipakainya sebagai dasar sehingga kalangan reformasi memakai teks mereka sedangkan kalangan Katolik memakai 'Polyglot'.

Keluarga Elzevir, pemilik penerbit berbagai buku klasik, ikut meramaikan penerbitan kitab Perjanjian Baru bahasa asli yang sangat digemari masyarakat yang baru mengalami reformasi itu. Pada edisi kedua terbitannya tercantum tulisan, "Kini Anda memiliki teks yang telah diterima oleh semua kalangan, yang di dalamnya tidak ada penambahan

maupun kesalahan."

Akhirnya ungkapan 'received text' atau 'textum receptum' yang biasa disingkat dengan TR, menjadi nama dari teks yang pertama diedit oleh Desiderius Erasmus, diperlengkapi dan diperindah oleh Stephanus, dipromosikan Theodore Beza dan keluarga Elzevir, diberikan kepada teks yang diterima dan dipakai di kalangan umat Kristen. Teks ini kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa termasuk ke dalam bahasa Inggris, 'King James Version', yang diterjemahkan pada tahun 1611 atas perintah raja Inggris yang bernama James dan dikerjakan oleh lebih dari lima puluh ahli bahasa. Teks yang mereka pakai sebagai dasar ialah Teks Stephanus edisi ketiga dan empat dan edisi Beza terbitan tahun 1598.

Masyarakat, terutama umat Kristen, sangat bersukacita atas tersedianya kitab suci dalam bentuk cetakan bahkan dalam bahasa mereka yang dapat mereka miliki secara pribadi dengan harga yang relatif  lebih murah dari sebelumnya. Menurut The New Book of Knowledge volume XV, sebelumnya harga sebuah Alkitab tulisan tangan yang rapi itu sama dengan harga sebuah gedung berlantai dua di dekat 'London Bridge'. Sungguh amat disayangkan mereka yang tidak menghargai firman Tuhan yang ada di tangannya hari ini.

'Textum Receptum' (TR) dipakai oleh orang

orang Kristen di seluruh dunia, dan diterjemahkan ke berbagai bahasa oleh misionari modern yang dipelopori oleh misionari Baptis, William Carey, ke India dan akhirnya banyak misionari ke seluruh penjuru dunia. Selama ± 380 tahun tidak ditemukan cara untuk menghalangi tersebarnya firman Tuhan ke seluruh dunia walaupun dilakukan juga serangan kecil

kecilan yang tidak membawa efek terhadap TR.

Karl Lachmann dari Jerman tercatat adalah orang pertama yang menerbitkan edisi Perjanjian Baru yang sifatnya menyerang TR pada tahun 1831. Setelah dua edisi teks pengritik 'Critical Texts' (CT) diterbitkannya ternyata tidak ada yang menggubrisnya. Pada tahun 1857 Samuel Prideaux Tregelles di Inggris  juga menerbitkan 'Critical Text' untuk menyerang TR. Kemudian Constantin Tischendorf seorang yang menemukan naskah Codex Sinaiticus turut menerbitkan teks Perjanjian Baru yang bersifat menyerang keakuratan TR.

Serangan yang kelihatannya memakan banyak korban adalah yang dilakukan melalui dua orang, yaitu Brooke Fos Westcott, seorang Bishop gereja Anglikan, dan Fenton John Anthony Hort, seorang dosen dari Cambridge University. Untuk mempersingkat nama mereka, biasanya hanya ditulis WH. Mereka menerbitkan 'Critical Text' (CT) untuk menyerang 'Textum Receptum' (TR) pada tahun 1881. Mereka mendasarkan edisi yang mereka terbitkan pada naskah yang diberi nama 'aleph' yang ditemukan di Sinai yang juga disebut 'Sinaiticus' dan naskah yang diberi nama B yang kata mereka tersimpan di perpustakaan Vatikan.

Menurut Dr. D.A. Waite dalam bukunya 'Defending the King James Bible', antara CT hasil WH dengan TR yang sudah dipakai lebih dari tiga ratus tahun terdapat 5,604 perbedaan yang terdiri dari 1,952 penghilangan (35%), 467 penambahan (8%), dan 3,185 perubahan (57%). Dengan perubahanyang besar

besar an ini kelihatannya serangan terhadap firman Tuhan semakin serius dan intensif. Gelombang pertama yang tumbang berjatuhan adalah teolog

teolog Liberal di Jerman. Keraguan mereka terhadap firman Tuhan mulai muncul bahkan akhirnya mereka melihat Alkitab hanya sekedar buku sejarah.

Sementara teolog Jerman tumbang, kemudian angin pukulan CT melanda Eropa sehingga muncul berbagai kritik terhadap Alkitab (buku yang telah berjasa mengubah orang Eropa menjadi manusia bermoral). Akhirnya angina serangan terhadap Alkitab itu sampai juga ke Amerika. Bersama dengan itu muncul berbagai Alkitab bahasa Inggris terjemahan modern yang didasarkan pada teks CT, antara lain: English Revised Version (1881), American Standard Version (1901), New American Standard Version (1960), New English Version (1961), New International Version (1969).

Bagaimana dengan Alkitab bahasa Indonesia? Dulu Alkitab bahasa Indonesia diterjemahkan dari TR. Kelihatannya Alkitab Terjemahan Baru sedikit terpengaruh oleh CT dari WH. Banyak pembaca tidak menyadari maksud di balik

(10)
(11)

banyak ayat dalam Alkitab Terjemahan Baru yang diberi tanda kurung, contoh [...]. Sebagian dosen sekolah teologia di Indonesia yang sudah terhembus angin Liberalisme mengatakan kepada murid

murid mereka bahwa ayat itu tidak ada dalam Alkitab bahasa aslinya. Penjelasan demikian tentu akan mengundang banyak pertanyaan susulan, yaitu siapa yang menambahkan dan mengapa ditambahkan?

Ternyata Lembaga Alkitab Indonesia memberi tanda kurung pada ayat

ayat yang ada dalam teks TR namun tidak ada dalam teks CT. Tindakan demikian masih baik daripada menghilangkan ayat itu sama sekali. Namun sebenarnya lebih baik tidak perlu diberi kurung karena itu adalah firman Tuhan.

Westcott adalah seorang Bishop gereja Anglikan, gereja yang Doktrin Gereja ('ecclesiology')nya hampir sama dengan Gereja Roma Katolik. Perbedaannya hanya Gereja Roma Katolik berpusat di Roma sedangkan gereja Anglikan berpusat di London. Dan Gereja Roma Katolik dikepalai Paus sedangkan gereja Anglikan dikepalai Raja atau Ratu Inggris. Sedangkan Hort adalah seorang dosen Universitas Cambridge. Dr. D.A. Waite yang meneliti buku

buku yang ditulis mereka menyimpulkan bahwa sesungguhnya mereka bukan seorang yang telah "lahir baru". Istilah "lahir baru" ini dipergunakan oleh umat Kristen untuk menyatakan "bertobat". Dr. D.A. Waite tersebut menulis, "In this study, I quote from their writings extensively and show from five of  their books that they are apostates, liberals, and unbelievers."

Selain Westcott dan Hort, siapa lagi di balik CT yang makin hari makin dominan itu? Critical Text yang hari ini banyak dipakai di Sekolah Theologi adalah edisi ke

26 yang disebut Nestle/Aland Greek New Testament, 26th edition. Eberhard Nestle dan Kurt Aland, kedua

duanya orang Jerman yang membentuk sebuah komisi yang terdiri dari Kurt Aland sendiri, Matthew Black seorang yang imannya diragukan, Carlo M. Martini seorang Kardinal Gereja Katolik, Bruce Metzger dari Princeton, universitas yang sangat liberal, dan Alan Wigren dari Chicago. Mereka inilah yang mengatakan bahwa Rasul Matius salah tulis karena tidak melihat catatan di Bait Allah sehingga yang seharusnya Asa namun ditulis Asaf, demi untuk membela konsep mereka bahwa naskah kuno yang mereka pakai adalah yang terbaik, yang tidak terjamah oleh tangan

tangan jahil.

Sebaliknya orang

orang yang mengedit Textum Receptum adalah orang

orang mengasihi Tuhan, menurut umat Kristen. Desiderius Erasmus, yang sering dikritik karena humanis, adalah humanis abad pertengahan yang berusaha melepaskan diri dari kungkungan universalisme gereja Roma. Ia bukan humanis masa kini yang filosofinya berpusatkan pada manusia dan mengagungkan manusia. Sedangkan Stephanus adalah orang Protestan, orang yang rela mengorbankan nyawa demi membela kebenaran. Apalagi Theodore Beza, teman dekat John Calvin, adalah tokoh reformasi yang sangat terhormat. Edisi Stephanus dan Beza

lah yang secara umum diterima oleh orang

orang Kristen yang baru mendapat kebangunan rohani melalui gerakan reformasi. Edisi keempat Stephanus tahun 1551 yang telah dilengkapi pasal dan ayat telah menjadi berkat bagi jutaan orang, terlebih setelah dijadikan dasar untuk penerjemahan ke berbagai bahasa termasuk King James Version.

Baik Erasmus, Stephanus, maupun Beza, mereka berusaha mewujudkan kitab Perjanjian Baru bahasa asli hanya agar orang

orang Kristen memiliki firman Tuhan di tangan mereka yang praktis, agar mereka dapat mempelajari dan memberitakannya. Mereka tidak memikirkan masalah hak cipta dan lain sebagainya. Hasil karya mereka menyebabkan banyak orang melihat terang Tuhan. Masyarakat Eropa berubah total setelah reformasi dan tersedianya Alkitab dalam cetakan telah memungkinkan mereka membaca dan mempelajarinya. Tingkat moral masyarakat menjadi semakin tinggi demikian juga dengan tingkat kepatuhan mereka terhadap hukum. Setiap kali orang menyebut firman Tuhan, tentu yang dimaksud adalah Textum Receptum atau terjemahannya pada masing

masing bahasa. Namun setelah Westcott dan Hort menerbitkan edisi mereka, kebingungan mulai melanda, pertama

tama di kalangan intelektual, karena mereka terpaksa harus memilih teks mana yang harus mereka  jadikan patokan, dan akhirnya  juga melanda seluruh kekristenan. Di Indonesia hal ini tidak terasa karena umat Kristen hanya memiliki satu versi Alkitab yaitu terbitan Lembaga Alkitab Indonesia. Tetapi bagi masyarakat yang berbahasa Inggris, dengan tersedianya berbagai versi Alkitab, maka agak kerepotan juga.

Pukulan yang paling menyakitkan ialah tertawaan dari pihak luar, misalnya pihak Islam, yang mengatakan bahwa Injil asli orang Kristen sudah tidak ada, yang ada sekarang adalah yang palsu. Adanya kesalahan pada teks Westcott dan Hort biasanya mereka jadikan bukti untuk statemen mereka. Mereka dapat mengatakan, "lihat, nama silsilah saja salah catat, tidak salah toh kalau itu adalah yang palsu?"

Kehadiran Critical Text telah menyebabkan perdebatan yang tidak ada habis

habisnya. Musuh Alkitab mencatat sukses karena mereka berhasil menggoncang dasar iman orang Kristen dan meletakkan batu sandungan terhadap sebagian orang yang belum percaya. Sebagian orang yang tidak memahami masalah ini sempat tersandung karena

(12)
(13)

karena mereka tidak diberi informasi bahwa usaha pengeditan yang teliti telah dilakukan oleh Erasmus, Stephanus, Beda dengan membanding

bandingkan naskah demi naskah hingga akhirnya tidak ditemukan lagi kesalahan dan orang

orang yang benar

benar Kristen pun secara universal telah menerimanya.

Pada saat Alkitab terjemahan tidak jelas terhadap suatu masalah atau terdapat perbedaan antara satu terjemahan dengan terjemahan yang lain, kemanakah umat Kristen akan mencari otoritas final untuk menjelaskannya? Mau tidak mau, Alkitab bahasa asli adalah otoritas final untuk menyelesaikan masalah baik yang praktis maupun yang bersifat doktrinal.

Jika dunia kekristenan hanya memiliki satu versi Alkitab bahasa asli seperti keadaan abad 16, 17 dan 18, maka dengan gampang dan dengan kebulatan hati semua orang Kristen akan mengacu kepada Alkitab bahasa asli yang hanya satu itu. Kini setidaknya tersedia dua Alkitab bahasa asli yang didalamnya terdapat ± 5,604 perbedaan, maka dengan terpaksa setiap orang Kristen harus menetapkan versi manakah yang akan diakuinya sebagai Alkitab bahasa asli yang benar, atau otoritas yang final (The Final Authority).

Teks yang diakui, Received Text atau Textum Receptum yang diedit pertama kali oleh Erasmus dan diperlengkapi oleh Stephanus dan Geza adalah yang telah diperiksa dan ternyata tidak ditemukan kesalahan serta telah membawa manfaat bagi penduduk Kristen dunia lebih dari tiga abad. Sedangkan Critical Text yang diedit oleh Westcott dan Hort serta diedit ulang oleh komite yang dipimpin oleh Nestle dan Aland ternyata terdapat kesalahan yang sangat konyol, yaitu Asa ditulis dengan Asaf. Masih ada banyak kesalahan lain lagi yang mereka akui, namun pada umumnya kesalahan itu mereka lemparkan kepada sang penulis untuk membangun asumsi bahwa penulis Alkitab tidak diilhami, atau bahwa Alkitab itu bukan buku istimewa melainkan sama seperti catatan sejarah lain.

Untuk membangun doktrin yang benar, umat Kristen membutuhkan dasar yang benar. Doktrin alkitabiah adalah doktrin yang didasarkan "hanya" pada Alkitab saja. Lalu kalau diperhadapkan dua versi Alkitab bahasa asli, yang manakah yang akan mereka pilih? Kini banyak theolog telah kemasukan angin liberalisme, demikian juga sekolah

sekolah theologia. Masalah Alkitab bahasa asli bisa menjadi salah satu faktor untuk mengenal aliran sebuah sekolah theologia. Rata

rata sekolah theology aliran liberal lebih senang memakai Critical Text karena ketika dosen di sekolah tersebut belajar ke luar negeri, ia sudah terlanjur masuk ke sekolah liberal dan yang memakai Critical Text. Namun sekolah theologia aliran fundamental tetap bertahan pada Received Text atau Textum Receptum yang tidak ada kesalahan dan telah mendatangkan manfaat bagi umat Kristen.

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berawal dari pemikiran bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba pada Bank BJB

pada produk disamping dilakukan dengan posisi Penerapan tempat sistem pada gambar disamping tangan yang berarah ke belakang dan kaki sebagai penahan. bagi pengguna

Ethical leaders are role models for the organozation’s value Pemimpin etika adalah contoh nilai yang baik untuk organisasi.. Ethical leaders consider

2006, Respon Fisiologis Ternak Kambing Yang Dikandangkan dan Ditambatkan Terhadap Konsumsi Pakan Dan Air Minum.. 2007, Respon

Interaksi berbagai dosis dan dua jenis guano pada budidaya tanaman jagung pakan di lahan podsolik berpengaruh terhadap panjang bobot berkelobot; perlakuan berbagai dosis

AMANDMENT CONTRAC NO.9 Cost (Rp) REMAINING BALANCE Cost (Rp) TOTAL INVOICE Cost (Rp) PREVIOUS COMMULATIVE Cost (Rp). THIS BILLING MEI 2016

Hasil yang dicapai yaitu sistem administrasi persuratan berbasis web, yang menampilkan data pengajuan judul, data verifikasi mahasiswa, rekap surat, rekap judul, cetak

1) Validasi Ahli (Expert Judgement), validasi ini dilakukan ahli yang terkait dengan program perkuliahan yang dikembangkan, untuk menilai kelayakan