• Tidak ada hasil yang ditemukan

Owner Atau Pemilik Proyek Konstruksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Owner Atau Pemilik Proyek Konstruksi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Owner atau pemilik proyek konstruksi

pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja untuk merealisasikan proyek, owner mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk membiayai proyek.

tugas pemilik proyek atau owner adalah:

 menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.  Mengadakan kegiatan administrasi.

 Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek.

 Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen konstruksi ( MK )

 Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor. wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner adalah :

 Membuat surat perintah kerja ( SPK )

 Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.  Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil pekerjaan

konstruksi.

 Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.

konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek

konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah.

tugas konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah:

 Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik bangunan.  Membuat gambar kerja pelaksanaan.

 Membuat Rencana kerja dan syarat – sayarat pelaksanaan bangunan ( RKS ) sebagai pedoman pelaksanaan.

 Membuat rencana anggaran biaya bangunan.

 Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik ke dalam desain bangunan.

 Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan desain terwujud di wujudkan.

 Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi.

 kemudian proses pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan pengawas wewenang konsultan perencana adalah:

 Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.

(2)

Konsultan Pengawas dalam pelaksanaan proyek

Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek ( owner ) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat nerupa badan usaha atau perorangan.

Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut:

 Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.  Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek.  Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek

 Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.

Konsultan pengawas juga memilik wewenang sebagai berikut:

 Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja.

 Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak tidak memperhatikan peringatan yang diberikan.

 Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek.

 Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shopdrawing pelaksana proyek.  Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan ( site Instruction) Kontraktor

Kontraktor adalah badan yang ditunjuk oleh owner (dapat melalui penunjukan langsung atau melalui tender) sebagai pelaksana proyek. Pihak inilah yang akan menerjemahkan proses perencanaan yang disiapkan oleh para konsultan ke dalam wujud yang sebenarnya. Dalam prosesnya pihak kontraktor akan berhubungan dengan para konsultan ini untuk mempermudah pelaksanaan di lapangan.

Safety dan K3

Pada beberapa perusahaan dimana safety menjadi prioritas utama, memiliki aturan tersendiri dalam melaksanakan suatu project untuk memastikan pelaksanaan aktifitas dengan aman, tidak membahayakan pekerja serta tidak mencemari lingkungan, aturan tersebut

1. Melakukan Project Safety, Health & environmental review pada setiap fase / stage dari suatu proyek konstruksi untuk memastikan agar semua keputusan yang dibuat pada fase engineering maupun konstruksi telah memenuhi standard yang telah ditetapkan

2. Pada fase konstruksi ada beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menghindari atau meminimalisasi resiko kecelakaan pada proyek konstruksi diantaranya :

1. Melakukan pengecekan rutin pada setiap equipment yang akan digunakan disesuaikan dengan standard pengecekan yang sudah ada. Contoh pengecekan tower crane, untuk metode serta jarak waktu antara dua pengecekan

disesuaikan dengan standard yag berlaku dan diberikan tanda berupa sticker yang menyatakan bahwa tower crane tersebut dapat digunakan.

2. Mentraining karyawan berkenaan dengan pekerjaan mereka, sehingga mereka dapat mengidentifikasi kemungkinan resiko bahaya dari pekerjaan tersebut dan mengerti metode kerja yang aman untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan aman.

(3)

3. management menerapkan system punishment & reward akan prestasi yang berkenaan dengan safety pada setiap karyawan, sehingga culture serta prilaku yang kurang perduli terhadap safety setahap demi setahap dapat dirubah Quantity Surveyor

Quantity Surveyor adalah salah satu dari Tim penasehat professional dalam industri konstruksi, (juga disebut Construction Economists, Construction Cost Managers, Cost Consultans, Cost Engineers, Estimators) yang memiliki keahlian yang meliputi:

o Melakukan estimate and monitoring construction cost dari tahap awal sampai tahap akhir (termasuk menyiapkan Bill of Quantities)

o Menyelengggarakan tender

o Menetapkan type kontrak (termasuk menetapkan pasal khusus yang diperlukan) o Menghitung pengurangan pajak konstruksi

o Menghitung nilai klaim asuransi dan claim konstruksi

o Menjalankan mediasi dan Arbitrase dalam suatu sengketa konstruksi. Peran Quantity Surveyor

Sesuai dengan definisi tersebut diatas, maka peran seorang Quantity Surveyor, selama tahapan proyek dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tahap Feasibility Study :

o Memberikan saran/nasehat kepada Owner (pemilik bangunan) agar dapat mencapai seluruh kebutuhannya melalui bangunan, dengan biaya yang paling efisien (ekonomis)

Tahap Design :

o Melakukan Value Engineering terhadap design yang ada, untuk dapat menekan biaya proyek tanpa mengurangi tujuan dan fungsi

o Mempersiapkan Bill of Quantities

o Menetapkan spesifikasi teknik dari proyek o Menyusun Cost Budget (Owner estimate) Tahap Procurement/Pengadaan:

o Menyiapkan dokumen pra qualifikasi/tender, termasuk menyarankan jenis kontrak, atau pasal yang bersifat khusus.

o Menyelenggarakan pra qualifikasi/tender, dan termasuk mengevaluasi hasil nya (peran Q.S untuk kontraktor pada tahap ini adalah menghitung penawaran tender, yang paling

kompetitif)

Tahap Construction (pelaksanaan proyek) o Menilai progress pekerjaan untuk pembayaran o Menghitung final measurement

Tahap Pasca Construction

o Menghitung pekerjaan tambah/kurang, termasuk menghitung unit price pekerjaan baru o Menghtiung pajak-pajak Konstruksi

(4)

o Menghitung nilai eskalasi proyek o Menghitung claim konstruksi/asuransi

o Menyelesaikan sengketa konstruksi melalui mediasi /arbitrase Pelayanan / Jasa Quantity Surveyor

Menurut Australian Institute of Quantity Surveyor, lingkup pelayanan Quantity Surveyor meliputi pelayanan dalam bidang-bidang sebagai berikut:

Financial Advisor:

o Mempersiapkan budget untuk membangun proyek

o Memberikan saran kualitas bangunan sesuai dengan budget

o Mempersiapkan dokumen kontrak (seperti Bill of Quantities dan dokumen cost contol) o Memberikan rekomendasi tipe kontrak, dan proses pelaksanaan untuk mencapai budget dan waktu yang ditetapkan .

o Mempersiapkan perhitungan tax depreciation (pengurangan pajak) Construction Advisor:

o Memberikan saran alternatif penggunaan material dalam perhitungan biaya proyek o Memberikan saran construction methods, dalam perhitungan biaya proyek

o Memberikan saran tentang efek site condition terhadap budget o Memberikan saran tentang feasibility

Contract Administrator:

o Memberikan saran tentang sesuatu hal antara Owner dan Konsultan o Memberikan saran tentang sesuatu hal antara Owner dan Kontraktor

o Memberikan saran tentang sesuatu hal yang menyangkut kontrak (seperti pembayaran, perubahan skope pekerjaan, perubahan pekerjaan, klaim, dan final accounts)

Quality control

Dalam rekayasa dan manufaktur, pengendalian mutu atau pengendalian kualitas melibatkan pengembangan sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan maupun produsen sendiri. Sistem-sistem ini sering dikembangkan bersama dengan disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan lintas fungsional

Supervisor

Supervisor adalah seseorang yang diberikan tugas dalam sebuah organisasi perusahaan dimana mempunyai kekuasaan untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja bawahannya. Peran kerja supervisor berada di level tengah, yaitu di antara para atasan pembuat kebijakan dan di antara para staf pelaksana rutinitas di lapangan. Dengan fungsi kerja yang berada di antara itu, maka tugas utama supervisor adalah melakukan supervisi terhadap para staf pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari. Supervisor adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan yang bersifat strategis, tapi hanya menerjemahkan dan meneruskan kebijakan strategis atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif dan produktif. Oleh karena itu, seorang supervisor harus memiliki

(5)

kompetensi berkualitas tinggi yang mencakup keterampilan membangun relasi di antara atasan dan bawahan; keterampilan terhadap fungsi dan peran kerja agar mampu bekerja secara optimal, kreatif, efektif, berkualitas, produktif, efisien, bersinergi, dan cerdas melakukan supervisi terhadap bawahan; keterampilan kecerdasan emosional dan mind set positif.

Administrasi proyek

Administrasi proyek merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan proyek. Salah satu di antaranya adalah pembuatan laporan berkala. Laporan berkala merupakan alat komunikasi resmi untuk menyatakan menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelengaraan proyek. Tujuan dari pembuatan laporan berkala adalah membantu semua pihak dalam upaya memantau dan mengendalikan secara terus menerus dan berkesinambungan atas berbagai aspek penyelenggaraan proyek sampai dengan saat pelaporan. Laporan berkala dibuat oleh kontraktor, disetujui oleh konsultan pengawas atau MK. Laporan berkala dipakai pihak kontraktor sebagai bahan utama dalam rapat intern kontraktor maupun rapat koordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam proyek

A. BUKU HARIAN

Penyedia jasa wajib membuat buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan. Buku Harian harus disetujui oleh Direksi pekerjaan dan Konsultan Pengawas (bila ada) Laporan Harian berisi :

• Kuantitas dan macam bahan yang ada

• Penempatan tenaga kerja, jumlah, jenis, dan kondisi peralatan • Keadaan cuaca

• Catatan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan

B. LAPORAN MINGGUAN DAN LAPORAN BULANAN

Laporan Mingguan merupakan rangkuman laporan harian dan berisi kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu beserta hal hal yang perlu disampaikan. Laporan bulanan

merupakan rangkuman laporan mingguan dalam periode satu bulan, yaitu berisi kumpulan dari laporan harian dan mingguan yang dijilid dalam satu periode bulanan yang bersangkutan Isilaporan bulanan :

• Kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik dibandingkan dengan jadual induk • Kendala-kendala yang dihadapi

• Pembahasan dan usulan yang diajukan

dilengkapi grafik, tabel, dan data visual berupa foto-foto

Laporan Kemajuan menyajikan informasi tentang bagaimana sumber daya dipakai untuk mencapai sasaran proyek, pelaporan status (menggambarkan dimana proyek itu sekarang berdiri) dan pelaporan kinerja (menguraikan apa yang diselesaikan proyek).

Mandor

Mandor bertugas mendatangkan sejunlah tenaga kerja sesuai kualifikasi yang diperlukan seperti kelompok tukang kayu, batu, besi dan sebagainya, dan sekaligus memimpin dan mengawasi pekerjaan mereka.

(6)

Mandor adalah selaku manajer pada line terdepan yang akan menetukan dalam pencapaian hasil akhir dari suatu kegiatan. Bagian terbesar masalah-masalah produktivitas dan efisiensi pekerjaan konstruksi yang harus diperhatikan dan dikendalikan terdapat pada jenjang ini. Sehingga untuk dapat mengwujudkan cakupan fungsi dan tugas yang semakin luas tersebut, wawasan dan kualifikasi mandor harus ditingkatkan pula. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat profesional dalam rangka meningkatkan hasil karya yang lebih sangkil, tugas kepada mandor diberikan dalam bentuk patisipasi pemborongan dan upah tenaga kerja untuk suatu bagian pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Perjanjian pemborongan tersebut tentu saja harus didasarkan pada kesepakatan yang tegas, jelas, dan profesional, sebagaimana layaknya yang diterapkan dalam kontrak perjanjian untuk pekerjaan subkontrak.

Referensi

Dokumen terkait

Harian Kompas adalah satu diantara dua (2) koran di Indonesia yang diaudit oleh Audit Bureau of Circulation (ABC). Koran lainnya yang diaudit adalah Warta Kota. Harian

Justifikasi Produk furniture yang diproduksi CV Noble Gallery Indonesia tidak termasuk dalam produk yang yang berasal dari bahan baku yang dibatasi

Ketel uap yaitu sebuah bejana yang tertutup yang dapat membentuk uap sebuah bejana yang tertutup yang dapat membentuk uap dengan tekanan lebih besar dari 1

Di bawah ini adalah gambar chord gitar yang bisa anda cocokan dengan chord yang terdapat dalam lagu.. Klik gambar untuk

Akan tetapi hal ini tidak berlaku untuk air pada sampel B yang memiliki kadar BOD dan COD yang lebih rendah, tetapi memiliki konduktivitas paling besar dari

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

bahwa dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan untuk memberikan dukungan teknis operasional dan

Penelitian yang dilakukan oleh Guska (2015) dengan reaktor LFR berdasarkan variasi daya keluaran menunjukkan bahwa reaktor LFR dengan daya keluaran 300 (MWTh) mempunyai