• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANC Terpadu 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANC Terpadu 2015"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PELAYANAN

(2)

LATAR BELAKANG

1. UU RI No. 36 tentang Kesehatan, pasal 126:Upaya

kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga

kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi

yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka

kematian ibu

2. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif.

3. Pemerintah menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas,

alat dan obat dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan ibu secara aman, bermutu, dan terjangkau.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan

(3)

KONSEP PENGEMBANGAN

PELAYANAN ANTENATAL

MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK • Jumlah kematian ibu dan Neonatus Masih Tinggi • Penyebab kematian ibu disamping penyebab utama : perdarahan , pre eklampsia dan infeksi masih tingginya disebabkan oleh penyebab lain2 (PTM, malaria, TB dll) yg hrs diintervensi juga • Meningkatnya kasus HIV • Jumlah kematian ibu dan Neonatus Masih Tinggi • Penyebab kematian ibu disamping penyebab utama : perdarahan , pre eklampsia dan infeksi masih tingginya disebabkan oleh penyebab lain2 (PTM, malaria, TB dll) yg hrs diintervensi juga • Meningkatnya kasus HIV Cakupan pelayanan Antenatal belum optimal :

1.Pengetahuan ibu dan keluarga rendah 2. Belum optimalnya kinerja petugas Cakupan pelayanan Antenatal belum optimal :

1.Pengetahuan ibu dan keluarga rendah 2. Belum optimalnya kinerja petugas Kualitas pelayanan antenatal belum optimal :

•Belum semua petugas melakukan pelayanan 10 T, terutama pemeriksaan Lab wajib (Hb, protein urin dan Gol darah)

•Pelayanan antenatal yang diberikan hanya sebatas pel kehamilan, belum memperhatikan penyakit lain yang dapat

mempengaruhi kehamilan

Kualitas pelayanan antenatal belum optimal :

•Belum semua petugas melakukan pelayanan 10 T, terutama pemeriksaan Lab wajib (Hb, protein urin dan Gol darah)

•Pelayanan antenatal yang diberikan hanya sebatas pel kehamilan, belum memperhatikan penyakit lain yang dapat

mempengaruhi kehamilan

UPAYA UPAYA DEMAND :

•Pengembangan Kelas Ibu Hamil •Pemantapan pelaksanaan P4K

DEMAND :

•Pengembangan Kelas Ibu Hamil •Pemantapan pelaksanaan P4K SUPPLY : Pemantapan konsep Pelayanan Antenatal Terpadu : •Malaria •PPIA •Immunisasi •Gizi •PTM •TB •Pelaksanaan 10 T termasuk Pemeriksaan lab wajib SUPPLY : Pemantapan konsep Pelayanan Antenatal Terpadu : •Malaria •PPIA •Immunisasi •Gizi •PTM •TB •Pelaksanaan 10 T termasuk Pemeriksaan lab wajib

(4)

YANG PERLU DIPAHAMI

Kehamilan merupakan periode platinum untuk

tumbuh kembang manusia. Pemeriksaan

antenatal bukan hanya menyiapkan persalinan

dan pencegahan komplikasi namun juga:

menyiapkan generasi berikut yang lebih baik

edukasi untuk ibu. Ingat kata-kata: “When You

Teach Women You Teach Nation”

pemenuhan hak janin sejak dalam kandungan

( Nutrisi dan simulasi yg bermanfaat)

(5)

PELAYANAN ANTENATAL

Pengertian

Tujuan

Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan

terhadap ibu hamil untuk menjaga kehamilannya

Mempersiapkan ibu hamil agar dapat bersalin

dengan sehat dan selamat, dan memperoleh

bayi yang sehat

Deteksi & antisipasi dini kelainan kehamilan

Deteksi & antisipasi dini kelainan janin

(6)

PELAYANAN ANTENATAL

TERPADU

6

Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan

antenatal komprehensif dan berkualitas yang

diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu

dengan program lain yang memerlukan intervensi

selama kehamilannya

Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan

antenatal komprehensif dan berkualitas yang

diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu

dengan program lain yang memerlukan intervensi

selama kehamilannya

Tujuan :

Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh

pelayanan antenatal yang berkualitas, sehingga

mampu - menjalani kehamilan dengan sehat,

- bersalin dengan selamat, dan

- melahirkan bayi yang sehat.

Tujuan :

Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh

pelayanan antenatal yang berkualitas, sehingga

mampu - menjalani kehamilan dengan sehat,

- bersalin dengan selamat, dan

(7)

Konsep Layanan Antenatal Terpadu

1.

Memberikan layanan/konseling kesehatan, termasuk

gizi agar kehamilan berlangsung sehat

2.

Melakukan deteksi dini, masalah penyakit dan

penyulit/komplikasi kehamilan ( termasuk HIV, Sifilis

sesuai dgn TK epidemisitas wilayah)

3.

Menyiapkan persaliann yang bersih dan aman

4.

Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk

melakukan rujukan jika terjadi komplikasi

5.

Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat

dan tepat waktu bila diperlukan

6.

Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam

menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan

persalinan dan kesiagaan bila terjadi

penyulit/komplikasi

(8)

Kerangka Konsep Pelayanan ANC

Komprehensif & Terpadu

Ibu Hamil ANC Ibu Hamil dengan masalah gizi Ibu Hamil beresiko Ibu Hamil dengan komplikasi kebidanan Ibu Hamil sehat Ibu Hamil dengan penyakit tidak menular Ibu Hamil dengan penyakit menular Ibu Hamil dengan gangguan jiwa Rujukan dan penanganan gizi dan tindak lanjut Perencanaan persalinan aman di fasilitas kesehatan Penanganan Komplikasi dan Rujukan Rujukan penanganan penyakit tidak menular dan tindak lanjut Rujukan penanganan penyakit menular dan tindak lanjut Rujukan penanganan gangguan jiwa dan tindak lanjut

Persalinan aman dan bersih Perawatan BBLR

(9)

9

STANDAR PELAYANAN ANTENATAL

STANDAR PELAYANAN ANTENATAL

1 Timbang Badan dan Ukur

Tinggi Badan

2 Ukur Tekanan Darah

3 Skrining Status Imunisasi TT

(dan Pemberian Imunisasi

TT)

4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri

5 Pemberian Tablet Besi (90

Tablet selama kehamilan)

6 Temu Wicara (KIE

Interpersonal dan konseling)

7 Test Lab Sederhana (Hb,

Protein Urin) dan atau

berdasarkan indikasi (HBsAg,

Sifilis, HIV, Malaria, TBC

1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi

Badan

2 Ukur Tekanan Darah

3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA)

4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri

5 Tentukan Presentasi Janin dan

Denyut Jantung Janin

6 Skrining Status Imunisasi TT

(dan Pemberian Imunisasi TT)

7 Pemberian Tablet Besi (90

Tablet selama kehamilan)

8 Test Lab Sederhana (Hb,

Protein Urin) dan atau

berdasarkan indikasi (HBsAg,

Sifilis, HIV, Malaria, TBC

9 Tata Laksana Kasus

10Temu Wicara (Konseling)

termasuk P4K serta KB PP

7 T (SPM)

(10)

JENIS PELAYANAN

1. Anamnesa

2. Pemeriksaan

3. Penanganan dan tindak lanjut kasus

4. Pencatatan hasil pemeriksaan

antenatal terpadu

5. Komunikasi, informasi dan edukasi

(KIE) yang efektif

(11)

N

o

Pemeriksaan

Jenis

Trim I

Trim II

Trim III

1 Keadaan umum

2 Suhu tubuh

3 Tekanan darah

4 Berat badan

5 LILA

6 TFU

7 Presentasi janin

8 DJJ

9

Pemeriksaan Hb

*

10 Golongan darah

11 Protein urin

*

*

11

Pemeriksaan Pelayanan Antenatal

Terpadu

(12)

No Jenis Pemeriksaan Trim I

Trim II

Trim III

12 Gula darah/reduksi

*

*

*

13 Darah malaria

*

*

*

14 BTA sputum

*

*

*

15 IMS/Sifilis

*

*

*

16 Serologi HIV

*

*

*

17 USG

*

*

*

12

Keterangan :

: pemeriksaan rutin

• : pemeriksaan atas indikasi

* malaria : px rutin pada daerah endemis malaria

* HIV : px rutin pada daerah epidemi meluas dan

terkonsentrasi sedangkan pada epidemi rendah hanya pada ibu hamil

IMS dan TB

Pemeriksaan Pelayanan

Antenatal ...lanj

(13)
(14)

Penanganan dan Tindak Lanjut Kasus

No

Hasil Pemeriksaan

Penanganan dan indak lanjut kasus

1 Ibu Hamil dengan perdarahan antepartum Keadaan emergensi, rujuk untuk penanganan perdarahan sesuai standar

2 Ibu Hamil dengan demam - Tangani demam sesuai standar

- Jika dalam 2 hari masih demam atau keadaan umum memburuk, segera rujuk

3 Ibu Hamil dengan hipertensi ringan (tekanan darah 140/90 mmHg) tanpa proteinuria

- Tangani hipertensi sesuai standar

- Periksa ulang dalam 2 hari, jika tekanan darah meningkat segera rujuk

- Jika ada gangguan janin segera rujuk

- Konseling gizi, diet makanan untuk hipertensi dalam kehamilan

4 Ibu Hamil dengan hipertensi berat

diastole >110 mmHg) tanpa proteinuria Rujuk untuk penanganan hipertensi berat sesuai standar 5 Ibu Hamil dengan Pre eklamsia,

-Hipertensi disertai

-Ederna wajah atau tungkai bawah, dan atau

-Proteinuria (+)

Keadaan emergensi, rujuk untuk Penanganan pre

(15)

Penanganan dan Tindak Lanjut Kasus

No

Hasil Pemeriksaan

Penanganan dan indak lanjut kasus

6 - Ibu Hamil BB kurang (kenaikan BB < 1 Kg/bulan), atau

- Ibu hamil Resiko KEK (LiLA <23,5 cm)

Rujuk untuk penanganan Ibu hamil resiko KEK sesuai standar

7 Ibu Hamil BB lebih (kenaikan BB > 2

Kg/bulan) Rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut 8 TFU tidak sesuai dengan umur

kehamilan Rujuk untuk penanganan gangguan pertumbuhan janin 9 Kelainan letak janin pada trimester III Rujuk untuk penanganan kehamilan dengan kelainan

letak janin

10 Gawat janin Rujuk untuk penanganan gawat janin

11 Ibu hamil dengan anemia - Rujuk untuk penanganan anemia sesuai standar - Konseling gizi, diet makanan kaya zat besi dan

protein

12 Ibu hamil dengan diabetes melitus (DM) -Rujuk untuk penanganan DM sesuai standar

(16)

Penanganan dan

Tindak Lanjut Kasus

No Hasil Pemeriksaan Penanganan dan indak lanjut kasus

13 Ibu hamil dengan malaria Konseling tidur menggunakan kelambu berinsektisida Memberikan pengobatan sesuai kewenangan

Rujuk untuk penanganan lebih lanjut pada malaria dengan komplikasi

14 Ibu hamil dengan Tuberkulosis (TB)

Rujuk untuk Penanganan TB sesuai standar

Konseling gizi, diet makanan untuk ibu hamil TB Pemantauan minum obat TB

15 Ibu hamil dengan Sifilis Rujuk untuk penanganan Sifilis pada ibu hamil dan suami sesuai standar

16 Ibu hamil dengan HIV Konseling rencana persalinan

Rujuk untuk penanganan HIV sesuai standar

Konseling gizi, diet makanan untuk ibu hamil HIV Konseling pemberian makanan bayi yang lahir dari ibu

dengan HIV 17 Ibu hamil kemungkinan ada

masalah kejiwaan

Rujuk untuk pelayanan kesehatan jiwa Pantau hasil rujukan balik

Kerjasama dengan fasilitas rujukan selama kehamilan 18 Ibu hamil yang mengalami

(17)
(18)
(19)

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan :

1) Kartu ibu dan rekam medis lainnya yang

disimpan di Faskes

2) Registrasi kohort ibu

3) Buku KIA (dipegang ibu)

4) Pencatatan dari program yang sudah ada

Pelaporan :

1) LB3 KIA

2) PWS KIA

3) PWS Imunisasi

4) Untuk lintas program terkait, pelaporan

mengikuti formulir yang ada

(20)

Konsep Alur Pelayanan Antenatal

terpadu di Puskesmas

(21)

KEGIATAN PENINGKATAN CAKUPAN DAN

KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL

1. Penemuan dini ibu hamil melalui kegiatan P4K

dengan Stiker dan Buku KIA, dengan

melibatkan Kader & Perangkat Desa

2. Meningkatkan cakupan Antenatal dengan

meningkatkan pengetahuan dan perubahan

perilaku Ibu dan keluarga melalui

Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

3. Peningkatan kualitas pelayanan antenatal

melalui pelaksanaan konsep Pelayanan

Antenatal Terpadu (termasuk penguatan

pelaksanaan 10T)

4. Pelaksanaan PWS KIA sebagai alat surveilans

KIA

(22)

PENCATATAN DAN PELAPORAN

PELAYANAN ANTENATAL

TERPADU

Pencatatan

• Kartu Ibu atau rekam medis lainnya yang disimpan

di fasilitas kesehatan

• Kohort ibu , Register --- > form terpadu

(kumpulan data-data dari kartu ibu)

• Buku KIA (dipegang ibu)

• Pencatatan dari program yang sudah ada

(cat. Imunisasi, malaria, gizi, HIV-AIDS, TB, dll)

Pelaporan

• LB3 KIA

• PWS KIA

PWS Imunisasi

Pencatatan

• Kartu Ibu atau rekam medis lainnya yang disimpan

di fasilitas kesehatan

• Kohort ibu , Register --- > form terpadu

(kumpulan data-data dari kartu ibu)

• Buku KIA (dipegang ibu)

• Pencatatan dari program yang sudah ada

(cat. Imunisasi, malaria, gizi, HIV-AIDS, TB, dll)

Pelaporan

• LB3 KIA

• PWS KIA

PWS Imunisasi

22

Laporan nakes  puskesmas 

kohort, PWS  analisa 

dinkeskab/kota  dinkesprov 

pusdasure/kes ibu  menkes  UKP4

 umpan balik

Laporan nakes  puskesmas 

kohort, PWS  analisa 

dinkeskab/kota  dinkesprov 

pusdasure/kes ibu  menkes  UKP4

 umpan balik

(23)

1. Akses pelayanan antenatal

(K1)

Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali

mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di

suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Indikator (akses) ini di gunakan untuk mengetahui

jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program

dalam menggerakkan masyarakat

Jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat

pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di

suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

X 100 %

Jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja

dalam satu tahun

(24)

2. Cakupan pelayanan antenatal

(K4)

Cakupan K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah

memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan

standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu:

1 kali pada trimester ke-1, 1 kali ke-2, dan 2 kali pada

trimester ke-3 di suatu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu

Menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil dan

kemampuan manajemen atapun kelangsungan program KIA

Sesuai review Midterm Indikator SPM : sesuai standar ----

> min 7T

Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan

antenatal K4 di satu wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu

X 100 %

Jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah dalam

(25)
(26)

Pelayanan Antenatal Terpadu

Note : Walaupun dirujuk,

bidan penanggung jawab

wilayah tetap melakukan

pemantauan

Note : Walaupun dirujuk,

bidan penanggung jawab

wilayah tetap melakukan

pemantauan

(27)

Contoh Kasus 1

Seorang wanita,

usia 22 tahun,

mempunyai 1

anak, datang

dengan keluhan

mesntruasi

terlambat selama

2 minggu. Apa

yang akan anda

lakukan

Seorang wanita,

usia 22 tahun,

mempunyai 1

anak, datang

dengan keluhan

mesntruasi

terlambat selama

2 minggu. Apa

yang akan anda

lakukan

Anamnesis :

Tdk ada Keluhan

Anamnesis :

Tdk ada Keluhan

Pemeriksaan

Fisik :

BB = 45kg...

Pemeriksaan

Fisik :

BB = 45kg...

Diagnosis:

...

Diagnosis:

...

Terapi :

...

Terapi :

...

Riwayat

Demam

Riwayat

Demam

Batuk lebih dari

3 minggu,

pernafasan

cuping hidung ..

Batuk lebih dari

3 minggu,

pernafasan

cuping hidung ..

Perlukah

Imunisasi TT

Perlukah

Imunisasi TT

HB = 9, LiLa 20

HB = 9, LiLa 20

Tekanan Darah ≥

140/90

Tekanan Darah ≥

140/90

Keputihan

Keputihan

(28)

Perlukah Imunisasi TT ??

Riwayat imunisasi TT saat bayi dan sekolah

tidak ingat.

Diimunisasi TT dua bulan yang lalu sebelum

menikah sebanyak 2 kali, dengan jarak

antar imunisasi pertama dan kedua adalah

sebulan

(29)

Skrining status TT pada WUS

Perlindungan

TT

Jarak Minimal

0 tahun

1

1 bulan

3 tahun

2

6 bulan

5 tahun

3

12 bulan

10 tahun

4

12 bulan

> 25 tahun

5

Disebut ANC berkualitas apabila pada saat :

• Kunjungan pertama (K1) minimal sudah mempunyai status T1 atau

mendapat imunisasi TT1 pada saat K1 tersebut

• Kunjungan ke empat (K4) minimal sudah mempunyai status T2 atau

mendapat imunisasi TT2 pada saat K4 tersebut

(30)

• Pernah mengalami demam yang

tidak terlalu tinggi

• Rumah pasien berada di wilayah

endemis malaria, dengan API > 5

(31)

PETA ENDEMISITAS MALARIA DI

INDONESIA

(32)

1. Untuk daerah endemis malaria, pada kunjungan 1

ANC semua ibu hamil dilakukan :

Pemberian Kelambu berinsektisida

Skrining darah malaria (RDT/ mikroskopis)

Pemberian terapi Kina (Tr I)/ACT (Tr II) pada ibu

hamil positif malaria

2.Pemeriksaan darah malaria ulang pada trimester

II/ III /IV bagi ibu hamil yang positif

3.Melakukan KIE : Kesling, penggunaan Repelent,

Tanaman Repelent

(33)

Batuk berdahak selama 2-3 minggu

atau lebih.

Riwayat Batuk berdahak bercampur

darah (+),

sesak nafas, badan lemas,

nafsu makan menurun

berat badan menurun,berkeringat

malam hari tanpa kegiatan fisik

demam meriang lebih dari satu bulan.

Batuk berdahak selama 2-3 minggu

atau lebih.

Riwayat Batuk berdahak bercampur

darah (+),

sesak nafas, badan lemas,

nafsu makan menurun

berat badan menurun,berkeringat

malam hari tanpa kegiatan fisik

demam meriang lebih dari satu bulan.

SUSPEK TB

(34)

Tindak Lanjut

Rujuk untuk pemeriksaan dahak

Bila Positif  Terapi

Prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan tidak

berbeda dengan pengobatan TB pada

umumnya. Menurut WHO, hampir semua OAT

aman untuk kehamilan, kecuali streptomisin

karena bersifat permanent ototoxic dan dapat

menembus barier placenta. Keadaan ini dapat

mengakibatkan terjadinya gangguan

pendengaran dan keseimbangan yang menetap

pada bayi yang akan dilahirkan.

Keberhasilan pengobatannya  proses kelahiran

dapat berjalan lancar dan bayi yang akan

dilahirkan terhindar dari kemungkinan tertular

TB.

(35)

Diagnosis : Ibu Hamil Anemia dan

KEK

Tindak Lanjut :

• Pemberian PMT Ibu Hamil

• Pemberian tablet tambah darah 3 x 1

• Rujuk ke Bagian Gizi untuk dilakukan

konseling gizi

• Rujuk bila setelah 1 bulan tidak ada

perubahan

(36)

Diagnosis : Hipertensi Dalam

Kehamilan

• Anamnesis riwayat hipertensi

sebelum kehamilan

• Cek Protein Urine

• Rujuk ke dokter untuk mendapatkan

terapi

• Konseling Gizi untuk menjaga

tekanan darah

(37)

• Inspeksi vagina : terdapat keputihan

yang berbau, berwarna

(38)

Pelayanan ANC

Pemeriksaan HIV bersama laboratorium rutin

Non reaktif Reaktif

TKiPK/PITC Menolak Setuju Informed

Consent

Kunjungan Antenatal

Tes dan Konseling Atas Insiatif Petugas Kesehatan (TKiPK/PITC)

Konseling Pasca Tes**

Konseling Pasca Tes** Intermediate

Reaktif Non reaktif Konseling Pasca

Tes

Periksa ANC sesuai Jadwal

ANC sesuai Jadwal

Tes Ulang 2 mgg,1 bulan, 3 bln,6 bln, 1tahun

ANC sesuai Jadwal ARV sesuai Pedomanl

Pemeriksaan ANC sesuai Jadwal

Menolak Setuju

Ulangi informasi pentignya tes HIV

Rujuk Ke KTS/VCT

Pelayanan ANC: 1.Timbang Berat Badan 2.Ukur Teknan Darah 3.Ukur LILA

4.Ukur Tinggi fundus uterus 5.Pemeriksa DJJ Janin 6.Imunisasi TT 7.Tablet besi 90 tablet 8.Tes laboratorium 9.Tatalaksana kasus

10.Temu wicara dan konseling

(39)

Gambar

ILUSTRASI KASUS

Referensi

Dokumen terkait

Jika lokomotor didefinisikan sebagai suatu aksi yang memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lain dengan menggunakan kaki atau bagian tubuh yang lain, yang di

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitas laba, sedangkan variabel independennya yaitu struktur modal, investment opportunity set , kepemilikan

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di TK UMMI ERNI menunjukkan dari 30 orang anak terdapat 15 anak yang masih kurang kecerdasan logika matematikanya,

Pada konteks dinamika permasalahan putusan yang dihasilkan oleh Mahkamah Konstitusi yang berkaitan dengan hasil putusan yang bersifat Possitive Legislature dan

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya.”.

Sebarang pesanan yang tidak dapat dibekalkan atau lewat dihantar oleh Kontraktor sehingga tiga (3) kali pesanan, pihak Agensi hendaklah melaporkan dengan segera dalam

Pembentukan Kabupaten Tulang Bawang Barat yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang terdiri atas 8 (delapan) kecamatan, yaitu Kecamatan Tulang Bawang Tengah,

Introduksi ikan di perairan Waduk Sermo telah dilakukan sejak awal penggenangan air wa- duk oleh berbagai instansi dengan berbagai jenis ikan air tawar, yang bertujuan