• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG KAPAL ROLL ON ROLL OFF (PT.ASDP) & KAPAL CEPAT (SWASTA) RUTE SINGKIL SINABANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG KAPAL ROLL ON ROLL OFF (PT.ASDP) & KAPAL CEPAT (SWASTA) RUTE SINGKIL SINABANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG

KAPAL ROLL ON ROLL OFF (PT.ASDP) & KAPAL CEPAT (SWASTA)

RUTE SINGKIL – SINABANG

Surya Rizki Ilmar1, dan Jeluddin Daud2 1

Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara, Jl.Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan

2Staf Pengajar Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl.Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku perjalanan pengguna transportasi laut yakni Kapal Laut yaitu untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik pengguna Kapal Roll on roll off dan Kapal Cepat rute Singkil-Simeulue dan melihat preferensi pemilihan moda akibat perubahan biaya perjalanan, waktu perjalanan, frekuensi perjalanan, jadwal keberangkatan, kenyamanan kapal, dan keamanan/keselamatan kapal. Yaitu, apakah pemilihan Kapal lebih dipengaruhi oleh perubahan biaya, waktu, frekuensi, jadwal keberangkatan, kenyamanan, atau keamanan.Kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi survei awal dan survei utama yaitu melalui pembagian kuesioner yang disusun dengan metode stated preference. Penelitian ini dilakukan kepada 110 responden dan terkumpul sebanyak 89 yang memenuhi syarat (valid). Kuesioner tersebut dibagikan pada saat survei lapangan langsung diatas Kapal Roro dan Kapal Cepat di pelabuhan Singkil.Hasil kuesioner selanjutnya diolah untuk mendapatkan karakteristik pengguna kapal dan model pemilihan Kapal Roro dan Kapal Cepat. Beberapa karakteristik pengguna Kapal Roro dan Kapal Cepat rute Singkil Sinabang sebagai berikut : Tujuan perjalanan sebagian besar adalah perjalanan dinas untuk pengguna Kapal Roro dan urusan keluarga/sosial untuk pengguna Kapal Cepat. Dari segi penghasilan pengguna kedua kapal ini berpenghasilan antara Rp. 1.000.000 – 2.000.000, sedangkan alasan pemilihan moda adalah pertimbangan kenyamanan untuk Kapal Roro dan alasan Lebih Cepat bagi pengguna Kapal Cepat.Model pemilihan moda antara Kapal Roro dan Kapal Cepat yang telah diperoleh dalam bentuk persamaan linier yaitu : UKapalRoro – UKapalCepat = -3,245 – 0,00000898X1 + 0,434X2 + 1,164X3 – 0,121X4 + 0,048X5 + 0,056X6. Dengan 6 atribut yaitu : X1 = ∆ Cost, X2 = ∆ Time, X3 = ∆ Frequency, X4 = ∆ Departure X5 = ∆ Service, X6 = ∆ Safety. Hasil pengukuran persentase pengaruh semua atribut (R2) diperoleh nilai 37,6 %.

Kata kunci : Model pemilihan Moda, Angkutan Kapal

ABSTRACT

This study aimed to observe the behavior of transport users traveling the Naval Sea is to identify and analyze user characteristics Roll on roll off ship and route Singkil Quick Ship-Simeulue and viewing preferences selection mode

due to changes in travel costs, travel time, frequency of travel, departure , comfort ship, and security / safety of the ship. That is, if the election is more affected by changes in vessel costs, time, frequency, schedule, convenience, or keamanan.Kegiatan research was conducted on the initial survey and the main survey questionnaire prepared by the division of stated preference methods. The research was carried out to 110 respondents and collected as many as 89 are eligible (valid). The questionnaire was distributed during field surveys directly above the Quick Ship and Ship Roro port questionnaires Singkil.Hasil further processed to obtain user characteristics and selection model ship Roro

Ships and Ships Fast. Several user characteristics and Roro Ship Quick Ship Singkil Sinabang following routes: Purpose of trip mostly on official travel for users Roro vessel and family affairs / social for users Quick Ship. In terms of income earning second user's ship between Rp. 1000000-2000000, while the reason for the selection mode

is consideration for the comfort and Roro Ship Faster reason for users Ship Cepat.Model between selection mode and Roro Ship Quick Ship that had been obtained in the form of a linear equation is: UKapalRoro - UKapalCepat = -

3.245 to 0.00000898 0.434 X1 + 1.164 X2 + X3 - X4 + 0.121 0.048 + 0.056 X5 X6. With six attributes are: X1 = ∆ Cost, X2 = ∆ Time, X3 = ∆ Frequency, X4 = ∆ = ∆ Service Departure X5, X6 = ∆ Safety. The results of

measurements of the percentage of influence of all the attributes (R2) obtained the value of 37.6%.

(2)

PENDAHULUAN

Kebutuhan akan transportasi bermula dari suatu penyebaran kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi di suatu wilayah.Transportasi merupakan suatu sarana yang berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, dimana semakin baik sarana dan prasarana transportasi maka akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, memperkuat persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Peranan transportasi sangat penting dalam pembangunan, baik sebagai unsur perangsang maupun sebagai

penunjang.

Transpotasi atau pengangkutan merupakan fasilitas yang penting untuk perkembangan pembanguna dari suatu Negara, karna semua kegiatan pembangunan tidak akan terlepas dari sarana dan prasarana transportasi itu sendiri. Apabila transportasi di suatu Negara tersebut baik maka pembangunan terhadap Negara tersebut akan berjalan dengan lancar yang akan berdampak baik bagi perekonomian penduduk nya. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan sarana transportasi yang baik atau pergerakan yang baik dan memadai

Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan membawa konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk pemenuhan kebutuhan barang dan jasa. Demikian pula yang terjadi pada pergerakan Singkil – Sinabang. Secara geografis wilayah Singkil dan Sinabang berada dipantai barat Sumatera bagian utara dan terpisahkan oleh laut. Hubungan transportasi untuk mencapai Sinabang bisa dilalui dengan dua cara yakni :

1. Jalur Udara, menggunakan moda transportasi Pesawat Terbang 2. Jalur Laut, menggunakan moda transportasi Kapal Laut

Ketersediaan Kapal Laut untuk rute Singkil – Sinabang yang telah lama dikelola oleh PT. ASDP, baru beberapa tahun terakhir ini telah mendapatkan pesaing dari pihak swasta yakni PT. Barelang Surya Gemilang yang telah diberi izin oleh pemerintah setempat untuk mengoperasikan Kapal Laut dengan rute yang sama. Armada yang dioperasikan oleh PT.ASDP berupa Kapal Roro (roll on – roll off), sementara armada yang dioperasikan pihak perusahaan swasta PT. Barelang Surya Gemilang berupa Kapal Cepat. Kapal Cepat ini merupakan moda transportasi baru yang hadir dalam pelayaran laut rute Singkil – Sinabang. Kehadiran Kapal Cepat yang dikelola oleh pihak swasta ini secara langsung memberikan alternatif pilihan moda transportasi Kapal Laut kepada calon penumpang transportasi laut rute tersebut.

Dalam hal ini, perbandingan moda yang akan diteliti adalah antara Kapal Laut yakni antara Kapal Roro dan Kapal Cepat. Penelitian ini akan mengambil survei atas penumpang Kapal Cepat dan Kapal Roro, karena kedua kapal tersebut memiliki beberapa atribut–atribut perjalanan yang hampir sama dan bersaing dalam hal penawaran jasa angkutan seperti biaya (cost), frekuensi, service (kenyamanan) dan juga safety (keamanan/keselematan), sebagaimana terlihat dari tabel Perbandingan atribut perjalanan antara Kapal Roro dan Kapal Cepat berikut ini :

Tabel 1.1 Perbandingan atribut perjalanan Kapal Roro dan Kapal Cepat

Atribut Perjalanan Kapal Roro Kapal Cepat

Cost (Biaya) Rp. 39.000 Rp. 75.000 Time

(Total Waktu Perjalanan) 9-10 jam 4 – 5 jam

Frekuensi (Banyaknya Perjalanan)

1 kali sehari 1 kali sehari Departure (Jadwal Keberangkatan) Jam 20.00 Malam Jam 10.00 Pagi Service (Tingkat Kenyamanan)

TV, AC, Toilet, Cafe, Space

Luas TV, AC, Toilet

Safety (Tingkat Keselamatan)

Life raft, Pelampung, Pemadam api

Life raft, Pelampung, Pemadam api

(3)

Maka dalam rangka menyeimbangkan perkembangan daerah, pembangunan jaringan transportasi juga diarahkan untuk mendukung daerah yang perlu dipacu perkembangannya, dan membuka isolasi daerah-daerah potensial, miskin, dan wilayah perbatasan.Dalam perannya sebagai unsur penunjang, yaitu melalui kedudukannya dalam pelayanan jasa distribusi, transportasi perlu ditingkatkan untuk menjamin tersalurkannya produk-produk wilayah yang dilayani ke luar wilayah melalui simpul jasa distribusi utama.

Transportasi darat yang efisien dan efektif akan menghubungkan daerah-daerah sumber daya alam di pedalaman dan kota-kota dengan pelabuhan-pelabuhan di daerah pantai, sedang jaringan transportasi laut akan menghunbungkan pelabuhan-pelabuhan dari satu pulau dengan pulau lainnya. Sehingga sistem transportasi yang efisien dan efektif sangat berperan penting untuk wilayah negara kepulauan Indonesia.

Pada daerah yang banyak dialiri sungai, laut, maupun danau yang mempunyai pulau-pulau yang dipisahkan oleh air, transportasi air merupakan suatu alternatif yang sangat dominan dan masih sangat efektif. Propinsi Nangroe Aceh Darussalam salah satu propinsi terbesar di Indonesia merupakan daerah yang cukup dikenal di nusantara bahkan di dunia, di karenakan hasil bumi dan keindaha laut nya. Di daerah pinggir laut banyak terdapat pulau pulau kecil yang di huni sebagain besar masyarakat aceh. Dengan adanya lautan yang memisahkan antar daerah maka di perlukan transpotasi laut sebagai penghubung antar daerah yaitu daerah Singkil, Sinabang dan Gunung Sitoli. Jenis transportasi laut yang digunakan untuk penghubung antardaerah tersebut yakni kapal Roll on Roll off ( Ro-Ro). Kapal ini banyak digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang.

Guna mengetahui kinerja kapal Ro-Ro yang di gunakan untuk mengangkut penumpang dan barang di pantai barat daerah sumatera bagian utara yang mengelilingi wilayah kabupaten Aceh singkil, Kabupaten Sinabang dan Kabupaten Gunung Sitoli, maka perlu diadakan suatu penelitian dengan meneliti sejauh mana kinerja angkutan laut dalam melayani pengangkutan penumpang dan barang yang keluar masuk antar Kabupaten Aceh singkil, Kabupaten Sinabang dan Kabupaten Gunung sitoli yang menggunakan jasa angkutan kapal penumpang seperti pada judul Tugas Akhir ini.

Dari hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya kita dapat memberikan hipotesa bahwa angkutan kapal penumpang di Aceh singkil masih banyak kekurangan dalam pelaksanaannya. Dalam rapat koordinasi bidang perhubungan di Kabupaten Aceh Singkil menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan angkutan kapal penumpang di Aceh Singkil masih belum memenuhi persyaratan dalam standard pelayanan ASDP. Selain itu dalam jurnalnya yang berjudul Dunia Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan Drs. Ali Mursal ( 2008 ) menyatakan bahwa potensi angkutan danau pada saat ini belum tereksporasi dengan baik, padahal prospek angkutan ini cukup cerah seiring keunggulan karakterisiknya yang mampu mengangkut jumlah banyak muatan, hemat energi dan polusi rendah, dampak pengrusakan lingkungan kecil dan prasarana telah disediakan oleh alam berupa sungai danau dan laut.

Keadaan angkutan Laut yang ada di sekitar kawasan Pantai Barat khususnya daerah Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Sinabang, dan Kabupaten Gunung Sitoli sekarang ini masih belum memberikan pelayanan yang maksimal. Hal ini dapat kita lihat pada kondisi di lapangan yang masih banyak mengalami kekurangan dalam kegiatannya. Dari segi keamanan dan keselamatan contohnya tidak sesuainya jumlah pelampung dengan penumpang pada kapal, pemadam kebakaran tidak berfungsi dengan baik dan rambu – rambu di laut tidak ada. Fasilitas yang ada pada juga masih banyak kekurangan seperti tidak adanya tempat pembuangan sampah pada kapal dan lokasi dermaga, tidak adanya ruang tunggu penumpang, tidak adanya tanda – tanda pemberitahuan di kawasan dermaga seperti pengumuman harga tiket, tanda larangan untuk tidak ke pinggir danau untuk keselamatan penumpang, tidak tersedia kotak saran.

Maka dalam pengerjaan tugas akhir ini kita harus dapat mengevaluasi ulang hal-hal yang membuat pelayanan dari kapal penumpang di Pantai Barat masih rendah khusunya Kabupaten Aceh Singkil. Sehingga hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang baik untuk dapat menunjang kemajuan pelayanan kinerja kapal penumpang di Pantai Barat.

Pada penelitian ini kita akan membahas tentang pengangkutan barang dan penumpang pengangkutan jenis ini menggunakan kapal Ro ro (roll on roll off) yang berkapasitas 278 orang penumpang, dan 18 unit jumlah kendaraan. Dari pengamatan awal untuk angkutan kapal penumpang dan barang perintis di Pantai Barat khususnya sekitar Kabupaten Aceh Singkil perlu peningkatan ke depan. Hal ini dikarenakan potensi pengembangan wilayah Kabupaten Aceh Singkil yang mengalami peningkatan arus penumpang.

(4)

METODELOGI

Tahapan untuk menentukan model pemilihan moda adalah dengan melakukan pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data

Pengumpulan Data

Pelaksanaan survey dilakukan pada bulan mei 2011 selama 6 hari, senin - sabtu terhadap 110 responden. Pengambilan jawaban responden dilakukan oleh surveyor di Pelabuhan Singkil, langsung diatas kapal pada saat 1 jam sebelum keberangkatan. Responden diambil secara acak yakni penumpang yang menggunakan Kapal Roro dan Kapal Cepat. Dari kuisioner yang telah disebarkan kepada pengguna jasa angkutan penumpang transportasi laut Singkil – Sinabang diperoleh kriteria jawaban yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat.

Pengolahan Data Penentuan Ukuran Sampel

Berdasarkan hasil survei terhadap 40 responden, masing-masing responden menjawab 6 atribut 28 option dari kuesioner yang diberikan.

Responden terkumpul = 40 x 28 = 1120

Tabel 4.1 Probabilitas Individu Memilih Moda Kapal Roro

Skala Makna Pilihan Pr (KR) (p)

Jumlah

Responden n*p (p-p rerata) n*(p-p rerata) 2 1 Pasti Pilih KR 0,8 285 224,8 -0,3543 38,1008 2 Mungkin Pilih KR 0,6 165 85,6 -0,1723 3,5310 3 Pilihan Berimbang 0,4 85 45,5 -0,0264 0,0810 4 Mungkin Pilih KC 0,2 165 45,2 -0,2310 8,1225 5 Pasti Pilih KC 0,1 205 20,5 -0,4310 36,1156 Jumlah 905 421,6 85,9509

Probabilitas rata-rata sampel, p rerata = 421,1/1120 = 0,3759 Variasi sampel, 2 =

(

) (

2 / −1

)

n p p n rerata

α

σ

= 0,1112

Standar deviasi sampel,

σ

=

n

.

(

p

p

rerata

) (

2

/

n

1

)

= 0,4112 Asumsi tingkat keberartian (level of significant), α/2 = 0,06 (6%) Maka, dari tabel normal t diperoleh Za/2 = 1.9 Galat yang dikehendaki g tidak lebih dari 2% = 0.02

(5)

Maka, jumlah sampel minimal : 2

2

.

=

Z

g

n

σ

α = 434,0889 Jumlah responden

28

n

= 34

Syarat minimal data yang dapat disebarkan kepada responden adalah 34 individu. Data yang diambil untuk disebarkan kepada responden, ambil : 110 individu.

Kuesioner yang tidak memenuhi syarat

No. Kriteria Jumlah (buah)

1 Kuisioner tidak kembali -

2 Responden fanatik terhadap satu moda 5

3 Jawaban lebih dari satu 6

4 Jawaban lebih tidak lengkap 2

5 Jawaban tidak konsisten 2

Jumlah 15

Distribusi Responden Pengguna Kapal Roro dan Kapal Cepat untuk Perjalanan Singkil – Sinabang

No. Responden Pengguna Jumlah Persentase

(%)

1 Kapal Roro 71 71,2

2 Kapal Cepat 29 29,8

Analisis Data

Analisa Regresi Linear

Model logit binomial yang digunakan dalam studi pemilihan moda antara Kapal Roro dan Kapal Cepat merupakan fungsi dari selisih utilitas pada kedua jenis moda yang ditinjau. Persamaan (UKR – UKC) adalah

fungsi selisih utilitas antara Kapal Roro dan Kapal Cepat. Fungsi selisih utilitas dalam pemilihan moda ini dipresentasikan sebagai parameter-parameter linear (linear in parameter) dimana perbedaan utilitas diekspresikan dalam bentuk perbedaan sejumlah n atribut diantara kedua moda.

Analisa Persamaan Fungsi Selisih Utilitas

Analisis yang digunakan untuk memperoleh fungsi selisih utilitas Kapal Roro dan Kapal Cepat yang akan dikembangkan dalam studi ini adalah analisa regresi. Analisa dengan pendekatan regresi dilakukan untuk data stated preference dimana pilihannya menggunakan rating yaitu respon individu adalah berupa pilihan terhadap point rating yang disajikan dalam bentuk skala semantik, yaitu :

(6)

1. A : Pasti pilih Kapal Roro 2. B : Mungkin pilih Kapal Roro 3. C : Pilihan berimbang

4. D : Mungkin pilih Kapal Cepat 5. E : Pasti pilih Kapal Cepat

Proses transformasi dari skala semantik ke dalam skala numerik adalah sebagai berikut: Nilai Skala Numerik

Point Rating

Skala Standart

Pr (Kapal Roro) Skala Numerik

A 0.8 R1 = 2.1972

B 0.6 R2 = 0.8473

C 0.4 R3 = 0.0000

D 0.2 R4 = -0.8473

E 0.1 R5 = -2.1972

Dengan menggunakan transformasi linear model logit biner dapat diketahui nilai skala numerik untuk masing-masing probabilitas pilihan.

Dimana :

Untuk point rating A dengan nilai probabilitas 0.8, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.8/(1-0.8)] = 2.1972 Untuk point rating B dengan nilai probabilitas 0.6, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.6/(1-0.6)] = 0.8473 Untuk point rating C dengan nilai probabilitas 0.4, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.4/(1-0.4)] = 0.0000 Untuk point rating D dengan nilai probabilitas 0.2, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.2/ (1-0.2)] = -0.8473 Untuk point rating E dengan nilai probabilitas 0.1, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.1/(1-0.1)] = -2.1972

Kompilasi Data

Kompilasi data dilakukan terhadap semua responden yang ada berdasarkan jawaban atau pilihan yang diberikan (point rating) pada setiap option yang ditawarkan proses kompilasi data dimana dilakukan dengan menggunakan paket program dari Microsoft Office Ecxel 2007.

Dalam analisis dengan menggunakan data stated preference terdapat banyak skala numerik yang dapat dihubungkan pada responden individu dan pendekatan regresi yang digunakan dalam studi ini, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, merupakan analisa regresi yang menggunakan nilai skala standart dalam probabilitas pilihannya.

(7)

Korelasi

Dalam hubungannya dengan regresi maka analisa korelasi digunakan untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan nilai variabel tidak bebas (variabel terikat). Pengujian hubungan korelasi (derajat hubungan/keeratan hubungan) dalam proses analisis regresi merupakan hal penting yang harus dilakukan terutama untuk mengatasi masalah antara variabel bebas. Selain itu, uji korelasi juga berfungsi untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Adapun hasil uji korelasi terhadap persamaan linier fungsi selisih utilitas adalah sebagai berikut :

Matriks Korelasi Y X1 X2 X3 X4 X5 X6 Y 1,000 -0,170 0,212 0,187 -0,165 0,365 0,327 X1 -0,170 1,000 -0,214 0,000 0,000 0,000 0,000 X2 0,212 -0,214 1,000 0,000 0,000 0,000 0,000 X3 0,187 0,000 0,000 1,000 0,000 0,000 0,000 X4 -0,165 0,000 0,000 0,000 1,000 0,000 0,000 X5 0,365 0,000 0,000 0,000 0,000 1,000 0,000 X6 0,327 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1,000 Dimana :

X1 = Selisih atribut Cost antara Kapal Roro dan Kapal Cepat X2 = Selisih atribut Time antara Kapal Roro dan Kapal Cepat X3 = Selisih atribut Frequency antara Kapal Roro dan Kapal Cepat X4 = Selisih atribut Departure antara Kapal Roro dan Kapal Cepat X5 = Selisih atribut Service antara Kapal Roro dan Kapal Cepat X6`= Selisih atribut Safety antara Kapal Roro dan Kapal Cepat Y = Skala numerik

Berdasarkan hasil pengamatan dari matriks korelasi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

a. Semua variabel bebas (Cost, Time, Frequency, Departure, Service, dan Safety) mempunyai korelasi yang cukup rendah dengan variabel tidak bebas.

b. Antar variabel bebas memiliki korelasi yang rendah sehingga semua variabel bebas tersebut dapat dipergunakan bersama-sama tanpa ada kemungkinan masalah kolinieritas.

(8)

PEMBAHASAN

Alternatif Persamaan Fungsi Selisih Utilitas

Persamaan fungsi selisih utilitas Kapal Roro dan Kapal Cepat yang digunakan dalam model pemilihan moda pada studi ini adalah persamaan linear.

Bentuk umum dari persamaan linear dengan enam atribut adalah sebagai berikut :

y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 ... (4.2)

dimana

y = Utilitas Kapal Roro dan Kapal Cepat

x1 = ∆ Cost (Selisih biaya perjalanan antara Kapal Roro dan Kapal Cepat)

x2 = ∆ Time (Selisih waktu tempuh perjalanan antara Kapal Roro dan Kapal Cepat)

x3 = ∆ Frequency (Selisih frekuensi perjalanan antara Kapal Roro dan Kapal Cepat)

x4 = ∆ Departure (Selisih jadwal keberangkatan antara Kapal Roro dan Kapal Cepat) x5 = ∆ Service (Selisih Tingkat Kenyamanan antara Kapal Roro dan Kapal Cepat)

x6 = ∆ Safety (Selisih Tingkat Keamanan antara Kapal Roro dan Kapal Cepat

Selanjutnya akan dibuat beberapa alternatif persamaan yang dapat dibentuk dari persamaan tersebut, untuk kemudian dipilih satu persamaan yang merupakan fungsi selisih utilitas terbaik (R2 tertinggi).

Persamaan Model

Model pemilihan moda angkutan penumpang antara Kapal Roro dan Kapal Cepat untuk rute Singkil – Sinabang yang diperoleh dalam studi tugas akhir ini adalah model logit binomial dengan fungsi utilitas antara kedua moda dalam bentuk persamaan linear.

Persamaan model pemilihan moda hasil analisa dalah sebagai berikut:

                − + − = KapalCepat U KapalRoro U exp KapalCepat U KapalRoro U exp KapalRoro P 1 ... (4.3)

Dan probabilitas pemilihan moda Kapal Cepat adalah :

KapalRoro P

KapalCepat

P = 1− ... (4.4)

Persamaan selisih utilitas Kapal Roro dan Kapal Cepat yang didapatkan dari hasil pengolahan SPSS adalah: UKapalRoro – UKapalCepat = -3,245 – 0,00000898X1 - 0,434X2 + 1,164X3 – 0,121X4 + 0,048X5 + 0,056X6 Dimana : X1 = ∆ Cost X2 = ∆ Time X3 = ∆ Frequency

(9)

Dari persamaan tersebut diperoleh bahwa variabel cost dan time berbanding terbalik dengan utilitas kapal roro dan kapal cepat. Jika cost, departure dan/atau time tinggi maka utilitas kapal akan semakin rendah dan sebaliknya jika cost, departure dan/atau time rendah maka utilitas kapal akan semakin tinggi sedangkan untuk variabel frequency, service, dan safety berbanding lurus terhadap utilitas. Jika frequency, service dan safety tinggi maka utilitas akan semakin tinggi dan sebaliknya jika frequency, service dan safety rendah maka utilitas akan semakin rendah.

Dari persamaan diatas juga diperoleh bahwa variabel frequency memiliki pengaruh paling besar terhadap utilitas dan variabel cost memiliki pengaruh paling kecil terhadap utilitas.

Sensitivitas Model

Sensitivitas model dimaksudkan untuk memahami perubahan nilai probabilitas pemilihan moda Kapal Roro seandainya dilakukan perubahan nilai atribut pelayanannya secara gradual. Untuk menggambarkan sensitivitas ini dilakukan beberapa perubahan atribut berikut terhadap model pada masing-masing kelompok, yaitu :

a. Biaya perjalanan dikurangi atau ditambah. b. Waktu perjalanan diperlambat atau dipercepat. c. Frekuensi keberangkatan dikurangi atau ditambah. d. Jadwal Keberangkatan diubah

e. Tingkat pelayanan dikurangi atau ditambah. f. Tingkat Keamanan dikurangi atau ditambah.

Adapun prosedur perhitungan sensitivitas dilakukan sebagai berikut : a. Urutkan nilai atribut sesuai kelompok perubahan.

b. Tetapkan nilai atribut lain dengan menggunakan nilai rata-rata.

c. Tentukan nilai utilitas dan probabilitas sesuai dengan perubahan yang dilakukan.

d. Gambarkan grafik hubungan antara probabilitas dan nilai atribut sesuai dengan kelompok perubahan yang dilakukan.

Perubahan terhadap analisis sensitivitas ini diperoleh dengan mengggunakan persamaan utilitas Kapal Roro dan Kapal Cepat, yaitu :

UKapalRoro – UKapalCepat = -3,245 – 0,00000898X1 + 0,434X2 + 1,164X3 – 0,121X4 + 0,048X5 + 0,056X6

KESIMPULAN

1) Dari penelitian diperoleh model persamaan selisih utilitas kapal Roro dan kapal cepat yaitu : : UKapalRoro – UKapalCepat = -3,245 – 0,00000898X1 + 0,434X2 + 1,164X3 – 0,121X4 + 0,048X5 + 0,056X6. Dengan 6 atribut yaitu : X1 = ∆ Cost, X2 = ∆ Time, X3 = ∆ Frequency, X4 = ∆ Departure X5 = ∆ Service, X6 = ∆ Safety. Hasil pengukuran persentase pengaruh semua atribut (R2) diperoleh nilai 37,6 %.

yang berarti pengaruh dari keenam faktor atribut yang dipertimbangkan sebesar 37,6% dan sisanya 62,4% dipengaruhi oleh atribut yang belum dipertimbangkan, misalnya jarak perjalanan ke pelabuhan, biaya tambahan menuju pelabuhan dan lain-lain.

2) Hasil dari analisa Sensitivitas diperoleh probabilitas terpilihnya Kapal Roro besar bila selisih atribut sensitivitas Cost, Service, Safety, dan Frekuensi semakin besar. Sebaliknya jika selisih atribut sensitivitasnya semakin kecil maka penumpang lebih memilih menggunakan kapal cepat. Sedangkan terpilihnya moda angkutan kapal cepat semakin besar dikarenakan faktor atribut sensitivitas time yang cepat dan sebaliknya jika sensitivitas time lebih lambat maka probabilitas pemilihan kapal cepat akan semakin kecil.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Tamin, Ofyar Z, 2000, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung Miro, Fidel, 2002, Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta

Warpani, Suwarjoko, 1990, Merencanakan Sistem Perangkutan, ITB, Bandung Munawar, Ahmad, 2005, Dasar-Dasar Teknik Transportasi, Beta Offset, Yogyakarta Morlok, E. K, 1991, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta Wells, G.R, 1998, Rekayasa Lalu Lintas, Bharata, Jakarta

Hendarto, Sri dan Harun Al Rasyid, 2001, Dasar-Dasar Transportasi, ITB, Bandung

Khisty, C Jotin dan B. Kent Lall, 2005, Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi, Erlangga, Jakarta

Santoso, Singgih, 2006, Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15, Elex Media Komputindo, Jakarta

Wahana Komputer, 2002, 10 Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS, Andi, Semarang Walpole, Ronald E, 1986, Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan Ilmuwan, ITB, Bandung.

Gambar

Tabel 1.1 Perbandingan atribut perjalanan Kapal Roro dan Kapal Cepat
Tabel 4.1 Probabilitas Individu Memilih Moda Kapal Roro

Referensi

Dokumen terkait

Pada foto torak didapatkan opasitas pada paru kanan dan kesan membaik setelah pemasangan WSD begitupun pada USG Abdomen didapatkan kondisi yang membaik

Sesuai dengan kejadian penyakit ISPA yang menjadi penyebab kematian bayi di Indonesia dan menjadi penyakit yang paling menonjol di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru,

Dari hasil respon siswa terhadap tugas atau masalah yang diberikan dapat kita ketahui bagaimana tingkat kemampuan kognitif siswa dalam menjawab soal atau menyelesaikan

Secara umum tenaga kerja (manpower) atau penduduk usia kerja (UK) diartikan sebagai penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun keatas) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu

Kenaikan tingkat efisiensi sebesar 0,04% dari tahun 2009 ke tahun 2010 menunjukkan bahwa gempa bumi pada tanggal 30 September 2009 yang lalu tidak berdampak signifikan terhadap

Di samping itu, dapat disimpulkan pula mengenai keutamaan kandungan isi NGCBCC adalah (1) memuat teks Khutbah Iedul Fitri dan teks Khutbah Iedul Adha, penyimpangan

1.. Perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan perpustakaan Universitas Wiraraja. Sistem Informasi Perpustakaan yang terdiri dari bagian pendaftaran, sirkulasi peminjaman,

Mekanisme dan tata hubungan kerja e-Planning merupakan mekanisme perencanaan di lingkup Kementerian Pertanian yang didasarkan pada kewenangan yang telah ditetapkan dalam