• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik subyek Penelitian 1. Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe “Think Pair Share” untuk Meningkatkan Hasil Be

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik subyek Penelitian 1. Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe “Think Pair Share” untuk Meningkatkan Hasil Be"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A.Setting dan Karakteristik subyek Penelitian

1. Setting Penelitian a.Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan kelas dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruhan Kristen Bisnis dan Manajemen Salatiga.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester genap tahun 2017/2018 sebanyak 2 siklus.

Tahap dalam penelitin ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

2. Karakteristik Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI.1 SMK Kristen BM Salatiga yang berjumlah 17 orang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 4 siswa laki- laki. Mata

pelajaran yang menjadi sasaran penelitian adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan Kompetensi Dasar Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya.Berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas bahwa kurangnya antusias

siswa dalam belajar karena pemanfataan model belajar yang kurang tepat sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.

Selain hal tersebut, berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar peserta didik

(2)

saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran. Peserta didik hanya mengikuti proses pembelajaran tanpa mau bertanya, sehingga proses dan hasil belajar yang

diharapkan tidak sesuai dengan indikator.

3. Jenis Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Menurut para ahli mendefenisikan bahwa penelitian tindakan berdasarkan dari beberapa sumber. Berdasar kedua kata kunci dapat

diartikan yaitu penelitian (research) dan tindakan (action).Penelitianmerupakan kegiatan ilmiah guna memperoleh pengetahuan yang benar atau tidaknya suatu

masalah yang dikaji, sedangkan tindakan adalah gerakan atau kegiatan yang sengaja dilakukan untuk memecahkan suatu pokok masalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan seorang peneliti. Dengan demikian Saur

Tampubolon (2014;15) mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah kegiatan seseorang dalam memanfaatkan tindakan nyata berupa siklus melalui

kemampuannya mendeteksi dan memecahkan masalah.

Untuk memperkuat pengertian sederhana tersebut, perlu dipahami pengertian para ahli berikut ini:

a) Penelitian tindakan merupakan kegiatan penlitian yang dilakukan dalam situasi sosial guna meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan,

(3)

b) Selain itu menurut Burns, 1994 dalam Endang Komara, 2008 Penelitian tindakan merupakanpenelitian guna meningkatkan kualitas

tindakan yang dilakukan secara kolaborasi ataumelibatkan orang lain denganmenerapkan suatu penemuan fakta dan data untuk pemecahan suatu

masalah yang diteliti.

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) gunapeningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas XI pemasaran SMK Kristen BM Salatiga. Peneliti menggunakan desain PTK model

dari Kurt Lewin yang sudah dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart terbagi atas empat tahapan seperti; perencanaan tindakan (plan), pelaksanaan (act), observasi (observ), dan refleksi (reflect). Adapun perbedaan pada gambar model

Kemmis dan Taggart yakni pada tahapan acting dan observating disatukan kedalam satu kotak bentuk spiral, dalam artian pada saat pelaksanaan tindakan

dilaksanakan secara bersamaan dengan observasi, berbeda dengan model Kurt Lewin yang setiap tahapan masing- masing satu kotak saja (Tapubolon 2014:27). Dalam bentuk siklus gambaran PTK model Kemmis dan McTaggart akan tersaji

(4)

Bagan 3.1

Desain PTK dari Kemmis & McTaggart (Adaptasi Depdiknas, 1999)

Sumber: Model Kemmis & McTaggart dalam Saur Tampubolon (2014:27).

Penelitian Tindakan Kelas

Keterangan:

1. Planning (Perencanaan tindakan) adalah suatu perencanaan dalam bentuk penyusunan perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai masalah yang ditemukan pada kegiatan observasi sebelum pelaksanaan penelitian.

2. Acting (Pelaksanaan tindakan) adalah peneliti sebagai guru model dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah direncanakan untuk

memperbaiki serta meningkatkan prestasi belaajr siswa yang diharapkan. Planning

Acting & Observing

Reflecting

Revised Plan

Act & Observe

(5)

3. Observving yaitu kegiatan mengamati hasil dari pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajaran di kelas dengan tujuan pokok mengetahui ada perubahan

yang terjadi dengan pelaksanaan penelitian.

4. Reflecting (Refleksi) yaitu kegiatan peneliti untuk mempertimbangkan hasil

dari tindakan peneliti dengan melihat berbagai kriteria. Pada tahap ini, guru bersma peneliti dapat mnetapkan hasil yang telah tercapai dan belum tercapai. Hasil dari refleksi dapat diperbaiki pada pelaksanaan tindakan siklus II.

B.Variabel dan Defenisi Operasional

Dalam pelaksanaan tindakan kelas ini variabel- variabel yang akan diteliti

adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakanvariabel yang diduga dapat menimbulkan variabel lain. Variabel bebas pada penelitian ini ialah model pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share. 2. Variabel terikat (Y1)

Variabel terikat adalah variabel yang timbul karena adanya pengaruh langsung dari variabel X. Hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas XI merupakan

Variabel terikat pada penelitian ini.

Hasil belajar adalahadanya perubahan pola tingkah laku pada seseorang yang telah mengikuti proses belajar mengajar, dari pengalaman belajar seseorang

(6)

B.Prosedur Penelitian

Ada empat tahapan yang ditempuh dalam penelitian ini melalui dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaa, pelaksanaan, tindakan, observasi dan

refleksi. Tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dengan tujuan meningkatkan prestasi siswa dilihat dari hasil evaluasi setiap akhir pertemuan.

Awal pelaksanaan penelitian, terlebih dahulu dilakukan kegiatan observasi di kelas XI SMK Kristen BM Salatiga untuk mengetahui keadaan siswa dan aktivitas

siswa melalui kegiatan belajar yang dilakukan guru. Hasil dari kegiatan observasi yang telah dilakukan, ditemukan masalah dimana hasil belajar siswa yang kurang

memuaskan sehingga peneliti akan berusaha memperbaiki hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Dengan ini prosedur PTK dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pendahuluan

Tindakan pendahuluan yang dilakukan sebelum pelaksanaan siklus,

meliputi.

a. Memohon ijin kepada sekolah untuk mengadakan penelitian di SMK (BM) Kristen Salatiga.

b. Mengadakan wawancara dengan guru wali kelas XI mengenai pengalamannya

saat memberi materi pembelajaran IPS siswa kelas 2. c. Melakukan observasi

(7)

Setelah dilakukan observasi, data yang diperoleh dari tindakan pendahuluan digunakan untuk mempersiapkan siklus selanjutnya.

2. Penelitian Tindakan Siklus

A.Siklus I

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti lebih awal merancang RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) meliputi komponen sebagi berikut:

a) Rencana Perbaikan Pembelajaran

Menyusun RPP pada siklus pertama dan seterusnya meliputi S.K3. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi dengan Kompetensi Dasar yaitu KD

3.2 Mengidentifikasi Kebutuhan manusia melalui penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe (Think Pair Share).

b) Bahan ajar ( Materi Pembelajaran)

Materi pembelajaran yang tercantum pada RPP siklus I yaitu kebutuhan manusia yang disusun dalam lembar bahan pembelajaran yang dipaparkan

melalui LCD berupa Power Point.

c) Membuat Lembar instrumen observasi kegiatan Guru dan Siswa sebagai

instrumen untuk observasi guna penilaian pelaksanaan pembelajaran siklus I. d) Media/ alat/ sumber belajar

Media dan alat yang digunakan adalah Laptop, LCD, kertas dan pulpen. Buku

(8)

2. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan tindakan peneliti berusaha mengaplikasikan model pembelajaran secara maksimal guna memperbaiki dan meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya mata pelajaran IPS.Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan struktur pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang

telah disusun.

Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share(TPS) tiap tatap muka. Pertemuan pertama dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dalam 1 jam

dihitung 45 menit, dan pertemuan kedua akan dilaksanakan 1 jam pelajaran dengan bilangan menit yang sama yaitu 45 menit/ perjamnya dan akan dilakukan evaluasi pembeljaran. Selama kegiatan pembelajaran peneliti

bertindak sebagai guru dan didampingi oleh observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran. Tahap pelaksanaan tindakan diuraikan sebagai

berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam dan doa diwakili oleh siswa b.Guru mengabsen kehadiran peserta didik

c. Guru mengkondisikan siswa agar siap memulai kegiatan pemeblajaran d.Mengkondisikan ruang belajar bagi siswa dan kolaborator

(9)

Kegiatan ini meliputi tiga tahap penting, yaitu:

a. Think

Guru menampilkan slide berupa materi pelajaran tentang “ Kebutuhan

Manusia”. Kemudian siswa mengamati materi dan guru memberikan

penjelasan mengenai materi tersebut. Setelah itu, siswa diberikan pertanyaan

yang berhubungan dengan pelajaran untuk di pikirkan (Think) secara individu. b. Pair

Guru mengarahkan siswa dalam kelompok secara berpasangan (Pair) untuk

mendiskusikan pertanyaan yang sudah dikerjakan secara mandiri. c. Share

Setelah tahap Pair, guru meminta tiap kelompokuntuk berbagi kepada seluruh

teman kelas dengan cara mepresentasikan hasil diskusinya secara bergiliran, kemudian memberikan kesempatan kepada kelompok yang lain

menanggapinya dan guru juga ikut serta membantu dan memberikan respon terhadap hasil pekerjaan siswa.

3) Kegiatan Penutup

Guru dengan siswa bersama- sama menyimpulkan apa yang telah didapatkan dari pembelajaran tersebut. Kemudian guru menyampaikan rencana kegiatan

pada pertemuan selanjutnya yaitu melakukan evaluasi dengan soal pilihan ganda sebagai penilaian hasil belajar siklus I.

(10)

Sementara kegiatan pembelajaran berlangsung,guru dan observer melakukan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas melalui lembar

observasi, kemudian memberikan skor pada setiap kejadian.

4. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini guru dan penelitimendiskusikan hasil dari observasi pada saat kegiatan pembelajaran siklus pertama yang tercatat dalam lembar observasi. Kelemahan yang ditemukan pada siklus pertama dilakukan perbaikan pada

siklus kedua. Hasil refleksi penelitian siklus I tentang aspek/ indikator berikut:

a) Penilaian kualitas proses pembelajaran di kelas melalui lembar observasi penilaian pelaksanaan pembelajaran.

b) Hasil belajar secara individu.

Hasil evaluasi dan diskusi dengan tim kolaborasi dapat direfleksikan dalam

bentuk rekomendasi untuk dilanjutkan ke siklus II dengan perbaikan RPP sesuai indikator, yaitu materi pembelajaran, instrumen penilaian melalui

lembar observasi. Namun pendekatan, model dan metode pembelajaran adalah tetap.

B. Siklus II

Sesuai hasil refleksi pada siklus I yang direkomendasikan, perlu dilakukan

tahapan perbaikan perencanaan tindakan ulang (replanning) pada siklus II, antara lain:

(11)

Pada tahap ini untuk memperbaiki model pembelajaran Think Pair Share sesuai hasil dari refleksi pembelajaran siklus I. Tahap ini merupakan tahap

perbaikan dengan menyusun ulang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diajarkan sesuai dengan K.D.Menggambarkan Hubungan

antara Kelangkaan dan Sumber Daya dengan Kebutuhan Manusia yang tidak terbatas.

Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut:

a) Penyusunan RPP berdasarkan hasil refleksi siklus pertama dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS).

b) Menyusun instrumen lembar observasi kegiatan guru dan siswa, serta menyiapkan instumen evaluasi berupa soal pilihan gand yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

c) Bahan ajar (Materi Pembelajaran)

Materi pembelajaran pada RPP siklus II adalah Kelangkaan dan Sumber daya

dengan kebutuhan manusia yang tidak ada batasnya disusun dalam lembar bahan pembelajaran yang dipaparkan melalui LCD berupa Power Point. d) Media dan alat yang digunakan adalah Laptop, LCD, kertas dan pulpen. Buku

sumber seperti tercantum pada RPP2. 2. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan pada RPP. Berikut uraian susunan kegiatan pada tahap pelaksanaan:

1) Kegiatan Pendahuluan

(12)

b) Guru mengabsen kehadiran peserta didik.

c) Guru mengkondisikan siswa agar siap memulai kegiatan pembelajaran

d) Mengkondisikan ruang belajar bagi siswa dan kolaborator 2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini ada tiga tahap akan diuraikan sebagai berikut: a)Think

Sebelum lanjut pada materi berikutnya, guru mereview ulang tentang materi

sesuai yang tercantum di RPP pada pertemuan siklus I. Guna membantu siswa mengingat serta menambah pengetahuan tentang materi yang telah diajarkan

sebelumnya. Setelah itu guru menampilkan slide berupa materi pelajaran

tentang “Hubungan Kelangkaan dn Sumber daya dengan Kebutuhan

manusia”. Siswa mengamatai dan guru memberikan penjelasan mengenai

materi tersebut. Kemudian siswa diberikan pertanyaan (masalah baru) yang berhubungan dengan materi pembelajaran untuk dikerjakan secara individu

sesuai kemampuan siswa. b)Pair

Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk kelompok berpasangan (2

orang) sesuai yang telah dibentuk pada siklus petama untuk mendiskusikan jawaban mereka. Setelah itu siswa diarahakan dalam mendiskusikan pokok

permasalahan yang diberikan guru. c)Share

(13)

depan kelas secara bergiliran disesuaikan dengan kondisi yang ditemui pada pertemuan sebelumnya. Selain itu, guru juga terlibat membantu siswa dalam

memberikan respon serta penjelasan atas tugas yang telah diselesaikan siswa secara kelompok..

3) Kegiatan Penutup

Pada tahap penutup, Guru dan peserta didik bersama-sama memberikan kesimpulan dari hasil pembelajaran dan menginformasikan rencana kegiatan

pada pertemuan selanjutnya yaitu melakukan evaluasi dengan mengerjakan soal pilihan ganda sebagai penilaian hasil belajar pada siklus kedua.

3. Pengamatan (Observing)

Peneliti bertindak sebagai guru dan guru pengampu sebagai observer mengamati kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan pada siklus

kedua dengan memberikan skor setiap kejadian melalui instrumen lembar observasi.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini peneliti dan guru bersamaan melakukan diskusi atas hadil dari pembelajaran siklus kedua. Kemudian memberikan kesimpulan atas hasil

tindakan yang telah dilakukan selama dua siklus baik melalui penilaian lembar observasi maupun melalui tes hasil belajar siswa.

C.Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa evaluasi

(14)

permasalahan ekonomi yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi, sedangkan untuk teknik non tes dilakukan dengan

menmberikan skor pada intstrumen lembar observasi. Teknik tes dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar siswa, sedangkan teknik non tes dalam

bentuk observasi untuuk memperoleh data kegiatan guru dn peserta didik terhadap pelaksanaan tindakan kelas yang menggunkan model pembelajaran

Kooperatif tipe “Think Pair Share” (TPS).

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah menggunakan tes dan lembar observasi yang bertujuan untuk memperoleh data tentang kualitas proses belajar mengajar dan hasil belajar pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Intrumen tes berupa soal pilihan ganda,

lembar observasi berisi aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas pada mata pelajaran IPS kelas XI.1 di SMK Kristen BM Salatiga melalui

penggunaan model pembelajaran Think Pair Share(TPS). Adapun paparan instrumen lembar observasi kegiatan guru dan peserta didik, beserta kisi- kisi soal terlampir.

3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Validitas Instrumen

(15)

sebuah data valid atau layak. Menurut Sugiyono (2015;173), mengemukakan bahwa instrumen yang sudah valid atau layak dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur. Dengan melakukan uji validitas diharapkan instrumen yang akan diberikan kepada peserta didik layak untuk

dikerjakanuntuk memperoleh hasil yang diharapkan. Maka penelti berharap dalam pengumpulan data hasil penelitian akan menjadi valid. Dalam pengujian ini salah satu bentuk soal yang digunakan adalah pilihan ganda. Pada bentuk soal

pilihan ganda ini skor pada jawaban setiap soal hanya terdiri atas angka 1 dan 0. Pengujian dilakukan di SMK Kristen BM Salatiga di kelas XI.1, uji validitas

menggunakan SPSS IBM Versi 24.

Rentang Indeks Validitas

NO Indeks Interpretasi

1. 0,81-1,00 Sangat tinggi 2. 0,61- 0,80 Tinggi 3. 0,41-0,60 Cukup 4. 0,21- 0,40 Rendah 5. 0,00- 0,20 Sangat rendah

Sumber; Wardani dkk, 2012:344

b. Reliabilitas Instrumen

Kepercayaan berhubungan dengan masalah Reliabilitas. Sebuah instrumen dikatakan memiliki kepercayaan yang tinggi jika dalam tes dapat memberikan hasil tetap. Sehingga arti dari reliabilitas tes sangat berhubungan dengan masalah

(16)

yang sesuai dengan kenyataan. Penelitian ini mentapkan rentang 0,4-1,00. Uji reliabilitas akan menggunakan SPSS IBM versi 24.

Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1. 0,81-1,00 Sangat tinggi 2. 0,61- 0,80 Tinggi

3. 0,41-0,60 Cukup

4. 0,21- 0,40 Rendah 5. 0,00- 0,20 Sangat rendah

Sumber: Wardani dkk (2012:246)

a. Tingkat Kesukaran Soal

Arikunto (2012:222-223) dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan mengatakan bahwa soal yang dikatakan tidak terlalu mudah atau

tidak terlalu sukar untuk dikerjakan adalah soal yang baik. Jikalau soal terlalu mudah maka akan membuat siswa kurang berusaha memecahkan soal yang diberikan. Begitupun sebaliknya, soal yang sukar mengakibatkan siswa tidak

mempunyai semangat dan menjadi putus asa untuk mengerjakannya karena soal yang diberikan masih diluar jangkauan pikirannya. Maka dari itu peneliti perlu

menguji tingkat kesukaran soal dengan menggunakan SPSS 24.

Rumus Indeks kesukaran sebagai berikut:

P=B/JS

(17)

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal secara benar JS= jumlah siswa yang mengikuti tes

Arikunto (2012:225) mengatakan bahwa sesuai ketentuan yang diikuti,

indeks kesukaran dikategorikan sebagai berikut. Peneliti menetapkan rentang nilai 0,10-1,00 sebagai ukuran tingkat kesukaran soal.

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00-0,30 Sukar

0,31-0,0 Sedang

0,71-1.00 Mudah

Sumber: Arikunto (2013:225)

D.Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil jika terdapat hasil belajar IPS yang meningkat di kelas XI.1 SMK Kristen BM Salatiga melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan indikator keberhasilan

sebesar 80% dari seluruh peserta didik kelas XI.1 dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu KKM 70. Kebijakan dua anak yang belum memenuhi indikator

adalah peserta didik yang dianggap masih kurang dalam mengikuti dan menerima pelajaran dengan baik sehingga hasil belajarnya belum mencapai

(18)

E.Teknik Analisis Data

Analisis data hasil penelitian skripsi berbasis penelitian tindakan kelas menggunakan statistik deskriptif yaitu teknik statistik presentase yang

membandingkan hasil belajar siswa pada mata pelajar IPS berdasarkan ketuntasan antara pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III (jika dilakukan).

Rumus untuk mengukur ketuntasan belajar adalah sebagai berikut:

P=F/N x 100 %

Keterangan:

P= Jumlah peserta didik yang mencapai KKM (%)

F= Frekuensi peserta didik yang mencapai KKM

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk bantuan dari sosial media sendiri biasanya diwujudakan dengan menulis status (pesan yang dapat dilihat banyak orang di sosial media) yang berhubungan dengan konflik yang

Sebelum digunakan sebagai tepung komposit dalam pembuatan cookies , terlebih dahulu dilakukan analisis proksimat terhadap komposisi tepung jagung, tepung kacang

Selain itu terdapat beberapa hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan umpan yaitu kecepatan bola, sasaran umpan, ketepatan waktu melakukan umpan, teknik

Renstorm dan Roux yang dikutip oleh (Giriwijoyo, dkk. 93) mengemukakan bahwa “terdapat bukti-bukti kuat bahwa remaja yang terlibat dalam olahraga, memperlihatkan hasil

Pada persamaan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, terlihat bahwa variabel neraca perdagangan Indonesia Amerika Serikat periode sebelumnya

Tabel di atas menunjukan bahwa se- tiap item pertanyaan/pernyataan sikap suka terhadap bahasa Inggris, rata-rata kese- luruhan jawaban yang di dapat dari pejabat senior di

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor Pendidikan Agama adalah sesuatu yang ikut menentuksn keberhasilan Pendidikan Agama yang memiliki beberapa bagian

Melalui surat ini perkenankan kami D‟ART BEAT, selaku produser Drama Musikal PUTIH HITAM LASEM mengajukan proposal sponsorship dalam rangka dipentaskan kembali