• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (2016) Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan dan Keolahragaan 2014. Kementrian Pemuda dan Olahraga, Jakarta.

Baskara, Ida Bagus Bayu Baskara (2011) Desain Interior Bali Fitness Center di Jl. Teuku Umar Denpasar-Bali. Skripsi Program Sarjana Institut Seni Indonesia Denpasar Program Studi Interior Jurusan Desain, Denpasar.

Dispenza, Kristin. 2011. Zaha Hadid’s Heydar Aliyev Cultural Centre:Turning a Vision into Reality, (online), www.buildpedia.com diakses 17 April 2016.

Ernst & Neufert, Peter (1970) Architect’s Data, 3rd English Edition. Blackwell Sciences, United Kindom.

Kasarda, John D. 2011. About the Aerotropolis, (online), www.aerotropolis.com diakses 23 Februari 2016.

Littlefield, David (Ed) (2008) Metric Handbook Planning and Design Data. Oxford University, United Kingdom.

Menteri Pendidikan Nasional (2008) Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan(SMK/MAK). Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir. 1998. Jakarta: Direktorat Jendral Perhubungan Darat.

Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Tanjung Morawa. 2011. Medan: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Statististik Daerah Kecamatan Tanjung Morawa 2015. 2016. Deliserdang: Badan Pusat Statistik Deliserdang.

Tanjung Morawa dalam Angka 2015. 2016. Deliserdang: Badan Pusat Statistik Deliserdang.

Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Kolam Renang. 1991. Jakarta: Kementrian Pemuda dan Olahraga.

(11)

DESKRIPSI PROYEK

3.1 Terminologi Judul

Judul dari Proyek ini adalah Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Remaja

Tanjung Morawa. Berikut merupakan penjelasan dari judul dan kasus proyek

tersebut :

 Pusat :Menurut KBBI arti pusat adalah Tempat yang letaknya di tengah

Titik yang di tengah-tengah benar (dalam bulatan

bola, lingkaran, dan sebagainya

Pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan

(berbagai-bagai urusan, hal, dan sebagainya)  Pengembangan :Pengembangan adalah suatu usaha untuk

meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,

konseptual, dan moral seseorang sesuai dengan

kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan

dan latihan. 

 Minat : Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai

keinginan untuk mengetahui dan mempelajari

maupun membuktikan lebih lanjut.

BimoWalgito (1981:38)

 Bakat : Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek

dibandingkan orang lain ,namun hasilnya justru

lebih baik . Bakat merupakan potensi yang

dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak

lahir

(12)

 Tanjung Morawa : Tanjung morawa merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Deliserdang , Sumetera , Indonesia.

Secara geografis Kecamatan Tanjung Morawa

terletak antara 03o30’ - 11o60’ Lintang Utara dan

98o48’ –103o83’ Bujur Timur, dengan luas wilayah

± 131,75 Km2 atau 13.175 Ha.

Berdasarkan pengertian diatas , maka Pusat Pengembangan Minat dan Bakat

Remaja merupakan Himpunan berbagai tempat untuk meningkatkan kemampuan

yang ingin di dalami maupun kemampuan dasar berupa potensi diri yang

ditujukan kepada masyarakat tanjung morawa dan sekitarnya pada usia 18 hingga

35 tahun .

3.2 Lokasi

a. Tinjauan Kawasan Perencanaan

Pusat Pengembangan Minat dan Bakat direncanakan akan dibangun

pada lokasi yang strategis berada dekat dengan permukiman penduduk, serta

dekat dengan sarana dan fasilitas pendukung lainnya seperti sekolah, rumah

peribadatan, dan transportasi di Kecamatan Tanjung Morawa. Selanjutnya

akan dicari lokasi site yang memenuhi syarat-syarat tesebut, sehingga Pusat

Pengembangan Minat dan Bakat dapat berfungsi dan memberikan manfaat

bagi penduduk di sekitar.

b. Kriteria Pemilihan Lokasi

1) Tinjauan terhadap struktur kota :

Upaya Pemerintah dalam penyediaan Pendidikan Non Formal dapat dilihat

dalam RPJMD ke 4 2020-2025 “… meningkatnya derajat pendidikan akibat

(13)

ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal dengan salah satu fungsi utama yang

dikembangkan yaitu pusat pleayanan umum dan sosial

Berdasarkan hal tersebut Pusat Pengembangan Minat dan Bakat

direncanakan akan dibangun pada lokasi yang strategis berada dekat dengan

permukiman penduduk, serta dekat dengan sarana dan fasilitas pendukung

lainnya seperti sekolah, rumah peribadatan, dan transportasi di Kecamatan

Tanjung Morawa. Selanjutnya akan dicari lokasi site yang memenuhi

syarat-syarat tesebut, sehingga Pusat Pengembangan Minat dan Bakat dapat berfungsi

dan memberikan manfaat bagi penduduk di sekitar.

2) Pencapaian :

 Kemudahan Pencapaian/aksesibilitas oleh pengunjung, pengelola maupun kendaraan servis tidak sering terjadi kemacetan. Site harus

dilalui angkutan kota dan berbagai kendaraan, seperti bus dan

kendaraan pribadi, khususnya untuk penduduk setempat dengan usia

muda, yang merupakan sasaran utama pengguna gedung, biasanya

menuju tempat dengan berjalan kaki bersepeda ataupu menaiki

kendaraan bermotor.  Dekat dengan jalan utama

 Mudah dicapai karena tersedianya sarana angkutan umum  Topografi Jalan Rata

3) Area Pelayanan

 Berada di zona permukiman

 Site berada pada lokasi yang strategis dengan lingkungan yang berbudaya dan berpendidikan, seperti sekolah, rumah peribadatan,

ataupun suatu kumpulan organisasi antarpemuda yang

memungkinkan untuk mengadakan acara-acara yang berkaitan

dengan pengembangan minat dan bakat.Letaknya jauh dari

(14)

4) Persyaratan lain : status kepemilikan, nilai lahan, peraturan Status

Kepemilikan yaitu milik pemerintah, Lokasi Tapak tidak rawan

bencana, Tersediannya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN,

PDAM, TELKOM, Riol Kota, dan lain-lain

3.3 Alternatif Lokasi Proyek Alternatif Lokasi A

Gambar 3.1 Alternatif Lokasi 1 (Google Map)

 Jl. Industri Tanjung Morawa B  Kecamatan Tanjung Morawa  Luas Lahan 3 Ha

 Kondisi tanah relatif datar  Pemilik Lahan Pemerintah

Alternatif Lokasi B

(15)

 Jl. Raya Medan Tj. Morawa  Kecamatan Tanjung Morawa  Luas Lahan 3 Ha

 Kondisi Tanah Relatif Berkontur  Pemilik Lahan Pemerintah

Alternatif Lokasi C 

 

Gambar 3.3 Alternatif Lokasi 3 (Google Map)  Jl. Industri Tanjung Morawa B

 Kecamatan Tanjung Morawa  Luas Lahan 3 Ha

 Kondisi Tanah Datar  Pemilik Lahan Pemerintah

Tinjuan Lokasi A Lokasi B Lokasi C

Lokasi Jl. Industri , Jl.Raya Tj. Jl. Industri Tanjung Morawa Tanjung Morawa Tanjung Morawa

B Pekan B

Status Jalan Lokal Kolektor Kolektor

Primer Primer Sekunder

Nilai 2 4 3

(16)

Permukiman Pusat Keramaian permukiman

Penduduk Kota dan bisa penduduk

dijangkau oleh

sekolah

Nilai 3 4 3

Aksesibilitas Mudah , Karena Sangat Mudah Cukup Mudah

Berada di karena terhubung karena terhubung

kolektor langsung dengan Langsung dengan

Sekunder arteri primer Kolektor

(Jl. Raya Sekunder

Tanjung

Morawa)

Nilai 3 4 2

Kondisi Jalan 75 m dari Lebar jalan 8 Lebar Jalan 7

persimpangan meter meter

Jalan 156 meter dari Berada 56 m dari

Lebar Jalan 5 Persimpangan Persimpangan

meter jalan dan Arteri jalan

Primer

Nilai 2 3 4

Fungsi Lain di Permukiman Permukiman , Permukiman dan

sekitar tapak Industri dan perumahan , Industri,sekoah,

perkebunan sekolah , rumah rumah ibadat dan ibadat dan

Komersial Fasum&fasos

Nilai 1 3 3

Luas site 3 ha 3 ha 3ha

Nilai 4 4 4

(17)

Fasilitas Umum dan Utilitas sekitar

site

Cukup Lengkap dan Kondisi Baik

Sangat Lengkap dan Kondisi Baik

Cukup Lengkap dan Kondisi Baik

Nilai 3 4 3

Bentuk dan Letak Persegi Persegi Persegi

Site

Nilai 3 3 3

Target Pasar siswa-siswi siswa-siswi Pengguna (UPT)

sekolah , pemuda sekolah , pemuda Pelayanan Sosial

setempat , setempat , Anak Remaja

pendatang dari pendatang dari Tanjung Morawa

kota lain kota lain (cukup dekat),

siswa-siswi

sekolah , pemuda

setempat ,

pendatang dari

kota lain

Nilai 3 3 4

Tata Guna Lahan Industri Permukiman industri

Nilai 2 4 2

Kondisi Site Baik Sangat Baik Sangat Baik

Nilai 3 4 4

(18)

Penduduk , Penduduk , Penduduk,

industry komersial industry dan fasilitas umum dan sosial

Nilai 3 4 4

Total 35 44 43

Keterangan

4 = Amat Baik

3 = Baik

2 = Kurang

1 = Sangat Kurang

Deskripsi Eksisting Lokasi Terpilih

Dari Perbandingan ketiga site yang sebelumnya , yang memiliki kriteria

tertinggi dan terpilih adalah Alternatif Lokasi B yang belokasi di Jl. Raya

Medan Tanjung Morawa

(19)

 Luas Lahan : 1.5 Ha  Status Proyek : Fiktif  Peraturan Pemerintah :

KDB : 60%

GSB : Jl. Raya Tanjung Morawa 16m

Jl. Hutan Tua 4m

Sempadan Sungai : 10-15 m  Bangunan Eksisting :

Batas Utara : Jl. Raya Tanjung Morawa

Batas Selatan : Perkebunan , Lahan Kosong

Batas Timur : Sungai Blumai

Batas Utara : Perumahan

 Peruntukan Lahan : Permukiman dan Komersial  Bangunan Eksisting : Lahan Kosong

 Potensi Lahan : Dekat dengan perumahan penduduk ,bisa dijangkau anak-anak sekolah dan penduduk dengan berjalan

kaki

 Transportasi baik dan lancar

Gambar 3.5 Jarak antara Tanjung Site dengan pusat kota Tanjung

(20)

Gambar 3.6 Jarak Antara Kota Medan dengan Site (Google Map)

Gambar 3.7 Jarak Antara Terminal Amplas dengan Site (Google Map)

(21)

Gambar 3.9 Jarak Antara Fasilitas Pendidikan dengan site (Google Map)

3.3 Tinjauan Fungsi

a. Deskripsi pengguna dan kegiatan

1. Deskripsi Pengguna

Pengguna dalam Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda

Tanjung Morawa ini terdiri dari beberapa kelompok antara lain  Pengguna

 Pengguna Tetap 

Adalah pengguna yang mengunjungi Pusat

Pengembangan minat dan Bakat secara teratur / berkala dan

melakukan program kegiatan disana

 Murid-murid anggota pendidikan nonformal  Guru seni

 Murid-murid pengembangan dan pembinaan olahraga

 Instruktur olahraga  Pengguna Tidak Tetap 

Adalah pengguna yang mengunjungi Pusat

Pengembangan Minat dan Bakat pada waktu-waktu

tertentu saja, contohnya, ketika hendak menonton

(22)

 Pengunjung Pagelaran Seni

 Pengunjung Pertandingan Olahraga  Pengunjung Acara Outdoor

 Pengelola, Pengelola dibedakan menjadi 2 yaitu

1. Pengelola Instansi Pemerintahan : Mengaturnya

jalannya program di Pusat Pengembangan Minat dan

Bakat, diantaranya :

 Kepala Pusat dan wakil kepala

 Bidang Pendidikan Nonformal dan Staff nya  Bidang Pembinaan dan Pengembangan

Olahraga beserta Staffnya

2. Pengelola Maintenance Gedung, Mengatur jalannya

kegiatan pemeliharaan gedung di Pusat

Pengembangan Minat dan Bakat, diantaranya :  Operator CCTV

 Keamanan Gedung  Bag. Elektrikal  Bag. Sound Gedung  Bag. Plumbing  Bag. Ac

 Bag. Cleaning Service

 Penyewa : Orang yang menyewa bagian retail untuk keperluan komersil Seperti café dan toko alat olahraga dan seni

2. Deskripsi Kegiatan Pengguna

 Pengguna Tetap 

 Murid-murid Kursus : Belajar seni , membaca di perpustakaan , makan siang di café atau kantin, belajar

(23)

 Guru seni : Mengajar seni, istirahat dan duduk di kantor, makan siang, mengajar praktik seni, pergi ke

toilet

 Murid-murid pengembangan dan pembinaan olahraga: Latihan Olahraga, makan siang di kantin, mandi dan

menyimpan barang, pergi ke toilet, mengadakan

pertandingan olahraga .

 Instruktur olahraga : Melatih olahraga, makan siang, pergi ke toilet dll .

 Staff informasi dan penerima tamu : memberikan informasi pada pengunjung, mengatur absensi pegawai  Pengguna Tidak Tetap 

 Pengunjung Pagelaran Seni : Melihat pertunjukan seni , pagelaran karya seni, seminar, duduk di café, ke toilet,

bertanya ke staff informasi

 Pengunjung Pertandingan Olahraga: Melihat pertandingan olahraga, duduk di café, ke toilet,

bertanya ke staff informasi

 Pengunjung Acara Outdoor : melihat untuk pertandingan olahraga, ke café

 Pengelola : Pengelola dibedakan menjadi 2 yaitu 1. Pengelola Instansi Pemerintahan :

 Kepala Pusat dan wakil kepala

 Bidang Pendidikan Nonformal dan Staff nya  Bidang Pembinaan dan Pengembangan

Olahraga beserta Staffnya  Tata Usaha beserta staffnya 2. Pengelola Maintenance Gedung :

(24)

 Bag. Elektrikal

 Bag. Sound Gedung : Mengoperasikan Sound  Bag. Plumbing

 Bag. Ac :

 Bag. Cleaning Service : Kebersihan Gedung 3. Penyewa : Orang yang menyewa bagian retail untuk

(25)
(26)

c. Kebutuhan Ruang

Fungsi Fasilitas Pemakai Kegiatan Kebutuhan Ruang

Meberikan info Microphone , kursi , meja kerja , lemari berkas Pengunjung Bertanya , duduk Bench Staff pegawai

Absensi Papan absensi Murid

R. Serbaguna Pengunjung Mengadakan

pertemuan

Acara seni

Pameran seni

Panggung ,

Microphone ,

LCD Proyektor , kursi

Buang Air Kecil

Wc , wastafel,

Belajar Seni Meja belajar , alat-alat penunjang kegiatan , papan tulis , dll Pnd. Seni Musik

Klasik

Murid Instruktur Pnd. Seni Musik

Non Klasik

Murid Instruktur Pnd. Seni Tari Murid

Instruktur Pnd. Seni Teater Murid

Instruktur Area

Pengembangan dan Pembinaan Olahraga

Senam Murid, instruktur , Pengunjung

Atletik Murid, instruktur, pengunjung

Latihan futsal ,

pertandingan

futsal, Latihan

tenis meja ,

pertandingan

tenis meja,

Bangku

(27)

Pertandingan Kursi Pelatih , Kursi penonton,

Akuatik Murid , instruktur, pengunjung

Berenang , Berlatih renang , pertandingan

Perpustakaan Staff

Perpustakaan , Murid , instruktur

Meminjam dan Mengembalikan Buku , informasi , mengolah data, browsing internet

Meja kerja , computer, rak nuku

Musholla Pengunjung , pengelola, staff pegawai ,

istruktur, pelatih , murid

Beribadah sholat Ruang Sholat , kamar mandi untuk ambil wudhu

R. Medis Pengunjung Staff , paramedic, murid

Perawatan cedera Peralatan Medis , Meja Kerja Staff , pegawai kafe

Kantin Pengunjung , Staff , pegawai

Makan , Minum , Staff , Pegawai Toko

Membeli alat olahraga dan alat music

Alat-alat olahraga , alat l-alat music ,

Staff Pengelola Mengatur

(28)

Gedung Pemeliharaan Gedung Area Gudang

dan Penerimaan barang

Staff Service Menerima barang Gudang

Area Publik

Area Semi Publik

(29)

METODOLOGI

Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Pusat

Pengembangan Minat dan Bakat Tanjung Morawa ini menggunakan metode

deskriptif, yaitu sebuah metoda yang digunakan dalam desain dengan berdasarkan

penalaran analisa dan penelitian struktur empiris , beserta identifikasi hal yang

mendukung metoda. Dalam metode deskriptif ini selanjutnya dilakukan beberapa

tahapan yakni :

1) Ide Perancangan

 Ide perancangan ini muncul dari pemikiran tentang keinginan mengkaji lokasi pengembangan kawasan Aerotropolis

Mebidangro dan juga berdasarkan tuntutan materi Perancangan

Arsitektur VI dan Skripsi, maka harus memilih proyek yang

cocok untuk dibangun disekitar kawasan Mebidangro. Kemudian

dilakukan pemilihan kawasan perancangan yaitu di Tanjung

Morawa

 Setelah tinjauan terhadap proyek, kemudian muncul kajian terhadap masalah-masalah apa saja yang muncul di lingkungan

kawasan Tanjung Morawa dan menemukan potensi-potensi yang

ada di daerah pilihan. dan diketahui bahwa kawasan Tanjung

Morawa memiliki potensi penduduk, dengan peningkatan jumlah

pemuda setiap tahunnya.

 Kemudian data-data yang dapat membantu memecahkan permasalahan perancangan dikumpulkan untuk diolah menjadi

sebuah informasi.

2) Idenifikasi masalah

 Tujuan dari perancangan adalah untuk menciptakan sebuah wadah yang dapat menampung para pemuda untuk menyalurkan

hobi dan meningkatkan kreatifitas.

(30)

Pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dalam

perancangan ini ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder.

 Data Primer

Menggunakan metode obsevasi dan pendekatan perencanaan .

dengan cara pengamatan secara langsung. Pengambilan Data

Primer dlilakukan dengan cara .

1) Survey Lapangan

Survey lapangan atau penelitian lapangan merupakan salah

satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang

tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang

digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti.

Penelitian lapangan biasa diadakan di luar ruangan. Survey

lapangan dilakukan dengan cara mendatangi lokasi site secara

langsung , mengamati keadaan sekiar , dan mendokumenasikan

sesuatu yang dapat dijadikan referensi. Survey dilakukan dengan 2

tahap, survey tahap pertama yaitu menentukan lokasi untuk

dijadikan site perancangan, kemudian survey tahap kedua yaitu

untuk menganalisa keadaan site perancangan.

Lokasi survey lapangan terdiri atas 3 lokasi yaitu : Lokasi 1

terletak di Jl. Industri Tanjung Morawa B , Lokasi 2 terletak di Jl.

Raya Medan Tj. Morawa dan Lokasi 3 terletak di Jl. Industri

Tanjung Morawa B , setelah dilakukan tinjauan maka dipilihlah

lokasi yang memiliki kriteria tertinggi untuk dijadikan lokasi

perancangan. Survey tahap kedua adalah mengunjungi dan

mengamati lokasi site perancangan.

2) Dokumentasi

Dokumetasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk

mendapatkan informasi site dan sebagai bukti yang akurat dalam

sebuah survey lapangan. Dokumentasi dilakukan dengan cara

mengambil foto-foto keadaan site terpilih yang kemudian digunakan

(31)

Gambar 3.1 foto-foto survey

 Data Sekunder 1) Studi Pustaka

Perencanaan Pusat Pengembangan Miinat dan Bakat berada di

bawah instansi pemerintahan, sehingga studi pustaka dilakukan

dengan cara mencari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Tanjung Morawa, kemudian dilanjutkan dengan mencari

peraturan permerintah mengenai perencanaan bangunan

gelanggang dan pendidikan nonformal, untuk menentukan

persyaratan teknis perencanaan gedung menggunakan syarat

standar bangunan olahraga yang dikeluarkan oleh Dinas Pemuda

dan Olahraga.

2) Studi Banding

Studi Banding dilakukan dengan cara mempelajari Gelanggang

Remaja di Jakarta Selatan. Gelannggang remaja Jakarta Selatan

dijadikan sebagai objek studi banding karena memiliki fungsi dan

program kegiatan yang hampir sama dengan Pusat Pengembangan

Minat dan Bakat di Tanjung Morawa. Selain itu Pusat Budaya

(32)

penggunaan struktur space frame yang terdapat pada bangunan

tersebut sesuai dengan tema perancangan bangunan yaitu struktur

bentang lebar.

 Analisis

1) Analisa Tapak

Analisa tapak diolah berdasarkan data yang didapat dari RTURWK

Tanjung Morawa dan dokumentasi survey lapangan. Analisa tapak

meliputi analisa kondisi eksisting site, analisa tataguna lahan

sekitarnya, analisa skyline, analisa matahari, analisa angin, analisa

kebisingan, analisa vegetasi, analisa kebisingan, analisa sarana dan

prasarana, analisa pencapaian, Analisa ini berkaitan dengan

perancangan bentuk bangunan, bentuk fasad, dan tata letak ruang

luar.

2) Analisa Aktifitas Pengguna / kegiatan

Menganalisa tentang aktifitas yang dilakukan pengguna dalam satu

hari , beserta rincian jam dan tempat berlangsung nya kegiatan.

Analisa kegiatan juga membahas tentang program acara yang

diadakan di Pusat Pengembangan Minat dan Bakat tersebut.

Analisa ini berkaitan dengan perancangan organisasi ruang dalam

bangunan, dan kebutuhan ruang dalam.

3) Analisa Sirkulasi

Menganalisa tentang bentuk-bentuk sirkulasi yang dibutuhkan,

bagaimana persyaratan sirkulasi yang dapat digunakan untuk

publik, semi publik, private maupun servis .

4) AnalisaBesaran Ruang

Menganalisa tentang besaran setiap ruang yang dibutuhkan.

Analisa besaran ruang berpedoman pada standar-standar yang telah

ditetapkan oleh pemerintah, yaitu standar pembangunan gedung

olahraga dan standar pembangunan gedung pendidikan nonformal.

(33)

digunakan dalam bangunan

6) Analisa Utilitas

Menganalisa tentang system utilitas pada bangunan yang dapat

diterapkan pada bangunan.

 Konsep

Setelah Melakukan Analisa, maka dihasilkanlah sebuah konsep.

Konsep adalah penyelesaian dari masalah-masalah yang didapatkan

dari sebuah analisa.

Dari hal tersebut maka dihasilkanlah

1. Konsep Tapak

2. Konsep Ruang

3. Konsep Bentuk

4. Konsep Struktur

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

Gambar4.1 Peta Wilayah Indonesia

Gambar4.2 PetaPulau Indonesia

Gambar4.3 PetaPulau Sumatera Utara

Gambar4.4 PetaKabupatenDeliserdang

Gambar4.5 Petawilayah Site

BAB V ANALISA PERANCANGAN

(41)
(42)
(43)

a. Tabel Kebutuhan Ruang Fasilitas Lapangan Serbaguna

2

 R. Make-up Pria 14m2/ ruang 1 ruang NAD 14  R. Make-up

Wanita

14 m2 / ruang 1 ruang

NAD 14

 R. AHU SBT 6

 R. Kontrol AHU

SBT 6

3.  Meja

Informasi+lobby

1.25 m2 per

orang

Fasilitas 30%

Sirkulasi 40 %

70 NAD 300

4. Lift Lobby +Lift +

TanggaPengunjung 9 SBT 64

5. R. Panel dan Shaft SBT 20

6. R. Lift Barang 2 SBT 24

8. R. Kontrol 2 SBT 16

9. R. AHU 2 SBT 16

10. TanggaKebakaran SBT 20

SubTotal 1778

Gelanggang

No Ruangan Standart Kapasitas Sumber Luas(m2)

1 Senam

 Lobby Area Fitness

1.25 m2 per orang

Fasilitas 30%

Sirkulasi 40 %

10-15

orang

Studi

(44)
(45)

 R. Staff 1.25 m2/org

R.Ganti+Shower +

(46)

Sirkulasi

Loker Wasit Wanita

1.25 m2/org

TanggaKebakaran SBT 20

(47)

b. Tabel Kebutuhan Ruang Fasilitas Pusat Kreatifitas

PusatKreatifitas

No Ruang Standart Kapasitas Sumber Luas(m2)

1 R. Perpustakaan(perpustakaancabang) (5000koleksiBuku)

 Entrance, R.

(48)

Urinoir:

1.3 m2/org

Wastafel:

1.6 m2/org

Sub total 1064

2 Pusat Kreatifitas Remaja

 Ruang Kelas 1.25 m2/org

 Ruang Kreatifitas 8m2/peserta

didik 9 orang SP

penyimpanan dan

(49)

 Ruang Studio Rekam

8m2/peserta

didik 9 orang SP 64

 Ruang

Penyimpanan dan

instruktur

Penyimpanan dan

Instruktur Apresiasi teater

6m2/peserta

didik 9 orang SP 64

 R. Pagelaran 8m2/peserta

didik 9 orang SP 64

 R. Penyimpanan dan instruktur

(50)

 Toilet Pria WC :

c. Tabel Kebutuhan ruang Fasilitas Pendukung

(51)
(52)

Mushola

3 R. Sholat 1.2 m2/org 50 org NAD 60

R.wudhu pria 1.2 m2/org 2 org NAD 3

R. wudhu wanita 1.2 m2/org 2 org NAD 3

Total 842

d. Tabel Kebutuhan Ruang Fasilitas Pengelola

FasilitasPengelola

No Ruang Standart Kapasitas Sumber Luas(m2)

Kantor Pengelola

 Ruang Rapat 1.25 m2/org Fasilitas

40%

Sirkulasi 30

%

30 orang NAD 128

 Ruang Ketua 1.25 m2/org Fasilitas

40%

Sirkulasi 30

%

15 orang NAD 64

 Ruang Wakil Ketua 1.25 m2/org Fasilitas

40%

Sirkulasi 30

%

15 orang NAD 64

 R. Kabag Tata Usaha

1.25 m2/org

Fasilitas

40%

Sirkulasi 30

%

(53)

 R. Kabag Humas 1.25 m2/org Fasilitas

40%

Sirkulasi 30

%

15 orang NAD 64

Sub total 384

Ruang Pelayanan Teknis

Ruang CCTV 4 orang ASS 20

Ruang Operator &PABX Sound ME 12

Ruang Panel Listrik 6 m2

/unit 6 ME 36

Ruang Genset 2 org ME 20

Ruang Chiller ME 20

Ruang Pompa ME 20

Ruang Tanki ME 40

Ruang Filter Air Bertekanan ME 20

Ruang Pengolahan Limbah 2 unit ME 40

Toilet Pria 2 unit ME 40

Toilet Wanita 2 unit ME 40

R. Supir dan Keamanan ME 20

R. Trafo ME 20

R. AHU ME 20

Parkir Basement 4000

SubTotal 4368

Sirkulasi20 % 872

Total 5252

(54)

5.3 AnalisaJumlahPengunjung

Perhitungan pengunjung berdasarkan jumlah penduduk di Kecamatan

Tanjung Morawa . Berdasarkan data BPS dalam buku

“TanjungMorawadalamAngka”

Jumlah penduduk di Kecamatan Tanjung Morawa adalah

2011 : 194.461

2012 : 198.514

2013 : 202.870

2014 : 213.372

Dari data diatas diperoleh rata-rata % kenaikan jumlah penduduk

kabupaten tanjung morawa 4 tahun terakhir

% kenaikan tahun 2012/2011 = [(198.514-194.461)/198.514)]x 100%=2,04%

% kenaikan tahun 2013/2012 = [(202.870-198.514)/202.870)]x 100%=2.14%

%kenaikan tahun 2014/2013 = [(213.372-202.870)/213.372]x 100%= 4.92%

Rata-rata % kenaikan

2,04%+2,14%+4,92%=3.03%

Pt= P0(1+r)n

213.372(1+3.03%) pangkat 7

213.372(1.23)

262497,079

Prediksi Jumlah Penduduk Kecamatan Tanjung Morawa pada tahun 2020

akan mencapai sekitar 262.497 orang . Berdasarkan data BPS “ Tanjung Morawa

(55)

Pemuda di Tanjung Morawa

69 % dari 262497,079 = 181122,985

Maka untuk satu hari 496 pengunjung

5.4 Analisa Kebutuhan Parkir

 Parkir Roda 4

Diperkirakan sekitar 50% dari jumlah pengunjung datang mengendarai kendaraan

roda 4

Maka 50 % dari 496 = 248 kendaraan roda 4

 Parkir Roda 2

Diperkirakan sekitar 30% dari jumlah pengunjug datang mengendarai

kendaraan roda 2

Maka 30% dari 496= 148.8 kendaraan roda 2

5.5 Matriks hubungan antar ruang

a.RuangLuar

(56)

Lantai Dasar

c. Area R. Serbaguna

(57)

f. Area Restaurant

(58)

5.6 Analisa Kegiatan

5.1) Jadwal Kegiatan dalam satu minggu

 Pembinaan

Senam SKJ

(59)

17.30 17.30 17.30 17.30 17.30

Bulutangkis -

16.00-18.30

Praktek Kelas

Non Formal Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

(60)

13.00-14.00 14.00 14.00

Seni Tari

13.00-14.00 -

5.6 Pola Kegiatan dan Sirkulasi dalam ruang

1. Alur Kegiatan Staff Murid Kursus seni

(61)

3. Alur Sirkulasi Pengunjung Pagelaran Seni

R. StafPendidik (menyimpanbarang)

Jalur Sirkulasi public Jalur Sirkulasi nonpublic Jalur Sirkulasi balik

Datang Parkir

(62)

4. Alur Sirkulasi Operator Lighting/ LCD R. Serbaguna

5. Alur Sirkulasi Petugas gudang / loading dock Datang (08.00) Basement

(Parkir)

R. Ganti+Loker Basement

Lift Lobby lift

Information center (absensi)

Cek Back Stage+AturSound+light

ning

R. Serbaguna

R. Operator Datang 17.30

JalurSirkulasi public JalurSirkulasi nonpublic JalurSirkulasibalik

Masuk BongkarMuat Pulang

(63)

7. Alur Sirkulasi Klub Olahraga

Datang Swimming pool

Information center (absensi)

Lobby

R. Ganti +Loker+R.Bilas

Masuk

AreaKolamRenang

Kantin

KolamRenang Sewa Ban

Pemanasan Pulang

JalurSirkulasi public JalurSirkulasi nonpublic JalurSirkulasibalik

Datang (Entrance) Menunggu (lobby) Absensi (information center)

Café

R.Ganti+R.Bilas+loker

Lap.Olahraga Pulang

(64)

BAB VI

KONSEP

a. Penerapan Tema Pada Bangunan

Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Remaja Tanjung Morawa dirancang

denga menerapkan konsep Arsitektur bentang lebar . Penggunaan Struktur

Bentang Lebar pada bangunan tersebut diterapkan pada bangunan yang

membutuhkan ruang yang mengharuskan untuk bebas dari penggunaan kolom

yakni : Ruang Serbaguna, Lapangan Serbagunan , dan Fasilitas Kolam Renang .

Gambar 6.1 Letak Struktur Bentang Lebar pada Bangunan (Data Pribadi)

Struktur Bentang Lebar yang digunakan pada bangunan ini adalah struktur

space frame . Penggunaan dari spaceframe kerena dinilai lebih efisien dibanding

desain rangka baja profil dengan bentang yang panjang Selanjutnya penutup atas

dari struktur bentang lebar adalah atap onduline

(65)

b. Konsep Ruang Luar

1) Konsep Zoning Site

Gambar 6.3 Konsep Zoning Pada Site (Data Pribadi)

Pada gambar diatas , dapat dilihat zoning pada tapak , zoning pada tapak

meliputi zona terbuka hijau , zona servis , dan zona public . Zona terbuka hijau

adalah area yang bersifat terbuka , zona ini difungsikan sebagai tempat tumbuh

tumbuhan , jogging track , area senam dan olahraga dan lahan parkir . Zona servis

adalah area yang dilintasi truk barang dan truk sampah, area ini hanya dapat

dilalui pengelola pemeliharaan gedung oleh karena itu diberikan jalur tersendiri

(66)

berpapasan . Sedangkan Zona Publik adalah area yang dapat dilalui oleh semua

orang . Zona Publik berupa jalur kendaraan pengunjung , padestirian way , drop

off area dan plaza.

2) Konsep Entrance dan Sirkulasi Bangunan

Gambar 6.4 Konsep Entrance dan Sirkulasi ruang luar

(Data Pribadi)

Pada analisa pencapaian disimpulkan bahwa agar tidak menimbulkan

kemacetan jalan maka area sirkulasi dibedakan menjadi 3 yaitu sirkulasi masuk

utama yang terletak pada Jl. Hutan Tua , sirkulasi keluar yang tereltak di Jl. Raya

Tanjung Morawa dan sirkulasi servis yang juga terletak di JL. Hutan Tua . Pada

gambar diatas terlihat bahwa area yang dilingkari berwarna biru adalah area pintu

(67)

dilingkari berwarna oranye adalah area pintu keluar dan masuk jalur servis

3) Konsep Open Space

Pada analisa vegetasi ditanggapi bahwa diperlukan pengaturan tata letak

vegetasi di pinggir sungai blumai (area jogging track), tanaman yang cocok

ditanami pada area tersebut adalah tanaman pucuk merah, cemara-cemaraan.

Selain itu dipinggir area pedestrian dapat ditanami tanaman-tanaman hias.

Gambar 6.5 Vegetasi dari ruang luar (Google.com)

Area terbuka yang terdapat pada site dimanfaatkan sebagai tempat untuk

mengadakan senam pagi , jogging dan olahraga ruang luar seperti futsal.

(68)

c. Konsep Ruang Dalam

1) Konsep Zoning Ruang Dalam

Diagram 6.1 Penzoningan Ruang dalam (Data Pribadi)

Konsep Zoning Ruang Dalam terdiri dari 3 yaitu Zona Publik , Zona

Private , dan Zona Service. Zona Publik adalah area yang dapat dilewati setiap

waktu oleh semua pengunjung dari bangunan . Zona Private adalah area yang

hanya dapat dilewati oleh pengguna bangunan yang memiliki keperluan khusus ,

ataupun pengguna yang datangnya secara berkala , sehingga tidak sembarangan

orang dapat masuk ke dalamnya . Sedangkan Zona Service adalah area yang

hanya dapat dilalui oleh staff pengelola dan staf gedung .

Area Publik Area Private Area Service

 Parkiran  Lobby/informati

on center  Café

 R. Serbaguna  L. Serbaguna  Musholasadd

 Pusat Kreatifitas  Kolam Renang

Gymnasium Perpustakaan  Kantor Pengelola

 Ruang Mesin ME, Plumbing dll  Backstage

Dapur Café Toilet

Ruang Shaft dan Panel

Tangga Kebakaran Ruang Lift

(69)

Gambar 6.7 penzoningan groundplan, basement1, basement2, dan lt 2 (Data Pribadi)

Pusat Kreatifitas .merupakan zona private pada bangunan ini , karena hanya

(70)

staff-staff pengajar , begitu halnya dengan kolam renang . Perpustakaan yang

berada pada lantai dua hanya dapat dikunjungi oleh orang – orang yang menjadi

anggota kursus , sedangkan ruang serbaguna dan kafe dapat dikunjungi oleh

umum .

Gambar 6.8 penzoningan Lt 1, Lt 3, dan Rooftop (Data Pribadi)

(71)

2) Konsep Sirkulasi Ruang Dalam

a. Sirkulasi Horizontal

Gambar 6.10 arah sirkulasi ruangan (Data Pribadi)

Sirkulasi horizontal pada bangunan menggunakan jenis sirkulasi radial .

Alasan memilih radial karena terdapat titik pusat pertemuan yaitu di lobby sebagai

pusat kegiatan namun bersifat sementara yang berfungsi sebagai tempat untuk

mengetahui lebih lanjut informasi tentang tempat-tempat yang ada di bangunan ,

(72)

b. Sirkulasi Vertikal

Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa merupakan

bangunan 3 tingkat , oleh karena itu dibutuhkan fasilitas sirkulasi vertikal yang

memadai fasilitas itu antara lain

 Lift terbagi menjadi 2 yaitu Lift Penumpang , dan Lift barang. Pengunjung dapat menggunakan Lift Penumpang yang bersifat public ,

sedangkan distribusi barang dapat meggunakan lift barang yang

bersifat service .Lift Penumpang dan Lift Barang melayani tiap lantai

pada bangunan gedung .

 Tangga terbagi menjadi 2 yaitu Tangga Pengunjung dan tangga darurat . Tangga Pengunjung sifatnya public dan penggunaannya tidak terbatas

, atau dengan kata lain menghubungkan tiap lantai gedung . Sedangkan

tangga darurat yang bersifat private penggunaannya terbatas yaitu

hanya digunakan pada saat darurat seperti kebakaran.

d. Konsep Struktur Bangunan

1) Konsep Struktur Pondasi

Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan. Pondasi tiang pancang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.

(73)

2) Konsep Struktur Dinding

Struktur dinging menggunakan dinding ½ bata. Pada sisi dalam dinding

dilapisi dengan cat tembok dan ada yang di tonjolkan dengan menggunakan batu

alam. Sedangkan pada bagian area kerja staff , sekat antara kubikal yaitu

menggunakan dinding papan Gypsum

Gambar 6.12 dinding papan Gypsum (Google.com)

Pada Bagian Auditorium dan Ruang music menggunakan konstruksi

dinding akustik

(74)

3) Fasade Bangunan

Gambar 6.12 Konsep Fasad Bangunan (Data Pribadi)

Pada bagian fasad bangunan yang menghadap barat menggunakan kaca

yang koefisien serap kalornya rendah yaitu reflective glass, selain itu juga

menggunakan pelindung matahari yaitu secondary skin bermaterialkan besi dan

railing alumunium.

4) Konsep Struktur Atap

Struktur atap yang digunakan yaitu Struktur Space Frame dan penutup

berupa zincalume , selain itu pada atap bagian kolam renang dan lapangan

serbaguna dipasang skylight berselang-seling 2 meter sebagai pencahayaan alami

pada siang hari dan menghemat biaya listrik .

(75)

e. Konsep Utilitas

1) Sistem Elektrikal

Konsep Sistem Elektrikal pada bangunan berasal dari arus PLN, dan

Generator Listrik.

Diagram 6.2 Sistem Elektrikal (Data Pribadi)

2) Sistem Distribusi Air

Sumber air berasal dari PDAM, dengan disediakan meteran. Dari

reservoir bawah menuju ke tempat penamupungan air yang kemudian

dipompakan menuju tangki atas kemudian disalurkan melalui pipa

menuju toilet, sprinkler, hydrant, chiller, vegetasi, dan wastafel.

(76)

3) Sistem Penghawaan

Konsep Sistem Penghawaan dibagi atas beberapa zona: Sistem

pengkondisian udara pada bagian ruang serbaguna dan café

menggunakan system pengkondisian AC Sentral. Air yang berasal dari

PDAM yang berada di reservoir bawah dipompakan menuju tangki atas,

kemudian menuju cooling tower, air di proses di mesin pembuat es

(chiller) menuju mesin AHU dan udara dingin didistribusikan lewat

pipa ducting.

Pada area Pusat Keratifitas (Zona Berwarna biru ) digunakan AC

tipe VRF agar mengefisiensi volume ruangan . menghemat penempatan

outdoor unit di bagian luar gedung

P

4) Konsep Sistem Pengolahan Grey water

Air dari floor drain wastafel dialirkan melalui pipa air kotor yang

berada di shaft plumbing, kemudian ditampung di bak control , diolah

di sumur resapan, kemudian air dialirkan memalui saluran roil kota. Indoor unit

Indoor unit

Indoor unit

Indoor unit

Outdoor unit

Diagram 6.4 Penggunaan Sistem AC

(77)

Diagram 6.6 Sistem Pengolahan Grey Water (Data Pribadi)

5) Konsep Sistem Pengolahan Black water

Kotoran yang ada di kloset dialirkan melalui pipa limbah padat yang

berada di shaft plumbing, kemudian ditampung dan diolah di septictank

dan STP, menuju saluran resapan kemudian dialirkan kembali ke roil

kota

Diagram 6.7 Sistem Pengolahan Black Water (Data Pribadi)

6) Konsep Sistem Pengolahan Air dapur

Air kotor pada wastafel dapur dialirkan melalui pipa air kotor

menuju bak kontrol, ditampung di sumur resapan, kemudian dibuang ke

riol kota

(78)

7) Sistem Pencegahan Kebakaran

Diagram 6.9 Sistem Pencegahan Kebakaran (Data Pribadi)

8) Sistem Komunikasi

Diagram 6.10 Sistem Komunikasi (Data Pribadi)

PLN Panel Utama UPS

Sistem Kendali BAS

Sub Panel

(79)

BAB VII

(80)
(81)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa

Pada Subbab ini akan dibahas mengenai Pusat Pengembangan Minat dan

Bakat Pemuda Tanjung Morawa, yang meliputi pengertian umum, Tujuan,

Program Kegiatan, dan Studi Banding Proyek Sejenis.

2.2 Tujuan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Tanjung Morawa

 Menyediakan wadah kegiatan bagi generasi muda dan pengalaman praktis serta menumbuhkan rasa tanggung jawab diantara mereka sebagai bekal

untuk secara aktif dalam pembangunan masyarakat (W, J. S Poerwadarminta

, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, Kamus

Inggris-Indonesia Jhon M Echols – Hasan M Shadily. PT. Gramedia Jakarta)  Sebagai sarana dan Prasarana Kegiatan pemuda yang meliputi kegiatan

mental, spiritual, pengetahuan, keterampilan, olahraga, seni dan rekreasi.  Membina kerjasama dan koordinasi dengan pihak lain yang berkaitan dengan

pembinaan generasi muda 

2.3 Fasilitas Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung

Morawa

Dalam hal penyediaan fasilitas yang ada di Pusat Pengembangan Minat dan

Bakat Pemuda Tanjung Morawa dibutuhkan sebuah pedoman dari pemerintah,

karena bangunan tersebut adalah milik pemerintah, maka harus berpedoman pada

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deliserdang.

Sesuai dengan bunyi dari Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Deliserdang yakni :

“Terwujudnya layanan pendidikan yang kondusif dan berkualitas dengan guru yang kompeten dan inspiratif serta dukungan warga yang peduli untuk

menghasilkan Sumber Daya Manusia Deliserdang yang mandiri dan Berkepribadian”

Untuk mewujudkan Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga tersebut

(82)

maka ditetapkan Misi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli

Serdang di antaranya :

 Mengembangkan pendidikan kecakapan hidup (life skill) melalui pendidikan kewirausahaan dan pemberdayaan pendidikan non formal.  Meningkatkan kegiatan kepemudaan, prestasi olahraga, seni dan

budaya melalui optimalisasi pembinaan kepemudaan serta kompetisi

olahraga, seni dan budaya.

Sehingga untuk mewujudkan misi tersebut disediakanlah fasilitas-fasilitas

yang ada pada sebuah gelanggang remaja. Seperti :

2.3.1. Pendidikan Non Formal

Adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan

secara terstruktur dan berjenjang. Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Republik

Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelengaraan

pendidikan bagian kedua pasal 102.

“(1) Pendidikan nonformal berfungsi:

a. sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan

formal atau sebagai alternatif pendidikan; dan

b. mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada

penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional, serta

pengembangan sikap dan kepribadian profesional dalam rangka

mendukung pendidikan sepanjang hayat.

(2) Pendidikan nonformal bertujuan membentuk manusia yang memiliki

kecakapan hidup, keterampilan fungsional, sikap dan kepribadian

profesional, dan mengembangkan jiwa wirausaha yang mandiri, serta

kompetensi untuk bekerja dalam bidang tertentu, dan/atau melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dalam rangka mewujudkan

tujuan pendidikan nasional.”

Maka, dalam Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung

Morawa terdapat pendidikan non formal dengan satuan pendidikan lembaga

kursus yang menjalankan program Pendidikan Kepemudaan dan Keterampilan

(83)

Nomor 81 Tahun 2013 Tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal

 Satuan Pendidikan Nonformal adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan

nonformal

 Program pendidikan nonformal adalah layanan pendidikan yang diselenggarakan untuk memberdayakan masyarakat melalui

pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,

pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,

pendidikan keaksaraan, pendidikan , keterampilan dan pelatihan

kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang

ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

 Lembaga Kursus dan Pelatihan selanjutnya disebut LKP adalah satuan pendidikan nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat

yang memerlukan bekal pengetahuan , keterampilan, kecakapan

hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri , mengembangkan

profesi, bekerja, usaha mandiri dan/atau melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi

Deskripsi persyaratan dan kriteria ruang dalam Pusat Pengembangan

Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa diatur dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia no 32 tahun 2013 tentang standar nasional

pendidikan

“ (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber

belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan.

(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi

lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang

pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium,

ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya

(84)

tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”

Klasifikasi Jenis Pendidikan Seni yang diadakan

Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 1991 tentang

pendidikan luar sekolah pada pasal 16 ayat 1

Mengatakan,

“ (1) Kursus harus memiliki sejumlah warga belajar, tenaga kependidikan, kurikulum dan alat penunjang belajar.

Maka ,

(5) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan tata

cara pendirian kursus yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan ditetapkan

oleh Menteri, atau Menteri lain atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non

Departemen setelah berkonsultasi dengan Menteri.”

Karena lembaga kursus yang dimaksud menyelengarakan pendidikan

kejuruan sehingga mengambil Peraturan Menteri Pendidikan Nasional NO. 40

Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008

Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan (SMAK/MAK)

dengan perubahan seperlunya. Jenis Kelas yang diambil merupakan yang paling

diminati dan berpotensi pada daerah Tanjung Morawa, meliputi :

1. Seni Murni

2 Seni musik klasik.

3. Seni musik non klasik

4. Seni Tari

5. Seni Teater

2.3.2 Pembinaan dan Pengembangan Olahraga

Tugas dari Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa di

bidang Olahraga tertuang dalam Peraturan Pemerintah republik Indonesia no. 16

tahun 2007 tentang penyelengaraan keolahragaan pasal 2 ayat 1 yaitu

a. menyelenggarakan olahraga pendidikan

b. pembinaan dan pengembangan olahraga

Selanjutnya pada pasal 20 menjelaskan tentang, Pembinaan dan

(85)

olahraga, penyusunan metode pembinaan dan pengembangan olahraga,

penyediaan prasarana dan sarana olahraga, serta pemberian penghargaan di bidang

keolahragaan

Pada Pasal 21 , menjelaskan tentang cara pelaksanaan pembinaan dan

pengembangan olahraga

1) Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

20 dilaksanakan melalui tahap pengenalan olahraga, pemantauan,

pemanduan, pengembangan bakat dan peningkatan prestasi dalam

jalur keluarga, jalur pendidikan, dan jalur masyarakat.

2) Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) harus dilakukan sebagai proses yang terpadu, berjenjang, dan

berkelanjutan.

3) Tahap pengenalan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan melalui gerakan memasyarakatkan olahraga dan

mengolahragakan masyarakat, yang diarahkan dalam rangka

menyadarkan, memahami, dan menghayati manfaat olahraga,

membangkitkan minat masyarakat untuk berolahraga sepanjang

hayat, serta menguasai gerak dasar olahraga.

4) Tahap pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

melalui pengamatan yang terencana dan sistematis untuk

memahami, mendeteksi, dan menemukan sumber potensi bibit

olahragawan berbakat.

5) Tahap pemanduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

melalui penelusuran sumber potensi bibit olahragawan berbakat

secara terencana dan sistematis untuk melakukan identifikasi

dengan menggunakan tes dan pengukuran, seleksi, dan/atau

pengamatan dalam pertandingan /perlombaan serta kejuaraan.

6) Tanggung Jawab dari Pusat Pengembangan Minat dan Bakat

Pemuda Tanjung Morawa di Bidang Olahraga sesuai dengan

Peraturan Pemerintah republik Indonesia no. 16 tahun 2007 tentang

(86)

a. pembinaan dan pengembangan pelatih olahraga untuk

ditempatkan pada satuan pendidikan, pusat pembinaan

dan pelatihan olahraga, dan klub / perkumpulan / sasana /

sanggar olahraga;

b. penyediaan sarana pelatihan olahraga;

c. penyelenggaraan proses pembinaan dan pelatihan olahraga.”

2.3.2.a Klasifikasi Jenis Olahraga yang diadakan

Jenis Olahraga yang diadakan diambil berdasarkan Presentase

Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas menurut jenis olahraga yang paling

disukai, berdasarkan data dari Kemenpora.

Tabel 2.1 Presentase Penduduk Berumur 10 tahun ke atas yang Melakukan Olahraga Menurut Jenis Olahraga yang paling sering dilakukan

(Kemenpora)

Pada Tabel ditampilkan Senam (SKJ dan senam lainnya) merupakan

jenis olahraga yang paling sering dilakukan penduduk meski angkanya

berfluktuasi dari waktu ke waktu. Pada tahun 2003 persentase penduduk

yang melakukan olahraga senam sebesar 43,70 persen, menurun pada tahun

2006 Menjadi 31,96 persen, selanjutnya meningkat pada tahun 2009 menjadi

35,79 persen dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 37,52 persen. Jenis

olahraga ini banyak dipilih oleh penduduk karena senam lebih

memasyarakat dimana jenis olah raga ini banyak diselenggarakan baik di

(87)

dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, yang merupakan standar

yang dikeluarkan pemeritah untuk penyediaan dan perencanaan prasarana

olahraga menyatakan bahwa:

1. Klasifikasi Ruang untuk Pengembangan dan Pembinaan

Olahraga

1.1 Berdasarkan Jenis cabang olahraga dan jumlah lapangan olahraga

untuk pertandingan serta latihan

1. Gelanggang RemajaTipe A adalah Gelanggang Remaja yang

dalam penggunaannya melayani wilayah Propinsi/ Daerah

Tingkat I.

2. Gelanggang Remaja Tipe B adalah Gelanggang Remaja yang

dalam penggunaannya melayani wilayah Kabupaten.

3. Gelanggang Remaja Tipe C adalah Gelanggang Remaja yang

dalam penggunaannya hanya melayani wilayah Kecamatan.

Klasifikasi olahraga lain masih

dimungkinkan penggunaannya sepanjang

ketentuan ukuran minimalnya masih dapat dipenuhi oleh gedung olahraga

(88)

1.2 Ukuran minimal matra ruang gedung olahraga

Tabel 2.3 Ukuran Gedung Olahraga (Departemen Pekerjaan Umum)

1.3 Kapasitas Penonton Gedung Olahraga

Klasifikasi Jumlah Penonton (Jiwa) Tipe A 3000-5000 Tipe B 1000-3000 Tipe C Maksimal 1000

Tabel 2.4 Kapasitas Penonton (Departemen Pekerjaan Umum)

Dalam hal ini Klasifikasi ruang yang digunakan adalah Gelanggang

Tipe C

2. Fasilitas Penunjang untuk Pengembangan dan Pembinaan

Olahraga

Fasilitas penunjang harus memenuhi ketentuan, sebagai berikut:

No Nama

Ruang

Klasifikasi

(jumlah minimal yang diperbolehkan )

(89)

Tabel 2.5 Fasilitas penunjang untuk gedung olahraga (Departemen Pekerjaan Umum)

2.4 Studi banding arsitektur yang mempunyai program sejenis

 Gelanggang Remaja Jakarta Selatan

Gambar 2.1 Gelanggang Remaja di Jakarta Selatan (Wikipedia)

Gelanggang Remaja Jakarta Selatan (GRJS) atau dahulu disebut

sebagai Youth Center Bulungan atau GOR Bulungan atau Gerajas

merupakan salah satu fasilitas olahraga dan tempat rekreasi yang dapat

digunakan oleh warga DKI Jakarta. GRJS ini berada tidak jauh dari Kantor

Kejaksaan Republik Indonesia, SMUN 70 Bulungan, kompleks sekolah

PSKD, Yoshinoya & Family Mart Bulungan, Resto Ayam Ganthari, Warung ‘WAPRES’ Apresiasi Bulungan, pusat perbelanjaan Blok M Plaza, Gultik Bulungan, SMUN 6, Taman Martha Tiahahu dan Terminal Bus Blok M.

Gelanggang Remaja Jakarta Selatan adalah gelanggang remaja pertama

di Jakarta sekaligus di Indonesia. Pembangunan komplek Gelanggang

Remaja Jakarta Selatan ini dipelopori langsung oleh Gubernur Jakarta Ali

Sadikin, Pembangunan komplek gelanggang remaja itu dimulai pada tanggal

25 Juni 1969 dan peresmiannya dilakukan pada tanggal 16 April 1970 oleh

GubernurJakarta Ali Sadikin.

17 Ruang VIP 1 unit 1 unit -

18 Tempat Parkir 1 unit 1 unit 1 unit

19 Toilet Difable 1 unit 1 unit -

(90)

Ide awal pembangunan komplek ini adalah tawuran antar pelajar

dikawasan Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan, Jakarta Selatan, yang sudah

terjadi sejak tahun 1970an. Untuk mengatasinya, Ali Sadikin, Gubernur DKI

Jakarta saat itu mempunyai ide untuk membangun Gelanggang Remaja

Bulungan. Diharapkan adanya tempat olahraga bisa mengalihkan minat para

siswa dari tawuran menjadi kegiatan olahraga dan berkesenian.

Tujuan pembangunan Gelanggang Remaja ini berfungsi untuk

menunjang aktifitas remaja dengan fasilitas-fasilitas penunjang yang telah

disediakan di gelanggang remaja bulungan, seperti sarana kegiatan umum,

unit gedung olahraga dan unit kolam renang. Penyediaan sarana ini

dimaksudkan agar para remaja dapat memelopori pengeksplorasian masa

depan di bidang seni, budaya, dan olahraga.

Gambar 2.2 Peta Lokasi Gelanggang Remaja Jakarta Selatan (Wikipedia)

GRJS terdiri dari satu kompleks fasilitas, yaitu

a. Gedung Olahraga (GOR) GRJS,

b. Gedung Pertunjukan,

c. Gedung Blok BCD,

d. Masjid GOR Bulungan,

e. lahan parkir,

f. kantin,

g. area olahraga luar ruang,

(91)

i. panggung latihan terbuka.

Untuk pengembangan dan peningkatan kegiatan GRJS, telah dilakukan

kerjasama dengan pihak yang dapat bersinergi dan tidak mengikat untuk mencapai

sasaran kegiatan sesuai harapan. Dari tahun ke tahun hingga kini GRJS telah

melahirkan seniman-seniman besar dan olahragawan yang berprestasi di

bidangnya. Dalam menampung dan menyalurkan minat dan bakat para remaja

dapat memanfaatkan fasilitas Gelanggang Remaja dengan kegiatan rutin maupun

insidentil terutama bidang kegiatan olahraga dan seni budaya, namun belum

semua dapat teralokasikan melalui APBD. Visi GRJS yaitu bersama membangun

prestasi olahraga dan karya pemuda. Sementara misinya adalah meningkatkan

sarana dan prasarana profesionalitas dalam pembinaan dan pengembangan sumber

daya keolahragaan dan kepemudaan untuk meningkatkan prestasi olahraga karya

pemuda.

GOR GRJS berdiri atas tanah seluas 5.110 m2 dengan luas bangunan 2.160

m2 didirikan ditahun 1970 dan mendapat rehabilitasi total pada tahun 2004. GOR

GRJS memiliki

1. 3 lapangan bulutangkis

2. 1 lapangan basket

3. 1 lapangan futsal dan

4. 2 lapangan voli.

GOR GRJS dilengkapi dengan

1. Tribun penonton berkapasitas 1.500 orang;

2. Papan scoreboard

3. Tempat pemanasan

4. Dinding pemanasan;

5. Lobby;

6. Ruang pengelola

7. Ruang panitia

8. Kamar mandi pria dan wanita

9. Ruang ganti

10. Ruang pembinaan latihan bela diri dengan boneka wingchun, matras serta

(92)

11. Sekretariat PBSI Jakarta Selatan

12. Sekretariat PBVSI Jakarta Selatan

13. Sekretariat Pencinta Alam TRAMP

14. Sekretariat olahraga selam DIVE

15. Ruang pembinaan teater GRJS

16. Papan informasi tes kebugaran atlet

17. Fasilitas olahraga luar ruang seperti jalur jogging track serta pull up bar.

GOR GRJS Selain menjadi tempat berlatih olahraga para atlet juga menjadi

tempat olahraga bagi mereka yang ingin berlatih di GOR ini diantaranya dari

1. Kantor Kejaksaan Republik Indonesia,

2. SMAN 3

3. Bumiputera

4. BPN

5. AFUNG dan masyarakat umum.

Untuk latihan beladiri di GOR GRJS ini terdapat

1. latihan dojo Bulungan Aikido setiap Rabu, Jumat dan Minggu pukul

16.00-21.00 WIB

2. Kempo setiap Kamis pukul 19.00-21.00 WIB dan Minggu pukul

10.00-15.00 WIB

3. Wingchun setiap Senin dan Selasa pukul 19.00-21.00 WIB

4. Karate Inkanas setiap Kamis dan Sabtu pukul 08.00-10.00 WIB dan

5. pembinaan Taewondo GRJS.

GOR GRJS juga menjadi tempat/venue acara seperti

1. kompetisi

2. turnamen olahraga

3. acara kesenian diantaranya POPNAS XII 2013

4. kunjungan Menpora Andi Malarangeng 2012

5. Pagelaran Body Painting Mahasiswa 2013

6. Live Metal Deadsquad Profanatik 2013

7. Nakso Road To Victory

8. Turnamen Muaythai 2015,

(93)

10.Turnamen Futsal antar klub

11.Honda DBL 2013

12.Jakartacore 2015

13.FOMMI Sabuk Championship 2015

14.Turnamen Basket 3 Dekade Ikaboedoet, Basketball Return 2015

15.Pementasan Kebudayaan Betawi oleh pelajar se-DKI Jakarta

16.Ujicoba timnas Indonesia pra Sea Games 2011

17.Open Jujitsu Championship 2015

18.Invitasi Bola Basket Antar Media 2014

19.Olimpic Streetball FE Atmajaya 2011

20.Bulungan Cup XII 2010

21.Pertandingan Bulutangkis antar Rumah Sakit 2015 dan Junior

Basketball League BRI Junio 2015

Angkutan Kota yang menuju tempat ini adalah :

1. Kereta Api

2. Bus Antarkota / Provinsi

3. Bus yang melewati terminal blok M

4. Transjakarta

Fasilitas yang tersedia di Gelanggang Remaja Jaksel

1. Gedung Bridge (luas gedung 600 m2)

2. Meja Bridge sebanyak 40 Meja

3. Gedung Olahraga Bulungan

4. Lapangan Bola Voli

5. Lapangan Bola Basket

6. Lapangan Futsal

7. Lapangan Bulu Tangkis

(94)

Gambar 2.3 Lapangan Serbaguna GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)

Gambar 2.4 Ruang Serbaguna GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)

- AC central

- Panggung Ukuran 10x12 m

- Lightning

- Soundsystem 3000 watt

- Ruang VIP

- Ruang Rias

- Podium

(95)

Gambar 2.5 Kolam Renang GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)

- Kolam besar uk 25 x 50 m, kedalaman 75 – 160 cm dan 10

lintasan

- Kolam kecil uk 25 x 5 m, kedalaman 50 cm.

- Tribun dengan kapasitas 500 orang

- Wisma Atlet dengan 14 kamar AC

- Lapangan bola basket outdoor (1 lap)

- Lapangan bola voli outdoor (1 lap)

- Stadion PSPT Tebet

Gambar 2.6 Lapangan Tenis GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)

- Lapangan tenis indoor (2 lap)

- Lapangan tenis outdoor (1 lap)

- Lapangan sepak bola uk 110 x 50 m

(96)

- Gedung BCD

- Ruang B dan C uk 20 x 12 m

- Ruang D 2 lantai

- Pangung terbuka Uk 8 x 12 m x 60 cm

- Panjat tebing

2.5 Elaborasi Tema 1.1 Pengertian Tema

1) Arsitektur

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur mempunyai arti seni

bangunan, gaya bangunan. Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan,

digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia

beradab.

Arsitektur menurut kamus Oxford:art and science of building; design or

style of buildings, adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Pengertian

ini bisa lebih luas lagi, arsitektur melingkupi semua proses analisa dan

perencanaan semua kebutuhan fisik bangunan, namun dalam bahasa situs ini,

membatasi pada pengorganisasian perancangan bangunan, mulai dari level makro

yaitu perencanaan kota, perancangan kota, arsitektur lansekap, hingga ke level

mikro yaitu rancang interior/eksterior, rancang asesoris dan pernik-pernik produk

pelengkap.

Menurut Amos Rappoport (1981): Arsitektur adalah ruang tempat hidup

manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranatapranata

budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial dan budaya

masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur

1.2 Interpretasi Tema

Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan

penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan

bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan

bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi

bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori

(97)

modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap

beberapa sistem struktur bentang lebar.

Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu

dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada

struktur tersebut. Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam

beberapa sistem struktur yaitu :

1. Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang.

2. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung

3. Struktur Plan dan Grid

4. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net

5. Struktur Cangkang

1.3 Keterkaitan Tema dengan Judul

Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk

kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk

kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung

pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition sehingga

tema ini digunakan dalam perancangan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat

Tanjung Morawa .

1.4 Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis  Heydar Aliyev Cultural Centre

Bangunan yang didirikan pada lahan seluas 57,519m2 ini merupakan

sebuah karya dari arsitek wanita yang bernama Zaha Hadid. Pusat Budaya Heydar

Aliyev merupakan bangunan mixed use yang terdiri atas balai pertemuan,

perpustakaan, dan museum. Bangunan itu direncanakan akan dibuka pada bulan

(98)

Gambar 2.7 Struktur Spaceframe pada Bangunan (Wikipedia)

 Latar Belakang Pembangunan

Pusat Budaya Heydar Aliyev merupakan satu dari banyak bangunan

yang akan didirikan di Azerbaijan pada tahun 2011 dan merupaka salah satu dari

berbagai proyek elemen desain percepatan .

Sifat yang ambisius dan ekspresif dari sebuah struktur yang baru

melukiskan sebuah pergerakan dari Negara soviet yang didominasi oleh masa lalu

menuju ke identitas nasional yang sebenarnya. Nama dari pusat budaya itu

didedikasikan pada pemimpin nasional Azerbaijan terakhir yang bernama Heydar

Aliyev, berlokasi dekat dengan pusat kota. Merupakan area pengembangan

terbesar dan diharapkan dapat menjadi peplopor hidup masyarakat yang lebih

berpendidikan dan berbudaya di Azerbaijan.

Gambar

Gambar 3.1 foto-foto survey
Gambar 2.13  Standar Ukuran Ruang Kereatifitas (Sumber Gbr : Olah data)
Tabel 2.10 Sarana pelengkap ruang kelas (Kementrian Pendidikan)
Gambar 2.15 Standar Ukuran Ruang Mematung (Sumber Gbr : Olah data)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibu yang mengetahui bakat dan minat anaknya melalui pola interaksi antara ibu dengan anak terkait perkembangan bakat dan minat yaitu 6

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Tanjung Morawa, dapat dilihat bahwa peserta binaan yang telah mengikuti pelatihan

2 Pengembangan minat dan bakat dakwah di MAN 1 dan MAN 3 Malang dilakukan dengan cara: a Memberikan rangsangan untuk mengembangkan minat dakwah siswa, b Mengapresiasi partisipasi

Tidak ada ditemukan penelitian sebelumnya yang dilakukan terkait dengan kondisi sistem distribusi air bersih pada PDAM Tirta Deli Unit Tanjung Morawa, maka dari itu

funday class. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pengembangan minat dan bakat anak didik di homeschooling Kak Seto

Namu yang lokasinya dekat dengan Kecamatan Tanjung Morawa maka penting diteliti apakah sektor pertanian di Kecamatan ini masih menjadi andalan dalam peningkatan

Tahap ketiga adalah pelaksanaan pengembangan bakat dan minat dimana pada tahap pelaksanaan pengembangan bakat dan minat penulis uraiakan mulai dari mengenali

BAB II PENDAHULUAN Siswa Menunjukkan Kemampuan mengekspresikan Diri dan Berkreasi dalam Kegiatan Pengembangan Minat dan Bakat Dokumen Kegiatan Terprogram dari Madrasah dalam Mendukung