DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (2016) Penyajian Data dan Informasi Kepemudaan dan Keolahragaan 2014. Kementrian Pemuda dan Olahraga, Jakarta.
Baskara, Ida Bagus Bayu Baskara (2011) Desain Interior Bali Fitness Center di Jl. Teuku Umar Denpasar-Bali. Skripsi Program Sarjana Institut Seni Indonesia Denpasar Program Studi Interior Jurusan Desain, Denpasar.
Dispenza, Kristin. 2011. Zaha Hadid’s Heydar Aliyev Cultural Centre:Turning a Vision into Reality, (online), www.buildpedia.com diakses 17 April 2016.
Ernst & Neufert, Peter (1970) Architect’s Data, 3rd English Edition. Blackwell Sciences, United Kindom.
Kasarda, John D. 2011. About the Aerotropolis, (online), www.aerotropolis.com diakses 23 Februari 2016.
Littlefield, David (Ed) (2008) Metric Handbook Planning and Design Data. Oxford University, United Kingdom.
Menteri Pendidikan Nasional (2008) Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan(SMK/MAK). Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir. 1998. Jakarta: Direktorat Jendral Perhubungan Darat.
Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Tanjung Morawa. 2011. Medan: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Statististik Daerah Kecamatan Tanjung Morawa 2015. 2016. Deliserdang: Badan Pusat Statistik Deliserdang.
Tanjung Morawa dalam Angka 2015. 2016. Deliserdang: Badan Pusat Statistik Deliserdang.
Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Kolam Renang. 1991. Jakarta: Kementrian Pemuda dan Olahraga.
DESKRIPSI PROYEK
3.1 Terminologi Judul
Judul dari Proyek ini adalah Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Remaja
Tanjung Morawa. Berikut merupakan penjelasan dari judul dan kasus proyek
tersebut :
Pusat :Menurut KBBI arti pusat adalah Tempat yang letaknya di tengah
Titik yang di tengah-tengah benar (dalam bulatan
bola, lingkaran, dan sebagainya
Pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan
(berbagai-bagai urusan, hal, dan sebagainya) Pengembangan :Pengembangan adalah suatu usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral seseorang sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan
dan latihan.
Minat : Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai
keinginan untuk mengetahui dan mempelajari
maupun membuktikan lebih lanjut.
BimoWalgito (1981:38)
Bakat : Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek
dibandingkan orang lain ,namun hasilnya justru
lebih baik . Bakat merupakan potensi yang
dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak
lahir
Tanjung Morawa : Tanjung morawa merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Deliserdang , Sumetera , Indonesia.
Secara geografis Kecamatan Tanjung Morawa
terletak antara 03o30’ - 11o60’ Lintang Utara dan
98o48’ –103o83’ Bujur Timur, dengan luas wilayah
± 131,75 Km2 atau 13.175 Ha.
Berdasarkan pengertian diatas , maka Pusat Pengembangan Minat dan Bakat
Remaja merupakan Himpunan berbagai tempat untuk meningkatkan kemampuan
yang ingin di dalami maupun kemampuan dasar berupa potensi diri yang
ditujukan kepada masyarakat tanjung morawa dan sekitarnya pada usia 18 hingga
35 tahun .
3.2 Lokasi
a. Tinjauan Kawasan Perencanaan
Pusat Pengembangan Minat dan Bakat direncanakan akan dibangun
pada lokasi yang strategis berada dekat dengan permukiman penduduk, serta
dekat dengan sarana dan fasilitas pendukung lainnya seperti sekolah, rumah
peribadatan, dan transportasi di Kecamatan Tanjung Morawa. Selanjutnya
akan dicari lokasi site yang memenuhi syarat-syarat tesebut, sehingga Pusat
Pengembangan Minat dan Bakat dapat berfungsi dan memberikan manfaat
bagi penduduk di sekitar.
b. Kriteria Pemilihan Lokasi
1) Tinjauan terhadap struktur kota :
Upaya Pemerintah dalam penyediaan Pendidikan Non Formal dapat dilihat
dalam RPJMD ke 4 2020-2025 “… meningkatnya derajat pendidikan akibat
ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal dengan salah satu fungsi utama yang
dikembangkan yaitu pusat pleayanan umum dan sosial
Berdasarkan hal tersebut Pusat Pengembangan Minat dan Bakat
direncanakan akan dibangun pada lokasi yang strategis berada dekat dengan
permukiman penduduk, serta dekat dengan sarana dan fasilitas pendukung
lainnya seperti sekolah, rumah peribadatan, dan transportasi di Kecamatan
Tanjung Morawa. Selanjutnya akan dicari lokasi site yang memenuhi
syarat-syarat tesebut, sehingga Pusat Pengembangan Minat dan Bakat dapat berfungsi
dan memberikan manfaat bagi penduduk di sekitar.
2) Pencapaian :
Kemudahan Pencapaian/aksesibilitas oleh pengunjung, pengelola maupun kendaraan servis tidak sering terjadi kemacetan. Site harus
dilalui angkutan kota dan berbagai kendaraan, seperti bus dan
kendaraan pribadi, khususnya untuk penduduk setempat dengan usia
muda, yang merupakan sasaran utama pengguna gedung, biasanya
menuju tempat dengan berjalan kaki bersepeda ataupu menaiki
kendaraan bermotor. Dekat dengan jalan utama
Mudah dicapai karena tersedianya sarana angkutan umum Topografi Jalan Rata
3) Area Pelayanan
Berada di zona permukiman
Site berada pada lokasi yang strategis dengan lingkungan yang berbudaya dan berpendidikan, seperti sekolah, rumah peribadatan,
ataupun suatu kumpulan organisasi antarpemuda yang
memungkinkan untuk mengadakan acara-acara yang berkaitan
dengan pengembangan minat dan bakat.Letaknya jauh dari
4) Persyaratan lain : status kepemilikan, nilai lahan, peraturan Status
Kepemilikan yaitu milik pemerintah, Lokasi Tapak tidak rawan
bencana, Tersediannya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN,
PDAM, TELKOM, Riol Kota, dan lain-lain
3.3 Alternatif Lokasi Proyek Alternatif Lokasi A
Gambar 3.1 Alternatif Lokasi 1 (Google Map)
Jl. Industri Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa Luas Lahan 3 Ha
Kondisi tanah relatif datar Pemilik Lahan Pemerintah
Alternatif Lokasi B
Jl. Raya Medan Tj. Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Luas Lahan 3 Ha
Kondisi Tanah Relatif Berkontur Pemilik Lahan Pemerintah
Alternatif Lokasi C
Gambar 3.3 Alternatif Lokasi 3 (Google Map) Jl. Industri Tanjung Morawa B
Kecamatan Tanjung Morawa Luas Lahan 3 Ha
Kondisi Tanah Datar Pemilik Lahan Pemerintah
Tinjuan Lokasi A Lokasi B Lokasi C
Lokasi Jl. Industri , Jl.Raya Tj. Jl. Industri Tanjung Morawa Tanjung Morawa Tanjung Morawa
B Pekan B
Status Jalan Lokal Kolektor Kolektor
Primer Primer Sekunder
Nilai 2 4 3
Permukiman Pusat Keramaian permukiman
Penduduk Kota dan bisa penduduk
dijangkau oleh
sekolah
Nilai 3 4 3
Aksesibilitas Mudah , Karena Sangat Mudah Cukup Mudah
Berada di karena terhubung karena terhubung
kolektor langsung dengan Langsung dengan
Sekunder arteri primer Kolektor
(Jl. Raya Sekunder
Tanjung
Morawa)
Nilai 3 4 2
Kondisi Jalan 75 m dari Lebar jalan 8 Lebar Jalan 7
persimpangan meter meter
Jalan 156 meter dari Berada 56 m dari
Lebar Jalan 5 Persimpangan Persimpangan
meter jalan dan Arteri jalan
Primer
Nilai 2 3 4
Fungsi Lain di Permukiman Permukiman , Permukiman dan
sekitar tapak Industri dan perumahan , Industri,sekoah,
perkebunan sekolah , rumah rumah ibadat dan ibadat dan
Komersial Fasum&fasos
Nilai 1 3 3
Luas site 3 ha 3 ha 3ha
Nilai 4 4 4
Fasilitas Umum dan Utilitas sekitar
site
Cukup Lengkap dan Kondisi Baik
Sangat Lengkap dan Kondisi Baik
Cukup Lengkap dan Kondisi Baik
Nilai 3 4 3
Bentuk dan Letak Persegi Persegi Persegi
Site
Nilai 3 3 3
Target Pasar siswa-siswi siswa-siswi Pengguna (UPT)
sekolah , pemuda sekolah , pemuda Pelayanan Sosial
setempat , setempat , Anak Remaja
pendatang dari pendatang dari Tanjung Morawa
kota lain kota lain (cukup dekat),
siswa-siswi
sekolah , pemuda
setempat ,
pendatang dari
kota lain
Nilai 3 3 4
Tata Guna Lahan Industri Permukiman industri
Nilai 2 4 2
Kondisi Site Baik Sangat Baik Sangat Baik
Nilai 3 4 4
Penduduk , Penduduk , Penduduk,
industry komersial industry dan fasilitas umum dan sosial
Nilai 3 4 4
Total 35 44 43
Keterangan
4 = Amat Baik
3 = Baik
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang
Deskripsi Eksisting Lokasi Terpilih
Dari Perbandingan ketiga site yang sebelumnya , yang memiliki kriteria
tertinggi dan terpilih adalah Alternatif Lokasi B yang belokasi di Jl. Raya
Medan Tanjung Morawa
Luas Lahan : 1.5 Ha Status Proyek : Fiktif Peraturan Pemerintah :
KDB : 60%
GSB : Jl. Raya Tanjung Morawa 16m
Jl. Hutan Tua 4m
Sempadan Sungai : 10-15 m Bangunan Eksisting :
Batas Utara : Jl. Raya Tanjung Morawa
Batas Selatan : Perkebunan , Lahan Kosong
Batas Timur : Sungai Blumai
Batas Utara : Perumahan
Peruntukan Lahan : Permukiman dan Komersial Bangunan Eksisting : Lahan Kosong
Potensi Lahan : Dekat dengan perumahan penduduk ,bisa dijangkau anak-anak sekolah dan penduduk dengan berjalan
kaki
Transportasi baik dan lancar
Gambar 3.5 Jarak antara Tanjung Site dengan pusat kota Tanjung
Gambar 3.6 Jarak Antara Kota Medan dengan Site (Google Map)
Gambar 3.7 Jarak Antara Terminal Amplas dengan Site (Google Map)
Gambar 3.9 Jarak Antara Fasilitas Pendidikan dengan site (Google Map)
3.3 Tinjauan Fungsi
a. Deskripsi pengguna dan kegiatan
1. Deskripsi Pengguna
Pengguna dalam Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda
Tanjung Morawa ini terdiri dari beberapa kelompok antara lain Pengguna
Pengguna Tetap
Adalah pengguna yang mengunjungi Pusat
Pengembangan minat dan Bakat secara teratur / berkala dan
melakukan program kegiatan disana
Murid-murid anggota pendidikan nonformal Guru seni
Murid-murid pengembangan dan pembinaan olahraga
Instruktur olahraga Pengguna Tidak Tetap
Adalah pengguna yang mengunjungi Pusat
Pengembangan Minat dan Bakat pada waktu-waktu
tertentu saja, contohnya, ketika hendak menonton
Pengunjung Pagelaran Seni
Pengunjung Pertandingan Olahraga Pengunjung Acara Outdoor
Pengelola, Pengelola dibedakan menjadi 2 yaitu
1. Pengelola Instansi Pemerintahan : Mengaturnya
jalannya program di Pusat Pengembangan Minat dan
Bakat, diantaranya :
Kepala Pusat dan wakil kepala
Bidang Pendidikan Nonformal dan Staff nya Bidang Pembinaan dan Pengembangan
Olahraga beserta Staffnya
2. Pengelola Maintenance Gedung, Mengatur jalannya
kegiatan pemeliharaan gedung di Pusat
Pengembangan Minat dan Bakat, diantaranya : Operator CCTV
Keamanan Gedung Bag. Elektrikal Bag. Sound Gedung Bag. Plumbing Bag. Ac
Bag. Cleaning Service
Penyewa : Orang yang menyewa bagian retail untuk keperluan komersil Seperti café dan toko alat olahraga dan seni
2. Deskripsi Kegiatan Pengguna
Pengguna Tetap
Murid-murid Kursus : Belajar seni , membaca di perpustakaan , makan siang di café atau kantin, belajar
Guru seni : Mengajar seni, istirahat dan duduk di kantor, makan siang, mengajar praktik seni, pergi ke
toilet
Murid-murid pengembangan dan pembinaan olahraga: Latihan Olahraga, makan siang di kantin, mandi dan
menyimpan barang, pergi ke toilet, mengadakan
pertandingan olahraga .
Instruktur olahraga : Melatih olahraga, makan siang, pergi ke toilet dll .
Staff informasi dan penerima tamu : memberikan informasi pada pengunjung, mengatur absensi pegawai Pengguna Tidak Tetap
Pengunjung Pagelaran Seni : Melihat pertunjukan seni , pagelaran karya seni, seminar, duduk di café, ke toilet,
bertanya ke staff informasi
Pengunjung Pertandingan Olahraga: Melihat pertandingan olahraga, duduk di café, ke toilet,
bertanya ke staff informasi
Pengunjung Acara Outdoor : melihat untuk pertandingan olahraga, ke café
Pengelola : Pengelola dibedakan menjadi 2 yaitu 1. Pengelola Instansi Pemerintahan :
Kepala Pusat dan wakil kepala
Bidang Pendidikan Nonformal dan Staff nya Bidang Pembinaan dan Pengembangan
Olahraga beserta Staffnya Tata Usaha beserta staffnya 2. Pengelola Maintenance Gedung :
Bag. Elektrikal
Bag. Sound Gedung : Mengoperasikan Sound Bag. Plumbing
Bag. Ac :
Bag. Cleaning Service : Kebersihan Gedung 3. Penyewa : Orang yang menyewa bagian retail untuk
c. Kebutuhan Ruang
Fungsi Fasilitas Pemakai Kegiatan Kebutuhan Ruang
Meberikan info Microphone , kursi , meja kerja , lemari berkas Pengunjung Bertanya , duduk Bench Staff pegawai
Absensi Papan absensi Murid
R. Serbaguna Pengunjung Mengadakan
pertemuan
Acara seni
Pameran seni
Panggung ,
Microphone ,
LCD Proyektor , kursi
Buang Air Kecil
Wc , wastafel,
Belajar Seni Meja belajar , alat-alat penunjang kegiatan , papan tulis , dll Pnd. Seni Musik
Klasik
Murid Instruktur Pnd. Seni Musik
Non Klasik
Murid Instruktur Pnd. Seni Tari Murid
Instruktur Pnd. Seni Teater Murid
Instruktur Area
Pengembangan dan Pembinaan Olahraga
Senam Murid, instruktur , Pengunjung
Atletik Murid, instruktur, pengunjung
Latihan futsal ,
pertandingan
futsal, Latihan
tenis meja ,
pertandingan
tenis meja,
Bangku
Pertandingan Kursi Pelatih , Kursi penonton,
Akuatik Murid , instruktur, pengunjung
Berenang , Berlatih renang , pertandingan
Perpustakaan Staff
Perpustakaan , Murid , instruktur
Meminjam dan Mengembalikan Buku , informasi , mengolah data, browsing internet
Meja kerja , computer, rak nuku
Musholla Pengunjung , pengelola, staff pegawai ,
istruktur, pelatih , murid
Beribadah sholat Ruang Sholat , kamar mandi untuk ambil wudhu
R. Medis Pengunjung Staff , paramedic, murid
Perawatan cedera Peralatan Medis , Meja Kerja Staff , pegawai kafe
Kantin Pengunjung , Staff , pegawai
Makan , Minum , Staff , Pegawai Toko
Membeli alat olahraga dan alat music
Alat-alat olahraga , alat l-alat music ,
Staff Pengelola Mengatur
Gedung Pemeliharaan Gedung Area Gudang
dan Penerimaan barang
Staff Service Menerima barang Gudang
Area Publik
Area Semi Publik
METODOLOGI
Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Pusat
Pengembangan Minat dan Bakat Tanjung Morawa ini menggunakan metode
deskriptif, yaitu sebuah metoda yang digunakan dalam desain dengan berdasarkan
penalaran analisa dan penelitian struktur empiris , beserta identifikasi hal yang
mendukung metoda. Dalam metode deskriptif ini selanjutnya dilakukan beberapa
tahapan yakni :
1) Ide Perancangan
Ide perancangan ini muncul dari pemikiran tentang keinginan mengkaji lokasi pengembangan kawasan Aerotropolis
Mebidangro dan juga berdasarkan tuntutan materi Perancangan
Arsitektur VI dan Skripsi, maka harus memilih proyek yang
cocok untuk dibangun disekitar kawasan Mebidangro. Kemudian
dilakukan pemilihan kawasan perancangan yaitu di Tanjung
Morawa
Setelah tinjauan terhadap proyek, kemudian muncul kajian terhadap masalah-masalah apa saja yang muncul di lingkungan
kawasan Tanjung Morawa dan menemukan potensi-potensi yang
ada di daerah pilihan. dan diketahui bahwa kawasan Tanjung
Morawa memiliki potensi penduduk, dengan peningkatan jumlah
pemuda setiap tahunnya.
Kemudian data-data yang dapat membantu memecahkan permasalahan perancangan dikumpulkan untuk diolah menjadi
sebuah informasi.
2) Idenifikasi masalah
Tujuan dari perancangan adalah untuk menciptakan sebuah wadah yang dapat menampung para pemuda untuk menyalurkan
hobi dan meningkatkan kreatifitas.
Pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dalam
perancangan ini ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder.
Data Primer
Menggunakan metode obsevasi dan pendekatan perencanaan .
dengan cara pengamatan secara langsung. Pengambilan Data
Primer dlilakukan dengan cara .
1) Survey Lapangan
Survey lapangan atau penelitian lapangan merupakan salah
satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang
tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang
digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti.
Penelitian lapangan biasa diadakan di luar ruangan. Survey
lapangan dilakukan dengan cara mendatangi lokasi site secara
langsung , mengamati keadaan sekiar , dan mendokumenasikan
sesuatu yang dapat dijadikan referensi. Survey dilakukan dengan 2
tahap, survey tahap pertama yaitu menentukan lokasi untuk
dijadikan site perancangan, kemudian survey tahap kedua yaitu
untuk menganalisa keadaan site perancangan.
Lokasi survey lapangan terdiri atas 3 lokasi yaitu : Lokasi 1
terletak di Jl. Industri Tanjung Morawa B , Lokasi 2 terletak di Jl.
Raya Medan Tj. Morawa dan Lokasi 3 terletak di Jl. Industri
Tanjung Morawa B , setelah dilakukan tinjauan maka dipilihlah
lokasi yang memiliki kriteria tertinggi untuk dijadikan lokasi
perancangan. Survey tahap kedua adalah mengunjungi dan
mengamati lokasi site perancangan.
2) Dokumentasi
Dokumetasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi site dan sebagai bukti yang akurat dalam
sebuah survey lapangan. Dokumentasi dilakukan dengan cara
mengambil foto-foto keadaan site terpilih yang kemudian digunakan
Gambar 3.1 foto-foto survey
Data Sekunder 1) Studi Pustaka
Perencanaan Pusat Pengembangan Miinat dan Bakat berada di
bawah instansi pemerintahan, sehingga studi pustaka dilakukan
dengan cara mencari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Tanjung Morawa, kemudian dilanjutkan dengan mencari
peraturan permerintah mengenai perencanaan bangunan
gelanggang dan pendidikan nonformal, untuk menentukan
persyaratan teknis perencanaan gedung menggunakan syarat
standar bangunan olahraga yang dikeluarkan oleh Dinas Pemuda
dan Olahraga.
2) Studi Banding
Studi Banding dilakukan dengan cara mempelajari Gelanggang
Remaja di Jakarta Selatan. Gelannggang remaja Jakarta Selatan
dijadikan sebagai objek studi banding karena memiliki fungsi dan
program kegiatan yang hampir sama dengan Pusat Pengembangan
Minat dan Bakat di Tanjung Morawa. Selain itu Pusat Budaya
penggunaan struktur space frame yang terdapat pada bangunan
tersebut sesuai dengan tema perancangan bangunan yaitu struktur
bentang lebar.
Analisis
1) Analisa Tapak
Analisa tapak diolah berdasarkan data yang didapat dari RTURWK
Tanjung Morawa dan dokumentasi survey lapangan. Analisa tapak
meliputi analisa kondisi eksisting site, analisa tataguna lahan
sekitarnya, analisa skyline, analisa matahari, analisa angin, analisa
kebisingan, analisa vegetasi, analisa kebisingan, analisa sarana dan
prasarana, analisa pencapaian, Analisa ini berkaitan dengan
perancangan bentuk bangunan, bentuk fasad, dan tata letak ruang
luar.
2) Analisa Aktifitas Pengguna / kegiatan
Menganalisa tentang aktifitas yang dilakukan pengguna dalam satu
hari , beserta rincian jam dan tempat berlangsung nya kegiatan.
Analisa kegiatan juga membahas tentang program acara yang
diadakan di Pusat Pengembangan Minat dan Bakat tersebut.
Analisa ini berkaitan dengan perancangan organisasi ruang dalam
bangunan, dan kebutuhan ruang dalam.
3) Analisa Sirkulasi
Menganalisa tentang bentuk-bentuk sirkulasi yang dibutuhkan,
bagaimana persyaratan sirkulasi yang dapat digunakan untuk
publik, semi publik, private maupun servis .
4) AnalisaBesaran Ruang
Menganalisa tentang besaran setiap ruang yang dibutuhkan.
Analisa besaran ruang berpedoman pada standar-standar yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, yaitu standar pembangunan gedung
olahraga dan standar pembangunan gedung pendidikan nonformal.
digunakan dalam bangunan
6) Analisa Utilitas
Menganalisa tentang system utilitas pada bangunan yang dapat
diterapkan pada bangunan.
Konsep
Setelah Melakukan Analisa, maka dihasilkanlah sebuah konsep.
Konsep adalah penyelesaian dari masalah-masalah yang didapatkan
dari sebuah analisa.
Dari hal tersebut maka dihasilkanlah
1. Konsep Tapak
2. Konsep Ruang
3. Konsep Bentuk
4. Konsep Struktur
Gambar4.1 Peta Wilayah Indonesia
Gambar4.2 PetaPulau Indonesia
Gambar4.3 PetaPulau Sumatera Utara
Gambar4.4 PetaKabupatenDeliserdang
Gambar4.5 Petawilayah Site
BAB V ANALISA PERANCANGAN
a. Tabel Kebutuhan Ruang Fasilitas Lapangan Serbaguna
2
R. Make-up Pria 14m2/ ruang 1 ruang NAD 14 R. Make-up
Wanita
14 m2 / ruang 1 ruang
NAD 14
R. AHU SBT 6
R. Kontrol AHU
SBT 6
3. Meja
Informasi+lobby
1.25 m2 per
orang
Fasilitas 30%
Sirkulasi 40 %
70 NAD 300
4. Lift Lobby +Lift +
TanggaPengunjung 9 SBT 64
5. R. Panel dan Shaft SBT 20
6. R. Lift Barang 2 SBT 24
8. R. Kontrol 2 SBT 16
9. R. AHU 2 SBT 16
10. TanggaKebakaran SBT 20
SubTotal 1778
Gelanggang
No Ruangan Standart Kapasitas Sumber Luas(m2)
1 Senam
Lobby Area Fitness
1.25 m2 per orang
Fasilitas 30%
Sirkulasi 40 %
10-15
orang
Studi
R. Staff 1.25 m2/org
R.Ganti+Shower +
Sirkulasi
Loker Wasit Wanita
1.25 m2/org
TanggaKebakaran SBT 20
b. Tabel Kebutuhan Ruang Fasilitas Pusat Kreatifitas
PusatKreatifitas
No Ruang Standart Kapasitas Sumber Luas(m2)
1 R. Perpustakaan(perpustakaancabang) (5000koleksiBuku)
Entrance, R.
Urinoir:
1.3 m2/org
Wastafel:
1.6 m2/org
Sub total 1064
2 Pusat Kreatifitas Remaja
Ruang Kelas 1.25 m2/org
Ruang Kreatifitas 8m2/peserta
didik 9 orang SP
penyimpanan dan
Ruang Studio Rekam
8m2/peserta
didik 9 orang SP 64
Ruang
Penyimpanan dan
instruktur
Penyimpanan dan
Instruktur Apresiasi teater
6m2/peserta
didik 9 orang SP 64
R. Pagelaran 8m2/peserta
didik 9 orang SP 64
R. Penyimpanan dan instruktur
Toilet Pria WC :
c. Tabel Kebutuhan ruang Fasilitas Pendukung
Mushola
3 R. Sholat 1.2 m2/org 50 org NAD 60
R.wudhu pria 1.2 m2/org 2 org NAD 3
R. wudhu wanita 1.2 m2/org 2 org NAD 3
Total 842
d. Tabel Kebutuhan Ruang Fasilitas Pengelola
FasilitasPengelola
No Ruang Standart Kapasitas Sumber Luas(m2)
Kantor Pengelola
Ruang Rapat 1.25 m2/org Fasilitas
40%
Sirkulasi 30
%
30 orang NAD 128
Ruang Ketua 1.25 m2/org Fasilitas
40%
Sirkulasi 30
%
15 orang NAD 64
Ruang Wakil Ketua 1.25 m2/org Fasilitas
40%
Sirkulasi 30
%
15 orang NAD 64
R. Kabag Tata Usaha
1.25 m2/org
Fasilitas
40%
Sirkulasi 30
%
R. Kabag Humas 1.25 m2/org Fasilitas
40%
Sirkulasi 30
%
15 orang NAD 64
Sub total 384
Ruang Pelayanan Teknis
Ruang CCTV 4 orang ASS 20
Ruang Operator &PABX Sound ME 12
Ruang Panel Listrik 6 m2
/unit 6 ME 36
Ruang Genset 2 org ME 20
Ruang Chiller ME 20
Ruang Pompa ME 20
Ruang Tanki ME 40
Ruang Filter Air Bertekanan ME 20
Ruang Pengolahan Limbah 2 unit ME 40
Toilet Pria 2 unit ME 40
Toilet Wanita 2 unit ME 40
R. Supir dan Keamanan ME 20
R. Trafo ME 20
R. AHU ME 20
Parkir Basement 4000
SubTotal 4368
Sirkulasi20 % 872
Total 5252
5.3 AnalisaJumlahPengunjung
Perhitungan pengunjung berdasarkan jumlah penduduk di Kecamatan
Tanjung Morawa . Berdasarkan data BPS dalam buku
“TanjungMorawadalamAngka”
Jumlah penduduk di Kecamatan Tanjung Morawa adalah
2011 : 194.461
2012 : 198.514
2013 : 202.870
2014 : 213.372
Dari data diatas diperoleh rata-rata % kenaikan jumlah penduduk
kabupaten tanjung morawa 4 tahun terakhir
% kenaikan tahun 2012/2011 = [(198.514-194.461)/198.514)]x 100%=2,04%
% kenaikan tahun 2013/2012 = [(202.870-198.514)/202.870)]x 100%=2.14%
%kenaikan tahun 2014/2013 = [(213.372-202.870)/213.372]x 100%= 4.92%
Rata-rata % kenaikan
2,04%+2,14%+4,92%=3.03%
Pt= P0(1+r)n
213.372(1+3.03%) pangkat 7
213.372(1.23)
262497,079
Prediksi Jumlah Penduduk Kecamatan Tanjung Morawa pada tahun 2020
akan mencapai sekitar 262.497 orang . Berdasarkan data BPS “ Tanjung Morawa
Pemuda di Tanjung Morawa
69 % dari 262497,079 = 181122,985
Maka untuk satu hari 496 pengunjung
5.4 Analisa Kebutuhan Parkir
Parkir Roda 4
Diperkirakan sekitar 50% dari jumlah pengunjung datang mengendarai kendaraan
roda 4
Maka 50 % dari 496 = 248 kendaraan roda 4
Parkir Roda 2
Diperkirakan sekitar 30% dari jumlah pengunjug datang mengendarai
kendaraan roda 2
Maka 30% dari 496= 148.8 kendaraan roda 2
5.5 Matriks hubungan antar ruang
a.RuangLuar
Lantai Dasar
c. Area R. Serbaguna
f. Area Restaurant
5.6 Analisa Kegiatan
5.1) Jadwal Kegiatan dalam satu minggu
Pembinaan
Senam SKJ
17.30 17.30 17.30 17.30 17.30
Bulutangkis -
16.00-18.30
Praktek Kelas
Non Formal Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
13.00-14.00 14.00 14.00
Seni Tari
13.00-14.00 -
5.6 Pola Kegiatan dan Sirkulasi dalam ruang
1. Alur Kegiatan Staff Murid Kursus seni
3. Alur Sirkulasi Pengunjung Pagelaran Seni
R. StafPendidik (menyimpanbarang)
Jalur Sirkulasi public Jalur Sirkulasi nonpublic Jalur Sirkulasi balik
Datang Parkir
4. Alur Sirkulasi Operator Lighting/ LCD R. Serbaguna
5. Alur Sirkulasi Petugas gudang / loading dock Datang (08.00) Basement
(Parkir)
R. Ganti+Loker Basement
Lift Lobby lift
Information center (absensi)
Cek Back Stage+AturSound+light
ning
R. Serbaguna
R. Operator Datang 17.30
JalurSirkulasi public JalurSirkulasi nonpublic JalurSirkulasibalik
Masuk BongkarMuat Pulang
7. Alur Sirkulasi Klub Olahraga
Datang Swimming pool
Information center (absensi)
Lobby
R. Ganti +Loker+R.Bilas
Masuk
AreaKolamRenang
Kantin
KolamRenang Sewa Ban
Pemanasan Pulang
JalurSirkulasi public JalurSirkulasi nonpublic JalurSirkulasibalik
Datang (Entrance) Menunggu (lobby) Absensi (information center)
Café
R.Ganti+R.Bilas+loker
Lap.Olahraga Pulang
BAB VI
KONSEP
a. Penerapan Tema Pada Bangunan
Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Remaja Tanjung Morawa dirancang
denga menerapkan konsep Arsitektur bentang lebar . Penggunaan Struktur
Bentang Lebar pada bangunan tersebut diterapkan pada bangunan yang
membutuhkan ruang yang mengharuskan untuk bebas dari penggunaan kolom
yakni : Ruang Serbaguna, Lapangan Serbagunan , dan Fasilitas Kolam Renang .
Gambar 6.1 Letak Struktur Bentang Lebar pada Bangunan (Data Pribadi)
Struktur Bentang Lebar yang digunakan pada bangunan ini adalah struktur
space frame . Penggunaan dari spaceframe kerena dinilai lebih efisien dibanding
desain rangka baja profil dengan bentang yang panjang Selanjutnya penutup atas
dari struktur bentang lebar adalah atap onduline
b. Konsep Ruang Luar
1) Konsep Zoning Site
Gambar 6.3 Konsep Zoning Pada Site (Data Pribadi)
Pada gambar diatas , dapat dilihat zoning pada tapak , zoning pada tapak
meliputi zona terbuka hijau , zona servis , dan zona public . Zona terbuka hijau
adalah area yang bersifat terbuka , zona ini difungsikan sebagai tempat tumbuh
tumbuhan , jogging track , area senam dan olahraga dan lahan parkir . Zona servis
adalah area yang dilintasi truk barang dan truk sampah, area ini hanya dapat
dilalui pengelola pemeliharaan gedung oleh karena itu diberikan jalur tersendiri
berpapasan . Sedangkan Zona Publik adalah area yang dapat dilalui oleh semua
orang . Zona Publik berupa jalur kendaraan pengunjung , padestirian way , drop
off area dan plaza.
2) Konsep Entrance dan Sirkulasi Bangunan
Gambar 6.4 Konsep Entrance dan Sirkulasi ruang luar
(Data Pribadi)
Pada analisa pencapaian disimpulkan bahwa agar tidak menimbulkan
kemacetan jalan maka area sirkulasi dibedakan menjadi 3 yaitu sirkulasi masuk
utama yang terletak pada Jl. Hutan Tua , sirkulasi keluar yang tereltak di Jl. Raya
Tanjung Morawa dan sirkulasi servis yang juga terletak di JL. Hutan Tua . Pada
gambar diatas terlihat bahwa area yang dilingkari berwarna biru adalah area pintu
dilingkari berwarna oranye adalah area pintu keluar dan masuk jalur servis
3) Konsep Open Space
Pada analisa vegetasi ditanggapi bahwa diperlukan pengaturan tata letak
vegetasi di pinggir sungai blumai (area jogging track), tanaman yang cocok
ditanami pada area tersebut adalah tanaman pucuk merah, cemara-cemaraan.
Selain itu dipinggir area pedestrian dapat ditanami tanaman-tanaman hias.
Gambar 6.5 Vegetasi dari ruang luar (Google.com)
Area terbuka yang terdapat pada site dimanfaatkan sebagai tempat untuk
mengadakan senam pagi , jogging dan olahraga ruang luar seperti futsal.
c. Konsep Ruang Dalam
1) Konsep Zoning Ruang Dalam
Diagram 6.1 Penzoningan Ruang dalam (Data Pribadi)
Konsep Zoning Ruang Dalam terdiri dari 3 yaitu Zona Publik , Zona
Private , dan Zona Service. Zona Publik adalah area yang dapat dilewati setiap
waktu oleh semua pengunjung dari bangunan . Zona Private adalah area yang
hanya dapat dilewati oleh pengguna bangunan yang memiliki keperluan khusus ,
ataupun pengguna yang datangnya secara berkala , sehingga tidak sembarangan
orang dapat masuk ke dalamnya . Sedangkan Zona Service adalah area yang
hanya dapat dilalui oleh staff pengelola dan staf gedung .
Area Publik Area Private Area Service
Parkiran Lobby/informati
on center Café
R. Serbaguna L. Serbaguna Musholasadd
Pusat Kreatifitas Kolam Renang
Gymnasium Perpustakaan Kantor Pengelola
Ruang Mesin ME, Plumbing dll Backstage
Dapur Café Toilet
Ruang Shaft dan Panel
Tangga Kebakaran Ruang Lift
Gambar 6.7 penzoningan groundplan, basement1, basement2, dan lt 2 (Data Pribadi)
Pusat Kreatifitas .merupakan zona private pada bangunan ini , karena hanya
staff-staff pengajar , begitu halnya dengan kolam renang . Perpustakaan yang
berada pada lantai dua hanya dapat dikunjungi oleh orang – orang yang menjadi
anggota kursus , sedangkan ruang serbaguna dan kafe dapat dikunjungi oleh
umum .
Gambar 6.8 penzoningan Lt 1, Lt 3, dan Rooftop (Data Pribadi)
2) Konsep Sirkulasi Ruang Dalam
a. Sirkulasi Horizontal
Gambar 6.10 arah sirkulasi ruangan (Data Pribadi)
Sirkulasi horizontal pada bangunan menggunakan jenis sirkulasi radial .
Alasan memilih radial karena terdapat titik pusat pertemuan yaitu di lobby sebagai
pusat kegiatan namun bersifat sementara yang berfungsi sebagai tempat untuk
mengetahui lebih lanjut informasi tentang tempat-tempat yang ada di bangunan ,
b. Sirkulasi Vertikal
Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa merupakan
bangunan 3 tingkat , oleh karena itu dibutuhkan fasilitas sirkulasi vertikal yang
memadai fasilitas itu antara lain
Lift terbagi menjadi 2 yaitu Lift Penumpang , dan Lift barang. Pengunjung dapat menggunakan Lift Penumpang yang bersifat public ,
sedangkan distribusi barang dapat meggunakan lift barang yang
bersifat service .Lift Penumpang dan Lift Barang melayani tiap lantai
pada bangunan gedung .
Tangga terbagi menjadi 2 yaitu Tangga Pengunjung dan tangga darurat . Tangga Pengunjung sifatnya public dan penggunaannya tidak terbatas
, atau dengan kata lain menghubungkan tiap lantai gedung . Sedangkan
tangga darurat yang bersifat private penggunaannya terbatas yaitu
hanya digunakan pada saat darurat seperti kebakaran.
d. Konsep Struktur Bangunan
1) Konsep Struktur Pondasi
Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan. Pondasi tiang pancang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.
2) Konsep Struktur Dinding
Struktur dinging menggunakan dinding ½ bata. Pada sisi dalam dinding
dilapisi dengan cat tembok dan ada yang di tonjolkan dengan menggunakan batu
alam. Sedangkan pada bagian area kerja staff , sekat antara kubikal yaitu
menggunakan dinding papan Gypsum
Gambar 6.12 dinding papan Gypsum (Google.com)
Pada Bagian Auditorium dan Ruang music menggunakan konstruksi
dinding akustik
3) Fasade Bangunan
Gambar 6.12 Konsep Fasad Bangunan (Data Pribadi)
Pada bagian fasad bangunan yang menghadap barat menggunakan kaca
yang koefisien serap kalornya rendah yaitu reflective glass, selain itu juga
menggunakan pelindung matahari yaitu secondary skin bermaterialkan besi dan
railing alumunium.
4) Konsep Struktur Atap
Struktur atap yang digunakan yaitu Struktur Space Frame dan penutup
berupa zincalume , selain itu pada atap bagian kolam renang dan lapangan
serbaguna dipasang skylight berselang-seling 2 meter sebagai pencahayaan alami
pada siang hari dan menghemat biaya listrik .
e. Konsep Utilitas
1) Sistem Elektrikal
Konsep Sistem Elektrikal pada bangunan berasal dari arus PLN, dan
Generator Listrik.
Diagram 6.2 Sistem Elektrikal (Data Pribadi)
2) Sistem Distribusi Air
Sumber air berasal dari PDAM, dengan disediakan meteran. Dari
reservoir bawah menuju ke tempat penamupungan air yang kemudian
dipompakan menuju tangki atas kemudian disalurkan melalui pipa
menuju toilet, sprinkler, hydrant, chiller, vegetasi, dan wastafel.
3) Sistem Penghawaan
Konsep Sistem Penghawaan dibagi atas beberapa zona: Sistem
pengkondisian udara pada bagian ruang serbaguna dan café
menggunakan system pengkondisian AC Sentral. Air yang berasal dari
PDAM yang berada di reservoir bawah dipompakan menuju tangki atas,
kemudian menuju cooling tower, air di proses di mesin pembuat es
(chiller) menuju mesin AHU dan udara dingin didistribusikan lewat
pipa ducting.
Pada area Pusat Keratifitas (Zona Berwarna biru ) digunakan AC
tipe VRF agar mengefisiensi volume ruangan . menghemat penempatan
outdoor unit di bagian luar gedung
P
4) Konsep Sistem Pengolahan Grey water
Air dari floor drain wastafel dialirkan melalui pipa air kotor yang
berada di shaft plumbing, kemudian ditampung di bak control , diolah
di sumur resapan, kemudian air dialirkan memalui saluran roil kota. Indoor unit
Indoor unit
Indoor unit
Indoor unit
Outdoor unit
Diagram 6.4 Penggunaan Sistem AC
Diagram 6.6 Sistem Pengolahan Grey Water (Data Pribadi)
5) Konsep Sistem Pengolahan Black water
Kotoran yang ada di kloset dialirkan melalui pipa limbah padat yang
berada di shaft plumbing, kemudian ditampung dan diolah di septictank
dan STP, menuju saluran resapan kemudian dialirkan kembali ke roil
kota
Diagram 6.7 Sistem Pengolahan Black Water (Data Pribadi)
6) Konsep Sistem Pengolahan Air dapur
Air kotor pada wastafel dapur dialirkan melalui pipa air kotor
menuju bak kontrol, ditampung di sumur resapan, kemudian dibuang ke
riol kota
7) Sistem Pencegahan Kebakaran
Diagram 6.9 Sistem Pencegahan Kebakaran (Data Pribadi)
8) Sistem Komunikasi
Diagram 6.10 Sistem Komunikasi (Data Pribadi)
PLN Panel Utama UPS
Sistem Kendali BAS
Sub Panel
BAB VII
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa
Pada Subbab ini akan dibahas mengenai Pusat Pengembangan Minat dan
Bakat Pemuda Tanjung Morawa, yang meliputi pengertian umum, Tujuan,
Program Kegiatan, dan Studi Banding Proyek Sejenis.
2.2 Tujuan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Tanjung Morawa
Menyediakan wadah kegiatan bagi generasi muda dan pengalaman praktis serta menumbuhkan rasa tanggung jawab diantara mereka sebagai bekal
untuk secara aktif dalam pembangunan masyarakat (W, J. S Poerwadarminta
, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, Kamus
Inggris-Indonesia Jhon M Echols – Hasan M Shadily. PT. Gramedia Jakarta) Sebagai sarana dan Prasarana Kegiatan pemuda yang meliputi kegiatan
mental, spiritual, pengetahuan, keterampilan, olahraga, seni dan rekreasi. Membina kerjasama dan koordinasi dengan pihak lain yang berkaitan dengan
pembinaan generasi muda
2.3 Fasilitas Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung
Morawa
Dalam hal penyediaan fasilitas yang ada di Pusat Pengembangan Minat dan
Bakat Pemuda Tanjung Morawa dibutuhkan sebuah pedoman dari pemerintah,
karena bangunan tersebut adalah milik pemerintah, maka harus berpedoman pada
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deliserdang.
Sesuai dengan bunyi dari Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Deliserdang yakni :
“Terwujudnya layanan pendidikan yang kondusif dan berkualitas dengan guru yang kompeten dan inspiratif serta dukungan warga yang peduli untuk
menghasilkan Sumber Daya Manusia Deliserdang yang mandiri dan Berkepribadian”
Untuk mewujudkan Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga tersebut
maka ditetapkan Misi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli
Serdang di antaranya :
Mengembangkan pendidikan kecakapan hidup (life skill) melalui pendidikan kewirausahaan dan pemberdayaan pendidikan non formal. Meningkatkan kegiatan kepemudaan, prestasi olahraga, seni dan
budaya melalui optimalisasi pembinaan kepemudaan serta kompetisi
olahraga, seni dan budaya.
Sehingga untuk mewujudkan misi tersebut disediakanlah fasilitas-fasilitas
yang ada pada sebuah gelanggang remaja. Seperti :
2.3.1. Pendidikan Non Formal
Adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang. Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Republik
Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelengaraan
pendidikan bagian kedua pasal 102.
“(1) Pendidikan nonformal berfungsi:
a. sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan
formal atau sebagai alternatif pendidikan; dan
b. mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada
penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional, serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat.
(2) Pendidikan nonformal bertujuan membentuk manusia yang memiliki
kecakapan hidup, keterampilan fungsional, sikap dan kepribadian
profesional, dan mengembangkan jiwa wirausaha yang mandiri, serta
kompetensi untuk bekerja dalam bidang tertentu, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dalam rangka mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.”
Maka, dalam Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung
Morawa terdapat pendidikan non formal dengan satuan pendidikan lembaga
kursus yang menjalankan program Pendidikan Kepemudaan dan Keterampilan
Nomor 81 Tahun 2013 Tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal
Satuan Pendidikan Nonformal adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan
nonformal
Program pendidikan nonformal adalah layanan pendidikan yang diselenggarakan untuk memberdayakan masyarakat melalui
pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikan keaksaraan, pendidikan , keterampilan dan pelatihan
kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Lembaga Kursus dan Pelatihan selanjutnya disebut LKP adalah satuan pendidikan nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat
yang memerlukan bekal pengetahuan , keterampilan, kecakapan
hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri , mengembangkan
profesi, bekerja, usaha mandiri dan/atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
Deskripsi persyaratan dan kriteria ruang dalam Pusat Pengembangan
Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa diatur dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia no 32 tahun 2013 tentang standar nasional
pendidikan
“ (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber
belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi
lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium,
ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya
tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”
Klasifikasi Jenis Pendidikan Seni yang diadakan
Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 1991 tentang
pendidikan luar sekolah pada pasal 16 ayat 1
Mengatakan,
“ (1) Kursus harus memiliki sejumlah warga belajar, tenaga kependidikan, kurikulum dan alat penunjang belajar.
Maka ,
(5) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan tata
cara pendirian kursus yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan ditetapkan
oleh Menteri, atau Menteri lain atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non
Departemen setelah berkonsultasi dengan Menteri.”
Karena lembaga kursus yang dimaksud menyelengarakan pendidikan
kejuruan sehingga mengambil Peraturan Menteri Pendidikan Nasional NO. 40
Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008
Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan (SMAK/MAK)
dengan perubahan seperlunya. Jenis Kelas yang diambil merupakan yang paling
diminati dan berpotensi pada daerah Tanjung Morawa, meliputi :
1. Seni Murni
2 Seni musik klasik.
3. Seni musik non klasik
4. Seni Tari
5. Seni Teater
2.3.2 Pembinaan dan Pengembangan Olahraga
Tugas dari Pusat Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda Tanjung Morawa di
bidang Olahraga tertuang dalam Peraturan Pemerintah republik Indonesia no. 16
tahun 2007 tentang penyelengaraan keolahragaan pasal 2 ayat 1 yaitu
a. menyelenggarakan olahraga pendidikan
b. pembinaan dan pengembangan olahraga
Selanjutnya pada pasal 20 menjelaskan tentang, Pembinaan dan
olahraga, penyusunan metode pembinaan dan pengembangan olahraga,
penyediaan prasarana dan sarana olahraga, serta pemberian penghargaan di bidang
keolahragaan
Pada Pasal 21 , menjelaskan tentang cara pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan olahraga
1) Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
20 dilaksanakan melalui tahap pengenalan olahraga, pemantauan,
pemanduan, pengembangan bakat dan peningkatan prestasi dalam
jalur keluarga, jalur pendidikan, dan jalur masyarakat.
2) Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus dilakukan sebagai proses yang terpadu, berjenjang, dan
berkelanjutan.
3) Tahap pengenalan olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui gerakan memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat, yang diarahkan dalam rangka
menyadarkan, memahami, dan menghayati manfaat olahraga,
membangkitkan minat masyarakat untuk berolahraga sepanjang
hayat, serta menguasai gerak dasar olahraga.
4) Tahap pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui pengamatan yang terencana dan sistematis untuk
memahami, mendeteksi, dan menemukan sumber potensi bibit
olahragawan berbakat.
5) Tahap pemanduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui penelusuran sumber potensi bibit olahragawan berbakat
secara terencana dan sistematis untuk melakukan identifikasi
dengan menggunakan tes dan pengukuran, seleksi, dan/atau
pengamatan dalam pertandingan /perlombaan serta kejuaraan.
6) Tanggung Jawab dari Pusat Pengembangan Minat dan Bakat
Pemuda Tanjung Morawa di Bidang Olahraga sesuai dengan
Peraturan Pemerintah republik Indonesia no. 16 tahun 2007 tentang
a. pembinaan dan pengembangan pelatih olahraga untuk
ditempatkan pada satuan pendidikan, pusat pembinaan
dan pelatihan olahraga, dan klub / perkumpulan / sasana /
sanggar olahraga;
b. penyediaan sarana pelatihan olahraga;
c. penyelenggaraan proses pembinaan dan pelatihan olahraga.”
2.3.2.a Klasifikasi Jenis Olahraga yang diadakan
Jenis Olahraga yang diadakan diambil berdasarkan Presentase
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas menurut jenis olahraga yang paling
disukai, berdasarkan data dari Kemenpora.
Tabel 2.1 Presentase Penduduk Berumur 10 tahun ke atas yang Melakukan Olahraga Menurut Jenis Olahraga yang paling sering dilakukan
(Kemenpora)
Pada Tabel ditampilkan Senam (SKJ dan senam lainnya) merupakan
jenis olahraga yang paling sering dilakukan penduduk meski angkanya
berfluktuasi dari waktu ke waktu. Pada tahun 2003 persentase penduduk
yang melakukan olahraga senam sebesar 43,70 persen, menurun pada tahun
2006 Menjadi 31,96 persen, selanjutnya meningkat pada tahun 2009 menjadi
35,79 persen dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 37,52 persen. Jenis
olahraga ini banyak dipilih oleh penduduk karena senam lebih
memasyarakat dimana jenis olah raga ini banyak diselenggarakan baik di
dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, yang merupakan standar
yang dikeluarkan pemeritah untuk penyediaan dan perencanaan prasarana
olahraga menyatakan bahwa:
1. Klasifikasi Ruang untuk Pengembangan dan Pembinaan
Olahraga
1.1 Berdasarkan Jenis cabang olahraga dan jumlah lapangan olahraga
untuk pertandingan serta latihan
1. Gelanggang RemajaTipe A adalah Gelanggang Remaja yang
dalam penggunaannya melayani wilayah Propinsi/ Daerah
Tingkat I.
2. Gelanggang Remaja Tipe B adalah Gelanggang Remaja yang
dalam penggunaannya melayani wilayah Kabupaten.
3. Gelanggang Remaja Tipe C adalah Gelanggang Remaja yang
dalam penggunaannya hanya melayani wilayah Kecamatan.
Klasifikasi olahraga lain masih
dimungkinkan penggunaannya sepanjang
ketentuan ukuran minimalnya masih dapat dipenuhi oleh gedung olahraga
1.2 Ukuran minimal matra ruang gedung olahraga
Tabel 2.3 Ukuran Gedung Olahraga (Departemen Pekerjaan Umum)
1.3 Kapasitas Penonton Gedung Olahraga
Klasifikasi Jumlah Penonton (Jiwa) Tipe A 3000-5000 Tipe B 1000-3000 Tipe C Maksimal 1000
Tabel 2.4 Kapasitas Penonton (Departemen Pekerjaan Umum)
Dalam hal ini Klasifikasi ruang yang digunakan adalah Gelanggang
Tipe C
2. Fasilitas Penunjang untuk Pengembangan dan Pembinaan
Olahraga
Fasilitas penunjang harus memenuhi ketentuan, sebagai berikut:
No Nama
Ruang
Klasifikasi
(jumlah minimal yang diperbolehkan )
Tabel 2.5 Fasilitas penunjang untuk gedung olahraga (Departemen Pekerjaan Umum)
2.4 Studi banding arsitektur yang mempunyai program sejenis
Gelanggang Remaja Jakarta Selatan
Gambar 2.1 Gelanggang Remaja di Jakarta Selatan (Wikipedia)
Gelanggang Remaja Jakarta Selatan (GRJS) atau dahulu disebut
sebagai Youth Center Bulungan atau GOR Bulungan atau Gerajas
merupakan salah satu fasilitas olahraga dan tempat rekreasi yang dapat
digunakan oleh warga DKI Jakarta. GRJS ini berada tidak jauh dari Kantor
Kejaksaan Republik Indonesia, SMUN 70 Bulungan, kompleks sekolah
PSKD, Yoshinoya & Family Mart Bulungan, Resto Ayam Ganthari, Warung ‘WAPRES’ Apresiasi Bulungan, pusat perbelanjaan Blok M Plaza, Gultik Bulungan, SMUN 6, Taman Martha Tiahahu dan Terminal Bus Blok M.
Gelanggang Remaja Jakarta Selatan adalah gelanggang remaja pertama
di Jakarta sekaligus di Indonesia. Pembangunan komplek Gelanggang
Remaja Jakarta Selatan ini dipelopori langsung oleh Gubernur Jakarta Ali
Sadikin, Pembangunan komplek gelanggang remaja itu dimulai pada tanggal
25 Juni 1969 dan peresmiannya dilakukan pada tanggal 16 April 1970 oleh
GubernurJakarta Ali Sadikin.
17 Ruang VIP 1 unit 1 unit -
18 Tempat Parkir 1 unit 1 unit 1 unit
19 Toilet Difable 1 unit 1 unit -
Ide awal pembangunan komplek ini adalah tawuran antar pelajar
dikawasan Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan, Jakarta Selatan, yang sudah
terjadi sejak tahun 1970an. Untuk mengatasinya, Ali Sadikin, Gubernur DKI
Jakarta saat itu mempunyai ide untuk membangun Gelanggang Remaja
Bulungan. Diharapkan adanya tempat olahraga bisa mengalihkan minat para
siswa dari tawuran menjadi kegiatan olahraga dan berkesenian.
Tujuan pembangunan Gelanggang Remaja ini berfungsi untuk
menunjang aktifitas remaja dengan fasilitas-fasilitas penunjang yang telah
disediakan di gelanggang remaja bulungan, seperti sarana kegiatan umum,
unit gedung olahraga dan unit kolam renang. Penyediaan sarana ini
dimaksudkan agar para remaja dapat memelopori pengeksplorasian masa
depan di bidang seni, budaya, dan olahraga.
Gambar 2.2 Peta Lokasi Gelanggang Remaja Jakarta Selatan (Wikipedia)
GRJS terdiri dari satu kompleks fasilitas, yaitu
a. Gedung Olahraga (GOR) GRJS,
b. Gedung Pertunjukan,
c. Gedung Blok BCD,
d. Masjid GOR Bulungan,
e. lahan parkir,
f. kantin,
g. area olahraga luar ruang,
i. panggung latihan terbuka.
Untuk pengembangan dan peningkatan kegiatan GRJS, telah dilakukan
kerjasama dengan pihak yang dapat bersinergi dan tidak mengikat untuk mencapai
sasaran kegiatan sesuai harapan. Dari tahun ke tahun hingga kini GRJS telah
melahirkan seniman-seniman besar dan olahragawan yang berprestasi di
bidangnya. Dalam menampung dan menyalurkan minat dan bakat para remaja
dapat memanfaatkan fasilitas Gelanggang Remaja dengan kegiatan rutin maupun
insidentil terutama bidang kegiatan olahraga dan seni budaya, namun belum
semua dapat teralokasikan melalui APBD. Visi GRJS yaitu bersama membangun
prestasi olahraga dan karya pemuda. Sementara misinya adalah meningkatkan
sarana dan prasarana profesionalitas dalam pembinaan dan pengembangan sumber
daya keolahragaan dan kepemudaan untuk meningkatkan prestasi olahraga karya
pemuda.
GOR GRJS berdiri atas tanah seluas 5.110 m2 dengan luas bangunan 2.160
m2 didirikan ditahun 1970 dan mendapat rehabilitasi total pada tahun 2004. GOR
GRJS memiliki
1. 3 lapangan bulutangkis
2. 1 lapangan basket
3. 1 lapangan futsal dan
4. 2 lapangan voli.
GOR GRJS dilengkapi dengan
1. Tribun penonton berkapasitas 1.500 orang;
2. Papan scoreboard
3. Tempat pemanasan
4. Dinding pemanasan;
5. Lobby;
6. Ruang pengelola
7. Ruang panitia
8. Kamar mandi pria dan wanita
9. Ruang ganti
10. Ruang pembinaan latihan bela diri dengan boneka wingchun, matras serta
11. Sekretariat PBSI Jakarta Selatan
12. Sekretariat PBVSI Jakarta Selatan
13. Sekretariat Pencinta Alam TRAMP
14. Sekretariat olahraga selam DIVE
15. Ruang pembinaan teater GRJS
16. Papan informasi tes kebugaran atlet
17. Fasilitas olahraga luar ruang seperti jalur jogging track serta pull up bar.
GOR GRJS Selain menjadi tempat berlatih olahraga para atlet juga menjadi
tempat olahraga bagi mereka yang ingin berlatih di GOR ini diantaranya dari
1. Kantor Kejaksaan Republik Indonesia,
2. SMAN 3
3. Bumiputera
4. BPN
5. AFUNG dan masyarakat umum.
Untuk latihan beladiri di GOR GRJS ini terdapat
1. latihan dojo Bulungan Aikido setiap Rabu, Jumat dan Minggu pukul
16.00-21.00 WIB
2. Kempo setiap Kamis pukul 19.00-21.00 WIB dan Minggu pukul
10.00-15.00 WIB
3. Wingchun setiap Senin dan Selasa pukul 19.00-21.00 WIB
4. Karate Inkanas setiap Kamis dan Sabtu pukul 08.00-10.00 WIB dan
5. pembinaan Taewondo GRJS.
GOR GRJS juga menjadi tempat/venue acara seperti
1. kompetisi
2. turnamen olahraga
3. acara kesenian diantaranya POPNAS XII 2013
4. kunjungan Menpora Andi Malarangeng 2012
5. Pagelaran Body Painting Mahasiswa 2013
6. Live Metal Deadsquad Profanatik 2013
7. Nakso Road To Victory
8. Turnamen Muaythai 2015,
10.Turnamen Futsal antar klub
11.Honda DBL 2013
12.Jakartacore 2015
13.FOMMI Sabuk Championship 2015
14.Turnamen Basket 3 Dekade Ikaboedoet, Basketball Return 2015
15.Pementasan Kebudayaan Betawi oleh pelajar se-DKI Jakarta
16.Ujicoba timnas Indonesia pra Sea Games 2011
17.Open Jujitsu Championship 2015
18.Invitasi Bola Basket Antar Media 2014
19.Olimpic Streetball FE Atmajaya 2011
20.Bulungan Cup XII 2010
21.Pertandingan Bulutangkis antar Rumah Sakit 2015 dan Junior
Basketball League BRI Junio 2015
Angkutan Kota yang menuju tempat ini adalah :
1. Kereta Api
2. Bus Antarkota / Provinsi
3. Bus yang melewati terminal blok M
4. Transjakarta
Fasilitas yang tersedia di Gelanggang Remaja Jaksel
1. Gedung Bridge (luas gedung 600 m2)
2. Meja Bridge sebanyak 40 Meja
3. Gedung Olahraga Bulungan
4. Lapangan Bola Voli
5. Lapangan Bola Basket
6. Lapangan Futsal
7. Lapangan Bulu Tangkis
Gambar 2.3 Lapangan Serbaguna GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)
Gambar 2.4 Ruang Serbaguna GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)
- AC central
- Panggung Ukuran 10x12 m
- Lightning
- Soundsystem 3000 watt
- Ruang VIP
- Ruang Rias
- Podium
Gambar 2.5 Kolam Renang GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)
- Kolam besar uk 25 x 50 m, kedalaman 75 – 160 cm dan 10
lintasan
- Kolam kecil uk 25 x 5 m, kedalaman 50 cm.
- Tribun dengan kapasitas 500 orang
- Wisma Atlet dengan 14 kamar AC
- Lapangan bola basket outdoor (1 lap)
- Lapangan bola voli outdoor (1 lap)
- Stadion PSPT Tebet
Gambar 2.6 Lapangan Tenis GOR Jakarta Selatan (Wikipedia)
- Lapangan tenis indoor (2 lap)
- Lapangan tenis outdoor (1 lap)
- Lapangan sepak bola uk 110 x 50 m
- Gedung BCD
- Ruang B dan C uk 20 x 12 m
- Ruang D 2 lantai
- Pangung terbuka Uk 8 x 12 m x 60 cm
- Panjat tebing
2.5 Elaborasi Tema 1.1 Pengertian Tema
1) Arsitektur
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur mempunyai arti seni
bangunan, gaya bangunan. Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan,
digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia
beradab.
Arsitektur menurut kamus Oxford:art and science of building; design or
style of buildings, adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Pengertian
ini bisa lebih luas lagi, arsitektur melingkupi semua proses analisa dan
perencanaan semua kebutuhan fisik bangunan, namun dalam bahasa situs ini,
membatasi pada pengorganisasian perancangan bangunan, mulai dari level makro
yaitu perencanaan kota, perancangan kota, arsitektur lansekap, hingga ke level
mikro yaitu rancang interior/eksterior, rancang asesoris dan pernik-pernik produk
pelengkap.
Menurut Amos Rappoport (1981): Arsitektur adalah ruang tempat hidup
manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranatapranata
budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial dan budaya
masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur
1.2 Interpretasi Tema
Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan
penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan
bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan
bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi
bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori
modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap
beberapa sistem struktur bentang lebar.
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu
dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada
struktur tersebut. Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam
beberapa sistem struktur yaitu :
1. Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang.
2. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
3. Struktur Plan dan Grid
4. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net
5. Struktur Cangkang
1.3 Keterkaitan Tema dengan Judul
Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk
kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk
kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung
pertunjukan, audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition sehingga
tema ini digunakan dalam perancangan Pusat Pengembangan Minat dan Bakat
Tanjung Morawa .
1.4 Studi Banding Arsitektur dengan Tema Sejenis Heydar Aliyev Cultural Centre
Bangunan yang didirikan pada lahan seluas 57,519m2 ini merupakan
sebuah karya dari arsitek wanita yang bernama Zaha Hadid. Pusat Budaya Heydar
Aliyev merupakan bangunan mixed use yang terdiri atas balai pertemuan,
perpustakaan, dan museum. Bangunan itu direncanakan akan dibuka pada bulan
Gambar 2.7 Struktur Spaceframe pada Bangunan (Wikipedia)
Latar Belakang Pembangunan
Pusat Budaya Heydar Aliyev merupakan satu dari banyak bangunan
yang akan didirikan di Azerbaijan pada tahun 2011 dan merupaka salah satu dari
berbagai proyek elemen desain percepatan .
Sifat yang ambisius dan ekspresif dari sebuah struktur yang baru
melukiskan sebuah pergerakan dari Negara soviet yang didominasi oleh masa lalu
menuju ke identitas nasional yang sebenarnya. Nama dari pusat budaya itu
didedikasikan pada pemimpin nasional Azerbaijan terakhir yang bernama Heydar
Aliyev, berlokasi dekat dengan pusat kota. Merupakan area pengembangan
terbesar dan diharapkan dapat menjadi peplopor hidup masyarakat yang lebih
berpendidikan dan berbudaya di Azerbaijan.