• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan suatu fasilitas yang berfungsi sebagai lokasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan suatu fasilitas yang berfungsi sebagai lokasi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1.Gudang

Gudang merupakan suatu fasilitas yang berfungsi sebagai lokasi penyaluran barang dari supplier (pemasok), sampai ke end user (pengguna). Dalam praktik operasional setiap perusahaan cenderung memiliki suatu ketidakpastian akan permintaan. Hal ini mendorong timbulnya kebijakan dari perusahaan untuk melakukan sistem persediaan (inventory) agar permintaan dapat diantisipasi dengan cermat. Dengan adanya kebijakan mengenai inventory ini mendorong perusahaan untuk menyediakan fasilitas gudang sebagai tempat untuk menyimpan barang inventory. Gudang adalah lokasi untuk penyimpanan produk sampai permintaan (demand) cukup besar untuk melaksanakan distribusinya (Bowersox, 1978:293). Penyimpanan dianggap perlu untuk menyesuaikan produk dengan kebutuhan konsumen. Prinsip kegunaan waktu (time utility) dijadikan alas an untuk membenarkan alas an ini. Untuk manufaktur yang memproduksi berbagai produk di banyak lokasi, pergudangan memberikan metode untuk mengurangi biaya penyimpanan bahan mentah, dan suku cadang serta biaya penanganan, di samping memaksimumkan operasi produksi. Persediaan dasar untuk seluruh

(2)

suku cadang dapat dipertahankan di gudang sehingga dapat menurunkan kebutuhan penumpukan persediaan di masing-masing pabrik.

3.2.Jenis-jenis Gudang

Dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Logistik & suplly chain Manajement”, th 2001. Miranda S.T. & Drs. Amin Widjaja Tunggal Ak, MBA menyatakan terdapat 6 jenis gudang yang biasa digunakan, yaitu :

1. Gudang barang dagangan umum untuk barang hasil pabrik (general

merchandise warehouses for manufactured goods).

Tipe gudang ini kemungkinan merupakan bentuk yang paling lazim. Tipe ini dirancang untuk digunakan oleh pengusaha pabrik, distributor dan para elanggan untuk penyimpanan praktis berbagai jenis produk.

2. Gudang untuk penyimpanan yang bersifat dingin (refrigator or cold

warehouses).

Gudang ini menyediakan lingkungan penyimpanan yang dapat dikendalikan tempraturnya. Umumnya, digunakan untuk menyimpan barang-barang yang tidak tahan ama seperti buah-buahan dan sayur-sayura, barang-barang farmasi, kertas fotografik dan film, dan barang-barang lainnya untuk membutuhkan tipe fasilitas ini.

3. Gudang bea/pajak (bonded warehouses)

Barang-barang seperti itembakau dan minuman beralkohol impor disimpan ini. Meskipun pemerintah memegang kendali barang-barang tersebut sampai disalurkan ke pasaran, saat itu juga importer harus membayar kewajiban cukai kepada pemerintah. Keuntungan dari gudang ini adalah

(3)

tidak perlu membayar bea impor dan pajak pembelian sampai barang dagangan terjual.

4. Gudang barang-barang rumah tangga (household goods warehouses). Digunakan untuk penyimpanan property pribadi. Property ini secara khusus disimpan dalam jangka panjang yang sifatnya sementara. Dalam kategori pergudangan ini terdapat beberapa jenis alternative penyimpanan:

a. Konsep penyimpanan terbuka (open storage concept).

Barang-barang tersebut disimpan di sebuah tempat pijakan kubik atau sebuah dasar meter kubik per bulan di lantai terbuka dari gudang. b. Ruang pribadi atau kubah penyimpanan (private room or vault storage).

Pemakai akan disediakan sebuah ruangan pribadi atau kubah sehingga dapat mengunci dan menjaga barang-barang.

c. Penyimpanan dalam wadah (container storage).

d. Menyediakan tempat untuk membungkus barang-barang. Penyimpanan dalam wadah memberikan perlindungan produk yang lebih baik dibandingkan penyimpanan terbuka.

5. Pergudangan komoditas khusus (special commodity warehouses)

Pergudangan komoditas khusus digunakan untuk produk pertanian khusus seperti butir padu, wol dan katun. Biasanya masing-masing gudang menyimpan satu jenis produk dan menawarkan pelayanan special terhadap produk itu.

6. Pergudangan penyimpanan barang penting (bulk storage warehouses). Pergudangan bulk storage memberikan tangki penyimpanan cairan dan penyimpanan terbuka atau tersembunyi untuk produk kering seperti batu

(4)

bara, pasir dan barang-barang kimia. Selain itu juga menyediakan drum pengisi atau campuran berbagai tipe bahan kimi denga bahan kimia lainnya untuk menghasilkan campuran baru.

3.3.Manfaat gudang

Dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Logistik & suplly chain Manajement”, th 2001. Miranda S.T. & Drs. Amin Widjaja Tunggal Ak, MBA menyatakan Manfaat gudang dalam logistic dapat diliat dari 2 sudut pandang, yaitu dari segi ekonomi dan pelayanan.

A. Manfaat ekonomi (economic benefits)

Manfaat gudang dari segi ekonomi yaitu apabila keseluruhan biaya logistic mengalami penurunan dengan adanya pemanfaatan satu atau beberapa fasilitas gudang. Empat jenismanfaat ekonomi dari pemanfaatan gudang, yaitu:

1. Consolidation

Pemanfaatan gudang sebagai consolidation yatiu gudang berfungsi sebagai tempat penerimaan dan konsolidasi material dari beberapa manufaktur (produsen), sebelum selanjutnya akan didistribusikan kepada konsumen dalam transportasi tunggal.

2. Break bulk and cross dock

Pemanfaatan gudang sebagai break bulk dan croos dock sebenarnya hamper sama dengan pemanfaatan gudang sebagai consolidation. Hanya dalam break bulk dan cross dock tidak dilakukan proses penyimpanan.

(5)

3. Processing/postponement.

Pemanfaatan gudang sebagai processing atau postponement yaitu pada gudang tersebut dilakukan proses penundaan dengan melakukan proses manufktur ringan terhadap produk atau material. 4. Stockpilling

Pemanfaatan gudang sebagai stockpilling yaitu gudang berfungsi untuk menyimpan produk produk yang sifatnya musiman. Ketika tibamusim dimana jumah perminataan akan produk tinggi, dengan adanya gudang maka produk dapat didistribusikan kepada konsumen.

B. Manfaat pelayanan (service benefits).

Manfaat pelayanan yang diperoleh dengan pemanfaatan gudang dalam logistic mungkin tidak dapat mengurangi biaya, namun dapat memperbaiki pelayanan dengan mengurangi waktu pengiriman dan kapabilitas tempat. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Spot stock

Pemanfaatn gudang sebagi spot stock paling umum digunakan dalam saluran distribusi, khususnya untuk porduk personal. Perusahaan lebih memilih untuk menempatkan produknya digudang agar dapat mengurangi waktu pengiriman porduk ke konsumen. 2. Assortment

Pemanfaatn gudang sebagai assortment yaitu gudang tersebut berfungsi sebagai tempat penyimpanan kombinasi produk sebagai antisipasi terhadap konsumen.

(6)

3. Mixing

Pemanfaatan gudang sebagai mixing hampir sama dengan break

bulk, hanya dalam mixing maka melibatkan beberapa manufaktur

atau supplier yang berbeda. 4. Production support

Pemanfaatan gudang sebagai production support yaitu gudang tersebut berfugsi sebagai gudang supply bagi penyediaan bahan baku atau material yang akan digunakan dalam proses produksi. 5. Market presence

Pemanfaatan gudang sebagai market presence yaitu dengan adanya gudang lokal, yaitu gudangyang posisinya lebih dekat dengan konsumen, maka dapat memberika respon yang lebih baik terhadap kebutuhan konsumendengan mengirimakan produk lebih cepat kepada konsumen.

3.4.Keperluan sistem gudang

Menurut ballou ada tiga keperluan akan adanya sistem gudang sebagi berikut:

1. Pertimbangan Pelayanan Pelanggan

Antara pengiriman dari gudang kepelanggan akan memakan waktu, sehingga penjualan mungkin akan berkurang jika pengiriman yang cepat tidak diberikan. Jika beberpa gudang disediakan, barang-barang dapat disediakan tepat pada waktunya.

(7)

Kebutuhan akan barang selalu bervariasisecara musiman dengan ketidakpastian. Tanpa persedian, baran-barang tidak akan tersedia untuk penjualan pada saat-saat tertentu bilaman laju produksi meningkat. Oleh karena itu, gudang dapat mellindungi produksi terhadap fluktuasi dan ketidak pastian dalam permintaan.

3. Perlindungan Terhadap Ekspektasi Di Masa Datang

Ada saat perusahaahn membeli stok lebih banyak dari pada yang dibutuhkan/permintaan pelanggan, karena stok dapat dibeli dengan harga murah dibanding jika harus membeli pada saat kekurangan stok. Oleh karena itu, persediaan yang ada digudang akan digunakan sebagai perlindungan terhadap kondisi di masa datang, dan untuk itu kapasitas gudang harus disediakan untuk akomodasi stok-stok ini.

3.5.Fungsi-fungsi pergudangan

Orang beranggapan bahwa pergudangan hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang padahal banyak aktivitas yang ada pada pergudangan bukan hanya sekedar menaruh material ke dalam dan mengeluarkannya dari dalam gudang tersebut. Pergudangan dapat dibedakan mejadi 3 fungsi dasar, yaitu ;

1. Perpindahan (movement)

Fungsi perpindahan dapat dibagi lagi menjadi beberapa aktivitas, meliputi:

a. Penerimaan (receiving).

Meliputi pembongkaran produk actual dari pengangkutan, pembarua catatan persediaan pergudangan, pemerikasaan

(8)

kerusakan, verifikasi perhitungan barang pesanandenga catatan pengiriman.

b. Transfer atau penyimpanan (transfer or put away)

Meliputi produk ke dalam gudang untuk penyimpanan, perpindahan ke daerah-daerah untuk spesialisasi pelayanan seperti konsolidasi dan perpindahan untuk pengiriman luar. c. Pengambilan pesanan pelanggan atau penyeleksian pesanan

(costumer order picking or order selection)

Merupakan aktivitas perpindahan utam dan melibatkan pengelompokan produkke dalam bermacam-macam keinginan pelanggan.

Tugas-tugas dari pengambilan pesanan (order picking) terbagi dalam 4 kategori, yaitu:

1. Pengambilan discreet (discreet picking) Merupakan penyelesian pesanan

2. Pengambilan batch (batch picking)

Mengambil sekumpulan pesanan, misalnya selusin. 3. Pengambilan zone (zone picking)

Memberikan wilayaj yang disediakan gudang kepada penyeleksi pesanan. Setiap pengambilan pesanan memilih semua bagian pesanan yang ditemukan dalam jalur yang diberikan dan memberikan pesanan tersebut kepada pengambil lainnya yang memilih semua barang di jalur lainnya.

(9)

4. Pengambilan bergelombang (wave picking)

Mengelompokkan pengiriman berdasarkan kaakteristik yang ditentukan, seperti pengangkutan umum, sebagai contoh; semua pesanan untuk UPS diambil dalam satu gelomban. Gelombong kedua akan mengiriman semua pesanan ke tujuan melalui bungkusan pos dan gelombang berikutnya akan memilikh pengiriman melalui pengangkutan lainnya. d. Cross-docking

Cross-docking menjalankan aktivitas penyimpanan dengan

mentransfer barang secara langsung yang berasal dari penerimaan barang dari dermaga menuju dermaga pengiriman atau dermaga luar. Operasi cross-docking akan menghindar penysihan, penyimpanan dan pengambilan pesanan. Transfer informasi akan menjadi penting karena diperlukan koordinasi pengiriman.

Cross-docking diterapkan bila memenuhi 2 atau lebih kriteria berikut ini:

1. Tujuan persediaan diketahui bila barang diterima. 2. Pelanggan bersedia menerima persediaan segera. 3. Pengiriman dilakukan lebih dari 200 lokasi per hari.

4. Menerima kuantitas dalam jumlah besardari item-item tertentu.

5. Persediaan tiba di tempat sebelum dilabel. 6. Beberapa persediaan sifatnya sensitive.

(10)

7. Pusat distirbusi dekat dengan kapasitas

8. Setidak-tidaknya persediaan sudah diberi harga terlebih dahulu.

e. Pengiriman (shipping)

Aktivitas perpindahan terakhir adalah pengiriman meliputi pegeluaran produk dan perpindahan sekumpulan pesanan di atas perlengkapan pengangkutan, pengaturan catatan persediaan dan pemeriksaan pesanan untuk dikapalkan.

2. Penyimpanan (storage).

Fungsi penyimpanan (storage) terbagi atas penyimpanan sementara dan semi-permanen :

a. Penyimpanan sementara (temporary storage) menekankan gerakan fungsi pergudangan, dan termasuk penyimpanan produk yang hanya perlu bagi perlengkapan dasar persediaan. Tingkat penyimpanan persediaan sementara bergantung pada sistem desain logistic dan pengalaman variabilitas dalam lead time serta permintaan. Tujuan dari cross-docking hanya menggunkan fungsi penyimpanan sementara dari pergudangan.

b. Penyimpanan sem-permanen (semi-permanent storage) merupakan penyimpanan persediaan lebih dari yang dibutuhkan dari perlengkapan normal. Ini juga berhubungan dengan penyangga atau stock pengamanan. Kondisi paling lazim yang menimbulkan penyimpanan semi-permanen adalah :

(11)

2. Permintaan tak menentu (eratic demand)

3. Kondisi produk seperti buah-buahan dan daging. 4. Spekulasi ataupun pembelian di muka

5. Kesepakatan khusus, seperti kuantitas potongan harga. 3. Transfer informasi (information transfer)

Transfer informasi terjadi secara serempak dengan pergerakan dan fungsi penyimpanan. Manajer selalu memerlukan informasi baru yang akurat sebab mereka berusaha untuk mengelola aktivitas pergudangan. Organisasi-organisasi makin bergantung pada transfer informasi terkomputerisasi yang menggunakan electornic data intercharge (EDI), internet dan barcoding untuk memeprbaiki kecepatan dan keakuratan informasi.

3.6.Lokasi penyimpanan dan kubutuhan gudang

Ada dua factor yang perlu diingat dalam menentukan lokas penyimpanan dan ruangan yang diperlukan digudang, yaitu :

1. Faktor komoditi a. Kesamaan

Pada umunya bahan disimpan menurut kelas-kelas. Bahan-bahan akan dikelompokkan satu sama lain berdasarkan apa yan dipesan, dikirim,atau diterima yang disimpan bersama-sama.

b. Popularitas

Perputaran dan aktivitas relative bahan adalah factor lain yang dipertimbangkan dalam pemilihan loaksi penyimpanan dari item

(12)

khusus. Biasanya bahan-bahan yang mempunyai perputaran cepat, disimpan di depan dan yang lambat disimpan lebih jauh.

c. Ukuran

Tidak hanya ukuran dari individu bahan, tetapi ukuran kuantitas juga penting dalam penetuan lokasi penyimpanan danruangan yang diperlukan.

d. Karakteristik

Karakteristik dari bahan juga harus dipertimbangkan, misalnya: 1. Bahan yang berbahaya

2. Bahan yang telah kadaluwarsa 3. Bahan yang bernilai tinggi

4. Bahan yang tidah tahan lama (muda rusak) 5. Bahan sensitif

Setiap komoditi yang disimpan akan disesuaikan terhadap kempt factor di atas dan ditempatkan pada kategori yang logis sebagai suatu dasar untuk penetuan lokasi yang sesuai ditempat penyimpanan 2. Faktor ruang

Sebagai tambahan bagi factor komoditi, ada beberapa karakteristik ruangan (tersedia maupun direncanakan) yang penting dalam penentuan dimana komoditi tersebut disimpan, yaitu:

a. Ukuran ruangan

b. Sifat ruangan, misalnya sesuai bagi penyimpanan item-item khusus. c. Lokasi, dalam hubungannya denga aktivitas lain

(13)

e. Karakteristik banguan, seperti: 1. Kapasitas muatan lantai.

2. Jumlah, ukuran dan lokasi dari pintu-pintu 3. Fasilitas bingkar muat

4. Jarak, ukuran dan jumlah kolom.

f. Area yang dibutuhkan untuk peralaan dan fungsi-fungsi pelayanan, seperti:

1. Penanganan alat-alat perawatan, perbaikan dan gudang. 2. Area bahan bakar.

3. Fasilitas pekerja 4. Kantor.

g. Ruang yang dibutuhkan untuk gang.

Factor-faktor diatas, baik komoditi maupun ruang adalah yang harus dipertimbangkan dan pengalokasian bahan digudang.

3.7.Aktivitas Gudang

Setiap aktivitas yang dilakukan tentunya berupaya memberikan `value added’ terhadap aktivitas yang dilakukan atau bang yang disimpan digudang tersebut. Bila aktivitas pergudangan ini diuraikan dengan pendekatan sistem maka akan terdapat tiga elemen penting, yaitu input – proses – output. Secara garis besar dapat di illustrasikan pada gambar berikut ini:

Gambar 3.1 gambaran aktivitas gudang

o manfaat bentuk COMMODITY

INPUT PROSES OUTPUT

COMMODITY PRE ORDER PICK ORDER PICK POST ORDER PICK design : o manfaat waktu

(14)

1. Yard control activity

Merupakan tahapan awal dari pre order pick, mencakup penetuan model

loading dan unloading, baik secara fisik maupun non fisik.

Secara fisik, proses yard control terkait dengan aspek penentuan model platform bangunan bonkar muat, tanpa meninggalkan aspek keselamatan barang. Secara non fisik, ditentukan model pengelolaan proses bonkar muat barang terkait dengan karakteristik barang.

2. Receiving

Beberapa aktivitas yang terlibat dalam proses receiving adalah:

1. Penerimaan baran yang datang sesuai dengan aturan perusahaan atau gudang

2. Menjamin bahwa kualitas dan kuantitas material sesuai dengan pesanan.

3. Prepacking (Optional)

Aktivitas ini dilakukan apabila barang yang diterima dalam satuan bulk besar dan hendak disimpan dengan kemasan yang lebih kecil agar sesuai dengan kebutuhan dan keingian perusahaan atau konsumen. 4. Putaway

Merupakan aktivitas penempatan material/produk yang telah dibeli digudang. Termasuk aktivitas material handling verifikasi lokasi

material produk dan penempatan material/produk tersebut.

5. Storage

Penyimpanan material sementara sambil menunggu material tersebut digunakan untuk proses selanjutnya atau dikirim kepada bagian yang

(15)

memerlukan/pelanggan. Metode penyimpanan dan penanganan produk.material tergantung pada ukuran, kualitas dan karakteristik produk/material tersebut.

6. Order Picking

Proses pemindahan barang dari gudang untuk memenuhi permintaan tertentu. Proses ini merupakan wujud pelayanan gudag kepada para pemakai dan konsumennya.

7. Packaging And/Or Pricing (Optional)

Mungkin ini dilaksanakan sebagai salah satu langkah opsional yang dilakukan setelah proses pengambilan (picking proses).item produk tertentu adakalanya harus dikemas dengan kemasan tertentu dan diberi label harga. Pemberian label harga dilakukan dalam proses penjualan. Kadang-kadang tiket penerimaan dan sticker harga dikombinasikan dalam satu dokumen yang sama.

8. Sortation And/Or Accoumulation

Aktivitas sortasi batch dilakukan sesuai dengan pesanan dan akumulasi, dilakukan apabila sebuah pesanan memerlukan lebih dari satu item barang.

9. Unitizing And Shipping

Proses pemeriksaan kesempurnaan pesanan, pengepakan barang sesuai denga kebutuhan pengagkutan, mempersiapkan shipping document,

packing list, addres label, dan bill of loading, penimbangan barang

yang akan dikirimkan menjumlahkan nilai peasnan yang akan dikirimkan transporter luar dan yang terakhir adalah laoding trucks.

(16)

10. Warehousing Management Information System

Catatan kuantitas yang datang, kuantitas kirim dan lokasi digudang harus dipelihara dengan menggunakan saran sistem informasi manajemen yang ada.

3.8.Reverse Logistic

Dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Logistik & suplly chain Manajement”, th 2001. Miranda S.T. & Drs. Amin Widjaja Tunggal Ak, MBA Penanganan barang-barang retur yang baik berupa slavage dan scrapp

dis-posal, merupakan bagian dari porses yang berkaitan erta dengan reverse logistic, dan merupakan komponen logistic yang memerlukan perhatian lebih.

Apabila pelanggan menuntut kebijakan retur yang lebih fleksibel yang berhubungan dengan proses daur ulang dan lingkungan hidup. Barang-barang diretur bisa dikarenakan kerusakan produk, kadaluarsa, kesalahanan pengiriman, trade-ins dan alasan-alasan lainnya.

Perusahaan yang para pelanggannya mengembalikan produk dikarenakan produk masih dalam jaminan perbaikan, penggantian, produksi ulang atau daur ulang. Biaya reverse logistic-nya cenderung relative lebih tinggi dibandingkan biaya forward logistic. Memindahkan produk melalui konsumen menuju produsen akan 5-9 kali lebih lama daripada memindahkan produk yang sama dari produsen ke konsumen. Kadang-kadang barang-barang tidak dapat diangkut, disimpan atau ditanganis segampang barang-barang aslinya, sehingga menyebabkan biaya per unit jauh lebih tinggi.

Reverse logistic juga melibatkan pemindahan dan pembuangan sisa material

(17)

diguanakan untuk menghasilkan produk lain, material harus dibuang. Adapun produk tambahan, proses logistic harus menanganinya secara efektif dan efisien, menyangkut dan menyimpannya, bila produk tambahan tersebut dapat digunakan lagi atau didaur ulang, logistic mengatur transportasinya ke lokasi produksi atau lokasi daur ulang.

3.9.Kualitas

Secara definisi, Kualitas atau Mutu adalah tingkat baik atau buruknya suatu produk yang dihasilkan apakah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan ataupun kesesuaiannya terhadap kebutuhan. Sedangkan penilaian tentang baik atau buruknya kualitas suatu produk dapat ditentukan dalam 8 (delapan) dimensi kualitas yang diperkenalkan oleh seorang Ahli Pengendalian Kualitas yang bernama David A. Garvin pada tahun 1987. Delapan Dimensi Kualitas yang dikemukakan oleh David A. Garvin ini kemudian dikenal dengan 8 Dimensi Kualitas Garvin.

Kedelapan Dimensi Kualitas tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Performance (Kinerja)

Performance atau kinerja merupakan dimensi kualitas yang berkaitan dengan karakteristik utama suatu produk.

2. Features (Fitur)

Features atau fitur merupakan karakteristik pendukung atau pelengkap dari karakteristik utama suatu produk.

(18)

Reliability atau kehandalan adalah dimensi kualitas yang berhubungan dengan kemungkinan sebuah produk dapat bekerja secara memuaskan pada waktu dan kondisi tertentu.

4. Conformance (Kesesuaian)

Conformance adalah kesesuaian kinerja dan kualitas produk dengan standar yang diinginkan. Pada dasarnya, setiap produk memiliki standar ataupun spesifikasi yang telah ditentukan.

5. Durability (Ketahanan)

Durability ini berkaitan dengan ketahanan suatu produk hingga harus diganti. Durability ini biasanya diukur dengan umur atau waktu daya tahan suatu produk.

6. Serviceability

Serviceability adalah kemudahan layanan atau perbaikan jika dibutuhkan. Hal ini sering dikaitkan dengan layanan purna jual yang disediakan oleh produsen seperti ketersediaan suku cadang dan kemudahan perbaikan jika terjadi kerusakan serta adanya pusat pelayanan perbaikan (Service Center) yang mudah dicapai oleh konsumen.

7. Aesthetics (Estetika/keindahan)

Aesthetics adalah dimensi kualitas yang berkaitan dengan tampilan, bunyi, rasa maupun bau suatu produk.

8. Perceived Quality (Kesan Kualitas)

Perceived Quality adalah Kesan Kualitas suatu produk yang dirasakan oleh konsumen. dimensi kualitas ini berkaitan dengan persepsi konsumen terhadap kualitas sebuah produk ataupun merek.

Gambar

Gambar 3.1 gambaran aktivitas gudang

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud tempat adalah tempat menyimpan arsip-arsip yang harus disimpan oleh sesuatu badan pemerintah atau swasta.Tempat penyimpanan dapat berupa ruangan,bangunan atau

Hotel merupakan fasilitas yang yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat penginapan, namun juga dapat berfungsi untuk tujuan lain seperti menjalankan kegiatan

Orang (people) dalam pemasaran jasa, berfungsi sebagai penyedia jasa yang dapat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam ‘orang’ ini, berhubungan

Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa terdapat kesamaan yaitu mendefinisikan repository sebagai suatu istilah yang mengacu pada tempat penyimpanan dan merawat data,

Area pengiriman barang dipengaruhi oleh jenis dan ukuran kendaraan yang melakukan loading akan menentukan apakah diperlukan tempat khusus yang memungkinkan

1) Luas daerah tangkapan hujan dan kapasitas penyimpanan seringkali berukuran kecil atau terbatas, dan pada saat musim kering yang panjang tempat penyimpanan

Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa,

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan angkutan umum adalah pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan