SISTEM DIGESTI
olehPOKOK BAHASAN
•Pendahuluan
•Anatomi Fisiologi Sistem Digesti
•Mekanisme Pencernaan
DEFINISI DAN FUNGSI
Pencernaan
• Pemecahan makanan secara mekanik dan kimiawi menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel tubuh
Fungsi
• Mencerna dan menyerap makanan.
• Menyediakan makanan, air, elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna hingga siap diabsorbsi
Proses
• Pencernaan • Absorbsi • Metabolisme
Rongga dan Organ
• Rongga : mulut, farings, esophagus, lambung/gastrik, usus halus, usus besar • Organ pelengkap : gigi, lidah, kelenjar ludah, empedu, hati dan pankreas
PROSES PENCERNAAN DASAR
• kontraksi otot untuk mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan
1. Motilitas
• getah pencernaan disekresikan ke dalam saluran pencernaan oleh kelenjar eksokrin
2. Sekresi
• Menguraikan makanan dari struktur kompleks menjadi lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim system pencernaan
3. Pencernaan
• terjadi di usus halus; air, vitamin, elektrolit, hasil pencernaan dipindahkan dari lumen sal pencernaan ke darah atau limfe
AKTIVITAS DALAM SALURAN CERNA
• Ingesti :
• pengambilan makanan masuk ke saluran cerna
• Propulsi :
• menelan dan peristaltis
• Peristaltis :
• gerakan kontraksi dan relaksasi otot-otot pada dinding organ
• Digesti mekanik :
• mengunyah, mencampur, mengaduk makanan. Dilakukan oleh gigi. Makanan bercampur dengan saliva sebelum ditelan
• Digesti kimia :
• penguraian makanan/katabolic secara hidrolisis (molekul besar à kecil)
• Absorbsi :
• gerakan nutrient dari saluran cerna ke darah atau limpa
• Defekasi :
DINDING SALURAN PENCERNAAN
• Terletak di luar submucosa, tersusun lapisan jaringan otot polos & berkontraksi untuk menggerakkan material
• Lapisan tipis : (1) jaringan penyambung (pembuluh darah & jaringan adiposa ; (2) epitel gepeng selapis (mesotel)
• Lapisan dalam, mengandung jaringan ikat longgar, pembuluh darah, kelenjar & saraf. Fungsi : mengangkut nutrisi yg diserap
• Lapisan terdalam dinding, sebagian besar tersusun epitel yang menskresi enzim & mucus. Fungsi : menyerap nutrisi
Lapisan
Mukosa SubmukosaLapisan
Lapisan Otot Serosa
RONGGA MULUT (CAVUM ORIS)
Rongga permulaan system digesti
Berhubungan dengan bibir, pipi, palatum (keras/durum &
lunak/molle) dan lidah
Terdiri dari 2 bagian
Bag. Luar → Vestibula & bag dalam (dibatasi tulang maksila
& gigi)
Bag. Dalam → bersambung dengan orofaring
Fungsi Mengunyah makanan menjadilebih halus & lunak agar mudah ditelan serta dicerna
LIDAH
Suatu massa otot lurik yang diliputi oleh membrane mukosa.
• Sulcus terminalis, celah yang membagi lidah menjadi 2 bagian:
• 2/3 anterior pada rongga mulut
• 1/3 posterior pada orofaring
Fungsi
• Memegang dan mereposisi makanan selama dikunyah
• Mencampur makanan dengan saliva dan membentuk bolus
• Inisiasi menelan dan berbicara, mendorong makanan ke
• bagian belakang tenggorokan à memicu refleks menelan
KELENJAR SALIVA / LUDAH
Fungsi kelenjar ludah
• Mensekresi saliva/ludahFungsi ludah
• Membersihkan mulut
• Membasahi & melarutkan bahan kimia dalam makanan • Membantu membentuk bolus makanan → mudah ditelan • Mengandung enzim yang memecah makanan
• Mengandung zat antibakteri (lisozim) dan antibodi untuk membersihkan rongga mulut dan mencegah kerusakan gigi
Terdiri dari kelenjar ludah intrinsik dan ekstrinsik
• Kelenjar ludah intrinsik : kelenjar bukal, yang menyebar di mukosa mulut • Kelenjar ludah ekstrinsik : parotis, submandibularis, sublingualis
Kelenjar Parotis →
Kelenjar air liur dekat
telinga. Kelenjar ini
menghasilkan enzim Ptialin
Kelenjar Sublingualis
→ Kelenjar air liur
yang terletak
dibawah lidah.
Kelenjar Submandibula
→ Kelenjar air liur
yang terletak dibawah
rahang bawah.
LUDAH
Disekresi dari sel serosa dan mukosa kelejar
ludah, dikontrol oleh pusat saliva di medula
97-99,5% air, larutan hipoosmotik, sedikit asam, mengandung:
• Elektrolit: Na+, K+, Cl-, PO4 2-, HCO3
• Enzim pencernaan – amilase (menguraikan zat tepung menjadi
polisakarida dan maltose)
• Protein: mucin, lisosim, defensin, dan IgA
• Sisa metabolit: urea, asam urat
KLASIFIKASI GIGI
Dikelompokkan berdasarkan
bentuk dan fungsi:
Gigi seri.insisivus → memotong
Gigi taring/kanina → merobek
Premolar dan molar → menggiling, menghancurkan
Fungsi Gigi
Proses mastikasi (pengunyahan)
Makanan yang masuk dalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk
GIGI
Terdiri dari 2 kelompok: 1. Gigi sementara/susu 2. Gigi tetap Gigi sementara (20 gigi), muncul pada 6-24 bulan. Tiap rahang terdapat: • 4 gigi seri/insisivus • 2 gigi taring/kanina • 4 gigi geraham/molar • Gigi tetap (32 gigi), muncul pada 6-12 tahun. Tiap rahang terdapat:• 4 gigi seri/insisivus • 2 gigi taring/kanina
• 4 gigi geraham depan/premolar • 6 gigi gerham belakang/molar
STRUKTUR GIGI (1)
Mahkota
• bagian gigi di atas gingival (gusi)
Akar
• bagian gigi yang menempel pada tulang rahang
Leher
• penghubung mahkota dan akar
Enamel
• bahan rapuh terdiri dari kristal garam Ca &
hidroksiapatit, melapisi mahkota
Ligamen
periodontal
• melekatkan gigi pada alveolus rahang,
membentuk sambungan fibrosa yang disebut
gomphosis
STRUKTUR GIGI (2)
Pulpa
• jaringan penghubung, pembuluh darah dan saraf
Dentin
• menyelubungi rongga pulpa dan membentuk bagian
terbesar gigi. Dentin pada bagian mahkota tertutup
oleh email dan di bagian akar oleh sementum.
• terdiri dari 97% zat anorganik (terutama kalsium
fosfat) dan merupakan zat terkeras dalam tubuh.
Berfungsi untuk melindungi, tetapi dapat tererosi oleh
enzim dan asam yang diproduksi bakteri mulut dan
mengakibatkan karies gigi.
ESOFAGUS (KERONGKONGAN)
Tabung sepanjang 25 cm (10 inci) yang dimulai dari laringofaring dan turun di belakang trakea melalui mediastinum (rongga di antara paru-paru)
Dinding terdiri dari 4 lapis:
• Lapisan luar – lapisan jaringan ikat yang renggang
• Lapisan otot yang terdiri dari 2 lapis serabut otot (sirkular & longitudinal) buah lap submucosa
• Lapisan dalam – selaput lendir/mukosa
Makanan didorong ke esofagus menuju lambung secara peristaltis
• Dua otot lingkar (sfingter), otot lingkar esofagus atas di bagian atas esofagus dan otot lingkar kardia (otot lingkar esofagus bawah) di dasar esofagus, mengendalikan
STADIUM MENELAN (DEGLUTISI)
→
Dilakukan setelah
mengunyah
1.Fase bukal
• terjadi secara sadar di dalam mulut ketika lidah menggerakkan gumpalan makanan ke dalam faring.
2.Fase faring
• terjadi secara tidak sadar ketika makanan memasuki faring, sebagai berikut: langit-langit lunak dan tegak tertekuk ke atas menutup nasofaring untuk mencegah
masuknya makanan ke rongga hidung.
• Epiglotis, tulang rawan yang fleksibel di atas laring, menekuk ke bawah sementara laring naik.
• Akibatnya, lubang menuju laring tertutup, dan makanan hanya dapat masuk ke esofagus.
3.Fase esofagus
• terjadi secara tidak sadar di dalam esofagus.
• Otot lingkar esofagus, yang biasanya
tertutup, terbuka memungkinkan
makanan lewat ketika laring naik selama penelanan.
• Ketika makanan mencapai bagian bawah esofagus, otot lingkar kardia terbuka memungkinkan
makanan memasuki lambung.
LAMBUNG
Organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri rongga
abdomen di bawah diafragma
• Terdiri dari bagian kardia, fundus, bodi organ, dan bagian pilorus.
Lapisan lambung:
• Lapisan peritoneal luar: serosa
• Lapisan berotot: serabit longitudinal, serabut sirkular (membentuk otot sfingter),
serabut oblik
• Lapisan submucosa: pembuluh darah dan saluran limfe
• Lapisan mukosa: terdapat kerutan
BAGIAN-2 DARI GASTER
:
BAGIAN LAMBUNG
• adalah area di sekitar pertemuan esofagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus).
1. Bagian kardia
lambung
• adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus.
2. Fundus
• adalah bagian yang terdilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung.
• Tepi medial bodi lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil; tetapi lateral bodi lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
3. Bodi lambung
• lambung yang menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum. • Antrum pilorus mengarah ke mulut pilorus yang dikelilingi sfingter pilorus
muskular tebal.
FUNGSI LAMBUNG
• Penyimpanan makanan
• Menerima makanan, bekerja sebagai penampung sementara (jangka pendek)
• Produksi kimus
• Aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya kimus (massa homogen setengah cair, berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus) dan mendorongnya ke dalam duodenum.
• Digesti protein
• sekresi tripsin dan HCl. Mulai pencernaan protein, diubah menjadi pepton
• Produksi faktor intrinsik
• (glikoprotein yang disekresi sel parietal)
• Produksi mucus
• membentuk barrier 1 mm untuk melindungi lambung
• Absorbsi
DIGESTI DALAM LAMBUNG
• Menguraikan makanan
secara fisik dan kimia
• Menghantarkan kimus ke
dalam usus halus
• Secara enzimatik
mendisgesti protein (oleh
pepsin)
• Mensekresi faktor
intrinsik yang dibutuhkan
untuk absorbs vitamin B12
KELENJAR DALAM LAMBUNG
• Kelenjar gastrik kardia dan
pylorus
sekresi mukus alkali
• Kelenjar gastrik
antrum pilorik sekresi hormon peptida (mucus dan gastrin) • Kelenjar fundus
dan badan gastrik → berbagai sel sekretori:
• Mucus neck cell → sekresi mukus
• Parietal cell → sekresi HCl dan faktor intrinsik
• Chief cell (zimogenik) → sekresi pepsinogen. Pepsinogen diubah menjadi pepsin oleh HCl dan pepsin itu sendiri melalui mekanisme umpan balik positif
• Enteroendocrine cell → sekresi gastrin, endorphin, histamin, serotonin, kolesitokinin dan somatostatin à ke lamina propria
SEKRESI MUKUS
• Melindungi permukaan mukosa
lambung yang berasal dari sel
epitel permukaan dan sel leher
mukosa
• Berfungsi sebagai sawar
protektif untuk mengatasi
beberapa bentuk cedera
terhadap mukosa lambung
• Melindungi dinding lambung dari
pencernaan-diri (self digestion)
karena pepsin dihambat apabila
berkontak dengan lapisan mucus
• Bersifat alkalis – melindungi
lambung dari cedera asam
dengan menetralisir HCl yang
terdapat di dekat mukosa
SEKRESI HCI
• Diproduksi oleh sel-sel parietal à
menyebabkan pH lambung < 2
• Mengaktifkan enzim pepsinogen
menjadi enzim aktif pepsin dan
membentuk lingkungan asam yang
optimal untuk aktivitas pepsin
• Membantu penguraian serat otot
dan jaringan ikat, sehingga
partikel makanan yang berukuran
besar dapat dipecah menjadi
partikel kecil (denaturasi protein)
• Bersama dengan lisozim air liur
mematikan sebagian besar
mikroorganisme yang masuk
bersama makanan
SEKRESI PEPSINOGEN
• Pepsinogen dibentuk di sitoplasma sel utama didalam vesikel sekretorik (granula zymogen)
• Ketika disekresikan ke dalam lambung, pepsinogen diuraikan oleh HCl menjadi enzim bentuk aktif, pepsin
• Setelah terbentuk, pepsin bekerja untuk menghasilkan lebih banyak pepsinogen. Mekanisme suatu bentuk aktif enzim untuk mengaktifkan molekul enzim yang sama disebut proses otokatalitik
• Pepsin dapat mencerna protein dengan memecah asam amino tertentu untuk menghasilkan rantai peptida
• Pengaktifan pepsinogen tidak terjadi sampai enzim tersebut mencapai lumen dan berkontak dengan HCl. Hal ini terjadi untuk mencegah pepsin mencerna struktur sel tempat pepsin dihasilkan
SEKRESI FAKTOR INTRINSIK
Suatu produk
sekretorik sel
parietal selain
HCl, penting
untuk
penyerapan
vitamin B12
Vitamin B12
diperlukan
untuk
pembentukan
sel darah
merah
Apabila tidak
terdapat faktor
intrinsik, Vitamin
B12 tidak
dapat diserap
→ produksi
eritrosit
terganggu
→
anemia
pernisiosa
REGULASI SEKRESI ASAM LAMBUNG (HCI)
• Reseptor asetilkolin, gastrin, dan histamin → menstimulasi produksi asam lambung
• Reseptol PGE2 dan I2 → menginhibisi produksi asam lambung
• Sel
parietal
• hormone di lambung dan duodenum à respon ingesti makanan
•Gastrin
• dilepaskan dari sel di mukosa lambung dan berdifusi ke sel parietal, suatu stimulan asam kuat yang diproduksi dan disimpan dalam jumlah besar di mukosa. Secara normal tidak disekresikan
Histamin
• enzim proteolitik à mencerna protein
PENGATURAN SEKRESI LAMBUNG
• Mekanisme neural dan hormonal mengatur
pengeluaran cairan lambung
• Mekanisme stimulasi dan inhibisi terjadi dalam 3
fase:
• Fase sefalik (reflex) → sebelum makanan masuk
• Fase gastrik
→ makanan masuk ke lambung
FASE SEFALIK
→ MELALUI SARAF FAGUS
Mengacu pada peningkatan sekresi HCl dan pepsinogen yang terjadi secara cepat sebagai
respon terhadap rangsangan yang bekerja pada kepala bahkan sebelum makanan
mencapai lambung
Eksitasi mencakup:
• Melihat dan memikirkan makanan • Stimulasi reseptor dan bau
• Menuju hipotalamus, medulla oblongata (nucleus vagus) → stimulasi kelenjar lambung (HCl dan pepsinogen)
Inhibisi mencakup:
• Hilangnya nafsu makan dan depresi
FASE GASTRIK
Terjadi ketika makanan sudah berada di dalam lambung
Eksitasi mencakup:
• Distensi lambung
• Aktivasi kemoreseptor oleh peptide, kafein, dan peningkatan pH
• Pelepasan gastrin ke dalam darah à peningkatan pelepasan HCl
Inhibisi mencakup:
• pH <2
FASE INTESTINAL
• Fase
eksitasi
• pH rendah; secara parsial makanan
yang terdigesti masuk ke duodenum dan
mendorong aktivitas kelenjar gastrin
melalui gastrin intestinal
• Fase inhibisi
(reflex
enterogastric)
• Distensi duodenum, keberadaan khimus
berlemak, asam atau hipertonis, dan
atau iritan dalam duodenum
AKTIVASI KONTRAKSI LAMBUNG
Motilitas lambung bersifat kompleks dan dikontrol
oleh beberapa faktor:
1. Pengisian lambung (gastric filling)
2. Penyimpanan lambung (gastric storage)
3. Pencampuran lambung (gastric mixing)
4. Pengosongan lambung (gastric emptying)
PENGISIAN LAMBUNG
• Dalam keadaan kosong, volume lambung ± 50 mL, namun dapat mengembang dengan daya tampung lambung ± 1L
• Tekanan dalam lambung tetap rendah sampai mendekati daya tamping 1L → peran dari kelenturan otot polos
lambung memungkinkan ukurannya berubah pada tekanan yang tetap
• Plastisitas – kemampuan intrinsik otot polos untuk memberikan respon tekanan-relaksasi
• Respon yang dimediasi oleh reflex:
• Relaksasi reseptif – makanan berjalan melalui esophagus, relaksasi otot lambung
• Relaksasi adaptif – lambung dilatasi pada saat terisi
PENYIMPANAN LAMBUNG
• Gelombang peristaltik bergerak ke pylorus dengan kecepatan 3 gelombang/menit
• Ritme eletrikal dasar ini diatus oleh sel pacemaker (sel Cajal) pada fundus → mengatur kecepatan kontraksi
• Sel tersebut menghasilkan
potensial gelombang lambat yang menyapu ke bawah di sepanjang lambung menuju sfingter pylorus
• Gelombang peristaltik
menyebar ke seluruh fundus dan korpus lalu ke antrum dan sfingter pylorus.
• Lapisan otot di fundus dan korpus tipis sehingga kontraksi lemah. Saat mencapai antrum, gelombang menjadi lebih kuat karena otot di antrum yang tebal.
PENCAMPURAN LAMBUNG
• Berlangsung di antrum yang berotot tebal → peristaltic kuat
• Kontraksi peristaltic lambung yang kuat merupakan penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung menghasilkan kimus
• Gelombang peristaltic di antrum mendorong kimus ke arah sfingter pylorus
• Lubang sfingter pylorus cukup besar untuk air dan cairan lain lewat tetapi tidak cukup untuk kimus. Dari 30ml kimus yang ditampung oleh antrum, hanya beberapa milliliter yang dapat melalui sfingter
• Kimus akan:
• Dihantarkan sejumlah kecil ke duodenum • Mendorong kembali ke lambung untuk
pencampuran lebih lanjut
Gerakan tersebut disebut dengan retropulsi, menyebabkan kimus bercampur rata di antrum
PENGOSONGAN LAMBUNG
Pengosongan lambung diatur
oleh:
• Refleks enterogastrik neural
• Mekanisme hormonal (enterogastrone)
• Mekanisme ini menginhibisi
sekresi lambung dan pengisian
duodenum
• Kimus kaya karbohidrat
secara cepat bergerak melalui
duodenum
• Kimus berlemak secara
lambat dicerna sehingga lebih
lama tinggal di lambung
FAKTOR PENGARUH PENGOSONGAN LAMBUNG
• Jumlah kimus di lambung
• Derajat keenceran kimus
• Kesiapan duodenum menerima kimus (lemak, asam, hipertonisitas, peregangan).
Pengaruh amilase air liur yang ikut tertelan
Pengaruh peristaltic yang kuat mencampur makanan dengan getah lambung
PANKREAS
• Berada dekat dengan kurvatura besar lambung
• Bagian kepala dikelilingi oleh duodenum & ekor berbatasan
dengan limpa
• Fungsi
eksokrin
• Mensekresi cairan pankreatik yang memecah makanan
• Sel asinus (bagian dari sel sekretori) mengandung granul zymogen dengan enzim pencernaan
• Fungsi
endokrin
Getah Pankreas Pankreas mengandung :
tripsinogen, oleh enterokinase
akan diaktifkan menjadi tripsin,
yang selanjutnya berfungsi untuk
memecah pepton menjadi peptida
dan asam-asam amino.
amilase pankreas (diastase),
memecah amilum menjadi
disakarida
lipase pankreas (steapsin),
memecah emulsi lemak menjadi
asam lemak dan gliserol
natrium hidrokarbonat (NaHC0
3)
untuk menciptakan lingkungan pH
basa, sehingga ketiga enzim yang
dihasilkan pankreas akan bekerja
dengan baik
-
Enzym dinding usus halus mencerna bahan makanan menjadi sari-sari
makanan
KOMPOSISI & FUNGSI CAIRAN PANKREATIK
• Larutan air mengandung enzim dan elektrolit:
• Menetralkan kimus yang asam
• Memberikan lingkungan optimal untuk ensim pankreatik
• Mengandung natrium bikarbonat
→ menetralkan cairan asam yang datang dari
lambung
→ melindungi duodenum dari kerusakan oleh asam
• Bagian eksokrin dari pancreas terdiri dari sel sekretorik yang
berhubungan dengan ductus yang akhirnya bermuara ke duodenum
• Seperti pepsinogen, enzim pankreas aktif bila diperlukan: enzim proteolitik (untuk
pencernaan protein), amilase pancreas (pencernaan karbohidrat), lipase pancreas
(pencernaan lemak)
EKSOKRIN PANKREAS
Enzim proteolitik pankreas • Mensekresi trypsinogen,
kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase dalam bentuk inaktif • Setelah mencapai
duodenum, trypsinogen
diaktifkan oleh enterokinase → tripsin • Tripsin mengaktifkan: • Kimotripsinogen → kimotripsin • Prokarbiksipeptidase → karboksipeptidase Amilase pankreas • Berperan dalam pencernaan karbohidrat dengan mengubah polisakarida menjadi disakarida
• Amilase disekresikan dalam bentuk aktif karena amilase tidak membahayakan sel skretorik Lipase pankreas • Bertanggung jawab mencerna lemak • Menghidrolisis trigliserida makanan menjadi
monogliserida dan asam lemak bebas
• Lipase disekresikan dalam bentuk aktif
USUS HALUS
• • Setelah isi lumen meninggalkan usus halus, tidak terjadi lagi pencernaan walaupun usus besar dapat menyerap sejumlah kecil garam dan air
• • Panjang 6,3 m, diameter 2,5cm • Dibagi menjadi 3 bagian:
duodenum, jejunum, ileum
Tembat berlangsungnya sebagian besar
pencernaan dan penyerapan
• Saat masuk duodenum: • Karbohidrat dan protein
sebagian dicerna • Pencernaan di usus halus
• Kimus dilepaskan perlahan ke duodenum
• Hipertonis dengan pH menurun → pencampuran diperlukan → untuk proses pencernaan
• Absorbsi nutrisi terjadi disini
Pencernaan pada usus halus
USUS BESAR
Usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki Panjang sekitar 1,5 meter dan berbentuk seperti huruf “U” terbalik
Dibagi menjadi 3 daerah yaitu
• (a) Kolon Asenden • (b) Kolon Transversum • (c) Kolon Desenden
Fungsi kolon:
• Menyerap air selama proses pencernaan
• Tempat dihasilkannya vitamin K, Biotin sebagai hasil symbiosis dengan bakteri usus (E.coli) • Membentuk massa feses
• Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh
Usus besar mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses.
• 1. Air mencapai 75% sampai 80% feses. Sepertiga materi padatnya adalah bakteri dan sisanya yang 2% sampai 3% adalah nitrogen, zat sisa organik dan anorganik dari sekresi pencernaan, serta mukus dan lemak.
• 2. Feses juga mengandung sejumlah materi kasar, atau serat dan selulosa yang tidak tercerna. Warna coklat berasal dari pigmen empedu; bau berasal dari kerja bakteri.
HATI (HEPAR)
Kelenjar terbesar diantara kelenjar pencernaan lainnya (saliva dan pancreas). Organ terbesar pada tubuh setelah kulit.
• Terletak dalam rongga abdomen di bawah diafragma. Sebagian besar berupa darah (sekitar 70%) berasal darivena porta. • Melalui vena porta, semua zat yang diabsorpsi melalui usus mencapai hati kecuali asam lemak, yang ditranspor melalui
pembuluh limfe.
Hati tersusun atas sel-sel hati yang disebut hepatosit. Sel-sel epitel ini berkelompok dan saling
berhubungan dalam susunan radier (menjari) membentuk suatu bangunan yang disebut lobulus hati.
• Pada hepatosit dibatasi oleh sinusoid yang berasal darii pinggir lobulus. • Pada sinusoid juga mengandung sel-sel fagoist yang disebut Sel Kupffer
• Hepatosit banyak mengandung inklusi glikogen yang merupakan depot penyimpanan glukosa dan akan dimobilisasi apabila kadar glukosa darah turun di bawah normal.
Sel hati merupakan sel yang paling serba guna dalam tubuh. Ia merupakan sel dengan fungsi endokrin dan eksokrin, dan mensintesis (menyimpan) dan membongkar zat-zat tertentu, dan mendetoksikasi.
SUPLAI DARAH HATI
• Berperan membawa darah dari usus ke hati, dengan
demikian darah ini banyak mengandung sari-sari makanan. • Vena porta bercabang → membentuk Vena sentralis
• Vena sentralis → membentuk 2 vena hepatica (vena cava inferior)
Sistem vena
porta hepatica
(VPH)
• Memberi darah yang banyak mengandung oksigen (oksigenated) ke hepatosit.
• Arteri hepatica bercabang menjadi arteri interlobularis; sebagian memperdarahi struktur-struktur saluran portal dan lainnya berakhir langsung dalam sinusoid-sinusoid, sehingga mempermudah pencampuran darah arteriel dan darah venosa porta.
HATI (HEPAR) DAN AKTIVITAS HEPATOSIT
Sintesis Protein
• Sel-sel hati, selain mensintesis protein untuk kebutuhannya
• sendiri, juga menghasilkan berbagai protein untuk dikeluarkan plasma darah seperti: albumin, protrombin, dan fibrinogen. Sekitar 5% protein yang dikeluarkan oleh hati dihasilkan oleh sel-sel sistem makrofag (sel Kupffer).
Sekresi Empedu • Sekresi asam-asam empedu, sekitar 90% zat-zat ini berasal dari absorpsilumen usus dan sisnya 10% disintesis oleh hepotosit Penyimpanan
metabolit-metabolit
• Lemak dan karbohidrat disimpan dalam hati dalam bentuk lemak dan glikogen. Hati juga berperanan sebagai tempat penyimpanan utama vitamin-vitamin.
Fungsi metabolic • Hepatosit bertanggung jawab pada proses glukoneogenesis. Merupakan tempat utama deaminasi asam amino, menghasilkan pembentukan urea. Detoksifikasi dan
EMPEDU
Deskripsi• • Disekresi secara kontinyu oleh hati • • Tidak mengandung enzim pencernaan
• • Garam2 empedu mengemulsikan globul lemak → memudahkan pencernaannya oleh lipase
• Transpor produk akhir dari metabolisme lemak ke villi usus → dapat diserap ke dalam pembuluh limfe
Komposisi
• • Warna kuning-hijau, larutan alkali mengandung garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, lemak netral, fosfolipid dan eletrolit
• • Garam empedu adalah derivat kolesterol yang • • Mengemulsi lemak
• • Memfasilitasi absorbs lemak dan kolesterol • • Membantu solubilisasi kolesterol
• • Sirkulasi enterohepatic mendaur ulang garam empedu
• • Pigmen empedu yang utama adalah bilirubin, produk buangan dari heme Kantung Empedu
• • Kantung hijau pada permukaan ventral hati, berdinding tipis
• • Menyimpan dan mengkonstentrasi empedu dengan mengabsorbsi air dan ion2nya
• • Melepaskan empedu melalui saluran sistis, yang mengalir ke saluran empedu
REKTUM DAN ANUS
Apabila feses akan
dibuang, maka otot
spinkter (otot polos
& lurik) rectum akan
mengatur
pembukaan dan
penutupan anus
Sebelum dibuang
lewat anus, feses
ditampung terlebih
dahulu pada rectum
Merupakan lubang
tempat
pembuangan feses
dari tubuh
Anus
Proses Defekasi Usus Besar
Proses penyerapan air & pembentukan feses Usus Halus Proses Absorbsi Lambung Proses Digesti Kerongkongan Proses Deglutisi Mulut