• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM DIGESTI. oleh Rismawati Pangestika, S.Si., M.P.H.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM DIGESTI. oleh Rismawati Pangestika, S.Si., M.P.H."

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM DIGESTI

oleh

(2)

POKOK BAHASAN

•Pendahuluan

•Anatomi Fisiologi Sistem Digesti

•Mekanisme Pencernaan

(3)
(4)

DEFINISI DAN FUNGSI

Pencernaan

• Pemecahan makanan secara mekanik dan kimiawi menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel tubuh

Fungsi

• Mencerna dan menyerap makanan.

• Menyediakan makanan, air, elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna hingga siap diabsorbsi

Proses

• Pencernaan • Absorbsi • Metabolisme

Rongga dan Organ

• Rongga : mulut, farings, esophagus, lambung/gastrik, usus halus, usus besar • Organ pelengkap : gigi, lidah, kelenjar ludah, empedu, hati dan pankreas

(5)

PROSES PENCERNAAN DASAR

• kontraksi otot untuk mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan

1. Motilitas

• getah pencernaan disekresikan ke dalam saluran pencernaan oleh kelenjar eksokrin

2. Sekresi

• Menguraikan makanan dari struktur kompleks menjadi lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim system pencernaan

3. Pencernaan

• terjadi di usus halus; air, vitamin, elektrolit, hasil pencernaan dipindahkan dari lumen sal pencernaan ke darah atau limfe

(6)

AKTIVITAS DALAM SALURAN CERNA

• Ingesti :

• pengambilan makanan masuk ke saluran cerna

• Propulsi :

• menelan dan peristaltis

• Peristaltis :

• gerakan kontraksi dan relaksasi otot-otot pada dinding organ

• Digesti mekanik :

• mengunyah, mencampur, mengaduk makanan. Dilakukan oleh gigi. Makanan bercampur dengan saliva sebelum ditelan

• Digesti kimia :

• penguraian makanan/katabolic secara hidrolisis (molekul besar à kecil)

• Absorbsi :

• gerakan nutrient dari saluran cerna ke darah atau limpa

• Defekasi :

(7)

DINDING SALURAN PENCERNAAN

• Terletak di luar submucosa, tersusun lapisan jaringan otot polos & berkontraksi untuk menggerakkan material

• Lapisan tipis : (1) jaringan penyambung (pembuluh darah & jaringan adiposa ; (2) epitel gepeng selapis (mesotel)

• Lapisan dalam, mengandung jaringan ikat longgar, pembuluh darah, kelenjar & saraf. Fungsi : mengangkut nutrisi yg diserap

• Lapisan terdalam dinding, sebagian besar tersusun epitel yang menskresi enzim & mucus. Fungsi : menyerap nutrisi

Lapisan

Mukosa SubmukosaLapisan

Lapisan Otot Serosa

(8)
(9)
(10)

RONGGA MULUT (CAVUM ORIS)

Rongga permulaan system digesti

Berhubungan dengan bibir, pipi, palatum (keras/durum &

lunak/molle) dan lidah

Terdiri dari 2 bagian

Bag. Luar → Vestibula & bag dalam (dibatasi tulang maksila

& gigi)

Bag. Dalam → bersambung dengan orofaring

Fungsi Mengunyah makanan menjadilebih halus & lunak agar mudah ditelan serta dicerna

(11)
(12)

LIDAH

Suatu massa otot lurik yang diliputi oleh membrane mukosa.

• Sulcus terminalis, celah yang membagi lidah menjadi 2 bagian:

• 2/3 anterior pada rongga mulut

• 1/3 posterior pada orofaring

Fungsi

• Memegang dan mereposisi makanan selama dikunyah

• Mencampur makanan dengan saliva dan membentuk bolus

• Inisiasi menelan dan berbicara, mendorong makanan ke

• bagian belakang tenggorokan à memicu refleks menelan

(13)

KELENJAR SALIVA / LUDAH

Fungsi kelenjar ludah

• Mensekresi saliva/ludah

Fungsi ludah

• Membersihkan mulut

• Membasahi & melarutkan bahan kimia dalam makanan • Membantu membentuk bolus makanan → mudah ditelan • Mengandung enzim yang memecah makanan

• Mengandung zat antibakteri (lisozim) dan antibodi untuk membersihkan rongga mulut dan mencegah kerusakan gigi

Terdiri dari kelenjar ludah intrinsik dan ekstrinsik

• Kelenjar ludah intrinsik : kelenjar bukal, yang menyebar di mukosa mulut • Kelenjar ludah ekstrinsik : parotis, submandibularis, sublingualis

(14)

Kelenjar Parotis →

Kelenjar air liur dekat

telinga. Kelenjar ini

menghasilkan enzim Ptialin

Kelenjar Sublingualis

→ Kelenjar air liur

yang terletak

dibawah lidah.

Kelenjar Submandibula

→ Kelenjar air liur

yang terletak dibawah

rahang bawah.

(15)

LUDAH

Disekresi dari sel serosa dan mukosa kelejar

ludah, dikontrol oleh pusat saliva di medula

97-99,5% air, larutan hipoosmotik, sedikit asam, mengandung:

• Elektrolit: Na+, K+, Cl-, PO4 2-, HCO3

• Enzim pencernaan – amilase (menguraikan zat tepung menjadi

polisakarida dan maltose)

• Protein: mucin, lisosim, defensin, dan IgA

• Sisa metabolit: urea, asam urat

(16)

KLASIFIKASI GIGI

Dikelompokkan berdasarkan

bentuk dan fungsi:

Gigi seri.insisivus → memotong

Gigi taring/kanina → merobek

Premolar dan molar → menggiling, menghancurkan

Fungsi Gigi

Proses mastikasi (pengunyahan)

Makanan yang masuk dalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk

(17)
(18)

GIGI

Terdiri dari 2 kelompok: 1. Gigi sementara/susu 2. Gigi tetap Gigi sementara (20 gigi), muncul pada 6-24 bulan. Tiap rahang terdapat: • 4 gigi seri/insisivus • 2 gigi taring/kanina • 4 gigi geraham/molar • Gigi tetap (32 gigi), muncul pada 6-12 tahun. Tiap rahang terdapat:

• 4 gigi seri/insisivus • 2 gigi taring/kanina

• 4 gigi geraham depan/premolar • 6 gigi gerham belakang/molar

(19)

STRUKTUR GIGI (1)

Mahkota

• bagian gigi di atas gingival (gusi)

Akar

• bagian gigi yang menempel pada tulang rahang

Leher

• penghubung mahkota dan akar

Enamel

• bahan rapuh terdiri dari kristal garam Ca &

hidroksiapatit, melapisi mahkota

Ligamen

periodontal

• melekatkan gigi pada alveolus rahang,

membentuk sambungan fibrosa yang disebut

gomphosis

(20)

STRUKTUR GIGI (2)

Pulpa

• jaringan penghubung, pembuluh darah dan saraf

Dentin

• menyelubungi rongga pulpa dan membentuk bagian

terbesar gigi. Dentin pada bagian mahkota tertutup

oleh email dan di bagian akar oleh sementum.

Email

• terdiri dari 97% zat anorganik (terutama kalsium

fosfat) dan merupakan zat terkeras dalam tubuh.

Berfungsi untuk melindungi, tetapi dapat tererosi oleh

enzim dan asam yang diproduksi bakteri mulut dan

mengakibatkan karies gigi.

(21)

ESOFAGUS (KERONGKONGAN)

Tabung sepanjang 25 cm (10 inci) yang dimulai dari laringofaring dan turun di belakang trakea melalui mediastinum (rongga di antara paru-paru)

Dinding terdiri dari 4 lapis:

• Lapisan luar – lapisan jaringan ikat yang renggang

• Lapisan otot yang terdiri dari 2 lapis serabut otot (sirkular & longitudinal) buah lap submucosa

• Lapisan dalam – selaput lendir/mukosa

Makanan didorong ke esofagus menuju lambung secara peristaltis

• Dua otot lingkar (sfingter), otot lingkar esofagus atas di bagian atas esofagus dan otot lingkar kardia (otot lingkar esofagus bawah) di dasar esofagus, mengendalikan

(22)

STADIUM MENELAN (DEGLUTISI)

Dilakukan setelah

mengunyah

1.Fase bukal

• terjadi secara sadar di dalam mulut ketika lidah menggerakkan gumpalan makanan ke dalam faring.

2.Fase faring

• terjadi secara tidak sadar ketika makanan memasuki faring, sebagai berikut: langit-langit lunak dan tegak tertekuk ke atas menutup nasofaring untuk mencegah

masuknya makanan ke rongga hidung.

• Epiglotis, tulang rawan yang fleksibel di atas laring, menekuk ke bawah sementara laring naik.

• Akibatnya, lubang menuju laring tertutup, dan makanan hanya dapat masuk ke esofagus.

3.Fase esofagus

• terjadi secara tidak sadar di dalam esofagus.

• Otot lingkar esofagus, yang biasanya

tertutup, terbuka memungkinkan

makanan lewat ketika laring naik selama penelanan.

• Ketika makanan mencapai bagian bawah esofagus, otot lingkar kardia terbuka memungkinkan

makanan memasuki lambung.

(23)
(24)

LAMBUNG

Organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri rongga

abdomen di bawah diafragma

• Terdiri dari bagian kardia, fundus, bodi organ, dan bagian pilorus.

Lapisan lambung:

• Lapisan peritoneal luar: serosa

• Lapisan berotot: serabit longitudinal, serabut sirkular (membentuk otot sfingter),

serabut oblik

• Lapisan submucosa: pembuluh darah dan saluran limfe

• Lapisan mukosa: terdapat kerutan

(25)

BAGIAN-2 DARI GASTER

:

(26)

BAGIAN LAMBUNG

• adalah area di sekitar pertemuan esofagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus).

1. Bagian kardia

lambung

• adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus.

2. Fundus

• adalah bagian yang terdilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung.

• Tepi medial bodi lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil; tetapi lateral bodi lambung yang konveks disebut kurvatur besar.

3. Bodi lambung

• lambung yang menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum. • Antrum pilorus mengarah ke mulut pilorus yang dikelilingi sfingter pilorus

muskular tebal.

(27)

FUNGSI LAMBUNG

• Penyimpanan makanan

• Menerima makanan, bekerja sebagai penampung sementara (jangka pendek)

• Produksi kimus

• Aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya kimus (massa homogen setengah cair, berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus) dan mendorongnya ke dalam duodenum.

• Digesti protein

• sekresi tripsin dan HCl. Mulai pencernaan protein, diubah menjadi pepton

• Produksi faktor intrinsik

• (glikoprotein yang disekresi sel parietal)

• Produksi mucus

• membentuk barrier 1 mm untuk melindungi lambung

• Absorbsi

(28)

DIGESTI DALAM LAMBUNG

• Menguraikan makanan

secara fisik dan kimia

• Menghantarkan kimus ke

dalam usus halus

• Secara enzimatik

mendisgesti protein (oleh

pepsin)

• Mensekresi faktor

intrinsik yang dibutuhkan

untuk absorbs vitamin B12

(29)

KELENJAR DALAM LAMBUNG

• Kelenjar gastrik kardia dan

pylorus

sekresi mukus alkali

• Kelenjar gastrik

antrum pilorik sekresi hormon peptida (mucus dan gastrin) • Kelenjar fundus

dan badan gastrik → berbagai sel sekretori:

• Mucus neck cell → sekresi mukus

• Parietal cell → sekresi HCl dan faktor intrinsik

• Chief cell (zimogenik) → sekresi pepsinogen. Pepsinogen diubah menjadi pepsin oleh HCl dan pepsin itu sendiri melalui mekanisme umpan balik positif

• Enteroendocrine cell → sekresi gastrin, endorphin, histamin, serotonin, kolesitokinin dan somatostatin à ke lamina propria

(30)

SEKRESI MUKUS

• Melindungi permukaan mukosa

lambung yang berasal dari sel

epitel permukaan dan sel leher

mukosa

• Berfungsi sebagai sawar

protektif untuk mengatasi

beberapa bentuk cedera

terhadap mukosa lambung

• Melindungi dinding lambung dari

pencernaan-diri (self digestion)

karena pepsin dihambat apabila

berkontak dengan lapisan mucus

• Bersifat alkalis – melindungi

lambung dari cedera asam

dengan menetralisir HCl yang

terdapat di dekat mukosa

(31)

SEKRESI HCI

• Diproduksi oleh sel-sel parietal à

menyebabkan pH lambung < 2

• Mengaktifkan enzim pepsinogen

menjadi enzim aktif pepsin dan

membentuk lingkungan asam yang

optimal untuk aktivitas pepsin

• Membantu penguraian serat otot

dan jaringan ikat, sehingga

partikel makanan yang berukuran

besar dapat dipecah menjadi

partikel kecil (denaturasi protein)

• Bersama dengan lisozim air liur

mematikan sebagian besar

mikroorganisme yang masuk

bersama makanan

(32)

SEKRESI PEPSINOGEN

• Pepsinogen dibentuk di sitoplasma sel utama didalam vesikel sekretorik (granula zymogen)

• Ketika disekresikan ke dalam lambung, pepsinogen diuraikan oleh HCl menjadi enzim bentuk aktif, pepsin

• Setelah terbentuk, pepsin bekerja untuk menghasilkan lebih banyak pepsinogen. Mekanisme suatu bentuk aktif enzim untuk mengaktifkan molekul enzim yang sama disebut proses otokatalitik

• Pepsin dapat mencerna protein dengan memecah asam amino tertentu untuk menghasilkan rantai peptida

• Pengaktifan pepsinogen tidak terjadi sampai enzim tersebut mencapai lumen dan berkontak dengan HCl. Hal ini terjadi untuk mencegah pepsin mencerna struktur sel tempat pepsin dihasilkan

(33)

SEKRESI FAKTOR INTRINSIK

Suatu produk

sekretorik sel

parietal selain

HCl, penting

untuk

penyerapan

vitamin B12

Vitamin B12

diperlukan

untuk

pembentukan

sel darah

merah

Apabila tidak

terdapat faktor

intrinsik, Vitamin

B12 tidak

dapat diserap

→ produksi

eritrosit

terganggu

anemia

pernisiosa

(34)

REGULASI SEKRESI ASAM LAMBUNG (HCI)

• Reseptor asetilkolin, gastrin, dan histamin → menstimulasi produksi asam lambung

• Reseptol PGE2 dan I2 → menginhibisi produksi asam lambung

• Sel

parietal

• hormone di lambung dan duodenum à respon ingesti makanan

•Gastrin

• dilepaskan dari sel di mukosa lambung dan berdifusi ke sel parietal, suatu stimulan asam kuat yang diproduksi dan disimpan dalam jumlah besar di mukosa. Secara normal tidak disekresikan

Histamin

• enzim proteolitik à mencerna protein

(35)

PENGATURAN SEKRESI LAMBUNG

• Mekanisme neural dan hormonal mengatur

pengeluaran cairan lambung

• Mekanisme stimulasi dan inhibisi terjadi dalam 3

fase:

• Fase sefalik (reflex) → sebelum makanan masuk

• Fase gastrik

→ makanan masuk ke lambung

(36)

FASE SEFALIK

→ MELALUI SARAF FAGUS

Mengacu pada peningkatan sekresi HCl dan pepsinogen yang terjadi secara cepat sebagai

respon terhadap rangsangan yang bekerja pada kepala bahkan sebelum makanan

mencapai lambung

Eksitasi mencakup:

• Melihat dan memikirkan makanan • Stimulasi reseptor dan bau

• Menuju hipotalamus, medulla oblongata (nucleus vagus) → stimulasi kelenjar lambung (HCl dan pepsinogen)

Inhibisi mencakup:

• Hilangnya nafsu makan dan depresi

(37)

FASE GASTRIK

Terjadi ketika makanan sudah berada di dalam lambung

Eksitasi mencakup:

• Distensi lambung

• Aktivasi kemoreseptor oleh peptide, kafein, dan peningkatan pH

• Pelepasan gastrin ke dalam darah à peningkatan pelepasan HCl

Inhibisi mencakup:

• pH <2

(38)

FASE INTESTINAL

• Fase

eksitasi

• pH rendah; secara parsial makanan

yang terdigesti masuk ke duodenum dan

mendorong aktivitas kelenjar gastrin

melalui gastrin intestinal

• Fase inhibisi

(reflex

enterogastric)

• Distensi duodenum, keberadaan khimus

berlemak, asam atau hipertonis, dan

atau iritan dalam duodenum

(39)

AKTIVASI KONTRAKSI LAMBUNG

Motilitas lambung bersifat kompleks dan dikontrol

oleh beberapa faktor:

1. Pengisian lambung (gastric filling)

2. Penyimpanan lambung (gastric storage)

3. Pencampuran lambung (gastric mixing)

4. Pengosongan lambung (gastric emptying)

(40)

PENGISIAN LAMBUNG

• Dalam keadaan kosong, volume lambung ± 50 mL, namun dapat mengembang dengan daya tampung lambung ± 1L

• Tekanan dalam lambung tetap rendah sampai mendekati daya tamping 1L → peran dari kelenturan otot polos

lambung memungkinkan ukurannya berubah pada tekanan yang tetap

• Plastisitas – kemampuan intrinsik otot polos untuk memberikan respon tekanan-relaksasi

• Respon yang dimediasi oleh reflex:

• Relaksasi reseptif – makanan berjalan melalui esophagus, relaksasi otot lambung

• Relaksasi adaptif – lambung dilatasi pada saat terisi

(41)

PENYIMPANAN LAMBUNG

• Gelombang peristaltik bergerak ke pylorus dengan kecepatan 3 gelombang/menit

• Ritme eletrikal dasar ini diatus oleh sel pacemaker (sel Cajal) pada fundus → mengatur kecepatan kontraksi

• Sel tersebut menghasilkan

potensial gelombang lambat yang menyapu ke bawah di sepanjang lambung menuju sfingter pylorus

• Gelombang peristaltik

menyebar ke seluruh fundus dan korpus lalu ke antrum dan sfingter pylorus.

• Lapisan otot di fundus dan korpus tipis sehingga kontraksi lemah. Saat mencapai antrum, gelombang menjadi lebih kuat karena otot di antrum yang tebal.

(42)

PENCAMPURAN LAMBUNG

• Berlangsung di antrum yang berotot tebal → peristaltic kuat

• Kontraksi peristaltic lambung yang kuat merupakan penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung menghasilkan kimus

• Gelombang peristaltic di antrum mendorong kimus ke arah sfingter pylorus

• Lubang sfingter pylorus cukup besar untuk air dan cairan lain lewat tetapi tidak cukup untuk kimus. Dari 30ml kimus yang ditampung oleh antrum, hanya beberapa milliliter yang dapat melalui sfingter

• Kimus akan:

• Dihantarkan sejumlah kecil ke duodenum • Mendorong kembali ke lambung untuk

pencampuran lebih lanjut

Gerakan tersebut disebut dengan retropulsi, menyebabkan kimus bercampur rata di antrum

(43)

PENGOSONGAN LAMBUNG

Pengosongan lambung diatur

oleh:

• Refleks enterogastrik neural

• Mekanisme hormonal (enterogastrone)

• Mekanisme ini menginhibisi

sekresi lambung dan pengisian

duodenum

• Kimus kaya karbohidrat

secara cepat bergerak melalui

duodenum

• Kimus berlemak secara

lambat dicerna sehingga lebih

lama tinggal di lambung

(44)

FAKTOR PENGARUH PENGOSONGAN LAMBUNG

• Jumlah kimus di lambung

• Derajat keenceran kimus

• Kesiapan duodenum menerima kimus (lemak, asam, hipertonisitas, peregangan).

Pengaruh amilase air liur yang ikut tertelan

Pengaruh peristaltic yang kuat mencampur makanan dengan getah lambung

(45)

PANKREAS

• Berada dekat dengan kurvatura besar lambung

• Bagian kepala dikelilingi oleh duodenum & ekor berbatasan

dengan limpa

• Fungsi

eksokrin

• Mensekresi cairan pankreatik yang memecah makanan

• Sel asinus (bagian dari sel sekretori) mengandung granul zymogen dengan enzim pencernaan

• Fungsi

endokrin

(46)

Getah Pankreas Pankreas mengandung :

tripsinogen, oleh enterokinase

akan diaktifkan menjadi tripsin,

yang selanjutnya berfungsi untuk

memecah pepton menjadi peptida

dan asam-asam amino.

amilase pankreas (diastase),

memecah amilum menjadi

disakarida

lipase pankreas (steapsin),

memecah emulsi lemak menjadi

asam lemak dan gliserol

natrium hidrokarbonat (NaHC0

3

)

untuk menciptakan lingkungan pH

basa, sehingga ketiga enzim yang

dihasilkan pankreas akan bekerja

dengan baik

(47)

-

Enzym dinding usus halus mencerna bahan makanan menjadi sari-sari

makanan

(48)

KOMPOSISI & FUNGSI CAIRAN PANKREATIK

• Larutan air mengandung enzim dan elektrolit:

• Menetralkan kimus yang asam

• Memberikan lingkungan optimal untuk ensim pankreatik

• Mengandung natrium bikarbonat

→ menetralkan cairan asam yang datang dari

lambung

→ melindungi duodenum dari kerusakan oleh asam

• Bagian eksokrin dari pancreas terdiri dari sel sekretorik yang

berhubungan dengan ductus yang akhirnya bermuara ke duodenum

• Seperti pepsinogen, enzim pankreas aktif bila diperlukan: enzim proteolitik (untuk

pencernaan protein), amilase pancreas (pencernaan karbohidrat), lipase pancreas

(pencernaan lemak)

(49)

EKSOKRIN PANKREAS

Enzim proteolitik pankreas • Mensekresi trypsinogen,

kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase dalam bentuk inaktif • Setelah mencapai

duodenum, trypsinogen

diaktifkan oleh enterokinase → tripsin • Tripsin mengaktifkan: • Kimotripsinogen → kimotripsin • Prokarbiksipeptidase → karboksipeptidase Amilase pankreas • Berperan dalam pencernaan karbohidrat dengan mengubah polisakarida menjadi disakarida

• Amilase disekresikan dalam bentuk aktif karena amilase tidak membahayakan sel skretorik Lipase pankreas • Bertanggung jawab mencerna lemak • Menghidrolisis trigliserida makanan menjadi

monogliserida dan asam lemak bebas

• Lipase disekresikan dalam bentuk aktif

(50)

USUS HALUS

• • Setelah isi lumen meninggalkan usus halus, tidak terjadi lagi pencernaan walaupun usus besar dapat menyerap sejumlah kecil garam dan air

• • Panjang 6,3 m, diameter 2,5cm • Dibagi menjadi 3 bagian:

duodenum, jejunum, ileum

Tembat berlangsungnya sebagian besar

pencernaan dan penyerapan

• Saat masuk duodenum: • Karbohidrat dan protein

sebagian dicerna • Pencernaan di usus halus

• Kimus dilepaskan perlahan ke duodenum

• Hipertonis dengan pH menurun → pencampuran diperlukan → untuk proses pencernaan

• Absorbsi nutrisi terjadi disini

Pencernaan pada usus halus

(51)
(52)

USUS BESAR

Usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki Panjang sekitar 1,5 meter dan berbentuk seperti huruf “U” terbalik

Dibagi menjadi 3 daerah yaitu

• (a) Kolon Asenden • (b) Kolon Transversum • (c) Kolon Desenden

Fungsi kolon:

• Menyerap air selama proses pencernaan

• Tempat dihasilkannya vitamin K, Biotin sebagai hasil symbiosis dengan bakteri usus (E.coli) • Membentuk massa feses

• Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh

Usus besar mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses.

• 1. Air mencapai 75% sampai 80% feses. Sepertiga materi padatnya adalah bakteri dan sisanya yang 2% sampai 3% adalah nitrogen, zat sisa organik dan anorganik dari sekresi pencernaan, serta mukus dan lemak.

• 2. Feses juga mengandung sejumlah materi kasar, atau serat dan selulosa yang tidak tercerna. Warna coklat berasal dari pigmen empedu; bau berasal dari kerja bakteri.

(53)
(54)

HATI (HEPAR)

Kelenjar terbesar diantara kelenjar pencernaan lainnya (saliva dan pancreas). Organ terbesar pada tubuh setelah kulit.

• Terletak dalam rongga abdomen di bawah diafragma. Sebagian besar berupa darah (sekitar 70%) berasal darivena porta. • Melalui vena porta, semua zat yang diabsorpsi melalui usus mencapai hati kecuali asam lemak, yang ditranspor melalui

pembuluh limfe.

Hati tersusun atas sel-sel hati yang disebut hepatosit. Sel-sel epitel ini berkelompok dan saling

berhubungan dalam susunan radier (menjari) membentuk suatu bangunan yang disebut lobulus hati.

• Pada hepatosit dibatasi oleh sinusoid yang berasal darii pinggir lobulus. • Pada sinusoid juga mengandung sel-sel fagoist yang disebut Sel Kupffer

• Hepatosit banyak mengandung inklusi glikogen yang merupakan depot penyimpanan glukosa dan akan dimobilisasi apabila kadar glukosa darah turun di bawah normal.

Sel hati merupakan sel yang paling serba guna dalam tubuh. Ia merupakan sel dengan fungsi endokrin dan eksokrin, dan mensintesis (menyimpan) dan membongkar zat-zat tertentu, dan mendetoksikasi.

(55)
(56)

SUPLAI DARAH HATI

• Berperan membawa darah dari usus ke hati, dengan

demikian darah ini banyak mengandung sari-sari makanan. • Vena porta bercabang → membentuk Vena sentralis

• Vena sentralis → membentuk 2 vena hepatica (vena cava inferior)

Sistem vena

porta hepatica

(VPH)

• Memberi darah yang banyak mengandung oksigen (oksigenated) ke hepatosit.

• Arteri hepatica bercabang menjadi arteri interlobularis; sebagian memperdarahi struktur-struktur saluran portal dan lainnya berakhir langsung dalam sinusoid-sinusoid, sehingga mempermudah pencampuran darah arteriel dan darah venosa porta.

(57)

HATI (HEPAR) DAN AKTIVITAS HEPATOSIT

Sintesis Protein

• Sel-sel hati, selain mensintesis protein untuk kebutuhannya

• sendiri, juga menghasilkan berbagai protein untuk dikeluarkan plasma darah seperti: albumin, protrombin, dan fibrinogen. Sekitar 5% protein yang dikeluarkan oleh hati dihasilkan oleh sel-sel sistem makrofag (sel Kupffer).

Sekresi Empedu • Sekresi asam-asam empedu, sekitar 90% zat-zat ini berasal dari absorpsilumen usus dan sisnya 10% disintesis oleh hepotosit Penyimpanan

metabolit-metabolit

• Lemak dan karbohidrat disimpan dalam hati dalam bentuk lemak dan glikogen. Hati juga berperanan sebagai tempat penyimpanan utama vitamin-vitamin.

Fungsi metabolic • Hepatosit bertanggung jawab pada proses glukoneogenesis. Merupakan tempat utama deaminasi asam amino, menghasilkan pembentukan urea. Detoksifikasi dan

(58)

EMPEDU

Deskripsi

• • Disekresi secara kontinyu oleh hati • • Tidak mengandung enzim pencernaan

• • Garam2 empedu mengemulsikan globul lemak → memudahkan pencernaannya oleh lipase

• Transpor produk akhir dari metabolisme lemak ke villi usus → dapat diserap ke dalam pembuluh limfe

Komposisi

• • Warna kuning-hijau, larutan alkali mengandung garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, lemak netral, fosfolipid dan eletrolit

• • Garam empedu adalah derivat kolesterol yang • • Mengemulsi lemak

• • Memfasilitasi absorbs lemak dan kolesterol • • Membantu solubilisasi kolesterol

• • Sirkulasi enterohepatic mendaur ulang garam empedu

• • Pigmen empedu yang utama adalah bilirubin, produk buangan dari heme Kantung Empedu

• • Kantung hijau pada permukaan ventral hati, berdinding tipis

• • Menyimpan dan mengkonstentrasi empedu dengan mengabsorbsi air dan ion2nya

• • Melepaskan empedu melalui saluran sistis, yang mengalir ke saluran empedu

(59)

REKTUM DAN ANUS

Apabila feses akan

dibuang, maka otot

spinkter (otot polos

& lurik) rectum akan

mengatur

pembukaan dan

penutupan anus

Sebelum dibuang

lewat anus, feses

ditampung terlebih

dahulu pada rectum

Merupakan lubang

tempat

pembuangan feses

dari tubuh

(60)
(61)

Anus

Proses Defekasi Usus Besar

Proses penyerapan air & pembentukan feses Usus Halus Proses Absorbsi Lambung Proses Digesti Kerongkongan Proses Deglutisi Mulut

(62)

Referensi

Dokumen terkait

Wijaya Karya (Persero) Tbk telah melakukan perhitungan kewajiban perpajakan dengan benar karena dalam perhitungannya menggunakan tarif final sebesar 3% sesuai dengan PP

Apabila ditinjau dari faktor ekonomis maupun teknis, maka benang campuran serat daun nanas dengan serat rayon lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan benang

Proses desain dan pembuatan sensor pH dengan menggunakan teknologi film tebal (thick film) telah berhasil dilakukan. Kemudian dari hasil pengujian dapat ditarik beberapa

• Implikasi dari kebijaksanaan yang berorientasi pada pembangunan satu sistem irigasi tanpa memperhatikan keterkaitan hidrologis adalah bahwa alokasi air yang

Pada masyarakat yang berada diantara Pasar Gamping dan pasar modern diperoleh skor 15,62 yang berarti sikap masyarakat untuk membeli sayur dan buah di Pasar Gamping

Bagian ini merupakan bagian yang dapat terlihat berada di dalam rongga mulut, berfungsi untuk menghancurkan makanan. Untuk masing- masing gigi, yaitu gigi seri, taring, dan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan kadar bilirubin plasma terutama asam taurokholat menyebabkan terjadinya peningkatan permeabilitas mukosa yang dapat mendasari

Hijauan Makanan Temak Untuk Petemakan Kecil Transmigrasi Indonesia.. Hijauan dan Pastura, Bagian Nutrisi dan