• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB 2

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kerangka Pemikiran / Konsep Dasar

Berdasarkan teori yang telah dipelajari selama ini akan di bahas mengenai teori yang digunakan dalam spesifikasi lebih umum terkait dengan judul penelitian.

2.1.1 Pengertian Public Relations (PR)

Pada perkembangannya peranan komunikasi dalam sebuah perusahaan mulai mengalami perkembangan sejalan dengan era globalisasi. Kegiatan komunikasi menjadi sangat penting terutama dalam mengembangkan perusahaan yang mengalami persaingan ketat. Peran komunikasi bukan hanya dalam membantu perusahaan mengatasi kompetisi tetapi juga dalam mendapatkan serta mempertahankan mitra bisnis yang mampu mendukung perkembangan perusahaan. M aka tidak mengherankan bila perusahaan besar membentuk management khusus mengangani komunikasi dengan publik perusahaan secara mandiri.

M engacu pada pendapat Cultip, Center & Broom, yang diterjemahkan oleh Rachmat Kriyantono adalah “Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi

(2)

kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut” (2008, hal 5). Definisi tersebut menunjukan betapa pentingnya peran seorang public relations dalam kemajuan perusahaan dan betapa pentingnya hubungan baik dengan publik.

PR memiliki peran khusus dalam mendukung program perusahaan terutama dalam pemasaran melalui pembentukan citra positif terhadap perusahaan dan produk yang dihasilkan. Dukungan ini terlihat dalam tindakan seorang PR dalam menjalin dan menjaga hubungan baik dan menghasilkan komunikasi timbal balik terhadap publik dan perusahaan. Publik dalam kata PR memiliki cakupan yang sangat luas. Namun, secara umum publik dalam PR memiliki dua jenis, eksternal dan internal. Publik internal adalah publik yang terdapat dalam sebuah perusahaan tempatnya bekerja seperti karyawan, manajemen, direksi, dan pemegang saham (Iriantara, 2004, hal 8). Publik eksternal merupakan konsumen, pelanggan, komunitas, elemen masyarakat, pemerintah, dan berbagai sasaran lainnya (Kriyantono, 2008, hal 4).

M enurut The Public Relations Society of Amerika yang dialihbahasakan oleh Andre Wiriadi, “Public Relations membantu suatu organisasi dan publiknya untuk saling beradaptasi secara menguntungkan. PR adalah usaha organisasi untuk memperoleh kerja sama dari sekelompok orang. PR membantu organisasi berinteraksi secara efektif dan berkomunikasi dengan publik utama” (2003, hal 4). Suatu pendapat yang menarik, yang berpendapat mengenai saling beradaptasi layaknya keinginan organisasi untuk bekerja sama.

Davis menyatakan “PR mengandung beberapa hal termasuk informasi publik, tugasnya untuk memberitahu orang apa yang ingin mereka ketahui.

(3)

Publik diidentifikasikan bahwa kebutuhan untuk mengetahui. M ungkin publik mengidentifikasi dirinya sendiri karena ia punya suatu kebutuhan untuk mengetahui, publik tersebut memiliki kepentingan tertentu dan mendekati perusahaan tertentu atau publik percaya perusahaan tersebut memiliki dampak tertentu. Namun, kebutuhan itu bukan hanya pada publik tetapi pada perusahaan juga”.(2005,hal 20)

Dalam menjalin hubungan komunikasi yang diharapkan, seorang PR tidak hanya dituntut untuk berpenampilan yang cantik atau gagah, tetapi dia juga dituntut untuk memiliki brain, behaviour, and beauty. Hal ini dikarenakan dalam keadaan di mana seseorang akan memperhatikan pesan dan merasa tertarik pada isi pesan karena dipengaruhi oleh daya tarik fisik yang menyampaikan pesan. Artinya, semakin menarik si pembawa pesan (komunikator) semakin besar tingkat persuasinya pada khalayak. (Kriyantono, 2008, 34)

PR akan sangat luar biasa jika ada dialog tulus dua arah antara siapa pun yang mengirimkan pesan dan siapapun yang menerimanya. Pertukaran pesan akan berjalan lancar sehingga kedua pihak akan berperilaku seakan-akan sejajar, mampu menggunakan pengaruh yang kurang lebih sama pada pihak lain untuk berubah. (Davis, 2005, 6)

2.1.1.1 Tujuan Public Relations

Tujuan PR tidak dapat dilepas dari tujuan organisasi, mengingat PR merupakan fungsi manajemen suatu organisasi dan PR pun bekerja di

(4)

dalam organisasi itu. Rincian tujuan PR sangatlah luas, namun pada intinya tetap menjalin hubungan baik dengan para pihak atau publik organisasi. Hubungan baik bukan demi keuntungan semata melainkan untuk kedua belah pihak. Perusahaan menerima manfaat dalam hubungan baik dan publik menikmati keuntungan, tidak ada pihak yang ditinggalkan atau diperalat dalam hubungan yang terjalin dengan baik.

Tujuan juga merupakan sesuatu yang mengarahkan PR, sehingga tidak melenceng atau salah sasaran. Seorang praktisi PR harus merumuskan sesuatu dengan jelas, spesifik, dan dinyatakan dalam bentuk tertulis tentang apa saja yang musti dicapai dalam PR dalam periode tertentu. Karena PR merupakan fungsi manajemen dalam melakukan kegiatan komunikasi yang akan dirumuskan dalam program PR.

Dalam realita PR di suatu perusahaan, tujuan PR antara lain menciptakan pemahaman publik, membangun citra korporat, membangun opini publik yang favourable serta membentuk goodwill dan kerja sama (Kriyantono,2008,hal 6). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang tujuan tersebut, mengacu pada pendapat Kriyantono;

1. M enciptakan pemahaman antara perusahaan dan publiknya

Upaya PR untuk menciptakan kecukupan informasi dapat dilihat dari kegiatan hubungan dengan karyawan yang merupakan salah satu publik internal. Pertama, PR terbuka memberikan informasi mengenai visi dan misi perusahaan, dan segala hal mengenai seluk beluk perusahaan, bukan hanya sekedar informasi mengenai kewajiban dan

(5)

tugas yang harus dilakukan daripada informasi yang menyangkut hak-hak karyawan seperti penghargaan, promosi, gaji, dan bonus. Kedua, PR harus menyampaikan informasi tentang karyawan kepada pihak manajemen dan berupaya menyakinkan manajemen agar memperhatikan dalam proses pengambilan kebijakan.

2. M embangun citra korporat

Citra perusahaan mengandung kredibilitas baik dimata publik yang mencangkup dua hal;

a. Kemampuan

b. Kepercayaan

Citra dimulai dari identitas korporat sebagai titik pertama tercermin melalui nama perusahaan, logo, dan tampilan seperti brosur, laporan tahunan, kemasan produk, company profile, newsletter, seragam, iklan, materi tertulis dan audio-visual.

3. Citra korporat melalui program CSR (Corporate Social Responsibility)

CSR merupakan program yang dibuat oleh PR untuk melibatkan diri dalam mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungan. CSR bersifat jangka panjang, yang secara berangsur akan membentuk citra positif terhadap perusahaan atas kegiatan sosial yang dilakukan. 4. M embentuk opini publik yang favourable

(6)

a. M enjaga opini yang mendukung

b. M enciptakan opini yang masih tersembunyi atau yang belum diekspresikan

c. M enetralkan opini yang negatif

5. M embentuk goodwill dan kerja sama

Goodwill dapat terwujud akibat dari inisiatif yang dilakukan berulang-ulang oleh public relations untuk menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada publiknya.

(2008,hal7-21)

2.1.1.2 Peranan Public Relations

Peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan. Secara garis besar, peranan dari Corporate Public Relations adalah sebagai berikut:

a. M emelihara hubungan yang harmonis antara publik dengan perusahaannya

b. M elayani kepentingan publik dengan baik

c. M emelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik

(Kriyantono,2008,21)

(7)

1. Penasehat ahli

M emberikan pemecahan masalah yang berhubungan dengan publiknya. Pihak M anajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang disarankan atau diusulkan dari PR.

2. Fasilitator komunikasi

PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengarkan apa yang diinginkan dan diharapkan publiknya.

3. Fasilitator proses pemecahan masalah

M embantu pemimpin organisasi baik sebagai penasehat hingga pengambilan tindakan dalam mengatasi persoalan secara rasional dan profesional.

4. Teknisi komunikasi

M enjadikan PR sebagai journalist in resident yang menyediakan layanan teknis komunikasi.

(Rosady Ruslan, 2010, hal 20-22)

2.1.1.3 Public Relations Tools

Public relations mempunyai alat-alat kegiatan (PR Tools). Alat-alat kegiatan ini dapat disebut sebagai media Public relations antara lain publisitas dan media relations seperti:

(8)

M enulis berita tentang perusahaan kepada media.

Press-conference

M enyampaikan informasi tentang perusahaan dengan secara langsung mengundang wartawan.

Press-tours

M engundang wartawan untuk berkunjung ke perusahaan.

Press-receptions

M engadakan acara khusus pertemuan dengan wartawan.

Media gathering

M engumpulkan media dalam sebuah forum dan lainnya.

Open house / company visit

M emberikan peluang kepada publik untuk mengenal lebih dekat dengan perusahaan melalui kunjungan langsung ke perusahaan.

Fund-raisers

Kegiatan mengumpulkan dana.

Trade-shows

M engadakan pameran dagang.

Award ceremonies

Acara pemberian penghargaan. • Seminar

M engadakan seminar dengan tema yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat, baik sebagai penyelenggara atau

(9)

sebagai pembicara. Ini sekaligus sebagai ajang mempromosikan perusahaan.

Corporate advertising

Iklan-iklan korporat untuk menunjang citra. Pada dasarnya iklan-iklan ini tidak bersifat menjual produk tetapi menjual citra.

Newsletters

M edia tulisan yang bisa digunakan untuk internal ataupun ekternal publik.

Speaker bureau

Biro khusus bicara yang bertugas menyampaikan informasi kepada publik. Ini adalah sistem informasi satu pintu (one door system), agar dapat dicegah beragam informasi dari beragam sumber.

Lobbying

M elakukan negosiasi baik kepada lembaga pemerintah atau bukan, berkaitan dengan masalah-masalah yang menyangkut kepentingan perusahaan.

Charitable contributions

Kegiatan-kegiatan amal untuk membantu masyarakat. • Thank you notes & letters

Ucapan-ucapan terima kasih kepada publik.

(10)

M embuat company profile berbentuk audio visual dan materi presentasi dihadapan publik.

Sponsorships

M enjadi sponsor berbagai event di masyarakat

Letters of denial

Surat klarifikasi atas sebuah informasi yang tidak benar yang disampaikan ke media.

(Kriyantono,2008,hal 28-32)

M elihat begitu banyaknya peralatan yang dapat digunakan oleh Public Relations, dan fokus study pada perusahaan untuk tugas akhir ini, maka penulis akan menganalisis tentang newsletter yang disebut Media Indofood yang juga merupakan salah satu media komunikasi internal perusahaan yang berbentuk media printing.

2.1.2 Public Relations Internal

M erujuk pada jurnal yang dibuat oleh Gail Winslow-Pine (2010) yang menyatakan bahwa, “Communications today is a process, not an event. Messages need to be on target and disseminated via multiple channels to be heard and, more importantly, retained. Creating an internal communications program aligns business strategy, generates employee commitment, leverages technology and cultivates actions that engender trust.” (2010)

(11)

Komunikasi internal berkenaan dengan hubungan antara suatu perusahaan atau organisasi dengan karyawan. Prosedur manajemen serupa dapat diterapkan dalam komunikasi dengan para anggota sukarelawan di dalam (Beard,2001,hal18). PR dalam peranan komunikasi internal yaitu:

1) Internal Public Relations

Griswold mengatakan “M encapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah tujuan internal public relations.” (2001, hal 34)

Berdasarkan tujuan internal PR di atas, maka tugas yang harus dilakukan oleh seorang praktisi PR menurut Abdurrahman adalah sebagai berikut “M enyelenggarakan komunikasi yang sifatnya persuasif dan informatif. Ia harus mengadakan analisa tentang policy kepegawaian (personnel policy), termasuk upah, honorarium, dan kesejahteraan karyawan lainnya; menganalisa apa yang telah dilaksanakan di dalam internal public relations; mengadakan survei tentang “attitudes” para karyawan terhadap instansinya, kebijakan instansi itu dan kegiatan-kegiatannya.” (2001, hal35)

Tujuan utama komunikasi internal adalah memfasilitasi proses perekrutan dan pemeliharaan pekerja berkualitas tinggi yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap kegiatan organisasi. Tujuan lainnya adalah untuk menyakinkan bahwa para pekerja akan selalu mendapatkan informasi dengan baik sehingga kinerja dan kepuasan kerja dapat di maksimalkan. Rasa keterlibatan dan rasa kepemilikan dikalangan pekerja menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan dan menunjang keberhasilan (Beard,2001,hal18).

(12)

Fungsi PR dalam ruang lingkup internal adalah menciptakan iklim komunikasi yang bersifat persuasif dan informatif, menganalisis masalah kepegawaian, dan tanggapan atau perilaku karyawan terhadap kebijakan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan (Beard,2001,hal 18).

Gambar 2.1 Flow Chart Publik Internal CPR

Sumber: Beard, 2001, hal 19

Guna menerapkan komunikasi dua arah yang berdampak timbal balik maka digunakanlah media komunikasi internal. Salah satu media internal yang digunakan perusahaan adalah printing media. Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa para pekerja tersebut akan selalu mendapatkan informasi dengan baik sehingga kinerja dan kepuasan kerja dapat dimaksimalkan. Rasa

(13)

keterlibatan dan rasa kepemilikan dikalangan pekerja dan karyawan menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan dan menunjang keberhasilan (Beard,2001,hal18-20).

2.2 Kerangka Pemikiran Khusus yang Berhubungan dengan Topik Yang Dibahas

2.2.1 Efektivitas Komunikasi

Efektivitas menurut Robbins yang ditulis oleh Kusdi adalah sejauh mana suatu organisasi mampu merealisasikan berbagai tujuannya (2009, 92). Sedangkan Effecitiveness menurut Richard L. Daft yang diterjemahkan oleh Edward Tanujaya, ukuran sejauh mana organisasi telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (2006)

M enurut Dodi M. Gozali dalam bukunya Communication Measurement, efektivitas adalah kondisi tercapainya efek yang ditetapkan atau yang diinginkan (2005, 140). Indeks efektivitas komunikasi adalah ukuran atau indikator yang menyatakan seberapa efektif pesan-pesan perusahaan dikomunikasikan kepada stakeholders, misalnya karyawan (2005, 142). Analisis media menyajikan dua fungsi penting, yaitu: evaluasi untuk mengukur efektivitas komunikasi organisasi (PR) kepada dan melalui media; serta wawasan strategis melalui rekam jejak isu, analisis pesaing dan identifikasi tren (2005, 76).

M engutip pernyataan Kaplan dan Norton dalam buku yang di tulis oleh Dodi M. Gozali, “ If we increase employee training about products, then they

(14)

will become more knowledgeable about the full range of products they can sell; if employees are more knowledgeable about products, then their sales effectiveness will improve. If their sales effectiveness improves, then the average margins of the products they sell will increase.” (2005, 104)

Survei yang sangat penting dilakukan secara berkala oleh bagian PR atau komunikasi perusahaan menurut Dodi M. Gozali adalah survei untuk mengukur efektivitas komunikasi. Pertanyaan utama yang harus dijawab secara meyakinkan melalui survei antara lain, seberapa efektif PR mengkomunikasikan pesan-pesan kebijakan managemen dan media mana yang menjadi preferensi karyawan dalam mendapatkan informasi tentang kebijakan tersebut.

Efektivitas komunikasi diukur melalui pertanyaan yang mudah dipahami oleh karyawan. Terdapat tiga pertanyaan yang dapat diajukan meliputi persepsi tentang kepentingan, tingkat ketertarikan, serta banyaknya informasi yang diterima mengenai kebijakan perusahaan. Survei ini disamping menghasilkan ukuran indeks efektivitas komunikasi, juga mengungkapkan informasi tentang efektivitas komunikasi per pesan kebijakan. (2005, 72-73)

2.2.2 Newsletter

Salah satu alat komunikasi yang dibuat oleh Corporate Public Relations adalah Newsletter. Dikenal juga dengan sebutan editorial, in house magazine atau house journal yaitu terbitan berkala yang diperuntukan bagi kalangan sendiri, namun ada beberapa perusahaan yang

(15)

membuat Newsletter bagi kalangan publik internal dan eksternal secara terpisah. Newsletter bersifat periodik waktu terbitnya, berisi berita menarik seputar perusahaan, yang sifat sirkulasinya terbatas (Kriyantono, 2008, hal 162).

Bagi perusahaan besar membuat Newsletter dengan pembagian yang berbeda antara internal dan eksternal memerlukan banyak biaya dan memiliki area usaha yang cukup luas. Sedangkan perusahaan yang lingkupnya lebih kecil, biasanya menggabungkan antara Newsletter bagi internal dan eksternal perusahaan.

Pada dasarnya Newsletter merupakan karya jurnalistik yang berisi berbagai informasi yang berkaitan dengan aktifitas perusahaan. Newsletter kebanyakan tidak diperjuabelikan. Bentuk penyajiannya bermacam-macam, dari yang sederhana dan singkat (beberapa lembar) hingga lengkap dan mendalam (majalah atau tabloid). Newsletter membuktikan bahwa PR tidak berbeda jauh dengan seorang wartawan. Dalam sebuah perusahaan PR mencari, menulis, mengedit dan mengatur tata letak, namun pada proses pencetakan biasanya diserahkan kepada pihak lain (Beard,2001,hal43).

2.2.2.1 Fungsi Newsletter

Newsletter merupakan salah satu tugas seorang PR dalam menjalin hubungan dan menyebarkan informasi seputar kegiatan perusahaan kepada publiknya. Newsletter diharapkan dapat berfungsi sebagai;

(16)

a. M emberikan komitmen dan dorongan untuk memberi yang terbaik bagi perusahaan serta perbaikan moral kerja karyawan, sebagai sarana pengakuan kerja terhadap prestasi karyawan.

b. Sebagai sarana komunikasi yang menjembatani pihak manajemen dan karyawan, sehingga dapat terjadi komunikasi dua arah. Karyawan dapat memperoleh informasi tentang strategi dan tujuan perusahaan serta informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

c. Sebagai media penyampaian informasi dan publikasi tentang kegiatan atau apa saja yang berhubungan dengan pihak lain.

d. Sebagai wadah menjalin hubungan antara internal dan eksternal

e. Sebagai representatif citra korporasi dimata publik, baik-buruknya kualitas newsletter akan menunjukan citra kualitas pembuatnya.

(Kriyantono, 2008, 163)

2.2.2.2 Bagian-bagian Dalam Newsletter

Isi dari newsletter bervariasi dan terdapat beberapa rublik yang dapat dimasukan kedalam terbitan newsletter antara lain:

a. Kegiatan-kegiatan penting (rutin maupun insidental) yang dilakukan perusahaan baik yang sasarannya untuk publik internal maupun eksternal.

(17)

b. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan karyawan.

c. Tujuan khusus tentang profil karyawan dan pemberian penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, seperti pengabdian dan wujud loyalitas.

d. Artikel opini, baik dari PR maupun dari manajemen dan karyawan serta publik eksternal.

e. Surat pembaca, berupa penyampaian ide, gagasan, kritik atau harapan karyawan

f. Artikel dari publik eksternal yang berkaitan dengan aktifitas perusahaan

g. Artikel umum sebagai variasi dan daya tarik, seperti tips-tips dan berita penting yang dicari, dan informasi ringan seperti pengalaman yang tentu saja tidak terlalu banyak porsi peliputannya.

(Kriyantono,2008,163-164)

2.2.2.3 Penulisan Newsletter

Setelah mengetahui apa saja fungsi dalam newsletter, tentu saja harus memperhatikan hal-hal penting dalam penulisan newsletter. Langkah-langkah dalam menulis newsletter:

(18)

M enyesuaikan jenis publiknya. Untuk internal, materi bisa memusatkan pada tujuan-tujuan manajemen seperti pergantian struktur dan kebijakan baru, dorongan moral kerja, karyawan terbaik bulan ini, aktivitas publik internal dan sebagainya.

2. M encari dan menulis berita

PR sebagai pemimpin redaksi sekaligus pencari berita bertanggungjawab atas ketersediaan materi informasi yang akan di muat. Beberapa aktivitas pekerjaan mulai dari mencari materi, menulisnya maupun penentuan tata letak serta desain grafisnya. Bermacam cara mencari berita. PR dapat mencari berita melalui interview, menggali data dokumen atau artikel-artikel lain. Lebih baik lagi apabila PR melibatkan karyawan untuk menyumbangkan tulisan mereka. M encari materi informasi bisa dengan berbagai cara antara lain :

o Sistem Beat, yaitu ada anggota redaksi (reporter) yang bertugas mencari informasi pada wilayah tertentu. Biasanya tugas ini bersifat permanen, misalnya ada yang bertugas di bagian HRD.

o Sistem Tips atau Follow Up, yaitu bila redaksi menerima informasi awal (bisa dari telepon atau surat) tentang suatu hal. kemudian informasi awal tersebut ditindaklanjuti oleh redaksi dengan terjun ke lapangan.

(19)

o Sistem Wawancara, yaitu mencari informasi dengan melakukan wawancara terhadap sumber informasi.

o Sistem Undangan, yaitu redaksi mengundang atau meminta pihak tertentu untuk menulis sebuah informasi atau artikel. o Sistem Penugasan, yaitu redaksi menugaskan reporternya

untuk meliput secara langsung sebuah event, baik event yang terjadi di dalam atau di luar perusahaan; diselenggarakan oleh perusahaan atau diselenggarakan pihak lain tetapi yang ada kaitan dengan aktivitas perusahaan.

3. Tentukan batas Deadline

Newsletter akan kehilangan wibawa nya bila sering mengalami keterlambatan terbit dan tidak bisa dipastikan kapan terbitnya.

4. M emberi foto atau gambar menarik

Newsletter cetak sebaiknya dicetak pada kertas yang berkualitas baik serta diberi variasi foto yang menarik. Perwajahannya pun harus menarik sehingga muncul kesan luks. Newsletter membaw a citra perusahaan, jika baik maka citra perusahaan akan terkontrol. 5. M engedit dan mengatur naskah

Praktisi PR harus bisa berlaku sebagai seorang editor naskah yang baik, sehingga mampu memperbaiki naskah-naskah yang kuran g layak. Dalam tahap ini, PR mengedit tulisan, format newsletter, jumlah artikel yang dimuat, dimana foto akan diletakan, desain

(20)

animasinya, bagaimana headline nya, composing, design, dan layout.

6. Proses mencetak

Proses mencetak adalah proses yang meliputi beberapa kegiatan, antara lain sinkronisasi pewarnaan, pembuatan montage dan film, pencetakan, cuting sisir, lipat jilid, package, dan distribusi.

7. Newsletter bukan media promosi produk

Newsletter bukan media penjualan produk secara langsung (iklan), meski diperbolehkan namun harus dibatasi pembuatannya.

8. M elakukan ulasan (evaluasi)

Setelah Newsletter terbit, tugas PR sebagai editor adalah mengulas terbitan baru tersebut, mengulas bagaimana respon pembaca tujuannya agar terbitan berikutnya dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Riset untuk mengetahui kepuasan dan tingkat pemahaman pembaca atas isi newsletter perlu dilakukan. Dalam melakukan ulasan, perlu diarahkan agar berita-berita dalam newsletter menjadi alat membangun citra positif korporat. Jangan sampai isi menimbulkan citra negatif korporat dengan menampilkan berita-berita negatif.

9. Peralatan pracetakan

Kegiatan menulis dan mencari berita merupakan kegiatan pracetak. Dalam tahap ini diperlukan beberapa peralatan antara lain kamera,

(21)

alat perekam suara, komputer dan software untuk penulisan naskah, composing, lay outing, flashdisk dan CD, dan perpustakaan bankdata.

10. Peralatan percetakan

Untuk mencetak, biasanya digunakan jasa pihak eksternal (percetakan). Beberapa peralatan yang diperlukan untuk tahap ini antara lain mesin foto film, mesin cetak, tinta cetak, kertas, alat pemotong, alat penjilid, dan wrapping.

(Kriyantono,2008,167-172)

2.2.3 Model Komunikasi Bruce Westley dan Malcolm Mc Lean

M odel komunikasi Bruce Westley dan Malcolm Mc Lean juga merupakan pembangun model komunikasi ini. M odel ini sangat menekankan peran gatekeeper dalam proses komunikasi massa. Berdasarkan peristiwa-peristiwa yang juga dikatakan sebagai objek orientasi akan diliput atau disampaikan oleh reporter dan kemudian diserahkan kepada editor yang juga berperan sebagai gatekeeper kemudian objek orientasi akan ditambahkan ataupun dikurangi dalam sebuah peliputan. Kemudian akan disampaikan kepada audience yang berperan sebagai penerima pesan. Dari keseluruhannya terdapat peran masing-masing yang mampu menyampaikan umpan balik (feedback) kepada editor maupun kepada reporter. Feedback dapat berupa tanggapan

(22)

atas kesukaan maupun ketidaksukaan atas pemberitaan sebuah media (Nurudin, 2007, hal 156).

M odel ini juga disebut teori transmisi. M odel ini memang dikenal untuk digunakan sebagai model dalam komunikasi massa, namun ternyata model ini juga berperan dalam komunikasi antar pribadi (Nurudin, 2007, hal 157) dan dalam penelitian ini, penulis juga akan membuktikan bahwa model ini dapat digunakan sebagai model dalam komunikasi internal karyawan sebuah perusahaan dalam peliputan media internalnya.

M enurut Nurudin metode ini juga memiliki lima unsur penting dalam proses penyampaian pesannya, yaitu objek orientasi, pesan yang disampaikan, sumber, penerima,dan umpan balik. Umpan balik juga merupakan bagian integral dalam proses komunikasi. Umpan balik yang diberikan dalam komunikasi interpersonal berbeda dengan umpan balik

(23)

yang disampaikan dalam komunikasi massa. Dalam arti, komunikasi massa memiliki sifat pesan yang tertunda sedangkan komunikasi interpersonal bersifat segera atau saat itu juga akan terdapat respon balik dari penerima pesan (2007, hal 157).

(24)
(25)

Berdasarkan gambaran kerangka pikir yang dibuat oleh penulis, dijelaskan peranan Corporate Public Relations yang memiliki lingkup publik internal meliputi manajeman, karyawan, penasehat, pihak yang berpengaruh, dan sumber tenaga masa depan. Penulis menganalisis efektifitas komunikasi melalui pemanfaatan saluran komunikasi internal di PT Indofood Sukses M akmur Tbk, berupa media printing atau newsletter yang dikenal dengan nama Media Indofood dalam penyampaian informasi.

Gambar

Gambar 2.1 Flow Chart Publik Internal CPR

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian membuktikan bahwa persepsi siswa SMP Advent 01 Manado terhadap layanan sirkulasi di perpustakaan umum Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Manado perlu untuk

11 Tahun 2000 tentang Pengaturan Pedagang Kaki Lima (PKL) belum mengakomodir asas kemanusiaan dan keadilan. Sekretaris Dewan Kehormatan KP2KKN Dwi Saputro,

D/A : Jabatan Agama Islam Negeri Perak, Tingkat 5, Kompleks Islam Darul Ridzuan, Jalan Panglima Bukit Gantang Wahab, 30000 Ipoh, Perak. Yahanis

Pada waktu tertentu pengusaha membutuhkan informasi hasil target dari pekerjaan setiap karyawan yang telah diselesaikan ataupun yang masih belum terselesaikan sehingga

Pada tahun 2010 penggunaan lahan domestik dalam sistem DAS Duriangkang diprediksi akan meningkat menjadi 1656,09 ha dan beban pencemar yang dihasilkan diprediksi sebesar 2804,45

Peraturan Menteri Agama Nomor 68 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor dan Ketua pada Perguruan Tinggi Keagamaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah (Berita

Kata mawzu> n dalam hal ini penulis korelasikan dengan wujud alam semesta yang mempunyai batas daya. dukung maksimal sumber daya alamnya di suatu

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai proses penguatan nilai karakter integritas bagi peserta didik di SMP Negeri 1 Jombang yaitu: (1) Perencanaan,