MENYUSUN RENCANA AGRIBISNIS
KELUARGA/PETANI (RAK)
Oleh Ir. Hj. Tuty Herawati
Rencana Agribisnis Keluarga adalah merupakan kegiatan besar/jumlahnya, biaya dan jadwal pelaksanaan agribisnis yang disepakati keluarga yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan keluarga.
Adapun yang cakupan (isi) dari rencana agribisnis keluarga hendaknya dapat menjawab pertanyaan berikut ;
APA ? menunjukkan hasil dan kegiatan yang ingin dicapai/dilaksanakan UNTUK APA ? Menggambarkan adanya masalahyang akan dipecahkan DIMANA ? Menunjukkan tempat /lokasi kegiatan akan dilaksanakan BAGAIMANA ? Rincian kegiatan untuk melaksanakan usaha yang yang
direncanakan.
BERAPA ? Menggambarkan kebutuhan tentang : Saprodi
Jumlah tenaga kerja
Jumlah dan sumber biaya yang diperlukan Sumber biaya : Tabungan sendiri
Pinjaman / kredit.
SIAPA ? Orang /anggota keluarga yang akan terlibat dalam pelaksanaan kegiatan usaha /agribisnis.
KAPAN ? Waktu/ jadwal pelaksanaan kegiatan DIMANA? akan dipasarkan ?
BERAPA ? perkiraan hasil dan keuntungan yang akan diperoleh ?
Perlunya keluarga menyusun rencana agribisnis supaya keluarga mengetahui dengan jelas kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan yang menyangkut tentang, dimana dan kapan kegiatan akan dilaksanakan, siapa yang akan melaksanakan
dan apa yang akan diperlukan untuk melaksanakan seluruh kegiatan, mencakup berapa biaya yang diperlukan
Perlunya menyusun rencana agribisnis keluarga; karena keluarga mempunyai cita-cita yang ingin dicapai, ada masalah /persoalan dalam beragribisnis yang harus dipecahkan.
Rencana agribisninis keluarga disusun untuk supaya keluarga mengetahui dengan jelas kegiatan apa yang akan dilaksanakan, dimana dan kapan kegiatan akan dilaksanakan dan siapa yang akan melaksanakan,mencakup apa yang akan diperlukan dalam melaksanakan seluruh kegiatan, berapa biaya yang diperlukan seluruh kegiatan serta berapa hasil dan keuntutungan yang akan diperoleh.
Siapakah yang menyusun rencana agribisnis keluarga ? Yang menyusun rencana agribisnis keluarga yaitu; Bapak, ibu dan anak yang terlibat dalam pelaksanaan agribisnis.
Kapan waktu menyusun rencana kerja keluarga? rencana kerja keluarga disusun setiap musim tanam (sebelum mengolah tanah,( untuk tanaman semusim), setelah panen(untuk tanaman tahunan, sebelum mulai suatu usaha ( misalnya; ternak ayam, itik dll)
Bagaimana cara menyusun rencana agribisnis keluarga ?
Langkah 1 :Bersama dengan anggota keluarga meninjau profil keluarga. Pelajari
informasi/data tentang sumber daya yang dimiliki oleh keluarga, masalah yang dihadapi dan kesempatan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan.
Berikut ini pertanyaan yang harus diperhatikan :
Perhatikan peta kebun/lahan : adakah lahan yang masih dapat diusahakan ? berapa luasnya ? jenis tanaman atau usaha apa yang cocok untuk diusahakan?.Adakah tanaman atau usaha yang telah berjalan perlu diperbaiki atau diperluas ?
Apakah modal yang dimiliki keluarga tani cukup? Bila tidak cukup dari mana modal akan diperoleh ?
Apakah keluarga telah memiliki keahlian/teknologi untuk melaksanakan usaha atau kegiatan tersebut ?
Perhatikan kalender musiman : apakah perlu ada penyesuaian kalender berdasarkan pengalaman tiga tahun terakhir ?
Langkah 2 : Bersama anggota keluarga diskusi tentang penyebab timbulnya
masalah dan akibatnya terhadap hasil usahatani.
Contoh:
Tentang tanaman lada , banyak tanaman yang mati bila banyak hujan Penyebab :
Hujan banyak turun, sehingga tanah menjadi basah
Saluran pembuangan tidak lancer, sehinggaair menggenang Akibat:
Pangkal batang menjadi lunak, sehingga mudah dimasuki jamur phytoptora yang menyebabkan pangkal batang menjadi busuk
Dengan memperhatikan penyebab-penyebab tersebut, apa yang menjadi akar permasalahan dari masalah tersebut yang perlu segera diatasi.
Langkah 3 : Musyawarah bersama anggota keluarga untuk mengatasi
permasalahan tersebut, dengan memperhatikan kemampuan keluarga (modal,sarana,dan prasarana, keterampilan yang dimiliki). Pilihlah cara yang paling menguntungkan dan mudah dilaksanakan.
Contoh :
Untuk mengatasi penyakit busuk pangkal batang pada tanaman lada, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain :
a) Membongkar dan memusnahkan tanaman yang telah kena penyakit. Tetapi resikonya petani akan kehilangan beberapa tanaman dan harus mencari/membuat bibit kembali.
b) Memperbaiki system pembuangan baik didalam maupun diluar kebun. Untuk keperluan ini petani harus menyediakan waktu dan tenaga serta serta bergotong royong untuk membuat saluran pembuangan diluar kebun
c) Membeli pestisida, namun petani harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, karena penyakit ini akan terus muncul bila tanah terus menerus tergenang air. Disamping itu, resiko pencemaran lingkungan akan muncul. Dari ke 3 langkah tersebut, cara apa yang paling mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya terlalu banyak.
Langkah ke 4 : Musyawarah bersama anggota keluarga untuk menenetapkan sasaran atau hasil yang ingin dicapai. Sebutkan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai hasil hasil yang inginkan tersebut.
Contoh:
Sasaran : Meningkatkan produksi lada dari 1 kg per pohon menjadi 1,5 kg per pohonuntuk tahun berikutnya.
Kegiatan atau upaya apa yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut ? apakah dengan :
o memangkas
o membersihkan kebun
o memperbaiki saluran pembuangan o kegiatan apa lagi
Langkah 5 : Musyawarah dengan anggota keluarga untuk menyusun kebutuhan
saprodi, tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan tersebut diatas.
Contoh ;
Berdasarkan rencana kegiatan kegiatan yang telah disepakati keluarga, untuk masing – masing kegiatan yang telah disepakati keluarga, untuk masing – masing kegiatan perlu diperhatikan hal-hal berikut :
o apakah perlu alat baru? o bila perlu berapa buah ? o berapa harganya ?
o berapa orang yang akan melakukan kegiatan dimaksud ? o berapa sarana produksi yang yang diperlukan dll.
Uraian Jumlah volume 1. Kebutuhan tenaga kerja
a. Persiapan lahan 1 traktor
b. .Penanaman 2 org 3 hari
c. Penyiangan 2 org 1 hari
d. Dst 2. Kebutuhan benih 100 kg 3. Kebutuhan pupuk a. Urea 1 zak b. TSP ½ zak c. KCl ½ zak 4. Pengendalian Hp
Langkah 6 : Dengan memperhatikan kalender musiman , susunlah jadwal kapan
kegiatan – kegiatan tersebut akan dilaksanakan
Contoh : Minggu ke berapa kegiatan memangkas akan dilaksan
Kegitan : - Memangkas
- Membersihkan kebun - Memperbaiki saluran - dll.
Langkah ke 7 : Musyawarah dengan anggota keluarga untuk menetapl
Kan siapa pelaksana dari kegiatan-kegiatan yang telah ditetapakan serta pembagian pekerjaan antara bapak, ibu dan anak.
Langkah 8 : Bersama anggota keluarga menghitung perkiraan biaya berdasarkan
Contoh :
Uraian Jumlah/vol Harga satuan Jumlah (Rp) (Rp)
Kebutuhan tenaga kerja : - Persiapan lahan - Penanaman - Penyiangan - dst Kebutuhan benih Kebutuhan pupuk - Urea - TSP - K Cl Pengendalian H.P
Langkah 9 : Bersama anggota keluarga menyusun jadwal pengeluaran biata
berdasarkan jadwal pelaksanaan kegiatan dan taksiran biaya untuk setiap kegiatan ; untuk memudahkan berapa kebutuhan biaya yang harus dikekeluakan dan kapan waktunya dilaksanakan kegiatan, buat table seperti langkag 8 tersebut diatas, tinn diatas tinggal menambahkan bulan/minggu
Langkah 10 : Bersama anggota keluarga membuat taksiran hasil yang akan
diperoleh ( berdasarkan waktu dan jumlah hasil )
Contoh:
Uraian Jumlah/vol. Harga sat. Pengeluran Pendapatan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Kebut. Tenaga kerja - Persiapan lahan - Penanaman - Penyiangan - dst Kebutuhan benih Kebutuhan pupuk - Urea - TSP - K Cl Pengendalian H.P Hasil yang diharapakan
Setelah anggota keluarga melaksanakan Langkah I sampai dengan Langkah 10 , telah memiliki rencana usaha yang disususn secara sistimatik dan partisipatif. Rencana usaha ini masih harus diuji kelayakannya atau tingkat keuntungan yang akan diperolehnya.Caranya yaitu dengan menganalisa usahatani. Bila hasil analisa menunjukkan tidak menguntungkan disarankan untuk diganti rencana usahanya dengan rencana usaha yang tidak menguntungkan dibtalkan atau diganti atau diusahakan pengurangan biaya produksinya. Rencana usaha ini harus selalu ditinjau setiap bulan atau lebih sering, sehingga dapat terus menerus digunakan sebagai pedoman pelaksanaan usahatani. Bila ada hal yang sulitatau tidak bias dilaksanakan, segera dibuat perubahannya (penyesuiannya).