• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model PBI Pendekatan SETS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Model PBI Pendekatan SETS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Model PBI Pendekatan SETS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)

PENDEKATAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA BANJIR

Sestu Wilujeng Ngabdiningsih

1)

, Endang Susantini

2)

dan Ismono

3)

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA, e-mail: sestuwilujeng@yahoo.com 2) Dosen Jurusan Biologi FMIPA UNESA, e-mail: endangsusantini@ymail.com

3) Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNESA, e-mail: ismono.sains@gmail.com

Abstrak

Telah dilakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran PBI pendekatan SETS pada tema banjir yang bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model tersebut, perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara kelas yang diberi model pembelajaran PBI pendekatan SETS dengan kelas yang diberi pembelajaran konvensional serta mendeskripsikan respon siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu Quasi Experimental Design dengan rancangan penelitian Nonequivalent Control Group Design. Analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas VII-B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-C sebagai kelas kontrol. Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran mendapatkan skor 3,41 dalam kategori baik. Berdasarkan hasil uji-t satu pihak untuk menguji hipotesis diperoleh th = 3,07 > tt = 1,69, yang artinya rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Selain itu, rata-rata hasil belajar afektif adalah 3,21 untuk kelas eksperimen dan 2,89 untuk kelas kontrol sama-sama dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan, bahwa penerapan model pembelajaran PBI pendekatan SETS pada tema Banjir dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagian besar respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran PBI pendekatan SETS adalah sangat baik, dengan presentase rata-rata siswa menjawab positif adalah 98,43%.

Kata kunci : Model pembelajaran PBI pendekatan SETS, hasil belajar siswa, respon siswa Abstract

Has done research about application of PBI learning model with SETS approach in flood theme that aims to describe the implementation of this model, the difference of student learning outcomes between the class that was given PBI learning model SETS approach with the class that was given conventional learning, and also to describe student response. This research is experimental research which is Quasi Experimental Design with ‘Nonequivalent Control Group Design’ research design. Data analyzed that was used is quantitative and descriptive qualitative. Sample of this research are students of VII-B as experimental class and VII-C as control class. The result of learning implementation observation get score 3,41 was on good category. One side t-test that was used for examined hypothesis about average of cognitive student learning outcomes obtained th = 3,07 > tt = 1,69. It means that average of cognitive student learning outcomes from experimental class higher than control class. In addition, average affective student learning obtained 3,21 for experimental class and 2,89 for control class was equally in good category. It showed that application of PBI learning model with SETS approach in flood theme has It showed that application of PBI learning model with SETS approach in flood theme has to improve student learning outcomes. Most of student response to the PBI learning model SETS approach was very good, with average percentage of the students response that answered positively is 98,43%.

Keywords: PBI learning model in SETS approach, student learning outcomes, student response

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi serta kemajuan teknologi yang begitu pesat dapat menyebabkan kondisi masyarakat selalu berubah, perubahan ini idealnya diikuti dengan perubahan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Oleh karena itu, diperlukan

peningkatan mutu pendidikan yang hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan di hadapi peserta didik di masa yang akan datang. Buchori (2001) dalam Khabibah (2006: 1) menyatakan, bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah sehari-hari. Sasaran utama dari upaya peningkatan mutu pendidikan adalah guru. Guru secara langsung dapat

(2)

m m l d b y p T d p m y t d M t a b t u m m m P a p y t l u p t d i I M d d t I m u l menciptakan k siswa membe melalui suatu lanjut. Peningk dari pembelaja baik proses pem

Ilmu Penge yang memil perkembangan Teknologi (IP disusun berd penemuan. Tuj mempunyai ke sikap positif, yang saling teknologi, dan Salah satu diaplikasikan Menengah Pe terpadu. Pemb antara berbaga biologi. Oleh k terpisah-pisah utuh. Melalui memperoleh menambah ke menerapkan Pembelajaran I atau “topik” te pandang atau d yang mudah di Dalam lam tentang Standa SMP/ MTs dih lingkungan, t secara terpadu untuk meranc penerapan kon secara bijaksan Mengacu tahun 2006 ten di tingkat SMP ini, dikenal Technology, a Indonesianya Masyarakat (S diketahui bahw dan konsep ya teknologi dan h Inti tujuan pe mengerti unsur unsur tersebut lain, diperlukan Jurnal kondisi dan s entuk makna proses belaja katan mutu pe aran yang berla

mbelajaran ma etahuan Alam ( liki peranan n dan kemaju TEK). IPA m dasarkan fakt ujuan pembelaj emampuan men dan kesadaran mempengaruh masyarakat (B model pembel pada mata ertama adalah belajaran IPA t ai bidang kajian

karena itu, dala melainkan m pembelajaran pengalaman kuatan untuk konsep ya IPA Terpadu d ntang suatu wa disiplin keilmu ipahami dan di mpiran Permend ar Isi untuk m harapkan ada pe teknologi, dan u yang diarahk cang dan mem

nsep IPA dan na. pada lampiran ntang Standar I P/ MTs. Dalam pendekatan and Society Sains, Ling Salingtemas). wa pendidikan ang berhubunga hal-hal yang b endidikan SE r-unsur utama

pada saat mem n pemikiran ya l Pendidikan Sa situasi yang m dari bahan-ba ar dan dikem endidikan dap angsung pada s aupun hasil bela

(IPA) adalah s penting d uan Ilmu Pen merupakan pen

ta, fenomena aran IPA yakn ngembangkan r n terhadap ada hi antara IPA BSNP, 2006). ajaran yang di pelajaran IPA h model pem terpadu merupa n IPA yaitu fis am pelaksanaa menjadi satu k n IPA terpadu langsung, se menerima, me ang telah dapat dikemas acana yang dib uan fisika, kim kenal siswa (B diknas Nomor mata pelajaran enekanan pemb n masyarakat kan pada peng

mbuat suatu n kompetensi n Permendikn Isi untuk mata m dunia pendid n Science, (SETS) atau gkungan, Te Dari akronim SETS akan m an dengan sain erkenaan deng TS adalah m SETS serta ke mpelajari sains ang kritis untuk

ains

e-Pensa.

V memungkinkan ahan pelajaran mbangkan lebih pat pula diliha

ekolah tersebu ajar siswa.

alah satu unsur dalam proses ngetahuan dan ngetahuan yang a, dan hasi ni peserta didik

rasa ingin tahu anya hubungan A, lingkungan anjurkan untuk A di Sekolah mbelajaran IPA akan gabungan sika, kimia, dan annya tidak lag

kesatuan yang u, siswa dapa ehingga dapa enyimpan, dan dipelajarinya dengan “tema” bahas dari sudu mia, dan biolog BSNP, 2006: 2) 22 tahun 2006 IPA di tingka belajaran sains (salingtemas) galaman belajar karya melalu bekerja ilmiah nas Nomor 22 a pelajaran IPA dikan sekarang Environment dalam istilah eknologi, dan m SETS dapa mencakup topik ns, lingkungan gan masyarakat membuat siswa eterkaitan antar s. Dengan kata k belajar setiap Volume 01 No n n h at ut r s n g l k u, n n, k h A n n gi g at at n a. ” ut i . 6 at s, ) r ui h 2 A g t, h n at k n, t. a r a p elemen keterhubu (Binadja, pendekata karena pe nyata yan kontekstu keempat k Salah dalam pe SETS a Instructio kesempat mengemb mempero sendiri menyelur siswa tid yang diaj konsep-k menyatak pembelaj awal untu belajar P inkuiri te PBI bertu sehari-har dan me pemecaha Dalam m masalah, serta men dapat me masalah berbeda s Berda Pengalam 1 Babat IPA di se oleh guru 50% lag berkelom penelitian masih m metode d memberi Berda siswa m dikaitan d jika pem praktikum dalam pe karya de omor 02 Tahun SETS den ungkaitan ant 1999). Keu an SETS diban embelajaran se ng dijumpai dal ual) dan ko komponen SET h satu model pe embelajaran I adalah, model on (PBI). Mod tan kepada si bangkan rasa oleh pengalam berbagai ko ruh (holistik), b ak hanya meng jarkan tapi jug konsep yang

kan, “PBI did aran yang me uk mengakui si PBI adalah ber erbuka dan ber

ujuan untuk m ri (autentik) ya enghasilkan s an masalah yan model PBI, gu membimbing ndukung prose elatih siswa u dari berbagai secara mandiri. asarkan hasil man Lapangan ( Lamongan, da ekolah, 50% m u IPA masih m gi sudah men mpok. Hal ini d n 60% siswa m menggunakan diskusi dan 20% tugas. asarkan data a merasa senang dengan permas mbelajaran dila m. Seluruh si mbelajaran IPA engan alasan a n 2013, 7-14 ngan mempe tara unsur-uns unggulan pem ndingkan pend elalu dihubungk lam kehidupan omprehensif ( TS). embelajaran ya PA Terpadu l pembelajara del pembelajara iswa untuk te ingin tahu s man langsung onsep yang bermakna dan ghafal konsep-ga secara aktif dipelajari. definisikan se enggunakan m isi pengetahuan rpusat pada sis

rpikir bebas. M memecahkan s

ang dekat deng suatu produk ng selanjutkany uru hanya be , dan memfas es belajar men untuk terbiasa sudut pandang observasi p (PPL) 2 tahun 2 an hasil wawa metode pengaja menggunakan m nggunakan m diperkuat deng mengatakan bah metode ceram % menyatakan angket juga dip

jika dalam salahan sehari-h aksanakan di iswa menyata A menghasilka agar mereka m erhatikan ber sur SETS ter mbelajaran d dekatan lainnya kan dengan kej n sehari-hari (be

(terintegrasi ang dapat diter

dengan pende an Problem B an PBI membe erlibat secara siswa, siswa dalam menem dipelajari s otentik. Sela -konsep serta m menemukan s Ibrahim ( ebagai suatu m masalah sebaga n baru”. Lingku swa dan mend Model pembel suatu masalah gan kehidupan k/karya dari ya akan dipam erperan menga silitasi penyeli ngajar siswa. H memandang g disiplin ilmu pada saat Pro

2012 di SMP N ancara dengan aran yang dilak metode cerama metode diskusi gan hasil angk hwa pengajaran mah, 10% d n bahwa guru peroleh bahwa pembelajaran hari dan 80% s laboratorium akan setuju ap an suatu produk mampu mener rbagai rsebut dengan a yaitu jadian ersifat antara rapkan ekatan Based erikan aktif, dapat mukan secara in itu, materi sendiri (2005) model ai titik kungan dorong ajaran nyata siswa hasil erkan. ajukan idikan Hal ini suatu u yang ogram Negeri n guru kukan ah dan i dan ket pra n guru dengan sering a 90% n IPA senang untuk pabila k atau rapkan

(3)

m d B T p B d d B g P b B k b ( k V m p i b p i u m n k l u m w m m k t l t p a m m y materi yang te diperoleh dapa Penelitian Babat Lamong Terpadu. Sala pembelajaran P Banjir merupa dengan lingku daerah langga Bengawan Sol gabungan dar Perpaduan kaj berdasarkan a Biologi, dan 6 sulit. Tema kompetensi da sifat unsur, sen 1), KD 4.2 M berbagai cara (kelas VII, sem kepadatan pop VII, semester manusia dalam pencemaran semester 2). K interdisipliner berfikir jika da pembelajaran b ini dimaksudk untuk mengem menelaah pen negatif dari be keterkaitan lingkungan da untuk saling menyelesaikan Keempat webbed. Web menggunakan merupakan mo konsep dari s tidak beririsan sehingga mem laba (Mitarlis tema tersebut pemahaman ya antar bidang ka Berdasarka mendeskripsik SETS, mendes siswa antara menggunakan yang diberi Penerapan elah disampaika at ditunjukkan k yang akan di gan ini adalah ah satu tema

PBI pendekata akan tema ya ungan sehari) k

anan banjir jik o di Lamongan ri bidang k jian biologi da angket dipero 0% siswa men ini diperoleh sar sekaligus y nyawa, dan ca Melakukan pe berdasarkan mester 1), KD pulasi manusia 2) dan KD 7 m pengolahan dan kerusaka Karakteristik sehingga mem alam pembelaja berdasarkan ma kan agar sisw mbangkan kem nyebab, dampa encana banjir, hubungan s an masyarakat, membantu n suatu tugas da KD tersebut bbed merupaka pendekatan odel keterpadua ejumlah KD y n antara KD mbentuk suatu t dan Mulyanin t, diharapkan ang lebih luas ajian IPA. an uraian di ata kan keterlaksan skripsikan perb a kelas ya model PBI pen

pembelajaran n Model PBI P an oleh guru s ke orang lain. iterapkan di S penerapan pem yang cocok an SETS adala ang kontekstua karena daerah ka hujan dera n meluap. Tem kajian Biologi an kimia ini oleh 55% sis nyatakan, jika p dengan mem yaitu KD 2.4 M ampuran (kelas emisahan cam sifat fisika da D 7.3 Mempred a terhadap ling 7.4 Mengapl lingkungan un an lingkungan keempat mate mungkinkan sisw arannya mengg asalah pendeka wa memperole mampuan berp ak positif ma serta dapat m ains terhada agar bermanf dan bekerj an memecahkan dipadukan d an pembelajaran tematik. M an yang mema yang saling b satu dengan tema menyerup ngsih, 2009). D siswa akan s dan mengetah as tujuan penel naan model PB bedaan rata-rat ang diberi ndekatan SETS secara konv Pendekatan SET

serta hasil yang SMP Negeri 1 mbelajaran IPA untuk mode ah tema banjir al (yang deka Babat menjad as, dan sunga ma banjir adalah i dan kimia dipilih karena swa menyuka pelajaran kimia madukan empa Membandingkan s VII, semester mpuran dengan an sifat kimia diksi pengaruh gkungan (kelas ikasikan peran ntuk mengatas n (kelas VII eri ini bersifa wa aktif dalam gunakan mode atan SETS. Ha eh kesempatan pikirnya dalam aupun dampak mengaplikasikan ap teknologi faat bagi siswa

asama dalam n masalah. dengan mode n terpadu yang Model webbed adukan konsep-berkaitan tetap KD yang lain pai jaring laba Dengan adanya

mendapatkan hui keterkaitan litian ini adalah BI pendekatan a hasil belajar pembelajaran S dengan kelas vensional dan TS untuk Meni 9 g 1 A l r. at di ai h a. a, ai a at n r n a h s n i I at m l al n m k n i, a m l g d -i n -a n n h n r n s n mendeskr PBI pend METOD Jenis pen yaitu Qu kelas kon adalah d sampel 2008:3). “Nonequi diadakan kontrol menentuk normal m menggun didapatka 32 siswa sebanyak kelas ek perlakuka eksperim pembelaj kontrol konvensio diberikan kontrol d hasil b menggun HASIL D Pengelola pendekata pertemua dari terla PBI. Unt dalam pe sebagai b Gambar 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Sk or Gr ingkatkan Hasi ripsikan respon dekatan SETS. DE nelitian ini me asi Experimen ntrol sebagai p dengan cara i dalam kelom Rancangan ivalent Contro perlakuan bai diberikan p kan kelas yan menggunakan nakan uji ke an dua kelas sa a sebagai kela k 32 siswa seba ksperimen ma an selama tiga en diberikan aran PBI pen diberikan p onal yaitu ses n perlakuan, ba diberikan postt belajar siswa nakan uji-t satu

DAN PEMBAH

aan pembelaj an SETS da an ketiga selalu aksananya sem tuk lebih mem embelajaran, d berikut. 1. Grafik Keter Fase 1 Fase 2 rafik Keterlaksa Pe il Belajar Sisw n siwa terhada erupakan pene ntal Design de pembanding. S intact group mpok belajar dalam pene ol Group Desig ik kelas eksper pretest yang ng dijadikan s

uji chi kua esamaan dua

ampel yaitu ke as eksperimen agai kelas kontr aupun kelas kali pertemua n perlakuan ndekatan SET perlakuan pe suai pembelaja aik kelas eksper test untuk me a, yang ke pihak kanan. HASAN aran menggu ari pertemuan u meningkat. H mua fase atau

mperjelas keter dapat diperjela rlaksanaan Mo SETS Fase 3 Fase 4 anaan Fase da endekatan SETS wa ap penerapan m elitian eksperim engan menggu ampel yang di yaitu pengam (Tim Puslitj elitian ini a gn “ yaitu seb rimen maupun bertujuan sampel berdist

drat dan hom varians, seh elas VII B seb n dan kelas V

rol.. Kemudian kontrol dibe an, yaitu untuk

dengan m TS sedangkan embelajaran s aran disana. S rimen maupun engetahui perb emudian dian unakan model n pertama h Hal ini dapat d

tahap dalam m rlaksanaan tiap as pada Gamb

odel PBI Pende Fase 5 alam Model PB S Pertem Pertem Pertem model mental unakan iambil mbilan aknov adalah belum n kelas untuk tribusi mogen hingga banyak VII C n baik erikan k kelas model kelas secara Setelah n kelas bedaan nalisis PBI hingga dilihat model p fase bar 1, ekatan BI  muan I muan II muan III

(4)

K F F F F F k b p r m p k m k b m k i b P m r k k k d d

X

b d Keterangan : Fase 1 : Meng Fase 2 : Meng Fase 3 : Memb kelom Fase 4 : Meng Fase 5 : Meng peme Berdasarka keterlaksanaan bahwa selalu pertemuan pert rata, dapat dik model PBI sel pertama hingg kedua dan mendapatkan keeempat seca baik. Secara menggunakan kali pertemuan ini berarti b berlangsung ef Tes hasil b Pretest diberik ssiswa. Sedan menerima pem rata-rata 56,88 kelas kontrol. ketuntasan, han kelas eksperim dinyatakan tid siswa belum sebelumnya. digunakan unt sampel, dapat d Kelas Eksperimen (VII-B) Kontrol (VII-Sampel dik

X

2 tabel. Berdas bahwa kelas y sampel yang b dengan taraf si Jurnal gorientasikan si gorganisasikan bimbing penyel mpok gembangkan da ganalisis dan m ecahan masalah an Gambar n fase dalam p ada peningkat tama hingga p ketahui bahwa alu mengalami ga pertemuan keempat sela kategori bai ara rata-rata m a umum model PBI pe n adalah baik d bahwa prose fektif. belajar diperole kan untuk me ngkan posttes mbelajaran. Pad 8 untuk kelas Namun dem nya terdapat 2 men dan kelas k dak tuntas, keti m pernah m Berdasarkan tuk menguji n dilihat pada Ta Tabel 1. Uji N Xrata n 55,72 -C) 49,81 katakan berdist sarkan tabel di yang digunakan berasal dari p ignifikansi α = l Pendidikan Sa iswa kepada m siswa untuk be lidikan individu an menyajikan mengevaluasi pr h 1, meng pembelajaran d tan keterlaksan ertemuan ketig a keterlaksana i peningkatan ketiga. Pada ama tiga ka ik. Pada fase mendapatkan k pengelolaan endekatan SET dengan hasil se s belajar m eh dari posttes engetahui kem st diberikan da hasil pretest eksperimen d mikian, jika dil siswa yang tu kontrol dan sis idaktuntasan it menerima ma hasil prete normalitas dan abel 1 dan 2. Normalitas sam S X2 hitu 10,59 2,08 11,75 1,46 tribusi normal j atas maka dap n untuk penelit populasi berdis 0,05 ains

e-Pensa.

V masalah elajar ual maupun hasil karya roses genai grafik dapat diketahu

naan fase dar ga. Secara

rata-an fase dalam dari pertemuan fase pertama ali pertemuan e ketiga dan kategori sanga pembelajaran TS selama tiga ebesar 3,41, ha mengajar telah st dan pretest, mampuan awa setelah siswa diperoleh nila dan 50,31untuk

lihat dari seg untas baik pada

swa selebihnya tu dikarenakan ateri tersebu est kemudian n homogenitas mpel ung X 2 tabel 8 11,10 6 11,10 jika

X

2 hitung < pat disimpulkan tian merupakan stribusi norma Volume 01 No k ui ri -m n a, n n at n a al h ,. al a ai k i a a n ut n s < n n al Kelas Kel Samp Berdasark kelas yan yang be signifikan Tes h yaitu 80,1 kontrol, p eksperim dibawah i Namu belajar, p dan 3 sis terdapat Ketidaktu indikator tuntas jik tersebut

.

kontrol d Gamba 1 80,21 68,7 omor 02 Tahun Tabel 2 Kelas eksperimen (V las kontrol (VII pel dikatakan

kan tabel di ata ng digunakan u erasal dari p nsi α = 0,05 hasil belajar p 16 untuk kelas perbandingan r en dan kontro ini. Gambar 2. Gr un demikian, j pada kelas eks

swa tidak tunt 17 siswa tun untsan siswa

pembelajaran ka 75% siswa m

Ketuntasan apat dilihat pad

ar 3. Grafik Ke Eksperimen 80,16 2 3 73,44 72, 75 51,56 6 Eks n 2013, 7-14 2. Uji Homogen Fh VII-B) I-C 1 homogen jik as maka dapat untuk penelitian opulasi homo posttest didapa eksperimen da rata-rata hasil p ol dapat diliha rafik Rata-rata jika dilihat da sperimen terda tas sedangkan ntas dan 15 dapat dikaj n, suatu pemb menjawab deng indikator kela da Gambar 3. etuntasan Indik n Kont 3 4 ,5 91,41 8 66,25 81,25 sperimen Kon nitas hitung Fta 1,23 1, ka Fhitung < t disimpulkan b n merupakan s ogen dengan atkan nilai rat an 70,78 untuk posttest antara at pada Gamb Hasil Postest ari ketuntasan apat 29 siswa pada kelas k siswa tidak t ji dari ketun belajaran dinya gan benar ind as eksperimen ator Pembelaja trol 70,78 5 6 81,25 81,25 75 75 trol abel 80 Ftabel. bahwa ampel taraf ta-rata k kelas a kelas bar 2, hasil tuntas kontrol tuntas. ntasan atakan dikator n dan aran

(5)

Penerapan Model PBI Pendekatan SETS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

11 Keterangan :

1. Menjelaskan perbedaan antara unsur, senyawa, dan campuran.

2. Menyebutkan teknik pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia

3. Menjelaskan perbedaan prinsip kerja penyaringan, destilasi, sublimasi, kromatografi, dan ekstraksi. 4. Menjelaskan hubungan kepadatan populasi manusia

dengan bencana banjir.

5. Menjelaskan dampak banjir bagi masyarakat, lingkungan dan kesehatan

6. Menjelaskan upaya penanggulangan akibat pencemaran lingkungan

.

Berdasarkan Gambar 3, tentang grafik ketuntasan indikator dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen terdapat dua indikator yang tidak tuntas yaitu indikator 2 dan indikator 3. Pada kelas kontrol terdapat tiga indikator yang tidak tuntas yaitu indikator 1, indikator 2 dan indikator 3. Hal ini dikarenakan, karena pada proses pembelajaran, pada indikator ini hanya terdapat satu praktikum yaitu pada proses penjernihan air saja, sedangkan untuk teknik pemisahan lainnya hanya diskusi menggunakan bahan ajar dan kegiatan tanya jawab, sehingga terdapat sebagian siswa yang kurang mendengarkan saat proses diskusi berlangsung

.

Hal ini didukung dengan pernyataan Sanjaya (2008) yang mengungkapkan bahwa dalam rangkaian aktivitas pembelajaran tidak mengharapkan siswa hanya mendengar, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran.

Hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol kemudian dianalisis menggunakan uji-t satu pihak untuk menguji hipotesis. Uji-t satu pihak digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen yang diberi model pembelajaran PBI berpendekatan SETS lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas kontrol yang diberi pembelajaran secara konvensional.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji t-Satu Pihak Kanan

Kelas thitung ttabel

Kelas Esperimen (VII-B) dengan

Kelas Kontrol (VII-C) 3,07 1,69

Pada Tabel 3, menunjukkan bahwa thitung > ttabel (α = 0,05) dengan demikian Ho : µ1 = µ2 ditolak dan H1 : µ1 > µ2 diterima, yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen yang diberi model pembelajaran PBI berpendekatan SETS lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas kontrol yang diberi pembelajaran secara konvensional.

Dengan model PBI pendekatan SETS, siswa lebih banyak membangun konsepnya sendiri melalui berbagai sumber belajar dan bukan hanya dari guru sehingga siswa tidak hanya menghafal suatu konsep. Selain itu, proses pembelajan dengan melakukan investigasi pada suatu permasalahan membuat siswa menjadi lebih aktif dalam mencari solusinya, sehingga membuat siswa paham terhadap apa yang mereka kerjakan.

Dari permasalahan lingkungan ini, siswa dibentuk dalam kelompok belajar untuk melakukan penyelidikan dalam memecahkan permasalahan lingkungan kedalam sebuah eksperimen proyek kecil. Dalam proses mencari solusi dari permasalahan ini, maka harus didapatkan solusi cerdas yang memungkinkan terbentuknya teknologi dengan memanfaatkan sains, yang teknologi tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat serta tidak merusak dan merugikan lingkungan. Binadja (2002b) menyatakan bahwa visi SETS merupakan cara pandang yang memungkinkan kebutuhan masyarakat dalam berbagai bentuk terpenuhi dalam keseimbangan sistem melalui pemanfaatan sains ke bentuk teknologi yang tidak merusak atau merugikan lingkungan.

Pembelajaran yang mengutamakan peran aktif siswa akan menjadikan pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang disajikan lebih jelas dan bermakna secara personal, karena siswa dilatih untuk mempelajari sesuatu yang baru berdasarkan pada pemahaman yang telah mereka miliki serta dapat mengetahui keterhubungan materi pembelajaran dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat. Bruner (Dahar, 1996) menyatakan bahwa berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya akan menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.

Pada siswa kelas kontrol yang diberi pembelajaran secara konvensional rata-rata hasil belajar kognitif lebih rendah daripada kelas eksperimen. Pembelajaran secara konvensional, pengajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa cenderung pasif dan hanya menerima informasi dari guru dengan metode ceramah dan diskusi yang menekankan pada penghafalan suatu konsep. Hal ini sesuai dengan pernyataan Freire, 1999 (dalam Warpala, 2009) memberikan istilah terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan ber-“gaya bank” (banking concept of education).

H0 : µ1 = µ2 : Rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol

H1 : µ1 > µ2 : Rata-rata hasil belajar kognitif siswa eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol

(6)

P o p m R i b t d d m e b d d i K k K k K a m b b d b b Penyelenggara suatu aktivitas oleh siswa, yan

Proses pe penghafalan su menjadi tidak Rampengan ( informasi/kons bermanfaat bah tersebut hanya didik melalui sebuah gelas. Pada peneli dengan tidak memberikan p empat aspek, y baik dan beke disediakan. Ni dan kelas kont ini. Gambar Keterangan : Dari Gamb siswa dapat d kelas eksperim Kemampuan a kelas kontrol Kemampuan a Berdasarka afektif siswa d siswa pada mendapatkan k baik, kerja sam baik. Sedangka dan mendapatk baik, bekerja berpendapat m Ek 0,00 – 1,49 1,50 – 2,49 2,50 – 3,49 3,50 – 4,00 Jurnal aan pendidikan pemberian in ng wajib diinga embelajaran y uatu konsep m k bermakna. (Trianto, 2007 sep pada subj hkan tidak berm a dikomunikasi

satu arah se itian ini guru m

hanya menila enilaian pada a yaitu disiplin, b erja sama sesu

lai rata-rata afe trol dapat dilih

r 4. Grafik Nila

bar 4, tentang diketahui bahw men dan kela afektif siswa a dapat dikaj fektif siswa dip an Gambar 5, dapat diketahu kelas eksperi kategori sangat ma dan berpen an pada kelas kan kategori s sama menda mendapatkan ka ksperimen 3,21 = kurang = cukup = baik = sangat ba (Lince, 20 l Pendidikan Sa n hanya dipan formasi yang h at dan dihafal. yang lebih menjadikan suat Sesuai denga 7: 65) bahwa

jek didik dap manfaat sama s ikan oleh guru eperti menuang menerapkan pen ai kognitif sisw

afektif siswa y berpendapat, p uai dengan rub fektif antara ke hat pada Gamb

ai rata-rata afek grafik nilai r wa nilai afekti as kontrol ber antara kelas ek ji dari per perjelas pada G tentang grafi ui bahwa kema men untuk a t baik, aspek p ndapat mendap s kontrol untuk sangat baik, p apatkan kateg ategori cukup. Kontrol 2,89 aik 001 dalam Fik ains

e-Pensa.

V ndang sebaga harus “ditelan” menekakankan tu pengetahuan an pernyataan a penumpukan pat saja tidak sekali kalau ha

kepada subjek g air kedalam nilaian autentik wa tetapi juga yang terdiri dar pendengar yang brik yang telah elas eksperiman bar 4, dibawah ktif siswa rata-rata afektif f siswa antara rkategori baik ksperimen dan aspek afektif Gambar 5. ik kemampuan ampuan afektif aspek disiplin pendengar yang patkan kategor k aspek disiplin endengar yang gori baik dan 9 kriyah, 2012) Volume 01 No ai ” n n n n k al k m k a ri g h n h f a k. n f. n f n g ri n g n Ga Keterang 1. Disipl 2. Berpe 3. Pende 4. Beker Dari G dapat dik eksperim pembelaj terdapat penyelidi pembelaj keterbuka kerja sam presentas penelitian pembelaj keteramp kelompok apa yang indikator hal ini di malu dal guru telah untuk m dengan p pembelaj berbagai memfasil Pemb pasif sisw Meskipun mendomi beberapa pembelaj kontrol le terbatas melalui 3 omor 02 Tahun ambar 5. Grafik an : lin endapat engar Yang Ba rja Sama Gambar 4, men ketahui jika R en lebih tingg aran mengguna kegiatan ikan, siswa dil

aran, member aan dengan pen ma kelompok b si dan meme n Hakim (2012 aran PBI mam pilan sosial k-kelompok ke mereka pelaja berpendapat isebabkan kare lam berpendap h berusaha mem merangsang sis pernyataan Are aran berbasis masalah, litasi investigas belajaran secar wa hanya me n divariasi de inasi dalam siswa yang aran berlangs ebih terbatas ka karena siswa buku paket 1 2 3,53 2,79 3,53 Eksp n 2013, 7-14 k Kemampuan ik ngenai grafik n Rata-rata hasil gi dari pada ke akan model PB berkelompok latih untuk di rikan tanggap ndapat orang la baik untuk me ecahkan masa 2), yang menya mpu mengemba dimana siswa ecil yang bek ari. Dari keselu yang mendapa ena, sebagian pat didalam ke mberikan perta swa dalam b ends (2008:41) s masalah ad memberikan si dan dialog. ra konvensiona endengarkan c engan diskusi pembelajaran berperan ak ung. Pada pr arena hanya dis a memperoleh dan penjelas 3 9 3,29 2,4 2,89 perimen Ko Afektif Siswa nilai rata-rata a afektif siswa elas kontrol, k BI pendekatan dan melak siplin dalam p pan atau pen

ain selain guru empersiapkan m alah. Seperti atakan bahwa m angkan karakter

a dibentuk kerja sama ter uruhan data, ter

atkan kategori siswa masih m elas, dalam ha anyaan kepada berpendapat. S ) peran guru dalah menyod pertanyaan al siswa cend ceramah dari namun guru n sehingga ktif ketika ke roses diskusi skusi materi. D h informasi san guru. Ha 4 3,45 9 3,31 ontrol afektif, kelas karena SETS kukan proses ndapat, u, serta materi pada model r serta dalam rhadap rdapat baik, merasa al lain siswa Sesuai dalam dorkan dan derung guru. masih hanya giatan kelas Diskusi hanya al ini

(7)

Penerapan Model PBI Pendekatan SETS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

13 dibuktikan dengan sikap siswa yang cenderung lebih rendah dalam berpendapat karena guru yang mendominasi dalam proses pembelajaran, dan terdapat sebagian siswa yang merasa jenuh jika mereka hanya mendengarkan guru yang menjelaskan. Sehingga banyak siswa yang bosan dan sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri, dan siswa cenderung tidak memperhatikan penjelasan guru

Angket respon siswa diberikan setelah proses pembelajaran selesai, angket hanya di bagikan pada siswa kelas eksperimen. Data respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model PBI pendekatan SETS dapat dilihat pada Tabel 4, dibawah ini.

Tabel 4. Respon Siswa Terhadap Penerapan Model PBI pendekatan SETS

No Pernyataan

Tanggapan (%)

Ya Tidak

1. Mempelajari IPA Terpadu dengan penyelidikan

permasalahan sehari-hari yang diikuti dengan mengetahui hubungan antara sains dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat pada tema “Banjir” lebih

menyenangkan, menarik dan tidak membosankan daripada hanya

mendengarkan guru ceramah.

100 -

2. Membuat saya lebih aktif

dalam proses pembelajaraan 100 - 3. Pembelajaran sistematis dan

jelas 100 -

4. Memberikan pengetahuan

baru 100 -

5. Pembelajaran bermanfaat

bagi kehidupan sehari-hari 100 - 6. Materi yang diajarkan jelas 100 - 7. Masalah yang dimunculkan

dekat dengan kehidupan

sehari-hari 100 -

8. Handout yang diberikan

jelas dan menarik 100 -

9. LKS yang dibagikan mudah

dipahami 93,75 6,25

10. Tes yang diberikan sesuai dengan materi yang disampaikan saat pembelajaran

90,62 9,38

Presentase rata-rata (%) 98,43 1,57

Berdasarkan Tabel 4, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran menggunakan model PBI pendekatan SETS, semua siswa merespon positif jika pembelajaran yang

dilaksanakan menarik dan tidak membosankann daripada hanya mendengarkan guru ceramah, siswa merasa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran ini, pembelajaran sistematis dan jelas, memberikan pengetahuan baru, pembelajaran bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, materi yang diajarkan jelas, masalah yang dimunculkan dekat dengan kehidupan sehari-hari dan handout yang diberikan jelas dan menarik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan nilai sebesar 100%. Sedangkan terdapat dua pernyataan yang siswa kurang merespon positif, yaitu pada pernyataan 93,75 % siswa menyatakan jika LKS yang diberikan mudah dipahami dan 90,62% siswa menyatakan jika tes yang diberikan sesuai dengan materi yang diberikan saat pembelajaran.

Secara rata-rata respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran PBI pendekatan SETS pada tema banjir,secara pembulatan angka diperoleh 98,43 % siswa menyatakan YA dan 1,57 % siswa menyatakan tidak. Pencapaian presentase 98,43% untuk semua aspek mendapatakan kategori sangat kuat, hal tersebut menunjukkan jika penerapan model PBI dengan pendekatan SETS pada tema banjir diterima siswa dengan sangat baik dan siswa merasa sangat antusias dalam proses pembelajaran.

PENUTUP Simpulan

1. Keterlaksanaan model pembelajaran PBI pendekatan SETS pada tema banjir selama tiga kali pertemuan memperoleh hasil rata-rata 3,41 dengan kategori baik. 2. Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran PBI pendekatan SETS lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran secara konvensional, hal ditunjukkan dengan hasil thitung > ttabel yaitu 3,07 > 1,69 yaitu H1 : µ1 > µ2 diterima dengan taraf signifikan 0,05 yang berarti rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kelas kontrol.

3. Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran PBI pendekatan SETS dengan tema banjir adalah sangat positif sebesar 98,43 % yang berarti penerapan model PBI dengan pendekatan SETS pada tema banjir diterima seluruh siswa dengan sangat baik dan siswa merasa sangat antusias dalam proses pembelajaran.

Saran

1. Guru dapat mengaplikasikan model pembelajaran PBI pendekatan SETS dalam pembelajaran IPA sebagai alternatif pembelajaran, karena dengan pembelajaran tersebut terdapat serangkaian kegiatan yang berguna untuk melatih siswa dalam bekerja sama dan berdiskusi untuk melakukan penyelidikan mengenai

(8)

2 3 4 D A B B B D F H I K permasalah sains, lingk pemahaman bermakna. 2. Pada penel mendapatk afektif lain siswa masi berpendapa sering berin umpan ba dalam berp 3. Pembelajar kognitif af diharapkan hasil belaja melainkan 4. Peneliti he sedang diad penelitian. dengan lan DAFTAR PUS Arends, R, I. Mengajar. Badan Standa Model Pem Binadja, A. dalam Peng lokakarya Non sains. UNNES Se Binadja, A. 20 Plan Perc Dasar dan disajikan p Pendidikan Pekanbaru. Dahar. 1996. Diponegoro Fikriyah D, E Pendekatan Skripsi. Tid Hakim, L. 201 Based Ins Terhadap H Negeri 1 N di publikas Ibrahim, M. 2 Surabaya: Khabibah, S. 2 Matematika Jurnal han sehari-hari kungan, teknolo n siswa terha litian ini untu kan nilai rata-r nnya, hal ini ih merasa mal at. Oleh karen nteraksi denga lik pertanyaan pendapat.

ran IPA men fektif dan psik n dilakukan pen ar siswa tidak

hasil belajar ps endaknya men

dakan disekola Hal ini agar pe car. STAKA 2008. Learnin Yogyakarta: ar Nasional mbelajaran Terp 1999c. Pendi gajaran. Maka Pendidikan SE Kerjasama an emarang. 14 -1 002b. Pendidik cepatan Peni n Menengah pada Seminar n Propinsi Ria . 20 Mei 2002. Model-Model o. E. 2011. Efekt n Sets Pada M dak dipublikas 2. Pengaruh M struction Dise Hasil Belajar Ngemplak. Jurn sikan. Surakarta 005. Pembelaj University Pre 2006. Pengemb a dengan l Pendidikan Sa i dan mengait ogi, dan masya adap materi uk aspek afekt rata lebih rend

disebabkan ka lu, dan belum na itu, guru se an siswa denga n untuk mera nyangkut pada komotor. Pada nelitian lebih l k hanya kognit sikomotor. ngetahui kegiat ah yang berhub elaksanaan pen ng To Teach Pustaka Ilmu. Pendidikan (B rpadu IPA. Jaka

idikan SETS alah disajikan ETS untuk bid ntara SEAMO 5 Desember 19 kan Bervisi SE ingkatan Mut di Propinsi R Pengembanga au, Universita . l Mengajar. B tivitass Model Materi Pemisah ikan. Surabaya Model Pembelaj ertai Media Biologi Siswa nal Pendidikan a: Universitas jaran Berdasa ess. bangan Model soal Ter ains

e-Pensa.

V tkannya antara arakat sehingga menjadi lebih tif berpendapa dah dari aspek

arena sebagian terbiasa untuk ebaiknya lebih an memberikan angsang siswa a hasil belajar a penelitian in lanjut, terhadap tif dan afektif tan/acara yang bungan dengan nelitian berjalan Belajar Untuk BSNP). 2006 arta: BNSP. Penerapannya dalam seminar dang Sains dan ORECSAM dan 999. TS dan Master tu Pendidikan Riau. Makalah an Master Plan as Islam Riau Bandung. CV PBI Berbasis han Campuran a Unesa. ajaran Problem Audio Visua a Kelas X Sma Biologi. Tidak Sebelas Maret arkan Masalah l Pembelajaran rbuka untuk Volume 01 No a a h at k n k h n a r ni p f, g n n k . a r n n r n h n u, V. s n. m l a k t. . n k Menin Disert Lampiran Komp Tingk Badan pendi Mitarlis; Unive Sanjaya, Prena Sudjana. Sugiyono Pende Bandu Tim P penge dan Penge Balitb Trianto. Beror Pustak Warpala, Konve http:// omor 02 Tahun ngkatkan Kre tasi. Tidak dipu n Permendikn petensi dan K kat SMP/MTs n penelitian dikan nasional Sri, M. 2009 ersity Press. W. 2008. S ada Media. 2005. Metoda o. 2010. M ekatan Kuant ung: Alfabeta. Puslitjaknov. embangan. Jak Inovasi Pend embangan De bang: Depdikna 2007. Mode rientasi Kon ka. W. 2009 ensional. /kompasiana.co n 2013, 7-14 eativitas Sisw ublikasikan. Pa nas Nomor 2 Kompetensi Da dan SMPLB dan pengemb l 2007 . IPA Terpadu Strategi Pem Statistika. Ban Metode Pene titatif, Kualita 2008. M karta: Pusat P didikan Bada epartemen Pe as. el-Model Pem nstruktivistik. 9. Pendekat [Online]. om. [20 Februa wa Sekolah D ascasarjana Un 22. 2006. St asar MataPela B. Pusat kurik bangan Depart u. Surabaya: U mbelajaran. Ja ndung: Tarsito litian Pendid atif, dan R & Metode pene Penelitian Kebi an Penelitian endidikan Nas mbelajaran In Jakarta: Pr tan Pembela . Ter ari 2013]. Dasar. nesa. tandar ajaran kulum temen Unesa akarta: . dikan, & D. elitian ijakan dan sional. novatif restasi ajaran rsedia:

Gambar

Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji t-Satu Pihak Kanan  Kelas t hitung  t tabel
Tabel 4. Respon Siswa Terhadap Penerapan Model  PBI pendekatan SETS

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengguaan alat penilaian kinerja pada kegiatan praktikum mata pelajaran teknik pemeliharaan ikan mampu

[r]

[r]

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan segala anugerah-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja

[r]

Peraturan Gube,rnur Nomor 135 Tahun 2012 tentang Tata Cara PemantauanKegiatan Orang Asing, Organisasi Masyarakat Asing dan Tenaga KerjaAsing di Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Dalam penelitian ini yang menjadi masalah adalah bagaimana pengaruh komposisi antara matriks limbah botol plastik kemasan minuman dengan partikel sekam padi dan abu sekam

bergunung, yang mempunyai kemiringan lereng &gt; 45 %. Batuan yang merupakan penghambat dalam pengelolaam tanah lebih besar dari 1%. Karakteristik fisik tanah yang