• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:29) adalah: Menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. (2010:29) adalah: Menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

35 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pengertian objek penelitian menurut Husein Umar dalam Umi Narimawati (2010:29) adalah: “Menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga di mana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2009:38): “objek penelitian merupakan atribut atau sifat atau nilai dari seseorang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang sudah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Penulis menentukan bahwa yang akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang akan diukur melalui indikator yang terdiri dari pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengembalian Modal. Sedangkan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian descritive dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya

(2)

pada data-data numerik (angka) dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2011:2) menyatakan, cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Sedangkan menurut Sumadi (2013:76) metode penelitian deskriptif adalah, penelitian yang bermaksud untuk membuat pencadangan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian kejadian. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Menurut Sugiyono (2017:8) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan 16 instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Menurut Sugiyono (2017:55) metode verifikatif adalah metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Jadi alasan peneliti memilih metode deskriptif analisis yang bersifat kuantitatif dalam penelitian ini karena peniliti ingin mendiskripsikan tentang

(3)

Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengembalian Modal pada perusahaan Properti dan Real Estate.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian dibutuhkan perancangan dan perencanaan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan sistematis.

Mengacu pada pendapat Umi Narimawati (2010:30) yang mengatakan bahwa ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam desain penelitian, yaitu:

1. Menentukan sebuah masalah sebagai indikasi dari fenomena penelititan, selanjutnya menentukan judul penelitian.

Permasalahan yang dicari berdasarkan fenomena yang ditemukan, baik itu berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Setelah itu menetapkan judul penelitian. Adapun judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2014-2018.”

2. Mengidentifikasi sebuah permasalahan yang terjadi.

Banyaknya faktor yang mempengaruhi Pengembalian Modal Perusahaan. Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti mengenai pergerakan Pengembalian Modal perusahaan berdasarkan Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan.

3. Menentukan rumusan masalah penelitian.

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian

(4)

ini adalah bagaimana perkembangan Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan serta seberapa besar pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengembalian Modal pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2014-2018 secara parsial dan simultan.

4. Menentukan tujuan dari penelitian.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perkembangan Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan serta untuk mengetahui besarnya pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengembalian Modal pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode tahun 2014-2018 secara parsial dan simultan.

5. Menentukan hipotesis penelitian, berdasarkan pada fenomena yang akan diteliti dan dukungan oleh teori.

H1 : Secara Parsial Perputaran Aktiva Tetap berpengaruh signifikan terhadap Pengembalian Modal pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2014-2018.

H2 : Secara Parsial Modal Kerja berpengaruh signifikan terhadap Pengembalian Modal pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2014-2018.

(5)

H3 : Secara Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Pengembalian Modal pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2014-2018. H4 : Secara Simultan Perputaran Aktiva Tetap dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Pengembalian Modal pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2014-2018.

6. Menentukan konsep variabel disertai dengan pengukuran variabel penelitian yang akan digunakan.

Konsep variabel diperoleh dengan cara membaca referensi teoritis yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini konsep Perputaran Aktiva Tetap menurut Fahmi (2012:134), konsep Modal Kerja menurut Astuti (2004:210), konsep Ukuran Perusahaan menurut Nur Alizna (2009) dan Pengembalian Modal Perusahaan menurut Munawir (2004:33). 7. Menentukan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik

pengumpulan data pada penelitian.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder berupa data laporan keuangan tahunan tentang Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan dan Pengembalian Modal dari enam perusahaan aneka industri yang terdaftar di BEI periode tahun 2014-2018. Teknik penentuan data dalam penelitian ini yaitu berupa populasi dan sampel menggunakan time series dan cross section.

(6)

8. Melakukan analisis data.

Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab semua rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan melalui teknik analisis tertentu. Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi, uji asumsi klasik, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi.

9. Melakukan sebuah laporan dari hasil penelitian.

Pelaporan hasil penelitian dilakukan secara tertulis yang digunakan untuk mengkomunikasikan temuan-temuan riset yang sudah dilakukan. Didalamnya terdapat kesimpulan yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah.

Desain penelitian ini berguna sebagai rancangan dari penelitian yang berisikan tentang metode atau prosedur bagaimana cara memilih data, mengumpulkan data, dan menganalisis data. Maka dari itu sebelum melakukan penelitian, penulis harus mempunyai gambaran tentang hal apa saja yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tentang Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengembalian Modal pada perusahaan Properti dan Real Estate yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dirancang seperti tabel 3.1:

(7)

Tabel 3.1 Desain Penelititan

No

Desain Penelitian Tujuan Penelitian Metode yang

digunakan Time Horizon

Jenis Data

1

Untuk mengetahui perkembangan perputaran aktiva tetap pada perusahaan Properti dan Real Estate yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.

Deskriptif Time Series Cross Sectional (Pooled data) S E K U N D E R 2

Untuk mengetahui perkembangan modal kerja pada perusahaan Properti dan Real Estate yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Deskriptif Time Series Cross Sectional (Pooled data) 3

Untuk mengetahui perkembangan ukuran perusahaan pada perusahaan Properti dan Real Estate yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.

Deskriptif

Time Series Cross Sectional (Pooled data)

4

Untuk mengetahui perkembangan pengembalian modal pada perusahaan Properti dan Real Estate yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. . Deskriptif Time Series Cross Sectional (Pooled data) 5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja, dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengembalian Modal pada perusahaan Properti dan Real Estate yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Deskriptif dan Explanatory Survey Time Series Cross Sectional (Pooled data)

(8)

Adapun desain penelitiannya dapat digambarkan seperti di bawah ini:

Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan:

X1 = Perputaran Aktiva Tetap X2 = Modal Kerja

X3 = Ukuran Perusahaan Y = Pengembalian Modal 3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sumadi (2013:29-30) definisi operasionalisasi variabel adalah: “Definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Konsep dapat diamati atau observasi ini penting, karena hal yang dapat diamati itu membuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga variabel. Berdasarkan judul penelitian yang telah dijelaskan dibab sebelumnya, maka dalam penelitian ini

X2 X1

X3

(9)

variabel Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan (X₁, X2 dan

X3) sebagai variabel bebas sedangkan variabel Pengembalian Modal (Y) sebagai

variabel dependen (Y) atau variabel terikat. Menurut Sugiyono (2017:39): 1. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecendent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas (variabel independen) adalah Perputaran Aktiva Tetap sebagai variabel X1, Modal Kerja sebagai variabel X2 dan Ukuran Perusahaan sebagai variabel X3.

2. Variabel Dependen

Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah harga saham pada enam perusahaan aneka industri yang terdaftar di BEI periode tahun 2014-2019

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan

(10)

Ukuran Perusahaan terhadap Pengembalian Modal pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

Perputaran Aktiva Tetap (X1) Kasmir (2010:184) “Fixed Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode ”. - Penjualan - Aktiva Tetap 𝐹𝐴𝑇𝑂 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 (X) Rasio Modal Kerja (X2) Azlina (2009)

“Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yag dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”. - Aktiva Lancar - Hutang Lancar 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (RP) Rasio Ukuran Perusahaan (X3) Nur Alizna (2009) menjelaskan ukuran perusahaan menujukkan besar kecilnya suatu perushaan”. - Total Aset 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 = 𝐿𝑛(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡) Ln Rasio Pengembalian Modal (Y) Mahdu Hanafi (2003:18) mendefinisakn “return on equity menunjukkan kemampuan perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba bagi pemegang saha”..

- Laba bersih setelah pajak - Ekuitas

ROE =Laba bersih setelah pajak Ekuitas

(11)

3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data adalah sumber-sumber data penelitian yang diperlukan dan dapat diperoleh secara langsung berhubungan dengan objek penelitian (primer), maupun secara tidak langsung berhubungan dengan objek penelitian (sekunder).

1. Sumber data primer

Sumber data ini merupakan sumber data yang yang diinginkan dan diperlukan dalam penelitian yang diperoleh secara langsung berhubungan dengan objek penelitian.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian yang tidak langsung berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi sifatnya melengkapi, membantu, dan menambah informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder yang ada dalam penelitian ini di antaranya kajian literatur, dokumen-dokumen, laporan-laporan, jurnal, dan internet.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu dalam bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel yang mewakilinya. Sumber data dalam dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Menurut Tony Wijaya (2013:19) data sekunder adalah:

“Data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan bersifat siap dipakai. Data sekunder mampu memberiakan informasi dalam pengambilan keputusan meskipun dapat diolah lebih lanjut”.

(12)

Penelitian ini menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai laporan keuangan tahunan pada perusahaan Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2019.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data 1. Populasi

Definisi dari populasi menurut Umi Narimawati (2010:37) adalah sebagai berikut:

“Populasi adalah Objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang di tetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian”.

Berdasarkan definisi populasi di atas, maka yang akan dijadikan sebagai populasi pada penelitian ini adalah Data historis Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan pada 61 perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indnesia (BEI).

2. Sampel

Agar dapat membuktikan kebenaran dari jawaban yang masih bersifat sementara atau hipotesis, maka penulis melakukan teknik pengumpulan data pada obyek tertentu. Karena obyek dalam populasi terlalu luas maka peneliti menggunakan sampel yang dapat diambil dari populasi tersebut.

Pengertian sampel yang dikemukakan menurut Umi Narimawati (2010:38) yaitu sebagai berikut:

(13)

“Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian.”

Sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu data keuangan di enam perusahaan aneka industri periode tahun 2014-2018. Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, yaitu:

1. Time Series

Laporan keuangan perusahaan yang diambil yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan anek industri selama lima tahun yaitu 2014-2018.

2. Cross Section

Jumlah perusahaan yang diteliti sebanyak enam perusahaan aneka industri periode tahun 2014-2018, yaitu:

Berikut adalah daftar dari 6 perusahaan yang merupakan sampel dari penelitian ini:

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1. APLN Agung Podomoro Land Tbk

2. ASRI Alam Sutera Realty Tbk

3. COWL Cowel Development Tbk.

4. DUTY Duta Pertiwi Nusantara Tbk

5. DILD Intiland Development Tbk

6. ELTY Bakrieland Development Tbk

Berdasarkan table diatas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini terdiri dari 6 sampel laporan keuangan tahunan perusahaan (corss section) dan 5 periode laporan keuangan tahunan (pooled data) total data panel yang diambil

(14)

sebanyak 30 sampel data (pooled data) pada perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) periode tahun 2014-2018.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang akan diteliti terdiri dari berbagai sumber yaitu dilakukan dengan cara dokumentasi, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan, mulai dari literatur, buku-buku yang ada. Adapun dokumen-dokumen yang menggambarkan sejarah dan yang menerangkan struktur organisasi perusahaan. Selain itu, berdasarkan dokumentasi ini diharapkan akan memperoleh data mengenai leverage keuangan, volume perdagangan saham dan harga saham serta informasi-informasi lain yang diperlukan.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati (2010:41), rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dimengerti.

Dalam penelitian melakukan analisis terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif (kualitatif) dan verifikatif (kuantitatif). Penelitian deskriptif (kualitatif) adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi

(15)

data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Adapun dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan untuk menjawab rumusan masalah pada point pertama sampai ketiga yaitu :

1. Analisis Deskriptif (Kualitatif)

Pengertian metode deskriptif yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 29) sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Analisis desktiptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu data yang akan diteliti sehingga dapat membantu dalam mengetahui karakteristik data sampel. Dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan untuk menjawab rumusan masalah nomor 1, 2, 3, dan 4 lalu diuraikan ke dalam grafik, table, atau diagram untuk perhitungan masing-masing. Rumus:

Keterangan:

P0 = Perkembangan tahun dasar

P1 = Perkembangan tahun berikutnya

Sementara pada pengembalian modal, perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑃 =𝑃₁ − 𝑃₀

𝑃₀ 𝑋100% P =P1- P0

(16)

Keterangan:

P₀= Perkembangan tahun dasar P₁= Perkembangan tahun sekarang 2. Analisis Verifikatif

Adapun Penelitian verifikatif (kuantitatif) adalah penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perushaan terhadap variabel dependen yang diteliti yaitu Pengembalian Modal.

Analisis kuantitatif menurut Sugiyono (2008:31) adalah:

“Merupakan metode analisis yang berlandaskan pada filasafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu. Analisis data bersifat kuantitatif atau lebih dikenal dengan statistic dilakukan dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”

Adapun metode kuantitatif dengan analisis statistik dalam penelitian ini antara lain:

1) Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data yang diterapkan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh atau hubungan variabel independen dengan variabel dependen.

Analisis regresi berganda pada penelitian ini digunakan dengan melibatkan variable dependen yaitu Harga Saham dan tiga variabel independen yaitu Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan.

(17)

Dalam Penelitian ini model persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: Keterangan: Y = Pengembalian Modal a = Bilangan berkonstanta 𝛽1,𝛽2,𝛽3 = Koefisien regresi

𝑋1 = Perputaran Aktiva Tetap

𝑋2 = Modal Kerja

𝑋3 = Ukuran Perusahaan 𝜀 = Pengaruh faktor lain 2) Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

Menurut Singgih Santoso (2002:393) dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

- Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. - Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.

(18)

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan :

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.

b. Uji Autokorelasi

Menurut Husein Umar (2011:182) mendefinisikan uji autokorelasi sebagai berikut:

“Autokorelasi adalah dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuahmodel regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian”.

Untuk data cross section, akan diuji apakah terdapat hubungan yang kuat di antara data pertama dan kedua, data kedua dengan ke tiga dan seterusnya. Jika ya, telah terjadi autokorelasi. Hal ini akan menyebabkan

(19)

informasi yang diberikan menjadi menyesatkan. Oleh karena itu, perlu tindakan agar tidak terjadi autokorelasi. Pada pengujian autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi dan berikut nilai Durbin Watson yang diperoleh melalui hasil estimasi model regresi. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan nilain statistik Durbin-Watson.

Sumber: Gujarati (2003:467)

Dasar yang digunakan untuk pengambilan keputusan secara umum adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada auto korelasi positif Tolak 0<d<dl Tidak ada auto korelasi positif No Decision dl≤d≤du Tidak ada korelasi negative Tolak 4dl<d<4 Tidak ada korelasi negative No Decision 4du≤d≤4dl Tidak ada auto korelasi positif atau negative Tidak ditolak du<d<4du Sumber: Gujarati (2003:470)

c. Uji Multikolinearitas

Salah satu asumsi model analisis klasik adalah tidak adanya korelasi yang sempurna, atau korelasi tidak sempurna tetapi relatif sangat tinggi pada variabel-variabel bebasnya. Jika terdapat multikolinearitas sempurna akan berakibat koefisien tidak dapat ditentukan, serta standar deviasi menjadi tidak terhingga. Jika terdapat multikolinearitas kurang sempurna maka koefisien meskipun berhingga

(20)

akan mempunyai standar deviasi yang besar, sehingga koefisien-koefisien tidak dapat ditaksir dengan mudah. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat relevance value dan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai VIF diatas nilai 10 atau tolerance value dibawah 0,10 (Hair,dkk). Nilai VIF dapat dihitung dengan rumus:

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Husein Umar (2011:179) mendefinisikan uji heteroskedastisitas sebagai berikut:

“Heteroskedastisitas adalah dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain”. Heteroskedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Untuk menguji apakah varian dari residual homogen digunakan uji rank Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error). Apabila ada koefisien korelasi yang signifikan pada tingkat kekeliruan 5%, mengindikasikan adanya heteroskedastisitas. Cara pengujian untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai produksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

(21)

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.

3) Analisis Korelasi

a) Koefisien Korelasi Secara Parsial

Untuk mencari koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, dan X3 terhadap Y adalah sebagai berikut:

1) Menghitung koefisien korelasi antara Perputaran Aktiva Tetap (X1) terhadap Pengembalian Modal (Y) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2) Menghitung koefisien korelasi antara Modal Kerja (X2) terhadap Pengembalian Modal (Y) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

3) Menghitung koefisien korelasi antara Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Pengembalian Modal (Y) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑟𝑥2𝑦 = 𝛴𝑥2𝑦 √𝛴𝑥22𝛴𝑦2 𝑟𝑥3𝑦 = 𝛴𝑥3𝑦 √𝛴𝑥32𝛴𝑦2 𝑟𝑥1𝑦 = 𝛴𝑥1𝑦 √𝛴𝑥12𝛴𝑦2

(22)

Setelah koefisien korelasi antar variabel diketahui, selanjutnya dapat diperoleh nilai korelasi parsial. Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Koefisien korelasi secara parsial antara X1 dan Y, apabila X2 dan X3 dianggap konstan, dengan perhitungan sebagai berikut:

b) Koefisien korelasi secara parsial antara X2 dan Y, apabila X1 dan X3 dianggap konstan, dengan perhitungan sebagai berikut:

c) Koefisien korelasi secara parsial antara X3 dan Y, apabila X1 dan X2 dianggap konstan, dengan perhitungan sebagai berikut:

b) Koefisien Korelasi Secara Simultan

Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antar variabel Perputaran Aktiva Tetap dan Ukuran Perusahaan dengan Kebijakan Pengembalian Modal pada Perusahaan

𝑟𝑥1𝑦 = 𝑟𝑥1𝑦 − 𝑟𝑥2𝑦 𝑟𝑥1𝑥2 √[1 − 𝑟𝑥2𝑦2][1 − 𝑟𝑥 1𝑥22] 𝑟𝑥2𝑦 = 𝑟𝑥2𝑦 − 𝑟𝑥1𝑦 𝑟𝑥1𝑥2 √[1 − 𝑟𝑥1𝑦2][1 − 𝑟𝑥 1𝑥22] 𝑟𝑥3𝑦 = 𝑟𝑥3𝑦 − 𝑟𝑥1𝑦 𝑟𝑥1𝑥3 √[1 − 𝑟𝑥1𝑦2][1 − 𝑟𝑥 1𝑥32]

(23)

Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rumus dari korelasi berganda adalah:

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi X1 = Perputaran Aktiva Tetap

X3 = Ukuran Perusahaan

Y = Pengembalian Modal

Kuat atau tidaknya hubungan antara kedua variabel dapat dilihat dari beberapa kategori koefisien korelasi mempunyai nilai 0 ≤ R ≤ 1 dimana:

a. Apabila R=1, maka korelasi antara ketiga variabel dikatakan sempurna; dan b. Apabila R=0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak

ada hubungan sama sekali.

Tabel3.5

Tingkat Keeratan Korelasi

0 - 0,20 Sangat rendah (hampir tidak ada hubungan)

0,21 - 0,40 Korelasi yang lemah

0,41 - 0,60 Korelasi sedang

0,61 - 0,80 Cukup tinggi

0,81 – 1 Korelasi tinggi

Besarnya koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤1 :

a. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif. b. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.

𝑟𝑋1 𝑋2 𝑋3 Y = 𝑟2𝑋

1Y + 𝑟2𝑋2Y + 𝑟2𝑋2Y − 2𝑟𝑋1Y. 𝑟𝑋2 Y. 𝑟𝑋3 𝑌. 𝑟𝑋1𝑋2 𝑋3 √(1 − 𝑟2𝑋

(24)

Interprestasi dari nilai koefisien korelasi:

1. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).

2. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.

Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.6

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubugan

0,00 – 0,199 0,20 – 0.399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat (Sumber: Sugiyono, 2014) 4) Koefisien Determinasi

1) Analisis Koefesien Determinasi Parsial

Digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase yang diberikan Margin Laba Bersih, Rasio Harga Nilai Buku dan Rasio Pendapatan Harga Tehradap Harga Saham..

Kd = 𝛽 x 𝑍𝑒𝑟𝑜 𝑂𝑟𝑑𝑒𝑟 x 100%

(25)

Keterangan:

β = Beta (nilai standardized coefficients)

Zero order = Matrik korelasi variabel bebas dengan variabel terikat Dimana apabila:

Kd = 0, Berarti pengaruh variabel x terhadap variabel y, lemah. Kd = 1, Berarti pengaruh variabel x terhadap variabel y, kuat. 2) Analisis Koefesien Determinasi Simultan

Analisis Koefisien Determinasi (KD), diigunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel Y) yang hasilnya dinyatakan dalam persentase.

Koefisien determinasi (KD) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah dari nol (0) dan satu (1). Nilai r2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksikan variasi variabel dependen.

Sehingga, besarnya pengaruh Perputaran Aktiva Tetap (X1), Modal Kerja (X2), dan Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Pengembalian Modal (Y) dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yaitu:

(26)

Kd = R² x 100%

Sumber: Umi Narimawati (2010:50)

Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi atau Seberapa Jauh Perubahan Variabel Dipergunakan oleh Variabel X.

R2 = Kuadrat Koefisien Korelasi.

100% = Pengkali yang menyatakan dalam persentase.

Tujuan metode koefisien determinasi berbeda dengan koefisien korelasi berganda. Pada metode koefisien determinasi, kita dapat mengetahui besarnya pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Pengembalian Modal tetapi bukan taraf hubungan seperti pada koefisien berganda, namun lebih memberikan gambaran fisik atau keadaan sebenarnya dari kaitan Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Pengembalian Modal Pada hakikatnya nilai r berkisar antara -1 dan 1, bila r mendekati -1 atau 1 maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang erat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Bila r mendekati 0, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sangat lemah atau bahkan tidak ada

1.2.5.2 Uji Hipotesis

Sugiyono (2011:159) mengemukakan bahwa hipotesis adalah: ”Sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.”

Rancangan pengujian hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah mengenai ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti, dimana nol (H0) merupakan hipotesis tentang adanya pengaruh, yang pada

(27)

umumnya dirumuskan untuk ditolak sedangkan hipotesis tandingan (Ha) merupakan hipotesis penelitian.

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, yaitu pengaruh struktur Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengembalian Modal Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut:

1. Hipotesis secara parsial/sebagian

Dalam penelitian ini, uji t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan secara parsial dari masing-masing variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t.

Untuk menguji hipotesis tersebut maka data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2014:184)

Dimana:

r = Koefisien korelasi N = Jumlah periode t = t-hitung

Adapun hipotesis statistik yang akan di uji dalam penelitian ini adalah: a) Menentukan hipotesis parsial antara Perputaran Aktiva Tetap terhadap

Pengembalian Modal. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =

𝑟√𝑛 − 2 √1 − r2

(28)

H0:β1=0: Perputaran Aktiva Tetap berpengaruh tidak signifikan terhadap

Pengembalian Modal Perusaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2014-2018.

Ha:β1≠0 : Perputaran Aktiva Tetap berpengaruh signifikan terhadap

Pengembalian Modal Perusaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2014-2018.

b) Menentukan hipotesis parsial antara Modal Kerja terhadap Pengembalian Modal. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah:

H0:β2=0 : Modal Kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap

Pengembalian Modal Perusaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2014-2018.

Ha:β2≠0 : Modal Kerja berpengaruh signifikan terhadap Pengembalian

Modal Perusaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2014-2018.

c) Menentukan hipotesis parsial antara Ukuran Perusahaan terhadap Pengembalian Modal. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah:

H0:β3=0 : Ukuran Perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap

Pengembalian Modal Perusaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2014-2018.

(29)

Ha:β3≠0 : Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

Pengembalian Modal Perusaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2014-2018.

d) Menghitung nilai thitung dan membandingkannya dengan t tabel. Adapun nilai thitung, dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut:

e) Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis setelah dibandingkan antara t-hitung dan t-tabel dengan kriteria:

 Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung ≤ t tabel. Berarti variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.  Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung ≥ t tabel. Berarti variabel

bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Untuk menunjukkan pengaruhnya signifikan atau tidak kriterianya sebagai berikut:

 Jika sig < 0,05, maka pengaruhnya signfikan.  Jika sig > 0,05, maka pengaruhnya tidak signifikan.

𝑡3 𝑟𝑥3𝑦 = 𝑛 − k − 1 (1 − 𝑟²𝑥3𝑦) 𝑡2 𝑟𝑥2𝑦 = 𝑛 − k − 1 (1 − 𝑟²𝑥2𝑦) 𝑡1 𝑟𝑥1𝑦 = 𝑛 − k − 1 (1 − 𝑟²𝑥1𝑦)

(30)

Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria adalah sebagai berikut:

a) Jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruh yang signifikan. b) Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak

artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruh tidak signifikan. c) t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan

d) t tabel; dicari didalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut,α = 0,05 dan dk = (n-k-1)

Gambar 3.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Parsial 2. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji Statistik F)

Untuk menguji secara simultan ada tidaknya hubungan variabel independen (X) variabel dependen (Y), maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menghitung nilai F-hitung sebagai berikut:

𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖/𝑘

(31)

Dimana:

JKregresi = Koefisien Korelasi Ganda K = Jumlah variabel bebas n = Jumlah anggota sampel

b) Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel independen yaitu Rasio Perputaran Aktiva Tetap, Modal Kerja dan Rasio Ukuran Perusahaan terhadap variabel dependen yaitu Pengembalian Modal.

H0:β1, β2, β3=0 : Secara simultan Rasio Perputaran Aktiva Tetap dan Ukuran

Perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap Pengembalian Modal Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2014-2018.

Ha:β1, β2, β3≠0 : Secara simultan Rasio Perputaran Aktiva Tetap dan Ukuran

Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Pengembalian Modal Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2014-2018. c) Menentukan nilai signifikansi α yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (dk=

k; n – k – 1), untuk mengetahui daerah Ftabel sebagai daerah penerimaan dan penolakan.

d) Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria:

1) Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif. 2) Terima Ho jika Fhitung < Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif. 3) Tolak Ho jika nilai F-sign < 0,05

(32)

Gambar 3.3

Uji daerah penerimaan dan penolakan hipotesis simultan

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan pada hasil kriteria yang telah dijelaskan di atas, juga berdasarkan teori-teori yang mendukung objek dari masalah yang diteliti. Daerah yang merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika T hitung dan F hitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Kesimpulannya, Rasio Perputaran Aktiva Tetap dan Ukuran Perusahaan (berpengaruh) secara parsial maupun simultan terhadap Pengembalian Modal. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara keempat.

Gambar

Tabel 3.1  Desain Penelititan
Gambar 3.1  Desain Penelitian  Keterangan:
Tabel 3.3  Sampel Penelitian
Tabel 3.4  Autokorelasi

Referensi

Dokumen terkait

Faktor pendapatan dan kesejahteraan karyawan terdiri dari 6 pertanyaan yang kesemuanya dinyatakan valid karena nilai r pada setiap variabel lebih dari 0,3. Faktor Promosi

Kebutuhan untuk menggunakan pengobatan komplementer- alternatif (PKA) didorong oleh pencarian terapi yang dianggap lebih sesuai dengan nilai-nilai seseorang, keyakinan, dan

 mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesinal guru dan kepala Sekolah  membimbing pengawas muda dan pengwas madya dalam melaksanakan Tugas pokok 

Oleh karena itu, struktur pembentukan identitas etnik dalam arena ekonomi politik merupakan relasi dialektikal antara aktor dengan kelompok etnik sehingga membentuk

Yang dimaksud dengan “pemeriksaan teknis” adalah rangkaian kegiatan mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan/atau keterangan lain yang dilakukan oleh pemeriksa untuk menentukan

Hasil pengujian hipotesis kedua menggunakan ANAVA dua jalan dengan sel tak sama menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh antara kreativitasi siswa pada kategori tinggi

Arah kebijakan pembukaan lahan gambut adalah untuk memenuhi target pemerintah dalam rangka pengadaan lahan tanaman pangan (padi, palawija, dan hortikultura). Namun tidak

Asuransi syariah merupakan salah satu upaya untuk saling melindungi dan saling membantu antar beberapa pihak melalui investasi pada aset dan atau tabarru yang