• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pricing Considerations: Definition of Price

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pricing Considerations: Definition of Price"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pricing Considerations:

Definition of Price

Amount of money charged

for a product or service or

the sum of values consumers

exchange for the benefits of

having or using the product

(3)

PENGERTIAN HARGA

Pengertian Harga :

Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa

Harga merupakan elemen satu-satunya dalam marketing mix, yang menghasilkan penghasilan berupa uang (revenue), sedangkan elemen lainnya mewakili biaya.

Kebijakan harga (Pricing Policy) menurut Committee on Price Determination & Kaplan :

Aturan dan prinsip-prinsip umum yang dipergunakan oleh perusahaan dalam pembuatan keputusan mengenai harga, sedemikian sehingga harga dari pada barang-barang perusahaan diharapkan akan menyesuaikan diri.

Penetapan harga dan persaingan harga, telah dianggap orang sebagai

problem nomor satu, yang dihadapi eksekutif pemasaran pada pertengahan tahun 1980.

Penetapan harga (Committee on Price Determination for the Conference on Price Research) merupakan : Pekerjaan riset yang membutuhkan kerjasama dan koordinasi antara ahli-ahli ekonomi, statistik, pemasaran, cost

(4)

Product

Cost

Price

Value

Customers

Product

Cost

Price

Value

Customers

Cost-based pricing

Value-based pricing

General Pricing Approaches:

Value-Based Pricing

(5)

Low price No possible profit at this price High price No possible demand at this price Competitors prices

Other internal and External factors

Consumer Perceptions of value

Major considerations in setting price

Product costs

(6)

KEKELIRUAN-KEKELIRUAN YANG PALING UMUM

TERJADI PADA PENETAPAN HARGA

• Penetapan harga terlampau berorientasi pada biaya

• Harga tidak cukup ditinjau kembali, guna merefleksi perubahan di pasar

• Penetapan harga tidak mempertimbangkan bagian lain dari bauran pemasaran • Harga tidak cukup bervariasi untuk barang-barang yang berbeda dan

segmen-segmen pasar yang berbeda.

Keadaan Dimana Penetapan Harga Penting

• Produk adalah bahan baku (raw material)

• harga merupakan alat utama untuk membedakan produk dari produk pesaing • Konsumen berpenghasilan rendah

Keadaan Dimana Penetapan Harga Kurang Penting

• Produk dapat dibedakan karena ada perbedaan fungsi • Produk dapat dibedakan karena perbedaan model (style)

• secara psychologis produk dapat dibedakan melalui merk, kemasan dan iklan/promosi

(7)

TUJUAN DALAM PENETAPAN HARGA

• Kelangsungan Usaha • Memaksimalisasi Laba • “Market Skimming” • Penetrasi Pasar

• Mempercepat pemasukan uang tunai • Memenuhi target laba

• Promosi “product line”

• “Product Quality Leadership”

• Hasil dari investasi (Return on Investment) • Pangsa pasar (market share)

• Status Quo

Keadaan Dimana Analisa Harga Perlu Dilakukan :

• Melansir produk baru

• Perubahan permintaan (kebutuhan) • Perubahan biaya

• Pesaing merubah harga

• Posisi produk dalam bauran produk dilihat dari segi permintaan dan atau biayanya

(8)

Faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan

strategi penetapan harga ialah :

• Penilaian subyektif oleh konsumen atas barang/jasa tersebut

• harga pokok daripada barang/jasa

• Strategi harga oleh perusahaan-perusahaan saingan

• Pengaturan oleh pemerintah

Empat pihak yang berkepentingan dengnan masalah penetapan

harga yaitu :

• Perusahaan itu sendiri

• Konsumen/pembeli

• Perusahaan saingan

• Pemerintah

(9)

Ada 3 bentuk penetapan harga jual, yaitu :

• Penetapan harga jual oleh pasar

• Penetapan harga jual oleh pemerintah

(Covernment Controlled Pricing)

• Penetapan harga jual yang dapat dikontrol oleh

perusahaan (Business Controlled Pricing)

PENETAPAN HARGA

(10)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENETAPAN HARGA JUAL

• Cost

• Competitive price

• Market

• Elasticity of demand

• Competitor and consumer reactions

• Economics conditions

• Nature of the industry

• Financial status of the firm

• Product characteristic

(11)

External factors

Nature of the

market and demand

Competition

Other environmental

factors (economy,

resellers,

government)

Internal factors

Marketing

objectives

Marketing-mix

strategy

Costs

Organizational

considerations

Pricing

decisions

(12)

MODEL KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA

Misi Perusahaan

Sasaran Pemasaran

Program Pemasaran

Sasaran Penetapan Harga

Kebijakan Penetapan Harga

Taktik-Taktik Penetapan Harga

(13)

TAKTIK-TAKTIK YANG DIGUNAKAN

DALAM PENETAPAN HARGA

Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Biaya (Cost Oriented Pricing)

Kebanyakan perusahaan menggunakan metode menghitung lebih

dahulu biaya-biaya.

Mark-up Pricing atau Cost Plus Pricing

Harga ditetapkan dengan menambahkan suatu prosentase-prosentase

tertentu atas biaya per unit.

Cara ini paling populer karena :

• sederhana

• berkesan jujur terhadap pesaing

• berkesan jujur terhadap konsumen

(14)

MARK-UP PRICING ATAU COST PLUS PRICING

Mark-up pricing atau cost plus pricing banyak digunakan oleh

grosir, para pengecer dan perusahaan-perusahaan lain yang

menjual aneka macam tipe produk yang berbeda-beda.

Contoh :

Sebuah toko dapat menetapkan “mark-up” :

untuk pakaian pria rata-rata 40% diatas biaya

• untuk pakaian wanita rata-rata 50% diatas biaya

• untuk pakaian anak-anak rata-rata 30% diatas biaya

Mark-up berbeda oleh karena hal-hal berikut :

• persaingan dalam klas produk yang ada

• volume penjualan produk tersebut

• resiko yang berkaitan dengan upaya menjual masing-masing

(15)

TARGET PRICING

Suatu penetapan harga jual berdasarkan target rate of return dari biaya

total yang dikeluarkan ditambah laba yang diharapkan pada volume

penjualan yang diperkirakan

Rp. Juta

12 10 800 1.000 Unit (Ribuan) Total Penerimaan Target Laba (2 Juta) Total Biaya Biaya Tetap

Kapasitas produksi penuh = 1.000.000 unit

Kapasitas produksi sebenarnya = 80% X 1.000.000 = 800.000 Total Biaya = Rp. 10.000.000

(16)

TARGET PRICING

Kelemahan Metode Ini :

1. Tidak memperhitungkan permintaan,

yang dapat menunjukkan berapa unit

dapat dijual pada masing-masing tingkat

harga.

2. Jadi, apabila target penjualan tidak

tercapai,

maka laba yang akan

diharapkan tidak mencapai

sebagaimana target semula.

(17)

ANALISA TITIK IMPAS

BREAK EVEN POINT (BEP)

• Titik dimana jumlah hasil (Total Revenue) sama dengan biaya total (Total Cost) yang dikeluarkan.

• Asumsi-asumsi di dalam analisis BEP

- Biaya terbagi atas : Fixed Cost dan Variable Cost - Biaya variable per satuan adalah Fixed

- Harga jual per unit tidak berubah pada volume penjualan berapapun - Analisis hanya untuk satu macam produk atau suatu product-mix yg tidak berubah

Hasil Total = Total Revenue = TR Biaya Total = Total Cost = TC Biaya Variable Total

Biaya Tetap Total Titik Impas

(Break Even Point)

kerugian laba 0 50 100 150 200 250 Jumlah (Units) Rupiah 16.000 10.000 5.000

(18)

BREAK EVEN POINT (BEP)

• BEP =

Biaya Tetap

= Unit

(Harga per unit - Biaya variabel per unit)

=

Biaya Tetap

= Rp

1 - Biaya Variable Total/Penjualan Total

Menetapkan Harga Optimum

-

Apabila harga penjualan diubah, maka akan terjadi

pergeseran

titik keseimbangan

-

Makin tinggi harga jual makin rendah BEP, yang berarti

makin sedikit total unit yang harus dijual untuk mencapai

laba

HARGA

BEP

PEMBELI

Dinaikkan

Menurun

Menurun

(19)

D

o

lla

rs

(

m

ill

io

ns

)

D

o

lla

rs

(

m

ill

io

ns

)

12

12

10

10

8

8

6

6

4

4

2

2

0

0

Total cost

Total cost

Fixed cost

Fixed cost

Target profit

Target profit

$2 million

$2 million

Total revenue

Total revenue

200

200

400

400

600

600

800

800

1,000

1,000

Sales volume in units (thousands)

Sales volume in units (thousands)

General Pricing Approaches:

(20)

FAKTOR-FAKTOR KRITIKAL

DALAM HAL PENENTUAN HARGA

Biaya Produk Yg Bersangkutan Sasaran-Sasaran Perusahaan Persaingan Ciri-Ciri Faktor-Faktor Lain Kondisi Ekonomi Kebijaksanaan Penentuan Harga dan Keputusan

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)

Responding to

Competitors’ Price Changes

Reduce price

Increase price

and improve

quality

Maintain price

Launch a

low-price fighter line

Maintain price

(40)

Has competitor

cut price?

Will lower price

negatively affect our

market share & profits?

Can/should effective

action be taken?

Hold current price;

continue to monitor

competitor’s price

Reduce price

Raise perceived

quality

Improve quality

and increase price

Launch low-price

“fighting brand”

Yes

No

No

No

(41)

Possible Program for Reacting to a

Competitor’s Price Cut

Has competitor

cut their price?

No

Hold our price

at present level;

continue to watch

competitor’s

price

Is the price

likely to

significantly

hurt our sales?

Yes

Is it likely to be

a permanent

price cut?

Yes

By more than 4%

Drop price to

competitor’s

price

By 2-4%

Drop price by

half of the

competitor’s

How much has

their price been

cut?

Yes

No

No

By less than 2%

Include a

cents-off coupon

for the next

(42)

Gambar

Figure : Nine Price-Quality Strategies
Figure : Price Should Align with Value

Referensi

Dokumen terkait

4.7.5 Tingkat Harapan Mengenai Kehalalan Bahan Baku dan Minuman Yang Disajikan

Yaitu analisis data yang berdasarkan pada pernyataan keadaan dan ukuran kualitas dengan membandingkan antara teori yang berlaku dengan Praktek yang dilakukan oleh

Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan yang merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari

Unit PT PLN (PERSERO) yang akan membangun SCADA harus mengacu pada SPLN S3.001: 2008 Peralatan SCADA Sistem Tenaga Listrik. Jumlah yang dijelaskan pada tabel 6 dan tabel 7

 Teknik Operasi P eknik Operasi Pengeboran Lepas P engeboran Lepas Pantai, Peralat antai, Peralatan, dan Instalasinya an, dan Instalasinya Page 1.

Penelitian ini menganalisa kecirian variasi keluasan makna interpersonal dalam bahasa Arab, Inggris dan Indonesia dan variasi keluasan makna interpersonal secara kontekstual

Meningkatnya kebutuhan manusia menyebabkan banyaknya hutan mangrove yang ditebang, diubah untuk berbagai kepentingan seperti pertambakan, pemukiman dan

Adanya kewenangan yudisial independen (judicial independence) yang diberikan kepada para hakim juga menjadi faktor penyebab terjadinya disparitas pidana dalam