• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DI SEKOLAH DALAM MEMBENTUK MANUSIA BERKARAKTER PANCASILA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DI SEKOLAH DALAM MEMBENTUK MANUSIA BERKARAKTER PANCASILA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DI SEKOLAH DALAM MEMBENTUK MANUSIA BERKARAKTER PANCASILA

Oleh

I Gusti Agung Darmawan

Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I. Pendahuluan

Secara Filosifis, Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari generasi ke generasi di manapun di dunia ini. Upaya memanusiankan manusia melalui pendidikan itu di selenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan dalam latar social kebudayaan setiap masyarakat tertentu. Oleh karena itu meskipun pendidikan universal namun terjadi perbedaan-perbedaan tertentu sesuai dengan pandangan hidup dan latar sosiokultular tersebut.Dengan kata lain pendidikan di selanggarakan berlandaskan filsafat hidup serta sosiokultural setiap masyarakat termasuk Indonesia. Kajian ketiga landasan itu,(filosofis, sosiologis , dan cultural) akan membekali setiap ketenaga kependidikan dengan wawasan dan pengetahuan yang tepat tentang bidang tugasnya.selanjutnya terdapat dua landasan lain yang selalu erat kaitanya dalam setiap upaya pendidikan utamanya pengajaran yakni landasan psikologis dan landasan iptek. Landasan psikologis akan membekali tenaga kependidikan dengan pemahaman perkembangan peserta didik dan kependidikan. Khususnya guru,tentang sumber bahan ajaran. Pengkajian landasan psikologis dan landasan iptek tersebut akan membekali tenaga kependidikan suatu pegangan dalam mewujudkan keseimbangan dan keselarasan yang dinamis antara pengembangan jati diri peserta didik dan penguasaan iptek tersebut .

Secara Teoritis Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu. Untuk Indonesia, pendidikan diharpkan mengusahakan (i) pembentukan manusia pembangunan yang tinggikualitasnya dan mampu mandiri dan (ii) pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat , bangsa dan negara Indonesia (Undang–undang,1992 : 24 ). Landasan landasan pendidikan tersebut akan memberikan pijakan dan arah terhadap pembentukan manusia Indonesia , dan serentak dengan itu mendukung perkembangan masyarakat,bangsa dan Negara. Sedangkan asas-asas pokok pendidikan itu, dan pada giliranya,member corak pada hasil-hasil pendidikan itu yakni manusia dan masyarakat in donesia. Selanjutnya landasan ilmiah dan tekhnologi akan mendorong pendidikan itu akan menjemput masa depan. Kajian berbagai landasan pendidikan itu akan dapat membentuk wawasan pendidikan yang tepat, serta member peluang yang lebih besar dalam merancang dan menyelenggarakan yang lebih luas terhadap pendidikan, baik dalam konseptual maupun operasional.

(2)

berbangsa dan bernrgara bangsa Indonesia. Posisinya sebagai panduan nilai dan pedoman bersama (common Plattform) untuk mewujudkan tujuan atau kesejahteraan bersama bangsa Indonesia, Pancasila tidak bisa digantikan oleh pandangan-pandangan sectarian manapun, yang berpotensi mengancam keutuhan indonesia sebagai sebuah bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memang mempunyai peran penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsunagn kehidupan bangsa bersangkutan. Pendidikan agama hindu pada dasarnya adalah merupakan penunjang dalam mencapai cita cita pembangunan nasional melalui pembangunan pisik,mental dan sepritual. Pendidikan agama hindu adalah suatu upaya dalam rangka turut serta menyukseskan pembangunan nasional dalam bidang ke agamaan yang dilaksanakan,secara luas, terencana dan terus menerus guna mengajak umat Hindu untuk mempelajarai,mendanai, menghayati, serta mengamalkan agamanya sehingga dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebribadian umat Hindu yang baik,berbudi pekerti yang lihur serta selalu bhakti ke hadapan Ida Hyang Widhi Wasa. II. Pembahasan

2.1 Filsafat Pendidikan di Indonesia

Bangsa Indonesia baru memiliki filsafat umum atau filsafat Negara ialah pancasila.Sebagai filsafat Negara,pancasila patut menjadi jiwa bangsa Indonesia,menjadi menjadi semangat dalam berkaya pada segala bidang,dan mewarnai segala segi kehidupan dari hari kehari.secara konsep memang seharusnya demikian. Tetapi dalam praktik cukup sulit hal itu dilaksanakan. Mengapa demikian.? Karena tidakan manusia dalam praktik kehidupan sehiri-hari perlu ditanamkan,dikembangkan,dan dibiasakan sejak kecil.ini berarti menyangkut pendidikan.

Bisa saja pemasyarakatan dn pembudayaan pancasila dilakukan dengan cara memasuknnya ke dalam setiap tindakan atau kegiatan manusia sehri-hari, termasuk kedalam mengajarkan suatu bidang studi, tetapi cara ini tidak akan menjamin efektifitas dan efesiensi pekerjaan itu. Sebab si pelaku tidak tahu secara jelas bagaimana memasukanya,bagian – bagian mana yang dimaksudkan,dan kapan dimaksukan. Para pelaku atau para pemimpin kegiatan belum semuaya paham akan hal ini.

Belum ada upaya mengoprasionalkan pancasila agar mudah diterapkan dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat,termasuk penerapkanya dalam dunia pendidikan. Kalaupun ada bidng studi menyangkut moral pancasiala, sebagian besar di terapkan pengajarannya, peserta didik menyerap pengetahuan itu,dan kalau sudah tiba saatnya peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan pendidikan dalam ujian-ujian.namun,sekarang sudah mulai ada perbaikan terhadap pengembangan afeksi itu, tidak lagi hanya menilai penguasaan materi, melainkan mengutakan perilaku sehari-hari.

Sementara itu dunia pendidikan di Indonesia belum punya konsep atau teori-teoti sendiri yang cocok dengan kondisi, kebiasaan atau budaya Indonesia tentang pengertian pendidikan dan cara-cara mencapai tujuan pendidikan. Sebagaian besar konsep atau teori pendidikan di impor dari

(3)

2.2 Filsafat Pendidkan Dalam Membentuk Manusia Berkarakter Pancasila

Pendidikan adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesian Tahun1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,kebudayaan nasional Indonesia,dan tanggap terhadap tututan perubahan jaman. Dalam pembukaan UUD 1945 bait keIV disebutkan,mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut dapat di artikan behwa pemerintahan bahwa pemeritahan Republik Indonesia mengupayakan segala usaha dan tindakan yang bertujuan untuk meningktkan kecerdasan masyarakat Indonesia melalui pendidikan.

Pendidikan harus sesuai dengan filsafat Negara. Setiap bangsa atau Negara mempunyai filsafat hidup sendiri-sendiri. Tidak ada Negara mempunyai cita-cita kehidupan atau ideology yang berbeda atau ketentangan dengan pandangan hidup dan filsafat hidup bangsa itulah Negara menetukan cita-cita kehidupan ideologgis dari Negara itu yang di sebut filsafah Negara(Indrakusuma Dalam Sanjaya 2010 : 94)

Winaya Dalam Sanjaya (2010 : 96 ) memaparkan bahwa Universalitas Pancasila Dapat dilihat pada kelima sila Pancasila. Hakikat atau inti isi mutlak dari masing-masing sila tersebut adalah :

Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah Tuhan Merupakan Causa Prima atau sebab pertama dari segala Sesuatu, yang selamanya ada atau abadi, yang hanya ada satu, yang merupakan asal mula dan tujuan segala sesuatu. Karena demikian Tuhan merupakan pencipta dari segala sesuatau,baik segala benda yang ada maupun semua makhluk. Pada-NYA tergantung segala sesuatu, ia sempurna dan kuasa,tidak berubah dan tidak terbatas,merupakan zat yang mutlak, merupakan ada yang mutlak,menjadi pengatur tata tertib alam, maka wajib untuk di mulikan,diagungkan, di pandang sebagai Yang Tertinggi, dan patut di taati.

Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil Dan Berada, adalah manusia yang menurt susunan kodratnya terdiri dari jiwa dan tubuh. Jiwa terdiri dari atas akal, rasa dan kehendak, yang masing- masing perwujudanya berupa nilai-nilai hidup kemanusiaan yang terdiri atas kenyataan termasuk kebenaran, keindahan, kebaikan, serta nilai-nilai religious.

Sedangkan tubuh terdiri dari atas unsure-unsur benda mati, tumbuhan-tumbuhan dan binatang. Mengingat jiwa dan tubuh merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, bahkan merupakan kestuan yang bulat,maka disebut dengan monodualis. Menurut kodratnya manusia terdiri atas makhlk individu dan mahluk social, keduanya pun merupakan sebuah kesatuan dan di sebut juga monodualis. Menurut kedudukan kodratnya, manusia pada hakikatnya berkedudukan sebagai maahluk pribadi/baerdiri sendiri dan mhluk tuhan,yang kedudukan merupakan satu kesatuan bulat tidak bisa dipisah-pisahkan yang di sebut monodualis. Apabila lketiganya di satukan baik menurut kodrat,sifat kodrat, maupun kedudukan kodratnya maka akn di sebutbdengan monopluaris.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia,Satu yang mutlak tidak dibagi ataupun terpisah-pisah dan memiliki bentuk/bangun tersendiri, yang memiliki susunan tersendiri,nsifat-sifat tersendiri keadaan tersendiri, mengambil ataupun mempunyai tempat tersendiri di dalam ruang dan

(4)

pengertian disatukanya beragam corak.(suku,bahasa,budaya dll) mejadi satu kesatuan yang mempunyai kepribadian tersendiri yang dapat dibedakan secra khas dengan suatu ragam corak yang lainya.

Sila Keempat : Kerakyatan Yang Di Pimpin OLeh Hikmat

Kebijaksanaan Dalam Permusywaratan/perwakilan ,adalah rakyat yang

merupakan keseluruhan warga di dalam lingkungan daerah tertentu atau Negara, dan segala sesuatunya diperuntukan semua warganya, yang setiap warga tersebut sebagai perorangan memiliki hak-hak asasi manusia dan wajib-wajib asasi manusia diantaranya sebagai penjelmaan hakikat manusia memiliki hak kewajibn demokrasi,baik demokrasi kekuasaan/politik maupun demokrasi kepentingan atau fungsional. Mengenai hak asasi manusia dapat dibedakan menjadi :

a) Hak asasi Pribadi atau personal rights yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak dan sebagainya

b) Hak asasi ekonomi atau property rights ,hak untuk memiliki sesuatu,membeli dan menjualnya serta memanfaatkanya

c) Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan atau yang bisa di sebut rights of legal

quality.

d) Hak asasi politik atau Polotical rights, yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahanmhak pilih dalam pemilu, hak mendirikan partai politik dan sebagainanya

e) Hak asasi social dan kebudayaan atau social and culture rights, misalnya hak untuk memilih Pendidikan, mengembangkan kebudayaan, dan sebagianya

f) Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan atau

procedural rights, misalnya peraturan dalam penangkapan,

pengeledahan, peradilan,dan sebagaiannya.

Sila Kelima : Keadilan Sosisal Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, adalah adil merpakan wajib dipenuhinya segala sesuatu yang menjadi hak dalam hubungan hidup kemanusiaan ; sebagai penjelmaan hakikat manusia mana wajib lebih di utamakan dari pada hak. Wjib ini meliputi hubungan antara Negara sebagai pendukung wajib dan warga-warganya yang disebut dengan keadilan (distributif),Sebaliknya antara warga-warga Negara sebagai pendukung wajib dan Negara di sebut keadilan bertaat (legal), antara sesame warga di sebut keadilan sama-sama Timbal balik(Komutatif)

2.3 Empat Pilar Agama Hindu

Empat pilar agama hindu adalah empat penyangga besar yang menopang agama hindu trsebut. Keempat penyangga Hindu ini adalah pedoman terbesar dalam pelaksanaan ajaran agama Hindu.adapun keempat penyangga tersebut adalah Panca Sradha,Tri Hita Karana,Tri Kaya Parisudha,serta Tri Krangka Dasar Agama Hindu. Keempat bagian ini tidak bisa dilepaskan dari Hinduisme dan merupakan pedoman universal dalam pelaksanaan ajaran-ajarannya karena telah menyangkut semua aspek

(5)

2.4 Filsafat Pendidikan Agama Hindu Dalam Membentuk Manusia Berkarakter Pancasila Di Sekolah

Tujuan dari kehidupan agama Hindu adalah untuk membuat sesorang itu menjadi individu yang lebih baik sehingga ia dapat hidup dengan penuh keselarasan dalam dunia ini dan mencari penyatuan dengan tuhan guna mewujutkan kehidupan umat yang selaras tersebut,maka setiap individu atau umat hindu harus memiliki atau memproleh pendidikan yang terkait dengan agama hindu itu tersebut,sehingga ia bisa tahu dan paham yang mesti dilakukannya dalam kehidupan ini sesuai dengan ajaran serta nilai yang terdapat dalam hindu itu sendiri :

1. Pendidikan agama hindu pada dasarnya adalah merupakan penunjang dalam mencapai cita cita pembangunan nasional melalui pembangunan pisik,mental dan sepritual. Pendidikan agama hindu adalah suatu upaya dalam rangka turut serta menyukseskan pembangunan nasional dalam bidang ke agamaan yang dilaksanakan,secara luas, terencana dan terus menerus guna mengajak umat Hindu untuk mempelajarai,mendanai, menghayati, serta mengamalkan agamanya sehingga dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebribadian umat Hindu yang baik,berbudi pekerti yang lihur serta selalu bhakti ke hadapan Ida Hyang Widhi Wasa.

2. Bedasarkan uraian tersebut dapat di nyatakan secara singkat bahwa pendidikan Agama Hindu adalah usaha untuk menbentuk manusia yang seutuhnya dengan mennanamkan ajaran agama Hindu agar mampu berfikir,berbuat ataupun berprilaku yang yang tidak menyimpang dari ajaran Agama Hindu itu sendiri.

3. Pendidikan Agama Hindu juga memiliki fungsi yang sangat penting. Mengenai fungsi pendidikan dari Agama Hindu, Kurikulum pendidikan Agama Hindu memaparkan bahwa fungsi yang pertama adalah sebagai pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketqwaan siswa kepada Ida Hyang Windhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa telah di tanamkan di lingkungan keluarga.Pada dasarnya pertama-tama menanamkan keimanan dan ketaqaan (Sradha Bhakti) dilakukan akan sesorng dalam keluarga.sekolah berfungsi menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri siswa melalui bimbingan belajar dan latihan secara maksimal sesuai dengan tingkat pengembanganya.fungsi kedua adalah menyalurkan sisa yang mendalamkan bidang Agama agar mereka dapat berkembang secar optimal.fungsi ketiga adalah perbaikan,yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kelemahan –kelemahan siswa dalam pemahaman keyakinan pengalaman ajaran agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari.

III. Penutup

Pancasila mengandung nilai-nilai yang lengkap dan harmonis baik itu nilai kerohanian, material, vital,kebenaran, estetis, etis, sampai dengan nilai religious. Menurut Dardji darmodihardjo (Sanjaya 2010,93) nilai-nilai yang terkan dung dalam pancasila adalah :

(6)

a. Nilai kepercayaan/keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan Causa Prima, dari segala sesuatu yang ada, baik segala benda maupun semua mahluk

b. Nilai ketaqwaan terhadap TUhan Yang Maha Esa,yang member arti taat melaksanakan segala perintah-Nya dan menjahui segala larangan-Nya .

2 Sila Kedua, Mengandung Kemanusiaan, yang antara lain :

a. Nilai kamanusiaan yang mengakui adanya merambat manusia ciptaan Tuhan

b. Nilai kemanusiaan yang memperlukan adil terhadap sesame manusia

3 Sila Ketiga, Mengandung Nilai Persatuan yang mencakup :

a. Nilai persatuan wilayah indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau

b. Nilai Persatuan Indonesia, yang menyatukan suku-suku bangsa yng terbesar dari ujung barat sampai ujung timur. 4 Sila Keempat mengandung nilai kerakyatan yang terdiri dari :

a. Nilai kerakyatan yang mengakui kedaulatan Negara yang dipegang rakyat dimana rakyat yang berkuasa utuk mengatur pemerintahan Negara

b. Nilai Kerakyata yang mengakui musyawarah Mufakat,sebagai sarana pengambilan keputusan yang di lakukan oleh hikmat dan kebijaksanaan yng dilandasi akal sehatdalam lembaga permussyawaratan (MPR) dan lembaga perwakilan (DPR)

5. Sila Kelima Mengandung NIlai-nilai Keadilan yang terdiri dari : a. Nilai keadilan dalam kehidupan social atau

pemasyarakatan yang meliputi seluruh rakyat Indonesia b. Nilai Keadilan dalam kehidupan social terutama dalam

bidang ideology, politik, ekonomi social, kebudayaa, dan pertahaan ketahanan keamanan sosial

IV. Daftar Pustaka

Sagala syaiful (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung : cv Alfabeta

Sanjaya Putu(2010).Filsafat Pendidikan Agama Hindu. Surabaya : Paramita

Tirta rahardja Umar (2005). Pengantar Pendidikan.Jakarta : Rineka cipta

Sudarsana, I. K. (2016). PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN DALAM BUKU LIFELONG LEARNING: POLICIES, PRACTICES, AND PROGRAMS (Perspektif Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia). Jurnal

Penjaminan Mutu, (2016), 44-53.

Sudarsana, I. K. (2015). PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM UPAYA PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA.

Jurnal Penjaminan Mutu, (Volume 1 Nomor 1 Pebruari 2015), 1-14.

SuloLa.SL (2005). Pengantar Pendidikan.Jakarta : Rineka cipta Pidarta made (2013). Landasan Kependidikan.Jakarta : Rineka Cipta

Atmaja Nengah Baw(2016) Manusia Beragama Aapakah Terberi Atau Terbentuk Lewat Pendidikan.?Artikel .Media Hindu

Referensi

Dokumen terkait

dalam pelaksanaannya. Berdasarkan kendala yang dihadapi dan berbagai permasalahan yang muncul dalam pembahasan di sidang- sidang UNCOPUOS, dianalisis bentuk upaya perubahan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah jambu mente ( Anacardium occidentale L.) bersifat toksik terhadap sel mieloma dengan LC 50.

Seharusnya konstruksi plasmid didesian dari ikan cupang alam sendiri (all fish gene con- struct), sehingga akan diperoleh primer yang spesifik, seperti yang dilakukan Parenrengi

Analisis kesesuaian lahan untuk budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii dilakukan dengan menggabungkan seluruh parameter, infrastruktur, dan aspek penunjang lainnya, maka

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis, diketahui adanya keberadaan serangga dalam ruangan koleksi perpustakaan. Keberadaan serangga pada ruangan

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti3. Pendidikan Pancasila

Information sharing dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki efisiensi dan efektivitas rantai pasokan dan merupakan faktor yang paling penting untuk mencapai koordinasi

menyurat, hubungan telepon, kontak informal, magang, dan lain sebagainya. b) Metode berdasarkan pendekatan kelompok ( group approach ), dimana penyuluh berhubungan langsung