• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Katon Prabowo, 2013

“PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisa mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan, dan pada penelitian ini terdiri dari Kualitas Produk Wisatasebagai variabel bebas yang terdiri dari Mutu Destinasi, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisatadan Mutu Aksesibilitas. Keputusan Berkunjung sebagai variabel terikat terdiri dari Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Brand (merek), Pilihan Distribusi, Waktu Kunjungan, Jumlah Kunjungan dan Metode Pembayaran, tetapi pada penelitian ini Metode Pembayaran tidak diteliti. Penelitian ini dilakukan pada Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dan dalam penelitian ini pengunjung yaitu wisatawan nusantara (wisnus), yang akan dijadikan sebagai sasaran penelitian karena merupakan pihak yang menentukan serta mengambil keputusan untuk berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Dipilihnya Taman Wisata Alam Kawah Papandayan sebagai objek penelitian karena berdasarkan data kunjungan yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.Alasan mendasar dijadikanya Taman Wisata Alam Papandayan sebagai objek penelitan adalah terjadi penurunan pada tahun 2013 mengalami penurunan jumlah kunjungan sebesar 10.804 wisatawan (Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut 2013).

Penelitian ini akan menganalisis mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.M.Aziz Firdaus (2012:32) mengungkapkan bahwa “Metode penelitian dengan cara memperbaiki objek dalam kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka panjang.”

(2)

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan ilmu-ilmu manajemen pemasaran, khususnya pemasaran dibidang jasa.Pemasaran jasa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberadaan Kualitas Produk Wisata, yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.Survei yang dilakukan yaitu terhadap wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Setiap penelitian yang dilakukan sebelumnya harus ditentukan dahulu jenis dan metode penelitian yang akan digunakan, hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut. Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, karena dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel yang dapat menggambarkan variabel suatu penelitian dan menguji suatu kebenaran teori yang digunakan sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan.

Penelitian deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh gambaran keseluruhan mengenai Kualitas Produk Wisatameliputi Mutu Destinasi , Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisata, Mutu Aksesibilitas, serta implikasi terhadap Keputusan Berkunjung yang terdiri dari Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Merek (Brand), Pilihan Distribusi, Waktu Kunjungan dan Jumlah Kunjungan.

Menurut M.Aziz Firdaus (2012:24) mengemukakan bahwa “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data dilapangan”. Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh Kualitas Produk Wisataterhadap Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

Berdasarkan jenis penelitian diatas yaitu peneltian deskriptif dan verifikatif yang dilakukan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian yang dilakukan adalah descriptive survey dan explanatory survey. Menurut Sugiyono (2012:39) yang dimaksud metode survey yaitu:

(3)

Metode penelitian yang dilakukan populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian ini menggunakan metode informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dan mengetahui pendapat sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.Metode penelitian Cross

Sectional disebut penelitian sekali bidik (one snapshot), merupakan penelitian yang

pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu tertentu.

3.2.2 Operasional Variabel

Operasional variabel pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel yang diteliti serta mengukur skor atau nilai dari masing-masing variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat.Operasional variabel menurut M.Aziz Firdaus (2012:24) mengungkapkan bahwa “Mengukur suatu variabel yang telah dijelaskan secara rinci pada Sub-Bab sebelumnya (pengukuran variabel)”.Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analisis, maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasional variabel.

Sugiyono (2012:52) mengungkapkan bahwa “Operasional variabel merupakan batasan suatu konstruk atau variabel dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut”. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari aspek Kualitas Produk Wisatasebagai variabel X dan Keputusan Berkunjung sebagai variabel Y. Konsep operasionalisasi variabel digunakan untuk mengukur skor atau nilai dari variabel Y (Keputusan Berkunjung) serta dapat dilihat dari segi operasionalisasi variabel X (Kualitas Produk Wisata).

(4)

TABEL 3.1

OPERASIONAL VARIABEL Variabel/ Sub

Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

Kualitas Produk Wisata (X)

Persepsi terhadap daya tarik wisata serta harapan atas kepuasan-kepuasan yang akan diperoleh dari atraksi wisata tersebut berakumulasi menjadi kekuatan yang besar untuk mendorong untuk menentukan pilihan atas Destinasi yang akan dikunjungi. Bodlender dalam Solahuddin Nasution, et.al (2005:89)

Mutu

Destinasi (X1)

Kualitas Destinasi merupakan hal yang elementer dalam pariwisata. Mutu destinasi yang baik akan berdampak positif pada besaran jumlah wisatawan dan lama tinggal wisatawan dalam suatu Destinasi . Dalam hal ini persepsi wisatawan menjadi sebuah tolak ukur untuk melihat mutu destinasi tersebut. Disini mutu Destinasi Wisata mencakup keunikan, keaslian, keramahan, keindahan, keamanan, kebersihan dan kenangan.

Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin Nasution, et.al (2005:89) Keunikan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat keunikan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Ordinal A.1.1 Keaslian/ kealamian Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat Keaslian/ kealamian Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.1.2 Keamanan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat keamanan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.1.3 Kebersihan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat kebersihan di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.1.4 Keramahan pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat keramahan pengelola Taman Wisata Alam Kawah A.1.5

(5)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item Papandayan Keindahan Taman Wisata Alam Papandayan Tingkat keindahan Taman Wisata Alam Papandayan A.1.6 Mutu Atraksi Wisata (X2)

Mutu atraksi wisata yang dianalisis terdiri dari unsur-unsur yang didasarkan pada kelengkapan

(completeness)suatu

atraksi wisata.

Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin Nasution,et.al(2005:89) Keanekaragaman Flora di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat Keanekaragaman Flora di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Ordinal A.2.1 Keanekaragaman Fauna di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat Keanekaragaman Fauna di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.2.2 KenyamananCamp grounddi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat Kenyamanan Camp grounddi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.2.3 Keunikan Kawah Belerang Gunung Papandayan Tingkat Keunikan Kawah Belerang Gunung Papandayan A.2.4 Keindahan Taman bunga edelweiss di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat keindahan Taman bunga edelweiss di Taman Wisata A.2.5

(6)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item Alam Kawah Papandayan KeunikanHutan Mati di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat Keunikan Hutan Mati di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.1.6 Mutu Sarana Pendukung Wisata (X3)

Dari sisi produk wisata, sarana pendukung wisata merupakan salah satu elemen yang menentukan mutu destinasi secara keseluruhan, karena merupakan basis utama layanan dan “tangga” pertama bagi

wisatawan untuk menilai kualitas produk wisata yakni hotel, hiburan, dan fasilitas. Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin Nasution,et.al(2005:89) Kualitas Toilet (ketersediaan, kebersihan dan kelayakan) di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat Kualitas Toilet (ketersediaan, kebersihan dan kelayakan) di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Ordinal A.3.1 Ketersediaan Lahan Parkir di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat Ketersediaan Lahan Parkir di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.3.2 Ketersediaan air bersih di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat ketersediaan air bersih di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.3.3 Ketersediaan listrik di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat ketersediaan listrik di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.3.4

(7)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item cenderamata (souvenir) di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan ketersediaan cenderamata (souvenir) di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Ketersediaan guide di Taman Wisata Alam Papandayan Tingkat ketersediaan guide di Taman Wisata Alam Papandayan A.3.6 Ketersediaan outlet makanan dan minuman di Taman Wisata Alam Papandayan Tingkat ketersediaan outletmakanan dan minuman di Taman Wisata Alam Papandayan A.3.7 Mutu Aksesibilitas (X4)

Salah satu komponen penting produk wisata. Aksesibilitas bisa membuat wisatawan menjangkau atraksi dan akomodasi yang ditawarkan di pasar wisata, juga memungkinkan wisatawan mengunjungi beragam destinasi dengan mudah dan nyaman. Faktor kemudahan, efisiensi dan Kemudahaan memperoleh transportasi umum menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat kemudahaan memperoleh transportasi menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Ordinal A.4.1 Kenyaman saat perjalanan menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat kenyaman saat perjalanan menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.4.2

(8)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item

kenyamanan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari unsur aksesibilitas.

Burke dan Lindbloom dalam Solahuddin Nasution,et.al(2005:89) Ketersediaan penunjuk arah menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat ketersediaan penunjuk arah menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.4.3 Kondisi Infrastruktur menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat Kondisi Infrastruktur menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.4.4 Kemudahan menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat kemudahan menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan A.4.5

(9)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item Keputusan Berkunjung (Y)

Proses keputusan berkunjung yang sebenarnya merupakan bagian dari proses berkunjung yang lebih besar, dimulai dengan pengakuan melalui bagaimana wisatawan rasakan setelah melakukan kunjungan dan pemasar ingin terlibat selama proses keputusan berkunjung. ( Kotler dan Keller, 2012:152)

Pilihan Produk dan jasa

Perusahaan harus

memutuskan perhatianya kepada orang-orang yang berminat untuk

mengunjungi objek wisata yang mereka kelola, sehingga wisatawan dapat mengambil keputusan untuk mengunjungi objek wisata tersebut (Kotler dan Keller, 2012:161) Keberagaman atraksi wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat keberagaman atraksi wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Ordinal B.1.1 Kemenarikan produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat kemenarikan produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan B.1.2 Keunggulan TamanWisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain Tingkat keunggulan TamanWisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain B.1.3 Pemilihan Brand (Merek) Wisatawan harus memutuskan objek wisata apa yang akan dikunjungi dan setiap objek wisata memiliki perbedaaan sesuai dengan karakteristiknya masing- masing Pemilihan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan berdasarkancitra sebagai salahsatu gunung yang memiliki taman bunga edelweiss Tingkat Pemilihan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan berdasarkan citra sebagai salahsatu gunung yang memiliki taman bunga edelweiss Ordinal B.2.1

(10)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item (Kotler dan Keller,

2012:161) terbaik di indonesia terbaik di indonesia Pemilihan berdasarkan kepopuleran Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat pemilihan berdasarkan kepopuleran Taman Wisata Alam Kawah Papandayan B.2.2 Pilihan Distribusi Wisatawan harus memutuskan objek wisata apa yang akan dikunjungi serta didasari oleh faktor lokasi, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan dalam berbelanja, keleluasaan tempat dan sebagainya (Kotler dan Keller, 2012:161) Pemilihan berdasarkan kelengkapan akomodasi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Tingkat Pemilihan berdasarkan kelengkapan akomodasi Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Ordinal B.3.1 Pemilihan berdasarkan keterjangkauan biaya wisata Tingkat Pemilihan berdasarkan keterjangkauan biaya wisata B.3.2 Waktu Kunjungan Keputusan wisatawan untuk datang berkunjung berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Waktu

Waktu kunjungan pada saat waktu luang

Waktu kunjungan pada saat waktu luang

(11)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No.

Item kunjungan menentukan

masa puncak dan sepi selama satu tahun kedatangan dan keberangkatan wisatawan sangat membantu dalam berbagai hal (Kotler dan Keller, 2012:161)

Waktu kunjungan pada saat liburan sekolah/nasional

Waktu kunjungan pada saat liburan sekolah/nasional B.4.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk /jasa pada objek wisata yang akan dikunjungi dan kunjungan mungkin dilakukan lebih dari satu objek wisata. Objek wisata harus

mempersiapkan

banyaknya produk jasa atau atraksi wisata yang sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari masing- masing

wisatawan

(Kotler dan Keller, 2012:161) Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dalam waktu satu tahun Tingkat Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dalam waktu satu tahun

(12)

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Informasi yang dihasilkan dalam penelitian pemasaran merupakan hasil akhir proses pengolahan selama berlangsungnya penelitian. Informasi pada dasarnya berawal dari bahan mentah yang disebut data.Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan untuk penelitian.Sumber data dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar, yaitu data primer dan sekunder.

1. Data Primer

M. Azis Firdaus (2012:42) mengungkapkan bahwa “Data Primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan peneliti yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kasual sengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey”. Dalam riset pemasaran data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya, sehingga peneliti merupakan “tangan pertama” yang memperoleh data tersebut.Dalam hal ini, peneliti melakukan penyebaran kuisioner kepada sejumlah pengunjung yang sesuai dengan target sasaran yang dianggap mewakili seluruh penelitian, yaitu wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Data Sekunder

M. Azis Firdaus (2012:53) mengungkapkan bahwa “Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri, untuk tujuan yang lain”. Artinya peneliti sekedar mencatat, mengakses atau meminta data tersebut ke pihak lain yang telah mengumpulkannya di lapangan. Data tersebut berupa data yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya serta informasi yang tersedia dari sumber publikasi ataunon publikasi entah di dalam atau di luar

(13)

organisasi, semua yang dapat berguna bagi peneliti.Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah artikel, serta situs internet yang berkenaan dengan penelitian.Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang selanjutnya diterangkan pada Tabel 3.2 dibawah ini.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Sumber Data Jenis Data 1. Data Statistika Perkembangan wisatawan ke Indonesia 2010-2013 Budpar.qo.id 2014 Sekunder

2. Data Kunjungan wisatawan nusantara ke Provinsi Jawa Barat 2010-2013

Budpar.qo.id 2014

Sekunder

3 Data Daya Tarik Wisata Kabupaten Garut Tahun 2013

Disparbud Kabupaten Garut 2014

Sekunder

4 Data Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut 2010-2013 Disparbud Kabupaten Garut 2014 Sekunder

5. Data Kunjungan Wisatawan ke Taman Wisata Alam Papandayan 2010-2013

Disparbud Kabupaten Garut 2014

Sekunder

6 Data Identitas Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Sekunder 7 Tanggapan wisatawan mengenai Kualitas Produk Wisata

Disparbud Kabupaten Garut 2014

(14)

8 Tanggapan wisatawan mengenai Keputusan Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

Disparbud Kabupaten Garut 2014

Primer

Sumber: Hasil Pengolahan Data dan referensi, 2014 3.2.4 Populasi dan Sampel

3.2.4.1 Populasi

Sugiyono (2012:61) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi jumlah populasi bukan hanya satu orang, tetapi juga objek dan benda alam lainnya.Berdasarkan pengertian populasi pada penelitian ini adalah wisatawan

nusantara (wisnus) yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah

Papandayan.Adapun wisnus yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan berjumlah 44.395 orang pada tahun 2013.

Jumlah populasi tersebut merupakan hasil dari laporan data pengunjung yang diterima oleh Dinas Pariwisata dan KebudayaanKabupaten Garut dari Destinasi WisataTaman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3.2.4.2 Sampel

M. Azis Firdaus (2012:30) mengungkapkan bahwa “Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memiliki karakteristik populasi”. Kesimpulan hasil penelitian sampel anggota populasi, dapat diberlakukan untuk semua anggota populasi, dengan sebuah asumsi bahwa karakteristik dimiliki populasi benar-benar homogen. Agar memperoleh sampel yang refresentatif dari populasi. Dalam penelitian ini tidak mungkin semua populasi dapat penulis teliti, hal ini di sebabkan beberapa faktor, diantaranya:

(15)

1. Keterbatasan biaya 2. Keterbatasan tenaga

3. Keterbatasan waktu yang tersedia.

Bila populasi besar, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk mengukur sampel peneliti menggunakan rumus sampel Slovin (Umar, 2003:141), adapun rumusan untuk menghitung ukuran sampel adalah sebagai berikut:

N

1+ Ne

2 Keterangan: n: Ukuran Sampel N: Ukuran Populasi

e: kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir misalnya 10%

n = 44.395

1 + (44395)(0,1)2 n = 99,77 ≈ 100

Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas, diperoleh hasil sampel sebesar 99,77 tetapi untuk jaminan keakuratan, sampel ditambah sedikit lebih banyak dari jumlah matematikanya. Berdasarkan ukuran sampel (n) minimal, maka dalam penelitian ini ditetapkan ukuran sampel (n) sebanyak 100 responden agar lebih representatif.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling

(16)

yang digunakan. Secara skematis teknik sampling dibagi 2 yaitu Probability sampling dan nonprobability sampling (Sugiyono, 2012:82).

Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel)

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi yang dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk menjadi sampel.Menurut Suharsimi Arikunto (2009:111) teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperolah sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini, responden yang akan dijadikan sampel bersifat homogen dan tersebar di seluruh populasi. Sehingga untuk mendapatkan sampel representatif, maka dalam penelitian ini digunakan systematic random sampling atau sampel acak sistematis. Systematic random sampling menurut Sugiyono (2009:121) adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik ini adalah:

1. Tentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah wisatawan nusantara di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Tentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, dalam penelitian ini yang menjadi tempat checkpoint adalah Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling. 4. Lakukan orientasi lapangan, terutama pada checkpoint di Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan. Sampel sebesar 100 orang responden yang melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. 5. Tentukan ukuran sampel (n) pengunjung yang akan disurvei.

(17)

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada cara yang diinginkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, teknik pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan :

1. Wawancara

Menurut Suharsimi Atikunto (2010:194) adalah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara. Penelitian memakai teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, karena peneliti melakukan tanya jawab dengan responden yang merupakan wisatawan yang melakukan kunjungan di Taman Wisata alam Kawah Papandayan.

2. Kuesioner

Kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2010:194) adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada wisatawan yang melakukan kunjungan ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan. Pertanyaan berisi mengenai karakteristik responden, pengalaman responden mengenai Kualitas Produk Wisata dan keputusan berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

3. Observasi

Observasi menurut Suharsimi Arikunto (2010:199), observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Peneliti melakukan kunjungan dan pengamatan ke Taman Wisata alam Kawah Papandayan.

(18)

4. Studi Kepustakaan.

Pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, majalah ilmiah, brosur, guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian. Peneliti mencari berbagai literature dari para ahli mengenai Kualitas Produk Wisata sebagai variabel independent, dan keputusan berkunjung sebagai variabel

dependent.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Pengujian Validitas

Agar data dalam penelitian ini dapat digunakan dan menggunakan dan memenuhi syarat pengujian, maka perlu dilakukan uji validitas. Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang memiliki validitas yang rendah. Dalam perhitungan validitas ini digunakan koefisien korelasi product moment oleh Pearson.

2 2



2 2

) ( . ) ( ) )( ( Y Y n X X n Y X XY n rxy           

(19)

(Sumber :Sugiyono 2010:249) Keterangan :

rxy = koefesien korelasi product moment

X = Skor yang diperoleh subjek dari setia item Y = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item ∑ = kuadrat faktor variabel X

∑X2

= kuadrat faktor variabel X ∑Y2

= kuadrat faktor variabel Y

n = Banyaknya sampel

∑XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y

Keputusan pengujian validitas item instrument, adalah sebagai berikut: 1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan jika .

2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak jika .

Tipe validitas yang digunakan adalah validasi konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ii merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistic, bila ternyata skor semua item ytang disusun menurut dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Untuk Mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 3.3

INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI

Besarnya Nilai Interpretasi

Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Antara 0,40 sampai dengan 0,599

Sangat Rendah Rendah

(20)

Besarnya Nilai Interpretasi Antara 0,60 sampai dengan 0,799

Antara 0,80 sampai dengan 1,000

Kuat

Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010:250)

Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (t) dilakukan dengan taraf signifikasi 10%.

Kaidah pengujian:

Jika ,maka Ho ditolak artinya signifikan

Jika ,maka Ho diterima artinya tidak signifikan

Dalam penelitian ini, yang diuji adalah validitas dari variabel Kualitas Produk Wisata melalui Mutu Destinasi Wisata, Mutu Atraksi Wisata, Mutu Sarana Pendukung Wisata, dan Mutu Aksesibilitas sebagai instrumen variabel X dan keputusan berkunjung sebagai variabel Y. Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan menggunakan prodram SPSS 20 for windows.

Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS 20, diperoleh hasil pengujian validitas dari masing-masing item pertanyaan dengan pengujian kepada 30 responden ditunjukkan pada Tabel 3.5 berikut.

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS Kualitas Produk Wisata (X)

Mutu Destinasi Wisata(X1)

No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan

1 Keunikan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,451 0,374 Valid

2 Keaslian/ kealamian Daya Tarik Taman

(21)

Wisata Alam Kawah Papandayan

3 Keamanan Daya Tarik Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,624 0,374 Valid

4 Kebersihan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,711 0,374 Valid

5 Keramahan pengelola Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,505 0,374 Valid

6 Keindahan di Taman Wisata Alam Papandayan

0,495 0,374 Valid

Mutu Atraksi Wisata (X2) 1 Keanekaragaman Flora di

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,696 0,374 Valid

2 Keanekaragaman Fauna di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,625 0,374 Valid

3 Kenyamanan Camp

grounddi Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan

0,600 0,374 Valid

4 Keunikan Kawah Belerang Gunung Papandayan

0,582 0,374 Valid

5 Keindahan Taman bunga edelweiss di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,485 0,374 Valid

6 Keunikan Hutan Mati di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,516 0,374 Valid

Mutu Sarana Pendukung Wisata (X3)

1 Kualitas (ketersediaan, kebersihan dan

kelayakan) Toilet di

(22)

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 2 Ketersediaan Lahan

Parkir di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,446 0,374 Valid

3 Ketersediaan air bersih di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,530 0,374 Valid

4 Ketersediaan listrik di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,568 0,374 Valid

5 Ketersediaan

cenderamata (souvenir) di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,821 0,374 Valid

6 Ketersediaan guide di Taman Wisata Alam Papandayan

0,413 0,374 Valid

7 Ketersediaan outlet makanan dan minuman di Taman Wisata Alam Papandayan

0,444 0,374 Valid

Mutu Aksesibilitas (X4)

1 Kemudahaan

memperoleh transportasi umum menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,785 0,374 Valid

2 Kenyaman saat perjalanan menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,879 0,374 Valid

3 Ketersediaan penunjuk arah menuju ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,823 0,374 Valid

(23)

menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan 5 Kemudahan menuju ke

Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,649 0,374 Valid

Keputusan Berkunjung (Y) Pilihan Produk dan Jasa

No. Pernyataan r hitung rtabe l Kesimpulan

1 Keberagaman

produk/atraksi wisata di Taman Wisata Alam Papandayan

0,498 0,374 Valid

2 Kemenarikan produk wisata di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,567 0,374 Valid

3 Keunggulan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain.

0,514 0,374 Valid

Pemilihan Brand (Merek) 1 Pemilihan Taman Wisata

Alam Kawah Papandayan berdasarkan citra sebagai salahsatu gunung yang memiliki taman bunga edelweiss terbaik di Indonesia

0,492 0,374 Valid

2 Pemilihan Berdasarkan kepopuleran Taman Wisata Alam Kawah Papandayan

0,536 0,374 Valid

Pilihan Distribusi

1 Pemilihan berdasarkan kemudahan akomodasi dalam mencapai Taman

(24)

Wisata Alam Kawah Papandayan 2 Pemilihan berdasarkan keterjangkauan biaya wisata 0,528 0,374 Valid Waktu Kunjungan

1 Waktu kunjungan pada saat waktu luang

0,529 0,374 Valid

2 Waktu kunjungan pada saat liburan

sekolah/nasional

0,561 0,374 Valid

Jumlah Kunjungan

1 Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dalam kurun waktu satu tahun

0,508 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

Tabel 3.5 menjelaskan mengenai hasil pengolahan data yang menunjukan pengukuran validitas atas item-item pertanyaan kuesioner penelitian. Butir pertanyaan dinyatakan valid jika rhitung > rtabel yang bernilai 0,374. Pada hasil penghitungan uji validitas menunjukan bahwa nilai validitas tertinggi pada variabel kualitas produk wisata terdapat pada item pernyataan “Kenyaman saat perjalanan menuju Taman Wisata Alam Kawah Papandayan” dengan rhitung sebesar 0,879. Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan “Ketersediaan guide di Taman Wisata Alam Papandayan” yang bernilai 0,413. Kemudian pada instrumen variabel keputusan berkunjung nilai tertinggi didapat pada item pernyataan “Pemilihan berdasarkan kelengkapan daya tarik di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan” yang bernilai 0,581.Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan “Keunggulan Taman Wisata Alam Kawah Papandayan dibanding Daya Tarik Wisata Alam Lain”, yang bernilai 0,380.

(25)
(26)

3.2.6.2 Pengujian Realibilitas

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut Asep Hermawan (2009:128) “Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas alat ukur”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa reliabilitas berkaitan dengan akurasi dan ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur karena instrumennya sudah baik.

Rumus yang dipergunakan adalah alpha atau Cronbach’s alpha (α) dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.

Menurut Asep Hermawan (2009:134) mengemukakan bahwa “Skala likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu”.

Rumus alpha atau Cronbach’s alpha (α) sebagai berikut :

Sumber : Husen Umar (2009:170) Keterangan:

r11= reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan

2 t= varians total

2 b

= jumlah varians butir tiap pertanyaan                 

2 2 11 1 1 t b k k r   ) (

(27)

Jumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan (

2 

) sebagai berikut :

Sumber : Husen Umar (2009:170)

Keterangan : n = jumlah sampel σ = nilai varians

x = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan) Keputusan uji realibilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika koefisien cronbach alpha ≥ 0,700 maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika koefisien cronbach alpha<0,700 maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Perhitungan uji reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS Statistics 20. Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS Statistics 20, diperoleh hasil pengujian reliabilitas yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 berikut.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS KUALITAS PRODUK WISATADAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG

No Variabel Cαhitung Cαminimal Kesimpulan

1 Kualitas Produk Wisata 0,786 0,700 Reliabel

2 Keputusan Berkunjung 0,712 0,700 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014

 

n n x x σ 2 2 2    

(28)

Jika cronbach alpha seluruh item≥0,700 dengan tingkat signifikansi 5%, maka keseluruhan item pertanyaan dapat dikatakan reliabel. Tabel 3.6 menunjukkan bahwa koefisien cronbach alpha untuk variabel kualitas produk wisata serta keputusan berkunjung masing-masing bernilai 0,786 dan 0,712 yang lebih besar dibandingkan koefisien minimal cronbach alpha yakni ≥0,700.

3.2.7 Rancangan Analisis Data

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif

Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian.

1. Analisis data deskriptif mengenaikualitas produk wisata yangmemiliki dimensi diantaranya mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata, mutu sarana pendukung wisata, dan mutu aksesibilitas di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan.

2. Analisis data deskriptif mengenai keputusan berkunjung di Taman Wisata Alam Kawah Papandayan yang memiliki dimensi diantaranya Pemilihan Produk, Pemilihan Merek (Brand), Pemilihan Distribusi, Waktu Kunjungan,danJumlah Kunjungan.

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah path analysis (analisis jalur). Analisis jalur digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen X1 yaitu Kualitas Produk Wisata yang terdiri dari Mutu Destinasi Wisata (X1,1), Mutu Atraksi Wisata (X1,2),Mutu Sarana Pendukung Wisata (X1,3) dan Mutu Aksesibilitas(X1,4) terhadap variabel dependen Y yaitu Keputusan Berkunjung.

(29)

Penelitian ini menggunakan skala ordinal yang bertujuan untuk membedakan antara kategori-kategori dalam satu variabel dengan asumsi bahwa ada urutan atau tingkatan skala. angka ordinal lebih menunjukan urutan peringkat. Angka-angka tersebut tidak menunjukan kuantitas absolute, tidak pula memberikan petunjuk bahwa interval-interval antara setiap dua angka itu sama.

Thurstone dalam Harun Al Rasyid (1996:33) menyatakan bahwa:

”Dalam teknis analisis data menggunakan regresi, path analysis, atau sejenisnya makan terdapat prasyarat data sekurang-kurangnya merupakan data interval, Untuk mengubah skala ordinal menjadi skala interval menggunakan Method of Succesive Interval (MSI).”

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban.

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:

(Density at Lower Limit) - (Density at Upper Limit) (Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower Limit)

Keterangan :

 Density at Lower Limit = Kepadatan Batas Bawah

(30)

Y X

 Density at Upper Limit = Kepadatan Batas Atas

 Area Below Upper Limit = Daerah di Bawah Batas Bawah  Area Below Lower Limit = Daerah di Bawah Batas Atas

Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan atas variable independent dengan variable dependent serta akan ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan, terdapat hubungan antara variabel penelitian. Hipotesis tersebut digambarkan dalam sebuah paradigma seperti terlihat pada Gambar 3.1 berikut :

GAMBAR 3.1

STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y

Keterangan :

X : Kualitas Produk Wisata Y : Keputusan Berkunjung

: Epsilon (Variabel lain)

Struktur hubungan di atas menunjukkan bahwa kualitas produk wisata berpengaruh terhadap keputusan berkunjung, dari struktur hubungan di atas kemudian di turunkan kembali menjadi gambar 3.2 sebagai berikut :

(31)

Y X

GAMBAR 3.2

DIAGRAM JALUR SUB HIPOTESIS

Keterangan :

X : Kualitas Produk Wisata Y : Keputusan Berkunjung  : Epsilon (Variabel lain)

Struktur hubungan di atas menunjukkan bahwa kualitas produk wisataberpengaruh terhadap keputusan berkunjung dan juga di pengaruhi faktor lain yaitu variabel residu dan dilambangkan dengan  namun pada penelitian ini variabel tersebut tidak diperhatikan.

Struktur hubungan antara X dan Y diuji melalui analisis jalur dengan hipotesis berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk wisatayang terdiri dari Mutu Destinasi Wisata (X1,1),Mutu Atraksi Wisata(X1,2),Mutu Sarana Pendukung Wisata(X1,3) dan Mutu Aksesibilitas(X1,4)terhadapkeputusan berkunjung(Y) yang terdiri dari Pemilihan Produk dan Jasa, Pemilihan Brand (merek), Pilihan Distribusi, Waktu Kunjungan, Jumlah Kunjungan. Berikut gambar diagram sub struktur hipotesis pengaruh X terhadap Y:

(32)

GAMBAR 3.3

DIAGRAM JALUR SUB STRUKTUR HIPOTESIS X TERHADAP Y

a. Menghitung matriks korelasi antar variabel bebas

X1 X2 X3 X4 R1 = 1 rX2X1 rX3X1 rX4X1 1 rX3X2 rX4X2 1 rX4X3 1 Y X1,1 έ X1,4 X1,2 X1,3

(33)

b. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis Menghitung matriks invers korelasi

X1 X2 X3 X4 R1-1 = C1.1 C1.2 C1.3 C1.4

C2.2 C.2.3 C2.4 C3.3 C3.4 C4.4

Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus

PYX1 C1.1 C1.2 C1.3 C1.4 rYX1.1 PYX.2 C1.2 C1.3 C1.4 rYX1.2 PYX.3 = C1.3 C1.4 rYX1.3

PYX.4 C1.4 rYX1.4

c. Hitung R2Y (X1, X2, X3dan X4) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X1, X2, X3,dan X4 terhadap Y dengan menggunakan rumus :

R2Y (X1, …, X4) =

          4 1 4 1... ... YX YX YX YX r r P P

d. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel Pengaruh X terhadap Y

Pengaruh (X1) terhadap (Y)

Pengaruh langsung = PYX1 . PYX1

(34)

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1 . rX1X3 . PYX3 Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX1 . rX1X4 . PYX4 +

Pengaruh total (X1) terhadap Y = ………

Pengaruh (X2) terhadap (Y)

Pengaruh langsung = PYX2 . PYX2

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX2 . rX2X1 . PYX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1 . rX1X3 . PYX3 Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX1 . rX1X4 . PYX4 +

Pengaruh total (X2) terhadap Y = ………

Pengaruh (X3) terhadap (Y)

Pengaruh langsung = PYX3 . PYX3

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX3 . rX3X1 . PYX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX3 . rX3X2 . PYX2 Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX1 . rX1X4 . PYX4 +

Pengaruh total (X3) terhadap Y = ………

Pengaruh (X4) terhadap (Y)

Pengaruh langsung = PYX4 . PYX4

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX4 . rX3X1 . PYX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX3 . rX3X2 . PYX2 Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1 . rX1X3 . PYX3+

Pengaruh total (X4) terhadap Y = ………..

e. Menghitung variabel lain (  ) dengan rumus sebagai berikut : ) 4 . 1 , 3 . 1 ., 2 . 1 . 1 . 1 ( 2 1 Y X X X X Y R P  

f. Keputusan penerimaan atau penolakan Ho Rumusan Hipotesis operasional :

Ho : PYX1 = PYX2 = PYX3 = PYX4= 0

(35)

Statistik uji yang digunakan adalah : ) 1 ( ) 1 ( 1 1

      k i YXi YXi k i YXI YXI P P k P P k n F

Hasil F hitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila Fhitung Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah :

t mengikuti distribusi t-Student dengan derajat kebebasan n-k-1.

Secara statistik hipotesis yang akan di uji berada pada taraf kesalahan 0,1 dengan derajat kebebasan dk (n-2). Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut :

1. H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk wisata yang terdiri dari mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata, mutu sarana pendukung wisata dan mutu aksesibilitas terhadap keputusan berkunjung yang terdiri dari pemilihan produk dan jasa, pemilihan brand (merek), pilihan distribusi, waktu kunjungan, jumlah kunjungan.

2. H0 : ρ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk wisata yang terdiri dari mutu destinasi wisata, mutu atraksi wisata, mutu sarana pendukung wisata dan mutu aksesibilitas terhadap keputusan berkunjung yang terdiri dari pemilihan produk dan jasa, pemilihan brand (merek), pilihan distribusi, waktu kunjungan, jumlah kunjungan.

) 1 ( ) )( 1 ( 2 ( 1.1, 1.2, 1.3, 1.4 1 1        k n C C C R P P t J j ij ii X X X X y XJ X Xi X

Gambar

Tabel  3.5  menjelaskan  mengenai    hasil  pengolahan  data  yang  menunjukan  pengukuran  validitas  atas  item-item  pertanyaan  kuesioner  penelitian

Referensi

Dokumen terkait

(1) Penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah yang

Sebaliknya saat probe serat optik dikeluarkan dari wadah uap etanol (OFF), intensitas cahaya yang ditansmisikan melalui sistem sensor serat optik menurun dengan

Penelitian menggunakan perak (Ag) sebagai material lapisan tipis yang antimicrobial telah banyak dilakukan, namun belum banyak modifikasi komposisi seperti

Hasil analisis secarakeseluruhan dalam novel Pingkan Melipat Jarak karya Sapardi Djoko Damono ini, ditemukan 8 tokohyang berperan dalam cerita, dan terdapat 61 data mengenai

Kesimpulan dari penelitian ini pengetahuan dan sikap remaja tentang seksual pranikah mayoritas berpengetahuan baik dengan sikap negatif sedangkan dari tabulasi silang

Dari ketiga pertanyaan yang diajukan tersebut menjadi titik tolak dalam memotret kembali hubungan agama dan budaya lokal yang penuh dengan dinamika dalam masyarakat

Mengkaji pemikiran Naquib al-Attas dan Amin Abdullah secara komparartif yang mengusung tawaran konsep yang berbeda dalam upaya mencapai titik temu Islam dan sains

Oleh karena itu pada penelitian ini akan dikembangkan sebuah sistem pakar yang dapat mendeteksi secara dini resiko penyakit stroke dengan menggabungkan antara metode