• Tidak ada hasil yang ditemukan

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar: 200/S/PPB/2014

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

(Studi Deskriptif Korelasional terhadap Skor Tes Motif Berprestasi, Tes Kreativitas, dan Prestasi Belajar Siswa Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh

Ulfah Siti Nurzaeni 1000738

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar: 200/S/PPB/2014

(3)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris mengenai validitas prediktif skor tes motif berprestasi dan tes kreativitas terhadap prestasi belajar siswa tahun ajaran 2013/2014. Subjek penelitian ini berjumlah 333 siswa yang merupakan gabungan dari sampel tiga sekolah, diantaranya: SMP Negeri 5 Bandung, SMA Negeri 1 Banjar, dan SMA Negeri 1 Sukabumi. Peneliti memiliki beberapa pertanyaan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan tes motif berprestasi dan tes kreativitas dalam memprediksi hasil prestasi belajar siswa pada Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.00 menggunakan analisis Product

Moment Pearson. Hasil analisis diperoleh skor tes motif memiliki nilai prediktif

terhadap beberapa mata pelajaran UTS dan rata-rata nilai mata pelajaran UTS. Skor tes kreativitas memiliki nilai prediktif terhadap beberapa mata pelajaran UTS dan UAS dan rata-rata nilai mata pelajaran UTS dan UAS. Skor tes motif berprestasi dan tes kreativitas memiliki nilai prediktif terhadap beberapa mata pelajaran UTS dan beberapa mata pelajaran UAS. Skor tes motif berprestasi dan tes kreativitas memiliki nilai prediktif terhadap nilai rata-rata mata pelajaran UTS dan UAS. Dengan demikian, dapat disimpulkan skor tes motif berprestasi dan tes kreativitas dapat menjadi prediktor terhadap prestasi belajar siswa.

Kata Kunci: validitas prediktif, tes motif berprestasi, tes kreativitas, prestasi

belajar.

Abstract. This reasearch aims to determine the empirical evidence regarding the predictive validity of the test scores achievement motive and creativity tests on student achievement academic year 2013/2014. Subject of this research were 333 students which is a combination of the three sample schools, including: SMP Negeri 5 Bandung, SMA Negeri 1 Banjar, and SMA Negeri 1 Sukabumi. Researcher has several research questions aimed to determine the ability of test achievement motive and creativity test in predicting student achievement results on UTS and UAS. The method used was descriptive correlational. Collecting data in this study using the method of documentation. Data analysis was performed using SPSS version 16.00 using Product Moment Person analysis. The results obtained by analysis of the motive test scores has predictive value for some subjects and the average UTS value of UTS subjects. Creativity test scores has predictive value for some subjects UTS and UAS and the average value of UTS and UAS subjects. Achievement motive test scores and creativity test have predictive value for some subjects and some subjects UTS and UAS. Achievement motive test scores and creativity test have predictive value for the average value of UTS and UAS subjects. Thus, it can be concluded achievement motive test scores and creativity test can be a predictor of student achievement.

Keywords: predictive validity, achievement motive test, a test of creativity,

(4)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014 VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Asumsi Dasar Penelitian ... 9

F. Pertanyaan Penelitian ... 10

G. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II. LANDASAN TEORI A.Asesmen Motif Berprestasi dan Kreativitas serta Perannya dalam Pendidikan ... 11

1. Definisi Motif Berprestasi dan Kreativitas ... 11

2. Karakteristik Siswa yang memiliki Motif Berprestasi dan Kreativitas Tinggi ... 14

3. Peran Motif Berprestasi dan Kreativitas dalam Pendidikan ... 17

B. Instrumen Pengungkap Motif Berprestasi dan Kreativitas ... 19

1. Tes Motif Berprestasi ... 19

2. Tes Kreativitas ... 22

(5)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014 VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

C. Validitas Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas ... 27

1. Definisi Validitas ... 27

2. Jenis-jenis Validitas dan Pengukurannya ... 28

3. Menguji Validitas Prediktif Hasil skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas ... 30

D. Penelitian Tedahulu ... 32

BAB III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

B. Desain Penelitian ... 36

C. Metode Penelitian ... 36

D. Definisi Operasional ... 36

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

G. Teknik Analisis Data ... 37

H. Prosedur dan Tahap-Tahap Penlitian ... 40

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 41

1. Validitas Prediktif Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Setiap Mata Pelajaran ... 41

2. Validitas Prediktif Skor Tes Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Setiap Mata Pelajaran ... 49

3. Validitas Prediktif Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Nilai Rata-Rata Mata Pelajaran ... 57

4. Validitas Prediktif Skor Tes Kreativitas Terhadap Nilai Rata-Rata Mata Pelajaran ... 63

5. Validitas Prediktif Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Setiap Mata Pelajaran ... 68

(6)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014 VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

Terhadap Nilai Rata-Rata Mata Pelajaran ... 77

B. Pembahasan ... 83

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan ... 105

B. Rekomendasi... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(7)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014 VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kisi-Kisi Pengembangan Alat Ukur Motif Berprestasi ... 21

Tabel 2 : Kriteria Prestasi Belajar ... 31

Tabel 3 : Daftar Populasi dan Sampel Siswa Pada Masing-Masing Sekolah ... 35

Tabel 4 : Kode Mata Pelajaran ... 38

Tabel 5 : Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Setiap Mata Pelajaran UTS ... 41

Tabel 6 : Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Setiap Mata Pelajaran UAS ... 43

Tabel 7 : Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Setiap Mata Pelajaran UAS di SMA Negeri 1 Banjar ... 44

Tabel 8 : Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Setiap Mata Pelajaran UTS di SMA Negeri 1 Sukabumi ... 46

Tabel 9 : Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Setiap Mata Pelajaran UTS di SMP Negeri 5 Bandung... 47

Tabel 10 : Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Setiap Mata Pelajaran UAS di SMP Negeri 5 Bandung ... 48

Tabel 11 : Hasil Korelasi Skor Tes Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Setiap Mata Pelajaran UTS ... 49

Tabel 12 : Hasil Korelasi Skor Tes Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Setiap Mata Pelajaran UAS ... 51

Tabel 13 : Hasil Korelasi Skor Tes Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Setiap Mata Pelajaran UAS di SMA Negeri 1 Banjar ... 52

(8)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014 VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

Tabel 15 : Hasil Korelasi Skor Tes Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pada Setiap Mata Pelajaran UTS di SMP Negeri 5 Bandung ... 55

Tabel 16 : Hasil Korelasi Skor Tes Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pada Setiap Mata Pelajaran UAS di SMP Negeri 5 Bandung ... 56

Tabel 17 : Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Nilai Rata-Rata

Mata Pelajaran UTS ... 57

Tabel 18: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Nilai Rata-Rata

Mata Pelajaran UAS ... 58

Tabel 19: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Nilai Rata-Rata

Mata Pelajaran UAS di SMA Negeri 1 Banjar ... 59

Tabel 20: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Nilai Rata-Rata

Mata Pelajaran UTS di SMA Negeri 1 Sukabumi ... 60

Tabel 21: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Nilai Rata-Rata

Mata Pelajaran UTS di SMP Negeri 5 Bandung ... 61

Tabel 22: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi Terhadap Nilai Rata-Rata

Mata Pelajaran UAS di SMP Negeri 5 Bandung ... 62

Tabel 23 : Hasil Korelasi Skor Tes Kreativitas Terhadap Nilai Rata-Rata Mata

Pelajaran UTS ... 63

Tabel 24 : Hasil Korelasi Skor Tes Kreativitas Terhadap Nilai Rata-Rata Mata

Pelajaran UAS ... 64

Tabel 25 : Hasil Korelasi Skor Tes Kreativitas Terhadap Nilai Rata-Rata Mata

Pelajaran UAS di SMA Negeri 1 Banjar ... 65

Tabel 26: Hasil Korelasi Skor Tes Kreativitas Terhadap Nilai Rata-Rata Mata

Pelajaran UTS di SMA Negeri 1 Sukabumi ... 66

Tabel 27: Hasil Korelasi Skor Tes Kreativitas Terhadap Nilai Rata-Rata Mata

Pelajaran UTS di SMP Negeri 5 Bandung ... 67

Tabel 28: Hasil Korelasi Skor Tes Kreativitas Terhadap Nilai Rata-Rata Mata

(9)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014 VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

Tabel 29: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas

Terhadap Prestasi Belajar Pada Setia Mata Pelajaran UTS ... 68

Tabel 30: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas

Terhadap Prestasi Belajar Pada Setia Mata Pelajaran UAS... 70

Tabel 31: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas

Terhadap Prestasi Belajar Pada Setia Mata Pelajaran UAS di SMA

Negeri 1 Banjar ... 71

Tabel 32: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas

Terhadap Prestasi Belajar Pada Setia Mata Pelajaran UTS di SMA

Negeri 1 Sukabumi ... 73

Tabel 33: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas

Terhadap Prestasi Belajar Pada Setia Mata Pelajaran UTS di SMP

Negeri 5 Bandung ... 74

Tabel 34: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas

Terhadap Prestasi Belajar Pada Setia Mata Pelajaran UAS di SMP

Negeri 5 Bandung ... 75

Tabel 35: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas

Terhadap Nilai Rata-Rata Mata Pelajaran UTS ... 77

Tabel 36: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas

Terhadap Nilai Rata-Rata Mata Pelajaran UAS ... 78

Tabel 37: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas

Terhadap Nilai Rata-Rata Mata Pelajaran UAS di SMA Negeri 1

Banjar ... 79

Tabel 38: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas

Terhadap Nilai Rata-Rata Mata Pelajaran UTS di SMA Negeri 1

Sukabumi ... 80

Tabel 39: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas

(10)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014 VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

Bandung ... 81

Tabel 40: Hasil Korelasi Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes Kreativitas

Terhadap Nilai Rata-Rata Mata Pelajaran UAS di SMP Negeri 5

Bandung ... 82

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat-Surat Keterangan

Lampiran 2 : Data Mentah Keseluruhan Sekolah

Lampiran 3 : Nilai T (Setiap Mata Pelajaran)

Lampiran 4 : Hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Lampiran 5 : Hasil Uji Korelasi (Keseluruhan Sekolah)

Lampiran 6 : Hasil Uji Regresi Linear (Keseluruhan Sekolah)

Lampiran 7 : Hasil Uji Korelasi dan Regresi Linear (SMA Negeri 1 Banjar)

Lampiran 8 : Hasil Uji Korelasi dan Regresi Linear (SMA Negeri 1 Sukabumi)

Lampiran 9 : Hasil Uji Korelasi dan Regresi Linear (SMP Negeri 5 Bandung)

(11)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 1 menyebutkan bahwa:

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Upaya untuk mencerdaskan bangsa dengan meningkatkan kualitas

manusia Indonesia dapat direalisasikan melalui kegiatan pendidikan termasuk

proses belajar mengajar di sekolah. Salah satu keberhasilan peserta didik

dalam pendidikan ditunjukkan dengan prestasi belajarnya salah satunya

dengan melihat hasil prestasi belajar siswa pada saat melaksanakan ujian

tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).

Prakosa (dalam Azhar, 2012) menyatakan prestasi belajar banyak diartikan

sebagai seberapa jauh hasil yang telah dicapai siswa dalam penguasaan

tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu.

Prestasi belajar pada umumnya dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga

dapat dibandingkan dengan satu kriteria. Prestasi belajar merupakan

kemampuan seorang dalam pencapaian berfikir yang tinggi. Prestasi belajar

harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, affektif dan psikomotor.

Berbicara masalah prestasi belajar sangatlah luas. Sekolah sebagai pihak

pengelola pendidikan telah melakukan berbagai usaha untuk memperoleh

pendidikan yang berkualitas dalam rangka meningkatkan prestasi belajar

siswa, yang selanjutnya terwujudlah perubahan-perubahan dalam

pengorganisasian kelas, penggunaan metode belajar, strategi belajar mengajar,

(12)

yang efektif. Keberhasilan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa

(13)

3

dari dalam atau internal dan faktor dari luar atau eksternal. Dua faktor

interneal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar perserta didik adalah

motif berprestasi dan kreativitas.

Menurut McClelland (dalam Elias:1995) “achievement motivation is the

positive and negative effects aroused in situations involving competition with

certain standards of excellence where performance in such situations can be

assessed as succes or failure.

Hall dan Lindzey (dalam Riani, 2005), menyatakan bahwa motif

berprestasi sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi diantaranya

seperti menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik, mengatasi rintangan

atau memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang

lampau dan mempengaruhi orang lain.

Berdasarkan uraian di atas motif berprestasi yang digunakan dalam

penelitian ini dapat diartikan sebagai segala sesuatu tenanga yang mendorong

siswa untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing di bidang akademis

dengan suatu ukuran keunggulan (standard of excellence).

Motif ini terefleksikan dalam perilaku-perilaku, seperti pencapaian tujuan

yang sulit, penentuan rekor baru, ingin sukses dalam meyelesaikan tugas sulit

dan mengerjakan sesuatu yang belum selesai sebelumnya. Individu yang

memiliki motivasi berprestasi cenderung menyukai tugas-tugas yang

kesuksesannya tergantung pada usaha dan kemampuan maksimal mereka.

Dalam proses belajar, motif sangat diperlukan, karena seseorang yang

tidak memiliki motif dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas

belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu

tidak menyentuh kebutuhannya.

Banyak ahli mengkaji korelasi antara motivasi dan prestasi. Ugurogluv

dan Walberg (dalam Iswanti, Tt:2) melakukan analisis terhadap 232

koefisien-koefisien korelasi antara hasil pengukuran motivasi dan prestasi belajar

dengan melibatkan 627.000 siswa dari Taman Kanak-Kanak sampai dengan

Sekolah Menengah Tingkat Atas. Dari sekian banyak koefisien korelasi yang

(14)

4

motivasi berprestasi dan prestasi belajar mempunyai hubungan timbal balik

yang sangat erat (Handoko, 1998:3). Di India seorang peneliti bidang

psikologi bernama Aquinas mengadakan penelitian terhadap 240 siswa SMA

untuk melihat pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi. Akhirnya

diperoleh kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang signifikan (Iswanti, Tt:2).

Para peneliti di atas mengambil kesimpulan bahwa motif berprestasi

mempunyai pengaruh terhadap prestasi peserta didik.

Disamping faktor motif berprestasi, prestasi belajar peserta didik

ditentukan oleh faktor lain yaitu kreativitas.

Anna Craft (2003:18) menyatakan:

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur yang ada dan berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan tiga banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah dimana penekanannya adalah pada kualitas, ketepatgunaan, keluwesan dan orisinilitas dalam berfikir serta kemampuan untuk mengolaborasi suatu gagasan.

Menurut Torrance (Kim, 2006) kreativitas adalah:

A process of becoming sensitive to problems, deficiencies, gaps in knowledge, missing elements, disharmonies, and so on; identifying the difficulty; searching for solutions, making guesses, or formulating hypotheses about the deficiencies: testing and retesting these hypotheses and possibly modifying and retesting them; and finally communicating the results.

Menurut Slameto (dalam Azhar, 2012) kreatifitas merupakan faktor psikologis

yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hurlock (dalam

Nurdiansyah, 2013) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan

seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan yang baru dan

sebelumnya tidak dikenal pembutannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kreativitas adalah kemampuan berpikir, mengidentifikasi untuk membuat dan

menghasilkan produk baru yang berdasarkan data dan informasi. Dari

pengertian kreativitas tersebut dapat diasumsikan bahwa kreativitas dapat

(15)

5

Diperkuat dengan hasil penelitian Rachmawati (2012) terhadap siswa

kelas XI IPS SMAN 1 Jalancagak Subang menunjukkan bahwa kreativitas

memiliki hubungan yang positif terhadap prestasi belajar. Selain itu hasil

penelitian Sagitasari (2010) terhadap siswa SMP, diketahui bahwa adanya

korelasi antara kreativitas dengan prestasi belajar matematika siswa SMP.

Dalam proses belajar mengajar setiap siswa memiliki potensi kreatif tetapi

perkembangannya tidak sama satu sama lain. Adakalanya kreativitas tersebut

berkembang dengan baik dan ada juga potensi kreatif pada setiap orang itu

kurang berkembang. Belajar merupakan suatu proses yang membutuhkan

kreativitas yang tinggi. Dalam belajar, semakin berkembangnya kreativitas

siswa dengan baik maka cara belajar siswa juga akan menjadi kreatif,

sebaliknya jika kreativitas kurang berkembang maka cara belajar siswa kurang

kreatif. Sehingga guru diharapkan dapat menciptakan dan mengembangkan

kreativitas siswa. Menurut Guilford (Desmita, 2009) kreativitas perlu

dikembangkan melalui jalur pendidikan guna mengembangkan potensi siswa

secara utuh dan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan seni.

Untuk mengetahui tingkat motif berprestasi dan kreativitas siswa dapat

diukur dengan tes psikologis. Menurut Anastasi dan Urbina (2010) tes

psikologis pada dasarnya adalah alat ukur yang obyektif dan dibakukan

(distandarisasikan) atas sampel perilaku tertentu. Standarisasi

mengimplikasikan keseragaman cara dalam penyelenggaraan dan penskoran

tes. Dalam rangka menjamin keseragaman kondisi-kondisi testing, penyusun

tes menyediakan petunjuk-petunjuk yang rinci bagi penyelenggaraan setiap tes

yang baru dikembangkan.

Menurut Murphy dan Davidshofer (1998:03) tes psikologis:

a measurement intruments that has three defining characteristics: a psychological test is a sample of behavior, the sample is obtained under standardized conditions, there are established rules of scroing, or for obtaining quantitative (numeric) information from the behavior sample.

Dari beberapa pengertian tes psikologis di atas dapat disimpulkan bahwa tes

(16)

6

tingkah laku individu dan menggambarkan tingkah laku tersebut melalui

penyekoran atau skala angka. Adapun untuk mengukur motif berprestasi

seseorang dapat menggunakan inventori motif berprestasi, dan untuk

mengukur kreativitas seseorang dapat menggunakan tes kreativitas verbal dan

figural.

Tes psikologis memiliki peran yang penting dalam kegiatan bimbingan

konseling sebagai baik sebagai langkah awal pengumpulan data need

assesment, proses layanan bimbingan konseling, evaluasi, maupun tindak

lanjut dan penelitian lebih lanjut dalam bimbingan dan konseling. Desmita

(2009: 165) mengungkapkan bahwa tes psikologis diantaranya tes intelegensi

dan tes kreativitas telah dipergunakan secara luas untuk penyeleksian siswa,

mahasiswa, maupun karyawan, dan penempatan siswa pada suatu jurusan,

serta penempatan karyawan dalam pekerjaan tertentu.

Tes sebagai alat pembanding atau pengukur supaya dapat berfungsi secara

baik haruslah memenuhi syarat-syarat tertentu. Salah satunya yaitu valid yang

berarti cocok atau sesuai. Suatu tes dikatakan valid, apabila tes tersebut

benar-benar dapat mengukur atau memberi gambaran tentang apa yang diukur.

Misalnya jika tes itu tes intelegensi individu dan bukan memberikan

keterangan tentang kecakapannya dalam berbagai mata pelajaran di sekolah,

maka tes tersebut tidak dapat dikatakan valid.

Azwar (2012:4) meenyatakan bahwa salah satu indikator terpenting suatu

alat ukur psikologis dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik jika alat

ukur psikologis tersebut memiliki validitas yang tinggi. Grogery (2007: 271)

menyatakan bahwa memprediksi kinerja atau performa di masa depan adalah

salah satu hal yang penting dalam penggunaan tes psikologis, namun

terkadang hasil interpretasi tes mengalami bias, oleh karena itu validitas

prediktif adalah hal yang penting untuk menguji bias tes tersebut.

Pernyataan (Messick, 1999 dalam Fahmie & Kurniawan, 2005) validitas

(17)

7

Azwar (2012:41) menyatakan validitas mengacu pada aspek ketepatan dan

kecermatan hasil pengukuran. Sedangkan menurut Arikunto (2010:219)

mengatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kesahihan suatu tes. Sehingga dapat disimpulkan bahwa validitas adalah

ketepatan alat ukur terhadap hasil ukur.

Secara umum pembuktian validitas terbagi menjadi tiga bentuk yaitu:

validitas isi (content validity), validitas kontsruk (contruct validity), dan

validitas berdasar kriteria (criterion-related evidence).

Menurut Azwar (2012:42) validitas isi merupakan validitas yang

diestimasi dengan pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui

analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judment.

Menurut Allen & Yen (dalam Azwar, 2012) validitas konstruk adalah

validitas yang menunjukkan sejauhmana hasil tes mempu mengungkap suatu

trait atau suatu kontruk teoritik yang akan diukurnya.

Validitas berdasar kriteria adalah validasi suatu instrumen dengan

membandingkannya dengan instrumen pengukuran lainnya yang sudah valid

dan reliabel dengan cara mengkorelasikannya, bila korelasinya signifikan

maka instrumen tersebut mempunyai validitas kriteria. Menurut Azwar

(2005:47) prosedur validasi berdasar kriteria menghasilkan salah satu di antara

dua macam validitas, yaitu validitas prediktif (predictive validity) validitas

konkuren (concurrent validiy).

Dalam penelitian ini, validitas yang diuji adalah validitas prediktif.

Menurut Azwar (2012:47) validitas prediktif sangat penting artinya bila alat

ukur dimaksudkan untuk berfungsi sebagai prediktor bagi kinerja di masa

yang akan datang. Sebagai contoh suatu tes yang digunakan untuk seleksi

masuk sekolah yang bertujuan untuk menjaring para calon siswa baru yang

diprediksi akan memiliki performans belajar yang bagus bila diterima sebagai

siswa baru, apabila jawaban siswa memiliki hubungan dengan prestasi belajar

di sekolah, maka tes yang diujikan memiliki validitas prediktif yang tinggi

(18)

8

dengan prestasi belajar siswa maka tes tersebut memiliki validitas prediksi

yang rendah.

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat

diketahui bahwa sebuah tes penting untuk dilakukan pengujian validitas

prediktif untuk mengetahui apakah tes tersebut mampu memprediksi secara

konsisten terhadap keberhasilan akademik siswa dalam mengikuti sebuah

program pendidikan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berkaitan dengan pengujian validitas prediktif pada skor hasil

tes motif berprestasi dan kreativitas yang dilakukan pada saat seleksi masuk

sekolah pada tahun 2013 terhadap prestasi belajar siswa, pada penelitian ini

prestasi belajar yang digunakan adalah hasil UTS dan UAS tahun ajaran

2013/2014, karena dengan melakukan pengujian validitas prediktif dapat

diketahui apakah jawaban tes motif berprestasi dan kreativitas dapat

memprediksi hasil prestasi belajar siswa yang akan datang.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, tes

yang akan diuji validitas prediktifnya terhadap prestasi belajar siswa adalah hasil

tes motif berprestasi dan tes kreativitas figural dan verbal yang dilakukan pada

saat seleksi masuk sekolah siswa pada tahun 2013. Adapun rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah skor tes motif berprestasi dapat memprediksi prestasi belajar

siswa pada setiap mata pelajaran?

2. Apakah skor tes kreativitas dapat memprediksi prestasi belajar siswa pada

setiap mata pelajaran?

3. Apakah skor tes motif berprestasi dapat memprediksi nilai rata-rata

prestasi belajar siswa?

4. Apakah skor tes kreativitas dapat memprediksi nilai rata-rata prestasi

belajar siswa?

5. Apakah skor tes motif berprestasi dan tes kreativitas dapat memprediksi

(19)

9

6. Apakah skor tes motif berprestasi dan tes kreativitas dapat memprediksi

nilai rata-rata prestasi belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah penelitian yang telah

dipaparkan sebelumnya, adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui validitas prediktif Skor Tes Motif Berprestasi

terhadap prestasi belajar siswa pada setiap mata pelajaran.

2. Untuk mengetahui validitas prediktif Skor Tes Kreativitas terhadap

prestasi belajar siswa pada setiap mata pelajaran.

3. Untuk mengetahui validitas prediktif skor Tes Motif Berprestasi terhadap

nilai rata-rata prestasi belajar siswa.

4. Untuk mengetahui validitas prediktif Skor Tes Kreativitas terhadap nilai

rata-rata prestasi belajar siswa.

5. Untuk mengetahui validitas prediktif Skor Tes Motif Berprestasi dan Tes

Kreativitas terhadap prestasi belajar siswa pada setiap mata pelajaran.

6. Untuk menganalisis validitas prediktif Skor Tes Motif Berprestasi dan

skor Tes Kreativitas terhadap rata-rata prestasi belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini baik secara teori maupun praktis adalah

sebagai berikut:

1. Praktis

Bagi penelitian selanjutnya, dapat dijadikan dasar penelitian sejenis

dengan lebih mendalam dan cangkupan penelitiannya lebih luas sehingga

dapat memperluas pemanfaatan hasil tes psikologis di dunia pendidikan.

2. Teoritis

a. Untuk Laboratorium Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

(20)

10

prediktif skor hasil tes motif berprestasi dan tes kreativitas terhadap

prestasi belajar.

b. Bagi guru BK dapat memperoleh gambaran empirik mengenai

validitas prediktif skor hasil tes motif berprestasi dan tes kreativitas

terhadap prestasi belajar, sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan

untuk penempatan siswa sehingga dapat mengembangkan potensinya

secara optimal.

E. Asumsi Dasar Penelitian

Terdapat beberapa asumsi yang mendasari penelitian yang dilakukan ini, yaitu

sebagai berikut:

1. Motif berprestasi sebagai daya dorong yang memungkinkan seseorang

berhasil mencapai apa yang diinginkan.

2. McClelland (dalam Haditono, 1979) memberi batasan motivasi berprestasi

sebagai usaha untuk mencapai sukses dan bertujuan untuk berhasil dalam

kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan. Ukuran keunggulan itu dapat

berupa prestasinya sendiri sebelumnya atau prestasi orang lain.

3. Motif berprestasi memiliki hubungan yang positif terhadap prestasi

belajar, asumsi tersebut diperkuat penelitian yang dilakukan oleh

Ugurogluv dan Walberg (dalam Yustiana, Tt:2) melakaukan analisis

terhadap 232 koefisien-koefisien korelasi antara hasil pengukuran motivasi

dan prestasi belajar dengan meibatkan 627.000 siswa dari Taman

Kanak-Kanak sampai dengan Sekolah Menengah Tingkat Atas. Dari sekian

banyak koefisien korelasi yang dianalsiis, ternyata 98% memiliki korelasi

positif

4. Rogers (dalam Munandar, 1995) menekankan bahwa sumber kreativitas

adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan

potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang. Kecenderungan

untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.

5. Kreativitas memiliki hubungan yang positif terhadap prestasi belajar,

(21)

11

terhadap siswa kelas XI IPS SMAN 1 Jalancagak Subang menunjukkan

bahwa kreativitas memiliki hubungan yang positif terhadap prestasi

belajar.

6. Azwar (2012:4) mengatakan bahwa salah satu indikator terpenting suatu

alat ukur psikologis dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik jika alat

ukur psikologis tersebut memiliki validitas yang tinggi

7. Menurut Azwar (2012: 48) validitas prediktif adalah validitas yang

berfungsi sebagai prediktor bagi performans di waktu yang akan datang,

maka tes yang telah teruji validitasnya akan memiliki fungsi prediktif yang

sangat berguna dalam prosedur testing yang akan datang.

F. Pertaanyaan Penelitian

Berdasarkan asumsi dasar penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya,

adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Apakah skor motif

berprestasi yang dihasilkan dari tes motif berprestasi memiliki hubungan yang

signifikan terhadap prestasi belajar siswa dan skor kreativitas yang dihasilkan dari

tes kreativitas verbal dan figural memiliki hubungan signifikan terhadap prestasi

belajar siswa”.

G. Sistematikan Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah terdiri dari lima

Bab, yang mana Bab I Pendahuluan yang berisi: Latar Belakang Penelitian,

Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Asumsi Penelitian, Hipotesis Penelitian, Populasi dan Sampel, dan Sistematika

Penulisan. Bab 2 Kajian Teori, yang berisikan: Konsep Validitas, Konsep Motif

Berprestasi, Pengukuran Tes Motif Berprestasi, Konsep Kreativitas, Pengukuran

Tes Kreativitas. Bab 3 Metode Penelitian, yang berisikan: Populasi dan Sampel

Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen

Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data dan Prosedur dan

Tahap-Tahap Penelitiam. Bab 4 Hasil dan Pembahasan. Bab 5 Penutup yang

(22)
(23)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2009:61) mengatakan populasi adalah keseluruhan wilayah umum

yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Menurut Sukmadinata (2008) menyatakan sampel adalah

sebagian anggota populasi yang mewakili populasi yang diteliti.

Secara kesuluruhan, pada penelitian ini populasi umum yang digunakan

adalah siswa di sekolah yang telah melakukan psikotes dari Lab PPB FIP UPI

pada tahun 2013, sedangkan yang menjadi populasi khusus pada penelitian ini

adalah siswa sekolah SMP dan SMA yang telah melakukan psikotes tes Motif

Berprestasi dan Tes Kreativitas dari Lab PPB FIP UPI pada tahun 2013, yaitu

seluruh siswa kelas VII SMP dan kelas X SMA sebagai berikut:

1. SMP Negeri 5 Bandung

2. SMA Negeri 1 Sukabumi

3. SMA Negeri 1 Banjar

Sampel yang dugunakan dalam penelitian ini beberapa siswa dari

masing-masing sekolah yang menjadi populasi khusus penelitian yang dipilih dengan

menggunakan teknik sampling purposif. Menurut Sudjana (1996:168) sampling

purposif dapat dikatakan sebagai sampling pertimbangan, hal itu terjadi jika

dalam pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan atas pertimbangan

perorangan atau peneliti.

Tabel 3.1

Daftar Populasi dan Sampel Siswa Pada Masing-Masing Sekolah

NO SEKOLAH PROGRAM STUDI

/KELAS POPULASI SAMPEL

(24)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(25)

37

3 SMAN 1 Banjar X IPA 6 dan X IPA 8 430 122

X IPS 1 dan X IPS 2

Jumlah 842 333

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

kuantitaif menurut Sarwono (Kuniawan, 2013) adalah pendekatan ilmiah yang

sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.

Sedangkan Vanderstoep and Johnston (Basri, 2012) menambahkan bahwa

penelitian kuantitatif menekankan pada penilaian numerik atas fenomena yang

dipelajari. Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini digunakan digunakan untuk

menghitung validats prediktif hasil skor tes motif berprestasi dan tes kreativitas

yang dilakukan pada saat tes masuk sekolah terhadap prestasi belajar siswa tahun

ajaran 2013/2014 yaitu prestasi belajar Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir

Semester.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasional.

Sukmadinata (2012:72) mengemukakan bahwa metode penelitian deskriptif

korelasional adalah mendeskripsikan hubungan antara dua variabel atau lebih,

yang nantinya akan diketahui hubungan antara variable-variable tersebut dan

hasilnya berupa deskripftif. Variabel-variable yang dikorelasikan dalam penelitian

ini adalah hasil skor Motif Berprestasi dan prestasi belajar siswa UTS dan UAS,

hasil skor tes kreativitas dan prestasi belajar siswa UTS dan UAS, hasil skor Motif

Berprestasi dan kreativitas terhadap prestasi belajar siswa UTS dan UAS.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Suryabrata (1998:164) adalah definsi yang

didasarkan atas sifat-sifat hal yang dapat didefinisikan dan dapat diamanati. Pada

(26)

38

1. Tes motif berprestasi yang digunakan yaitu tes motif berprestasi yang

terdapat di Lab PPB FIP UPI.

2. Tes kreativitas yang digunakan adalah tes kreativitas yang terdapat di Lab

PPB FIP UPI

3. Validitas prediktif diperoleh dari korelasi antara skor tes motif berprestasi

terhadap prestasi belajar, skor tes kreativitas terhadap prestasi belajar, dan

kor tes motif berprestasi dan tes kreativitas terhadap prestasi belajar.

4. Skor tes motif berprestasi dan kreativitas yang digunakan adalah data tes

motif berprestasi dan tes kreativitas yang dilakukan pada tahun 2013.

5. Prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah data prestasi

belajar siswa kelas VII SMP dan X SMA tahun 2013/2014 yaitu nilai

UTS dan UAS pada semua mata pelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini

menggunakan instrumen penelitian yaitu tes motif berprestasi dan tes kreativitas

dari Lab PPB FIP UPI tahun 2013/2014 dan hasil prestasi belajar siswa di sekolah

pada tahun ajaran 2013/2014 yaitu hasil Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir

Semester.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpula data menggunakan teknik studi dokumenter. Menurut

Sukmadinata (2012: 221) studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan

data dengan mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis, gambar, maupun elektronik. Studi domenter dilakukan terhadap hasil tes

motif berprestasi dan tes kreativitas, prestasi belajar siswa dan data demografis

siswa.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data instrumen pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif

(27)

39

normalitas, uji homognenitas, uji korelasi dan uji regresi linear. Hasil analisis data

berupa deskriptif yang menunjukkan hasil korelasi antara variabel bebas dengan

varabel terikat dengan mengukur rata-rata, standar deviasi, dan skor untuk

variabel-variabel tersebut. pada penelitian ini uji korelasi dilakukan untuk

mengetahui gambaran validitas prediktif skor tes motif berprestasi terhadap

prestasi belajar, skor tes kreativitas terhadap prestasi belajar, serta skor tes motif

belajar dan tes kreativitas terhadap prestasi belajar, dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

pelajaran, data demografis. Adapun kodenya sebagai berikut:

(28)

40

PKN 2

B. Indonesia 3

Matematika 4

Sejarah 5

B. Inggris 6

Seni Budaya 7

Penjaskes 8

Prakarya & Kewirausahaan 9

B. Sunda 10

Biologi 11

Fisika 12

Kimia 13

Geografi 14

Sejarah Indonesia 15

Sosiologi 16

Ekonomi 17

IPA 18

IPS 19

d. Data demografis:

Pekerjaan Ayah : 1

Pekerjaan Ibu : 2

Pendidikan Ayah : 1

Pendidikan Ibu : 2

3. Uji korelasi Pearson (Product Moment) dengan rumus:

(29)

41

Keterangan:

rxy : Korelasi product moment

n : Jumlah responden

x : Jumlah jawaban variabel x

y : Jumlah jawaban variabel y

H. Prosedur dan Tahap-Tahap Penelitian

Prosedur dan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Membuat proposal penelitian yang pada mata kuliah Metode Riset

kemudian proposan tersebut dikonsultasikan kepada dosen sebagai acuan

dalam pembuatan skripsi, setelah itu meminta persetujuan dari dewan

skripsi jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, dan penulis

membuat SK permohonan dosen pembimbing skripsi kepada fakultas

bidang akademik

2. Membuat permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan untuk pengajuan izin kepada

fakultas dan rektorat UPI.

3. Penulis melakukan penelitian di sekolah yang menjadi objek peneltian

setelah mendapatkan izin dari universitas.

4. Setelah diizinkan dari pihak sekolah, penulis menghimpun data prestasi

siswa yang dihasilkan dari ujian tengah semester dan ujian akhir semester

dan meminta izin untuk menggunakan data hasil psikotes skor motif

berprestasi dan tes kreativitas siswa yang yang bersangkutan yang telah

ada di Lab PPB UPI.

5. Penulis melakukan pengolahan dan analisis data untuk mengetahui

gambaran validitas prediktif hasil skor tes motif berprestasi dan tes

kreativitas terhadap prestasi belajar siswa, kemudian penulis membuat

(30)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai validitas

prediktif skor tes motif berprestasi dan tes kreativitas terdapat prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran UTS dan UAS, dapat disimpulkan bahwa:

1. Skor tes motif berprestasi memiliki nilai prediktif terhadap beberapa mata

pelajaran UTS, diantaranya: Agama, PKN, Bahasa Indonesia, dan

Matematika.

2. Skor tes kreativitas memiliki nilai prediktif terhadap beberapa mata

pelajaran UTS, diantaranya: Agama, PKN, Bahasa Indonesia,

Matematika, Bahasa Inggris, Sejarah, Fisika, Geografi, Sosiologi,

Ekonomi, IPA dan IPS. Selain itu, tes kreativitas memiliki nilai prediktif

terhadap beberapa mata pelajaran UAS, diantaranya: Agama, PKN,

Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Bahasa

Sunda Sejarah Indonesia, Fisika, Kimia Geografi, Sosiologi, Ekonomi,

IPA dan IPS.

3. Skor tes motif berprestasi memiliki nilai prediktif terhadap nilai rata-rata

pada mata pelajaran UTS.

4. Skor Skor tes kreativitas memiliki nilai prediktif terhadap nilai rata-rata

pada mata pelajaran UTS dan UAS.

5. Skor tes motif berprestasi dan tes kreativitas memiliki nilai prediktif

terhadap beberapa mata pelajaran UTS diantaranya: Agama, PKN, Bahasa

Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi, IPA dan

IPS. Selain itu, skor tes motif berprestasi dan tes kreativitas memiliki nilai

prediktif terhadap beberapa mata pelajaran UAS diantaranya: Agama,

(31)

106

106

Bahas Sunda, Fsisika, Kimia, Geografi, Sejarah Indonesia, Sosiologi,

(32)

107

6. Skor tes motif berprestasi dan tes kreativitas memiliki nilai prediktif

terhadap niali rata-rata mata pelajaran UTS dan UAS.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil kesimpulan, maka dapat diberikan rekomendasi sebagai

berikut:

1. Bagi Sekolah

Hasil skor tes motif berprestasi dan kreativitas dapat dimanfaatkan untuk

mengidentifikasi siswa yang memiliki motif berprestasi dan kreativitas yang

tinggi. Melalui tes motif berprestasi dan tes kreativitas pun dapat

menginterpretasikan hasil tes tersebut dan menyampaikan hasil pada siswa

dan orang tua sebagai dasar referensi dalam pemilihan jurusan dan program

akselerasi (percepatan). Sehingga sekolah dapat memfasilitasi dan membantu

siswa berdasarkan potensi yang dimiliki siswa dan mengembangkannya secara

optimal.

2. Bagi Guru Mata Pelajaran

Dari hasil validitas prediktif skor tes motif berprestasi terhadap pencapaian

prestasi belajar siswa yang diukur oleh skor tes motif berprestasi diketahui

bahwa skor tes motif berprestasi tidak memiliki nilai prediktif terhadap

pencapaian prestasi beajar siswa yang di ungkap oleh UAS, sehingga

disarankan guru mata pelajaran dapat mempertahankan dan meningkatkan

motivasi belajar siswa salah satunya dalam memberikan suatu ilmu pelajaran

guru mata pelajaran dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Berkenaan dengan kreativitas,

dari dari hasil validitas prediktif tes kreativitas terhadap prestasi belajar siswa

yang mana tes tersebut memiliki nilai prediktif terhadap mata pelajaran UTS

dan UAS, maka disarankan guru perlu mengetahui potensi kreatif yang ada

pada diri siswa sejak siswa masuk ke sekolah, agar guru dapat mengetahui apa

saja yang akan mempengaruhi peningkatan-peningkatan prestasi siswa di

(33)

108

3. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Hasil tes motif berprestasi dapat memberikan informasi bagi guru BK

dalam memprediksi keberhasilan prestasi belajar siswa di masa yang akan

datang dengan mempergunakan hasil skor tes motif berprestasi dan informasi

ini dapat dijadikan sebagai dasar layanan perencananaan individual contohnya

dengan memberikan informasi tentang penjurusan berdasarkan hasil skor tes

motif berprestasi. Skor tes motif berprestasi pun dapat digunakan oleh guru

BK untuk mengidentifikasi siswa yang memiliki karekteristik daya saing

untuk unggul dalam proses pembelajaran yang dapat disalurkan melalui

program akselerasi.

Selain itu hasil tes kreativitas dapat memberikan manfaat bagi bimbingan

dan konseling, diantaranya: membantu siswa untuk memilih jurusan

pendidikan dan karier yang menuntut kemampuan kreatif, guru BK dapat

menggunakan tes kreativitas untuk mengelompokkan siswa berdasarkan hasil

skor tes kreativitas yang memiliki kreativitas tinggi dapat disalurkan

mengikuti program pendidikan siswa berbakat yang diselenggarakan melalui

program akselerasi (percepatan belajar).

4. Bagi Laboratorium Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (LPPB)

Dari hasil penelitian tentang validitas prediktif skor tes motif berprestasi

dan tes kreativitas terhadap prestasi belajar siswa, diketahui bahwa tes motif

berprestasi tidak memiliki nilai prediktif terhadap mata pelajaran UAS. Oleh

karena itu, disarankan untuk LPPB melakukan pengujian ulang validitas dan

realibilitas terhadap tes tersebut untuk mengungkap faktor mengapa tes

tersebut tidak memiliki nilai prediktif terhadap UAS, karena alat ukur

psikologis dapat dinyatakan baik apabia alat ukur tersebut memiliki validitas

yang tinggi.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang serupa

dapat melalukan uji validitas prediktif skor tes motif berprestasi dan tes

(34)

109

setelah dilakukannya tes tersebut. Selain itu, peneliti dapat mempergunakan

sampel yang lebih besar lagi misalkan dengan mempergunakan sampel dalam

satu kota yang sama. Jika dalam penelitian yang serupa ini akan

mempergunakan prestasi belajar siswa dengan melihat hasil UTS dan UAS,

sebaiknya peneliti penguji kembali tingkat kebaikan (validitas dan reliabilitas)

(35)

Nurzaeni, Ulfah S. 2014

VALIDITAS PREDIKTIF SKOR TES MOTIF BERPRESTASI DAN TES KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. (1990). Psikologi Belajari. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ali, M & Asrori, M 2005. Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Anastasi dan Urbina. (2010). Tes Psikologi Psychological Testing. Edisi ketujuh. Jakarta: PT.Indeks.

Anna Craft. (2004). Me-Refesh Imajinasi & Kreativitas Anak-Anak. Depok: Cerdas Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Azhar. (2012). Definisi Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Prestasi Belajar. [Online]. Tersedia:

http://azharm2k.wordpress.com/2012/05/09/definisi-pengertian-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-belajar/ yang direkam 09 Mei 2012. [22 September 2013].

Azwar, Saifuddin. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Basri, S. (2012). Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian, dan Teknik-teknik

Desain Penelitian. [Online]. Tersedia:

http://setabasri01.blogspot.com/2012/04/metode-penelitian.html. [31 April 2014).

Budimam & Akhmad. (2005). Laporan Hasil Pengembangan Alat Ukur Motif

Berprestasi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Chaplin, J.P. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Kartini Kartono. Jakarta : Raja Grafindo.

Creswell, JW. (2010). Research Desain (Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif, dan

Mixed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Davis, Gary A. (2012). Anak Berbakat dan Pendidikan Keterbakatan. Indeks.

(36)

110

110

(37)

111

Fahmie & Kurniawan. (2005). Validitas Prediktif Ujian Penerimaan Calon

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa. Jurnal Penomena: Vol 3. 59-65.

Fauziyah, Rizki. (2010). Hubungan Antara Penerimaan Orangtua dan Konsep

Diri dengan Motivasi Berprestasi Remaja Penyandang Tunadaksa. Skripi

pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulloh: tidak diterbitkan.

Gibson, RL & Mitchell, MH. (2011). Bimbingan dan Konseling: Edisi ke Tujuh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gregory, RJ. (2007). Psychological Testing: History, Principles, and Applications

Fifth Edition. United States of America: Pearson Education, Inc.

Hasanah, N. (2011). Validitas Prediktif Skor Minat dan Bakat terhadap Prestasi

Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas. Skripsi pada jurusan PPB FIP UPI:

tidak diterbitkan.

Handoko, M.T. (1998). Klarifikasi Nilai Sebagai Pendekatan Alternatif Bagi

Terapi Peningkatan Motivasi Belajar. Semarang: Universitas Katolik

Soegiopranto.

Indryawati, R. (2005). Identifikasi Pengukuran Bakat dan Kreativitas. Artikel Ilmiah pada Fakultas Psikologi Gunadarma. [Online]. Tersedia: http://indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.1. (4 Februari 2014)

Iswanti, Yustiana. (Tt). Pengaruh Motivasi Beprestasi dan Peran Orangtua

Dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Tarakanita 1. Skripsi: tidak diterbitkan.

Kim, KH. (2006). Can We Trust the Creativity Test? A Review of the Torrance Test of Creative Thinking (TTCT). Creativity Research Journal of LawrenceErlbaum Associates,18, (1). 3-14.

Kurinawan, Dedi. (2013). Pengertian dan Definisi Metode, Penelitian dan Metode

Penelitian. [Online]. Tersedia:

dedikurniawanstmikpringsewu.wordpress.com/2013/07/24/pengertian-dan-definisi-metode-penelitian-dan-metode-penelitian/ yang direkam pada 24 Juli 2013. [15 Juli 2014]

(38)

112

Lestari, Nadia. (2013). Kegunaan Tes Psikologis. [Online]. Tersedia: http://nadiabestari.blogspot.com/ yang direkam pada 17 September 2013. [12 September 2014].

Martianah, Sri Mulyani. (1984). Motif Sosial Remaja Jawa dan Keturunan Cina

Suatu Studi Perbandingan. Disertasi. Yogyakarta: Gadjah Mada Press

Matondang, Zulkifli. (2009). Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen

Penelitian. Jurnal Tabularsa PPS UNIMED: Vol 6, (1). 87-97.

Munandar, Utami. (2002). Kreativitas dan keberbakatan: Strategi Mewujudkan

Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Munandar, Utami. (1995). Pengenalan dan Pengembangan Bakat Sejak Dini. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munandar, Utami. (1995). Pengenalan dan Pengembangan Bakat Sejak Dini. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Murphy & Davidshofer. (1998). Psychological Testing Principles and

Applications. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Mussen, Paul Henry, dkk.(1984). Child Development and Personality. Harper & Row, Inc. Alih bahasa: FX. Budiyanto, dkk. Ctakan II tahun 1994. copyright dalam bahasa Indonesia. 1989. Jakarta : Penerbit Arcan.

Noor, Elly Rahmayani (2001). Perbedaan Motivasi Belajar Statistik Menjelang

UAS dari Nilai UTS dan Minat. Thesis pada Fakultas Psikologi Universitas

Surabaya.

Nurdiansyah, Bambang. (2013). Kreativitas Belajar. [Online]. Tersedia: http://duniabembi.blogspot.com/2013/06/kreatifitas-belajar.html yang diakses pada 17 Juni 2013. [17 Juni 2014].

Nugraha, Redydian. (2011). Pengaruh Pelatihan Kecerdasan Adversitas

Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas X di SMA Ngeri 8 Surakarta. Skripsi pada Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret: tidak diterbitkan.

Purnomo, Arif. (2007). Kemampuan Guru dalam Merancang Tes Berbentuk

Pilihan Ganda Pada Mata Pelajaran IPS Untuk Ujian Akhir Sekolah (UAS).

Lembaran Ilmu Kependidikan Jilid 36. (1). 2.

Purwadi, dkk. (2011). Pengaruh Metode Pembelajaran Permainan Bahasa

Peningkatan Kreativitas Anak. Jurnal Penelitian PAUDIA. Vol 1, (1).

(39)

113

Riani, Asri Laksmi, dkk. (2005). Dasar-Dasar Kewirausahaan. Surakarta: UNS Press.

Rachmawati, Lira. (2012). Pengaruh Kreativitas Siwa Terhadap Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Ekonomi Sub Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Jalancagak Subang. Skirpsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan:

tidak diterbitkan.

Rakhmat, C & Solehuddin, M. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Adira.

Sagitasari, A. Dewi. (2010). Hubungan Antara Kreativitas dan Gaya Belajar

Dengan Blelajar Matematika Siswa SMP. Skripsi pada Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam: tidak diterbitkan.

Saparahayungsih, Sri. (2010). Peningkatan Kecerdasan dan Kreativitas Siswa

(Improving Students’ Intelligence and Creativity). Jurnal Kependidikan: Vol 1, (1). 1-6.

Sayodih, Nana. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Siregar, Ade Rahmawati. (2006). Motivasi Berprestasi Mahasiswa Ditinjau Dari

Pola Asuh. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yg Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Sugiyanto. (Tt). Pentingnya Motivasi Berprestasi Dalam Mencapai Keberhasilan

Akademik Siswa. [Online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132319838/motivasi%20berprestasi%2 0.pdf. [23 Juni 2014].

Sugiono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(40)

114

Sugiyanto. (Tt). Pentingnya Motivasi Berprestasi Dalam Mencapai Keberhasilan

Akademik Siswa. Jurusan PPB: UNY.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D). Bandung: IKAPI.

Supriadi, Dedi. (1994). Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembanan IPTEK. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suryati, T. (2009). Analisis Validitas Prediktif Skor Intelligenz Structure Test

(IST) terhadap Prestasi Belajar sebagai Dasar Pengembangan Program Bimbingan bagi Siswa SMA. Skripsi pada jurusan PPB FIP UPI: tidak

diterbitkan.

Syah, M. (2013). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.

Tsania, A. (2012). Validitas Prediktif Skor Advanced Progressive Matrices (APM)

dan Intelligenz Structure Test (IST) terhadap Prestasi Belajar Siswa. Skripsi

pada jurusan PPB FIP UPI: tidak diterbitkan.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun (2003), tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Absolut.

Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

Yusrizal. (2008). Pengujian Validitas Konstruk Dengan Menggunakan Analisis

Faktor. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED: Vol 5, (1). 73-92.

Yudha, Sakti Eka. (2012). Konsep Validitas Prediktif Tes. [Online]. Tersedia: http://ekasaktiyudha.wordpress.com/2012/09/07/konsep-validitas-prediktif-tes/ yang direkam pada 07 September 2012. [30 Januari 2014].

(41)

115

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Siswa Pada Masing-Masing Sekolah
Tabel 3.2 Kode Mata Pelajaran

Referensi

Dokumen terkait

KUMPULAN INTERVENSI : KUMPULAN POTENSI LULUS (30 PELAJAR) ***sediakan ikut kumpulan sasaran (Senarai nama seperti lampiran di bawah). MINGGU /TARIKH/

Analisis data instrumen validator adalah (1) menghitung skor maksimum untuk semua aspek yang diamati menurut penskoran pada lembar instrumen yang telah dibuat,

Secara khusus dapat dikatakan berpikir kreatif sebagai satu kesatuan atau kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen yang menghasilkan sesuatu yang baru.. Sesuatu

[r]

Implementasi Kebijakan adalah proses pelaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah yang mempunyai tujuan (goals) yang berdampak demi kepentingan seluruh masyarakat.

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah..

dan M otivasi Belajar Siswa SM K Pada Topik Limbah Di Lingkungan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Untuk M eningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan M otivasi Belajar Siswa SM K Pada Topik Limbah Di Lingkungan Kerja.