• Tidak ada hasil yang ditemukan

P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

(2)
(3)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| iii

PROFIL

KEMISKINAN

(PBDT 2015)

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

2016

(4)
(5)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| v

KATA PENGANTAR

Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015 atau PBDT 2015 merupakan kegiatan nasional untuk melakukan pembaharuan terhadap data karakteristik data terpadu kondisi rumah tangga. Basis Data Terpadu (BDT) adalah hasil olahan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) Tahun 2011 dan sumber data lain yang dikelola oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dari 2012-2014. Kegiatan PBDT 2015 perlu dilakukan karena selama periode 2011-2015 telah terjadi perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Pendataan ini memberikan informasi tentang kondisi terkini sosial ekonomi berdasarkan karakteristik masyarakat.

Buku ini berisi data dan informasi yang diperoleh dari kegiatan PBDT 2015 selanjutnya menjadi PROFIL KEMISKINAN (PBDT 2015) Kabupaten Bantul yang memuat data agregat berdasarkan kecamatan dan desa di seluruh Kabupaten Bantul. Adapun data detail kondisi per rumah tangga dan individu yang memuat data by name by addres akan ditampilkan secara khusus dalam aplikasi sebagai basis data untuk intervensi program penanggulangan kemiskinan.

Pembuatan Buku Profil PBDT 2015 Kabupaten Bantul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua SKPD dan stakeholder dalam merumuskan perencanaan serta melakukan intervensi program sebagai upaya melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bantul.

(6)

vi

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar A. Pendahuluan 1. Dasar Hukum 2. Tujuan 3. Tahapan Pemutakhiran BDT 4. Proses Pendataan 5. Jenis Data 6. Kategori Data B. Kondisi Data PBDT 2015 1. Status Kesejahteraan 2. Kepala RT Perempuan 3. Klasifikasi usia 4. Pendidikan 5. Partisipasi sekolah 6. Kecacatan 7. Penyakit kronis 8. Status bekerja

9. Lapangan Pekerjaan Individu 10. Lapangan Pekerjaan KRT 11. Bangunan Tempat Tinggal 12. Lahan Tempat Tinggal 13. Jenis Lantai terluas 14. Jenis dinding terluas 15. Jenis atap terluas 16. Sumber air minum

17. Sumber penerangan utama 18. Bahan bakar memasak 19. Fasilitas tempat BAB 20. Pembuangan akhir tinja

iii iv vi viii 1 2 2 3 4 4 5 9 9 13 14 15 16 17 19 19 22 24 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

(7)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| vii

C. Manfat Data PBDT 2015 D. Penutup 36 40

(8)

viii

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan PBDT 2015 dengan PPLS 2011 10

Tabel 2.2. Jumlah Rumah Tangga PBDT 2015 di

Kabupaten Bantul 10

Tabel 2.3. Jumlah Individu PBDT 2015 di Kabupaten

Bantul 11

Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Terbesar Desil 1 11

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Terkecil Desil 1 12

Tabel 2.6. Prosentase Individu Terhadap Jumlah Penduduk 12

Tabel 2.7. Jumlah Rumah Tangga Perempuan PBDT 2015

di Kabupaten Bantul 13

Tabel 2.8. Sebaran Usia Penduduk PBDT 2015 di

Kabupaten Bantul 14

Tabel 2.9. Jumlah anak sekolah PBDT 2015 di Kabupaten

Bantul 15

Tabel 2.10. Jumlah anak tidak sekolah PBDT 2015 di

Kabupaten Bantul 16

Tabel 2.11. Jumlah siswa per jenjang pendidikan PBDT

2015 di Kabupaten Bantul 17

Tabel 2.12. Jumlah penderita cacat berdasar usia PBDT

2015 18

Tabel 2.13. Jumlah Penderita Penyakit Kronis PBDT 2015

di Kabupaten Bantul 19

Tabel 2.14. Jumlah individu Bekerja dan Tidak Bekerja

PBDT 2015 di Kabupaten Bantul 20

Tabel 2.15.Prosentase Individu Bekerja dan Tidak Bekerja

PBDT 2015 di Kabupaten Bantul 21

Tabel 2.16. Lapangan Pekerjaan Individu PBDT 2015 di

Kabupaten Bantul 22

Tabel 2.17. Lapangan Pekerjaan Kepala Rumaah Tanggga

PBDT 2015 di Kabupaten Bantul 24

(9)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| ix

2015 di Kabupaten Bantul 26

Tabel 2.19. Lahan Tempat Tinggal PBDT 2015 di

Kabupaten Bantul 27

Tabel 2.20. Jenis Lantai Terluas PBDT 2015 di Kabupaten

Bantul 28

Tabel 2.21. Jenis Dinding Terluas PBDT 2015 di

Kabupaten Bantul 29

Tabel 2.22. Jenis Atap Terluas PBDT 2015 di Kabupaten

Bantul 30

Tabel 2.23. Sumber Air Minum PBDT 2015 di Kabupaten

Bantul 31

Tabel 2.24. Sumber Penerangan Utama PBDT 2015 di

Kabupaten Bantul 32

Tabel 2.25. Bahan Bakar Memasak PBDT 2015 di

Kabupaten Bantul 33

Tabel 2.26. Fasilitas Tempat BAB PBDT 2015 di Kabupaten

Bantul 34

Tabel.2.27. Pembuangan Akhir Tinja PBDT 2015 di

(10)

x

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Penetapan Sasaran Progam Perlindungan

Sosial 36

Gambar 3.2. Kerangka Pemikiran/ Alur Kerja Basis Data

(11)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 1

A. PENDAHULUAN

Basis Data Terpadu (BDT) merupakan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 dan sumber data lain yang dikelola oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dari 2012-2014. Data ini perlu dilakukan update. Misalnya rumah tangga pengganti penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) hasil musyawarah desa/kelurahan (musdes/ muskel). Kegiatan PBDT 2015, yang dilaksanakan sekitar bulan April-Juli 2015, perlu dilakukan karena selama periode 2011-2015 besar kemungkinan telah terjadi perubahan kondisi ekonomi masyarakat khususnya penerima bantuan program sosial.

BDT untuk Program Perlindungan Sosial adalah sistem data elektronik yang memuat informasi sosial, ekonomi, dan demografi dari sekitar 24,5 juta rumah tangga atau 96 juta individu dengan status kesejahteraan terendah dalam skala nasional maupun daerah di Indonesia. Sumber utama Basis Data Terpadu adalah hasil kegiatan Pendataan Program Perlindungan Sosial yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Juli - Desember 2011 (PPLS 2011).

PBDT 2015 memuat 40% penduduk berpenghasilan terendah yang terbagi menjadi 4 desil, dimana desil 1 (10% berpenghasilan terendah) dikategorikan penduduk sangat miskin.

Kegiatan serupa pernah dilakukan pada tahun 2008 dan 2011 dengan nama Program Pendataan Perlindungan Sosial (PPLS 2011). Hasil dari kegiatan tersebut juga memuat output yang sama dengan PBDT 2015, hanya saja dalam PBDT 2015 ada penambahan indikator baru yaitu berkaitan dengan Keluarga Berencana.

Basis Data Terpadu digunakan untuk memperbaiki kualitas penetapan sasaran program-program perlindungan sosial. Basis Data Terpadu membantu perencanaan program, memperbaiki penggunaan anggaran dan sumber daya program perlindungan sosial. Dengan menggunakan data dari Basis Data Terpadu, jumlah dan sasaran penerima manfaat program dapat dianalisis sejak awal perencanaan program. Hal ini akan membantu mengurangi kesalahan dalam penetapan sasaran program perlindungan sosial.

(12)

2

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

Kementerian, Pemerintah Daerah dan Lembaga lain yang menjalankan program penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial dapat menggunakan data dari Basis Data Terpadu dengan

memperolehnya dari Sekretariat Tim Nasional Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tanpa dipungut biaya.

Hingga saat ini BDT telah digunakan sebagai dasar penetapan sasaran program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan dalam skala nasional maupun daerah, di antaranya: Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), Program Bantuan Siswa Miskin (BSM)/Program Indonesia Pintar (PIP), Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Program Indonesia Sehat (PIS), Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (Raskin), Program Keluarga Harapan (PKH) serta beberapa program lainnya.

1. Dasar Hukum

 Perpres No. 166 Tahun 2014: Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

 Instruksi Presiden No. 7 Tahun 2014: Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, dan

 Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat untuk Membangun Keluarga Produktif

2. Tujuan

 Mempertajam ketepatan sasaran melalui pemutakhiran informasi rumah tangga dan individu agar dapat meminimalkan kekurang akuratan penetapan sasaran serta berupaya menjangkau rumah tangga miskin yang belum tercakup dalam BDT.

 Meningkatkan dukungan dan peran serta masyarakat dan pemerintah daerah.

 Meningkatkan layanan kepada pengguna BDT dalam menentukan penerima program nasional dan daerah.

Pemutakhiran Basis Data Terpadu atau disingkat PBDT 2015 dilakukan oleh BPS pada tahun 2015. Data PBDT 2015 yang

(13)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 3

didapatkan dari BPS selanjutnya diolah melalui proxy mean test (PMT) oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Terdapat dua kesalahan yang sering terjadi saat melakukan pendataan yaitu yaitu masuknya rumah tangga yang secara sosial ekonomi dianggap mampu ke dalam data PBDT (inclusion error) dan tidak masuknya rumah tangga yang tidak mampu dalam BDT (exclusion error).

3. Tahapan Pemutakhiran BDT

Proses pendataan PBDT 2015 di dalam meminimalisir kesalahan dilakukan melalui dua tahap. Pertama menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik (FKP) tingkat desa yang melibatkan ketua komunitas atau SLS satu tingkat di bawahnya. Tahap ini output yang dihasilkan adalah munculnya by name by addrees rumah tangga yang akan di lakukan pencacahan/ pendataan. Kedua dilakukan pencacahan/ pendataan rumah tangga dengan metode survey yang merujuk pada hasil tahap pertama (FKP).

1. Forum Konsultasi Publik (FKP)

Pertemuan antara masyarakat dan pemerintah

desa/kelurahan dan difasilitasi oleh pendamping independen (fasilitator) untuk memutakhirkan informasi daftar awal dan menjangkau rumah tangga miskin yang belum tercakup dalam BDT. FKP akan dilakukan di tingkat desa/kelurahan, namun untuk wilayah padat penduduk dilakukan pada tingkat dusun/RW.

Forum Konsultasi Publik bertujuan memperbaiki informasi prelist PBDT, menandai inclusion error, dan mengusulkan rumah tangga tambahan.

2. Pemutakhiran Informasi Rumah Tangga

Dilakukan oleh petugas lokal dan terlatih yang ditujukan untuk memutakhirkan informasi rumah tangga terkait dengan keterangan perumahan, sosial ekonomi anggota rumah tangga, kepemilikan aset dan kepesertaan program.

(14)

4

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

4. Proses Pendataan

Pendataan PBDT 2015 dilaksanakan seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari 34 provinsi, 511 Kabupaten/Kota, 7.074 kecamatan dan 82.190 desa/kelurahan. Target rumah tangga yang dikumpulkan datanya adalah empat puluh persen (40%) rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi terbawah secara nasional. Data rumah tangga sasaran yang dikumpulkan dalam PBDT 2015 mencakup nama dan alamat rumah tangga sasaran, keterangan pokok rumah tangga dan keterangan sosial ekonomi setiap anggota rumah tangga.

5. Jenis Data

Data hasil PBDT 2015 terdiri dari data rumah tangga dan data individu. Berikut jenis data termuat di dalam data PBDT 2015:

1. Nama kepala rumah tangga dan alamat. 2. Kondisi rumah yang terdiri dari:

a. status penguasaan bangunan; b. penguasaan lahan;

c. luas lantai; d. jenis lantai;

e. jenis dinding terluas; f. jenis atap terluas; g. sumber air minum;

h. sumber penerangan utama;

i. bahan bakar/energi utama untuk memasak; j. fasilitas tempat buang air besar;

k. tempat pembuangan akhir tinja; dan l. jumlah kamar tidur.

3. Kondisi sosial ekonomi setiap anggota rumah tangga (ART) yang terdiri dari:

a. nama individu (anggota rumah tangga); b. hubungan dengan kepala rumah tangga; c. hubungan dengan kepala keluarga; d. jenis kelamin;

e. umur;

f. status perkawinan;

(15)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 5

h. kecacatan; i. penyakit menahun/kronis; j. kehamilan; k. pendidikan; dan

l. kegiatan ekonomi anggota rumah tangga.

4. Kepemilikan aset dan keikutsertaan program yang terdiri dari: a. kepemilikan asset;

b. usaha mikro yang dimiliki; dan c. keikutsertaan berbagai program. 6. Kategori Data

Berdasarkan klasifikasi Data PBDT 2015 terdiri dari dua Klasifikasi rumah tangga dan individu serta kategori basis data:

1. Klasifikasi : Kepala Rumah tangga dan Individu berupa data agregat dan by name by address.

2. Kategori Basis data a. Status Kesejahteraan - Desil 1 - Desil 2 - Desil 3 - Desil 4 b. Kepala RT Perempuan - Usia < 45 tahun - 45 tahun<usia<59 tahun - Usia > 59 tahun c. Klasifikasi usia - Usia < 6 tahun

- 6 tahun <usia<14 tahun - 14 tahun <usia<44 tahun - 44 tahun <usia< 59 tahun - >60 tahun

d. Pendidikan

- Anak yang sekolah - Anak yang tidak sekolah e. Partisipasi sekolah

(16)

6

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

- SMP - SMA - PT (Perguruan Tinggi) f. Kecacatan - Usia < 6 tahun

- 6 tahun <usia<14 tahun - 14 tahun <usia<44 tahun - 44 tahun <usia< 59 tahun - >60 tahun

g. Penyakit kronis - Usia < 6 tahun

- 6 tahun <usia<14 tahun - 14 tahun <usia<44 tahun - 44 tahun <usia< 59 tahun - >60 tahun

h. Status bekerja - Bekerja - Tidak bekerja

i. Lapangan Pekerjaan Individu - Pertanian - Holtikultura - Perkebunan - Perikanan tangkap - Perikanan budidaya - Peternakan - Kehutanan - Pertambangan - Industri pengolahan - Listrik dan gas - Bangunan - Perdagangan

- Hotel dan rumah makan - Transportasi

- Informasi dan komunikasi - Keuangan

(17)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 7

- Jasa pendidikan dll - Pemulung - Lainnya j. Lapangan Pekerjaan KRT - Pertanian - Holtikultura - Perkebunan - Perikanan tangkap - Perikanan budidaya - Peternakan - Kehutanan - Pertambangan - Industri pengolahan - Listrik dan gas - Bangunan - Perdagangan

- Hotel dan rumah makan - Transportasi

- Informasi dan komunikasi - Keuangan

- Jasa pendidikan dll - Pemulung

- Lainnya

k. Bangunan Tempat Tinggal - Milik sendiri

- Kontrak - Bebas sewa - Lainnya

l. Lahan Tempat Tinggal - Milik sendiri - Milik orang lain - Milik Negara - Lainnya

m. Jenis Lantai terluas - Marmer/Keramik/Ubin - Kayu

(18)

8

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

- Semen/Bata/Tanah

- Bambu - Lainnya

n. Jenis dinding terluas - Tembok

- Plesteran anyaman - Kayu/Bambu - Lainnya o. Jenis atap terluas

- Beton - Genteng - Asbes/seng

- Sirap/bamboo/jerami - Lainnya

p. Sumber air minum - Air kemasan - Air ledeng

- Sumber Terlindung - Sumber Tidak terlindung q. Sumber penerangan utama

- Lisrik PLN - Listrik non PLN - Non listrik

r. Bahan bakar memasak - Lisrik/Gas

- Minyak tanah - Briket/Arang/Kayu - Tidak memasak dirumah s. Fasilitas tempat BAB

- Jamban sendiri

- Jamban bersama/umum - Tidak ada

t. Pembuangan akhir tinja - Tangki/SPAL

- Lubang tanah - Lainnya

(19)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 9

B. KONDISI DATA PBDT 2015

Data PBDT 2015 berbeda dengan data PPLS 2011. Perbedaan tersebut adalah adanya tambahan indikator tentang Keluarga Berencana dan informasi program bagi RTS . Data PBDT 2015 terdiri dari desil 1 sampai desil 4 dengan sebaran per kecamatan hingga desa. Desil 1 merupakan 10% penduduk berpenghasilan terendah. Data jumlah total rumah tangga sebanyak 98.604 KK dan jumlah total individu sebanyak 313.731 orang. Jumlah ini setara dengan 34,12 % dari jumlah total penduduk Kabupaten Bantul 2015 sebesar 919.440 jiwa. Data PBDT 2015 terperinci sebagai berikut:

1. Status Kesejahteraan

Status kesejahteraan terbagi dalam 4 desil dengan jumlah rumah tangga sebanyak adalah 98.604 KK dan jumlah individu sebanyak 313.731 orang. jumlah rumah tangga dari desil 1 sampai desil 3 adalah 83.291 dengan jumlah terendah adalah Kecamatan Kretek dan tertinggi Kecamatan Sewon. Sedangkan jumlah individu sebanyak 258.965 orang dengan jumlah terendah adalah Kecamatan Kretek dan tertinggi adalah Kecamatan Imogiri.

Dibandingkan dengan data PPLS 2011 yang mencakup 3 kelompok, jumlah Rumah Tangga maupun jumlah individu mengalami perubahan, dimana di PPLS 2011 jumlah Rumah Tangga sebanyak 112.300 KK dan jumlah individu sebanyak 399.565 orang sebagaimana table berikut.

Catatan :

Desil 1 : Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 0% -10% terendah di Indonesia

Desil 2 : Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 11% - 20% terendah di Indonesia

Desil 3 : Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 21% - 30% terendah di Indonesia

Desil 4 : Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 31% - 40% terendah di Indonesia

(20)

10

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

Tabel 2.1.

Perbandingan PBDT 2015 dengan PPLS 2011

Uraian PPLS 2011 PBDT 2015 3 Desil PBDT 2015 4 Desil

Rumah Tangga (KK) 112.300 83.291 98.604

Individu (Jiwa) 399.565 258.965 313.731

Sumber: Data TNP2K, diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

Tabel 2.2.

Jumlah Rumah Tangga PBDT 2015 di Kabupaten Bantul Kecamatan Desil 1 Jumlah Rumah Tangga

*) Desil 2 *) Desil 3 *) Desil 4 *) TOTAL

SRANDAKAN 870 1.405 1.010 713 3.998 SANDEN 1.040 1.503 1.035 709 4.287 KRETEK 690 1.157 786 518 3.151 PUNDONG 1.158 1.679 1.311 949 5.097 BAMBANG LIPURO 1.251 1.886 1.372 935 5.444 PANDAK 2.105 2.455 1.744 1.165 7.469 BANTUL 1.176 1.826 1.419 1.026 5.447 JETIS 1.591 2.124 1.457 1.001 6.173 IMOGIRI 2.548 2.694 1.533 823 7.598 DLINGO 1.872 1.949 1.063 582 5.466 PLERET 1.628 2.095 1.299 810 5.832 PIYUNGAN 1.638 1.937 1.218 823 5.616 BANGUNTAPAN 1.638 2.306 1.590 1.019 6.553 SEWON 1.975 2.827 2.051 1.400 8.253 KASIHAN 2.038 2.452 1.740 1.227 7.457 PAJANGAN 1.739 1.898 1.182 752 5.571 SEDAYU 1.397 1.678 1.256 861 5.192 Jumlah 26.354 33.871 23.066 15.313 98.604

(21)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 11

Tabel 2.3.

Jumlah Individu PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan Desil 1 Jumlah Individu

*) Desil 2 *) Desil 3 *) Desil 4 *) TOTAL

SRANDAKAN 2.703 3.960 3.517 2.426 12.606 SANDEN 2.975 3.891 3.535 2.507 12.908 KRETEK 1.875 2.812 2.497 1.819 9.003 PUNDONG 3.490 4.705 4.279 3.294 15.768 BAMBANGLIPURO 3.778 5.127 4.483 3.318 16.706 PANDAK 7.152 7.504 6.077 4.344 25.077 BANTUL 3.712 4.894 4.605 3.556 16.767 JETIS 5.048 6.007 4.916 3.637 19.608 IMOGIRI 8.494 7.951 4.948 2.941 24.334 DLINGO 6.206 6.150 3.527 2.096 17.979 PLERET 5.254 5.733 3.965 2.793 17.745 PIYUNGAN 4.939 5.114 3.888 2.882 16.823 BANGUNTAPAN 5.521 6.502 5.304 3.725 21.052 SEWON 6.380 8.027 6.839 4.977 26.223 KASIHAN 7.000 7.694 6.094 4.552 25.340 PAJANGAN 5.989 6.071 4.193 2.788 19.041 SEDAYU 4.390 4.863 4.387 3.111 16.751 Jumlah 84.906 97.005 77.054 54.766 313.731

Sumber: Data TNP2K, diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

Dari table diatas dapat dilihat bahwa di Desil 1 yang memuat penduduk sangat miskin 3 kecamatan secara berurutan dengan jumlah terbesar adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4.

Jumlah Penduduk Terbesar Desil 1

Kecamatan Desil 1 *) penduduk Jumlah Persentase

IMOGIRI 8.494 62.299 13,63%

PANDAK 7.152 51.307 13,94%

KASIHAN 7.000 95.719 17,48%

Sumber: Data TNP2K dan Disdukcapil Kabupaten Bantul 2015 diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

(22)

12

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

Adapun secara berurutan dengan jumlah terkecil adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5.

Jumlah Penduduk Terkecil Desil 1

Kecamatan Desil 1 *) penduduk Jumlah Persentase

KRETEK 1.875 31.101 6,03%

SRANDAKAN 2.703 31.301 8,64%

SANDEN 2.975 32.702 9,10%

Sumber: Data TNP2K dan Disdukcapil Kabupaten Bantul 2015 diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

Tabel 2.6.

Prosentase Individu Terhadap Jumlah Penduduk Kecamatan Desil 1 *) Desil 2 *) Desil 3 *) Desil 4 *) TOTAL

SRANDAKAN 8,64% 12,65% 11,24% 7,75% 40,27% SANDEN 9,10% 11,90% 10,81% 7,67% 39,47% KRETEK 6,03% 9,04% 8,03% 5,85% 28,95% PUNDONG 9,91% 13,37% 12,16% 9,36% 44,79% BAMBANGLIPURO 9,18% 12,45% 10,89% 8,06% 40,58% PANDAK 13,94% 14,63% 11,84% 8,47% 48,88% BANTUL 5,88% 7,75% 7,29% 5,63% 26,55% JETIS 8,77% 10,43% 8,54% 6,32% 34,06% IMOGIRI 13,63% 12,76% 7,94% 4,72% 39,06% DLINGO 15,86% 15,72% 9,01% 5,36% 45,95% PLERET 11,27% 12,30% 8,51% 5,99% 38,07% PIYUNGAN 9,78% 10,12% 7,70% 5,71% 33,30% BANGUNTAPAN 5,14% 6,06% 4,94% 3,47% 19,62% SEWON 6,58% 8,28% 7,06% 5,13% 27,05% KASIHAN 7,31% 8,04% 6,37% 4,76% 26,47% PAJANGAN 17,48% 17,72% 12,24% 8,14% 55,57% SEDAYU 10,18% 11,27% 10,17% 7,21% 38,83% Jumlah 9,23% 10,55% 8,38% 5,96% 34,12%

Sumber: Data TNP2K dan Disdukcapil Kabupaten Bantul 2015 diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

(23)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 13

2. Kepala RT Perempuan

Tabel dibawah ini menunjukkan Jumlah Kepala Rumah Tangga Perempuan sebanyak 20.258 KK. Kecamatan Sewon memiliki jumlah Kepala Rumah Tangga tertinggi yakni sebanyak 1.720 KK sedangkan terendah Kecamatan Srandakan yakni sebanyak 842 KK.

Tabel 2.7.

Jumlah Rumah Tangga Perempuan PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan

Jumlah rumah tangga dengan kepala rumah tangga perempuan Usia < 45 tahun Usia 45 - 59 tahun Usia > 60 tahun TOTAL SRANDAKAN 72 216 554 842 SANDEN 53 182 691 926 KRETEK 57 184 647 888 PUNDONG 82 279 703 1.064 BAMBANGLIPURO 95 289 869 1.253 PANDAK 101 352 836 1.289 BANTUL 108 342 778 1.228 JETIS 112 362 977 1.451 IMOGIRI 130 404 1.050 1.584 DLINGO 70 221 605 896 PLERET 128 288 791 1.207 PIYUNGAN 106 263 795 1.164 BANGUNTAPAN 173 376 880 1.429 SEWON 157 443 1.120 1.720 KASIHAN 151 411 824 1.386 PAJANGAN 104 236 508 848 SEDAYU 85 279 719 1.083 Jumlah 1.784 5.127 13.347 20.258

Sumber: Data TNP2K, diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

Berdasarkan struktur usia, jumlah Kepala Rumah Tangga Perempuan dibedakan ke dalam 3 rentang usia; Kepala Rumah Tangga Perempuan berusia di bawah 45 tahun, berusia antara 45 sampai dengan 59 tahun, serta berusia 60 tahun. Kecamatan yang memiliki jumlah tertinggi Kepala Rumah Tangga Perempuan berusia di bawah 45 tahun adalah Kecamatan Banguntapan sebanyak 173 jiwa

(24)

14

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

sedangkan terendah Kecamatan Sanden sebanyak 53 jiwa. Kecamatan dengan jumlah tertinggi Kepala Rumah Tangga Perumpuan dengan usia 60 tahun adalah Kecamatan Sewon sebanyak 1.120 jiwa sedangkan terendah Kecamatan Pajangan sebanyak 508 jiwa.

3. Klasifikasi usia

Tabel dibawah ini menunjukan dari jumlah penduduk sebanyak 313.719 jiwa, 19% diantaranya atau sebanyak 60.967 jiwa berusia diatas 60 tahun, sedangkan 38% diantaranya atau sebanyak 119.679 jiwa berusia produktif (15 tahun s.d. 44 tahun).

Tabel 2.8.

Sebaran Usia Penduduk PBDT 2015 di Kabupaten Bantul Kecamatan Usia < 6 tahun Usia 6 - 14 Tahun Usia 15 - 44 tahun Usia 45 - 59 tahun Usia > 60 tahun TOTAL SRANDAKAN 955 1.688 4.564 2.609 2.790 12.606 SANDEN 886 1.599 4.374 2.613 3.436 12.908 KRETEK 575 1.145 2.884 1.847 2.552 9.003 PUNDONG 1.119 2.014 5.794 3.504 3.337 15.768 BAMBANGLIPURO 1.233 2.379 5.905 3.621 3.568 16.706 PANDAK 1.926 3.445 9.703 5.452 4.551 25.077 BANTUL 1.129 2.463 6.063 3.798 3.314 16.767 JETIS 1.484 2.707 7.494 4.119 3.804 19.608 IMOGIRI 1.765 3.277 9.235 5.213 4.843 24.333 DLINGO 1.200 2.253 6.880 3.905 3.741 17.979 PLERET 1.466 2.816 7.277 3.295 2.891 17.745 PIYUNGAN 1.245 2.460 6.596 3.314 3.208 16.823 BANGUNTAPAN 1.588 3.345 8.369 4.338 3.412 21.052 SEWON 1.790 3.741 10.225 5.753 4.714 26.223 KASIHAN 1.833 3.835 10.340 5.223 4.109 25.340 PAJANGAN 1.583 2.722 7.913 3.693 3.130 19.041 SEDAYU 1.260 2.323 6.063 3.527 3.567 16.740 Jumlah 23.037 44.212 119.679 65.824 60.967 313.719

Sumber: Data TNP2K, diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

Dapat dilihat bahwa Kecamatan dengan jumlah tertinggi penduduk berusia di atas 60 tahun adalah Kecamatan Imogiri sebanyak 4.843 jiwa sedangkan terendah Kecamatan Kretek

(25)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 15

sebanyak 2.552 jiwa.Kecamatan dengan jumlah tertinggi penduduk usia produktif (15 tahun s.d 44 tahun) adalah Kecamatan Kasihan sebanyak 10.340 jiwa sedangkan terendah Kecamatan Kretek sebanyak 2.884 jiwa.

4. Pendidikan

Tabel dibawah ini menunjukan jumlah anak tidak bersekolah sebanyak 6.546 orang dengan jumlah tertinggi di Kecamatan Dlingo sejumlah 652 anak dan terendah di Kecamatan Kretek sejumlah 138 anak. Jumlah anak yang bersekolah berjumlah 49.759 anak dengan rincian sebanyak 27.933 anak kelompok usia 7-12 tahun, sebanyak 14.361 anak kelompok usia 13-15 tahun, dan sebanyak 7.465 anak kelompok usia 16-18 tahun.

Tabel 2.9.

Jumlah anak sekolah PBDT 2015 di Kabupaten Bantul Kecamatan

Jumlah Anak yang Bersekolah Usia 7-12 tahun Usi 13-15 tahun Usia 16-18 tahun TOTAL SRANDAKAN 1.059 542 336 1.937 SANDEN 1.022 533 317 1.872 KRETEK 727 384 186 1.297 PUNDONG 1.229 703 348 2.280 BAMBANGLIPURO 1.535 770 359 2.664 PANDAK 2.219 1.146 662 4.027 BANTUL 1.564 838 423 2.825 JETIS 1.761 841 447 3.049 IMOGIRI 2.076 956 496 3.528 DLINGO 1.388 709 314 2.411 PLERET 1.816 820 417 3.053 PIYUNGAN 1.483 811 399 2.693 BANGUNTAPAN 2.132 1.038 565 3.735 SEWON 2.334 1.299 658 4.291 KASIHAN 2.393 1.285 663 4.341 PAJANGAN 1.706 917 466 3.089 SEDAYU 1.489 769 409 2.667 Jumlah 27.933 14.361 7.465 49.759

(26)

16

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

Kecamatan Kasihan memiliki jumlah tertinggi anak yang bersekolah yakni sebanyak 4.341 anak sedangkan Kecamatan Kretek memiliki jumlah terendah anak yang bersekolah yakni sebanyak 1.297 anak.

Tabel 2.10.

Jumlah anak tidak sekolah PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan

Jumlah Anak yang Tidak Bersekolah Usia 7-12 tahun Usia 13-15 tahun Usia 16-18 tahun TOTAL SRANDAKAN 49 23 112 184 SANDEN 29 25 121 175 KRETEK 18 23 97 138 PUNDONG 56 35 213 304 BAMBANGLIPURO 46 39 179 264 PANDAK 57 57 257 371 BANTUL 49 34 159 242 JETIS 61 53 252 366 IMOGIRI 72 137 429 638 DLINGO 87 122 443 652 PLERET 74 67 285 426 PIYUNGAN 90 84 273 447 BANGUNTAPAN 113 76 324 513 SEWON 68 77 319 464 KASIHAN 96 112 439 647 PAJANGAN 63 54 330 447 SEDAYU 30 34 204 268 Jumlah 1.058 1.052 4.436 6.546

Sumber: Data TNP2K, diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

5. Partisipasi sekolah

Tabel dibawah menunjukan jumlah siswa seluruh jenjang pendidikan sebanyak 53.627 anak. Dari jumlah tersebut hanya 0,2% atau sebanyak 1.208 anak yang menempuh pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi..

(27)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 17

Tabel 2.11.

Jumlah siswa per jenjang pendidikan PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan Jenjang Pendidikan TOTAL

SD SMP SMA PT SRANDAKAN 1.090 556 397 52 2.095 SANDEN 1.065 554 377 81 2.077 KRETEK 737 401 237 36 1.411 PUNDONG 1.274 720 448 64 2.506 BAMBANGLIPURO 1.579 787 482 81 2.929 PANDAK 2.293 1.174 767 94 4.328 BANTUL 1.624 811 544 66 3.045 JETIS 1.743 901 556 74 3.274 IMOGIRI 2.181 960 624 98 3.863 DLINGO 1.416 705 381 35 2.537 PLERET 1.846 869 463 74 3.252 PIYUNGAN 1.593 804 444 37 2.878 BANGUNTAPAN 2.206 1.075 635 76 3.992 SEWON 2.422 1.290 793 91 4.596 KASIHAN 2.479 1.273 789 119 4.660 PAJANGAN 1.738 921 564 85 3.308 SEDAYU 1.484 822 525 45 2.876 Jumlah 28.770 14.623 9.026 1.208 53.627

Sumber: Data TNP2K, diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

Kecamatan Kasihan memiliki jumlah tertinggi partisipasi siswa jenjang Perguruan Tinggi yakni sebanyak 119 anak sedangkan terendah Kecamatan Dlingo sebanyak 35 anak. Jenjang pendidikan Sekolah Dasar memiliki tingkat partisipasi sekolah tertinggi yakni 53,6% atau sebanyak 28.770 anak. Kecamatan Kasihan memiliki jumlah tertinggi partisipasi siswa jenjang Sekolah Dasar yakni sebanyak 2.479 anak sedangkan terendah Kecamatan Kretek sebanyak 737 anak.

6. Kecacatan

Dalam Tabel dibawah menunjukan terdapat 7.051 penderita cacat dan sebagian besar adalah perempuan, 30% diantaranya berusia diatas 60 tahun.

(28)

18

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

Tabel 2.12.

Jumlah penderita cacat berdasar usia PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan

Jumlah Individu yang Menderita Cacat Usia < 15 tahun Usia 15 - 44 tahun Usia 45 - 59 tahun Usia > 60 tahun TOTAL P L P L P L P L SRANDAKAN 12 14 42 71 34 54 44 49 320 SANDEN 11 8 46 49 38 46 67 54 319 KRETEK 1 12 47 47 30 34 65 48 284 PUNDONG 4 7 52 64 36 33 59 44 299 BAMBANGLIPURO 8 20 54 56 51 45 81 64 379 PANDAK 10 20 98 107 77 77 108 65 562 BANTUL 10 10 66 85 81 75 75 56 458 JETIS 11 20 88 108 58 58 84 63 490 IMOGIRI 15 25 111 118 58 95 111 90 623 DLINGO 12 19 71 72 31 32 55 48 340 PLERET 21 22 53 78 42 33 48 33 330 PIYUNGAN 12 14 39 58 33 45 31 20 252 BANGUNTAPAN 14 31 96 120 62 66 73 65 527 SEWON 15 13 85 111 69 82 96 82 553 KASIHAN 20 27 98 133 67 72 83 54 554 PAJANGAN 11 19 61 90 44 41 50 63 379 SEDAYU 8 18 72 71 51 68 42 52 382 Jumlah 195 299 1.179 1.438 862 956 1.172 950 7.051

Sumber: Data TNP2K, diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

Kecamatan Imogiri memiliki jumlah tertinggi penderita cacat yakni sebanyak 623 orang, diantaranya kelompok usia di atas 60 tahun sebanyak 111 perempuan dan 90 laki-laki. Kecamatan Kretek memiliki jumlah terendah penderita cacat yakni sebanyak 284 orang, diantaranya kelompok usia di atas 60 tahun sebanyak 65 perempuan dan 48 laki-laki.

Untuk kelompok usia di bawah 15 tahun, Kecamatan Kasihan memiliki jumlah penderita cacat tertinggi yakni sebanyak 47 dengan rincian 20 perempuan dan 27 laki-laki. Sedangkan Kecamatan Pundong memiliki jumlah penderita cacat terendah yakni sebanyak 11 anak dengan rincian 4 perempuan dan 7 laki-laki.

(29)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 19

7. Penyakit kronis

Tabel dibawah ini menunjukan terdapat 16.059 orang penderita penyakit kronis. Jumlah penderita tertinggi ada di kecamatan Sewon yakni sebanyak 1.540 jiwa dan terendah di Kecamatan Srandakan sebanyak 344 jiwa. Penderita paling banyak diusia 60 tahun ke atas sejumlah 8.177 orang.

Tabel 2.13.

Jumlah Penderita Penyakit Kronis PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan

Jumlah individu yang memiliki penyakit kronis TOTAL Usia < 15 tahun Usia 15 - 44 tahun Usia 45 - 59 tahun Usia > 60 tahun SRANDAKAN 16 48 100 180 344 SANDEN 17 56 124 379 576 KRETEK 19 66 91 312 488 PUNDONG 28 88 152 268 536 BAMBANGLIPURO 26 93 208 558 885 PANDAK 68 226 435 762 1.491 BANTUL 38 131 294 459 922 JETIS 75 225 422 696 1.418 IMOGIRI 70 158 400 669 1.297 DLINGO 29 109 221 439 798 PLERET 37 158 262 423 880 PIYUNGAN 29 79 147 275 530 BANGUNTAPAN 54 169 401 550 1.174 SEWON 67 262 525 686 1.540 KASIHAN 53 247 450 653 1.403 PAJANGAN 59 158 266 396 879 SEDAYU 33 147 246 472 898 Jumlah 718 2.420 4.744 8.177 16.059

Sumber: Data TNP2K, diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

8. Status bekerja

Tabel dibawah menunjukan jumlah penduduk tidak bekerja di usia kerja (usia 15-59 tahun) sebanyak 57.615

(30)

20

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

orang. Jumlah penduduk tidak bekerja tertinggi di kecamatan Sewon yakni sebanyak 5.948 orang dan terendah di Kecamatan Kretek sebanyak 1.401 orang. Empat kecamatan yang memiliki jumlah tertinggi orang dengan status tidak bekerja adalah Kecamatan Sewon yakni sebanyak 5.948 orang, kemudian Kecamatan Kasihan sebanyak 4.893 orang, dan Kecamatan Imogiri sebanyak 4.011 orang.

Tabel 2.14.

Jumlah individu Bekerja dan Tidak Bekerja PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan

Jumlah Individu Bekerja dan Tidak Bekerja Usia 5 - 14

tahun Usia 15 - 59 tahun Usia > 60 tahun TOTAL Kerja Tidak Kerja Tidak Kerja Tidak Kerja Tidak

SRANDAKAN 7 1.871 4.863 2.310 1.319 1.471 6189 5652 SANDEN 10 1.768 4.713 2.274 1.616 1.820 6339 5862 KRETEK 2 1.254 3.330 1.401 1.312 1.240 4644 3895 PUNDONG 15 2.226 6.314 2.984 1.616 1.721 7945 6931 BAMBANGLIPUR O 10 2.593 6.321 3.205 1.691 1.877 8022 7675 PANDAK 27 3.775 10.850 4.305 2.177 2.374 13054 10454 BANTUL 12 2.683 6.265 3.596 1.229 2.083 7506 8362 JETIS 14 2.972 7.894 3.719 1.732 2.072 9640 8763 IMOGIRI 23 3.614 10.437 4.011 2.665 2.178 13125 9803 DLINGO 27 2.476 8.398 2.387 2.718 1.023 11143 5886 PLERET 10 3.133 7.163 3.409 1.283 1.608 8456 8150 PIYUNGAN 3 2.725 6.645 3.265 1.554 1.653 8202 7643 BANGUNTAPAN 8 3.662 8.776 3.931 1.444 1.968 10228 9561 SEWON 18 4.075 10.030 5.948 1.831 2.883 11879 12906 KASIHAN 14 4.197 10.670 4.893 1.896 2.213 12580 11303 PAJANGAN 15 2.993 8.222 3.384 1.634 1.496 9871 7873 SEDAYU 56 2.493 6.997 2.593 1.902 1.665 8955 6751 Jumlah 271 48.51 0 127.88 8 57.61 5 29.61 9 31.34 5 157.77 8 137.4 70

(31)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 21

Tabel 2.15.

Prosentase Individu Bekerja dan Tidak Bekerja PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan

Prosentase Individu Bekerja dan Tidak Bekerja Usia 5 - 14 tahun Usia 15 - 59 tahun Usia > 60 tahun TOTAL SRANDAKAN 0,37% 210,52% 89,67% 109,50% SANDEN 0,57% 207,26% 88,79% 108,14% KRETEK 0,16% 237,69% 105,81% 119,23% PUNDONG 0,67% 211,60% 93,90% 114,63% BAMBANGLIPURO 0,39% 197,22% 90,09% 104,52% PANDAK 0,72% 252,03% 91,70% 124,87% BANTUL 0,45% 174,22% 59,00% 89,76% JETIS 0,47% 212,26% 83,59% 110,01% IMOGIRI 0,64% 260,21% 122,36% 133,89% DLINGO 1,09% 351,82% 265,69% 189,31% PLERET 0,32% 210,12% 79,79% 103,75% PIYUNGAN 0,11% 203,52% 94,01% 107,31% BANGUNTAPAN 0,22% 223,25% 73,37% 106,98% SEWON 0,44% 168,63% 63,51% 92,04% KASIHAN 0,33% 218,07% 85,68% 111,30% PAJANGAN 0,50% 242,97% 109,22% 125,38% SEDAYU 2,25% 269,84% 114,23% 132,65% Jumlah 0,56% 221,97% 94,49% 114,77%

(32)

22

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

9. Lapangan Pekerjaan Individu

T a be l 2 .1 6 . La pa ng a n P ek er ja a n Ind iv idu P B D T 2 0 1 5 di Ka bu p a te n B a nt u l Per tan ian tan aman p adi & pal awij a Ho rti ku ltu ra Per keb un an Per ik anan tan gkap Per ik anan bu did aya Pet ern akan Keh utan an/ per tan ian Per tamb anga n/ pen ggal ian In du str i pen golah an Lis tri k d an ga s Ban gun an/ ko nst ru ksi Per dag anga n Ho tel d an r umah makan Tran sp ort asi dan per gud anga n In fo rmas i & ko munik asi Keu anga n d an asu ran si Jas a P end id ik an, Kes ehat an, Kemas yar aak tan , Pemu lu ng Lai nn ya TO TA L S R A N D A K A N 1. 00 3 14 43 24 35 613 7 409 1. 24 6 3 617 1. 07 3 161 138 10 17 729 23 24 6. 18 9 S A N D E N 2. 47 0 286 52 15 30 559 5 52 870 5 427 710 218 79 8 14 476 37 26 6. 33 9 K R E TE K 1. 87 8 639 14 15 5 343 5 12 314 5 254 596 101 69 7 14 243 15 115 4. 64 4 P U N D O N G 2. 78 0 5 21 9 12 402 64 76 1. 05 3 19 1. 37 6 784 134 269 14 17 451 20 439 7. 94 5 B A M B A N G LI P U R O 2. 53 1 22 35 6 8 600 6 7 1. 26 3 4 1. 39 5 991 309 141 17 28 598 27 34 8. 02 2 P A N D A K 2. 10 1 18 34 9 29 824 14 206 3. 51 2 18 2. 10 4 1. 88 9 464 590 19 28 1. 04 7 49 99 13 .0 54 B A N TU L 1. 09 4 5 14 5 13 141 4 5 1. 36 4 16 1. 59 7 1. 02 2 440 285 24 22 1. 34 5 28 82 7. 50 6 JE TI S 1. 85 3 7 8 10 13 408 8 85 1. 76 5 9 2. 35 8 1. 35 7 372 260 17 12 1. 02 3 31 44 9. 64 0 IM O G IR I 1. 82 7 947 614 10 5 800 149 47 2. 56 1 11 2. 42 6 1. 90 2 377 185 27 25 1. 10 0 21 91 13 .1 25 D LI N G O 2. 34 3 10 75 1 0 1. 88 5 65 5 4. 10 3 8 967 854 148 100 5 11 489 10 64 11 .1 43 P LE R E T 997 59 89 3 3 515 9 157 1. 93 7 17 1. 49 4 1. 58 6 276 194 17 13 912 89 89 8. 45 6 P IY U N G A N 2. 04 1 33 167 10 5 608 16 92 1. 31 6 23 1. 62 2 816 143 119 13 7 764 130 277 8. 20 2 B A N G U N TA P A N 973 9 17 12 18 115 9 28 2. 82 1 35 1. 61 0 1. 31 1 545 441 28 24 1. 88 8 125 218 10 .2 27 S E W O N 1. 08 9 3 8 11 9 223 8 22 2. 62 8 30 2. 24 5 1. 79 7 798 605 29 35 1. 84 2 87 410 11 .8 79 K A S IH A N 921 42 42 6 7 370 21 34 3. 56 8 49 2. 46 0 2. 12 5 538 386 45 24 1. 74 2 54 146 12 .5 80 P A JA N G A N 921 50 96 18 7 1. 21 6 51 251 2. 77 8 39 1. 80 2 1. 25 3 204 255 18 32 829 11 40 9. 87 1 S E D A Y U 1. 56 4 31 156 4 9 820 14 148 1. 94 0 24 1. 46 3 1. 23 5 246 167 25 18 1. 00 5 41 45 8. 95 5 J u ml ah 2 8 .3 8 6 2 .1 8 0 1 .4 8 5 168 208 1 0 .4 4 2 455 1 .6 3 6 3 5 .0 3 9 315 2 6 .2 1 7 2 1 .3 0 1 5 .4 7 4 4 .2 8 3 323 341 1 6 .4 8 3 798 2 .2 4 3 1 5 7 .7 7 7 K ec amat an J u ml ah i n d iv id u u si a 1 8 -6 0 t ah u n y an g b ek er ja Su mbe r: Ol a h a n B a pp ed a K a bu pa te n B a n tu l T a h u n 2 0 1 6

(33)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 23

Tabel diatas menunjukan lapangan pekerjaan individu. terdiri dari; Pertanian, Holtikultura, Perkebunan, Perikanan tangkap, Perikanan

budidaya, Peternakan, Kehutanan, Pertambangan, Industri

pengolahan, Listrik dan gas, Bangunan, Perdagangan, Hotel dan rumah makan, Transportasi, Informasi dan komunikasi, Keuangan, Jasa pendidikan, Pemulung, Lainnya. Industri pengolahan menjadi lapangan pekerjaan yang mampu menyerap pekerja tertinggi yakni sebanyak 35.039 orang, sedangkan jumlah terendah bekerja di lapangan pekerjaan perikanan tangkap yakni sebanyak 168 orang.

(34)

24

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

10. Lapangan Pekerjaan Kepala Rumah Tangga

T a be l 2 .1 7 . La pa ng a n P ek er ja a n Ke p al a R u ma a h T a ng g ga P BD T 2 0 1 5 di Ka bu p a te n B a nt u l Per tan ian tan aman p adi & pal awij a Ho rti ku ltu ra Per keb un an Per ik anan tan gkap Per ik anan bu did aya Pet ern akan Keh utan an/ per tan ian Per tamb anga n/ pen ggal ian In du str i pen golah an Lis tri k d an ga s Ban gun an/ ko nst ru ksi Per dag anga n Ho tel d an ru mah mak an Tran sp ort asi dan per gud anga n i & rmas fo In ko munik asi Keu anga n d an asu ran si Jas a Pen did ik an, Kes ehat an, Pemu lu ng Lai nn ya TO TA L S R A N D A K A N 632 6 31 20 24 321 2 287 442 2 444 369 43 106 3 5 296 12 15 3. 06 0 S A N D E N 1. 44 3 156 39 11 19 348 2 25 229 3 319 236 65 52 3 4 184 21 19 3. 17 8 K R E TE K 1. 02 6 334 10 10 3 203 3 11 100 4 177 215 31 45 2 3 98 10 52 2. 33 7 P U N D O N G 1. 59 0 3 14 5 4 178 34 56 326 14 905 254 30 213 3 5 190 8 196 4. 02 8 B A M B A N G LI P U R O 1. 49 2 14 25 3 5 292 2 4 363 1 1. 01 6 337 107 109 4 8 256 16 8 4. 06 2 P A N D A K 1. 34 2 9 24 6 18 376 7 141 865 10 1. 46 4 647 129 479 6 8 416 23 40 6. 01 0 B A N TU L 736 3 8 5 6 93 2 2 454 9 1. 22 4 374 143 220 5 10 613 19 45 3. 97 1 JE TI S 1. 06 8 4 6 7 6 202 6 54 499 6 1. 61 8 440 106 218 6 5 379 14 20 4. 66 4 IM O G IR I 1. 07 7 409 281 6 4 342 101 26 700 5 1. 59 1 764 123 125 6 5 503 10 42 6. 12 0 D LI N G O 1. 26 1 5 44 1 0 519 41 3 1. 72 6 2 657 381 30 64 2 4 213 6 23 4. 98 2 P LE R E T 662 34 54 2 2 269 6 127 765 10 1. 17 6 605 100 153 2 4 383 35 50 4. 43 9 P IY U N G A N 1. 22 8 22 106 8 3 272 9 57 458 10 1. 19 0 304 45 79 4 0 349 61 113 4. 31 8 B A N G U N TA P A N 667 6 9 9 10 85 2 18 1. 07 3 19 1. 19 8 460 179 330 6 9 708 75 96 4. 95 9 S E W O N 768 1 4 7 7 149 6 11 967 17 1. 66 0 586 242 466 11 11 756 40 183 5. 89 2 K A S IH A N 584 23 23 4 3 225 13 21 1. 25 5 25 1. 84 1 661 156 274 18 6 677 30 79 5. 91 8 P A JA N G A N 618 24 66 12 4 616 30 209 622 22 1. 33 7 443 60 189 6 9 311 7 25 4. 61 0 S E D A Y U 995 15 79 4 3 322 9 93 516 12 1. 06 1 426 63 111 6 8 373 23 21 4. 14 0 J u ml ah 1 7 .1 8 9 1 .0 6 8 823 120 121 4 .8 1 2 275 1 .1 4 5 1 1 .3 6 0 171 1 8 .8 7 8 7 .5 0 2 1 .6 5 2 3 .2 3 3 93 104 6 .7 0 5 410 1 .0 2 7 7 6 .6 8 8 K ec amat an J u ml ah k ep al a ru mah t an gg a y an g b ek er ja Su mbe r: Ol a h a n B a pp ed a K a bu pa te n B a n tu l T a h u n 2 0 1 6

(35)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 25

Tabel diatas menunjukan lapangan pekerjaan Kepala Rumah Tangga (KRT). Lapangan pekerjaan dengan jumlah tertingggi KRT yang bekerja di dalamnya meliputi; bidang bangunan/ konstruksi yakni sebanyak 18.878 KRT, bidang pertanian tanaman padi dan palawija sebanyak 17.189 KRT, dan bidang Perdagangan sebanyak 7.502 KRT. Terdapat 12 kecamatan yang memiliki lebih dari 1000 KRT bekerja di sektor Kontruksi yakni kecamatan; Bambanglipuro, Pandak, Bantul, Jetis, Imogiri, Pleret, Piyungan, Banguntapan, Sewon, Kasihan, Pajangan,dan Sedayu.

(36)

26

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

11. Bangunan Tempat Tinggal

Tabel dibawah ini menunjukan dari jumlah 98.603 Rumah Tangga, yang memiliki bangunan milik sendiri sebanyak 89.982 Rumah Tangga, 730 Rumah Tangga menyewa atau kontrak sedangkan sebanyak 7.478 menggunakan bangunan bebas sewa. Kecamatan Banguntapan memiliki jumlah tertingggi Rumah Tangga yang menyewa atau kontrak rumah yakni sebanyak 168 Rumah Tangga, kemudian Kecamatan Sewon dan Kecamatan Kasihan masing-masing sebanyak 149 Rumah Tangga.

Tabel 2.18.

Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan

Jumlah rumah tangga Bangunan Tempat Tinggal

Milik

sendiri Kontrak/ Sewa Bebas sewa Lainnya

SRANDAKAN 3.589 7 393 9 SANDEN 3.726 13 544 4 KRETEK 2.896 10 231 14 PUNDONG 4.870 7 209 11 BAMBANGLIPURO 5.017 7 405 15 PANDAK 6.759 24 675 11 BANTUL 4.851 47 544 5 JETIS 5.829 23 320 1 IMOGIRI 7.220 13 360 5 DLINGO 5.406 3 47 10 PLERET 5.415 30 346 41 PIYUNGAN 5.243 37 300 36 BANGUNTAPAN 5.753 168 570 61 SEWON 7.167 149 856 81 KASIHAN 6.397 149 904 7 PAJANGAN 5.204 20 293 54 SEDAYU 4.640 23 481 48 Jumlah 89.982 730 7.478 413

(37)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 27

12. Lahan Tempat Tinggal

Tabel dibawah ini menunjukan dari 89.996 Rumah Tangga, sebanyak 84.091 Rumah Tangga menempati lahan milik sendiri, 4.787 Rumah Tangga menempati lahan milik orang lain, serta 493 Rumah Tangga menempati lahan milik negara. Kecamatan Banguntapan memiliki jumlah tertinggi Rumah Tangga yang menempati lahan milik negara yakni sebanyak 146 Rumah Tangga, kemudian Kecamatan Kasihan sebanyak 76 Rumah Tangga dan Kecamatan Kretek sebanyak 75 Rumah Tangga.

Tabel 2.19.

Lahan Tempat Tinggal PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan

Jumlah rumah tangga Status Kepemilikan Lahan

Milik

sendiri orang lain Milik negara Tanah Lainnya

SRANDAKAN 3.254 332 0 5 SANDEN 3.484 210 4 28 KRETEK 2.578 229 75 14 PUNDONG 4.588 261 3 18 BAMBANGLIPURO 4.717 288 2 11 PANDAK 6.427 324 3 5 BANTUL 4.585 258 5 5 JETIS 5.694 128 3 4 IMOGIRI 6.663 436 37 84 DLINGO 5.163 218 21 4 PLERET 5.224 114 12 67 PIYUNGAN 4.974 213 30 26 BANGUNTAPAN 5.275 303 146 31 SEWON 6.627 357 64 121 KASIHAN 5.677 528 76 118 PAJANGAN 4.932 263 5 5 SEDAYU 4.229 325 7 79 Jumlah 84.091 4.787 493 625

(38)

28

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

13. Jenis Lantai terluas

Tabel dibawah ini menunjukan jenis lantai rumah yang dimiliki Rumah Tangga. Dari jumlah 98.604 Rumah Tangga, 61% atau sebanyak 60.637 Rumah Tangga memiliki lantai semen/ bata/tanah dan 38% atau sebanyak 37.717 Rumah Tangga memiliki lantai marmer/keramik/ubin. Masih ada yang menggunakan Bambu/ Kayu/ Papan sebagai lantai yakni sebanyak 84 Rumah Tangga.

Tabel 2.20.

Jenis Lantai Terluas PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan

Jumlah rumah tangga Jenis Lantai Terluas Marmer/ Keramik/ Ubin Kayu/ Papan kualitas tinggi Semen/ Bata/ Tanah Bambu/ Kayu/ Papan kualitas rendah Lainnya SRANDAKAN 1.408 0 2.588 1 1 SANDEN 1.323 2 2.961 0 1 KRETEK 1.495 0 1.648 3 5 PUNDONG 2.851 3 2.240 3 0 BAMBANGLIPURO 2.004 1 3.432 7 0 PANDAK 2.576 2 4.889 1 1 BANTUL 2.467 2 2.972 6 0 JETIS 2.768 0 3.398 7 0 IMOGIRI 2.214 3 5.371 9 1 DLINGO 1.356 12 4.031 4 63 PLERET 2.059 2 3.765 5 1 PIYUNGAN 2.482 2 3.093 7 32 BANGUNTAPAN 2.557 2 3.981 12 1 SEWON 4.262 7 3.979 5 0 KASIHAN 2.814 5 4.627 6 5 PAJANGAN 1.418 4 4.140 7 2 SEDAYU 1.663 3 3.522 1 3 Jumlah 37.717 50 60.637 84 116

(39)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 29

14. Jenis dinding terluas

Tabel dibawah ini menunjukan jenis dinding yang dimiliki Rumah Tangga. Dari jumlah 98.604 Rumah Tangga, 92% atau sebanyak 91.080 Rumah Tangga memiliki dinding tembok sedangkan 6% atau sebanyak 6.351 Rumah Tangga memiliki dinding kayu/bambu.

Tabel 2.21.

Jenis Dinding Terluas PBDT 2015 di Kabupaten Bantul Kecamatan

Jumlah rumah tangga Dinding Terluas Tembok Plesteran anyaman Bambu Kayu/ Lainnya

SRANDAKAN 3.967 4 24 3 SANDEN 4.243 7 34 3 KRETEK 3.074 8 64 5 PUNDONG 4.851 30 146 70 BAMBANGLIPURO 5.177 24 223 20 PANDAK 7.267 19 175 8 BANTUL 5.258 32 147 10 JETIS 5.874 29 227 43 IMOGIRI 5.751 29 1.727 91 DLINGO 4.298 8 1.136 24 PLERET 5.178 36 569 49 PIYUNGAN 5.195 113 199 109 BANGUNTAPAN 6.122 67 305 59 SEWON 7.737 77 411 28 KASIHAN 6.923 35 426 73 PAJANGAN 5.170 34 359 8 SEDAYU 4.995 13 179 5 Jumlah 91.080 565 6.351 608

Sumber: Data TNP2K, diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

Kecamatan dengan jumlah tertinggi Rumah Tangga yang memiliki dinding kayu/ bambu adalah Kecamatan Imogiri yakni sebanyak 1.727 Rumah Tangga dan Kecamatan Dlingo sebanyak 1.136 Rumah Tangga. Ada juga yang menggunakan

(40)

30

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

kombinasi plesteran dan anyaman bambu (kotangan) yakni sebanyak 565 Rumah Tangga.

15. Jenis atap terluas

Tabel dibawah ini menunjukan jenis atap yang dimiliki Rumah Tangga. Dari jumlah 98.604 Rumah Tangga, 95% atau sebanyak 93.701 Rumah Tangga memiliki atap genteng sedangkan 4% atau sebanyak 4.403 Rumah Tangga memiliki atap Asbes/Seng. Masih ada yang mengunakan Sirap/ Bambu/ Jerami sebagai atap rumah yakni sebanyak 31 Rumah Tangga.

Tabel 2.22.

Jenis Atap Terluas PBDT 2015 di Kabupaten Bantul Kecamatan

Jumlah rumah tangga Atap Terluas Beton/ Genteng beton Genteng Asbes/ Seng Sirap/ Bambu/ Jerami Lainnya SRANDAKAN 10 3.919 69 0 0 SANDEN 15 4.205 66 1 0 KRETEK 12 3.046 87 4 2 PUNDONG 11 4.745 338 1 2 BAMBANGLIPURO 22 5.159 260 3 0 PANDAK 20 7.321 125 0 3 BANTUL 17 5.218 209 3 0 JETIS 17 5.729 426 1 0 IMOGIRI 55 7.244 290 3 6 DLINGO 24 5.382 57 2 1 PLERET 27 5.381 422 0 2 PIYUNGAN 29 5.212 365 0 10 BANGUNTAPAN 39 5.859 651 3 1 SEWON 39 7.910 298 1 5 KASIHAN 48 6.856 543 5 5 PAJANGAN 24 5.422 119 2 4 SEDAYU 19 5.093 78 2 0 Jumlah 428 93.701 4.403 31 41

(41)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 31

16. Sumber air minum

Tabel dibawah ini menunjukan sumber air minum yang dimiliki Rumah Tangga. Dari jumlah 98.604 Rumah Tangga, 82% atau sebanyak 81.755 Rumah Tangga memiliki sumber air terlindungi sedangkan 10% atau sebanyak 10.379 Rumah Tangga memiliki sumber air tidak terlindungi.

Tabel 2.23.

Sumber Air Minum PBDT 2015 di Kabupaten Bantul Kecamatan

Jumlah Rumah Tangga Sumber Air Minum Air

Kemasan Ledeng Air Terlindung Sumber

Sumber Tidak Terlindung SRANDAKAN 26 55 3.727 190 SANDEN 48 9 3.776 454 KRETEK 49 12 3.020 70 PUNDONG 10 194 4.479 414 BAMBANGLIPURO 24 85 5.015 320 PANDAK 51 155 6.623 640 BANTUL 27 70 5.027 323 JETIS 34 80 5.642 417 IMOGIRI 12 790 5.758 1.038 DLINGO 15 2.254 2.285 912 PLERET 31 625 4.693 483 PIYUNGAN 29 436 4.315 836 BANGUNTAPAN 61 18 6.022 452 SEWON 68 35 7.780 370 KASIHAN 69 295 6.022 1.071 PAJANGAN 49 270 3.426 1.826 SEDAYU 53 431 4.145 563 Jumlah 656 5.814 81.755 10.379

Sumber: Data TNP2K, diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

Sebanyak 5% atau 5.814 Rumah Tangga memiliki sumber air minum ledeng. Kecamatan dengan jumlah tertinggi Rumah Tangga yang memiliki sumber air ledeng adalah Kecamatan Dlingo yakni sebanyak 2.254, Kecamatan

(42)

32

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

Imogiri sebanyak 790 Rumah Tangga, dan Kecamatan Pleret sebanyak 625 Rumah Tangga.

17. Sumber penerangan utama.

Tabel dibawah ini menunjukan dari 98.604 Rumah Tangga, sebanyak 97.757 menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan utama. Sebanyak 284 Rumah Tangga tidak menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan utama. Masih terdapat 563 Rumah Tangga yang belum memakai listrik sama sekali.

Tabel 2.24.

Sumber Penerangan Utama PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan

Jumlah Rumah Tangga Sumber Penerangan

Listrik

PLN non-PLN Listrik Tidak ada listrik

SRANDAKAN 3.940 2 56 SANDEN 4.233 0 54 KRETEK 3.092 41 18 PUNDONG 5.007 76 14 BAMBANGLIPURO 5.395 3 46 PANDAK 7.412 13 44 BANTUL 5.401 3 43 JETIS 6.139 2 32 IMOGIRI 7.526 21 51 DLINGO 5.423 30 13 PLERET 5.812 4 16 PIYUNGAN 5.585 4 27 BANGUNTAPAN 6.515 11 27 SEWON 8.223 1 29 KASIHAN 7.412 12 33 PAJANGAN 5.481 60 30 SEDAYU 5.161 1 30 Jumlah 97.757 284 563

Sumber: Data TNP2K, diolah Bappeda Kabupaten Bantul Tahun 2016

Kecamatan yang memiliki jumlah tertinggi Rumah Tangga yang belum memakai listrik adalah Kecamatan Srandakan

(43)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 33

sebanyak 56 Rumah Tangga, Kecamatan Sanden sebanyak 54 Rumah Tangga dan Kecamatan Imogiri sebanyak 51 Rumah Tangga.

18. Bahan bakar memasak

Tabel dibawah ini menunjukan sebanyak 36.260 Rumah Tangga memakai bahan bakar listrik/ Gas, sedangkan sebanyak 59.490 Rumah Tangga memakai bahan akar briket/ arang/ kayu. Hanya 149 Rumah Tangga yang memakai minyak tanah sebagai bahan bakar memasak.

Tabel 2.25.

Bahan Bakar Memasak PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan Listrik/ Jumlah Rumah Tangga bahan bakar memasak Gas Minyak tanah Arang/ Kayu Briket/ Tidak memasak di rumah

SRANDAKAN 1.167 5 2.748 78 SANDEN 987 4 3.227 69 KRETEK 1.082 4 1.982 83 PUNDONG 1.863 5 3.143 86 BAMBANGLIPURO 1.832 3 3.481 128 PANDAK 2.591 2 4.725 151 BANTUL 2.647 7 2.581 212 JETIS 2.833 9 3.123 208 IMOGIRI 2.204 7 5.173 214 DLINGO 672 4 4.762 28 PLERET 2.664 5 2.924 239 PIYUNGAN 1.930 7 3.528 151 BANGUNTAPAN 3.891 23 2.415 224 SEWON 4.390 35 3.443 385 KASIHAN 3.146 24 4.063 224 PAJANGAN 1.160 2 4.312 97 SEDAYU 1.201 3 3.860 128 Jumlah 36.260 149 59.490 2.705

(44)

34

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

19. Fasilitas tempat BAB

Tabel dibawah ini menunjukan dari 98.604 Rumah Tangga, sebanyak 68.196 Rumah Tangga menggunakan Jamban Sendiri sedangkan sebanyak 23.400 Rumah Tangga menggunakan amban Bersama. 7.008 Rumah Tangga tidak mempunyai jamban sendiri. Jumlah tertinggi Rumah Tangga yang tidak memiliki jamban terdapat di Kecamatan Jetis sebanyak 857 Rumah Tangga, kemudian Kecamatan Sewon sebanyak 835 Rumah Tangga, dan Kecamatan Banguntapan sebanyak 807 Rumah Tangga.

Tabel 2.26.

Fasilitas Tempat BAB PBDT 2015 di Kabupaten Bantul Kecamatan

Jumlah Rumah Tangga Fasilitas BAB Jamban Sendiri Jamban Bersama/ Umum Tidak ada SRANDAKAN 3.065 868 65 SANDEN 3.055 1.122 110 KRETEK 2.389 626 136 PUNDONG 4.086 805 206 BAMBANGLIPURO 3.982 1.144 318 PANDAK 5.049 1.850 570 BANTUL 4.107 1.033 307 JETIS 4.039 1.277 857 IMOGIRI 4.756 2.120 722 DLINGO 4.629 717 120 PLERET 3.916 1.630 286 PIYUNGAN 3.500 1.537 579 BANGUNTAPAN 4.190 1.556 807 SEWON 5.248 2.170 835 KASIHAN 4.960 2.117 380 PAJANGAN 3.738 1.487 346 SEDAYU 3.487 1.341 364 Jumlah 68.196 23.400 7.008

(45)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 35

20. Pembuangan akhir tinja

Tabel dibawah ini menunjukan dari 98.604 Rumah Tangga, sebanyak 85.248 Rumah Tangga menggunakan Tangki/ Ipal untuk pembuangan akhir tinja sedangkan 5.652 Rumah Tangga masih menggunakan lubang tanah. Sebanyak 7.702 Rumah Tangga tidak memiliki pembuangan akhir tinja. Kecamatan Dlingo memiliki jumlah tertinggi Rumah Tangga yang tidak memiliki pembuangan akhir tinja yakni sebanyak 1.787 Rumah Tangga, kemudian Kecamatan Pajangan 874 Rumah Tangga, dan Kecamatan Sedayu yakni sebanyak 580 Rumah Tangga.

Tabel.2.27.

Pembuangan Akhir Tinja PBDT 2015 di Kabupaten Bantul

Kecamatan

Jumlah Rumah Tangga Pembuangan Akhir Tinja Tangki/

SPAL Lubang tanah Lainnya

SRANDAKAN 3.675 257 66 SANDEN 4.023 124 140 KRETEK 2.984 31 136 PUNDONG 4.775 111 211 BAMBANGLIPURO 5.055 46 343 PANDAK 6.357 510 602 BANTUL 5.037 32 378 JETIS 5.236 16 920 IMOGIRI 6.579 278 741 DLINGO 3.566 1.787 113 PLERET 5.348 138 345 PIYUNGAN 4.804 189 623 BANGUNTAPAN 5.638 42 873 SEWON 7.127 100 1.026 KASIHAN 6.450 537 470 PAJANGAN 4.375 874 322 SEDAYU 4.219 580 393 Jumlah 85.248 5.652 7.702

(46)

36

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

C. MANFAAT DATA PBDT 2015

Salah satu tantangan utama dalam program-program

penanggulangan kemiskinan adalah mengidentifikasi secara tepat kelompok sasaran yang akan menerima manfaat program berdasarkan kriteria keikut sertaan dan tujuan program. Pada dasarnya ini berarti ketepatan memilah kelompok masyarakat yang berhak atau yang tidak berhak menjadi peserta program.

Pemerintah Kabupaten Bantul dapat melakukan intervensi program berbasis PBDT 2015 antara lain :

1. Program bantuan Rumah Tidak Layak Huni 2. Program Bantuan listrik

3. Program Pelatihan

4. Program berbasis komunitas/kawasan

5. Program pemberdayaan perempuan dan yatim piatu 6. Dan sebagainya.

D. PENUTUP

Profil PBDT Kabupaten Bantul Tahun 2015 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai kondisi data RTS maupun Individu yang masuk dalam acuan data perlindungan sosial. Data ini dapat digunakan sebagai indikator capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan pemerintahan yang di lingkungan SKPD Kabupaten Bantul sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan dan ketugasan.

Data-data yang ada bersumber pelaksanaan Pendataan Basis Data Terpadu 2015 (PBDT 2015) dari (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) TNP2K. Data-data ini diharapkan bermanfaat untuk perencanaan program dan kegiatan serta menjadi bahan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan.

Disamping itu, ketersediaan data dan informasi juga bermanfaat bagi pihak eksternal untuk memenuhi kebutuhannya dan penyusunan data ini sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing.

(47)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 37

Kami menyadari bahwa Profil Kemiskinan (PBDT 2015) Kabupaten Bantul Tahun 2015 masih jauh dari sempurna. Masukan dan saran dari Bapak/ Ibu/ Saudara/i sangat kami harapkan demi kesempurnaan buku Profil Kemiskinan (PBDT 2015) Kabupaten Bantul ini. Terimakasih.

(48)

38

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

(49)

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

| 39

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

(50)

40

|

P r o f i l K e m i s k i n a n

P B D T 2 0 1 5

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

(51)

(52)

Gambar

Tabel  dibawah  ini  menunjukkan  Jumlah    Kepala  Rumah Tangga Perempuan sebanyak  20.258 KK
Tabel  dibawah  ini  menunjukan  dari  jumlah  penduduk   sebanyak  313.719  jiwa,  19%  diantaranya  atau  sebanyak  60.967  jiwa  berusia  diatas  60  tahun,  sedangkan    38%
Tabel  dibawah  ini  menunjukan  jumlah  anak  tidak  bersekolah  sebanyak  6.546  orang  dengan  jumlah  tertinggi  di  Kecamatan  Dlingo  sejumlah  652  anak  dan  terendah  di  Kecamatan  Kretek  sejumlah  138  anak
Tabel  dibawah  menunjukan  jumlah  siswa  seluruh  jenjang  pendidikan  sebanyak  53.627  anak
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis pendidikan yang satu ini dilakukan atas kesadaran serta rasa tanggung jawab dari siswa itu sendiri. Jalur pendidikan yang satu ini dilakukan secara mandiri. Hal

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Mahasiswa mampu menjelaskan penyakit jaringan keras gigi (karies) dan kelainan jaringan keras gigi serta perawatannya baik pada gigi sulung/desidui maupun gigi

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Untuk mencegah kerusakan pada sisten operasi jaringan linux yang telah terinstall, maka yang perlu diperhatikan adalah :.. Jangan login

Usaha-usaha dan penelitian untuk memperoleh varietas unggul dapat ditempuh dengan beberapa cara yaitu (a) introduksi atau mendatangkan varietas/bahan seleksi dari luar negeri,

L A K I P B i r o K e p e g a w a i a n T a h u n 2 0 1 3 31 menindaklanjuti dengan menyusun data dukung sesuai permintaan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian