• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI DAKWAH ISLAM MELALUI SENI HADRAH DI DESA HARGOMULYO KECAMATAN SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Oleh Asysyifa Ul Hikmah NPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI DAKWAH ISLAM MELALUI SENI HADRAH DI DESA HARGOMULYO KECAMATAN SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Oleh Asysyifa Ul Hikmah NPM"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

Asysyifa Ul Hikmah NPM 13106086

Jurusan: Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas: Ushuluddin, Adab, dan Dakwah

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1440 H/2018 M

(2)

ii

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

ASYSYIFA UL HIKMAH NPM 13106086

Pembimbing I : Hemlan Elhany, M.Ag Pembimbing II : Ika Selviana, MA.Hum

Jurusan: Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas: Ushuluddin, Adab, dan Dakwah

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1440 H/2018 M

(3)
(4)
(5)
(6)

vi Oleh

Asysyifa Ul Hikmah NPM 13106086

Menyampaikan dakwah bukanlah hal yang mudah, diperlukan cara ataupun media yang tepat agar apa yang da’i sampaikan dapat diterima oleh mad’u. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana dakwah Islam melalui seni hadrah di Desa Hargomulyo kecamatan Sekampung kabupaten Lampung Timur.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi kemudian data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan metode berpikir induktif.

Hasil dari penelitian ini adalah 1) Syair;syair lagu yang sering dinyanyikan yaitu Padang Bulan, Turi putih, Ya asiqol mustofa, Dean Assalam, Assalamu’alaik ya Rosulullah, khobiri, khoirul Bariyah, ya Imama Rusli, dan syair lagu yang paling menjadi favorit adalah lagu Turi Putih. 2) Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Syair lagu seni Hadrah Di Desa Hargomulyo berbeda-beda, contoh lagu sholawat Deen Assalam, syair lagu sholawat ini memiliki makna dan pesan dakwah tentang perdamaian dalam beragama, lagu sholawat Turi Putih, syair lagu sholawat ini mengandung pesan dakwah tentang mengingat mati, berjudul Khoirul Bariyyah memiliki pesan dakwah tentang memberitahukan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah sebaik-baiknya mahluk, yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt. 3) Manfaat Seni Hadrah dalam Masyarakat diantaranya: Bersholawat atau membaca sholawat merupakan bentuk realisasi ketaatan kepada perintah Allah Swt, bersholawat akan memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad Saw, dengan bersholawat akan di angkat derajatnya. 4) Dakwah melalui seni Hadroh pada prilaku masyarakat desa Hargomulyo diantaranya: Tidak lagi nongkrong-nongkrong hingga larut malam, Tali silaturahmi lebih erat, Semakin cinta Rosul dengan banyak bersholawat, lebih menyukai lagu-lagu yang bernafas islami dari pada lagu-lagu yang memiliki makna kurang baik. 5) Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah Islam Melalui Seni Hadrah di Desa Hargomulyo, diantaranya: a. Faktor Pendukung, adanya tanggung jawab dan loyalitas para anggota grup seni hadrah Azzahra dalam kegiatan latihan maupun pementasan, dukungan atau respon baik dari masyarakat sekitar. b. Faktor penghambat, cuaca yang kurang mendukung dan peralatan yang rusak.

(7)
(8)

viii





Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman ,bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah

salam penghormatan kepadanya. (QS. Al- Ahzab: 56)

ىحِ مَا مَ حِ نْا ىمَ نْ مَ ى حِ مَ مَ مَ ىيُ نْ مَ مَ نْ مَ ى رً نْ مَ ى حِ نْ يُ ىمَي حِ مَ ى رً نْ مَ ىيُ حِ نْ يُ ىمَي حِ ىلَّ مَ مَ ى لَّ مَ ى نْيمَا

Barangsiapa yang bersholawat kepadaku di pagi hari 10 kali dan di sore hari 10 kali, maka dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (HR. ath-Thabrani dan dinyatakan Basan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Shahihul

Jami’)*

1

QS. Al-Ahzab 56

(9)

ix

1. Orang tua tercinta yaitu Bapak Adib Sumardi dan Ibu Masrohyah terimakasih banyak atas segala doa, dukungan dan kasih sayang yang selama ini diberikan untuk kesuksesanku.

2. Suamiku dan anakku tercinta terimakasih banyak atas segala doa, dukungan, motivasi dan kasih sayang kalian yang selama ini diberikan untuk kesuksesanku.

3. Sahabatku Dewi Yulianti, Nurul Fadhilah, Runtut Kurnia Rizky, Nuraini, dan teman-teman tercinta, terima kasih banyak atas dukungan, doa dan selalu memberikan semangat untuk kesuksesanku

4. Kakak-kakak dan adik-adikku yang tercinta yang selalu memberikanku doa dan semangat.

5. Hemlan Elhany, M.Ag Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga dalam mengarahkan dan memberikan motivasi.

6. Ika Selviana, MA. Hum Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga dalam mengarahkan dan memberikan motivasi.

7. Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah. 8. Almamater IAIN METRO.

(10)

x

Penulisan skripsi adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuludin, Adab, dan Dakwah IAIN Metro guna memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos).

Peneliti telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, peneliti mengucapkan terimakasih kepada Dekan FUAD IAIN Metro, Dr. Mat Jalil, M.Hum, pembimbing I, Hemlan Elhany, M.Ag dan pembimbing II, Ika Selviana, MA.Hum, yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga dalam mengarahkan dan memberikan motivasi.

Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu Dosen IAIN Metro yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan sarana prasarana selama penulis menempuh pendidikan. Ucapan terimakasih juga peneliti ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini.

Kritik dan saran demi perbaikan skripsi sangat diharapkan dan akan diterima dengan lapang dada. Pada akhirnya semoga skripsi yang akan dilakukan kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan agama Islam di bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Metro, 05 Oktober 2018 Peneliti,

Asysyifa Ul Hikmah 13106086

(11)

xi

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

NOTA DINAS ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

HALAMAN ORISINILITAS PENELITIAN ... vii

HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

HALAMAN KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Pertanyaan Penelitian ... 3

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Penelitian Relevan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Pengertian Dakwah ... 7

B. Dasar Hukum Dakwah ... 8

C. Metode Dakwah ... 11

1. Pengertian Metode Dakwah ... 11

2. Macam- Macam Metode Dakwah ... 12

D. Media Dakwah ... 16

1. Pengertian Media Dakwah ... 16

2. Macam-macam Media Dakwah ... 17

E. Seni Sebagai Media Dakwah ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Jenis Dan Sifat Penelitian ... 24

(12)

xii

A. Gambaran Umum Desa Hargomulyo Lampung Timur ... 30

1. Sejarah Berdirinya Desa Hargomulyo ... 30

2. Keadaan Geografis ... 33

3. Batas Wilayah ... 33

4. Kondisi Sosial Keagungan Masyarakat ... 33

5. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat ... 33

6. Struktur Organisasi Desa Hargomulyo Dan Kependudukan ... 37

7. Kondisi Sarana Dan Prasarana Masyarakat ... 38

B. Deskripsi Seni Hadrah Di Desa Hargomulyo ... 39

1. Syair- Syair Lagu Senian Hadrah Di Desa Hargomulyo . 44 2. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Syair Seni Hadrah Di Desa Hargomulyo ... 48

C. Analisis Dakwah Islam Melalui Seni Hadrah ... 50

1. Manfaat Seni Hadrah dalam Masyarakat ... 51

2. Dakwah Melalui seni Hadrah Pada Perilaku Masyarakat Desa Hargomulyo ... 52

3. Faktor pendukung dan Penghambat Dakwah melalui Seni Hadrah di Desa Hargomulyo ... 55

Bab V PENUTUP ... 57 A. Simpulan ... 57 B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

(13)

xiii

2. Table 2. jenis usaha ... 34

3. Tabel 3. Keadaan sosial penduduk ... 36

4. Table 4. lembaga pendidikan ... 38

(14)

xiv 3. Surat Izin Research

4. Surat Keterangan Persetujuan Research 5. Surat Keterangan Bebas Pustaka 6. Kartu Bimbingan Konsultasi Skripsi 7. Outline

8. Alat Pengumpul Data (APD)

9. Jadwal Waktu Pelaksanaan Penelitian 10. Transkip Hasil Wawancara

11. Struktur Organisai grup seni hadrah Azzahrah desa Hargomulyo 12. Daftar Narasumber

(15)

1 A. Latar Belakang

Islam adalah Agama yang mengajak dan menyeru kepada umatnya untuk selalu menyebarkan dan menyiarkan agama Islam kepada seluruh umat manusia. Adanya teknologi yang canggih misalnya komputer, televisi, radio dan internet dapat berperan penting terhadap kesuksesan dakwah, akan tetapi dapat menjadi hambatan dalam berdakwah. Untuk itu dalam berdakwah kita perlu adanya siasat cermat dan jitu supaya kebudayaan luar yang masuk melalui alat teknologi tidak terancam.2

Konsep dakwah yang strategis dan lumintu, dengan pengelolaan secara profesional yang mampu mengakomodasi segala permasalahan sosial. Di sini, seni dan budaya dapat menjadi metode atau media dakwah, namun juga menjadi sasaran bagi dakwah islamiyah itu sendiri. Sebagai media atau metode, seni budaya mempunyai proyeksi yang mengarah pada pencapaian kesadaran kualitas keberagamaan Islam yang pada gilirannya mampu membentuk sikap dan perilaku islami yang tidak menimbulkan gejolak sosial, tetapi justru makin memantapkan perkembangan sosial.

Dakwah Islam sudah ada sejak zaman Nabi, akan tetapi dalam penyampaiannya berbeda dengan dakwah pada zaman sekarang, yaitu

2 Aldi Haryo Sidik, “Wayang kulit sebagai media Dakwah”,( Jakarta : CV. Mulia Sari

(16)

disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat sebagai objek dakwah. Seorang da’i dapat menyampaikan pesan dakwah dengan berbagai metode, dengan demikian dalam menyampaikan pesan dakwah harus memilih media yang sesuai dengan keadaan objek dakwahnya, supaya pesan dakwah dapat diterima dan dipahami oleh objek dakwah atau mad’u.

Berdasarkan hasil Pra Survei kepada warga Desa Hargomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur, yang mempunyai satu kesenian bernafaskan Islam yang menurut peneliti dapat digunakan sebagai media dakwah, yaitu kesenian Hadroh. Informasi yang diperoleh bahwa kesenian hadroh di Desa Hargomulyo lebih diminati masyarakat dibandingkan kajian-kajian keislaman. Masyarakat Hargomulyo lebih senang mengahadiri acara dakwah yang disampaikan melalui hadrah dibandingkan dengan acara islami yang disampaikan melalui ceramah.3

Kesenian ini merupakan kesenian warisan atau peninggalan kebudayaan yang sudah ada sejak zaman dahulu, dalam perkembangannya tidak mengalami banyak perubahan, hanya ada sedikit perubahan pada kostum dan penambahan alat musiknya, di kalangan masyarakat Desa Hargomulyo dan sekitarnya kesenian hadroh tergolong kesenian lama, akan tetapi kesenian ini tetap mampu berbuat banyak dalam usahanya untuk ikut menyebarkan agama atau berdakwah, khususnya bagi anggotanya dan umumnya bagi masyarakat Desa Hargomulyo.

Kesenian hadroh ini memang memiliki keunikan-keunikan tertentu, seperti atraksi, syair lagunya yang bernafaskan islami, kostum, dan musiknya yang dipandang lain dari pada kesenian lain. Hal itulah yang mampu menyerap penonton untuk menyaksikan setiap kali ada pentas

3 Hasil Wawancara pra survey dengan M. Arijalul Aziz, pada tanggal 20 November 2017,

(17)

kesenian tersebut. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti pengaruh pesan dakwah yang terkandung di dalam syair-syair lagu yang disampaikan melalui alat musik seni hadrah. ى

Berdasarkan hasil Pra survei yang penulis lakukan, penulis melihat bahwasannya dengan adanya seni hadrah tersebut, masyarakat lebih antusias mengikuti pengajian yang rutin diadakan setiap seminggu sekali yaitu pada malam minggu.

Sedangkan, berdasarkan penjelasan dari Ustadz Ramadhan Rizqy, mengatakan, dengan adanya hadrah tersebut yang awalnya masyarakat tidak rutin datang kepengajian jadi rutin dan ramai yang datang, karena mereka senang dengan syair-syair islami dan menurut mereka pesan dakwahnya lebih mudah dipahami.4

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai judul : DAKWAH ISLAM MELALUI SENI HADRAH DI DESA HARGOMULYO KECAMATAN SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang dapat diangkat adalah:

1. Bagaimanakah Dakwah islam melalui seni hadrah yang disampaikan terhadap masyarakat Desa Hargomulyo?

2. Pesan Dakwah apa sajakah yang terkandung dalam syair kesenian Hadroh di Desa Hargomulyo?

4 Hasil Wawancara dengan Ustadz Ramadhan Rizqy, pada tanggal 27 November 2017,

(18)

3. Apa saja syair-syair yang dilagukan pada kesenian hadroh di Desa Hargomulyo?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berkenaan dengan masalah tersebut, adapun tujuan penulis dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui Dakwah islam melalui seni hadrah yang disampaikan terhadap masyarakat Desa Hargomulyo.

b. Untuk mengetahui pesan dakwah yang terkandung di dalam syair yang disampaikan.

c. Untuk mengetahui syair-syair yang dilagukan pada kesenian hadroh di Desa Hargomulyo.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan, sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis

1) Sebagai bahan acuan untuk mengkaji dan menganalisis Dakwah melalui Seni Hadroh.

2) Untuk menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan pentingnya strategi dalam berdakwah.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi peneliti dapat memperluas pengetahuan tentang Dakwah melalui Seni Hadroh.

(19)

2) Sebagai masukkan bagi pemuda supaya tidak ada alasan untuk tidak berdakwah, karena Dakwah bisa melalui Kesenian dan Kreatifitas para pemuda.

D. Penelitian Relavan

Dalam tinjauan pustaka ini penulis akan memaparkan beberapa judul skripsi yang relevan terhadap judul yang penulis bahas.

Pertama, penelitian yang dilakukan Putri Ayu Wulandari (2018), Mahasiswi S1 Komunikasi Islam, IAIN Metro Lampung, dengan judul: “Peran Remaja Masjid dalam menjalin ukhuwah Islamiyah melalui seni Rebana di Masjid Al Muttaqin Kedaton induk Lampung Timur”. Hasil penelitian ini adalah terdapat banyak kegiatan seni rebana yang diadakan remaja masjid Al Muttaqin dalam menjalin ukhuwah Islamiyah dengan remaja masjid lainnya dan juga dengan Masyarakat. Persamaan dengan penelitian yang akan penulis teliti adalah sama-sama meneliti tentang dakwah melalui seni, sedang perbedaannya terletak pada subjek dan objek dakwahnya. Perbedaannya adalah penelitian ini akan fokus pada pesan dakwah pada syair yang disampaikan grup hadroh kepada masyarakat Hargomulyo, sedangkan penelitian tersebut terfokus pada kegiatannya.

Kedua, penelitian yang dilakukan Andra Zudantoro (2010), Mahasiswa S1 Pengembangan Masyarakat Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dengan judul: “Dakwah Islam melalui seni Hadroh (Studi Kasus Desa Plosokuning IV minomartani, Ngaglik, Sleman, Yoyakarta). Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwasanya melalui seni hadroh dapat

(20)

memberikan kebebasan masyarakat plosokuning untuk berkreativitas, dan dapat mengurangi tingkah laku masyarakat yang kurang baik yang melenceng dari Agama Islam. Persamaan dengan penelitian yang akan penulis teliti adalah sama-sama meneliti tentang Dakwah melalui seni hadroh, sedang perbedaannya terletak pada objek dan tujuan dakwahnya. Perbedaannya adalah penelitian ini akan fokus pada seluruh masyarakat Desa Hargomulyo sedangkan penelitian tersebut terfokus pada masyarakat yang bertingkah laku kurang baik dan masyarakat yang melenceng dari Agama Islam.

Berdasarkan judul penelitian yang penulis uraikan di atas, maka dapat dilihat perbedaan penelitian dengan penelitian yang penulis ajukan. Perbedaan ini terlihat jelas pada daerah dan pemfokusan obyek penelitiannya. Berdasarkan perbedaan itu, akan berbeda pula karakteristik masyarakatnya. Baik dalam bidang kebudayaan, pendidikan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat tersebut. Meskipun pembahasannya sama-sama terkait dengan dakwah melalui seni, namun penelitian ini jelas memiliki perbedaan yang spesifik baik dilihat dari lokasi maupun fokus objeknya. Berdasarkan perbedaan tersebut akan menghasilkan penelitian yang berbeda pula.

(21)

7 A. Pengertian Dakwah

Ditinjau dari etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da’a – yad’u – da’watan, artinya mengajak atau menyeru, memanggil. “Dakwah bermakna mengajak manusia dengan bijaksana ke jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat”.1

Secara terminologi atau istilah dakwah merupakan bagian yang sangat esensial dalam kehidupan seorang muslim, di mana esensinya berada pada akan motivasi, rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajaran agama Islam dengan penuh kesadaran demi keuntungan dirinya dan bukan untuk kepentingan pengajaknya.2

Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan, serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur pemaksaan.3

Dakwah adalah upaya untuk memotivasi orang agar berbuat baik dan mengikuti jalan yang benar, dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan bahagia dunia akhirat.4

1

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta, PT. Amzah, 2009, jilid I) , h. 1.

2 Ibid., h. 13.

3Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 6.

(22)

Ilmu dakwah adalah ilmu yang dipakai untuk mengetahui berbagai seni menyampaikan isi kandungan ajaran Islam, baik itu akidah, syariat, maupun akhlak.5

Dakwah adalah usaha aktifitas dengan lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia untuk beriman dan menaati Allah Swt, sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta akhlak islamiyah.6

Dakwah adalah mengajak dan menggerakan manusia agar menaati ajaran Allah Swt (Islam) termasuk amar ma’ruf nahi munkar untuk bisa memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.7

Adapun ayat tentang dakwah, terkandung dalam QS. Ali Imron ayat 104:  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى ى  ى  ى  ى  ىىى

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.

B. Dasar Hukum Dakwah

Keberadaan dakwah sangat penting dalam Islam. Antara dakwah dan Islam tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Usaha untuk mengajak dan mempengaruhi manusia agar pindah dari suatu situasi ke situasi yang lain,

5

Ibid, h. 20.

6 M. S. Nasrudin Latief, Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah, (Jakarta: PT Firman Dara, tt),

h.11.

(23)

yaitu dari situasi jauh dari ajaran Allah menuju situasi yang sesuai dengan petunjuk dan ajaran-Nya.

Terdapat banyak ayat yang secara jelas menunjukkan kewajiban melaksanakan dakwah di dalam Al-Qur’an. Baik Al-Qur’an maupun As-Sunnah di samping menjadi pedoman pokok setiap aktivitas orang Muslim, khusus dalam masalah aktivitas dakwah secara kongkrit telah dijelaskan pula, seperti contoh dalam Al-Qur’an surat An-Nahl 125 dan surat Al-Imran 104 8  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى ى  ى  ى  ى  ى ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ىى  ى  ى  ى  ىىىى

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui

orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl (16): 125) .9

Dalam melaksanakan pengabdian dalam bentuk dakwah kepada masyarakat, diperlukan kemampuan untuk berkomunikasi atau dalam arti lain diperlukannya metode tertentu yang tepat dalam berdakwah agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh masyarakat selaku sasaran dalam berdakwah.

Surah an-Nahl ayat 125 tersebut, selain merupakan bentuk perintah yang ditujukan kepada seluruh umat Islam untuk berdakwah, juga merupakan tuntunan cara dalam melaksanakan aktivitas dakwah

8 M.Toha Yahya Omar; Islam dan Dakwah, (Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2004), h.71.

(24)

yang dapat relevan dengan petunjuk yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Surat Al-Imran 104 :































Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-Imran : 104).

Hadist mengenai dasar hukum dakwah, Rasulullah saw sendiripun sebagai pembawa risalah dan hamba Allah yang ditunjukkan sebagai utusan Allah telah bersabda kepada umatnya untuk berusaha dalam bidang dakwah, Sabda Beliau yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: 10

ىمِ نْ مَ مِ مَ ىنْ مِ مَ نْ مَ ىنْمَ ىنْ مِ مَ ىمِ مِا مَ مِ مِ مَ ىنْ مِ مَ نْ مَ ىنْمَ ىنْ مِ مَ ىمِ مِ مَ مِ ىكُ نْ مِ مَ كُفَ نْ مَفَ ى رً مَ نْ كُ ىنْ كُ نْ مِ ى مَ مَ ىنْ مَ

ىمِه

ىمِ مَ مِنْا ىكُ مَ نْ مَ ىمَ مِ مَ مَ

ى.

)

ىح حصى

(

Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman”.

Jadi, dari keterangan ayat Al-Quran dan Hadist Nabi tersebut telah nampak jelas bahwa kewajiban berdakwah merupakan tanggung jawab

10

Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah (Pedoman untuk Mujtahid Dakwah),(Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), h.132-133.

(25)

dan tugas setiap muslim dan muslimat di manapun dan kapanpun ia berada.

C. Metode Dakwah

1. Pengertian Metode Dakwah

Pengertian metode menurut bahasa metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang merupakan kombinasi kata meta (melalui) dan hodos (jalan), dalam bahasa Inggris metode berarti method yang berarti cara. Metode dalam bahasa Jerman methodicay artinya jalan, sedangkan dalam bahasa Arab metode disebut thariq. Dalam kamus ilmiah popular metode juga dapat diartikan sebagai cara yang sistematis dan tertatur untuk melaksanakan sesuatu atau cara kerja.11

Sedangkan pengertian metode dakwah secara terminologi atau istilah ialah Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i (komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.

Metode dakwah ialah jalan atau cara yang digunakan juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah.”12

Ada beberapa pendapat tentang definisi metode dakwah, antara lain:

a. Al-Bayayuni definisi metode dakwah yakni cara-cara yang ditempuh oleh pendakwah dalam berdakwah atau cara yang menerapkan strategi dakwah.

b. Said bin Ali al-Qathani membuat definisi metode dakwah sebagai berikut. Uslub (metode) dakwah adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara berkomunikasi secara langsung dan mengatasi kendala-kendalanya.

11 Wahidin Saputra,Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Raja Gerafindo Persada, 2012),

h. 242.

(26)

c. ‘Abd al-Karim Zaidan metode dakwah adalah ilmu yang terkait dengan cara melangsungkan penyampaian pesan dakwah dan mengatasi kendala-kendalanya.13

2. Macam-Macam Metode Dakwah

Dakwah memiliki beragam metode atau jalan agar dapat dengan mudah diterima oleh mad’unya. Namun, secara umum metode ini telah Allah Subhanahu Wa Ta’ala (Swt), paparkan dalam Surat an-Nahl ayat 125 yang sudah tersebutkan sebelumnya. Macam-macam metode dakwah ialah :

a. Metode Dakwah Bil Lisan

Dakwah bil lisan adalah dakwah yang menggunakan kata-kata ucapan untuk menyampaikan isi atau pesan dakwah. Sebagaimana lisan yang berarti bahasa, atau ucapan. Sehingga dakwah bil lisan dapat diartikan sebagai penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah atau komunikasi antara da’i dan mad’u yang di mana dalam dakwah bi lisan ini sering digunakan di masyarakat saat pengajian maupun saat peringatan hari-hari tertentu karena menganggap metode ini cukup efisien untuk dilakukan.

b. Metode Dakwah Bil Hikmah

Secara etomologi, Dakwah bil Hikmah bermakna adil, ilmu, sabar, pengetahuan atau makrifat, memperbaiki dan terhindar dari kerusakan, serta objek kebenaran yang didapat melalui

(27)

ilmu dan akal. Sedangkan secara terminologi, al-Hikmah memiliki beberapa makna antara lain: valid (tepat) dalam perkatan dan perbuatan, mengetahui yang benar dan mengamalkannya, wara’ dalam din (agama) Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT), Meletakkan sesuatu pada tempatnya, menjawab dengan tegas dan tepat.14

Hikmah berarti yang paling utama dari segala sesuatu, baik pengetahuan maupun perbuatan. Ia adalah pengetahuan atau tindakan yang bebas dari kesalahan atau kekeliruan. “Hikmah diartikan sebagai sesuatu yang digunakan atau diperhatikan akan mendatangkan kemaslahatan dan kemudahan yang besar serta menghalangi terjadinya mudarat atau kesulitan yang besar atau yang lebih besar.”15

Al-Hikmah dalam surat An-Nahl ayat 125 dapat diartikan dengan mengajak manusia ke jalan yang lurus, menggunakan perkataan yang benar dan pasti yaitu dalil yang menjelaskan kebenaran dan menghilangkan keraguan di hati objek dakwah yang mendatangkan kemaslahatan dan kemudahan serta mencegah datangnya kemudharatan yang besar.

14 Mohammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004) , Edisi Pertama, h. 126.

15 Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran, (Jakarta:

(28)

c. Metode Dakwah Bil mau’idzah hasanah

Secara bahasa mau’idzah hasanah terdiri dari dua kata, yaitu mau’idzah dan hasanah. Kata mau’idzah berasal dari kata wa’adza–ya ‘idzu–wa’dzan–‘idzatan yang berarti; nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan, sementara hasanah merupakan kebalikan dari sayyi’ah yang artinya kebaikan. Metode al-mau’idzah al-hasanah yakni memberikan nasehat dengan cara yang baik. “al-mau’iẓah al-hasanah, adalah nasihat atau pengajaran yang baik yang dapat diberikan pada masyarakat luas. “16 dakwah ini dapat dilaksanakan dalam lembaga-lembaga formal seperti lembaga pendidikan dan sebagainya dengan mengajarkan Al-Qur’an dalam arti yang luas. Berdasarkan pemaparan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa al-mau’iẓah al-hasanah atau nasehat yang baik, maksudnya adalah memberikan nasehat kepada orang lain dengan cara yang baik, yaitu petunjuk-petunjuk ke arah kebaikan dengan menggunakan bahasa yang baik, dapat diterima, berkenan di hati, menghindari sikap kasar sehingga pihak objek dakwah dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang disampaikan oleh da’i.

16 Ibid, h.137.

(29)

d. Metode al Mujadalah

Metode al-mujadalah yakni berdiskusi atau bertukar pendapat dengan cara yang baik pula. “Kata jidal bermakna diskusi atau bukti-bukti yang mematahkan alasan atau dalih mitra diskusi dan menjadikannya tidak dapat bertahan, baik yang dipaparkan itu diterima oleh semua orang maupun hanya bicara.”17. Berdasarkan pemaparan tersebut di atas didapatkan kesimpulan bahwa mujadalah merupakan metode dakwah melalui diskusi dengan cara yang baik dari cara-cara berdiskusi yang ada. Metode Al-Mujadalah merupakan cara terkahir yang digunakan untuk berdakwah dengan orang-orang yang memiliki daya intelektualitas dan cara berpikir yang maju. Seperti digunakan untuk berdakwah dengan ahli kitab. Oleh karena itu Al Quran juga memberi perhatian khusus tentang berdakwah dengan ahli kitab karena mereka memang telah dibekali pemahaman keagamaan dari utusan terdahulu. Al Quran juga melarang berdebat dengan mereka kecuali dengan jalan yang baik. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ankabut (29) : 46  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ىىى ى

(30)

Artinya : dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan Katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan Kami dan Tuhanmu adalah satu; dan Kami hanya kepada-Nya berserah diri".

Berbekal ayat tersebut, kaum muslim dilarang berdebat dengan ahli kitab kecuali dengan cara yang baik, sopan santun, lemah lembut dan menunjukkan ketinggian budi umat Islam kecuali jika mereka menampakkan keangkuhan dan kezhaliman.

D. Media Dakwah

1. Pengertian Media Dakwah

Media berasal dari bahasa latin, median yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara etimologi berarti alat perantara. Menurut Wilbur Schram mendefenisikan media sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran. Secara khusus yang dimaksud dengan media dakwah adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, seperti buku, film, video, kaset, seni budaya dan sebagainya. 18

Media dakwah adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah. Pada zaman sekarang ini, seperti televisi, vidio, kaset rekaman, majalah dan surat

18

(31)

kabar seni budaya dan lainnya. Seorang da’i sudah memiliki tujuan yang hendak dicapai, agar mencapai tujuan yang efektif dan efisien.19 2. Macam-macam Media Dakwah

Hamzah Ya’cub mengelompokkan media dakwah kepada lima macam yaitu sebagai berikut20:

a. Lisan

Media lisan adalah khutbah, nasehat, pidato, ceramah, kuliah, diskusi, seminar, musyawarah dan lain-lain. Dalam al-Qur’an ditemui isyarat tentang media lisan ini, antara lain Dalam Q.S. al-A’raf ayat 158:  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ىى  ى  ى  ى  ى  ى  ىى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ى  ىىى

Artinya : Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, Yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk".

19

Ibid.h. 114 20

Salmadanis, Filsafat Dakwah, (Jakarta: Surau, 2003, cet. Ke-2, Metode Dakwah

(32)

b. Tulisan

Dakwah dengan cara tulisan adalah dakwah yang dilakukan dengan perantara tulisan, seperti buku-buku, majalah, surat kabar, buletin, risalah, kuliah-kuliah tertulis, pamflet, pengumuman tertulis, spanduk dan lain-lain. Secara langsung memang tidak ditemui dalam Al Quran anjuran menggunakan media tulisan sebagai alat dakwah, tetapi secara tersirat dapat dipahami dari satu surat yang terdapat dalam al-Quran, yaitu surat Al Qalam ayat : 1

 ىى  ى  ى  ى  ىىى ى

Artinya : Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,

c. Lukisan

Metode seperti ini berupa gambar-gambar hasil seni lukis, foto, film, cerita dan sebagainya. Media ini memang banyak menarik perhatian orang dan banyak dipakai untuk menggambarkan suatu maksud ajaran yang ingin disampaikan kepada orang lain, namun sulit ditemukan isyaratnya dalam al quran.

d. Audio visual

Metode Audio Visual adalah suatu cara penyampaian yang sekaligus merangsang penglihatan dan pendengaran. Bentuk ini dilaksanakan dalam media televisi dan jenis media lainya. Menurut penulis, dakwah yang disampaikan melalui media televisi sangatlah efektif dan mudah untuk dipahami masyarakat. Penulis berpendapat bahwa dakwah yang disampaikan lewat televisi

(33)

jangkauannya sangat luas dan tidak terbatas, pada saat ini bisa dikatakan seluruh masyarakat memiliki media ini, jadi dengan mudah mereka bisa menyaksikan dakwah yang disampaikan seseorang da'i tanpa harus pergi ke tempat dimana da’i tersebut sedang berdakwah.

Media televisi sangat efektif sebagai media dakwah adalah karena praktis, semua orang bisa menikmatinya, lain halnya dengan media dakwah melalui media cetak yang dominan menikmatinya hanya golongan pelajar, orang-orang muda, bagi orang yang lanjut usia maka agak sulit untuk menikmatinya secara optimal, ditambah lagi semangat membaca masyarakat sangat kurang.

e. Akhlak

Akhlak di sini ialah perilaku yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari dapat dijadikan media dakwah dan sebagai alat untuk mencegah orang dari berbuat kemungkaran, atau juga yang mendorong orang lain berbuat ma’ruf, seperti membangun masjid, sekolah atau suatu perbuatan yang menunjang terlaksananya syari’at Islam di tengah-tengah masyarakat. Dalam Al Quran masalah ini banyak disinggung antara lain dalam surat Al-A’raf ayat 199 yaitu sebagai berikut:

















(34)

Artinya : jadilah Engkau Pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

f. Seni Budaya

Seni budaya juga dapat dijadikan sebagai media dakwah yaitu kesenian hadrah. Hadroh menjadi media apresiasi seni bagi para santri untuk menyalurkan bakat seninya. Kemahiran para santri dalam bidang seni suara (qiraat) dan seni musik (hadrah) berpadu sehingga menerbitkan tiga grup yang cukup dikenal khalayak umum di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya yaitu grup Annabawiyyah, Arraudhah dan Al-Muqtasida. 21Kehadiran hadroh atau terbangan di nusantara tak lepas dari sejarah dakwah dan syiar Islam para Wali Songo, sebab keberadaan kesenian hadroh memiliki semangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya yakni dengan terus memuji Allah Swt dan tetap bersholawat kepada Baginda Rasulullah Saw.

Menurut keterangan ulama besar Palembang Al Habib Umar Bin Thoha Bin Shahab, adalah Al Imam Ahmad Al Muhajir (kakek dari Wali Songo kecuali Sunan Kalijaga), ketika hijrah ke Yaman ( Hadrolmaut ) bertemu dengan salah satu pengikut tariqah sufi (darwisy) yang sedang asyik memainkan

(35)

hadrah serta mengucapkan syair pujian kepada Allah dan Rasul-Nya. Dengan pertemuan itu mereka bersahabat.

Setiap Imam Muhajir mengadakan majelis maka disertakan darwisy tersebut hingga keturunan dari Imam Muhajir tetap menggunakan hadrah disaat mengadakan suatu majelis. Kemudian para Wali mengadopsi kesenian hadroh dari negeri Yaman (Hadromaut) untuk dipergunakan sebagai salah satu media yang dapat menunjang dalam berdakwah mensiarkan Islam di Pulau Jawa khususnya dan di seluruh Nusantara pada umumnya. Sejak jaman para wali hingga saat ini, setiap tahun selalu mengadakan perayaan Maulid Nabi (maulidurasul) yang diramaikan dengan kesenian hadroh di serambi Masjid Agung Demak, Jawa Tengah.

E. Seni Sebagai Media Dakwah

Seni sebagai media dakwah dilihat dari segi sosiologinya, Dakwah Islam pada dasarnya ada sejak zaman Nabi Muhammad saw, namun bentuk dan cara penyampaiannya berlainan, yakni disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat sekitar. Dakwah dapat dilaksanakan dengan berbagai metode, seperti: ceramah, diskusi, tanya jawab, keteladanan. Dengan demikian bagi juru dakwah untuk mempermudah menyampaikan dakwah dan juga agar mudah dipahami oleh sasaran dakwah, maka sebaiknya dakwah dilakukan dengan menggunakan media

(36)

yang sudah ada, hal ini untuk menyesuaikan keadaan masyarakat tidak sama satu sisi sudah maju dan di sisi lain masih ketinggalan.

Berdakwah menggunakan media modern sudah menghilangkan media tradisional yang masih dapat digunakan dengan baik, sehingga dalam berdakwah penggunaan media tersebut dapat disesuaikan dengan keadaan masyarakat setempat. Oleh karena keadaan lingkungan masing-masing masyarakat itu tidak selalu sama, maka materi harus bervariasi menyesuaikan keadaan dimana pelaku dakwah haruslah mencari masalah-masalah yang dihadapi, media dan sekaligus memikirkan pemecahannya yang nantinya menjadi bahan pembicaraan dalam berdakwah.

Materi dakwah adalah ajaran Islam, yang dikenal sebagai ajaran dakwah. Ajaran-ajaran Islam inilah yang wajib disampaikan kepada umat manusia dan mengajak mereka agar menerima dan mengikutinya. Diharapkan agar ajaran-ajaran Islam benar-benar diketahui, dipahami, dihayati, dan diamalkan, sehingga mereka hidup dan berada dalam kehidupan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan ajaran Islam. 22

Seni merupakan media yang mempunyai peran yang amat penting dalam pelaksanaan dakwah Islam, karena media tersebut memiliki daya tarik yang dapat mengesankan hati bagi pendengar maupun penontonnya. Terbukti, karena keindahan seni dalam bahasa Al-Qur’an yang terlantunkan oleh adiknya Umar bin Khatab bergetar hatinya untuk masuk Islam.

22 Dikutip dari Miftah. Seni Sebagai Media Dakwah.http://catatan-miftah.blogspot.com,

(37)

Melihat kenyataan yang sedemikian maka kesenian memiliki peranan yang tepat guna sehingga dapat mengajak kepada khalayak untuk menikmati dan menjalankan isi yang terkandung dalam syair yang disampaikan. Dalam konteks keilmuwan dakwah yang digunakan Islam dengan metode kesenian adalah salah satunya dengan menggunakan lagu-lagu shalawat hadrah, nasyid, pop, dangdut dan lain-lain. Mengapa dapat dikatakan sebagai media dakwah, karena syair yang terpancar atau digunakan bernilai dakwah, sehingga dapat dikatakan bahwa seni bisa sebagai ajang untuk berdakwah. Perlu diperhatikan, sebagai salah satu alternatif dalam penempatan seni sebagai media dakwah adalah, usaha menelusuri jati diri atau kreatifitas seni Islam, dengan memadukan rasa, cipta dan karsa sebagai aspek budaya dengan jiwa Islam.23

.

23 ibid.

(38)

24 A. Jenis dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini jenis penelitiannya yaitu penelitian lapangan yang bersifat kualitatif yaitu prosedur penelitian lapangan yang menghasilkan data deskriptif, yang berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan penelitian yang diamati.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian lapangan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.1

Penelitian lapangan adalah penelitian yang berusaha mencari suatu informasi langsung kepada pihak-pihak terkait secara terstruktur, bisa dengan cara snaw ball, yaitu mencari informasi dari satu pihak kepihak lain untuk memperkuat hasil dari penelitian yang dilakukan.

Penelitian lapangan ini mencari informasi langsung ke lokasi penelitian yang akan diteliti yaitu kepada para anggota hadroh dan masyarakat yang sering menghadiri acara hadroh tersebut.

1Cholid Narbuko, H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

(39)

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.2

B. Sumber Data

Data merupakan hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka. ‘Sumber data dlam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.3 Dilihat dari jenis dan sifatnya penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif maka untuk mendapatkan data tentang dakwah yang disampaikan melalui seni hadroh di Desa Hargomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur, penulis akan menggunakan sumber data untuk mendapatkan data yang diperlukan yaitu:

1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari Observasi, wawancara atau perilaku yang dilakukan oleh Subjek yang dapat dipercaya.

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis.4

2

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, jilid X, 2012), h. 157.

3 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, ( Bandung: CV Alfabeta), h. 68.

(40)

Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh dengan melakukan observasi dan melakukan wawancara kepada beberapa anggota hadroh,tokoh agama dan masyrakat Desa Hargomulyo juga beberapa masyarakat di Desa Hargomulyo, yang berkaitan dengan informasi yang diperlukan penelitian ini.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber-sumber dari bahan bacaan. Sumber sekunder terdiri dari berbagai macam, dari foto, video, rekaman, dari surat pribadi, kitab harian, notulen rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi.5

Berdasarkan pengertian di atas sumber data sekunder pada penelitian ini adalah sumber pendukung yang berupa tulisan dan penelitian yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini. Data Sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi yang ada di Kantor Desa Hargomulyo seperti jumlah penduduk, dan jumlah anggota seni hadroh. C. Teknik pengumpul data

Peneliti berharap mendapatkan data yang lengkap dan akurat, maka diperlukan bahan literatur dari buku-buku yang relevan dengan penelitian, terutama tentang masalah yang sedang dihadapi oleh penulis yaitu tentang masalah Dakwah Islam melalui Seni Hadroh di Desa Hargomulyo. Penulis akan mengumpulkan data dengan menggunakan tiga Teknik yaitu:

(41)

1. Wawancara

Wawancara adalah “sebagai suatu proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik”.6 Peneliti ingin memperoleh data tentang Dakwah Islam melalui Seni Hadroh. Berdasarkan keterangan di atas, Peneliti akan mewawancarai Anggota hadroh, tokoh agama, dan masyarakat yang ada di Desa Hargomulyo untuk mendapatkan data yang akurat. Diharapkan dengan ini, dapat memberikan gambaran tentang bagaimana Dakwah Islam dapat tersampaikan melalui seni hadroh.

2. Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan. Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki.7 Peneliti ingin memperoleh data dengan cara mengamati masyarakat yang nakal untuk diteliti, untuk dapat mengetahui Dampak dakwah yang tersampaikan melalui seni hadrah tersebut.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti asip-arsip desa hargomulyo, dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum-hukum, yang berhubungan dengan masalah penelitian, dan foto kegiatan hadrah. Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1998), h. 30. 7 Ibid, h.31,

(42)

mencatat dan lain sebagainya. Dimana penulis mencatat arsip arsip yang ada didesa hargomulyo, buku buku, dan dokumen foto kegiatan hadrah di desa Hargomulyo.

D. Teknik Penjamin Keabsahan Data

Teknik penjamin keabsahan data merupakan cara-cara yang dilakukan peneliti untuk mengukur derajat kepercayaan dalam proses pengumpulan data penelitian. Trianggulasi data adalah salah satu contoh pengukuran derajat kepercayaan yang bisa digunakan dalam proses pengumpulan data penelitian. Trianggulasi data memanfaatkan sesuatu yang ada diluar data sebagai pembanding seperti:

1. Membandingkan data dari metode yang sama dari sumber yang berbeda dengan memanfaatkan teori lain untuk memeriksa data dengan tujuan penjelasan banding.

2. Membandingkan sumber data yang sama dari observasi dengan data dari wawancara.

3. Membandingkan apa yang dilakukan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi dan memanfaatkan penelitian atau pengamat lain untuk meluruskan dalam pengumpulan data,8 Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa teknik penjamin keabsahan data merupakan cara peneliti untuk mengukur kepercayaan dalam proses pengumpulan data penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Analisis kualitatif dilakukan terhadap data baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif, Terhadap dua kualitatif dalam hal ini dilakukan terhadap data yang berupa informasi, uraian dalam bentuk

(43)

bahasa prosa kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehingga memperoleh gambaran baru ataupun menguatkan suatu gambaran yang sudah ada dan sebaliknya. Jadi bentuk analisis ini dilakukan merupakan penjelasan-penjelasan, bukan berupa angka-angka statistik atau bentuk angka lainnya.9

Peneliti menggunakan pendekatan berpikir induktif atau analisis sintetik yang bertitik tolak dari fakta yang bersifat khusus untuk ditarik kesimpulan yang bersifat umum, seperti yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi bahwa: "Berangkat dari fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkret, kemudian dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus konkret itu ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum”.

Berdasarkan judul yang peneliti angkat jelaslah bahwa peneliti menggunakan analisis induktif tersebut bertitik tolak dari hal-hal khusus kemudian ditarik kesimpulannya yang bersifat umum sehingga kesimpulan tersebut berlaku secara umum.

9 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek,( Jakarta: PT, Rineka 2006),

(44)

30

A. GAMBARAN UMUM DESA HARGOMULYO LAMPUNG TIMUR 1. Sejarah Berdirinya Desa Hargomulyo

Desa hargomulyo pada mulanya adalah hutan belantara yang masih terdapat binatang buas. Pada masa pemerintahan colonial belanda diadakan kolonisasi yaitu pemindahan penduduk dari pulau jawa ke pulau Sumatra untuk membuka hutan. Tepat pada hari jumat legi, bulan maulid tahun 1960 hijriah atau tanggal 4 Juli 1941 Masehi datanglah para transmigrasi sebanyak 500 KK di desa ini untuk membuka hutan.1

Setelah hutan dibuka berupa lahan didirikan bedeng-bedeng yaitu gubuk los panjang yaitu terbuat dari tiang kayu bulat dengan atap daun nipah dan dindingnya dari kulit kayu dengan jumlah 4 buah. Setiap KK diberi garapan 1 (satu) bahu peladangan dan seperempat bahu pekarangan. Tiap bedeng diketahui oleh seorang ketua bedeng yaitu:

1. Ketua bedeng 1 : bapak Jumadi Atmo (almarhum) 2. Ketua bedeng II : bapak Juadirejo (almarhum) 3. Ketua bedeng III : bapak Harjo Suyono (almarhum) 4. Ketua bedeng IV : bapak Sastrodiharjo (almarhum)

1

(45)

Kemudian oleh pemerintah belanda bedeng tersebut diberi urut nomor 66 (sampai sekarang menjadi bedeng 66), dan selanjutnya dari bedeng-bedeng tersebut diperintahkan untuk membentuk pemerintahan kampung.

Maka terpilihlah bapak Ngadi Wiranu sebagai kepala kampung dan bapak carik Sukarjo dengan membawa 4 ketua bedeng.Pada pemerintahan pak Ngadi Wiranu inilah nama desa hargomulyo diteapkan setelah diadakan musyawarah dengan perangkat desa yang lain. Nama hargomulyo berasal dari kata “hargo” artinya gunung dan “mulyo” artinya mulia. Jadi Hargomulyo mengandung arti “dari kehidupan gunung yang masih hutan penduduknya dapat hidup mulia”.Semua pemerintah Jepang penduduk di daerah ini banyak yang meninggal dunia akibat kerja paksa, semula orang di daerah ini yang semula berjumlah 500 KK menjadi 260 KK, yang terbagi tiap bedeng, yaitu bedeng 3 © kosong.Bertitik tolak dari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustusa 1945, maka pemerintahan desa semakin disempurnakan dan kehidupan masyarakat berangsur-angsur semakin baik.2

Sampai sekarang setelah bapak Ngadi Wiranu berakhir masa jabatannya pemerintahan desa telah mengalami beberapa kali pergantian kepala desa. Adapun kepala desa yang pernah menjadi di desa Hargomulyo dari tahun 1941 sampai sekarang adalah sebagai

(46)

berikut: Bapak Ngadi Winarnu menjabat selama 3 (tiga) tahun (1941-1944). Selanjutnya, Sugiman Ibnu Saputro menjabat selama 4 (empat) periode (1944-1965), Burhanudin menjabat sebagai PJS. Untuk tahun selanjutnya, Wiryo wiharjo menjabat selama 2 (dua) tahun yakni 1967-1969, sementara pada tahun 1969 Pujidiyono menjabat kurang dari 1 (satu) tahun. Pada masa jabatan Soewardjo, beliau menjabat kepala desa selama 22 (dua puluh dua) tahun 1969-1998). Juga pada masa jabatan Rakimin, yang menjabat selama 14 (empat belas) tahun (1999-2013). Dan untuk perode saat ini, Setyo Harsono, S.Pd menjabat mulai dari tahun 2014. Hingga sekarang dan atau sampai masa jabatannya habis pada tahun 2019.

Berdirinya seni hadrah dikarenakan ada salah satu masyarakat desa Hargomulyo yang berinisiatif untuk mendirikan seni yang bernuansa islami yaitu Kiyai Munirul Ikhwan. Sehingga pada tahun 1990’an bapak kiyai menunjuk bapak Edi Sujari sebagai ketua karang taruna untuk menggerakan seni hadrah di desa Hargomulyo Kecamatan Sekampung kabupaten Lampung Timur, untuk grup hadrah sendiri berdiri pada tahun 2001 dengan nama Azzahra yang diketuai oleh M Arijalul Aziz dengan wakil ketua Ramadhan Rizky sampai saat ini.

Group hadrah biasanya dimainkan oleh para laki-laki, untuk hadrah Azzahra yang ada di desa Hargomulyo para pemainya adalah laki-laki dan perempuan. Pada awal pembentukan para penabuh hadrah adalah remaja yang telah duduk di bangku SMA atau setingkatnya, akan tetapi sekarang ini telah mengalami perubahan, para anggota yang tergabung dalam grup hadrah Azzahra adalah remaja SMP dan juga SMA.Syair-syair yang dinyanyikan oleh grup Azzahra sebagian mengambil dari kitab Albarzanji dan sebagian yang lain mengadopsi dari lagu-lagu religi.3

3

Ahmad Faozi, Tokoh Agama di Desa Hargomulyo,Wawancara pada 5 Agustus 2018, pukul 08: 25 WIB.

(47)

2. Keadaan Geografis

Desa Hargomulyo terletak di daerah dataran tinggi dengan luas wilayah 675 hektar yang terdiri dari 7 dusun..4

3. Batas Wilayah

Seperti yang sudah tersebut diatas bahwa desa hargomulyo merupakan desa paling ujung timur Kecamatan Sekampung yang secara tidak langsung berbatasan dengan desa-desa lainnya.

a. Sebelah Utara : Desa Sumbersari 68 Sekampung

b. Sebelah Selatan : Desa Girikarto 67 Kecamatan Sekampung

c. Sebelah Timur : Desa Tanjung Harapan Kecamatan Marga Tiga

d. Sebelah Barat : Desa Wonokarto 61 Kecamatan Sekampung

4. Kondisi Sosial Keagungan Masyarakat

Penduduk desa Hargommulyo mayoritas beragama Islam dan yang lainya beragama Kristen Katolik dan Protestan. Dengan perincian sebagai berikut:

a. Pemeluk agama Islam sebanyask 6.484 orang.

b. Pemeluk agama Kristen protestan sebanyak 30 orang. c. Pemeluk agama Kristen Katolik sebanyak 360 orang. 5. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Karena desa Hargomulyo termasuk daerah agraris maka mata pencarian penduduknya sebagai besar adalah petani. Untuk

(48)

mengetahui lebih jelasnya mengenai presentase maka pencarian penduduk desa hargomulyo dalam bentuk tabel sebagai berikut:

a. Mata Pencarian

Tabel 1. Mata Pencarian

No Pekerjaan Jumlah 1 PNS/TNI/POLRI 86 2 PENS. PNS/TNI/POLRI 6 3 GURU 34 4 BIDAN/PERAWAT 10 5 KARYAWAN SWASTA 16 6 PEDAGANG 195 7 PETANI 647 8 TUKANG 66 9 SOPIR 94 10 BURUH PEKERJA 2.541 b. Jenis Usaha

Tabel 2. jenis usaha PERTANIA

N

PETERNAKAN PERKEBUNAN LAINNYA

Kacang panjang

Sapi Kelapa Konter hp

Padi Kambing Kelapa sawit Bengkel/tambal ban

Singkong Ayam kampung Cacao Steam motor/mobil Jagung Bebek/entok

(49)

gallon

Tomat Ayam petelor Lada Pembuat gula merah

Mentimun Pembuat batu

bata

Bayam Pengrajin batu

Kangkung Pengrajin

kayu/meuber

Genjer Tukang jamu

Terong Pengrajin

tahu/tempe

Jengkol Pengrajin

makanan ringan

Petai Warung makan

Kacang kedelai Supplier matrial bangunan Jeruk Semangka

(50)

c. Keadaan sosial penduduk

Jumlah penduduk Desa Hargomulyo adalah 6975 jiwa dari 2815 KK. Dengan tabel:

Tabel 3. Keadaan social penduduk

Jumlah penduduk 6.975 jiwa Jumlah laki-laki 3.530 jiwa Jumlah perempuan 3.438 jiwa

Jumlah KK 2.8215 KK

(51)

6. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa BPD WINARTO,S..Ko m KEPALA DESA SETYO HARSONO,S.Pd SEKRETARIS DESA VEBRI SEPTIAWAN, S.Pd KAUR KEUANGAN TRIYONO KASI PEMERINTA HAN GATOT PRAYITNO KASI PEMBANGUN AN MUGIARTO KAUR ADMINISTRASI KARDIONO KAUR UMUM IMAM ROMDONI KASI KESRA IMAM GHOZALI KADUS I KAMIDI KADUS II SUBARDI KADUS III SUPARMIN KADUS IV UNTORO PRAYOG O KADUS V PONIMAN KADUS VI WAWAN KURNIAWAN KADUS VII EDI SASMITO RT I, II, III RT IV,V,VI,V II,VIII, IX RT X,XI,XII A, XII B, XI C, XIII, XIV RT XXIV, XXV,XXVI RT XV, XVI, XVII, XVIII RT XIX, XX, XXI,XXII,X XIII RT XXVII,XXVI II,XXIX, XXX

(52)

7. Kondisi Sarana dan Prasarana Masyarakat

Sebagian besar penduduk desa Hargomulyo telah menyelesaikan pendidikan SD, SLTP, SLTA dan perguruan tinggi. Tabel pendidikannya seberapa banyak. Dalam membicarakan pelaksanaan pendidikan Islam di dalam keluarga di desa Hargomulyo tidak dapat dilepaskan dari kebiasaan orang tua melakukan rutinitas ibadah, baik habulmi berhubungan langsung dengan sang penciptanya (hahlimminallah) ataupun dengan sesame manusia (hablumminanas) di dalam keluarganya. Para orang tua selalu memberikan tauladan yang baik kepada anaknya dari hal yang dianggap sepele seperti memberi contoh mengucapakan salam ketika masuk rumah sampai hal yang sangat penting seperti melaksanakan shalat lima waktu, puasa, dan sebagainya.

Adapun jumlah sarana pendidikan formal yang terdapat di desa hargomulyo adalah sebagai berikut:5

Tabel 4. lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan Jumlah

TK/PAUD 6 unit SD/MI 4 unit SLTP/MTs 2 unit SLTA/MA 1 unit 5

(53)

Adapun jumlah tempat ibadah yang terdapat di desa Hargomulyo adalah sebagai berikut:

Tabel 5. tempat ibadah

Tempat ibadah Jumlah

Masjid 6 unit

Mushola 20 unit

Gereja -*

*) meski terdapat pemeluk agama Kristen katolik dan protestan desa hargomulyo tidak memiliki gereja. Untuk melaksanakan peribadatan, pemeluk agama tersebut masih mengunjungi gereja yang terdapat di desa Sambikarto atau di desa tanjung harapan

B. Deskripsi Seni Hadrah di Desa Hargomulyo

Wawancara dan Observasi dilakukan di desa Hargomulyo, Kecamatan. Sekampung kabupaten Lampung Timur mengenai pengaruh dakwah Islam melalui seni hadrah di desa Hargomulyo. Peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan hadrah yang diikuti oleh masyarakat di desa tersebut selain mengikuti kegiatan untuk mendapat data yang lebih akurat peneliti mewawancarai 10 reponden 8 laki laki dan 2 wanita, meliputi tokoh agama,anggota hadrah, dan masyarakat.

Untuk observasi peneliti mengobservasi kegiatan dakwah seni hadrah di desa tersebut dan mencatat arsip-arsip dan dokumen di desa Hargomulyo, sedangkan untuk wawancara peneliti mengajukan 27

(54)

pertanyaan terhadap tokoh agama dan anggota hadrah dan 10 pertanyaan untuk masyarakat mengenai dampak dakwah melalui seni hadrah sebanyak tiga kali wawancara dengan mengajukan pertanyaan yang sama. Adapun hasilnya seni hadrah di desa Hargomulyo merupakan cara penyampaian dakwah yang dilakukan oleh sebagian tokoh agama di desa Hargomulyo. Seni hadrah ini dinilai sebagai media dan cara dakwah yang dapat di terima oleh masyarakat di desa Hargomulyo.

Hadrah adalah sebuah musik yang bernafaskan islami yaitu dengan melantukan Sholawat Nabi diiringi dengan alat tabuhan dengan alat tertentu, mungkin ketika kita telusuri hadrah itu berasal dari Kebudayaan Timur Tengah. Hadrah masuk ke Indonesia diperkirakan sudah agak lama dan dibawa oleh pedagang-pedagang Arab ke tanah Melayu setelah agak lama di Melayu kemudian tersebarlah ke penjuru Nusantara.6

Kesenian hadrah mengalami perkembangan seiring dengan tradisi memperingati Maulid Nabi di kalangan umat Islam. Kesenian ini menggunakan syair berbahasa Arab yang bersumber dari kitab Al-barzanji, yakni sebuah kitab sastra yang terkenal di kalangan umat Islam yang menceritakan sifat-sifat Nabi dan keteladanan akhlaknya. Di desa Hargomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur seni hadrah masih ada sampai sekarang. Para remaja yang ada di desa Hargomulyo adalah yang masih terus menjalankan kesenian hadrah tersebut. Penggerak dari kesenian hadrah yang ada di Desa Hargomulyo

6 Helene Bouvier, seni musik dan pertunjukan dalam masyarakat modern, (bogor, Grafika

(55)

adalah Edi Sujari, Nama group hadrah ini adalah Azzahra yang kini kesenian hadrah di Desa Hargomulyo diketuai oleh M Arijalul Aziz.

Terkadang group hadrah dimainkan oleh para laki-laki, tetapi hadrah Azzahra yang ada di desa Hargomulyo para pemainya adalah laki-laki dan perempuan. Pada awal terbentuknya para penabuh hadrah adalah remaja yang telah duduk di bangku SMA atau setingkatnya, akan tetapi sekarang ini telah mengalami perubahan, para anggota yang tergabung dalam grup hadrah Azzahra dari remaja SMP dan juga SMA.

Syair-syair yang dinyanyikan oleh grup Azzahra adalah sebagian mengambil dari kitab Al-barzanji dan sebagian yang lain mengadopsi dari lagu-lagu dari musik religi.7 Cara dakwah dengan hadrah inilah yang digunakan oleh grup hadroh Azzahra, karena dengan menggunakan syair berbahasa arab yang bernuansa islami diharapkan orang yang mendengarnya dapat selalu ingat dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Nama-nama alat yang digunakan dalam hadroh Azzahra adalah bas, kencer, terbang, gendang, tamborin, tumbuk/darbuka, kempyak Al-banjari. Memang kalau penulis melihat para remaja yang memainkan alat hadrah ini sepertinya mudah akan tetapi ketika penulis mencoba ternyata sangat sulit sekali. Kebanyakan yang bergabung dalam grup hadrah

7 Hasil wawancara Pra Survey dengan M. Arijalul Aziz, pada tanggal 20 november 2017

(56)

Azzahra memanglah para remaja Desa Hargomulyo, tapi bagi mereka yang berminat siapapun dapat hadir untuk ikut bergabung.8

Grup hadrah Azzahra biasanya ditampilkan ketika ada acara peringatan hari besar Islam, perpisahan sekolah, dan juga acara pernikahan. Sebelum tampil dalam acara-acara tersebut para anggota yang tergabung didampingi oleh pembina, dengan jumlah anggota 17 orang yang terdiri dari 9 laki-laki penabuh alat hadrah, 6 wanita vokalis hadrah dan 2 pembina hadrah yang akan melakukan latihan setiap harinya, latihan ini diperlukan agar antara syair yang dinyanyikan dan tabuhan musiknya bisa sesuai. Dalam latihan itu mereka bisa menghabiskan waktu sekitar 4 jam, dimulai setelah isya’ sekitar jam 7 hingga jam 11 malam. Dalam latihan tersebut bisa satu lagu diulangi beberapa kali, hal ini untuk memaksimalkan persiapan tampil di depan banyak orang, dan juga agar ketika tampil mereka bisa menampilkan yang terbaik karena tujuan dari dakwah tadi.9

Perlu diketahui bahwa di Desa Hargomulyo para masyarakatnya sangat fanatik sekali dengan Muhamadiyah dan Nahdlatul Ulama’, mereka para masyarakat Muhamadiyah tidak sebegitu antusias dengan hadrah dan semacamnya sehingga para anggota yang tergabung dalam grup hadrah Azzahra adalah dari Nahdlatul ulama’. Jadi bisa dipastikan ketika para warga dari Muhamadiyah mengadakan peringatan hari besar islam atau apapun tidak ada penampilan grup hadrah, berbeda dengan warga nahdlatul Ulama’ yang akan selalu menampilkan grup hadrah. Akan tetapi anggota yang tergabung dalam hadrah Azzahra saat ini ada yang berasal dari keluarga Muhamadiyah, jadi antara dahulu dan sekarang telah mengalami perubahan.10

Tujuan awal membentuk grup hadrah Azzahra adalah agar para remaja Desa Hargomulyo mempunyai kegiatan yang bermanfaat, dari pada bermain kesana-kemari, nongkrong di warung kopi sampai tengah malam lebih baik di isi dengan hadrahan melantunkan syair-syair kepada Nabi Muhammad Saw dan juga orang yang mendengarkan bisa selalu ingat

8 Hasil Observasi pada 15 Agustus 2016, pukul 20.30 WIB.

9 Hasil Wawancara dari M Arijalul Aziz, pada tanggal 27 November 2017, pukul

13.40WIB.

10 Hasil Wawancara dari M Arijalul Aziz, pada tanggal 27 November 2017, pukul

(57)

dengan keteladanan Beliau dalam menyiarkan Agama Islam. Dalam setiap latihan hadrahan dilakukan bergilir dari rumah anggota, jadwal latihanya pun bisa disesuaikan dengan para anggotanya, apabila mereka akan tampil dalam suatu acara latihanya bisa dua hari sekali bahkan setiap hari, tetapi kalau tidak ada acara akan tampil, latihan terkadang dilakukan dua minggu atau satu minggu sekali.

Para remaja yang tergabung dalam grup hadrah Azzahra mengatakan ingin terus menjaga dan memelihara kesenian hadrah ini. karena apa yang mereka bawakan yakni lantunan shalawat nabi, mereka yakini dapat mengingatkan bagaimana Nabi Muhammad berjuang membawa agama Islam hingga mencapai Islam yang terang benerang, dan juga dengan cara seperti ini pula mereka telah mengajak kepada para masyarakat untuk taat kepada agama Islam, agama yang dibawa oleh Rasul Allah, dan pada akhirnya dapat mengerjakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar11

Gambar

Tabel 1. Mata Pencarian
Tabel 3. Keadaan social penduduk
Tabel  pendidikannya  seberapa  banyak.  Dalam  membicarakan  pelaksanaan pendidikan  Islam di dalam keluarga di desa Hargomulyo  tidak  dapat  dilepaskan  dari  kebiasaan  orang  tua  melakukan  rutinitas  ibadah, baik habulmi berhubungan langsung dengan
Tabel 5. tempat ibadah

Referensi

Dokumen terkait

bila perusahaan menaikkan harga 10%, permintaan barang bertambah lebih sedikit dari 10%.. bila perusahaan menaikkan harga 10%, permintaan barang berkurang lebih besar

Peserta meminta agar diadakan kembali pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah, beberapa

Sehingga dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan maenjadi unit informasi yang lebih kecil

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri infusa daun mangga bacang (Mangifera foetida L.) terhadap Streptococcus pneumoniae. Metodologi: Daun

Berdasarkan hasil penelitian, data yang diperoleh telah dianalisa statistik menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan komposisi media tanam dan perlakuan pupuk NPK

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa profil kemampuan penalaran siswa dalam memecahkan masalah soal cerita barisan dan deret

Daftar Produk yang Kami Layani Pesanan dapat melalui:1. Untuk Konsultasi dan penyampaian data