• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING. Seminar Nasional Manajemen & Call For Paper Peluang dan Tantangan Penerapan GCG dan Etika Bisnis dalam Bisnis Global

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING. Seminar Nasional Manajemen & Call For Paper Peluang dan Tantangan Penerapan GCG dan Etika Bisnis dalam Bisnis Global"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Manajemen &

Call For Paper 2016

Peluang dan Tantangan Penerapan GCG

dan Etika Bisnis dalam Bisnis Global

ISBN: 978-602-70358-1-2

PROSIDING

(2)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN &

CALL FOR PAPERS 2016

“Peluang dan Tantangan Penerapan GCG

dan Etika Bisnis dalam Bisnis Global”

Penulis

Universitas Negeri Surabaya

Surabaya, 5 Oktober 2016

Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya

(3)

EDITORIAL

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

SEMINAR NASIONAL MANAJEMEN

DAN CALL FOR PAPERS 2016

PELUANG DAN TANTANGAN PENERAPAN GCG DAN

ETIKA BISNIS DALAM BISNIS GLOBAL

ISBN : 978-602-70358-1-2

Penulis

Universitas Negeri Surabaya

Internal Reviewer:

Dr. Musdholifah, SE, M.Si

Dr. Sri Setyo Iriani, SE, M,Si

Dr. Andre Dwi Witjaksono, ST, M.Si

Dra. Hj. Anik Lestari A, MM

Nadia Asandimitra, SE, MM

Dr. Tony Seno Aji, SE, ME

Penyunting:

Drs. Ec. Budiono, M.Si

Nurul Indawati, SE, MM

Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya

(4)

DAFTAR ISI

MANAJEMEN KEUANGAN I

1 DILEMATIKA UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN BAGI PETANI KECIL

Ismayantika Dyah Puspasari………..1 2 PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL UNTUK MENEKAN TINGKAT FRAUD PADA KOPERASI SIMPANPINJAM DI KABUPATEN SIDOARJO Endah Triwahyuningtyas - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya……….…………..8 3 PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2009-2014

Desy Helena………14 4 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, DAN KOMITE TERHADAP KINERJA KEUANGAN SEKTOR PROPERTY, REAL ESTATE, AND BUILDING CONSTRUCTION YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

Khatrin Kamilia Lutfi Prastya………..22 5 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI KINERJA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

2012-204

Gondo Anang Widodo ………29 6 ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL BANK TERHADAP RISIKO PEMBIAYAAN BANK UMUM

SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2012-2015

Amalia Eka Purnamasari ………..30 7 PENGARUH STRUKTUR KEUANGAN, STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014

Ilma Dina Apriliany………42

MANAJEMEN KEUANGAN II

1 NILAI-NILAI DALAM TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNMENT) UNTUK MENCAPAI SUPERIORITAS PERUSAHAAN DAN KEUNGGULAN PERSAINGAN BISNIS

Teguh Purnomo………..50 2 PERAN PENGANGGARAN PARTISIPATIF DALAM MENINGKATKAN KINERJA MANAJERIAL PIMPINAN

DINAS PROVINSI JAWA TIMUR

Siti Istikhoroh………62 3 PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2014

Sonya Majid Pracihara………...75 4 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS MELALUI STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2011 – 2014

Fatina Rofika Ersya………85 5 PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN

(5)

Mia Puji Lestari………95 6 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR

PROPERTY DAN REAL ESTATE

Novi Wartiningtyas……….…106 7 PENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE, LIKUIDITAS, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Vindria Agustin Pristianingrum………..…116

MANAJEMEN KEUANGAN III

1 PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA BANK (STUDI KASUS PADA BCA DI SURABAYA)

Bambang Soemarsono……….123 2 THE ANALYSIS OF BOARD SIZE, BOARD MEETING, AND AUDITCOMMITTE'S EFFECT TO THE

PERFORMANCE OF FIRM'S

Tirza Kusfebria………..137 3 EFFECT EXCESS CASH HOLDINGS TO STOCK RETURN WITH INVESTMENT OPPORTUNITY SET AS AN

INTERVENING VARIABLE

Umi Murtini……….144 4 PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN TATA KELOLA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA

INDUSTRI PERTANIAN DAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2014

Risky Garini Putri……….154 5 PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KINERJA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK NDONESIA PERIODE 2011-2014

Ina Uswatun Nihaya………..159 6 PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, MARKET TO BOOK VALUE, DAN CORPORATE TAX

TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI Ollivia Yunitasari………..166 7 PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI DAN FAKTOR INTERNAL PERBANKAN DALAM

MEMPREDIKSI BANKING DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN BANKING STABILITY INDEX

Yulita Wulandari………..174 8 PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO, CAPITAL ADEQUACY RATIO, DAN GROSS DOMESTIC PRODUCT TERHADAP NON PERFORMING LOAN PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA PERIODE 2013-2014

Ryan Rahamanda……….186

BIDANG MANAJEMEN PEMASARAN

1 PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ANGKRINGAN KOTA KEDIRI

Rino Sardanto………...195 2 EFEKTIVITAS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INKA PERSERO UNTUK

PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT

(6)

3 PENENTUAN PROFILE WISATAWAN SEBAGAI LANGKAH AWAL PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN DI GUNUNG SALAK ENDAH

Fatimah abdillah………219 4 PENGARUH KEINOVATIFAN, KEKUATAN IKATAN STRUKTURAL, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP

ELECTRONIC WORD-OF-MOUTH: PERSPEKTIF SENDER

Sanaji……….236 5 OPTIMALISASI KONSEP PEMASARAN CRM (CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING)

MENGGUNAKAN PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL PADA RITEL KONVENSIONAL DI KECAMATAN KANDAT DAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI

Ema nurzainul hakimah………..243 6 PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA

PENGGUNA JASA GO-JEK DI SURABAYA SELATAN)

Farid Cahyo Darmansyah………251 7 PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP CITRA PERUSAHAAN

PADA PT. ANTAM (PERSERO) TBK.

Sutama Wisnu Dyatmika………...260

BIDANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN ETIKA BISNIS

1 KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERUSAHAAN MELAKUKAN PELANGGARAN ETIKA BISNIS

Restin Meilina……….………273 2 MEMAKNAI ETIKA BISNIS BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA SENTRA INDUSTRI TAHU KOTA KEDIRI

Diah Ayu Septi Fauji………..279 3 ANALISIS PENERAPAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI

PABRIK TAHU UD SUMBER AYEM

Agus susanto………..284 4 MENINGKATKAN KINERJA MELALUI HUMAN CAPITAL dan CUSTOMER CAPITAL PADA CAFÉ dan

RESTO di SURABAYA

Gendut sukarno………...297 5 ESTABLISH THE IDENTITY OF THE CITY THROUGH THE WORK OF TENUN IKAT BANDAR

Kusuma Wardani……….312 6 IDENTIFIKASI DESA INOVATIF BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KAB. BLORA

Choirum Rindah Istiqaroh……….316 7 IMPLEMENTASI ADOPSI TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PADA USAHA KECIL DAN

MENENGAH (UKM) SEKTOR MAKANAN

(7)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PADA PT. ANTAM (PERSERO) Tbk.

UNIT PASCATAMBANG KIJANG

Sutama Wisnu Dyatmika

Email: wisnusuu@gmail.com

(Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)

Abstrak

Perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki peran penting untuk turut mensukseskan program pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. Peranan yang paling nyata dapat dilihat pada penerapan Corporate Social Responsibility (CSR). Aktivitas CSR dapat digolongkan ke dalam dua dimensi pendekatan yaitu internal dan eksternal yang kemudian diimplementasikan menjadi tiga bidang yang dikenal sebagai triple bottom line, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan (Elkington, 1997). Ketujuh dimensi dalam CSR yaitu Tata kelola organisasi, hak asasi manusia, aktivitas tenaga kerja, lingkungan, aktivitas operasi yang fair, isu konsumen, dan kontribusi pada masyarakat. Dalam penelitian ini populasi sasaran yang dimaksud adalah seluruh masyarakat yang berada di kawasan penerima CSR PT Antam (Persero) Tbk yaitu di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan subjek pekerja dan pensiunan PT Antam (Persero) Tbk UPT Kijang yang telah berdomisili tetap sebagai masyarakat. Variabel dependen adalah citra perusahaan, sedangkan variabel independennya adalah ketujuh dimensi CSR. Metode pengujian instrumen dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Kemudian dilakukan Analisis regresi berganda Uji F, Uji t, dan r2. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua data valid. Pengukuran reliabilitas menggunakan koefisien cronbach’s alpha dengan hasil 0,865 yang berarti baik atau reliabel. Persamaan regresi linier berganda Y=2,553+0,297X1+0,225X2+0,172X3+0,160X4+0,127X5+0,236X6+1,057X7+ e. Uji F

menyatakan bahwa dimensi CSR secara simultan mempengaruhi citra perusahaan. Dalam uji t masing-masing dimensi secara parsial memberikan pengaruh terhadap citra perusahaan.

Kata Kunci: Corporate Social Responsibility (CSR), Citra Perusahaan

PENDAHULUAN

Perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki peran penting untuk turut mensukseskan program pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. Peranan yang paling nyata dapat dilihat pada penerapanCorporate Social Responsibility (CSR). CSR bertujuan untuk mendorong

dunia usaha agar lebih beretika dalam menjalankan aktivitasnya, agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk pada masyarakat dan lingkungan hidupnya sehingga pada akhirnya dunia usaha akan dapat bertahan secara berkelanjutan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha. Aktivitas CSR dapat digolongkan ke dalam dua

(8)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

dimensi pendekatan yaitu internal dan

eksternal yang kemudian diimplementasikan

menjadi tiga bidang yang dikenal sebagai

triple bottom line, yaitu ekonomi, sosial, dan

lingkungan(Elkington, 1997).

Faktaterjadi saat ini masih banyak perusahaan tidak mau menjalankan program-program CSR karena hal tersebut dipandang sebagai beban biaya bagi perusahaan. CSR tidak memberikan hasil keuangan dalam jangka pendek namun CSR akan berdampak baik langsung maupun tidak langsung pada keuangan perusahaan di masa mendatang. Bagi perusahaan yang melakukan program CSR secara berkelanjutan sebenarnya dapat dijadikan sebagai investasi jangka panjang dan seharusnya menjadi bagian dari strategi bisnis. Masuknya program CSR sebagai bagian dari strategi bisnis dapat mempermudah bagi unit kerja untuk menselaraskan programnya. Dari sisi pengeluaran anggaran dapat dibuat secara transaparan dan berkelanjutan sehingga mampu mengakomodir semua kepentingan

stakeholder. Laporan keuangan akan terlihat

‘cantik’ karena terdapat keseimbangan antara aktivitas bisnis dan non bisnis.

Semakin sadarnya perusahaan terhadap pentingnya penerapan CSR membuat semua kategori perusahaan mulai dari yang berskala kecil hingga besar berlomba-lomba untuk dapat mengimplementasikan program-program CSR yang telah dirancang. Demikian halnya dengan PT Antam (Persero) Tbk, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dibentuk tahun 1968 perusahaan ini telah lama menerapkan

nilai-nilai yang terkandung dalam pengertian CSR. Bagi PT Aneka Tambang (Antam), keberlanjutan CSR bukanlah sekedar teori yang tidak diaplikasikan. PT Antam telah mengintegrasikan keberlanjutan dalam strategi perusahaan karena sangat menyadari bahwa memegang izin usaha secara formal saja tidaklah cukup. “Izin sosial” dari stakeholder lain juga bersifat mutlak. Ini berlaku baik dalam konteks lokal maupun global. Untuk mewujudkan hal tersebut, PT Antam senantiasa berupaya selalu memperhatikan pola CSR yang dilakukan agar dapat mendukung segala proses aktifitas bisnis yang dilakukan. Tantangan bagi perusahaan adalah bagaimana mereka bisa meyakinkan konsumen akan produk dan jasa yang dihasilkannya berasal dari tahapan-tahapan kerja yang melibatkan pasar kompetitif, transparan, dan perdagangan yang adil sehingga hal ini dapat berdampak pada terciptanya jasa pembangunan yang berkelanjutan dalam bingkai persamaan, keadilan sosial, demokrasi, dan pelibatan masyarakat di dalamnya. CSR erat kaitanya degan citra perusahaan karena salah satu tujuan dilakukannya CSR secara tidak langsung tetaplah untuk menunjang core bisnis perusahaan.Citra yang kurang bagus terhadap konsumen akan menimbulkan kesanburuk dari pemangku kepentingan. Dampaknya, bisa mengurangi kepercayaan terhadap hasil maupun kinerja dari perusahaan. Konflik yang terjadi antara perusahaan dengan lingkungan dapat mengganggu proses bisnis.

(9)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

RUMUSAN MASALAH DAN BATASAN PENELITIAN

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bagian pendahuluan diatas maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah program CSR berpengaruh secara simultan terhadap citra PT Antam (Persero) Tbk Unit Pascatambang Kijang?

2. Apakah program CSR berpengaruh secara parsial terhadap citra PT Antam (Persero) Tbk Unit Pascatambang Kijang?

Dalam penelitian ini, agar topik pembahasan lebih terarah dan tidak bias maka penulis memberikan batasan-batasan pada beberapa

aspek. Penelitian ini dillaksanakan di wilayah kerja PT Antam (Persero) Tbk Unit Pascatambang (UPT) Kijang yang berlokasi di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Responden yang dipilih menjadi sampel penelitian adalah pekerja dan pensiunan PT Antam (Persero) Tbk UPT Kijang yang telah berdomisili tetap sebagai masyarakat di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Citra perusahaan merupakan gambaran dari responden yang dinilai dengan aktivitas program CSR PT Antam (Persero) Tbk UPT Kijang. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari 2012 – Oktober 2012.

METODE PENELITIAN

Gambar 1. Diagram Sistematika Penelitian

Penelitian ini bersifat studi kasus di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten

Bintan, Provinsi Kepulauan Riau yang bertujuan untuk mengetahui kondisi riil yang dirasakan masyarakat sehubungan dengan adanya program CSR PT Antam (Persero) Tbk

Dalam penelitian ini populasi sasaran yang dimaksud adalah seluruh masyarakat yang berada di kawasan penerima CSR PT Antam (Persero) Tbk yaitu di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pertimbangan sampel dalam penelitian ini adalah pekerja dan pensiunan PT Antam (Persero) Tbk UPT Kijang yang telah berdomisili tetap sebagai masyarakat di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Hal tersebut dipilih agar responden benar-benar mengerti tentang dimensi CSR yang telah dilakukan oleh PT Antam

(10)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

(Persero) Tbk. Metode ini digunakan untuk menentukan subyek yang akan diberi daftar pertanyaan dengan kriteria mudah dipenuhi namun memenuhi syarat sebagai responden. Berdasarkan data yang diperoleh melalui website BPS Kabupaten Bintan (http://bintankab.bps.go.id) menunjukkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Bintan adalah 142,300 orang. Kemudian Kecamatan Bintan Timur merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 39,006 orang. Ukuran sampel dihitung berdasarkan rumus slovin (Ridwan dan Kuncoro 2007).

n = N N.d2+ 1

Presisi yang diambil dalam penelitian ini adalah 10%, hal tersebut dilakukan untuk menjaga keterwakilan populasi kedalam sampel penelitian. Dari perhitungan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel sebesar 99,74 dan dibulatkan menjadi 100, sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang.

Variabel-variabel yang diukur menggunakan skala likert dijabarkan menjadi indikator yang kemudian dijadikan titik tolak penyusunan item-item instrument yang berbentuk pernyataan atau pertanyaan. Pernyataan atau pertanyaan dalam kuesioner ini akan dijawab responden berdasarkan tingkat kesetujuan dengan skor 1 (sangat tidak setuju) hingga 4 (sangat setuju).

Variabel dalam penelitian ini akan diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Variabel Dependen

Variabel dependen (Y) atau variabel tergantung dalam penelitian ini adalah citra perusahaan, dalam hal ini adalah citra PT Antam (Persero) Tbk Unit Pascatambang Kijang.

2. Variabel Independen

Variabel independen (X) atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah tata kelola organisasi (X1), hak asasi manusia (X2), aktivitas tenaga kerja (X3), lingkungan (X4), aktivitas operasi yang fair (X5), isu konsumen (X6), dan kontribusi pada masyarakat (X7).

Analisis Regresi Berganda

Sebelum dilakukan analisis instrumen diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya agar hasil yang diperoleh akurat untuk dilanjutkan. Selanjutnya dilakukan analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+

b6X6+ b7X7+ e

Uji F

Untuk membuktikan bahwa aspek tata kelola organisasi, hak asasi manusia, aktivitas tenaga kerja, lingkungan, aktivitas operasi yang fair, isu konsumen, dan kontribusi pada masyarakat secara bersama-sama mempengaruhi citra perusahaan maka digunakan uji F statistik. Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel tergantung maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit.

(11)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

Sebaliknya, jika tidak terdapat pengaruh secara simultan maka masuk dalam kategori tidak cocok atau not fit.

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Tingkat ketepatan suatu garis regresi dapat diketahui dari besar kecilnya koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi dapat digunakan sebagai ukuran untuk menyatakan kecocokan garis regresi yang diperoleh. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin kuat

kemampuan model regresi yang diperoleh untuk menerangkan kondisi yang sebenarnya (Sudarmanto, 2005)

Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun ketentuan penerimaan atau penolakan apabila angka signifikan dibawah atau sama dengan 0,05 maka Ha diterima

yang artinya signifikan dan H0 ditolak yang

artinya tidak signifikan dengan ketentuan:

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan kuesioner ini mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Hasil pengujian validitas instrumen tiap pertanyaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel Hasil Uji Validitas Data

Variabel Indikator SignifiNilai kansi Nilai Korel asi Keterang -an Tata kelola organisas i (X1) Pertanyaan 1 0,000 0,558 Valid Pertanyaan 2 0,000 0,568 Valid Pertanyaan 3 0,000 0,603 Valid Pertanyaan 4 0,000 0,373 Valid Pertanyaan 5 0,000 0,322 Valid Hak asasi manusia (X2) Pertanyaan 1 0,000 0,500 Valid Pertanyaan 2 0,000 0,482 Valid Pertanyaan 3 0,000 0,397 Valid Pertanyaan 4 0,000 0,375 Valid Pertanyaan 5 0,000 0,530 Valid Aktivitas tenaga kerja (X3) Pertanyaan 1 0,000 0,385 Valid Pertanyaan 2 0,000 0,438 Valid Pertanyaan 3 0,000 0,410 Valid Pertanyaan 4 0,000 0,438 Valid Pertanyaan 5 0,000 0,518 Valid Lingkun gan (X4) Pertanyaan 1 0,000 0,404 Valid Pertanyaan 2 0,000 0,490 Valid Pertanyaan 3 0,000 0,338 Valid Pertanyaan 4 0,000 0,422 Valid Pertanyaan 5 0,000 0,475 Valid Aktivitas Pertanyaan 1 0,000 0,510 Valid

Variabel Indikator Nilai Signifi kansi Nilai Korel asi Keterang -an operasi yang fair (X5) Pertanyaan 2 0,000 0,543 Valid Pertanyaan 3 0,000 0,424 Valid Pertanyaan 4 0,000 0,366 Valid Pertanyaan 5 0,000 0,503 Valid Isu konsume n (X6) Pertanyaan 1 0,000 0,343 Valid Pertanyaan 2 0,000 0,417 Valid Pertanyaan 3 0,000 0,468 Valid Pertanyaan 4 0,000 0,600 Valid Pertanyaan 5 0,000 0,408 Valid Kontribu si pada masyarak at (X7) Pertanyaan 1 0,000 0,501 Valid Pertanyaan 2 0,000 0,444 Valid Pertanyaan 3 0,000 0,330 Valid Pertanyaan 4 0,000 0,343 Valid Pertanyaan 5 0,000 0,476 Valid Citra perusaha an (Y) Pertanyaan 1 0,000 0,390 Valid Pertanyaan 2 0,000 0,472 Valid Pertanyaan 3 0,000 0,607 Valid Pertanyaan 4 0,000 0,564 Valid Pertanyaan 5 0,000 0,560 Valid

Sumber: Data primer, diolah - 2012

Dari tabel hasil uji validitas diatas, dapat ditentukan apakah sebuah item dinyatakan valid atau tidak dengan cara menetapkan patokan besaran koefisien korelasi item total dikoreksi. Besarnya patokan tersebut adalah 0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item. Artinya, sama atau lebih besar dari 0,30 mengindikasikan item tersebut memiliki

(12)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

validitas yang memadai (Kusnendi, 2008). Pada kolom nilai korelasi di atas, nilainya tidak ada yang lebih kecil atau kurang dari 0,30 hal tersebut menunjukkan bahwa semua item telah valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana kuesioner dapat diberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang. Pengukuran reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien

cronbach’s alpha. Jika nilai koefisien alpha

> 0,6 maka disimpulkan bahwa kuesioner penelitian tersebut baik atau reliabel (Nunnaly dalam Ghozali, 2003).Hasil uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Cronbach

Tata kelola organisasi (X1) 0,695 Hak asasi manusia (X2) 0,765 Aktivitas tenaga kerja (X3) 0,859

Lingkungan (X4) 0,812

Aktivitas operasi yang fair (X5) 0,724

Isu konsumen (X6) 0,865

Kontribusi pada masyarakat (X7) 0,766

Citra perusahaan (Y) 0,683

Sumber: Data primer, diolah - 2012

Berdasarkan koefisien cronbach’s alpha pada Tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa variabel tata kelola organisasi (X1), hak

asasi manusia (X2), aktivitas tenaga kerja

(X3), lingkungan (X4), aktivitas operasi yang

fair (X5), isu konsumen (X6), kontribusi

pada masyarakat (X7), serta variabel terikat

citra perusahaan (Y) memiliki nilai koefisien

cronbach’s alpha lebih besar dari 0,06

(>0,06). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel-variabel yang digunakan pada instrumen tersebut adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini.

Model Analisis Regresi Berganda

Analisis ini digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen. Setelah diolah menggunakan software SPSS maka secara ringkas diperoleh hasil output sebagai berikut:

Tabel Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel Independen Koef. Regresi Sig.

(Constant) 2,553 0,016

Tata Kelola Organisasi 0,297 0,015

Hak Asasi Manusia 0,225 0,005

Aktivitas Tenaga Kerja 0,172 0,001

Kondisi Lingkungan 0,160 0,021

Aktivitas Operasi yang

Fair 0,127 0,003

Isu Konsumen 0,236 0,031

Kontribusi Pada

Masyarakat 1,057 0,004

Sumber: Data primer, diolah - 2012

model persamaan regresi dalam penelitian ini:

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5

+ b6X6+ b7X7+ e

maka dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 2,553 + 0,297X1+ 0,225X2+ 0,172X3

+ 0,160X4+ 0,127X5+

0,236X6+ 1,057X7+ e

Pada model regresi ini, nilai konstanta sebesar 2,553. Dapat diartikan bahwa ketika variabel tata kelola organisasi (X1), hak

asasi manusia (X2), aktivitas tenaga kerja

(X3), lingkungan (X4), aktivitas operasi yang

fair (X5), isu konsumen (X6), kontribusi

pada masyarakat (X7) semuanya bernilai 0,

maka citra perusahaan (Y) memiliki nilai sebesar 2,553. Kemudian nilai koefisien regresi b1 sebesar 0,297, hal tersebut dapat

diartikan bahwa variabel tata kelola

(13)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

organisasi (X1) berpengaruh positif terhadap

citra perusahaan (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika tata kelola organisasi mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel yang lain tetap, maka citra perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 0,297.

Nilai koefisien regresi b2 sebesar 0,225, hal

tersebut dapat diartikan bahwa variabel hak asasi manusia (X2) berpengaruh positif

terhadap citra perusahaan (Y). Dengan demikian dapat diartikan ketika variabel hak asasi manusia mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel yang lain tetap, maka citra perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 0,225. Koefisien regresi b3 menunjukkan nilai

sebesar 0,172, dengan demikian dapat diartikan bahwa variabel aktivitas tenaga kerja (X3) berpengaruh positif terhadap citra

perusahaan (Y). Ketika variabel aktivitas tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel yang lain tetap, maka citra perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 0,172.

Nilai koefisien regresi b4 sebesar 0,160, hal

tersebut dapat diartikan bahwa variabel lingkungan (X4) berpengaruh positif

terhadap citra perusahaan (Y). Dengan demikian dapat diartikan ketika variabel lingkungan mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel yang lain tetap,

maka citra perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 0,160.

Nilai koefisien regresi b5 sebesar 0,127, hal

tersebut menunjukkan variabel aktivitas operasi yang fair (X5) berpengaruh positif

terhadap citra perusahaan (Y). Ketika variabel aktivitas operasi yang fair mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel yang lain tetap, maka citra perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 0,127.

Koefisien regresi b6 memiliki nilai sebesar

0,236, dengan demikian variabel isu konsumen (X6) berpengaruh positif terhadap

citra perusahaan (Y) dan dapat diartikan ketika variabel isu konsumen mengalami peningkatan sebesar satu satuan, kemudian variabel yang lain tetap, maka citra perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 0,236.

Nilai koefisien regresi b7 sebesar 1,057, hal

tersebut dapat diartikan bahwa variabel kontribusi pada masyarakat (X7)

berpengaruh positif terhadap citra perusahaan (Y). Dengan demikian dapat diartikan ketika variabel kontribusi pada masyarakat mengalami peningkatan sebesar satu satuan dan variabel yang lain tetap, maka citra perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 1,057. Hal ini berarti variabel kontribusi pada masyarakat memberikan kontribusi terbesar terhadap variabel citra perusahaan.

(14)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

Uji F

TabelHasil Output Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regress ion 240,102 7 34,312 24, 590 ,001( a) Residua l 128,330 92 1,395 Total 142,960 99

Sumber: Data primer, diolah - 2012

Pada tabeltersebut dapat dilihat bahwa hasil pengujian F sebesar 24,590 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Nilai signifikansi merupakan nilai yang menunjukkan titik kesalahan yang terjadi jika nilai F hitung sebesar 24,590. Dari hasil output tersebut menunjukkan tingkat kesalahan atau

probabilitas sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel tata kelola organisasi (X1), hak

asasi manusia (X2), aktivitas tenaga kerja

(X3), lingkungan (X4), aktivitas operasi yang

fair (X5), isu konsumen (X6), dan kontribusi

pada masyarakat (X7) secara simultan

mampu menjelaskan perubahan pada variabel citra perusahaan atau dengan kata lain variabel bebas tata kelola organisasi, hak asasi manusia, aktivitas tenaga kerja, lingkungan, aktivitas operasi yang fair, isu konsumen, dan kontribusi pada masyarakat secara simultan mempengaruhi citra perusahaan.

Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas tata kelola organisasi (X1),

hak asasi manusia (X2), aktivitas tenaga

kerja (X3), lingkungan (X4), aktivitas operasi

yang fair (X5), isu konsumen (X6), dan

kontribusi pada masyarakat (X7) terhadap

citra perusahaan. Tingkat ketepatan suatu garis regresi dapat diketahui dari besar kecilnya koefisien determinasi.

Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi, digunakan tabel berikut ini: Tabel. Hasil Output Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,936(a) ,876 ,840 1,181

Sumber: Data primer, diolah - 2012

Pada Tabel 4.9 terdapat nilai R atau multiple

R dengan nilai 0,936. Nilai tersebut

menunjukkan korelasi antara tata kelola organisasi, hak asasi manusia, aktivitas

tenaga kerja, lingkungan, aktivitas operasi yang fair, isu konsumen, dan kontribusi pada masyarakat terhadap citra perusahaan. Kemudian nilai R square atau koefisien determinasi sebesar 0,876 yang berarti bahwa variasi citra perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi tata kelola organisasi, hak asasi manusia, aktivitas tenaga kerja, lingkungan, aktivitas operasi yang fair, isu konsumen, dan kontribusi pada masyarakat sebesar 87,6%. Hal ini dapat dikatakan bahwa 87,6% perubahan variabel citra perusahaan disebabkan oleh perubahan variabel bebas secara bersama-sama, kemudian selebihnya sebesar 12,4% disebabkan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini, misalnya pendidikan masyarakat, kesehatan pekerja, dan lain sebagainya.

Pada tabel hasil output koefisien determinasi tersebut juga didapatkan nilai

(15)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

adjusted R square, nilai ini merupakan

koefisien determinasi yang telah dikoreksi dengan jumlah variabel dan ukuran sampel sehingga dapat mengurangi unsur bias jika terjadi penambahan variabel maupun penambahan ukuran sampel (Suliyanto, 2011). Adjusted R square sebesar 0,840

berarti variasi citra perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi tata kelola organisasi, hak asasi manusia, aktivitas tenaga kerja, lingkungan, aktivitas operasi yang fair, isu konsumen, dan kontribusi pada masyarakat sebesar 84%.

Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel tata kelola organisasi, hak asasi manusia, aktivitas tenaga kerja, lingkungan, aktivitas operasi yang fair, isu konsumen, dan kontribusi pada masyarakat secara parsial atau individu berpengaruh terhadap variabel citra perusahaan. Variabel independen dikatakan berpengaruh jika nilai signifikansi t lebih kecil dari 0,05. Data yang didapatkan dalam uji t sebagai berikut: Tabel Hasil Uji t

Model Unstandar dized Coefficien ts Standa rdized Coeffi cients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2,5 53 1,62 6 1,57 0 ,012 Tata Kelola Organisasi ,29 7 ,319 ,318 ,931 ,019 Hak Asasi Manusia ,22 5 ,316 ,375 ,712 ,032 Aktivitas Tenaga Kerja ,17 2 ,218 ,028 ,789 ,028 Kondisi Lingkungan ,16 0 ,202 ,249 ,792 ,025 Aktivitas Operasi yang ,12 7 ,311 ,038 ,384 ,044 Model Unstandar dized Coefficien ts Standa rdized Coeffi cients t Sig. B Std. Error Beta Fair Isu Konsumen ,23 6 ,293 ,029 ,805 ,023 Kontribusi Pada Masyarakat 1,0 57 ,414 ,180 2,55 3 ,001

Sumber: Data primer, diolah - 2012 Tabel Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Model

Correlations

Zero-order Partial Part. (r

2)

1 (Constant)

Tata Kelola Organisasi ,014 ,027 ,308 Hak Asasi Manusia ,132 ,120 ,325 Aktivitas Tenaga Kerja ,056 ,029 ,027 Kondisi Lingkungan ,229 ,251 ,238 Aktivitas Operasi yang

Fair ,031 ,028 ,034

Isu Konsumen ,015 ,029 ,026

Kontribusi Pada

Masyarakat ,155 ,344 ,343

Sumber: Data primer, diolah - 2012

Pengaruh CSR Secara Simultan Terhadap Citra Perusahaan.

PT Antam sebagai salah satu BUMN yang cukup lama beroperasi di Indonesia tentu saja memiliki banyak pengalaman dalam mempercepat kinerja bisnisnya. Sebagai

entitas bisnis PT Antam dikelola secara profesional dengan mematuhi perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola

(good corporate governance) yang bersifat

universal. PT Antam selalu berupaya agar

(16)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

setiap kebijakan yang berhubungan dengan CSR memenuhi prinsip-prinsip kewajaran

(fairness), kemandirian (independence),

akuntabilitas (accountability), transparansi

(transparency) dan tanggung jawab

(responsibility).Kemudian dari hasil uji F

yang telah dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar

24,590 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Berdasarkan nilai probabilitas signifikansi 0,001 yang nilainya lebih kecil dari alpha 0,5 menunjukkan bahwa variabel tata kelola organisasi, hak asasi manusia, aktivitas tenaga kerja, lingkungan, aktivitas operasi yang fair, isu konsumen, dan kontribusi pada masyarakat secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap citra perusahaan, semakin tinggi nilai-nilai CSR yang dilakukan oleh PT Antam maka citra perusahaan akan naik dengan sendirinya.

Besarnya kontribusi variabel tata kelola organisasi, hak asasi manusia, aktivitas tenaga kerja, lingkungan, aktivitas operasi yang fair, isu konsumen, dan kontribusi pada masyarakat terhadap citra perusahaan atau dapat disebut koefisien determinasi memiliki nilai sebesar 0,876 yang berarti bahwa variasi citra perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi variabel CSR sebesar 87,6%. Untuk menghindari bias dalam menentukan besarnya nilai koefisien determinasi maka digunakan nilai adjusted

R square, nilai ini merupakan koefisien

determinasi yang telah dikoreksi dengan jumlah variabel dan ukuran sampel sehingga dapat mengurangi unsur bias jika terjadi penambahan variabel maupun penambahan ukuran sampel. Nilai adjusted R square sendiri adalah 0,840. Hal tersebut menunjukkan bahwa berarti variasi citra perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi tata kelola organisasi, hak asasi manusia, aktivitas tenaga kerja, lingkungan, aktivitas operasi yang fair, isu konsumen, dan kontribusi pada masyarakat sebesar 84% kemudian selebihnya sebesar 16% disebabkan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Citra perusahaan memang sangat ditentukan oleh variabel-variabel dalam CSR, maka wajar apabila nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan menjadi sangat tinggi. PT Antam dalam

sustainability report tahun 2011 telah

memasukkan hampir semua variabel CSR kedalam laporan tahunan tersebut, hal itu tentu saja bukan tanpa alasan. PT Antam melakukan hal itu karena mereka telah sadar bahwa keberlanjutan perusahaan memang sangat tergantung kepada pemangku kepentingan, PT Antam harus selalu menjaga citra perusahaan agar entitas bisnis yang mereka kembangkan dapat bertahan di pasar internasional.

Pengaruh CSR Secara Parsial Terhadap Citra Perusahaan.

Secara parsial, masing-masing variabel independen memberikan pengaruh individualnya kepada variabel dependen yaitu citra perusahaan. Untuk itu dalam

pembahasan ini akan dipaparkan satu-persatu variabel independen agar semakin terlihat pengaruhnya bagi variabel dependen.

Variabel tata kelola organisasi memiliki nilai signifikansi 0,019 berarti nilai tersebut

(17)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,019 < 0,05 maka H1 diterima dan H0

ditolak, artinya ada pengaruh tata kelola organisasi terhadap citra perusahaan. Besar pengaruh variabel tata kelola organisasi dapat dilihat berdasarkan nilai r2 = 0,308, artinya tata kelola organisasi mempengaruhi citra perusahaan sebesar 30,8%.Variabel ini memiliki pengaruh yang cukup besar karena tata kelola organisasi memang mencakup aspek yang luas dan berperan penting bagi kemajuan perusahaan. Variabel hak asasi manusia memiliki nilai signifikansi 0,032 berarti nilai tersebut lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,032< 0,05 maka H2

diterima dan H0 ditolak, artinya ada

pengaruh hak asasi manusia terhadap citra perusahaan. Besar pengaruh variabel hak asasi manusia dapat dilihat berdasarkan nilai r2 = 0,325, artinya hak asasi manusia mempengaruhi citra perusahaan sebesar 32,5%. Variabel aktifitas tenaga kerja memiliki nilai signifikansi 0,028 berarti nilai tersebut lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,028< 0,05 maka H3 diterima dan

H0 ditolak, artinya ada pengaruh aktivitas

tenaga kerja terhadap citra perusahaan. Besar pengaruh variabel aktivitas tenaga kerja dapat dilihat berdasarkan nilai r2 = 0,027, artinya aktivitas tenaga kerja mempengaruhi citra perusahaan sebesar 2,7%.Apabila dilihat dari prosentase pada variabel ini memang cukup kecil, hal tersebut kemungkinan terjadi karena pada variabel aktivitas tenaga kerja ini memang sangat berhubungan erat dengan hak asasi manusia. Variabel kondisi lingkungan memiliki nilai signifikansi 0,025 berarti nilai tersebut lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,025< 0,05 maka H4 diterima dan

H0 ditolak, artinya ada pengaruh kondisi

lingkungan terhadap citra perusahaan. Besar pengaruh variabel kondisi lingkungan dapat dilihat berdasarkan nilai r2 = 0,238, artinya kondisi lingkungan mempengaruhi citra perusahaan sebesar 23,8%. Variabel aktivitas operasi yang fair memiliki nilai signifikansi 0,044 berarti nilai tersebut lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,044< 0,05 maka H5 diterima dan H0 ditolak,

artinya ada pengaruh aktivitas operasi yang fair terhadap citra perusahaan. Besar pengaruh variabel aktivitas operasi yang fair dapat dilihat berdasarkan nilai r2 = 0.034, artinya aktivitas operasi yang fair mempengaruhi citra perusahaan sebesar 3,4%.Variabel ini bernilai kecil karena aktivitas operasi yang fair memang termasuk hal yang jarang ditemui pada perusahaan yang dikelola oleh Negara, walaupun secara berkesinambungan, PT Antam telah melaksanakan Internal Control Review

(ICR) di lingkungan unit bisnis dan Kantor

Pusat. Variabel isu konsumen memiliki nilai signifikansi 0,023 berarti nilai tersebut lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,023< 0,05 maka H6 diterima dan H0 ditolak,

artinya ada pengaruh aktivitas operasi yang fair terhadap citra perusahaan. Besar pengaruh variabel isu konsumen dapat dilihat berdasarkan nilai r2 = 0.026, artinya isu konsumen mempengaruhi citra perusahaan sebesar 2,6%. Variabel kontribusi pada masyarakat memiliki nilai signifikansi 0,001 berarti nilai tersebut lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,032< 0,05 maka H7 diterima dan H0 ditolak,

artinya ada pengaruh kontribusi pada masyarakat terhadap citra perusahaan. Besar pengaruh variabel kontribusi pada

(18)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

masyarakat dapat dilihat berdasarkan nilai r2 = 0.343, artinya kontribusi pada masyarakat mempengaruhi citra perusahaan sebesar 34,3%.Variabel kontribusi pada masyarakat secara individu memberikan pengaruh terbesar dibandingkan dengan bariabel yang lain dalam model penelitian ini. Kontribusi pada masyarakat yang dilakukan oleh PT Antam saat ini adalah pelaksanaan CSR pada tahap penutupan dan pascatambang,

strategi tersebut difokuskan pada peningkatan kemandirian ekonomi dan pengembangan kewirausahaan masyarakat di sekitar wilayah bekas penambangan. Kegiatan yang menjadi perhatian adalah potensi daerah/lokal dan pengembangan komoditas unggulan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan pengolahan hasil.

PENUTUP

Dari keseluruhan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik dua kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji F (uji signifikansi simultan) disimpulkan bahwa variabel tata kelola organisasi (X1), hak asasi manusia (X2), aktivitas tenaga kerja (X3), lingkungan (X4), aktivitas operasi yang fair (X5), isu konsumen (X6), dan kontribusi pada masyarakat (X7) secara bersama-sama (serempak) memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra perusahaan. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil pengujian F, dimana nilai Fhitung yang diperoleh sebesar 24,590 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. 2. Hasi uji signifikansi t (Uji t)

menunjukkan bahwa masing-masing variabel independen (tata kelola organisasi, hak asasi manusia, aktivitas tenaga kerja, lingkungan, aktivitas operasi yang fair, isu konsumen, dan kontribusi pada masyarakat) berpengaruh secara parsial, hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi masing-masing varaibel kurang dari 0.05 (sig. < 0,05).

Dari keseluruhan proses penelitian ini ada beberapa hal yang dapat disarankan kepada perusahaan sebagai berikut:

1. Penerapan CSR yang dilakukan oleh PT Antam (Persero) Tbk di wilayah UPT Kijang memang cukup membantu masyarakat, namun ada beberapa kelompok masyarakat yang kurang beretika. Beberapa kelompok masyarakat tersebut justru berusaha untuk memperoleh bantuan secara besar-besaran tanpa memperdulikan program yang telah direncanakan. Untuk itu PT Antam harus mempunyai solusi lain terkait masalah ini.

2. Apabila tidak dilakukan dengan cara yang tepat maka program CSR PT Antam tidak akan berbeda jauh dengan program serupa yang telah dilakukan oleh pemerintah. Begitu program berakhir, namun masyarakat belum mandiri dan ada kemungkinan justru akan semakin bergantung kepada perusahaan.

(19)

Seminar Nasional Manajemen (SENIMA) 2016 – Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-602-70358-1-2

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistika Kabupaten Bintan, (2010), 01 Oktober 2012, http://bintankab.bps.go.id/index.php/110-site-map/kegiatan-bps-sampel/ sensus- penduduk-2010/75-sensus-penduduk-2010.html Elkington, J., (1997), “Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21st Century Business”, Thompson, London.

Ghozali, I., (2003), "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS", Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Kusnendi, (2008), Model-model Persamaan Struktural. Bandung, Alfabeta.

Rachman, Nurdizal, (2011), “Panduan Lengkap Perencanaan CSR”, Penebar Swadaya, Jakarta.

Ramadhani, Rizky, (2011), “Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra dan Loyalitas Konsumen PT Indosiar Visual Mandiri Tbk”, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Bogor.

Gambar

Gambar 1. Diagram Sistematika Penelitian
Tabel Hasil Uji Validitas Data
Tabel Hasil Uji Reliabilitas
Tabel Hasil Uji t

Referensi

Dokumen terkait

Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukkan user interface , kemudian mengatur properti dari objek-objek yang digunakan dalam user interface

Hotel bisnis adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, sarana, &#34;asilitas

 bayi dalam dalam bulan-bulan bulan-bulan pertama pertama kehidupannya kehidupannya sering sering diakibatkan diakibatkan oleh oleh kelainan kelainan kongenital

Beberapa penelitian-penelitian yang telah ada juga dapat dilihat bahwa bagaimana para waria melalui institusi-institusi agama mencoba “menertibkan” diri mereka sendiri

Berdasarkan latar belakang problematika dan analisis terhadap pengembangan skill pegawai seksi penyelenggara haji dan umroh Kementerian Agama kota Semarang maka

Pengalaman mengajar seorang guru akan mempengaruhi pembelajaran PAI, sebagaimana diketahui pengalaman adalah guru yang berharga bagi seseorang. Pengalaman mengajar

Strategi bersaing yang tepat dan dapat digunakan oleh PT K-24 indonesia adalah strategi diferensiasi dengan memiliki apotek yang beroperasi 24 jam dan melakukan

Hal tersebut menyebabkan resin tidak terpolimerisasi secara sempurna sehingga berpengaruh pula terhadap kekuatan mekanik yang semakin menurun, selaras dengan penelitian Susanto