• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Samson Purba, SE. MM. Pembina Utama Muda NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Samson Purba, SE. MM. Pembina Utama Muda NIP"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor Tahun 2019 - 2024

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Alhamdulilah kami telah menyelesaikan Penyusunan Rencana Strastegis (RENSTRA) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor Tahun 2019-2024.

Rencana Strategis ini disusun berdasarkan rumusan seluruh Program dan kegiatan yang ada pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogordan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2019-2024.

Rencana Strategis ini merupakan suatu keharusan bagi OPD untuk mengarahkan Pelayanan OPD Khususnya dan Pembangunan daerah pada umumnya, dalam jangka waktu 5 (Lima) tahun kedepan serta harus mampu menjawab 3 (tiga) pertanyaan mendasar yaitu : Apa yang hendak dicapai OPD dalam 5 (Lima) Tahun kedepannya, Bagaimana cara mencapainya, dan Langkah-Langkah strategis apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan Rencana Strategis ini serta masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan.

Akhirnya dengan segala keterbatasan, kami berharap Renstra ini memberikan dampak positif bagi kemajuan dan keberhasilan kota Bogor.

Bogor, Oktober 2019 Kepala,

Samson Purba, SE. MM.

Pembina Utama Muda NIP. 19640416 199103 1 007

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR --- i DAFTAR ISI --- ii BAB I PENDAHULUAN --- 1 1.1. Latar Belakang --- 1 1.2. Landasan Hukum --- 3

1.3. Maksud dan Tujuan --- 6

1.4. Sistematika Penulisan --- 7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN --- 9

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah --- 9

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah --- 16

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah--- 35

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah --- 41

BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH --- 44

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah --- 44

3.2. Telaah Visi,Misi dan Program Kepala dan Wakil Kepala Daerah Terpilih --- 46

3.3. Telaah Renstra Kementrian Ketenagakerjaan dan Kementrian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal dan Transmigrasi dan Kebijakan Pemerintah Daerah --- 48

(4)

3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Lingkungan Hidup Strategis --- 51 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis --- 51

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN --- 53

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi --- 53

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN --- 56 BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

PENDANAAN --- 61 BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN --- 74 BAB VIII PENUTUP --- 76

(5)

DAFTAR GAMBAR

BAB II GAMBARAN PELAYANAN --- 9

(6)

DAFTAR TABEL

BAB II GAMBARAN PELAYANAN --- 9

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan --- 16

Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan --- 17

Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Eselon --- 17

Tabel 2.4 Rencana Kebutuhan Sumber Daya Manusia --- 19

Tabel 2.5 Rencana Kebutuhan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia --- 23

Tabel 2.6 Standar Kebutuhan Peralatan Kantor --- 27

Tabel 2.7 Standar Kebutuhan Peralatan Rumah Tangga --- 29

Tabel 2.8 Standar Kebutuhan Meja Kursi Kerja Pejabat --- 32

Tabel 2.9 Standar Kebutuhan Komputer Unit --- 33

Tabel 2.10 Standar Kebutuhan Kendaraan Operasional --- 34

Tabel 2.11 Pencapaian Kinerja Pelayanan --- 36

Tabel 2.12 Anggaran dan Realisasi Pendanan Pelayanan -- 39

BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH --- 44

Tabel 3.1 Identifikasi Masalah Pokok, Masalah dan Akar Masalah --- 44

Tabel 3.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja --- 44

Tabel 3.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja --- 45

Tabel 3.4 Produktivitas Tenaga Kerja --- 45

Tabel 3.5 Angka Sengketa Perusahaan - Pekerja --- 46

Tabel 3.6 Kepala Keluarga yang mengikuti Transmigrasi -- 46

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN --- 53

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah --- 54

(7)

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN --- 56 Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Menengah Pelayanan Perangkat Daerah --- 57

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

PENDANAAN --- 61 Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan

Perangkat Daerah --- 62

Tabel 6.2 Program Unggulan --- 73

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN --- 74

Tabel 7.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang

Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD -- 74 Tabel 3.6 Indikator Kinerja Kunci Dinas Tenaga Kerja dan

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan daerah merupakan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, peningkatan daya saing maupun peningkatan indeks pembangunan manusia. Adapun perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, agar pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial pada suatu lingkungan wilayah atau daerah dalam jangka waktu tertentu.

Sejalan dilaksanakannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Daerah dan Pusat dengan memperhatikan Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk menyusun rencana pembangunan daerah sesuai dengan rencana pembangunan nasional. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor dalam penyelenggaraan pemerintah secara umum mengalami perubahan paradigma baru terutama di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi sehingga terjadi perubahan Struktur Organisasi dan tata kerja kelembagaan di Kota Bogor sesuai dengan Peraturan Walikota Bogor Nomor : 56 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Jabatan Struktural di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor. Kedudukannya berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Walikota Bogor.

Di samping itu pula dengan lahirnya Undang-undang tersebut telah membawa perubahan yang sangat mendasar dalam sistem pemerintahan dan keuangan di daerah dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat . Perubahan di atas terutama dalam kewenangan

(9)

merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki. Pendekatan yang digunakan dalam merencanakan pembangunan adalah melalui perencanaan partisipatif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan stakeholder.

Dalam mejalankan tugas – tugas pemerintahan tersebut, pemerintah daerah wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah, yang termuat baik dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Rencana Strategis ini disusun sebagai penjabaran atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor tahun 2019-2024. Renstra Perangkat Daerah sebagai pedoman perencanaan 5 (lima) tahun yang mempunyai fungsi sebagai pedoman komprehensif yang jelas dan mendorong berbagai pihak yang terlibat untuk menentukan tujuan dimasa depan, dan sebagai acuan dan pedoman penyusunan rencana kerja (renja) Perangkat Daerah sebagai dokumen operasional tahunan di Disnakertrans Kota Bogor. Dengan demikiain, wujud perencanaan pembangunan daerah merupakan perpaduan antara perencanaan yang bersifat top down dan bottom up.

Dalam perencanaan pembangunan daerah, proses penyusunan tahapan – tahapan kegiatan melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dan mewujudkan tujuan pembangunan. Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya-upaya yang dilakukan secara terencana. Di dalam setiap wacana, paradigma pembangunan hampir selalu dikaitkan dengan adanya perubahan-perubahan yang bersifat positif. Namun dampak dari perubahan-perubahan yang bersifat positif tersebut, pada kenyataannya tidak selalu sejajar dengan apa yang terjadi di masyarakat.

Berkaitan dengan kondisi tersebut di atas, diperlukan suatu perencanaan yang matang dan terpadu. Perencanaan pembangunan ini dapat diartikan sebagai suatu proses perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data dan fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatan atau aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat

(10)

fisik maupun non fisik, dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik, dengan memanfaatkan dan mendayagunakan seluruh sumberdaya yang ada serta memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh dan lengkap, namun tetap berpegang pada azas prioritas. Secara umum perencanaan berfungsi sebagai pedoman guna mengarahkan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan yang ditetapkan. Selain itu juga untuk memperkirakan potensi-potensi, prospek-prospek perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Perencanaan juga dilakukan untuk memberikan pilihan-pilihan terbaik.

Dalam rangka mewujudkan komitmen untuk melaksanakan otonomi daerah secara terarah , Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor telah menyusun Rancangan Rencana Strategis ( Renstra ) Tahun 2019 – 2024.

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor Tahun 2019-2024 adalah :

1. Undang - Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-DaerahKota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Jogjakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang _ Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang- Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 (Republik Indonesia dahulu) tentang Pembentukan Kota – Kota Besar dan Kota – Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551);

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);

4. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

(11)

5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar

Pelayanan Minimum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6323);

11. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 136);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

(12)

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 2018 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2019 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 7 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 236);

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 – 2023 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 237);

19. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri E);

(13)

20. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 2 Seri D);

21. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2009 Nomor 3 Seri E); 22. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun 2011 - 2031 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2011 Nomor 2 Seri E);

23. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2016 Nomor 1 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2019 Nomor 1 Seri D);

24. Peraturan Walikota Nomor 81 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2018);

25. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2019 – 2024 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2019 Nomor 11 Seri E);

26. Peraturan Walikota Bogor Nomor 75 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok dan Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor. 1.3 Maksud dan Tujuan

Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor Tahun 2019-2024 adalah untuk penyelarasan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam kurun waktu lima tahun mengacu kepada RPJMD Kota Bogor Tahun 2019 - 2024

Tujuan dari Penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor Tahun 2019 – 2024 adalah sebagai berikut :

1) Menetapkan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan serta program dan indikasi kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan

(14)

Transmigrasi Kota Bogor beserta indikator kinerja dan target kinerja pada tahun 2019 – 2024 dalam rangka menunjang Visi dan Misi Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 14 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2019 – 2024;

2) Memberikan pedoman bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi khususnya dalam pelaksanaan tugas urusan pemerintahan dibidangnya, yang harus dipertanggungjawabkan dalam dokumen LAKIP, LPPD dan LKPJ tahunan dan LKPJ Akhir Masa Jabatan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor Tahun 2019 – 2024 sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Berisi uraian tentang latar belakang penyusunan Rancangan Rencana Strategis, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan.

Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) perangkat daerah dalam penyelenggaran urusan pemerintah daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki perangkat daerah dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Rencana Strategis Daerah periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas perangkat daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan

RPJMD periode sebulumnya dan mengulas-mengulas

hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra perangkat daerah.

Bab III Permasakahan dan Isu – isu Strategis

Memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan perangkat daerah, telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah telaahan renstra K/L dan renstra kabupaten/kota , serta penentuan isu-isu strategis.

Bab IV Tujuan dan Sasaran

Berisi tentang tujuan dan sasaran jangka menengah yang mengacu kepada visi dan misi Walikota Kota Bogor.

(15)

Bab V Strategi dan Kebijakan

Pada bagian ini dikemukanan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan perangkat daerah dalam lima tahun mendatang.

Bab VI Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan , indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Bab VII Kinerja Penyelenggara Bidang Urusan

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja perangkat daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai perangkat daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(16)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Dasar hukum terbentuknya perangkat daerah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi :

1. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2016 Nomor 1 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2019 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor tahun 2019 Nomor 1 Seri D); 2. Peraturan Walikota Bogor Nomor 81 Tahun 2018 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor tahun 2018);

3. Peraturan Walikota Bogor Nomor 75 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok dan Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor. Sedangkan dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut Dinas menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor;

3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi di atas, tugas masing masing bidang dirinci sebagai berikut :

1. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pengelolaan kesekretariatan.

(17)

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan Dinas;

b. Pelaksanaan tugas administrasi umum dan administrasi

kepegawaian, perlengkapan, keuangan, kearsipan dan

kerumahtanggaan;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan. Sekretariat membawahkan :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi sekretariat di bidang umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

1) Pengelolaan administrasi umum, pembinaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian;

2) Pengelolaan kearsipan, kerumahtanggaan dan perlengkapan di lingkungan Dinas;

3) Pelaksanaan pelaporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan

Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian fungsi sekretariat di bidang

Perencanaan, keuangan dan Pelaporan.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana dan program kerja lingkup Dinas

2) Penyiapan bahan penyusunan kebijakan bidang perencanaan dan pelaporan

3) Pengelolaan administrasi Perencanaan dan Pelaporan 4) Penyusunan rencana dan program kerja anggaran Dinas; 5) Pengelolaan administrasi keuangan dan pelayanan di bidang

keuangan;

6) Penyusunan laporan realisasi anggaran dan neraca keuangan Dinas;

(18)

2. Bidang Penempatan, Perluasan Kerja dan Transmigrasi

Bidang Penempatan, Perluasan Kerja, dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang Penempatan, Perluasan Kerja, dan Transmigrasi.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Penempatan, Perluasan Kerja, dan Transmigrasi mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis bidang penempatan, perluasan kerja, dan transmigrasi;

2. pengkoordinasian kegiatan di bidang penempatan, perluasan kerja, dan transmigrasi;

3. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang penempatan, perluasan kerja, dan transmigrasi.

Bidang Penempatan, Perluasan Kerja, dan Transmigrasi membawahkan :

a. Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja

Seksi Penempatan dan Informasi Pasar Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja mempunyai fungsi :

1. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis penempatan dan perluasan kerja;

2. penyelenggaraan kegiatan penempatan tenaga kerja dan informasi pasar kerja;

3. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan

penempatan dan perluasan kerja.

b. Seksi Perluasan Kerja dan Transmigrasi

Seksi Perluasan Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Perluasan Kerja dan Transmigrasi.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Perluasan Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :

1. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis transmigrasi;

2. penyelenggaraan kegiatan transmigrasi;

(19)

3. Bidang Pelatihan, Pemagangan dan Produktivitas

Bidang Pelatihan, Pemagangan dan Produktivitas dipimpin oleh

seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang Pelatihan, Pemagangan dan Produktivitas.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelatihan, Pemagangan dan Produktivitas mempunyai fungsi :

1. perumusan kebijakan dan bimbingan teknis bidang pelatihan, pemagangan, dan produktivitas;

2. pengkoordinasian kegiatan di bidang pelatihan, pemagangan, dan produktivitas;

3. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang pelatihan, pemagangan, dan produktivitas.

Bidang Penempatan, Perluasan Kerja, dan Transmigrasi membawahkan :

a. Seksi Pelatihan dan Kelembagaan Pelatihan

Seksi Pelatihan dan Kelembagaan Pelatihan dipimpin oleh

seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian fungsi bidang Pelatihan, Pemagangan dan Produktivitas di Bidang pelatihan, dan kelembagaan pelatihan.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Pelatihan dan Kelembagaan Pelatihan mempunyai fungsi :

1. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis pelatihan dan kelembagaan pelatihan;

2. penyelenggaraan kegiatan pelatihan dan kelembagaan pelatihan;

3. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pelatihan dan kelembagaan pelatihan.

b. Seksi Pemagangan dan Produktivitas

Seksi Pemagangan dan Produktivitas dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi bidang Pelatihan, Pemagangan dan Produktivitas di Bidang pemagangan dan Produktivitas

Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Pemagangan dan Produktivitas mempunyai fungsi :

1. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis pemagangan dan produktivitas;

(20)

3. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pemagangan dan produktivitas.

4. Bidang Hubungan Industrial dan Kelembagaan

Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang hubungan industrial dan Kelembagaan.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Hubungan Industrial dan Kelembagaan mempunyai fungsi :

1. perumusan kebijakan dan bimbingan teknis bidang hubungan industrial dan kelembagaan;

2. pengkoordinasian kegiatan di bidang hubungan industrial dan kelembagaan;

3. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang hubungan industrial dan kelembagaan.

Bidang Hubungan Industrial dan Kelembagaan membawahkan :

a. Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja

Seksi Hubungan Industrial dan Kelembagaan dipimpin oleh

seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian fungsi bidang hubungan industrial dan Kelembagaan di bidang hubungan industrial dan Syarat kerja. Untuk melaksanakan tugas pokok, Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja mempunyai fungsi :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis hubungan industrial dan syarat kerja;

2) Peyelenggaraan kegiatan hubungan industrial dan Syarat kerja;

3) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan hubungan industrial dan Syarat kerja.

b. Seksi Kelembagaan Industrial

Seksi Kelembagaan Industrial dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang Hubungan Industrial dan Kelembagaan di bidang kelembagaan industrial.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud kepala Seksi Kelembagaan Industrial mempunyai fungsi:

1. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis kelembagaan industrial;

(21)

2. penyelenggaraan kegiatan kelembagaan industrial;

3. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan kelembagaan industrial.

5. UPTD Balai Latihan Kerja

Unit Pelaksana Teknis Dinas Pelatihan Kerja dan Pengujian Kompetensi dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pengelolaan pelatihan kerja dan pengujian kompetensi.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, UPTD Balai Latihan Kerja Kota Bogor mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana program dan rencana kerja UPTD Balai Latihan Kerja;

2. Pengelolaan administrasi keuangan dan administrasi umum di lingkungan UPTD Balai Latihan Kerja;

3. Pelaksanaan koordinasi, pengendalian dan pengawasan kegiatan dalam penggunaan sarana dan pras arana Latihan Kerja

4. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan.

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok

melaksanakan kegiatan Dinas secara profesional sesuai dengan keahlian, keterampilan dan kebutuhan.

Adapun hal-hal yang berkaitan dengan Kelompok Jabatan Fungsional adalah :

1) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas melaksanakan kegiatan Dinas secara Profesional sesuai dengan Keahlian, Ketrampilan dan Kebutuhan

2) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas

3) Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan koordinasi dengan satuan organisasi dalam lingkup Dinas

4) Kelompok Jabatan Fungsional memiliki kewajiban yang sama dengan satuan organisasi dalam lingkup Dinas

5) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkup Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kota Bogor;

6) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;

(22)

7) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, membawahi :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan pelaporan

3. Bidang Penempatan, Perluasan Kerja dan Transmigrasi, membawahi :

a. Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja;

b. Seksi Perluasan Kerja dan Transmigrasi.

4. Bidang Hubungan Industrial dan Kelembagaan, membawahi :

a. Seksi Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja;

b. Seksi Kelembagaan Industrial

5. Bidang Pelatihan, Pemagangan dan Produktivitas membawahi :

a. Seksi Pelatihan dan Kelembagaan Pelatihan;

b. Seksi Pemagangan dan Produktivitas;

6. UPTD Balai Latihan Kerja

7. Kelompok Jabatan Fungsional 8. Tenaga Kerja Pelaksana

Gambar 1.1

(23)

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

Jumlah pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kota Bogor sampai akhir Tahun 2018 berjumlah 31 orang dengan rincian jumlah pegawai laki-laki 25 orang dan jumlah pegawai wanita 6 orang.

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

Golongan Jumlah Pegawai Laki-Laki Perempuan

Golongan IV/c 1 orang 1 -

Golongan IV/b 1 orang 1 -

Golongan IV/a 5 orang 3 2

Golongan III/d 7 orang 5 2

Golongan III/c 3 orang 2 1

Golongan III/b 3 orang 3 -

Golongan III/a 2 orang 2 -

Golongan II/d 1 orang - 1

Golongan II/c 5 orang 5 -

Golongan II/b 3 orang 3 -

Golongan II/a - - -

Jumlah 31 orang 25 6

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor, 2019

Jumlah pegawai golongan IV berjumlah 7 (tujuh) orang dengan golongan IV/c berjumlah 1 (satu) orang, golongan IV/b berjumlah 1 (satu) orang dan golongan IV/a berjumlah 5 (lima) orang. Berdasarkan gender atau jenis kelamin, jenis kelamin laki-laki sebanyak 5 (lima) orang dan jenis kelamin perempuan sebanyak 2 (dua) orang.

Jumlah pegawai golongan III berjumlah 15 (lima belas) orang dengan golongan III/d berjumlah 7 (tujuh) orang, golongan III/c berjumlah 3 (tiga) orang, golongan III/b berjumlah 3 (tiga) orang dan golongan III/a berjumIah 2 (dua) orang. Berdasarkan gender atau jenis kelamin, jenis kelamin laki-laki berjumlah 12 (dua belas) orang dan jenis kelamin perempuan berjumlah 3 (tiga) orang.

Jumlah pegawai golongan II berjumlah 9 (sembilan) orang dengan golongan II/d berjumlah 1 (satu) orang, golongan II/c berjumlah 5 (lima) orang dan golongan II/b berjumlah 3 (tiga) orang. Berdasarkan gender atau jenis kelamin, jenis kelamin laki-laki berjumlah 8 (delapan) orang dan jenis kelamin perempuan berjumlah 1 (satu) orang.

(24)

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

Pendidikan Jumlah Pegawai Laki-Laki Perempuan

Paska Sarjana 6 Orang 5 1

Sarjana 10 Orang 8 2 Diploma 3 Orang 1 2 SMA/Setara 12 Orang 12 - SMP/ Setara - Orang - - SD/Setara - Orang - - Jumlah 31 Orang 26 5

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor, 2019

Berdasarkan tabel 2.2, jumlah pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor yang berpendidikan Paska Sarjana berjumlah 6 (enam) orang. Berdasarkan gender atau jenis kelamin, jumlah pegawai berjenis kelamin laki-laki berjumlah 5 (lima) orang dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 1 (dua) orang.

Pegawai yang berpendidikan sarjana berjumlah 10 (sepuluh) orang. Berdasarkan gender atau jenis kelamin, jumlah pegawai berpendidikan sarjana sebanyak 8 (delapan) orang laki-laki dan 2 (dua) orang berjenis kelamin perempuan.

Pada strata pendidikan SMA/setara, jumlah pegawai yang bekerja 12 (dua belas) orang. Jumlah pegawai berpendidikan SMA/setara berjenis kelamin laki-laki berjumlah 14 (empat belas) orang sedangkan berjenis kelamin perempuan tidak ada. Untuk pegawai yang berpendidikan SD/setara dan SMP/setara tidak ada.

Tabel 2.3

Jumlah Pegawai Berdasarkan Eselon

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

Eselon Jumlah Pegawai Laki-Laki Perempuan

II / B 1 Orang 1 - III / A 1 Orang 1 - III / B 3 Orang 2 1 IV / A 6 Orang 5 1 IV / B - Orang - - Jumlah 12 Orang 9 2

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor, 2018

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang kepala dinas dengan jabatan eselon II/B dan dibantu oleh seorang sekretaris dinas dengan jabatan eselon III/A. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah Organisasi Perangkat Daerah tipe B dan memiliki Unit Pelayanan Teknis Balai Latihan Kerja (UPTD BLK). Kepala dinas

(25)

dibantu oleh 3 (tiga) kepala bidang. Para kepala bidang dibantu pejabat eselon IV. Saat ini pejabat eselon IV berjumlah 7 (tujuh) orang.

Kelembagaan Daerah di Kota Bogor telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bogor. 1. Keadaan Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

pada tahun 2018 sebagai berikut :

Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

No

Pegawai Pendidikan Formal Diklat Perjenjangan

PNS TKK S2 S1 D3 SLTA SLTP SD Diklatpim I Diklatpi m II Diklatpi m III Diklatpi m IV Fungsion al 1. 31 - 6 10 3 12 - - - 1 4 6 4

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor, 2018

2. Dukungan Sarana dan Prasarana.

Dalam melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat dukungan kepada dinas berupa :

a. Kendaraan Roda Empat dan Roda Dua b. Peralatan Kantor

(26)

Tabel 2.4 Rencana Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

No Nama Jabatan

Jumlah Kondisi SDM

Saat ini Kebutuhan SDM Jumlah Pemenuhan SDM Jumlah (s.d semester 1 Tahun

2019) s.d Tahun 2024 s.d Tahun 2024

PNS P3K Non PNS PNS P3K PNS P3K

1 Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1 1 0

2 Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1 1 0

3 Kasubag Umum dan Kepegawaian 1 1 0

3,1 Analis Sumber Daya Manusia Aparatur 1 1 0

3,2 Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah 2 2 0

3,3 Pengadministrasi Umum 2 2 0 3,4 Pramu Kebersihan 1 1 0 3,5 Pranata Jamuan 1 1 0 3,6 Pengemudi 1 1 0 3,7 Sekretaris Pimpinan 1 1 0 3,8 Petugas Keamanan 2 2 0

4 Kasubag Perencanaan Keuangan dan Pelaporan 1 1 0

4,1 Analis Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 1 1 0

4,2 Bendahara 1 1 0

4,3 Verifikator Data Laporan Keuangan 1 1 0

4,4 Pengelola Keuangan 1 1 0

5 Kabid Hubungan Industrial dan Kelembagaan 1 1 0

5,1 Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja 1 1 0

5.1.

(27)

Tabel Rencana Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

No. Nama Jabatan

Jumlah Kondisi SDM

Saat ini Kebutuhan SDM Jumlah Pemenuhan SDM Jumlah (s.d semester 1 Tahun

2019) s.d Tahun 2024 s.d Tahun 2024

PNS P3K Non PNS PNS P3K PNS P3K

5.1.

2 Pengelola Bahan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial 0 1 -1

5,2 Seksi Kelembagaan Industrial 1 1 0

5.2. 1

Analis Bahan Kelembagaan dan Kerja Sama Hubungan

Industrial 0 1 -1

5.2.

2 Pengelola Bahan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial 1 1 0

6 Kabid Penempatan Perluasan Kerja dan Transmigrasi 1 1 0

6,1 Seksi Perluasan Kerja dan Transmigrasi 1 1 0

6.1.

1 Penyuluh Tenaga Kerja 0 1 -1

6.1.

2 Pengelola Ketransmigrasian 1 1 0

6,2 Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja 1 1 0

6.2.

1 Analis Bahan Penyuluhan, Bimbingan Jabatan dan Perantaraan Kerja 0 1 -1

6.2.

2 Pengelola Bahan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja 0 1 -1

6.2.

3 Pengadministrasi Umum 5 5 0

(28)

Tabel Rencana Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

No. Nama Jabatan

Jumlah Kondisi SDM

Saat ini Kebutuhan SDM Jumlah Pemenuhan SDM Jumlah (s.d semester 1 Tahun

2019) s.d Tahun 2024 s.d Tahun 2024

PNS P3K Non PNS PNS P3K PNS P3K

7.1.

1 Analis Bahan Peningkatan Produktivitas 0 1 -1

7.1.

2 Pengadministrasi Pelatihan 0 1 -1

7,2 Seksi Pelatihan dan Kelembagaan Pelatihan 1 1 0

7.2.

1 Analis Bahan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja 0 1 -1

7.2.

2 Pengadministrasi Pelatihan 1 1 0

8 Kepala UPTD Balai Latihan Kerja 1 1 0

8,1 Analis Bahan Pengembangan Standarisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja 0 1 -1

8,2 Pengelola Keuangan 1 1 0

8,3 Pengadministrasi Pelatihan 1 2 -1

8,4 Pengadminstrasi Umum 1 1 2 1 -1 0

8,5 Petugas Keamanan 1 1 0

8,6 Pramu Kebersihan 1 1 0

9 Mediator Hubungan Industrial Pertama 0 1 -1

10 Mediator Hubungan Industrial Muda 1 2 -1

(29)

Tabel Rencana Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

No. Nama Jabatan

Jumlah Kondisi SDM

Saat ini Kebutuhan SDM Jumlah Pemenuhan SDM Jumlah (s.d semester 1 Tahun

2019) s.d Tahun 2024 s.d Tahun 2024

PNS P3K Non PNS PNS P3K PNS P3K

13 Pengantar Kerja Muda 0 2 -2

14 Pengantar Kerja Madya 0 2 -2

15 Instruktur Terampil Pelaksana 0 2 -2

16 Instruktur Terampil Pelaksana Lanjutan 0 2 -2

17 Instruktur Terampil Penyelia 0 2 -2

18 Instruktur Ahli Pertama 0 7 -7

19 Instruktur Ahli Muda 0 7 -7

20 Instruktur Ahli Madya 0 7 -7

21 Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertama 0 2 -2

22 Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja Muda 0 2 -2

23 Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja Madya 0 2 -2

JUMLAH 32 0 14 85 14 -53 0

(30)

Tabel 2.5 Rencana Kebutuhan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

No Nama Jabatan

Jumlah SDM Yang Sudah Mengikuti

Diklat Rencana Jumlah SDM Yang Diusulkan

(s.d semester 1 Tahun 2019) Mengikuti Diklat (s.d Tahun 2024)

Fungsional Struktural Teknis Lainnya Fungsional Struktural Teknis Lainnya

1 Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi PIM II

Barang

dan Jasa

2 Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi PIM III PIM II Barang dan Jasa

3 Kasubag Umum dan Kepegawaian PIM IV PIM III Barang dan Jasa

3,1 Analis Sumber Daya Manusia Aparatur

3,2 Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah

3,3 Pengadministrasi Umum

4 Kasubag Perencanaan Keuangan dan Pelaporan Barang dan Jasa PIM IV

4,1 Analis Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Instruktur

4,2 Bendahara Instruktur

4,3 Verifikator Data Laporan Keuangan

4,4 Pengelola Keuangan

5 Kabid Hubungan Industrial dan Kelembagaan PIM III Barang dan Jasa

5,1 Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja PIM IV PIM III Barang dan Jasa

5.1.1 Analis Bahan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

(31)

Tabel Rencana Kebutuhan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

No. Nama Jabatan

Jumlah SDM Yang Sudah Mengikuti

Diklat Rencana Jumlah SDM Yang Diusulkan

(s.d semester 1 Tahun 2019) Mengikuti Diklat (s.d Tahun 2024)

Fungsional Struktural Lainnya Teknis Fungsional Struktural Lainnya Teknis

5,2 Seksi Kelembagaan Industrial PIM IV PIM III Barang dan Jasa

5.2.1 Analis Bahan Kelembagaan dan Kerja Sama Hubungan Industrial

5.2.2 Pengelola Bahan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial

6 Kabid Penempatan Perluasan Kerja dan Transmigrasi PIM IV PIM III

Barang dan Jasa

6,1 Seksi Perluasan Kerja dan Transmigrasi PIM IV PIM III Barang dan Jasa

6.1.1 Penyuluh Tenaga Kerja

6.1.2 Pengelola Ketransmigrasian

6,2 Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja PIM IV Barang dan Jasa

6.2.1 Analis Bahan Penyuluhan, Bimbingan Jabatan dan Perantaraan Kerja

6.2.2

Pengelola Bahan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan

Kesempatan Kerja

7 Kabid Pelatihan, Pemagangan dan Produktivitas

7,1 Seksi Pemagangan dan Produktivitas PIM IV PIM III Barang dan Jasa

(32)

Tabel Rencana Kebutuhan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

No. Nama Jabatan

Jumlah SDM Yang Sudah Mengikuti

Diklat Rencana Jumlah SDM Yang Diusulkan

(s.d semester 1 Tahun 2019) Mengikuti Diklat (s.d Tahun 2024)

Fungsional Struktural Lainnya Teknis Fungsional Struktural Lainnya Teknis

7,2 Seksi Pelatihan dan Kelembagaan Pelatihan PIM IV Barang dan Jasa

7.2.1 Analis Bahan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja

7.2.2 Pengadministrasi Pelatihan

8 Kepala UPTD Balai Latihan Kerja PIM IV PIM III Barang dan Jasa

8,1 Analis Bahan Pengembangan Standarisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja

8,2 Pengelola Keuangan

8,3 Pengadministrasi Pelatihan

8,4 Pengadminstrasi Umum

9 Mediator Hubungan Industrial Pertama

10 Mediator Hubungan Industrial Muda

11 Mediator Hubungan Industrial Madya

12 Pengantar Kerja Pertama

13 Pengantar Kerja Muda

14 Pengantar Kerja Madya

15 Instruktur Terampil Pelaksana

16 Instruktur Terampil Pelaksana Lanjutan

17 Instruktur Terampil Penyelia

(33)

Tabel Rencana Kebutuhan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor

No. Nama Jabatan

Jumlah SDM Yang Sudah Mengikuti

Diklat Rencana Jumlah SDM Yang Diusulkan

(s.d semester 1 Tahun 2019) Mengikuti Diklat (s.d Tahun 2024)

Fungsional Struktural Lainnya Teknis Fungsional Struktural Lainnya Teknis

19 Instruktur Ahli Muda

20 Instruktur Ahli Madya

21 Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertama

22 Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja Muda

23 Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja Madya

(34)

Tabel 2.6 Standar Kebutuhan Peralatan Kantor (Kode Barang 1.3.2.05.01)

No

Jenis Barang Rincian per Jabatan (Satuan Jumlah)

Stan dar Kebu tuha n Bara ng

Exsisting Barang Kebutuha

n Rill Keter anga n 1 2 3 4 5 6 7 Dinas Tenaga Kerja dan Transmig rasi DisnakeKepala rtrans Sekret aris Disnak ertrans Kepala

Bidang Kasubag Umum

Kepal a Seksi Kepal a UPTD BLK Jaba tan Pela ksan a

Baik (B) Ringan Rusak (RR) Rusak Berat (RB) Jumlah Barang Exsistin g 1 Lemari Arsip 1 1 1 4 5 1 13 5 5 10 3 2 Filing Kabinet 4 14 18 7 5 12 6 3 Mesin Penghitung Uang 1 1 0 0 1 4 CCTV 1 1 10 12 0 0 12 5 Proyektor/Infocus 1 3 4 2 2 2 6 Alat Penghancur kertas 6 6 0 0 6

(35)

Standar Kebutuhan Peralatan Kantor (Kode Barang 1.3.2.05.01)

No. Jenis Barang Rincian per Jabatan (Satuan Jumlah)

Stan dar Kebu tuha n Bara ng

Exsisting Barang Kebutuha

n Rill

Keter anga n

1 2 3 4 5 6 7

7 Mesin ketik listrik 1 1 0 0 1

8 Mesin Foto Copy lainya 2 2 0 0 2

9 Rak Besi / ARSIF 2 2 0 0 2

10 mesin absensi 2 2 4 2 2 2

(36)

Tabel 2.7 Standar Kebutuhan Peralatan Rumah Tangga (Kode Barang 1.3.2.05.02)

No Jenis Barang Rincian per Jabatan (Satuan Jumlah)

Stand ar Kebut uhan Bara ng

Exsisting Barang Kebutuhan Rill Keter angan 1 2 3 4 5 6 7 Dinas Tenaga Kerja dan Transmig rasi Kepala Disnak ertrans Sekret aris Disnak ertran Kep ala Bid ang Kas uba g Um um Kepala Seksi Kepala UPTD BLK Jaba tan Pelak sana Baik (B) Rusak Ringa n (RR) Rusa k Berat (RB) Jum lah Bara ng Exsi sting 1 Air Conditioning (AC) 1 1 3 3 1 9 6 6 3 2 Sound System 2 2 1 1 1 3 Televisi 1 1 2 1 1 1

4 Sofa Tamu / Sice 1 1 3 1 6 2 2 4

5 Meja Kerja 1 Biro 1 1 2 2 2 0

6 Meja Kerja 1/2 Biro 2 1 7 10 10 10 0

(37)

Standar Kebutuhan Peralatan Rumah Tangga (Kode Barang 1.3.2.05.02)

No. Jenis Barang Rincian per Jabatan (Satuan Jumlah)

Stand ar Kebut uhan Bara ng Exsisting Barang Kebut uhan Rill Keter angan 1 2 3 4 5 6 7

8 Kursi Kerja Sandaran

Sedang 2 1 27 30 10 10 20

9 Kursi Kerja Sandaran

Tinggi 1 1 3 5 5 5 0

10 Kursi Lipat 50 50 25 25 25

11 Kursi Tunggu 2 3 5 5 5 0

12 Kulkas Besar 2 Pintu 1 1 2 4 1 1 3

13 Kipas Angin 0 0 0 0

14 Handycamp 4 4 2 2 2

(38)

Standar Kebutuhan Peralatan Rumah Tangga (Kode Barang 1.3.2.05.02)

No. Jenis Barang Rincian per Jabatan (Satuan Jumlah)

Stand ar Kebut uhan Bara ng Exsisting Barang Kebut uhan Rill Keter angan 1 2 3 4 5 6 7 17 Paping Block 1 1 0 0 1 18 Pratisi 5 8 5 16 34 0 0 34 19 Dispenser 2 2 0 0 2 20 Mesin pemotong Rumput 1 1 0 0 1 21 Kompor gas 2 2 0 0 2 22 tabung gas 2 2 0 2

(39)

Tabel 2.8 Standar Kebutuhan Meja Kursi Kerja Pejabat (Kode Barang 1.3.2.05.03)

No Jenis Barang Rincian per Jabatan (Satuan Jumlah)

Stand ar Kebut uhan Baran g

Exsisting Barang Kebutuhan Rill Ketera ngan 1 2 3 4 5 6 7 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigras i Kepala Disnakert rans Sekreta ris Disnake rtrans Kep ala Bid ang Kasub ag Umu m Kepala Seksi Kepal a UPTD BLK Jabat an Pelak sana

Baik (B) Rusak Ringa n (RR) Rusa k Berat (RB) Juml ah Bara ng Exsis ting 1

Meja kursi Kerja

Pejabat 2 1 3 6 5 5 1 2 Kursi kerja Pejabat 2 2 1 1 1 0 0 0

(40)

Tabel 2.9 Standar Kebutuhan Komputer Unit (Kode Barang 1.3.2.10)

No

Jenis Barang Rincian per Jabatan (Satuan Jumlah)

Stand ar Kebut uhan Baran g Exsisting Barang Keb utu han Rill Ketera ngan 1 2 3 4 5 6 7

Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kepala Disnak ertrans Sekret aris Disna kertra ns Kepal a Bidan g Kasu bag Umu m Kepa la Seksi Kepa la UPT D BLK Jab ata n Pela ksa na Baik (B) Rusa k Ring an (RR) Rusa k Bera t (RB) Jumla h Baran g Exsist ing 1 Personal Computer 1 1 19 2 9 32 20 20 12 2 Laptop 1 2 3 3 9 7 7 2 3 Printer 1 20 2 9 32 20 20 12

(41)

Tabel 2.10 Standar Kebutuhan Kendaraan Oprasional (Kode Barang 1.3.2.05.01)

N

o Jenis Barang Rincian per Jabatan (Satuan Jumlah) KebutuhStandar

an Barang

Exsisting Barang Kebutuha n Rill Ket era nga n 1 2 3 4 5 6 7

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepala Disnak ertrans Sekret aris Disna kertra ns Kepa la Bida ng Kasub ag Umu m Kepa la Seksi Kepa la UPT D BLK Jabata n Pelaksa na Baik (B) Rusa k Ring an (RR) Rusa k Bera t (RB) Ju mla h Bar ang Exs isti ng 1 Sepeda Motor 1 3 5 2 5 16 9 1 10 6 2 Mobil 1 1 2 7 4 1 5 2

(42)

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Pelayanan publik mengacu pada Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik pasal 1 ayat (1) yaitu kegiatan atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pencapaian kinerja pelayanan terhadap public tertuang dalam tabel dibawah.

(43)

TABEL 2.11

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA BOGOR

No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi PD

Targ et NSP K

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 201

4 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1

Persentase peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

- 63,08 64,34 64,62 65,9 55,1 64,79 64,8 63,91 87% 100% 100% 97%

2

Jumlah penyerapan tenaga

kerja - 1.347 1.387 1.482 1.470 2.033 1.039 2.781 2.189 151% 75% 188% 149%

3

Persentasi pencari kerja terserap dipasar kerja (%)

- 8,96 9,19 10,89 11,59 7,90 8,89 60,88 54 88% 97% 559% 466%

4 Jumlah wirausaha baru - 253 194 148 57 0 0 487 103 0% 0% 329% 181%

5

Persentase pencari kerja yang dilatih di BLK yang terserap di

pasar kerja - 27 27 28 28 21 36 26 152 78% 133% 93% 543%

6 Penetapan besaran UMK - 2.634.632 3.022.365 3.272.143 3.550.275 2.658.155 3.022.765 3.557.146 3.842.785 101% 100% 109% 108% 7

Jumlah KK transmigrasi yang mengikuti transmigrasi

- 3 2 2 2 2 0 0 0 67% 0% 0% 0%

(44)

Capaian tahunan yang memenuhi target antara lain jumlah penyerapan tenaga kerja, persentasi pencari kerja terserap dipasar kerja, persentasi pencari kerja terserap dipasar kerja, jumlah wirausaha baru, persentase pencari kerja yang dilatih di BLK yang terserap di pasar kerja dan penetapan besaran UMK. Sedangkan capaian yang tidak tercapai antra lain persentase peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dan jumlah KK transmigrasi yang mengikuti transmigrasi

No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi PD Target IKK

Target Renstra PD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1

Presentase peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

67,2

2 63,08 64,34 64,62 65,9 55,1 64,79 64,8 63,91 87,35% 100,70% 100,28% 96,98%

2

Jumlah penyerapan tenaga

kerja - 1.347 1.387 1.482 1.470 2.033 1.039 2.781 2.189 150,93% 74,91% 187,65% 148,91%

3

Persentasi pencari kerja terserap dipasar kerja (%)

- 8,96 9,19 10,89 11,59 7,90 8,89 60,88 54 88,1

7% 96,74% 559,04% 465,92%

4 Jumlah wirausaha baru - 253 194 148 57 0 0 487 103 0,00% 0,00% 329,05% 180,70%

5

Persentase pencari kerja yang dilatih di BLK yang terserap di pasar kerja

- 27 27 28 28 21 36 26 152 77,78% 133,33% 92,86% 542,86%

6 Penetapan besaran UMK - 2.634.632 3.022.365 3.272.143 3.550.275 2.658.155 3.022.765 3.557.146 3.842.785 100,89% 100,01% 108,71% 108,24% 7

Jumlah KK transmigrasi yang

mengikuti transmigrasi - 3 2 2 2 2 0 0 0 66,6

7% 0,00% 0,00% 0,00%

(45)

Capaian untuk persentase peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja terjadi pada tahun 2016 dan 2017. Pertumbuhan ekonomi yang baik meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Untuk jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai target pada tahun 2015 dan 2017. Pencapaian ini adanya penyerapan tenaga kerja.

Persentasi pencari kerja terserap dipasar kerja meleihi target terjadi pada 2017 dan 2018. Pencari kerja penyerapannya melebihi target karena adanya pameran pekerjaan yang dilaksanakan pemerintah kota. Jumlah wirausaha baru mengalami pencapaian target pada tahun 2017 dan 2018 karena kegiatan ini mulai ada pada tahun tersebut. Persentase pencari kerja yang dilatih di BLK yang terserap di pasar kerja mencapai target tahun 2016 dan 2018. Minat yang tinggi untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat pada tahun tersebut tinggi.

Penetapan besaran UMK melebihi target sepanjang tahun. Hal ini meningkatkan kesejahteraan buruh. Jumlah KK transmigrasi yang mengikuti transmigrasi tidak tercapai karena minat masyarakat Bogor rendah.

(46)

TABEL 2.12

ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA BOGOR

No Uraian Anggaran Pada Tahun Realisasi Anggaran Pada Tahun Rasio Antara Realisasi dan

Anggaran Tahun Pertumbuhan Rata - Rata

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) 1 Presentase peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja 40.18 0 150.000 233.000 175.000 175.000 31.329 83.025 221.816 162.604 171.893 77,97 55,35 95,20 92,92 98,22 154.636 134.133 2 Jumlah penyerapan tenaga kerja 382.3 00 150.000 274.000 500.000 335.400 331.464 146.024 273.363 496.606 333.408 86,70 97,35 99,77 99,32 99,41 328.340 316.173 3 Prensentasi pencari kerja terserap dipasar kerja (%) 160.7 20 200.000 599.000 225.000 185.565 160.220 89.908 219.042 219.042 184.265 99,69 44,95 36,57 97,35 99,30 274.057 174.495 4 Jumlah wirausaha baru 160.720 200.000 398.000 100.000 191.650 158.158 183.549 356.889 99.160 181.390 98,41 91,77 89,67 99,16 94,65 210.074 209.562 5 Prensentase pencari kerja yang dilatih di BLK yang terserap di pasar kerja 554.6 80 600.000 450.000 700.000 750.000 526.651 588.173 436.088 584.541 742.322 94,95 98,03 96,91 83,51 98,98 610.936 575.555 6 Penetapan besaran UMK 261.856 350.000 495.000 650.000 466.135 242.475 331.140 484.739 610.782 453.333 92,60 94,61 97,93 93,97 97,25 444.598 424.494 7 Jumlah KK transmigrasi yang mengikuti transmigrasi 180.8 10 360.200 348.000 400.000 93.800 156.830 226.644 323.918 284.991 64.416 86,74 62,92 93,08 71,25 68,67 276.562 211.360

(47)

Realisasi anggaran setiap tahun tidak mencapai 100 persen. Pencapaian yang tidak mencapai 100 persen dikarenakan minat yang rendah masyarakat kota Bogor untuk bertransmigrasi. Adapun dalam hal pencapaian yang berkisar 90 sampai 100 persen sudah dioptimalkan dengan perencanaan yang lebih baik.

Persentasi pencari kerja terserap dipasar kerja mengalami perbaikan realisasi. Pencari kerja penyerapannya juga semakin baik dalam pencapaian anggarannya. Jumlah wirausaha baru cenderung naik turun menyesuaikan peserta yang mengikuti pelatihan. Persentase pencari kerja yang dilatih di BLK secara aggregat naik turun. Minat masyarakat untuk mengikuti pelatihan mempengaruhi anggaran yang direalisasikan.

Penetapan besaran UMK realisasi anggarannya cenderung naik. Kepesertaan yang terlibat dalam penetapan UMK semakin membaik .Hal ini meningkatkan kesejahteraan buruh. Jumlah KK transmigrasi yang mengikuti transmigrasi tidak tercapai karena minat masyarakat Bogor rendah.

(48)

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Tantangan utama pemerintah Kota Bogor saat ini adalah menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT saat ini. Pada tahun 2017, tingkat pengangguran terbuka Kota Bogor adalah 9,57% dari jumlah angkatan kerja di Kota Bogor pada tahun 2017 sebesar 495.824 orang atau sebanyak 47.438 orang adalah pengangguran menjadi 9,65% dari jumlah angkatan kerja di Kota Bogor pada tahun 2018 sebesar 522.170 orang atau sebanyak 50.395 orang..

Kenaikan sebesar 0,06% terjadi karena ketidaksesuai keahlian yang dimiliki pekerja dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang dibutuhkan pada tahun 2018. Tingkat Pengangguran Terbuka pada tahun 2018 menurut tingkat pendidikan tertinggi pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yakni sebesar 47,79% . Selanjutnya pada tamatan atau tidak tamat Sekolah Dasar menduduki peringkat kedua sebesar 21,92% dari Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Bogor. Selanjutnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas sebesar 14,13%. Kemudian pada tingkat pendidikan Universitas dan Sekolah Menengah Pertama sebesar 8,52% dan 7,63%.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kota Bogor pada tahun 2018 sebesar 63,21% dari penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi. Apabila dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 61,13%, terdapat kenaikan sebesar 2,08%. Meningkatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ini, menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Kota karena meningkatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja tidak berbanding lurus dengan menurunnya tingkat pengangguran terbuka di Kota Bogor.

Tantangan dengan adanya penambahan persentase pengangguran di Kota Bogor adalah pertama tantangan untuk mengisi kesempatan kerja sesuai dengan jenjang pendidikan maupun keahlian sesuai dengan kesempatan kerja yang ada di pasar tenaga kerja Kota Bogor. Angkatan kerja yang akan masuk pasar tenaga kerja di Kota Bogor harus memiliki ketrampilan yang memadai, baik sebagai pekerja atau buruh maupun sebagai pekerja mandiri atau usaha mandiri.

Menjadi pekerja di perusahaan ataupun berwirausaha masing – masing memiliki tantangan yang berbeda karena bidang yang dilakoni

(49)

mengutamakan hardskill dengan situasi dan kondisi yang dihadapi sama setiap hari. Setiap pekerja sudah jelas bagian pekerjaan dan relative berada di tempat yang statis untuk jangka panjang. Oleh karena itu, pekerja di perusahaan harus menghadapi situasi kerja dinamis.

Sementara itu berwirausaha lebih menonjolkan kemampuan softskill karena situasi pekerjaan yang memungkinkan seorang wirausaha menghadapi tantangan yang berbeda setiap hari. Banyak wirausaha yang memiliki latar belakang akademis berbeda dengan dunia usaha yang digelutinya. Hal ini berarti bahwa menjadi wirausaha tidak bekerja secara mekanis.

Meskipun pekerja di perusahaan mekanis, namun adakalanya pekerjaan kurang sesuai dengan bekal ilmu formal di bangku sekolah. Ketrampilan pekerja harus selalu ditingkatkan sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi. Dari kondisi tersebut maka dapat diketahui bahwa meski tantangan yang dihadapi oleh angkatan kerja agar dapat diserap pasar kerja berbeda – beda, namun bermuara pada satu kebutuhan, yaitu peningkatan kompetensi tenaga kerja. Bagi pencari kerja ataupun pekerja, bekal dari bangku sekolah saja kadang tidak cukup untuk memenuhi permintaan penyedia kerja. Apalagi jika dihadapkan pada kenyataan bahwa pasar kerja terbuka bagi siapapun.

Dengan demikian, angkatan kerja yang hendak menjadi pekerja mandiri diperlukan bekal khusus agar tumbuh dan berkembang menjadi wirausaha yang sukses. Sesuai dengan tujuan adanya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, maka dinas berupaya menyediakan akses terhadap upaya peningkatan kompetensi tenaga kerja agar angkatan kerja dapat memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja.

Apabila angkatan kerja sudah sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, maka akan mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesempatan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran terbuka. Angkatan kerja yang terus bertumbuh namun tidak memiliki kompetensi tenaga kerja berpotensi menciptakan pengangguran.

Tantangan berikutnya adalah angkatan kerja yang setiap tahun meningkat menyediakan sumber daya manusia yang berlimpah pada usia masih produktif. Sebagai penggerak ekonomi wilayah, tenaga kerja memiliki arti dalam pembangunan daerah agar tumbuh secara positif secaraekonomi sehingga dibutuhkan ketersediaan tenaga kerja yang terampil secara berkelanjutan.

(50)

Dalam rangka melaksanakan pembangunan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi diprioritaskan pada peningkatan kompetensi dan daya saing tenaga kerja melalui peningkatan ketrampilan dan kecakapan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja di Kota Bogor, mengarahkan para peserta didik pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan, diploma dan perguruan tinggi melalui penyuluhan bimbingan jabatan sebelum memasuki pasar tenaga kerja, meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada usaha kecil dan menengah di Kota Bogor agar output per tenaga kerja meningkat, pelatihan ketrampilan berdurasi pendek berbasis masyarakat, dan meningkatkan hubungan industrial yang harmonis melalui pemantapan unsur tripartit.

Gambar

Tabel 2.4 Rencana Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor
Tabel Rencana Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor
Tabel Rencana Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor
Tabel Rencana Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Prima Tani bertujuan untuk mempercepat waktu, meningkatkan kadar dan memperluas prevalensi adopsi teknologi inovatif yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian dan

Untuk mengetahui keterkaitan aktivitas matahari dengan gangguan geomagnet, dalam tulisan ini akan dianalisa gangguan geomagnet yang teramati di Stasiun

Secara umum, Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah memuat materi pokok terkait penggabungan

(0231) 486561, merupakan salah satu Dinas yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

(0231) 486561, merupakan salah satu Dinas yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Langkah pemerintah kota Bogor dalam menerbitkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 1 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga bertujuan

No. menunjukkan bahwa dengan menggunakan katalis asam memerlukan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan katalis enzim namun kondisi operasinya relatif lebih tinggi

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan