• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KERJA DINAS KEBUDAYAAN TAHUN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERANGKA ACUAN KERJA DINAS KEBUDAYAAN TAHUN 2019"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA

DINAS KEBUDAYAAN

TAHUN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DINAS KEBUDAYAAN

(2)

KERANGKA ACUAN KERJA

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KESEJARAHAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan, Undang-Undang Nomorv 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan kebudayaan, Pasal 7 “Pemerintah Pusat dan /atau Pemerintah Daerah melakukan pengarusutamaan kebudayaan melalui pendidikan untuk mencapai tujuan pemajuan kebudayaan, Peratura Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemelihataan dan Pengembangan Kebudayaan pasal 12 Pemerintah Daerah menyelenggarakan Perlindungan terhadap obyek kebudayaan melalui upaya penyelamatan, pengamanan dan perawatan. Untuk mendukung tujuan tersebut dapat ditempuh dengan melalui : 1. Bimbingan Teknis, Worshop dan Sarasehan untuk menambah pengetahuan

2. Pembuatan Buku untuk menambah jumlah Literasi yang ada baik Buku tentang Sejarah Desa, Buku Legenda, Buku Sejarah Adat Tradisi atau Bersih Desa,Buku Pranatacara maupun Buku Sejarah Wayang Beber.

3. Disamping itu untuk meningkatan pengetahuan melalui Peningkatan kapasitas Guru masyarakat dan Pelajar tentang Sejarah Lokal memalui Jelajah Peninggalan Sejarah di Kabupaten Gunungkidul,

4. Sosialisasi berkenaan Gapura Lar Badhak dan Umbul-Umbul Podhang Ngisep Sari 5. Lomba Cerdas Cermat Sejarah

Dalam rangka optimalisasi kegiatan dalam redesign bulan Maret 2019 mengajukan tambahan untuk kegiatan :

1 Bimbingan Teknis Penulisan Sejarah, Legenda, Mitos dan Cerita Rakyat sebanyak 4 angkatan

2 Pembuatan BukuPerjalanan Jendral Sudirman di Kabupaten Gunungkidu 3 Bedah Buku Wayang Beber dan Perjalanan Jendral Sudirman di Gunungkidul 4 Kepyakan Buku Sejarah Desa Berbahasa Jawa

2. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian Urusan Pemerintahan antara

Pemerintah , Pemerintah Daerah Propinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

3. Peraturan Daerah DIY nomor 6 Tahun 2012 tentang pelestarian Waruisan Budaya dan Cagar Budaya

4. Peraturan Daerah DIY nomor 4 Tahun 2011 tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta

5. Peraturan Daerah DIY Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan dalam urusan keistimewaan DIY

6. Peraturan Daerah DIY nomor 18 tahun 2014 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan DIY 7. Keputusan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Nomor 16/DPA/2019 tanggal 8 Januari 2019

(3)

3. TUJUAN

Tujuan Kegiatan Pembinaan Pengembangan kesejarahan adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan pelaku budaya yang ada di Kabupaten Gunungkidul; 2. Meningkatkan Jumlah Literasi di Kabupaten Gunungkidul;

3. Meningkatkan peran serta pelaku budaya dan masyarakat, Guru dan Pelajar dalam ikut mempertahankan nilai-nilai sejaran dan naskah kuno.

4. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Kesejarahan dilaksanakan dalam waktu 1 tahun ( Januari 2019 s/d Desember 2019).

5. LOKASI PELAKSANAAN

Lokasi Kegiatan Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Kesejarahan adalah di Kabupaten Gunungkidul.

6. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT

NO Waktu Pelaksanaan Sub Aktifitas Pihak terkait

Jumlah Orang

Terlibat Keterangan 1. Pembuatan Buku Sejarah Adat Tradisi/Berih Desa

Januari- Maret 2019 1. Persiapan meliputi Rapat, mencari Data dan Informasi Dinas Kebudayaan, Penulis, Editor, desain grafis, nara sumber 20 orang 2. Penulisan dan Edit 20 orang

April 1. Cetak Buku 100 buku

2. Pembuatan Buku Sejarah Wayang beber Dinas Kebudayaan, Penulis, Editor, desain grafis, nara sumber Januari- Maret 2019 1. Persiapan

meliputi Rapat, mencari Data dan Informasi 20 orang 2. Penulisan dan Edit 20 orang 3. Pembuatan Buku Seial Baratayuda Episode III versi Ki Simun Cermo Joyo

Dinas Kebudayaan, Penulis, Editor, desain grafis, nara sumber Januari- Maret 2019 1. Persiapan

meliputi Rapat, mencari

(4)

Data dan Informasi 2. Penulisan dan Edit

20 orang

April 1. Cetak Buku 50 buku

4 Pembuatan Buku Seial Baratayuda Episode IV versi Ki Simun Cermo Joyo

Dinas Kebudayaan, Penulis, Editor, desain grafis, nara sumber Januari- Maret 2019 1. Persiapan

meliputi Rapat, mencari Data dan Informasi 2. Penulisan dan Edit

Agustus 1. Cetak Buku 50 buku

5 Peningkatan Kapasitas Guru, Masyarakat dan Pelajar Tentang sejarah local Januari- Mei 2019, juli – Oktober 2019 3. Persiapan meliputi Rapat, mencari peserta Dinas Kebudayaan, nara sumber dan peserta Januari-April 2019 Juli – Oktober 2019 4. Pelaksanaan 300 orang 300 orang 6 Sosialisasi Gapura

Lar Badak dan Umbul-Umbul Podhang Ngisep Sari Januari- Nopember 2019, 1. Persiapan meliputi Rapat, mencari peserta Dinas Kebudayaan, nara sumber dan peserta 20 orang Maret-Nopember 2019 2. Pelaksanaan 750 orang 7 Sarasehan Penggiat Sejarah Januari 2019 Juli 2019 1. Persiapan meliputi Rapat, Dinas Kebudayaan, 20 orang

(5)

Agustus – September 2019 mencari peserta nara sumber dan peserta Maret 2019 Juli 2019 Agustus 2019 September 2019 2. Pelaksanaan 400 orang 8 Lomba Cerdas Cermat Sejarah Tingkat SD dan SMP Juni 2019 1. Persiapan meliputi Rapat, mencari peserta Dinas Kebudayaan, Dewan Yuri dan peserta 80 orang Agustus 2019 2. Pelaksanaan Tk SD 3. Pelaksanaan Tk SMP 108 orang 108 0rang 9. Pembuatan Buku Perjalanan Jendral Sudirman di Gunungkidul April 2019 1. Persiapan meliputi Rapat, mencari Data dan Informasi Dinas Kebudayaan, Penulis, Editor, desain grafis, nara sumber 30 orang April-Agustusi 2019 2. Penulisan, Edit dan Cetak 20 orang 200 buah 10 Bimbingan Tekn is Penulisan Sejarah, Legenda, Mitos dan Cerita Rakyat April 2019, 1. Persiapan meliputi Rapat, mencari peserta Dinas Kebudayaan, nara sumber dan peserta 20 orang Juni-Juli 2019 2. Pelaksanaan 360 orang 7. KELUARAN (OUTPUT)

Keluaran dari Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kesejarahan adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan Buku Sejarah Adat/Bersih Desa

Tahap I (Januari s.d Maret) - Dokumen berupa draf buku;

(6)

Tahap II ( April 2019 ) - Cetak Buku Tahap III (Mei 2019)

- Laporan Pelaksanaan Kegiatan. 2. Pembuatan Buku Sejarah Wayang Beber

Tahap I (Januari s.d Maret) - Dokumen berupa draf buku;

- Dokumen berupa administrasi rapat ; Tahap II ( April 2019 )

- Laporan Pelaksanaan Kegiatan

3. Pembuatan Buku Seial Baratayuda Episode III versi Ki Simun Cermo Joyo Tahap I (Januari s.d April 2019)

- Dokumen berupa draf buku;

- Dokumen berupa administrasi rapat ; Tahap II ( Mei 2019 )

- Cetak Buku

4. Pembuatan Buku Seial Baratayuda Episode IV versi Ki Simun Cermo Joyo Tahap I (Juni s.d September 2019)

- Dokumen berupa draf buku;

- Dokumen berupa administrasi rapat ; Tahap II ( Oktober 2019 )

- Cetak Buku

5. Peningkatan Kapasitas Guru, Masyarakat dan Pelajar Tentang sejarah lokal Tahap I (Januari s.d Mei 2019)

- Dokumen berupa draf buku;

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( Januari – Oktober 2019 ) - Pelaksanaan Kegiatan

Tahap III ( Nopember 2019) - Laporan Pelaksanaan Kegiatan

6. Sosialisasi Gapura Lar Badak dan Umbul-umbul Podhang Ngisep sari Tahap I (Januari s.d Maret 2019)

- Dokumen berupa draf buku;

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( Maret – Nopember 2019 ) - Pelaksanaan Kegiatan

(7)

- Laporan Pelaksanaan Kegiatan

7. Sosialisasi Gapura Lar Badak dan Umbul-umbul Podhang Ngisep sari Tahap I (Januari s.d Maret 2019)

- Dokumen berupa draf buku;

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( Maret – September 2019 ) - Pelaksanaan Kegiatan

Tahap III ( September 2019) - Laporan Pelaksanaan Kegiatan

8. Lomba Cerdas Cermat Tingkat SD danSMP Tahap I (Juni s.d Juli 2019)

- Dokumen berupa draf buku;

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( Agustus 2019 ) - Pelaksanaan Kegiatan Tahap III ( September 2019) - Laporan Pelaksanaan Kegiatan

9. Pembuatan Buku Perjalanan Jendral Sudirman di Gunungkidul Tahap I (April 2019)

- Dokumen berupa draf buku;

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( April – Agustus 2019 ) - Pelaksanaan Kegiatan

Tahap III ( Agustus 2019)

- Cetak Buku dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan

10. Bimbingan Teknis Penulisan Sejarah, Legenda, Mitos dan Cerita Rakyat Tahap I (April 2019)

- Dokumen berupa draf buku;

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( Juni – Juli 2019 ) - Pelaksanaan Kegiatan Tahap III ( Juli 2019)

- Laporan Pelaksanaan Kegiatan 8. PELAKSANA

Pelaksana kegiatan pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Kesejarahan adalah wujud dari upaya pelestarian di Bidang Sejarah, bahasa dan Sastra di Kabupaten Gunungkidul.

(8)
(9)

KERANGKA ACUAN KERJA

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA DAN SASTRA

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan kebudayaan, Pasal 5 “ bahwa salah satu Obyek Pemajuan Kebudayaan adalah tentang bahasa. Pemerintah Pusat dan /atau Pemerintah Daerah melakukan pengarusutamaan kebudayaan melalui pendidikan untuk mencapai tujuan pemajuan kebudayaan, Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemelihataan dan Pengembangan Kebudayaan pasal 12 Pemerintah Daerah menyelenggarakan Perlindungan terhadap obyek kebudayaan melalui upaya penyelamatan, pengamanan dan perawatan. Untuk mendukung tujuan tersebut dapat ditempuh dengan melalui :

1. Pembuatan Buku Pranatacara.

2. Pelatihan Macapat dan Lomba Macapat untuk menambah pengetahuan 3. Pelatihan Pranatacara dan Lomba Sesorah

4. Pelatihan Bahasa Jawa.

5. Pelatihan mendongeng dan Lomba mendongeng 6. Pelatihan Geguritan dan Lomba Geguritan 7. Pelatihan Penyusunan Naskah Teater 8. Macapat Masal

Dalam rangka optimalisasi kegiatan dalam redesign bulan Maret 2019 mengajukan tambahan untuk kegiatan :

1. Bedah Buku Pranatacara 2. Pembuatan Buku Rias Manten B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimea Yogyakarta; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah , Pemerintah Daerah Propinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota 3. Peraturan Daerah DIY nomor 6 Tahun 2012 tentang pelestarian Waruisan Budaya dan

Cagar Budaya

4. Peraturan Daerah DIY nomor 4 Tahun 2011 tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta

5. Peraturan Daerah DIY Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan dalam urusan keistimewaan DIY

6. Peraturan Daerah DIY nomor 18 tahun 2014 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan DIY 7. Keputusan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Nomor 16/DPA/2019 tanggal 8 Januari 2019

Tentang Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah (DPA-PD) Tahun Anggaran 2019 C. TUJUAN

Tujuan Kegiatan Pembinaan Pengembangan kesejarahan adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan pelaku budaya yang ada di Kabupaten Gunungkidul; 2. Meningkatkan Jumlah Literasi di Kabupaten Gunungkidul;

3. Meningkatkan peran serta pelaku budaya dan masyarakat, Guru dan Pelajar dalam ikut mempertahankan nilai-nilai sejaran dan naskah kuno.

(10)

D. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Kesejarahan dilaksanakan dalam waktu 1 tahun ( Januari 2019 s/d Desember 2019).

E. LOKASI PELAKSANAAN

Lokasi Kegiatan Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Kesejarahan adalah di Kabupaten Gunungkidul.

F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT

NO Waktu

Pelaksanaan Sub Aktifitas Pihak terkait

Jumlah Orang

Terlibat Keterangan

1. Pembuatan Buku Pranatacara Januari- Maret

2019

1. Persiapan meliputi Rapat, mencari Data dan Informasi

Penulis, editor, Desain grafis, nara sumber dan masyarakat 20 orang

2. Penulisan dan Edit 20 orang

April 1. Cetak Buku 50 buku

2. Pelatihan Macapat dan Lomba Macapat untuk menambah pengetahuan Januari- Februari

2019 Persiapan meliputi

Rapat, mencari Data dan Informasi Calon Peserta Dinas Kebudayaan, Nara sumber dan calon peserta 20 orang

Februari dan April Pelaksanaan Pelatihan 180 Peserta

April Laporan Pelaksanaan

Kegiatan

Oktober 2019 Pelaksanaan Lomba Macapat dan laporan.

100 peserta 3. Pelatihan Pranatacara dan Lomba Sesorah

Januari- Maret

2019 Persiapan meliputi

Rapat, mencari Data dan Informasi calon peserta Dinas Kebudayaan, Nara sumber dan calon peserta 20 orang

Juli – Agustus 2019 Pelaksanaan 360

Agustus 2019 Laporan Pelaksanaan

Kegiatan 360

Oktober 2019 Pelaksanaan Lomba Sesorah

100 Peserta

(11)

4. Pelatihan Bahasa Jawa. Januari- Maret

2019 Persiapan meliputi

Rapat, mencari Data dan Informasi calon peserta Dinas Kebudayaan, Nara sumber dan calon peserta 20 orang Juli 2019 Pelaksanaan 180 Orang Juli 2019 Laporan pelaksanaan

Kegiatan 1 Bendel

5 Pelatihan mendongeng dan Lomba mendongeng Januari- Maret

2019

Persiapan meliputi Rapat, mencari Data dan Informasi Calon Peserta Dinas Kebudayaan, Nara sumber dan calon peserta April Pelaksanaan 240 orang

April Laporan Pelaksanaan

Kegiatan

Oktober 2019 Pelaksanaan Lomba mendonggeng dan laporan pelaksanaan lomba

100 Peserta

6 Pelatihan Geguritan dan Lomba Geguritan Januari- Mei 2019, juli – Oktober 2019 Persiapan meliputi Rapat, mencari peserta Dinas Kebudayaan, Dewan Juri Nara sumber dan calon peserta Agustus 2019 Pelaksanaan Panitia,

sekolah dan peserta

240 orang Agustus 2019 Laporan Pelaksanaan

Kegiatan Pelatihan Oktober 2019 Pelaksanaan Lomba

Geguritan dan laporan pelaksanaan lomba

100 Peserta

7 Pelatihan Penyusunan Naskah Teater Juli 2019 Persiapan meliputi

Rapat, mencari peserta Dinas Kebudayaan, Nara sumber dan calon peserta 20 orang Agustus 2019 Pelaksanaan 360

(12)

orang Agustus 2019 Laporan Pelaksanaan

Kegiatan Pelatihan

1 bendel Oktober 2019 Pelaksanaan Lomba

mendonggeng

100 Peserta 8 Macapat Masal

Maret 2019 Persiapan meliputi Rapat, mencari peserta Dinas Kebudayaan, Nara sumber dan calon peserta 20 orang

April 2019 Pelaksanaan Panitia, Desa dan peserta

400 orang April 2019 Laporan Pelaksanaan

Kegiatan

Panitia, Desa dan peserta

1 Bendel

9 Pembuatan Buku Rias Temanten

April 2019 Persiapan meliputi Rapat, mencari peserta Dinas Kebudayaan, Penulis, Editor, Desain Grafis dan Nara sumber 20 orang

April-Juli 2019 Pelaksanaan Dinas Kebudayaan, Penulis, Editor, Desain Grafis dan Nara sumber 30 orang

Agustus 2019 Cetak dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Dinas Kebudayaan, Penulis. Editor, Desain grafis dan Nara Sumber 300 dan 1 Bendel G. KELUARAN (OUTPUT)

Keluaran dari Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kesejarahan adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan Buku Pranatacara

Tahap I (Januari s.d Maret) - Dokumen berupa draf buku;

- Dokumen berupa administrasi rapat ; Tahap II ( April 2019 )

- Cetak Buku Tahap III (Mei 2019)

- Laporan Pelaksanaan Kegiatan. -

(13)

2. Pelatihan Macapat dan Lomba Macapat untuk menambah pengetahuan Tahap I (Januari s.d Maret )

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( Juli-Agustus 2019 ) - Pelaksanaan Pelatihan Tahap III ( Agustus 2019)

- Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahap IV ( Oktober )

- Lomba Macapat dan Laporan Pelaksanaan Lomba. 3. Pelatihan Pranatacara dan Lomba Sesorah

Tahap I (Januari s.d April 2019)

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( Juli- Agustus 2019 )

- Pelaksanaan Pelatihan Pranacara Tahap III ( Agustus 2019 )

- Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Tahap IV ( Oktober 2019 )

- Lomba Sesorah dan laporan Pelaksanaan Lomba 4. Pelatihan Bahasa Jawa

Tahap I (Januari s.d Maret 2019)

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( Juli 2019 ) - Pelaksanaan Pelatihan Tahap III ( Juli 2019 )

- Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan

5. Pelatihan Mendonggeng dan Lomba Mendonggeng Tahap I (Januari s.d Maret 2019)

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( April 2019 )

- Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Tahap III ( Oktober 2019)

- Pelaksanaan Lomba Mendonggeng Tahap IV ( Oktober 2019 )

- Laporan Pelaksanaan Kegiatan Lomba Mendongeng 6. Pelatihan geguritan dan Lomba Geguritan

Tahap I (Januari s.d Mei 2019)

- Dokumen berupa administrasi rapat ;

- Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( Agustus 2019 )

- Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Tahap III ( Oktober 2019)

- Pelaksanaan Lomba Geguritan Tahap IV ( Oktober 2019 )

(14)

- Laporan Pelaksanaan Kegiatan Lomba Geguritan

7. Pelatihan Penyusunan Naskah Teater dan Lomba Mendonggeng Tahap I (Juli 2019)

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( Agustus 2019 )

- Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Penyusunan Naskah Teater Tahap III ( Oktober 2019)

- Pelaksanaan Lomba Mendongeng dan Laporan Pelaksanaan 8. Gelar Macapat

Tahap I (Maret 2019)

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( April 2019 )

- Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Tahap III ( April 2019)

- Laporan Pelaksanaan Kegiatan 9. Pembuatan Buku Rias Manten

Tahap I (April 2019)

- Dokumen berupa administrasi rapat ; - Dokumen Daftar Peserta

Tahap II ( April – Juli 2019 )

- Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Tahap III ( Agustus 2019)

- Cetak dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan H. PELAKSANA

Pelaksana kegiatan pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan sastra adalah wujud dari upaya pelestarian di Bidang Sejarah, bahasa dan Sastra di Kabupaten Gunungkidul.

I. SUMBER DANA (PEMBIAYAAN)

Pelaksanaan kegiatan pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Kesejarahan bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten gunungkidul tahun anggaran 2019 melalui Bantuan Keuangan Khusus semula sebesar Rp765.000.000,00 (Tujuh Ratus Enam Puluh Lima Juta Rupiah ) yang akan digunakan untuk :

1. Pembuatan Buku Pranatacara

2. Pelatihan Macapat dan Lomba Macapat untuk menambah pengetahuan 3. Pelatihan Pranatacara dan Lomba Sesorah

4. Pelatihan Bahasa Jawa

5. Pelatihan Mendonggeng dan Lomba Mendonggeng 6. Pelatihan geguritan dan Lomba Geguritan

7. Pelatihan Penyusunan Naskah Teater dan Lomba Mendonggeng 8. Gelar Macapat

(15)
(16)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) DANA KEISTIMEWAAN DIY T.A. 2019

KEGIATAN : PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN PERMUSEUMAN INSTANSI : DINAS KEBUDAYAAN GUNUNGKIDUL

A. LATAR BELAKANG

Catatan yang berhasil diinventarisir oleh Dinas Kebudayaan Kab. Gunungkidul Tahun 2019 menunjukan ada sekitar 660 warisan budaya dan 24 cagar budaya yang tersebar di 18 Kecamatan di Gunungkidul. Secara umum kondisi warisan budaya tersebut terawat, namun ada juga yang sudah mulai rusak karena pelapukan. Bila ditelisik lebih dalam, Kabupaten Gunungkidul memiliki tinggalan warisan budaya dan cagar budaya yang terbilang komplit. Dimulai dari masa Prasejarah, tinggalan yang bisa disaksikan diantaranya adalah berupa situs megalitik (Situs Sokoliman, Situs Gondang, Situs Gunung Bang, Situs Bleberan) dan Gua (Gua Braholo, Gua Tritis), sementara untuk tinggalan masa klasik diantarnya berupa struktur dan situs candi (candi risan, candi plembutan, candi pulutan, candi krapyak dll). Tinggalan klasik tersebut umumnya sudah tidak berbentuk utuh lagi, dikarenakan pelapukan komponen bahan dasar yang umumnya berasal dari batu kapur. Untuk masa Islam tinggalan yang ada diantaranya berupa petilasan, masjid, makam maupun kitab kuno. Tinggalan Kolonial dan kemerdekaan pun masih bisa kita saksikan di Kabupaten Gunungkidul, diantaranya yakni Gua Jepang, tugu, Bangunan rumah tradisional dan monumen.

Kekayaan arkeologis Gunungkidul masih banyak yang belum terungkap, masih banyak benda-benda (diduga) Cagar Budaya yang tertimbun di tanah maupun tertutup oleh aliran sungai. Asumsi tersebut didasarkan pada seringnya Dinas Kebudayaan menerima laporan warga tentang temuan benda (diduga) cagar budaya. Laporan warga yang terakhir adalah temuan arca menhir zaman megalitikum sepanjang 4 meter dengan diameter 40 cm, menhir tersebut ditemukan oleh seorang warga ketika hendak menggali makam di Desa Bejiharjo, diduga menhir tersebut masih serangkaian dengan situs Sokoliman. Menhir tersebut kini ditempatkan di depan pintu masuk situs Sokoliman, kemudian masih di tahun dan bulan yang sama, Dinas Kebudayaan Gunungkidul juga menerima laporan tentang temuan koin cina berbahan perunggu di Dusun Gedat, Desa Banyusuco, Kecamatan Playen, koin tersebut

(17)

mengejutkan masyarakat karena ditemukan dalam jumlah banyak yakni 3189 koin. Koin-koin tersebut kini diamankan oleh BPCB DIY.

Temuan-temuan benda yang diduga Cagar Budaya tersebut, sebagian besar dibawa dan diamankan oleh beberapa lembaga di luar Gunungkidul, diantaranya yakni di BPCB DIY, Balar DIY, serta museum-museum di luar Gunungkidul. benda-benda cagar budaya tersebut disimpan dan diamankan di luar Gunungkidul dikarenakan Gunungkidul belum memiliki museum sendiri. Dari data yang berhasil dihimpun oleh tim registrasi Dinas Kebudayaan Kab. Gunungkidul, tercatat ada 238 Benda cagar budaya yang tersimpan di museum-museum Yogyakarta, kemudian 5094 benda cagar budaya disimpan di BPCB DIY, serta sebagian disimpan di Punung (Kab. Pacitan, Jawa Timur) dan ruang penyimpanan Balai Arkeologi Yogyakarta. Sungguh sangat disayangkan benda-benda tersebut malah dibawa keluar Gunungkidul, padahal apabila Gunungkidul telah memiliki tempat penyimpanan atau museum sendiri, bukan tidak mungkin akan semakin menarik wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul. lebih dari sekedar destinasi wisata, keberadaan museum di Gunungkidul memiliki peran yang sangat strategis, diantaranya sebagai tempat penampungan temuan, tempat studi edukasi serta bukan tidak mungkin sebagai tempat pusat penelitian khususnya fosil-fosil binatang laut. Oleh karenanya keberadaan museum di Gunungkidul sudah sangat mendesak untuk dibangun, hal ini mengingat apabila terlalu lama ditunda maka akan banyak benda-benda arkeologis milik Gunungkidul yang tidak terkelola dengan baik.

Museum merupakan bagian tak terpisahkan dalam proses pelestarian benda cagar budaya dan warisan budaya. Museum dimanfaatkan tidak hanya sebagai storage penyimpanan benda cagar budaya ataupun pelindungan benda cagar budaya, namun juga sebagai media edukasi dan etalase budaya sebuah daerah. Oleh karenanya keberadaan museum sangat penting dan bagian tak terpisahkan dalam pembangunan kebudayaan suatu daerah.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

(18)

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015;

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 Tentang Penetapan mulai berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dari hal pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum;

8. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 4 Tahun 2011 Tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta;

9. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya;

10. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan;

11. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 Tahun 2013 Tentang Pelestarian Cagar Budaya;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul nomor 6 Tahun 2016 Tentang Pemerintah Daerah.

C. TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Permuseum adalah :

1. Melakukan perencanaan awal pendirian museum Gunungkidul 2. Memberikan edukasi kepada pelajar tentang permuseuman 3. Melejitkan potensi pelajar dalam bidang permuseuman 4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam permuseuman

D. WAKTU PELAKSANAAN

NO KEGIATAN WAKTU (BULAN)

1 Kajian Pendirian Museum Maret-Mei 2 Studi Teknis Pengadaan Tanah Mei-Juni

3 LCCK Oktober

(19)

E. LOKASI PELAKSANAAN

NO KEGIATAN LOKASI

1 Kajian Pendirian Museum Gunungkidul 2 Studi Teknis Pengadaan Tanah Gunungkidul

3 LCCK Tentatif

4 WKM Museum di DIY

F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT

NO KEGIATAN TAHAPAN PIHAK TERKAIT JUMLAH

ORANG 1 Kajian Pendirian Museum 1. Survey lapangan 2. Pengumpulan data 3. FGD 4. Pelaporan 1. Rekanan 2. Tim 3. Disbud 10 or 2 Studi Teknis Pengadaan Tanah 1. Survey lapangan 2. Pengumpulan data 3. FGD 4. Pelaporan 1. Rekanan 2. Tim 3. Disbud 10 or 3 LCCK 1. Registrasi 2. Babak penyisihan 3. Visit Museum 4. Babak Final 5. LCCK Tingkat DIY 1. SMP/MTs se GK 2. Disbud DIY 105 sekolah 4 WKM 1. Teori kelas 2. Kegiatan lapangan 1. SMP/MTs se GK 2. Edukator museum 150 or

(20)

G. OUTPUT DAN OUTCOME

NO KEGIATAN TARGET OUTPUT TARGET OUTCOME

1 Kajian pendirian museum Gunungkidul

Terlaksananya kegiatan Kajian pendirian museum

Tersajinya dokumen kajian pendirian museum

2 Perencanaan teknis

pengadaan tanah museum Gunungkidul

Terlaksananya kegiatan perencanaan teknis pengadaan tanah

Tersajinya data teknis pengadaan tanah museum

3 Wajib Kunjung Museum Terlaksanya kegiatan Kunjung Museum

Meningkatnya

pengetahuan, wawasan dan peran pelajar dalam permuseuman

4 Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan

Terlaksananya kegiatan LCCK

Melejitkan potensi pelajar dalam bidang

permuseuman 5 Studi Pengelolaan Museum Terlaksananya studi

banding pengelolaan museum Mempunya referensi dalam pengelolaan museum H. PELAKSANA

NO RINCIAN KEGIATAN PELAKSANA

1 Perencanaan teknis pengadaan tanah museum Gunungkidul

Pihak ketiga (rekanan)

2 Kajian pendirian museum Gunungkidul

Pihak ketiga (rekanan)

3 Wajib Kunjung Museum Dinas Kebudayaan GK 4 Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan Dinas Kebudayaan GK

I. SUMBER DANA

Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Permuseuman bersumber dari Dana Keistimewaan DIY Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 415.538.500 (Empat ratus lima belas juta lima ratus tiga puluh delapan ribu lima ratus Rupiah) yang akan digunakan untuk :

1. Kajian pendirian museum Gunungkidul

2. Perencanaan teknis pengadaan tanah museum Gunungkidul 3. Wajib Kunjung Museum

(21)
(22)

RANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) DANA KEISTIMEWAAN DIY T.A. 2019

KEGIATAN : PENGEMBANGAN CAGAR BUDAYA & WARISAN BUDAYA INSTANSI : DINAS KEBUDAYAAN GUNUNGKIDUL

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka mendukung visi-misi Bupati Gunungkidul di bidang kebudayaan, Seksi kepurbakalaan dan permuseuman, Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul terus berpartisipasi aktif dalam pelestarian budaya, khususnya budaya yang bersifat kebendaan (tangible). Sesuai amanah Undang-undang no. 11 tahun 2010, pelestarian yang dilakukan oleh Seksi Kepurbakalaan dan Permuseuman melibatkan 3 stakeholder, diantaranya yakni pemerintah, masyarakat dan akademisi. Ketiga stakeholder tersebut menjalankan peranannya masing-masing sesuai kewenangan yang diatur dalam UU, kewenangan tersebut diantaranya adalah pemerintah menyediakan dana dan melakukan pengawasan, masyarakat memberikan pelaporan terhadap benda-benda temuan, sementara akademisi menjalankan fungsi akademik di bidang pengkajian. Apabila ketiga stakeholder tersebut menjalankan fungsinya masing-masing, maka pelestarian warisan budaya dan cagar budaya di Gunungkidul berjalan dengan baik.

Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul perlu membuat perencanaan yang sistematis dalam melestarikan warisan budaya dan cagar budaya. Perencanaan ke depannya, Dinas Kebudayaan Gunungkidul akan melakukan penataan dan pemeliharaan warisan budaya dan cagar budaya secara bertahap, tahapan-tahapan tersebut diantaranya adalah inventarisasi dan registrasi data, kajian Tim Ahli Cagar budaya yang dilanjutkan dengan Penetapan status Cagar Budaya oleh Bupati, Studi Kelayakan, Studi Teknis dan Pemugaran. Selain kegiatan pelestarian objek Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan juga akan fokus pada pengembangan SDM kebudayaan melalui fasilitasi.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;

(23)

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015;

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 Tentang Penetapan mulai berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dari hal pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

7. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 4 Tahun 2011 Tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta;

8. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya;

9. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan;

10. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 Tahun 2013 Tentang Pelestarian Cagar Budaya;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul nomor 6 Tahun 2016 Tentang Pemerintah Daerah.

C. TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Cagar Budaya dan Warisan Budaya adalah : 1. Melakukan pendataan dan registrasi objek warisan budaya dan cagar budaya

2. Melakukan kajian objek warisan budaya

3. Melakukan penetapan warisan budaya sebagai cagar budaya

4. Melakukan perlindungan terhadap warisan budaya dan cagar budaya 5. Melakukan pengembangan warisan budaya

6. Melakukan pemanfaatan warisan budaya dan cagar budaya 7. Meningkatkan kapasitas SDM kebudayaan

8. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pelestarian warisan budaya dan cagar budaya

9. Membangun sinergi antar stakeholder kebudayaan

(24)

D. WAKTU PELAKSANAAN

NO KEGIATAN WAKTU (BULAN)

1 Pengawasan Pemugaran Bangsal Sewokoprojo

Maret-Juli

2 Pengawasan Pemugaran Situs Sokoliman

Maret-Juli

3 Pemugaran Bangsal Seokoprojo Maret-Juli 4 Pemugaran Situs Sokoliman Maret-Juli

5 Studi Komparasi Penataan Situs Megalitikum

Juli

6 Gowes To Heritage April dan Agustus

7 Kajian TACB Januari-Desember

E. LOKASI PELAKSANAAN

NO KEGIATAN LOKASI

1 Pengawasan Pemugaran Bangsal Sewokoprojo

Purbosari, Wonosari, GK

2 Pengawasan Pemugaran Situs Sokoliman

Sokoliman, Bejiharjo, Karangmojo, GK

3 Pemugaran Bangsal Seokoprojo Purbosari, Wonosari, GK

4 Pemugaran Situs Sokoliman Sokoliman, Bejiharjo, Karangmoho, GK

5 Studi Komparasi Penataan Situs Megalitikum

Tentatif

6 Gowes To Heritage Situs Cagar Budaya dan Warisan Budaya GK

7 Kajian TACB Situs Cagar Budaya dan Warisan Budaya GK

(25)

F. TAHAPAN PELAKSANAAN

NO KEGIATAN TAHAPAN PIHAK TERKAIT JUMLAH

ORANG 1 Pengawasan Pemugaran Bangsal Sewokoprojo 1. Laporan kegiatan pengawasan 2. FGD 3. Laporan Akhir 1. Rekanan 2. Disbud GK 3. Kontraktor 30 or 2 Pengawasan Pemugaran Situs Sokoliman 1. Laporan kegiatan pengawasan 2. FGD 3. Laporan Akhir 1. Rekanan 2. Disbud GK 3. Kontraktor 30 or 3 Pemugaran Bangsal Sewokoprojo

1. Pelaksanaan Kegiatan fisik 2. FGD 3. Pelaporan 1. Disbud GK 2. Dinas PU 3. Disbud DIY 4. BPCB DIY 5. Kontraktor 6. Pengawas 30 or 4 Pemugaran Situs Sokoliman

1. Pelaksanaan Kegiatan fisik 2. FGD 3. Pelaporan 1. Disbud GK 2. Dinas PU 3. Disbud DIY 4. BPCB DIY 5. Kontraktor 6. Pengawas 30 or 5 Studi Komparasi Penataan Situs Megalitikum 1. Koordinasi 2. Pelaksanaan kegiatan 3. Pelaporan 1. Disbud GK 4 or

6 Gowes To Heritage 1. Koordinasi 2. Survey lapangan 3. Pelaksaan 4. Pelaporan 1. Disbud GK 2. BPCB DIY 3. Masyarakat 4. komunitas 500 or

7 Kajian TACB 1. Sidang TACB

2. Pemeringkatan dan pengusulan status 3. Penyusunan naskah rekomendasi 1. Disbud GK 2. BPCB DIY 3. TACB GK 5 or

(26)

G. KELUARAN

NO KEGIATAN TARGET OUTPUT TARGET OUTCOME

1 Pengawasan Pemugaran Sokoliman Terlaksananya kegiatan pengawasan pemugaran Sokoliman Terselesaikannya pemugaran Situs Sokoliman yang sesuai dengan dokumen perencanaan dan kaidah pelestarian

2 Pengawasan Pemugaran Sewokoprojo Terlaksananya kegiatan pengawasan pemugaran Sewokoprojo Terselesaikannya pemugaran Bangsal Sewokoporjo yang sesuai dengan dokumen perencanaan dan kaidah pelestarian 3 Pemugaran Bangsal Seokoprojo Terlaksananya pemugaran Bangsal Sewokoprojo Lestarinya bangsal sewokoprojo 4 Pemugaran Situs Sokoliman Terlaksananya pemugaran Situs Sokoliman

Lestarinya situs sokoliman

5 Studi Komparasi Penataan Situs Megalitikum

Terlaksananya kegiatan studi komparasi penataan Situs Megalitikum

Lestarinya situs megalitikum di Gunungkidul

6 Gowes To Heritage Terlaksananya kegiatan Gowes to Heritage

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian cb

7 Kajian TACB 20 objek kajian Penetapan wb menjadi cb H. PELAKSANA

NO RINCIAN KEGIATAN PELAKSANA

1 Pengawasan Pemugaran Sokoliman Pihak ketiga (Rekanan) 2 Pengawasan Pemugaran

Sewokoprojo

Pihak ketiga (Rekanan)

3 Pemugaran Bangsal Seokoprojo Pihak ketiga (Rekanan) 4 Pemugaran Situs Sokoliman Pihak ketiga (Rekanan) 5 Studi Komparasi Penataan Situs

Megalitikum

Dinas Kebudayaan GK

6 Gowes To Heritage Dinas Kebudayan GK

7 Kajian TACB TACB GK

I. SUMBER DANA

Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Cagar Budaya dan Warisan Budaya bersumber dari Dana Keistimewaan DIY Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 2.841.058.000 (Dua Milyar delapan ratus empat puluh satu juta lima puluh delapan ribu Rupiah) yang akan digunakan untuk :

(27)
(28)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM PENGEMBANGAN KESENIAN DAN BUDAYA DAERAH Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Rintisan Desa Budaya

Dan Kantong Budaya A. LATAR BELAKANG

Keberadaan desa-desa di Kabupaten Gunungkidul merupakan kantong-kantong budaya yang harus terus diupayakan pelestarian dan pengembangan budayanya. Seni, budaya, dan adat istiadat yang tumbuh dan berkembang di Desa Kantong Budaya maupun Rintisan Desa Budaya terdukung oleh kultur masyarakatnya. Guna lebih mengoptimalkan keberadaan Desa Kantong Budaya dan Rintisan Desa Budaya di Kabupaten Gunungkidul, perlu didukung dengan adanya kegiatan berupa Workshop Pengelolaan Rintisan Desa Budaya, yang hasil dari pelatihan dan workshop tersebut perlu dipergelarkan dalam event Gelar Potensi Rintisan Desa Budaya, serta perlunya penyediaan fasilitas peralatan seni untuk Desa Kantong Budaya.

Untuk mendukung kegiatan tersebut di atas Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul mengusulkan kegiatan Pengembangan Rintisan Desa dan Kantong Budaya Kabupaten Gunungkidul Tahun 2019.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta. Perqaturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

3. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta;

4. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan dalam Urusan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana diubah dengan Perdais DIY Nomor 1 Tahun 2015;

5. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 33 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan;

6. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 66 Tahun 2016 tentang Stadart Harga Barang dan Jasa Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 26 Tahun 2017.

C. TUJUAN

1. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia bidang Seni Budaya dan penguatan kelembagaan Rintisan Desa Budaya melalui Workshop pengelolaan rintisan Desa Budaya;

2. Memberikan apresiasi kepada masyarakat serta menunjukkan potensi Desa Rintisan Desa Budaya melalui Gelar Potensi Rintisan Desa Budaya;

3. Menyediakan fasilitas penunjang pelestarian dan pengembangan seni budaya berupa alat kesenian, melalui pengadaan peralatan seni Desa Rintisan Desa Budaya dan Desa Kantong Budaya.

D. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Rintisan Desa dan Kantong Budaya dilaksanakan dalam waktu 8 bulan (Februari 2019 s/d September 2019).

E. LOKASI PELAKSANAAN

Lokasi Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Rintisan Desa dan Kantong Budaya adalah di Kabupaten Gunungkidul.

(29)

F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT No. Waktu

Pelaksanaan

Sub- Aktivitas Pihak Terkait Jumlah Orang Terlibat Keterangan 1 Februari – Maret 2019  Persiapan workshop  Persiapan Pengadaan Alat kesenian Desa Rintisan Desa Budaya Tim 100 orang 10 orang 2 April – Juni 2019  Workshop Rintisan Desa Budaya  Pengadaan 7 set gamelan Desa Rintisan Desa Budaya Dewan Kebudayaan dan Kecamatan Perusahaan yang berkompeten 200 orang 50 0rang  5 org x 20 Desa x 2 hari 3 Juli– September 2019  Gelar Potensi Rintisan Desa Budaya  Tim  Desa Ritisan Desa Budaya  Seniman 37 orang 1.782 orang 126 orang G. KELUARAN (OUTPUT)

Keluaran dari Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Rintisan Desa Budaya dan Kantong Budaya adalah sebagai berikut:

1. Tahap I ( Februari s.d Maret)

- Rencana pelaksanaan workshop Gelar Potensi Rintisan Desa Budaya - Dokumen Pengadaan Gamelan

2. Tahap II (April s.d Juni)

- Pelaksanaan Workshop Gelar Potensi Rintisan Desa Budaya sebagai upaya Peningkatan SDM di Desa Rintisan Desa Budaya

- Pengadaan alat bercorak budaya 7 set Gamelan di: a. Desa Piyaman, Kec Wonosari

b. Desa Nglipar, Kec Nglipar c. Desa Giriwungu, Kec Panggang d. Desa Umbulrejo, Kec Ponjong e. Desa Watugajah, Kec Gedangsari f. Desa Krambilsawit, Kec Saptosari g. Desa Nglora, Kec Saptosari 3. Tahap III (Juli s.d September)

- Gelar Potensi Rintisan Desa Budaya 20 Desa Rintisan Desa Budaya H. PELAKSANA

Pelaksana Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Rintisan Desa Budaya dan Kantong Budaya adalah Bidang Seni, Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul.

(30)
(31)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM PENGEMBANGAN KESENIAN DAN BUDAYA DAERAH Pembinaan Lembaga Penggiat Seni

A. LATAR BELAKANG

Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi seni dan budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pembangunan kesenian di Kabupaten Gunungkidul diharapkan tidak hanya bertumpu pada Seni Pertunjukan saja, tetapi seni seni yang lain agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu cabang seni yang berpotensi dan layak untuk dikembangkan adalah Seni Rupa. Kabupaten Gunungkidul memiliki perupa perupa hebat, pelukis pelukis handal, yang telah banyak memiliki karya dan bahkan berpengalaman memamerkan karya seninya sampai ke luar daerah. Dalam rangka pelestarian dan pengembangan seni rupa di Kabupaten Gunungkidul perlu adanya wahana kegiatan berupa event pameran lukisan, lomba melukis, dan temu perupa Gunungkidul.

Untuk mendukung kegiatan tersebut di atas Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul mengusulkan kegiatan Pembinaan Lembaga Penggiat Seni Tahun 2019.

B. DASAR HUKUM

7. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta. Perqaturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;

8. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

9. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta;

10. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan dalam Urusan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana diubah dengan Perdais DIY Nomor 1 Tahun 2015;

11. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 33 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan;

12. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 66 Tahun 2016 tentang Standar Harga Barang dan Jasa Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 26 Tahun 2017.

C. TUJUAN

1. Untuk memberikan wahana dan motivasi bagi pelaku seni rupa untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam rangka memajukan seni rupa di Kabupaten Gunungkidul.

2. Meningkatkan ketrampilan dan kemampuan Pelaku Seni Rupa dalam rangka melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan budaya daerah dengan menyelenggarakan kegiatan pameran dan lomba lukis setiap tahun.

D. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pembinaan Lembaga Penggiat Seni dilaksanakan dalam waktu 2 bulan (Agustus 2019 s.d. September 2019).

E. LOKASI PELAKSANAAN

Lokasi Kegiatan Gelar Budaya Jogja adalah di Kabupaten Gunungkidul dan D. I. Yogyakarta.

(32)

F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT No. Waktu

Pelaksanaan

Sub- Aktivitas Pihak Terkait Jumlah Orang Terlibat

Keterangan

1 Agustus 2019  Persiapan Lomba Lukis DIY-Kyoto di Kabupaten Gunungkidul  Pelaksanaan Lomba Lukis DIY-Kyoto di Kabupaten Gunungkidul Seniman, Sekolah Seniman, Sekolah, siswa, peserta 400 siswa 100 orang 500 orang Rapat persiapan, koordinasi, pembuatan juklak juknis dan publikasi lomba Seleksi di Tingkat Kab. Gunungkidul 2 September 2019  Pengiriman peserta Lomba Lukis DIY-Kyoto di Tingkat D. I. Yogyakarta 20 siswa (peserta yang lolos 20 nominasi) 20 orang Pengiriman 20 siswa/peserta yang lolos seleksi di Tingkat Kab. Gunungkidul ke Lomba Tingkat D. I. Yogyakarta G. KELUARAN (OUTPUT)

Keluaran dari Kegiatan Pembinaan Lembaga Penggiat Seni adalah sebagai berikut: 4. Tahap I ( Bulan Agustus)

- Persiapan Lomba (seleksi), meliputi: Rapat Koordinasi, konsolidasi dengan sekolah, dan kelompok seni rupa, sampai dengan publikasi juklak juknis dan ketentuan lomba lukis

- Pelaksanaan Lomba Lukis DIY-Kyoto di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2019. 5. Tahap II (Bulan September)

- Pengiriman 20 siswa/peserta yang lolos seleksi di Tingkat Kab. Gunungkidul ke Lomba Tingkat D. I. Yogyakarta.

H. PELAKSANA

Pelaksana Kegiatan Pembinaan Lembaga Penggiat Seni adalah Bidang Seni, Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul.

I. SUMBER DANA (PEMBIAYAAN)

Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Lembaga Penggiat Seni bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul (Dana Keistimewaan) Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. 80.000.000,00 ( Delapan Puluh Juta Rupiah ) yang akan digunakan untuk:

 Pelaksanaan Seleksi Lomba Lukis DIY-Kyoto di Kabupaten Gunungkidul

(33)
(34)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM PROMOSI DAN KEMITRAAN BUDAYA DIY DI DALAM DAN LUAR NEGERI Kegiatan Misi Budaya ke Dalam dan Luar Negeri Dalam Rangka Diplomasi Budaya A. LATAR BELAKANG

Dalam upaya promosi budaya perlu dilaksanakan pengembangan kerjasama dan diplomasi budaya ke luar daerah sehingga produk budaya lokal bisa dikenal masyarakat luar daerah. Kelompok kesenian yang ada dipersiapkan dengan dilatih kemudian dipentaskan di ruang publik dan diapresiasi oleh masyarakat luas serta dikemas dengan menarik sehingga menjadi layak jual di tingkat nasional. Dalam rangka upaya tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Kebudayaan perlu membangun kemitraan dengan instansi di luar Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk itu Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul mengusulkan Kegiatan Misi Budaya ke dalam dan Luar Negeri Dalam Rangka Diplomasi Budaya, dengan Pengiriman Duta Seni Budaya pada Acara Hadeging Nagari Ngayogyakarta di Jakarta, HUT Taman Mini Indonesia Indah, Pesta Kesenian Bali, Misi Seni Budaya Ke Rinjani, NTB serta Misi Seni Budaya ke Batam, Kepulauan Riau.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta. Perqaturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

3. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta;

4. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan dalam Urusan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana diubah dengan Perdais DIY Nomor 1 Tahun 2015;

5. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 33 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan;

6. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 66 Tahun 2016 tentang Standart Harga Barang dan Jasa Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 26 Tahun 2017.

C. TUJUAN

Tujuan Kegiatan Misi Kebudayaan ke Dalam dan Luar Negeri Dalam Rangka Diplomasi Kebudayaan adalah memperkenalkan, mempromosikan budaya lokal daerah agar lebih dikenal di tingkat nasional, juga sebagai sarana kerjasama antar daerah dalam rangka meningkatkan ragam dan kualitas produk budaya lokal di tingkat nasional.

D. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Misi Kebudayaan ke Dalam dan Luar Negeri Dalam Rangka Diplomasi Kebudayaan dilaksanakan dalam waktu 8 bulan (Maret s.d September 2019).

E. LOKASI PELAKSANAAN

Lokasi Kegiatan Misi Kebudayaan ke Dalam dan Luar Negeri Dalam Rangka Diplomasi Kebudayaan adalah Jakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Batam.

(35)

F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT

No. Waktu

Pelaksanaan

Sub- Aktivitas Pihak Terkait Jumlah Orang Terlibat Keterangan 1 Maret 2019  Persiapan Misi Ke Jakarta (Hadeging Nagari/ GSBY dan Kirab Budaya ) Pelaku seni profesional 155 orang 2 April – Juni 2019  Pengiriman Misi Hadeging Nagari (GSBY) ke Jakarta  Pengiriman Misi Kirab Budaya ke Jakarta  Pengiriman Misi seni ke Bali Pelaku seni profesional Pelaku seni profesional Pelaku seni profesional 45 orang 110 orang 39 orang 3 Juli– September 2019  Pengiriman Misi Seni ke Rinjani, NTB  Pengiriman Misi Seni ke Batam Pelaku seni profesional Pelaku seni profesional 39 orang 39 orang G. KELUARAN (OUTPUT)

Keluaran dari Kegiatan Misi Kebudayaan ke Dalam dan Luar Negeri dalam Rangka Diplomasi Kebudayaan adalah sebagai berikut:

1. Tahap I ( Januari s.d Maret) - Persiapan Tim seni 2. Tahap II (April s.d Juni)

- Terkirimnya Tim Seni budaya pada acara Hadeging Nagari (GSBY) di Jakarta; - Terkirimnya Tim Seni budaya pada acara Kirab Budaya di TMII Jakarta; dan - Terkirimnya Tim Seni budaya ke Bali.

3. Tahap III (Juli s.d September)

- Terkirimnya Tim Seni Budaya ke Rinjani, Nusa Tenggara Barat; dan - Terkirimnya Tim Seni Budaya ke Batam.

H. PELAKSANA

Kegiatan Misi Kebudayaan ke Dalam dan Luar Negeri dalam Rangka Diplomasi Kebudayaan adalah Bidang Seni, Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul.

(36)
(37)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) DANA KEISTIMEWAAN DIY T.A. 2019

KEGIATAN : PENGHARGAAN SENIMAN DAN BUDAYAWAN INSTANSI : DINAS KEBUDAYAAN GUNUNGKIDUL

A. LATAR BELAKANG

Besarnya pengaruh budaya barat dan pop yang masuk ke tanah air memicu kekhawatiran bagi kelangsungan budaya asli nusantara. Hal tersebut makin diperparah dengan minimnya minat masyarakat khususnya generasi muda terhadap budayanya sendiri. Fenomena tersebut bila dibiarkan terus menerus tanpa adanya penyikapan antisipatif, maka kelak Indonesia di tahun-tahun mendatang akan kehilangan budayanya sendiri, generasi muda sudah tidak lagi mengenal budaya bangsanya, sehingga masyarakat indonesia sudah kehilangan jati dirinya sebagai bangsa ketimuran yang kaya dengan budaya.

Ancaman degradasi budaya tersebut perlu segera diantisipasi dengan upaya pelestarian seni dan budaya, salah satu bentuk pelestarian tersebut adalah dengan mengenalkan budaya lokal kepada masyarakat melalui apresiasi seni dan budaya. Memberikan apresiasi seni dan budaya kepada para penggiat seni budaya adalah wujud dukungan pemerintah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan Gunungkidul kepada masyarakat. Harapannya melalui kegiatan ini para penggiat seni budaya bisa menjadi motivator dan katalisator bagi masyarakat, sehingga budaya lokal tetap lestari di masa yang akan datang.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015;

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 Tentang Penetapan mulai berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dari hal pembentukan

(38)

Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum;

7. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 4 Tahun 2011 Tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta;

8. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya;

9. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan;

10. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 Tahun 2013 Tentang Pelestarian Cagar Budaya;

11. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Penghargaa Pelestari Warisan Budaya dan Cagar Budaya;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul nomor 6 Tahun 2016 Tentang Pemerintah Daerah.

C. TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan Kegiatan Penghargaan bagi Seniman dan Budayawan adalah : 1. Memberikan apresiasi kepada para penggiat seni dan budaya

2. Mempertahankan eksistensi budaya Gunungkidul

3. Memberikan dukungan kepada para penggiat seni dan budaya untuk terus berkarya dan menginspirasi masyarakat Gunungkidul dalam pelestarian seni dan budaya

D. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Juli 2019

E. LOKASI PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Gunungkidul

F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT

NO KEGIATAN TAHAPAN PIHAK TERKAIT JUMLAH

ORANG 1 Pengharagaan

Seniman Budayawan

1. Penyusunan Juknis dan Pedoman

2. Pendaftaran dan usulan calon penerima penghargaan 3. Sidang calon penerima

penghargaan 1. Juri 2. Disbud GK 3. Seniman budayawan 6 or

(39)
(40)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM PENGEMBANGAN KESENIAN DAN BUDAYA DAERAH Festival Kebudayaan Yogyakarta

A. LATAR BELAKANG

Kewenangan kebudayaan diselenggarakan untuk memelihara dan mengembangkan hasil cipta, rasa, karsa dan karya yang berupa nilai – nilai, pengetahuan, norma, adat istiadat, benda, seni, dan tradisi luhur yang mengakar dalam masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk itu masyarakat Gunungkidul perlu mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep, pengetahuan budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya serta nilai-nilai budaya secara berkesinambungan.

Para pelaku budaya terutama pelestari, penggiat dan maestro budaya yang memiliki dedikaksi, prestasi untuk memotivasi agar budaya daerah menjadi lebih maju.

Pementasan kesenian daerah juga perlu bekerjasama dengan lembaga lain khususnya Lembaga Penggiat Seni dan Budaya, sehingga kegiatan dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Sedangkan guna peningkatan ketrampilan dan kemampuan seniman yang tersebar di 144 Desa 18 Kecamatan se-Kabupaten Gunungkidul, perlu disediakan ajang untuk pentas semua pelaku budaya, sehingga dengan dilaksanakan Festival Kesenian yang dilaksanakan rutin setiap tahun akan memenuhi kebutuhan para pelaku budaya dan masyarakat.

Untuk mendukung kegiatan tersebut di atas Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul mengusulkan kegiatan Festival Kebudayaan Yogyakarta Tahun Anggaran 2019

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta. Perqaturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

3. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta;

4. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan dalam Urusan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana diubah dengan Perdais DIY Nomor 1 Tahun 2015;

5. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 33 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan;

6. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 66 Tahun 2016 tentang Standar Harga Barang dan Jasa Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 26 Tahun 2017.

C. TUJUAN

1. Memberikan motivasi, serta ruang dan waktu bagi pelaku seni budaya Kabupaten Gunungkidul untuk menampilkan karya seninya;

2. Memberikan kesempatan kepada pelaku seni untuk berinovasi dalam memajukan seni budaya Gunungkidul;

3. Meningkatkan ketrampilan dan kemampuan seniman dan kelompok seni budaya dalam melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan budaya daerah.

(41)

D. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Festival Kebudayaan Yogyakarta dilaksanakan dalam waktu 2 bulan (Juli 2019 s/d Agustus 2019).

E. LOKASI PELAKSANAAN

Lokasi Kegiatan Gelar Budaya Jogja adalah di D. I. Yogyakarta. F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT No. Waktu

Pelaksanaan

Sub- Aktivitas Pihak Terkait Jumlah Orang Terlibat Keterangan 1 Juli 2019  Persiapan  Pementasan Seniman, Kelompok Seni, Komunitas Seni Seniman, Kelompok Seni, Komunitas Seni 600 orang 300 orang Rapat persiapan, koordinasi, dan latihan persiapan Pengiriman Tim Pawai Seni pada Pembukaan FKY Tahun 2019 di Yogyakarta 2 Agustus 2019  Pementasan Seniman,

Kelompok Seni, Komunitas Seni 1000 orang Pengiriman Tim Pentas Seni, Pameran Seni Rupa, dan Bazzar Seni pada Penyelengaraan FKY Tahun 2019 di Yogyakarta G. KELUARAN (OUTPUT)

Keluaran dari Kegiatan Gelar Budaya Jogja adalah sebagai berikut: 6. Tahap I ( Bulan Juli)

- Persiapan, meliputi: Rapat Koordinasi, konsolidasi dengan seniman dan kelompok seni, sampai dengan latihan persiapan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok seni.

- Pengiriman Tim Pawai Seni pada Pembukaan FKY Tahun 2019 di Yogyakarta. 7. Tahap II (Bulan Agustus)

- Pengiriman Tim Seni pada Pentas Seni, Pameran Seni Rupa, dan Bazzar Seni pada Penyelengaraan FKY Tahun 2019 di Yogyakarta

H. PELAKSANA

Pelaksana Kegiatan Festival Kebudayaan Yogyakarta adalah Bidang Seni, Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul.

(42)
(43)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN ADAT DAN SENI (KEISTIMEWAAN) Kegiatan Gelar Budaya Jogja

A. LATAR BELAKANG

Kabupaten Gunungkidul memiliki banyak potensi seni dan budaya yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. Berbagai potensi seni dan budaya tersebut adalah merupakan hasil cipta, rasa, karsa dan karya yang didalamnya terkandung nilai-nilai, pengetahuan, norma, adat istiadat, benda, seni, dan tradisi luhur yang mengakar dalam masyarakat. Untuk itu masyarakat Gunungkidul perlu mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep yang matang, pengetahuan tentang budaya, pelestarian dan pengembangan hasil budaya serta nilai-nilai budaya secara berkesinambungan.

Guna peningkatan ketrampilan dan kemampuan seniman yang tersebar di 144 desa dari 18 kecamatan se-Kabupaten Gunungkidul, perlu disediakan ajang untuk berekspresi sekaligus berkompetisi, sehingga perlu diselenggarakan festival festival kesenian di Kabupaten Gunungkidul, maupun pengiriman tim seni pada festival seni tingkat D. I. Yogyakarta.

Untuk mendukung kegiatan tersebut di atas Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul mengusulkan fasilitasi kelompok seni, baik berupa penyelenggaraan festival seni di Kabupaten Gunungkidul, maupun pengiriman tim kesenian dalam rangka mengikuti kompetisi seni di Tingkat D. I. Yogyakarta melalui kegiatan Gelar Budaya Jogja Tahun 2019

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

3. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta;

4. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan dalam Urusan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana diubah dengan Perdais DIY Nomor 1 Tahun 2015;

5. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 33 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan;

6. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 66 Tahun 2016 tentang Standar Harga Barang dan Jasa Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 26 Tahun 2017.

C. TUJUAN

1. Memberikan kesempatan dan motivasi bagi pelaku seni budaya Kabupaten Gunungkidul untuk berinovasi dalam memajukan seni budaya Gunungkidul;

2. Meningkatkan ketrampilan dan kemampuan seniman dan kelompok seni budaya dalam melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan budaya daerah melalui event yang bersifat kompetisi.

(44)

D. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Gelar Budaya Jogja dilaksanakan dalam waktu 10 bulan (Februari 2019 s/d November 2019).

E. LOKASI PELAKSANAAN

Lokasi Kegiatan Gelar Budaya Jogja adalah di Kabupaten Gunungkidul dan D. I. Yogyakarta.

F. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PIHAK TERKAIT No. Waktu

Pelaksanaan

Sub- Aktivitas Pihak Terkait Jumlah Orang Terlibat Keterangan 1 Februari – Maret 2019  Persiapan workshop karawitan, langencarito, dan teater tradisi s.d. Pelaksanaan Workshopnya  Persiapan Festival karawitan dan langencarito Kecamatan, Seniman/ Seniwati kecamatan, narasumber 18 Tim karawitan dan 18 Tim langencarito 300 orang 1100 orang Rapat persiapan, koordinasi dengan kecamatan, pembuatan juklak juknis festival, dan pelaksanaan workshop

Persiapan pelaksanaan festival dan masa latihan tim seni dari masing-masing kecamatan 2 April – Juni 2019  Pelaksanaan Festival karawitan dan langencarito di Gunungkidul  Pengiriman tim karawitan dan tim langencarito ke festival Tingkat D. I. Yogyakarta

 Persiapan workshop Teater Tradisi dan Kethoprak s.d. Pelaksanaan Workshopnya  Pelaksanaan Festival Teater Tradisi di Gunungkidul  Pengiriman Tim Teater Tardisi ke festival Tingkat DIY

18 Tim karawitan dan 18 Tim langencarito, Dewan Yuri  1 tim karawitan dan 1 tim langencarito Kecamatan, Seniman/ Seniwati kecamatan, narasumber 18 Tim teater tradisi, Dewan Yuri  1 Tim 1200 orang 100 0rang 300 Orang 600 orang 40 orang Menyelenggarakan festival di Gunungkidul Pengiriman ke DIY Rapat persiapan, koordinasi dengan kecamatan, pembuatan juklak juknis festival, dan pelaksanaan workshop Penyelenggaraan festival di Gunungkidul Pengiriman ke DIY

(45)

3 Juli– September 2019  Pelaksanaan Festival Kethoprak di Gunungkidul  Pengiriman Tim Kethoprak ke festival Tingkat DIY  Pengiriman Tim Seni Sendratari pada Festival Tingkat D. I. Yogyakarta  Persiapan Dhaksinarga Festival  18 Tim Kethoprak, Dewan Yuri  1 Tim  1 tim  Kecamatan, seniman, kelompok seni, komunitas seni 1100 orang 70 orang 60 orang 300 orang Penyelenggaraan festival di Gunungkidul Pengiriman ke DIY Pengiriman ke DIY Rapat koordinasi, pembuatan juklak juknis, konsolidasi dengan pengisi acara G. KELUARAN (OUTPUT)

Keluaran dari Kegiatan Gelar Budaya Jogja adalah sebagai berikut: 1. Tahap I ( Februari s.d Maret)

- Persiapan sampai dengan Pelaksanaan workshop Karawitan dan Langencarito - Persiapan (latihan peserta) Festival Karawitan dan Langencarito

2. Tahap II (April s.d Juni)

- Pelaksanaan Festival Karawitan, Langencarito, dan Teater Tradisi di Kabupaten Gunungkidul

- Persiapan sampai dengan Pelaksanaan workshop Tetaer Tradisi dan Kethoprak - Pengiriman Tim Seni Karawitan, Langencarito, dan Teater Tradisi pada Festival

Tingkat D. I. Yogyakarta 3. Tahap III (Juli s.d September)

- Pelaksanaan Festival Kethoprak di Kabupaten Gunungkidul

- Pengiriman Tim Seni Kethoprak dan Sendratari pada Festival Tingkat D. I. Yogyakarta

H. PELAKSANA

Pelaksana Kegiatan Gelar Budaya Jogja adalah Bidang Seni, Adat dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul.

I. SUMBER DANA (PEMBIAYAAN)

Pelaksanaan Kegiatan Budaya Jogja bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul (Dana Keistimewaan) Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. 2.500.000.000 ( Dua Miliar Lima Ratus Juta Rupiah ) yang akan digunakan untuk:

(46)
(47)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) DANA KEISTIMEWAAN DIY T.A. 2019

KEGIATAN : PEMBINAAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN, ADAT DAN TRADISI INSTANSI : DINAS KEBUDAYAAN GUNUNGKIDUL

A. LATAR BELAKANG

Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan salah satu kekayaan budaya aspek religi-spiritual. Saat ini Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa bernaung dalam sebuah wadah/lembaga bernama Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI). Lembaga ini berfungsi sebagai tempat bernaungnya berbagai Himpunan Penghayat kepercayaan. MLKI merupakan mitra Dinas Kebudayaan dalam pembinaan Penghayat Kepercayaan, Adat dan Tradisi. Di Kabupaten/Kota MLKI bermitra degan berbagai instansi, diantarnya adalah Kejaksaan, Kesbangpol, Dukcapil, Dinas Kebudayaan dan Forum Kerukunan Umat Beragama. Sesuai dengan tupoksinya, Dinas Kebudayaan tahun ini kembali melakukan pembinaan melalui pelestarian adat dan tradisi yang ada di Himpunan Penghayat Kepercayaan, selain itu Dinas Kebudayaan juga memfasilitasi forum diskusi aktual MLKI.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta;

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015;

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 Tentang Penetapan mulai berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dari hal pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 77 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pembinaan Lembaga Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Lembaga Adat;

(48)

7. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 4 Tahun 2011 Tentang Tata Nilai Budaya Yogyakarta;

8. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul nomor 6 Tahun 2016 Tentang Pemerintah Daerah.

C. TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Penghayat Kepercayaan, Adat dan Tradisi adalah :

1. Memberikan fasilitasi kepada Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Melestarikan kegiatan adat dan tradisi yang ada di komunitas Himpunan Penghayat

Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

3. Memberikan perlindungan kepada Himpunan Penghayat Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 4. Melestarikan adat dan tradisi

5. Melestarikan tosan aji

D. WAKTU PELAKSANAAN

NO KEGIATAN WAKTU (BULAN)

1 Sarasehan MLKI Maret, Juni, September 2 Sarasehan Tosan Aji September

3 Jamasan Tosan Aji September 4 Festival Pantai Baron September

E. LOKASI PELAKSANAAN

NO KEGIATAN LOKASI

1 Sarasehan MLKI Gunungkidul/Sanggar Penghayat 2 Sarasehan Tosan Aji Gunungkidul

3 Jamasan Tosan Aji Gunungkidul 4 Festival Pantai Baron Baron, Tanjungsari

Referensi

Dokumen terkait

3. Karya seni rupa yang memiliki dimensi ruang termasuk karya seni rupa a. karya satu dimensi b. karya multi dimensi c. karya dua dimensi d. karya tiga dimensi

Rendahnya populasi dan intensitas serangan kutu kebul pada tanaman kedelai, mengakibatkan kombinasi sistem pengairan dan teknik budidaya tidak memberikan pengaruh yang

selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Wali yang telah meluangkan waktu, fikiran, serta memberikan nasehat dan motivasi dalam membimbing peneliti.. selaku Dosen Pembimbing II

Gasoline murni pada 300,15–318,15 K juga dianalisa untuk mengetahui komposisi penambahan alkohol yang tepat dalam menurunkan tekanan uap campuran. Perubahan tekanan uap paling

Untuk itu, alternatif kebijakan yang sebaiknya diterapkan oleh pemerintah dalam upaya pengembangan sistem agroindustri kakao adalah: (i) tetap melaksanakan program Gernas

Hasil pengujian secara individual menunjukkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian yaitu lingkungan kerja, kepemimpinan dan komunikasi masing-masing

(1) Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan dan atau memfasilitasi pendidikan inklusif dan pendidikan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) wajib

Implementasi deteksi wajah (face tracking) dan estimasi jarak pada realtime video menggunakan stereo vision camera yang diusulkan dapat bekerja untuk mendeteksi setiap obyek