• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: M. RAFIQ RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI SEPTEMBER, 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH. Oleh: M. RAFIQ RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI SEPTEMBER, 2017"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

M. RAFIQ RSA1C213010 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 1

ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN POWERPOINT & ISPRING SUITE

PADA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KOTA JAMBI

Oleh: M. RAFIQ RSA1C213010

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

(2)

M. RAFIQ RSA1C213010 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 2 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS

PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN POWERPOINT & ISPRING SUITE PADA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 1

KOTA JAMBI

Oleh:

M. Rafiq1), Husni Sabil 2) Yelli Ramalisa 3 )

1)Alumni Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jambi 2)Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jambi

Email: rafikmuhammad90@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya penerapan pola pembelajaran yang berpusat pada siswa dan minimnya penggunaan media pembelajaran berbasis komputer. Untuk menyelesaikan masalah ini pengembangan dan penggunaan media pembelajaran berbasis pendekatan saintifik menggunakan powerpoint & ispring suite menjadi alternatif untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. )

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Tujuan pengembangan ini adalah menghasilkan produk media pembelajaran pada materi perbandingan berbasis pendekatan saintifik. Media pembelajaran dikembangkan dengan mengikuti prosedur pengembangan ADDIE dengan tahap meliputi: analysis (analisis), design (desain),

development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation

(evaluasi). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: lembar validasi ahli desain media dan ahli materi, angket tanggapan guru dan siswa, lembar observasi aktifitas siswa, dan angket persepsi siswa.

Setelah media pembelajaran dibuat, tahap selanjutnya adalah dilakukan validasi oleh satu orang ahli desain media dan ahli materi. Tahap Uji coba perorangan melibatkan satu orang guru matematika, uji coba kelompok kecil melibatkan 10 orang non subjek penelitian dan uji coba kelompok besar yang melibatkan satu kelas non subjek penelitian. Kemudian media pembelajaran tersebut diterapkan pada kegiatan pembelajaran yang sebenarnya pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Jambi.

Dari hasil analisis media pembelajaran dinyatakan valid dengan rata-rata skor validasi desain media 4,6 dengan kualitas “sangat baik” dan ahli materi 4,1 dengan kualitas “sangat baik”. Kemudian kepraktisan media dilihat dari hasil observasi aktifitas pembelajaran siswa mencapai 95,89% dengan kategori “sangat baik”, dan persentase jawaban benar siswa mencapai 90,48%. Selain itu, keefektifan media pembelajaran terlihat dari hasil post-test siswa yaitu 89,47% siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum, dan hasil analisis angket persepsi siswa mencapai 88,25% dengan kategori “sangat baik”. Ini artinya media pembelajaran yang sudah dibuat menunjukkan kualitas yang baik. Sehingga media pembelajaran ini bisa digunakan oleh guru dan siswa SMP khususnya pada materi perbandingan di kelas VIII.

(3)

M. RAFIQ RSA1C213010 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 3 I. PENDAHULUAN

Media merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima se-hingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media juga digunakan sebagai alat bantu mengajar, karena te-lah berkembang sedemikian rupa sesuai dengan perkembangan teknologi. Jenis media pun sangat beragam sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebu-tuhan, kondisi, waktu, keuangan, dan materi yang akan disampaikan.

Jika dikaitkan dengan pembela-jaran maka media dapat diartikan se-bagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mem-bawa informasi dari pengajar ke peserta didik. Dengan demikian, media pem-belajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sum-ber/pengajar ke peserta didik yang ber-tujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran.

Media pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran. Media digunakan sebagai salah satu faktor yang dapat meningkat-kan efektivitas dalam proses pembelaja-ran. Media membantu menyampaikan informasi secara lebih jelas lagi setelah informasi yang disampaikan pendidik. Penggunaan media dalam pembelajaran berfungsi untuk mempermudah pen-yampaian informasi, memvisualisasikan materi dengan baik, dan membuat pem-belajaran menjadi lebih menarik.

Menurut Nurseto (dalam No-vyarti, 2014:78) bahwa “penggunaan media pembelajaran juga dapat mem-perlancar proses pembelajar dan meningkatkan mutu dari pembelajar itu sendiri”. Pendapat tersebut juga

di-perkuat oleh pendapat Hartanto (dalam Novyarti, 2014:78) yang menyatakan bahwa “multimedia dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena cukup efektif dalam meningkatkan mutu pembelajaran, dimana siswa tertarik dan timbul minat belajarnya”.

Selain penggunaan media pem-belajaran sebagai penunjang proses belajar, pendekatan dalam pembelajaran juga menjadi upaya untuk mempermu-dah serta mengefektifkan pembelajaran di kelas. Salah satu pendekatan yang efektif digunakan dalam pembelajaran adalah pendekatan saintifik. Menurut kosasih (2015:70-71) dalam proses pembelajaran pendekatan saintifik, siswa memanfaatkan sejumlah teori yang telah didapatkan sebelumnya un-tuk dikorelasikan dengan pengamatan yang dilakukannya sendiri di lapangan. Antara teori dengan fakta di lapangan itu diharapkan menjadi pengetahuan baru bagi siswa. Dengan demikian, siswa tidak terjebak pada sikap verbal-isme ; tidak selalu menerima terhadap suatu pendapat dan teori. Akan tetapi, mereka pun berusaha untuk membuk-tikan pendapat ataupun teori itu.

Dengan pendekatan saintifik, pembelajaran lebih berpusat kepada siswa. Siswa mengkonstruksi dan me-mahami sendiri pengetahuan yang akan ia pelajari melalui proses ilmiah. Siswa dituntut untuk melakukan pembelajaran secara ilmiah melalui proses mengama-ti, menanya, menalar, mencoba, lalu mengomunikasikan.

Namun, kenyataan yang terjadi dilapangan, kualitas pembelajaran siswa masih kurang memuaskan. Masih ren-dahnya kualitas hasil pembelajaran siswa dalam mata pelajaran matematika merupakan indikasi bahwa tujuan yang ditentukan dalam kurikulum matemat-ika belum tercapai secara optimal. Ren-dahnya prestasi belajar matematika disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor nya ialah anggapan peserta

(4)

M. RAFIQ RSA1C213010 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 4 didik bahwa mata pelajaran matematika

ialah mata pelajaran yang sulit, menakutkan dan membosankan.

Dalam kenyataannya mata pela-jaran matematika sangatlah penting ap-likasinya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya juga materi per-bandingan. Perbandingan merupakan salah satu materi yang terdapat pada pelajaran matematika kelas VIII SMP, materi ini merupakan salah satu materi yang sangat dekat dengan kehidupan sehari–hari. Karena pokok bahasan ini sering kita jumpai dalam berbagai ak-tivitas dalam kehidupan sehari-hari, misalnya di pasar dan Supermarket. Namun pada kenyataannya masih ban-yak peserta didik yang bingung dan tid-ak mengerti dengan materi per-bandingan.

Berdasarkan pengalaman penulis selama menjalani Praktek Pengalaman Lapangan di SMP N 1 Kota Jambi, bahwa guru jarang menggunakan media pembelajaran berbasis komputer , khu-susnya pada mata pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan guru tidak mempu-nyai waktu untuk membuat dan mendesain media. Rata-rata media yang digunakan guru adalah LKS dan buku siswa yang diterbitkan Kemendikbud. Jarang sekali guru yang menggunakan media interaktif berbasis komputer sep-erti media flash. Dari media pembelaja-ran yang biasa digunakan oleh guru di-peroleh respon siswa yang tidak tertarik untuk menyimak pelajaran.

Kondisi tersebut mengakibatkan siswa kesulitan dalam penanaman kon-sep materi pelajaran dengan baik, kare-na dengan menggukare-nakan powerpoint siswa hanya mencatat materi yang disajikan di papan tulis yang membuat siswa bosan dan tidak termotivasi dalam belajar. Kondisi ini terjadi karena guru kurang inovatif dalam menggunakan media pembelajaran karena dengan cara konvensional tidak dapat menghadirkan objek yang bersifat abstrak dalam

ma-tematika menjadi konkret pada pemikiran siswa.

Materi perbandingan merupakan materi yang banyak sekali penera-pannya dalam kehidupan sehari-hari, materi ini terdiri dari perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai. Dalam pembelajaran ini sangat diper-lukan suatu media yang dapat mengait-kan materi dengan kehidupan nyata. Oleh karena itu diperlukannya suatu media yang dapat memvisualisasikan materi tersebut sehingga siswa lebih mudah memahaminya.

Berdasarkan pengalaman penulis ketika mengajarkan materi Per-bandingan di kelas VIII G SMP N 1 Ko-ta Jambi selama menjalani Praktek Pen-galaman Lapangan (PPL), di saat itu penulis mengajarkan materi per-bandingan dengan cara konvensional seperti ceramah, dimana guru mem-berikan pengetahuan kepada siswa secara ceramah dan hanya menggunakan media buku siswa ce-takan Kemendikbud. Setelah diamati, banyak siswa yang bosan dan tidak ter-tarik dengan pembelajaran materi per-bandingan. Hasil belajar siswa pun cenderung rendah. Banyak siswa yang bingung dan kurang paham mengenai konsep materi perbandingan meski su-dah dijelaskan secara berulang.

Melihat kondisi tersebut, maka sangatlah perlu dilakukannya suatu pengembangan media. Mengingat ku-rangnya pemanfaatan media-media di dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan pembelajaran menjadi kurang menarik dan membosankan. Penyajian materi perbandingan dengan menggunakan multimedia berupa presentasi interaktif dan menarik meru-pakan salah satu solusi dari permasala-han ini.

Software Ispring Suite merupa-kan salah satu software yang dapat digunakan dalam mengembangkan me-dia pembelajaran matematika. Ispring

(5)

M. RAFIQ RSA1C213010 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 5 Suite merupakan salah satu software

presentasi yang cukup menarik. Dengan menggunakan software Ispring Suite ini kita dapat membuat presentasi dengan animasi-animasi interaktif menarik sesuai dengan keinginan kita yang sebelumnya telah kita buat di powepoint. Software Ispring Suite ini diakses melalui powerpoint dikarenakan software ispring suite ini bersifat add-ins atau software yang dapat menambah fungsi dari software utama.

Keunggulan yang dimiliki Ispring Suite ini adalah kita dapat mendesain presentasi kita dalam

power-point dan nanti nya kita convert menjadi

file flash. File flash ini dapat dibuka di semua platform yang mendukung file flash. Pada ispring suite ini kita juga dapat membuat soal quiz dengan bantu-an quizmaker.

Multimedia flash berbasis

pow-erpoint & Ispring memiliki kemudahan

dari segi proses pembuatan dan mampu menampilkan berbagai program aplikasi yang diinsersi seperti slide, grafik, gambar, animasi, audio, dan video se-hingga media pembelajaran yang digunakan menjadi lebih lengkap ma-terinya, lebih menarik, dan mudah di pahami bagi siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengem-bangan Media Pembelajaran Matemat-ika Berbasis Pendekatan Saintifik dengan Menggunakan Powerpoint &

Ispring Suite Pada Materi Perbandingan

di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Jam-bi”.

II. KAJIAN PUSTAKA 1. Media Pembelajaran

Gagne’ dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide

(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Arsyad, 2015:4).

2. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik dapat dikatakan sebagai pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk mengkon-struksi dan menemukan sendiri penge-tahuan yang akan ia pelajari melalui proses berupa kegiatan keilmiahan mu-lai dari mengamati sampai pada akhirn-ya mendapatkan suatu simpulan.

Fathurrohman (2015:115) mengungkapkan pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana siswa dituntut un-tuk menemukan sendiri materi yang berkaitan dengan mata pelajaran terten-tu. Menurut Kosasih (2015:72) bahwa pada intinya, pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang menguta-makan kreativitas dan temuan-temuan siswa. Pengalaman belajar yang mereka peroleh tidak bersifat indoktrinisasi, hafalan, dan sejenisnya. Pengalaman belajar, baik itu yang berupa penge-tahuan, keterampilan, dan sikap mereka peroleh berdasarkan kesadaran dan kepentingan mereka sendiri.

3. Microsoft Powerpoint 2016

Microsoft power point adalah

suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft powerpoint akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya jika dipresentasikan karena Microsoft Powerpoint akan membantu dalam

(6)

M. RAFIQ RSA1C213010 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 6 presentasi elektronika, menampilkan

slide yang dinamis, termasuk clip art yang menarik, yang semuanya itu mudah ditampilkan di layar monitor komputer.

4. Ispring Suite 8

Ispring merupakan salah satu tool yang mengubah file presentasi menjadi bentuk flash dan dalam bentuk SCROM/IACC, yaitu bentuk yang biasa digunakan dalam pembelajaran dengan e-learning LMS (Learning Management System). Perangkat lunak Ispring tersedia dalam versi free (gratis) dan berbayar (Kuswari, 2010:1).

III. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2016:297) Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Pada tahap Analisis yang umum dilakukan yaitu memvalidasi kesenjangan kinerja, menetapkan tujuan, menganalisis karakteristik peserta didik, sumber daya yang tersedia, dan rencana kerja. Pada tahap design yang umum dilakukan yaitu mengadakan atau membuat hal yang dibutuhkan, menyusun evaluasi formatif design, dan menghasilkan strategi pengujian. Tahap development adalah tahap dimana media dikembangkan berdasarkan saran yang diberikan oleh ahli desain media dan ahli materi. Setelah media direvisi sesuai saran, selanjutnya dilakukan evaluasi formatif. Tahap selanjutnya yaitu Implement, pada tahp ini produk yang telah melewati beberapa tahap uji coba diterapkan dalam situasi nyata dengan pengajaran sesungguhnya dengan menggunakan pendekatan saintifik. Tahap evaluasi dilakukan pada setiap

tahap. Evaluasi yang dimaksudkan untuk memperbaiki media di setiap tahapannya, evaluasi ini disebut evaluasi formatif. Adapun evaluasi yang secara umum dilakukan adalah melihat persepsi, pengetahuan dan sikap, evaluasi ini disebut evaluasi sumatif. IV. HASIL PENGEMBANGAN

DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Hasil Pengembangan Media Pembelajaran

Analysis (Analisis)

Tahap analisis adalah

tahap awal dalam

mengembangkan media

pembelajaran matematika ini. Pada tahap analisis ini yang dilakukan adalah terdiri dari 5 tahap, yaitu menganalisis kesenjangan kinerja, menetapkan tujuan, analisis peserta didik, sumber daya yang tersedia, dan menyusun rencana kerja.

Design (Desain)

Tahapan berikutnya yaitu tahap design (perancangan), pada tahap perancangan peneliti mulai merancang media pembelajaran matematika berbasis pendekatan saintifik pada materi perbandingan. Rancangan ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses pengembangan berikutnya. Dalam perancangan ini, peneliti melakukan beberapa proses, yaitu pengadaan hal yang dibutuhkan, menyusun evaluasi formatif desain, dan menghasilkan strategi pengujian.

Development (Pengembangan) Tahap selanjutnya adalah development (pengembangan), pada tahap ini peneliti mulai membuat media pembelajaran berbasis pendekatan saintifik yang sesuai dan disarankan oleh tenaga ahli desain media dan ahli materi.

(7)

M. RAFIQ RSA1C213010 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 7 Pada tahap pengembangan

ini terdiri dari 2 tahap yaitu tahap uji coba produk. Jika masih terdapat kekurangan dan masih terdapat beberapa saran dari guru atau siswa maka media ini akan direvisi terlebih dahulu sebelum diimplementasikan pada kelas yang sesungguhnya.

Implementation

Tahap implementasi merupakan tahap menerapkan pembelajaran di kelas yang

sesungguhnya dengan

menggunakan media

pembelajaran yang telah

dikembangkan. Tahap

implementasi ini diterapkan di kelas VIII B SMP Negeri 1 Kota Jambi yang berjumlah 38 orang. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan 5 kali pertemuan, dengan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.

Evaluation

Menurut Branch

(2009:151) tujuan dari tahap evaluasi adalah menilai kualitas dari produk dan proses. Evaluasi dilakukan pada setiap tahap. Evaluasi yang dimaksudkan untuk memperbaiki media di setiap tahapnya. Sehingga diperoleh sebuah media yang layak untuk digunakan pada proses pembelajaran.

Menurut Robert Maribe Branch (2009: 154), pada tahap evaluasi inilah kualitas produk dapat ditentukan melalui tiga aspek yaitu 1 ) persepsi, 2) hasil, 3) sikap.

Berdasarkan penelitian, 88,25% siswa menjawab bahwa media pembelajaran ini sangat baik. Ini berarti persepsi siswa terhadap media pembelajaran yang dikembangkan sangat baik.

Sebanyak 89,47% siswa tuntas dalam hasil posttest setelah belajar dengan menggunakan media pembelajaran. Hasil observasi aktivitas siswa pada kategori sangat baik dengan rata-rata persentase 95,89%. Ini artinya media yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat efektif untuk digunakan.

2. Pembahasan

Media pembelajaran yang telah dikembangkan dilihat kualitasnya berdasarkan tiga aspek yaitu kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.

Kevalidan Media Pembelajaran Adapun kevalidan media pembelajaran yang telah dikembangkan ditentukan berdasarkan hasil validasi oleh validator yanng merupakan ahli di bidangnya. Hasil validasi terhadap desain media yaitu media pembelajaran ini dinyatakan valid dengan kategori “sangat baik” dengan nilai rata-rata 4,6. Sedangkan hasil validasi terhadap materi yaitu media pembelajaran ini dinyatakan valid dengan kategori “baik” dengan nilai rata-rata 4,1. Adapun hasil rata-rata nilai validasi terdapat desain dan materi pada media pembelajaran ini termasuk dalam kategori 4,20 ≤ N ≤ 5 yaitu “sangat baik” dengan rata-rata skor 4,35.

Kepraktisan Media Pembelajaran Kriteria kepraktisan diukur dari hasil apresiasi guru dan apresiasi siswa yang ditunjukkan dalam proses uji coba produk. hasil apresiasi guru terhadap media pembelajaran yang tunjukkan dalam proses uji coba perorangan didapatkan skor 4,35 dengan kategori “sangat baik” dan tanpa revisi. Sedangkan hasil apresiasi terhadap media pembelajaran yang ditunjukkan dalam proses uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar didapatkan skor 4,47 dengan kategori “sangat baik” dan tanpa revisi.

(8)

M. RAFIQ RSA1C213010 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 8 Keefektifan Media Pembelajaran

Aspek terakhir yaitu keefektifan. Adapun keefektifan media pembelajaran ini menurut Nieveen (1999) diukur dari aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran, respon/persepsi siswa terhadap media pembelajaran, dan hasil belajar siswa setelah belajar dengan menggunakan produk media pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 1 Kota Jambi penerapan media pembelajaran dengan powerpoint & Ispring Suite dapat dilakasanakan. Ketiga aspek indikator keefektifan yang disampaikan oleh Nieveen telah terpenuhi, yaitu hasil observasi aktivitas siswa pada kategori sangat baik dengan rata-rata persentase 95,89%, jumlah siswa yang tuntas setelah menggunakan media pembelajaran yang mencapai KKM 75 lebih dari 75% yaitu sebesar 89,47%, dan analisis respon siswa terhadap media pembelajaran yang menunjukkan 88,25% siswa menjawab bahwa media pembelajaran ini sangat baik.

V. KESIMPULAN DAN SARAN Kajian Produk Yang Telah Direvisi

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan tentang pengembangan media pembelajaran berbasis pendekatan saintifik dengan

Powerpoint & Ispring Suite pada materi

perbandingan di kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Jambi, dapat ditarik kesimpulan yakni Produk Media Pembelajaran Matematika yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini merupakan hasil dari revisi dalam proses pengembangan sesuai dengan model ADDIE. Produk yang dihasilkan akan dikemas dalam bentuk disk (CD) atau dapat dicopy melalui flashdisk sehingga dapat digunakan oleh siswa untuk belajar mandiri dirumah dan dimanapun.

Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori kualitas media pembelajaran yang baik, karena media pembelajaran ini memenuhi kriteria kevalidan yaitu berdasarkan hasil validasi dari ahli desain media dan ahli materi yang menyatakan media pembelajaran ini “valid” dengan rata-rata skor 4,35, ini termasuk dalam kategori 4,20 ≤ N ≤ 5,00 dengan kualitas “sangat baik”.

Kedua Media ini memenuhi kriteria kepraktisan, yaitu berdasarkan hasil apresiasi guru mata pelajaran dengan rata-rata skor 4,35 dengan kriteria “sangat baik’, dan hasil apresiasi siswa dengan rata-rata skor 4,47 dengan kriteria “sangat baik”.

Terakhir, Media ini memenuhi kriteria keefektifan, yaitu berdasarkan persentase siswa yang tuntas sesuai KKM adalah 89,47%. Dari hasil perhitungan persentase tersebut dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran ini telah memenuhi standar ketuntasan kelas yaitu jika lebih besar atau sama dengan 80% dari seluruh subyek uji coba tuntas. Kemudian adanya respon positif dari siswa, hal ini dapat dilihat dari angket yang diberikan bahwa hasil persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran diperoleh persentase 88,25% dengan kategori “sangat positif” atau mendapat respon yang positif oleh siswa. Ini berarti menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan menurut pandangan siswa sudah sangat baik sehingga dapat menarik minat dan motivasi siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.

Saran Pemanfaatan

1. Memanfaatkan produk dengan

menggunakannya dalam

pembelajaran materi perbandingan pada kelas VIII, karena sudah diujikan dengan jelas bahwa produk

(9)

M. RAFIQ RSA1C213010 Pendidikan Matematika FKIP UNJA Page 9 media pembelajaran berkualitas

baik dan bermanfaat dalam proses pembelajaran.

2. Media pembelajaran pada materi perbandingan di kelas VIII SMP dengan Powerpoint & Ispring Suite ini dapat dijadikan sebagai variasi pembelajaran mandiri yang dapat digunakan siswa di sekolah maupun di luar jam sekolah.

3. Untuk membuka media pembelajaran ini dapat digunakan software browser seperti Mozilla Firefox atau Google Chrome jika pada komputer atau laptop tidak terdapat pemutar media flash. 4. Peneliti menyarankan untuk

dilakukan pengembangan media pembelajaran dengan Powerpoint

& Ispring Suite pada materi lain.

5. Peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian komparasi antara media pembelajaran dengan menggunakan Powerpoint & Ispring Suite dengan media yang

lain. Agar didapatkan media pembelajaran terbaik yang dapat digunakan oleh guru sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat belajar, motivasi siswa dalam belajar, dan tentunya dalam pembelajaran matematika tidak monoton khususnya materi perbandingan.

6. Peneliti juga menyarankan untuk penelitian pengembangan selanjutnya agar dapat

mengembangkan media

pembelajaran dengan menggunakan program-program aplikasi komputer lainnya serta variasi-variasi lainnya untuk menghasilkan media pembelajaran yang lebih baik serta lebih menarik sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa dan siswa dapat lebih bersemangat lagi untuk belajar matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2015. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Branch, Robert Maribe. 2009.

Instructional Design: The

ADDIE Approach. Springer:

USA.

Kosasih. 2014. Strategi Belajar dan

Pembelajaran Implementasi

Kurikulum 2013. Bandung:

Penerbit Yrama Widya

Kuswari, Hernawati. Diakses: 15 februari 2015. Modul IspringPresenter.

http//www.staff.uny.ac.id sites/default/files/pengabdian. Nieveen, N. 1999. Prototyping to Reach

Product Quality. Jan Van den

Akker, Robert Maribe Braneh, Ken Gustafson, and Tjeerd Plomp (Ed). London: Kluwer Academic Plubishers.

Novyarti. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Adobe Flash dan Autoplay Media Studio dalam Pembelajaran Yang Berbasis Inquiry Pada Materi Garis Dan Sudut Kelas VII SMP.

Edumatica. 4(2): 78.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian

Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai pembahasan, ukuran keefektifan sistem yang akan dianalisis adalah nilai harapan banyak pelanggan dalam sistem , nilai harapan banyak pelanggan dalam antrian

Aspek perkembangan bahasa anak dimulai sejak lahir dan penggunaan bahasa menjadi efektif ketika seorang anak perlu berinteraksi dengan orang lain. Pertambahan kosa kata seorang

Kemudian pada data (20) juga hampir memiliki fungsi yang sama yang bermakna bahwa pemerintah telah menyiapkan perencanaan yang matang dari segi tata kelolanya

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui tahapan dalam proses pengambilan keputusan konsumen Fit For Two Fitness Center mulai pada tahap pengenalan masalah

Secara imunologi antibodi bisa terbentuk apabila ada vaksinasi atau adanya infeksi alam. Adanya antibodi JD pada sampel serum asal Kabupaten Tabanan dan Bangli

Koleksi satwa diperoleh melalui tukar menukar dengan kebun binatang lain, sumbangan masyarakat atau perorangan dari berbagai daerah di Sumatera, pembelian untuk jenis satwa yang

Sedangkan definisi operasional dan pengukuran variable dalam penelitian ini adalah tingkat partisipasi perempuan dalam usaha ekonomi mikro yang diukur menggunakan rasio

Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa (Mengajarkan siswa untuk mengagungkan kebesaran Tuhan YME melalui berdoa setelah mengakhiri