• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BAHASA INDONESIA BERBASIS MEDIA KARIKATUR PADA MATERI

MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA N 1 LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT

Vebri Yenti1, Ninit Alfianika2, Risa Yulisna2

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

vebriyenti95@gmail.com

ABSTRACT

The background of the research in the lack of students ability in writing short stories. The students cannot to write short stories because using LKS cannot make the students interesting to learn. The purpose of the research is to produce an indonesian language of LKS based on caricature media in writing short by the students of ten grade at SMA N 1 Luak Nan Duo is valid, practice, and effective. The data in this reseach is students writing short stories after using indonesian language LKS based on caricature media in material of writing short stories. The sampel in this research in the students of ten grade at SMA N 1 Luhak Nan Duo. The totally of the sampel is nine students. The type of the research is development research using 4-D. Based on the survey results reveleted the validity of the test result by indonesian language LKS as validator very valid, namely 86,6%. The text result by the practicalities of teachers and students classified as practical which is 87,1% and the effectiveness of the text as very effective, namely 92,9% obtained from students activities using LKS and students learning oatcames. Therefore, LKS media-based caricature on short stories writing materials are valid, practical and effective for the used of ten grade at SMA N 1 Luhak Nan Duo.

Keywords: Development, LKS, Caricature, Writing short stories

PENDAHULUAN

Pada pembelajaran bahasa Indonesia, menulis cerpen diajarkan kepada siswa kelas X SMA. Menurut Priyatni (2010: 126) mengatakan cerpen adalah salah satu bentuk karya fiksi. Cerita pendek sesuai dengan namanya, merperlihatkan

sifat yang serba pendek, baik peristiwa yang diungkapkan, isi cerita, jumlah pelaku dan jumlah kata yang digunakan. Menulis cerpen dalam KTSP terdapat pada Standar

Kompetensi (SK) 16.

(2)

sendiri dan orang lain ke dalam cerpen”, dengan KD 16.1 yaitu “Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)”. Tercantumnya KD menulis cerpen didalam kurikulum, maka siswa dituntut untuk mampu menulis cerpen sesuai dengan unsur pembangun dalam cerpen. Menurut Aminudin (2009: 11-41) menyebutkan tujuh unsur-unsur pembangun yang terdapat dalam cerpen yaitu: 1) tema, 2) alur, 3) tokoh perwatakan, 4) latar, 5) sudut pandang, 6) gaya, dan 7) amanat. Adapun indikator yang digunakan untuk penilaian menulis cerpen yaitu tokoh, peristiwa, dan latar, sesuai dengan KD di atas tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diperoleh informasi bahwa rendahnya kemampuan menulis cerpen siswa dipengaruhi oleh empat faktor berikut ini.

Pertama, guru hanya berpedoman

pada LKS dan buku paket yang sudah disediakan oleh sekolah.

Kedua, Lembar Kegiatan Siswa

(LKS) yang digunakan tidak dapat menarik minat belajar siswa.

Menurut Prastowo (2011: 204), LKS adalah suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus di kerjakan oleh peserta didik yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai. Ketiga, guru sudah menggunakan beberapa metode dalam pembelajaran menulis cerpen, namun nilai menulis cerpen siswa masih rendah. Keempat, belum tersedianya LKS berbasis media karikaturr dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMAN 1 luhak Nan Duo. Menurut Rohani (1997: 80) bahwa dalam komunikasi instruksional, karikatur dapat digunakan sebagai media instruksional asal bersifat edukatif, artinya dengan media karikatur akan menuntut kreativitas guru dan peserta didik serta melatih peserta didik, berpikir kritis dan memiliki kepekaaan atau kepeduliaan sosial, lebih mempertajam daya pikir dan daya imajinasi peserta didik.

Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggapi permasalahan di atas adalah perlunya dikembangkan

(3)

bahan ajar berupa LKS yang sesuai dengan karakteristik siswa dan sesuai dengan struktur LKS yang benar. LKS ini dirancang sesuai dengan struktur LKS teori Prastowo (2011: 207—208), yaitu bahan ajar LKS terdiri atas enam komponen, yaitu 1) judul, 2) petunjuk belajar (petunjuk siswa), 3) kompetensi yang akan dicapai, 4) informasi pendukung, 5) tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, 6) serta penilaian. Agar LKS dapat menarik minat belajar siswa, maka diperlukan inovasi baru, yaitu LKS yang dikembangkan memakai gambar karikatur. Menurut Usman (2002: 47) karikatur merupakan garis coretan dengan spontan yang menekankan kepada hal-hal yang dianggap penting. Jenis karikatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah karikatur orang pribadi. Menurut Sibarani (dalam Kurniawati 2013: 46) karikatur orang pribadi adalah menggambarkan seseorang biasanya tokoh yang terkenal, dengan mengekpos ciri-cirinya dalam bentuk wajah ataupun kebiasaanya tanpa objek lain atau situasi disekelilingnya secara karikatural.

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bahasa Indonesia berbasis media karikatur pada materi menulis cerpen yang valid, praktis, dan efektif. Menurut Asyhar (2011: 161), validasi adalah proses permintaan persetujuan atau pengesahan terhadap kesesuaian modul dengan kebutuhan. LKS yang sudah ditulis harus dievaluasi untuk mengetahui kevalidannya. Hal ini senada dengan Depdiknas (2008: 28), setelah selesai menulis bahan ajar, perlu dilakukan evaluasi terhadap bahan ajar tersebut. Komponen evaluasi tersebut, yaitu (1) kelayakan isi, (2) kelayakan sajian, (3) kelayakan kebahasaan, dan (4) kegrafikaan. LKS dapat dikategorikan valid apabila persentase validitasnya mencapai > 61%, (dimodifikasi dari Riduwan, 2010: 15). Selain valid, LKS juga harus praktis. Menurut Zainuddin, dkk (2012: 68) berpendapat kepraktisan LKS dapat dinilai dari isi dan tampilan menarik, penjelasan mudah dimengerti, kalimat mudah dipahami, dan

(4)

gambar mudah dipahami. LKS yang dapat dikategorikan praktis jika sudah memperoleh nilai praktikalitas > 61%. Setelah memenuhi kriteria valid dan praktis, maka LKS juga harus memenuhi kriteria efektif. Menurut Sugono (2008: 311), efektif adalah ada efeknya, pengaruhnya, dan akibatnya. Menurut Dimyati dan Mudijono (2006: 125), LKS dikatakan efektif untuk pembelajaran jika persentase aktivitas siswa mencapai > 51% dan persentase hasil belajar siswa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan metode penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4-D (four- D

models) yang dikemukakan oleh

Thiagarajan dkk (1974: 6—8). Pengembangan dilakukan mulai dari tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Akan tetapi, penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap pengembangan.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa skor yang diperoleh dari instrumen pengumpulan data, seperti angket,

lembar observasi, dan tes unjuk kerja. Ujicoba produk dilakukan pada siswa kelas X1 SMA dan Subjek ujicoba adalah siswa kelas X SMAN 1 Luhak Nan Duo yang berjumlah 9 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif dengan menggunakan statistik deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut.

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Bahasa Indonesia Berbasis Media Karikatur pada Materi Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMAN 1 Luhak Nan Duo Tergolong Sangat Valid

Validitas LKS dinilai dari 4 aspek, yaitu aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafikaan. Pada penelitian ini LKS dinilai atau divalidasi oleh 3 validator ahli dan 1 validator praktisi. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil validasi 86,6% dengan kategori

(5)

sangat valid. Supaya lebih jelas, perhatikan tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Validasi Ahli dan Praktisi Secara Umum N o. Aspek Penyaj ian Skor yang Diper oleh Nilai Vali dasi (%) Kate gori 1. Aspek kelayak an isi 66,6 83,8 Sang at valid 2. Aspek kelayak an bahasa 27,7 86,5 Sang at valid 3. Aspek kelayak an penyaji an 47 83,9 Sang at valid 4. Aspek Kegrafi kaan 18 90 Sang at valid Jumlah 159,3 86,6 Sang at valid

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Bahasa Indonesia Berbasis Media Karikatur pada Materi Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMAN 1 Luhak Nan Duo Tergolong Sangat Praktis

Kepraktisan LKS dinilai dari 2 aspek, yaitu aspek kemudahan dalam penggunaan dan kesesuaian dengan waktu. Data praktikalitas diperoleh dari praktikalitas LKS bagi guru dan praktikalitas LKS bagi siswa. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diperoleh praktikalitas LKS oleh guru 86,5% dan siswa adalah 87,7%. Jadi, Rata-rata praktikalitas LKS yang diperoleh dari guru dan siswa adalah 87,1% dengan kategori sangat praktis. Supaya lebih jelas, perhatikan tabel 2 dan 3 berikut.

Tabel 2. Praktikalitas LKS bagi Guru N o. Aspek Penyaj ian Skor yang Diper oleh Nilai Vali dasi Kate gori 1. Aspek kemud ahan 38 86,4 Sang at Prakti

(6)

dalam penggu naan s 2. Aspek kesesu aian dengan waktu 7 87,5 Sang at Prakti s Jumlah 45 86,5 Sang at Prakti s

Tabel 3. Respon Kepraktisan LKS bagi Siswa N o. Aspek Penya jian Skor yang Diper oleh Perse ntase Kate gori 1. Aspek kemud ahan dalam pengg unaan 382 88,4 Sang at Prakt is 2. Aspek kesesu aian dengan waktu 60 83,3 Sang at Prakt is Jumlah 442 87,7 Sang at Prakt is

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Bahasa Indonesia Berbasis Media Karikatur pada Materi Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMAN 1 Luhak Nan Duo Tergolong Sangat efektif

Efektivitas LKS dapat diketahui dari hasil aktivitas belajar siswa dengan menggunakan LKS bahasa Indonesia berbasis media karikatur dan hasil belajar siswa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh dua orang observer, maka diketahui persentase aktivitas belajar siswa adalah 100% dengan tingkat keberhasilan sangat berhasil dan hasil belajar siswa 85,8% dengan kategori baik. Rata-rata efektivitas LKS adalah 92,9% dengan kategori sangat efektif. Oleh sebab itu, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bahasa Indonesia berbasis media karikatur pada materi menulis cerpen sudah layak untuk digunakan.

(7)

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Bahasa Indonesia berbasis media karikatur dirancang dengan materi menulis cerpen. Struktur LKS ini terdiri dari: 1) judul, 2) kata pengantar 3) daftar isi 4) petunjuk belajar (petunjuk siswa), 5) kompetensi yang akan dicapai, 6) informasi pendukung, 7) tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, 8) serta penilaian. Setelah dirancang dan divalidasi, LKS diujicobakan pada 9 orang siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Luhak Nan Duo. Berdasarkan hasil analisis data ujicoba, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dikembangkan telah bergategori valid, praktis dan efektif. Hal tersebut dijelaskan di bawah ini. Validitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Sebelum Lembar Kegiatan Siswa (LKS) diujicobakan kepada siswa, LKS harus divalidasi. LKS Pada penelitian ini divalidasi oleh 3 validator ahli dan 1 validator praktisi. Hal yang divalidasi meliputi 4 aspek, yaitu aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafikaan. Hal ini

sejalan dengan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Badan Standar Nasional. Pendidikan (BSNP), pasal 43 ayat 5 bahwa validasi Lembar Kegiatan Siswa (LKS) menyangkut empat aspek, yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, dan kelayakan kegrafikaan. Berdasarkan analisis dapat diketahui validitas LKS bahasa Indonesia berbasis media karikatur pada materi menulis cerpen 86,6% dengan kategori sangat valid. Disebabkan persentase kevalidan LKS yang dikembangkan sudah melebihi 61%, maka LKS tersebut sudah valid. Jadi, LKS yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan siswa dari segi kevalidan.

Dari empat penilaian kevalidan di atas masih ada yang tergolong valid. Pertama, kelayakan isi dari 19 pernyataan terdapat 5 pernyataan yang dkatakan valid dapat disimpulkan bahwa materi dan konsep, serta sumber belajar dan motivasi masih tergolong valid.

Kedua, kelayakan bahasa dari 8

pernyataan masih ada satu pernyataan yang dikatakan valid yaitu “Gaya penyampaian materi

(8)

dalam LKS komunikatif”. Ketiga, kelayakan penyajian dari 14 pernyataan terdapat 2 berkategori valid yaitu dapat disimpulkan urutan penyajian dan soal-soal yang ditampilkan dalam LKS masih tergolong valid. Keempat, kelayakan kegrafikaan dari 5 pernyataan terdapat 1 kategori valid yaitu “Gambar LKS menarik dan sesuai dengan materi pembelajaran”. Jadi untuk peneliti selanjutnya semua penilaian kevalidan dari semua kategori dapat dikatakan sangat valid.

Praktikalitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Praktikalitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dikembangkan dapat diketahui dari pelaksanaan ujicoba. Pada pelaksanaan ujicoba diperlukan masukan dari teman sejawat atau tim ahli dan juga masukan dari peserta didik untuk mengetahui persepsi mereka tentang Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang digunakan. Data praktikalitas diperoleh dari praktikalitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bagi guru dan siswa. Hasil analisis angket respon

praktikalitas guru dan siswa terhadap Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bahasa Indonesia berbasis mediankarikatur pada materi menulis cerpen siswa kelas X menunjukkan bahwa penilaian untuk kedua aspek tersebut berkategori sangat praktis, yaitu dengan rata-rata 87,1%. Disebabkan persentase kepraktisan sudah melebihi 61%, maka LKS tersebut tergolong sangat praktis atau mudah digunakan. Jadi, LKS yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan siswa dari segi kepraktisan.

Dari dua penilaian praktikalitas di atas masih ada yang tergolong valid. Pertama, praktikalitas oleh guru, 1) aspek kemudahan dalam penggunaan dari 11 pernyataan terdapat 6 pernyataan yang dikatakan praktis. Berdasarkan ke6 pernyataan tersebut dapat disimpulkan LKS menyediakan soal-soal memudahkan guru dan siswa untuk menambah pengetahuan, materi dan gambar karikatur memudahkan guru dalam pembelajaran masih tergolong praktis. 2) aspek sesuai dengan waktu dari 2 pernyataan terdapat 1 kategori praktis yaitu “LKS

(9)

berbantuan media karikatur dapat menghemat waktu”.

Kedua, praktikalitas oleh siswa, 1) aspek kemudahan dalam penggunaan dari 12 pernyataan terdapat 2 pernyataan kategori praktis, dapat disimpulkan bahwa menyelesaikan soal-soal sesuai dengan petunjuk dalam LKS dan memungkinkan mempelajari materi secara langsung, 2) aspek kesesuaian dengan alokasi waktu dari 2 pernyataan dikatakan sangat praktis. Jadi untuk peneliti selanjutnya dari 2 indikator penilaian praktikalitas dari semua pernyataan dapat dikatakan sangat praktis. Efektivitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Efektivitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dikembangkan dapat dilihat dari aktivitas siswa dan hasil belajar yang diperoleh setelah belajar dengan menggunakan LKS yang dikembangkan. Aktivitas belajar diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh observer dan hasil belajar siswa diperoleh dari cerpen siswa yang sudah dinilai. Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan oleh guru sebagai observer, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa dengan menggunakan LKS yang dikembangkan tergolong sangat berhasil. Jika dilihat dari hasil belajar secara individu, 9 siswa yang mengikuti tes menulis cerpen mencapai nilai di atas KKM. Oleh sebab itu, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bahasa Indonesia berbasis media karikatur pada materi menulis cerpen siswa kelas X yang dikembangkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan persentase rata-rata keefektifan 92,9% (sangat efektif). Disebabkan persentase efektivitas sudah melebihi 61%, maka LKS yang dikembangkan sudah efektif. Jadi, LKS yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan siswa dari segi keefektifan.

Dari 2 indikator penilaian keefektivitasan LKS dilihat dari aktivitas siswa, semua pernyataan tergolong sangat berhasil dan hasil belajar siswa semua siswa mendapat nilai diatas KKM yaitu 77.

(10)

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bahasa Indonesia berbasis media karikatur pada materi menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 luhak Nan Duo yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Validitas LKS yang dikembangkan, yaitu 86,6% dengan kategori sangat valid. Praktikalitas LKS, yaitu dengan rata-rata 87,1% dengan kategori sangat praktis dan efektivitas, yaitu dengan tara-rata 92,9% dengan kategori sangat efektif. Berdasarkan persentase kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bahasa Indonesia berbasis media karikatur pada materi menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Luhak Nan Duo sudah valid, praktis, dan efektif. Jadi, LKS yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan oleh siswa kelas X dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Berdasarkan simpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang sesuai dengan hasil penelitian, yaitu sebagai berikut. Pertama,

kepala sekolah hendaklah menyarankan guru-guru untuk membuat bahan ajar sendiri. Kedua, hendaklah guru menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis karikatur dalam proses pembelajaran karena Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Ketiga, hendaklah siswa menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang telah dikembangkan di dalam pembelajaran; membaca LKS dengan teliti; mengikuti petunjuk dan langkah kerja yang ada di dalam LKS; mengerjakan semua soal yang ada di dalam LKS. Keempat, hendaklah peneliti selanjutnya melakukan penelitian pengembangan sampai pada tahap penyebaran.

DAFTAR PUSTAKA

Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif

Mengembangkan Media

Pembelajaran. Jakarta: Gaug

Persada Pres.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

(11)

Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Dimyati dan Mudijono. 2006.

Belajar dan Pembelajaran.

Jakarta: Rineka Cipta.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Prastowo, Andi. 2011. Panduan

Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogjakarta: DIVA

Press.

Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca

Sastra dengan Ancangan

Literasi Kritis. Jakarta: Bumi

Aksara.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2005. Media pengajaran.

Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugono, Dendi. 2008. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama. Thiagarajan, S; Semmel, D.S; &

Semmel, M.I. 1974.

Instructional Development for

Training Teachers of

Exceptional Children: A

Sourcebook. Indiana: Indiana

University.

Zainuddin, dkk. 2012. Pengembangan Modul Fisika Bumi-Antariksa untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Fisika Fkip Unlam. Jurnal Pendidikan Fisika, (Online),

Jilid. 27, No. 1,

(http://ejournal.unlam.ac.id/ind

ex.php/vidya-_karya/article/view/342,

Gambar

Tabel 1. Hasil Validasi Ahli dan  Praktisi Secara Umum  N o.  Aspek Penyaj ian  Skor yang Diper oleh  Nilai Validasi (%)  Kate gori  1
Tabel 3. Respon Kepraktisan LKS  bagi Siswa  N o.  Aspek Penya jian  Skor yang Diper oleh  Perse ntase  Kate gori  1

Referensi

Dokumen terkait

Flare gas atau gas buang hasil dari produksi minyak bumi sering dinilai tidak ekonomis dan selama ini dibuang dengan cara dibakar di flarestack. Namun,saat ini, unit Mini LPG

Banyak hal yang dilakukan para guru untuk mempersiapkan murid-muridnya menghadapi Ujian Nasional, salah satunya adalah dengan mempelajari kembali soal-soal ujian nasional yang

Barang Satuan Dasar on Site

Perkawinan tidak langsung yaitu dengan kawin suntik (inseminasi buatan) adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah

Modul Bimbel Kami selalu disesuikan dengan Kurikulum yang ada di sekolah, sehingga kegiatan Bimbingan tidak sia-sia karena soal-soal yang kita sediakan hampir sama dengan

Karikkeen massahäviö ja typen vapautuminen eivät myöskään korreloineet keskenään (Kuva 16).. Maatuneen karikkeen massahäviön ja A) karikkeen typpipitoisuuden,

[r]

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan desain reaktor gasifikasi sekam padi tipe downdraft skala kecil yang terbaik dari beberapa skenario sudut throat dan sudut nozel