• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan (PVB) Angkatan 1. BUKU PANDUAN Web : indonesiapvb.wordpress.com

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan (PVB) Angkatan 1. BUKU PANDUAN Web : indonesiapvb.wordpress.com"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan (PVB)

Angkatan 1

(Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan 68 Sub Kampus)

BUKU PANDUAN

Web : indonesiapvb.wordpress.com

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

(2)

DAFTAR ISI

I. Pendahuluan

1.1. Latar belakang 1.2. Tujuan

1.3. Model Pendidikan Vokasi Berkelanjutan

II. Dasar hukum

2.1 PP No. 17 Tahun 2010

2.2 Permen Kemdiknas tentang PVB (dalam proses)

2.3 Surat Penugasan Persiapan dan Sosialisasi Dirjen DIKTI No. 299/E/T/2011

III. SOP PVB

3.1 SOP Kampus Utama 3.2 SOP Sub Kampus 3.3 SOP Konten

IV. Manajemen dan Administrasi PVB

4.1. Naskah Akademik (Kompetensi, Kurikulum, SDM dan Fasilitas) 4.2. Sistem pendaftaran PVB

4.3. Sistem Keuangan PVB

4.4. Sistem Ujian (Seacyberclass) PVB 4.5. Rencana jadwal kegiatan PVB

V. Data Pendukung

5.1. Daftar PT dan SMK peserta tahap pertama 5.2. Papan nama PVB di sub kampus

(3)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah masalah kita bersama sebagai rakyat Indonesia. Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama, bergotongroyong, bersatu untuk memajukan pendidikan indonesia, agar masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan dapat bersaing dengan masyarakat dunia serta mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Untuk itu, Kementerian Pendidikan Indonesia dalam hal ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Akademik menyelenggarakan program nasional yang disebut dengan Program Vokasi Berkelanjutan di berbagai bidang, dalam, rangka peningkatan APK Perguruan Tinggi dan mengurangi pengangguran.

Program ini sebagai tindak lanjut dari PP 17 tahun 2010 Tentang Pendidikan Jarak Jauh Pasal 118 s/d 126 maupun berdasarkan Surat arahan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dengan No. 880/D/T/2010 tanggal 29 Juli 2010 tentang pemberitahuan program vokasi berkelanjutan.

Program tersebut didukung oleh berbagai pihak yaitu, PSMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan SEAMOLEC. PSMK mendukung program ini dengan memperkuat fasilitas SMK sesuai dengan bidangnya, DIKTI mendukung dalam hal legalitas dan SEAMOLEC mendukung dalam hal TOT untuk manajemen pendidikan jarak jauh, dosen maupun guru. Selain itu, dukungan Propinsi dan Kota/Kabupaten sangat diharapkan terutama dalam hal dukungan infrastruktur, beasiswa, subsidi operasional dan hal lain yang diperlukan

Program vokasi berkelanjutan dirancang untuk program D1 untuk lulusan sekolah menengah kejuruan dan lulusan MAK. Setelah menyelesaikan program D1, mereka dapat memutuskan apakah akan bergabung dengan angkatan kerja atau melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan program ini, Indonesia lebih memiliki kesempatan lebih baik untuk mengakses pendidikan tinggi.

(4)

1.2 Tujuan

a. Peningkatan APK Perguruan tinggi b. Pengurangan pengangguran

c. peningkatan devisa utk tenaga kerja terdidik d. Asas pemanfaatan dan sinergi infrastruktur

1.3 Model Pendidikan Vokasi Berkelanjutan

a. PVB Model 1 (Umum)

(1 kampus utama – 3 – 35 sub kampus berbasis industri dan produksi)

b. PVB model 2

Politeknik/Universitas/Institusi industri/Institusi lain sebagai kampus utama dan SMA/SMK /industri sbg sub kampus – berbasis kerja atau produksi ( 1 kampus utama – 3 sd 35 sub kampus)

(5)

c. Model PJJ PGSD

Residensial: 1 bulan pertama setiap semester di kampus PT. Untuk semester 2, 3, dst., digabungkan dengan masa ujian semester sebelumnya.

Jarak Jauh: 4-5 bulan berikutnya, mahasiswa pulang ke tempat masing-masing, membaca bahan ajar cetak dan web-based course.

Interaksi dengan mahasiswa dilakukan secara tatap muka (tutor kunjung) sebanyak 2 kali dalam satu semester, dan melalui interaksi online (sinkronus melalui videoconference, discussion forum, atau asinkronus melalui email)

(6)

Ujian dilaksanakan secara tatap muka di kampus PT pada akhir semester (langsung disambung dengan residensial untuk semester berikutnya)

Mahasiswa diperbolehkan pindah tempat ujian

Registrasi mahasiswa baru dibuka setiap semester (dengan sistem registrasi online melalui Jardiknas mulai)

(7)

II. DASAR HUKUM PVB

2.1 Peraturan Pemerintah (PP) N0. 17 Tahun 2010 (Terlampir)

a. PP No.17 Tahun 2010 Bab. VI pasal 118 sampai dengan pasal 126 mengenai pendidikan jarak jauh

b. PP No. 17 Tahun 2010 Bab. I Pasal I, Politeknik sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi

c. PP No.17 Tahun 2010 Bab. I Pasal I, SMK sebagai lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah atas

2.2 Peraturan Menteri Tentang PVB (Dalam proses)

2.3 Surat Penugasan Dirjen DIKTI

(8)

III. SOP PENDIDIKAN VOKASI BERKELANJUTAN

3.1 SOP Kampus Utama

Standar Umum

Universitas/Politeknik sebagai kampus utama adalah institusi penyelenggara utama program PVB, karena secara hukum, Universitas/Politeknik adalah institusi yang boleh menjadi pelaksana dan penanggung jawab program PVB. Oleh sebab itu, standarisasi PJJ terhadap Universitas/Politeknik sebagai kampus utama program PVB harus dilakukan. Ini juga sebagai bagian penilaian kesiapan dan keseriusan Universitas/Politeknik dalam melaksanakan program PJJ.

Universitas/Politeknik sebagai kampus utama program PVB harus memenuhi standar PJJ SEAMOLEC secara kelembagaan dalam penyelenggaraan program PJJ:

1. memiliki ijin penyelenggaraan kegiatan atau program di dalam wilayah Republik Indonesia;

2. memiliki izin operasional (ditunjukkan dengan Surat Izin Operasional yang masih berlaku)

3. memiliki MoU/MoA dengan SEAMOLEC untuk penyelenggaraan PJJ; 4. memiliki sertifikat Standar PJJ SEAMOLEC untuk penyelenggaraan PJJ; 5. memiliki naskah akademik penyelenggaraan PJJ yang menggambarkan

secara detail program yang akan dikembangkan;

6. pimpinan institusi telah mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai manajemen PJJ yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC;

7. memiliki tim pengembang dan pengelola PJJ yang ditetapkan oleh pimpinan institusi;

8. memiliki tim instruktur/dosen/widyaiswara yang telah mengikuti pendidikan atau pelatihan mengenai manajemen PJJ serta pendidikan atau pelatihan penyusunan bahan ajar cetak/modul elektronik, bahan ajar non cetak (audio, video, CAI), dan berbasis web;

9. memiliki website yang aktif diperbarui serta dapat menjadi sumber informasi penyelenggaraan program;

10. memiliki alamat email yang aktif dan dapat menjadi sarana komunikasi penyelenggaraan program.

11. Pernyataan kesediaan untuk menyelenggarakan program PJJ dengan kerjasama yang merupakan sinergi antar Universitas/Politeknik, Dinas Propinsi/Kota/Kabupaten, industri, lembaga yang relevan dalam dan luar negeri dalam penentuan sekolah sebagai sub kampus.

12. Program yang ditawarkan didukung oleh industri, Dinas Kota/Kabupaten, PSMK, PSMA dan dosen/guru/tutor yang memadai.

13. Setiap semester menyelenggarakan EPSBED (Evaluasi Program Studi Berdasarkan Evaluasi Diri)

(9)

Standar Khusus

1. Program yang ditawarkan memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Memiliki kurikulum berbasis kompetensi, silabus PJJ, dan bersinergi dengan industri.

b. Dapat merupakan pengembangan hasil riset c. Berorientasi pada penciptaan lapangan kerja

d. Tersedia bahan ajar yang mendukung program PJJ (berbentuk digital) e. Tersedia bahan evaluasi (assessment)

2. Proses Pembelajaran

a. Mahasiswa wajib belajar mandiri pada sebagian besar waktu belajar b. Mahasiswa dan dosen wajib hadir secara online

c. Waktu menjawab email mahasiswa paling lama 1 minggu

d. Rasio dosen:mahasiswa adalah 1:24, kelipatan 24 menambah satu asisten untuk menjawab e mail, forum, chatting dan memeriksa tugas. e. Ada masa residensial di kampus utama selama 2 minggu sampai 1

bulan setiap semester untuk program D3 sampai D4/ S1. Program residensial selama 2 minggu/ 1 bulan pada awal semester ganjil untuk program D1.

f. Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran tatap muka dilakukan di sub kampus (untuk praktek dan tutorial).

g. Pertemuan tatap muka dilakukan maksimum 8 kali pertemuan.

h. Untuk program yang tidak memerlukan praktik dan praktikum, dapat diselenggarakan secara full online untuk tempat yang tidak memiliki sub kampus.

3. Infrastruktur: Prasarana dan Sarana

Penyelenggaraan PJJ berbasis TIK sangat bergantung kepada sarana dan prasarana yang mencukupi, agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu Universitas/Politeknik sebagai kampus utama penyelenggara program PVB diharuskan memiliki standar sarana dan prasarana sebagai berikut:

a. Prasarana

Prasarana yang dimiliki oleh Universitas/Poltek sebagai kampus utama program PVB adalah:

1) Ruang praktek yang digunakan oleh mahasiswa untuk kompetensi keahlian dengan peralatan yang lengkap dan kondisi ruangan yang nyaman.

2) Ruang kelas atau ruang belajar yang sesuai dengan program PJJ untuk diskusi atau tutorial.

3) Ruang studio untuk penyampain materi perkuliahan melalui teknologi streaming.

(10)

Prasarana ini mutlak diperlukan agar mahasiswa dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan nyaman. Khusus untuk ruangan, agar disusun jadwal pemakaian yang tetap serta tidak berubah-ubah agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.

b. Sarana

Sarana ruang studio yang harus dimiliki Universitas/Politeknik sebagai kampus utama adalah sebagai berikut:

1) Ruangan Studio: ukuran ruangan 3x5 meter dan kedap suara 2) Akses Internet: minimal 512 kbps dedicated

3) Green/Blue Screen: ukuran 3X6 meter

4) Mic Boom:

a) Switchable bass roll-off filter protects against rumble, handling, pop and wind noise

b) On/off switch with battery test position c) High output low noise

5) External Hardisk: ClassHard Drive External 2TB 3.5” InterfaceUSB

2.0 Rotational Speed7200 RPM

6) FireWire Cable: 6.6 pin Cable 10 meter

7) WireCast:

a) Support for mulitple cameras

b) Amazing 3D Graphics

c) Chroma Key

d) Incredible Titles

e) Multiple Broadcast Support

f) Simple User Interface

g) Desktop Presenter

h) Streaming Server Support (Flash, QuickTime, Windows Media)

i) Core Image j) Keynote Integration k) H.264 l) HDV Plug in 8) Tripod: Excell VT 700 9) Camcorder Pro a) Sony FX 1000 (HDV)

b) High Definition 1080i and DV (Standard Definition) recording on tape

c) 1/3” 3ClearVid CMOS Sensor with ExmorTM derived technology

for superb picture quality plus improved dynamic range and sensitivity

10) Controller

a) Apple Mac pro

b) One 2.66GHz Quad-Core Intel

c) Xeon “Nehalem” processor 3GB (three 1GB) memory

d) 640GB hard drive

e) 18x double-layer SuperDrive NVIDIA GeForce GT 120 with 512MB Monitor: 2 pc PHILIPS 191EW9FB 18.5” WideScreen

(11)

11) Headphones: SENNHEISER HD 202

12) Firewire Adapter: 800 to 400 adapter

13) VGA Adapter: Mini DVI to VGA adapter

14) Digibox

15) Parabola: 6 feet

16) Quick Time Server: One 2.66GHz Quad-Core Intel Xeon “Nehalem” processor 3GB (three 1GB) memory 640GB hard drive 18x double-layer SuperDrive NVIDIA GeForce GT 120 with 512MB

4. Sistem Penyampaian Pembelajaran

a. Harus mengembangkan katalog program dan CD pembelajaran untuk menjaga jika ada gangguan pada koneksi internet.

b. Memiliki Learning Management System (LMS) c. Memiliki dosen jaga

d. Memiliki asisten untuk kegiatan online dan forum e. Memiliki intranet

5. Evaluasi.

a. Kampus utama harus mengembangkan bank soal untuk program yang ditawarkan

b. Penyelenggaraan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) diawasi dan dilakukan di sub kampus.

c. Untuk jurusan tertentu, UTS dan UAS dapat dilakukan di tempat magang oleh tenaga ahli industri tersebut, yaitu oleh assessor yang telah mendapatkan penunjukan resmi dari kampus utama.

d. Mahasiswa harus melewati evaluasi hasil belajar yang terdiri dari hasil praktek, tutorial, latihan, UTS, UAS, Tugas Akhir program/Skripsi/proyek sesuai yang ditetapkan oleh kampus utama.

6. Syarat Mahasiswa

a. Mahasiswa memiliki ijazah untuk jenjang di bawah jenjang program yang diikuti.

b. Bersedia mengembangkan kemampuan belajar mandiri. c. Mampu mengoperasikan komputer dan internet

d. Memiliki akses terhadap peralatan/sambungan internet e. Tidak ada batasan usia, gender, dan lokasi.

f. Disarankan memilih program studi yang mungkin telah memiliki sub kampus di daerah domisili.

g. Memenuhi persyaratan tertentu untuk program studi tertentu (contoh: tidak buta warna untuk jurusan Kimia, Penerbangan dan lain-lain) h. Bersedia melaksanakan magang di tempat yang sesuai dengan

program studi.

i. Memiliki BLOG pribadi

7. Registrasi

(12)

1) Pembayaran dapat dilakukan melalui sms banking, internet banking, informasi ke sms gateway universitas.

2) Untuk daerah terpencil disarankan pergi ke bank terdekat seperti BRI/ Mandiri.

b. Jika mendapatkan beasiswa, dapat langsung registrasi dengan melampirkan dokumen beasiswa.

c. Melampirkan persyaratan mahasiswa.

d. Registrasi awal melalui sub kampus/ kampus utama sesuai dengan kesepakatan.

e. Registrasi ulang melalui online atau langsung mendatangi kampus utama atau sub kampus sesuai kesepakatan.

8. Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM di dalam program PJJ adalah sumber daya utama, karena disinilah proses pembelajaran itu bertumpu. Walaupun sistem yang digunakan menggunakan TIK, namun seluruh proses di belakangnya tetap dikendalikan oleh manusia. Apabila pengendali tidak memiliki keahlian yang memadai, maka dapat dipastikan proses juga akan mengalami kekacauan.

Secara umum, standar SDM untuk program ini adalah:

a. memiliki kompetensi yang sesuai dengan materi yang diberikan;

b. memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing;

c. memiliki keterampilan dalam bidang PJJ sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing;

d. mampu mengoperasikan komputer dan perangkat penunjang PJJ lain untuk mengelola informasi;

e. mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan (Minimal TOEFL 450);

f. telah menyelesaikan diklat dalam bidang PJJ yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC; dan

g. memiliki kompetensi untuk menulis laporan dan menyebarkan informasi melalui media blog.

Khusus untuk SDM tertentu, standar yang digunakan adalah: a. Dosen Pengampu

1) memenuhi standar dari Ditjen Dikti untuk menjabat sebagai dosen pengampu; dan

2) memiliki kemampuan untuk menerapkan PJJ pada mata kuliah yang diampu.

b. Dosen Pelaksana

1) memenuhi standar dari Ditjen Dikti untuk menjabat sebagai dosen pelaksana/widyaiswara/tutor;

(13)

diajarkan; dan

3) memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan perangkat TIK di luar waktu perkuliahan.

c. Perancang Pembelajaran

1) pernah mengikuti pelatihan Pekerti/AA atau pelatihan sejenis atau lulusan dari jurusan yang relevan; dan

2) mampu merancang pemelajaran berbasis PJJ d. IT Specialist

1) memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1) 2) memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur; dan 3) memiliki sertifikat CCNA.

e. Tutor

1) memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1) dan sesuai dengan jenjang pendidikan (misal, untuk jenjang S2, maka tutor harus minimal S2);

2) memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur; dan

3) memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan mata kuliah yang diberikan.

f. Asisten

1) memiliki kualifikasi akademik minimal Diploma 3 (D3); 2) memiliki sertifikat KKPI;

3) memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2; g. Teknisi

1) memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA dan atau sedang/telah menempuh pendidikan Diploma 3 TKJ (D3 TKJ);

2) memiliki sertifikat KKPI untuk kelas siswa; 3) memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2. 9. Ijazah dan Sertifikasi

Dikeluarkan oleh kampus utama 10. Promosi dan Rekruitment

a. Promosi dilakukan lewat media promosi seperti leaflet dan surat kabar. b. Bekerja sama dengan pemerintah propinsi/kabupaten dan kota, industri

terkait serta sekolah atau institusi lain yang berminat sebagai sub kampus.

(14)

3.2 SOP Sub kampus Standar Umum

SMK/SMA akan menjadi bagian dari institusi penyelenggara program PVB sebagai sub kampus. Oleh sebab itu, standarisasi PJJ terhadap SMK/SMA sebagai sub kampus program PVB harus dilakukan. Ini juga sebagai bagian penilaian kesiapan dan keseriusan SMK/SMA dalam melaksanakan program PJJ.

SMK/SMA sebagai sub kampus program PVB harus memenuhi standar PJJ SEAMOLEC secara kelembagaan dalam penyelenggaraan program PJJ:

1. memiliki ijin penyelenggaraan kegiatan atau program di dalam wilayah Republik Indonesia;

2. memiliki izin operasional (ditunjukkan dengan Surat Izin Operasional yang masih berlaku)

3. memiliki MoU/MoA dengan SEAMOLEC untuk penyelenggaraan PJJ; 4. memiliki sertifikat Standar PJJ SEAMOLEC untuk penyelenggaraan PJJ; 5. pimpinan institusi telah mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai

manajemen PJJ yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC;

6. memiliki tim pengembang dan pengelola PJJ yang ditetapkan oleh pimpinan institusi;

7. memiliki tim pengajar yang telah mengikuti pendidikan atau pelatihan mengenai manajemen PJJ serta pendidikan atau pelatihan penyusunan bahan ajar cetak, bahan ajar non cetak (audio, vdeo, CAI), dan berbasis web;

8. memiliki website yang aktif diperbarui serta dapat menjadi sumber informasi penyelenggaraan program;

9. memiliki alamat email yang aktif dan dapat menjadi sarana komunikasi penyelenggaraan program.

10. Pernyataan kesediaan untuk menyelenggarakan program PJJ dengan kerjasama yang merupakan sinergi dengan Universitas/Politeknik, Dinas Propinsi/Kota/Kabupaten, industri, lembaga yang relevan dalam dan luar negeri dalam penentuan sekolah sebagai sub kampus.

11. Program yang ditawarkan didukung oleh industri, Dinas Kota/Kabupaten, PSMK, PSMA dan dosen/tutor yang memadai.

(15)

Standar Khusus

1. Program yang ditawarkan memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Memiliki kurikulum berbasis kompetensi, silabus PJJ, dan bersinergi dengan industri.

b. Dapat merupakan pengembangan hasil riset c. Berorientasi pada penciptaan lapangan kerja

d. Tersedia bahan ajar yang mendukung program PJJ (berbentuk digital) e. Tersedia bahan evaluasi (assessment)

2. Proses Pembelajaran

a. Mahasiswa wajib belajar mandiri pada sebagian besar waktu belajar b. Mahasiswa dan dosen wajib hadir secara online

c. Waktu menjawab email mahasiswa paling lama 1 minggu

d. Rasio dosen: mahasiswa adalah 1:24, kelipatan 24 menambah satu asisten untuk menjawab e mail, forum, chatting dan memeriksa tugas. e. Ada masa residensial di kampus utama selama 2 minggu sampai 1 bulan

setiap semester untuk program D3 sampai D4/ S1. Program residensial selama 2 minggu/ 1 bulan pada awal semester ganjil untuk program D1. f. Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran tatap muka dilakukan di sub

kampus (untuk praktek dan tutorial).

g. Pertemuan tatap muka dilakukan maksimum 8 kali pertemuan.

h. Untuk program yang tidak memerlukan praktik dan praktikum, dapat diselenggarakan secara full online untuk tempat yang tidak memiliki sub kampus.

3. Infrastruktur: Prasarana dan Sarana

Penyelenggaraan PJJ berbasis TIK sangat bergantung kepada sarana dan prasarana yang mencukupi, agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu SMK/SMA sebagai sub kampus penyelenggara program PVB diharuskan memiliki standar sarana dan prasarana sebagai berikut:

a. Prasarana

Prasarana yang dimiliki oleh SMK/SMA sebagai sub kampus program PVB adalah memiliki:

(16)

1) Akses ke lab praktik dan praktikum sesuai kebutuhan 2) Koneksi Internet

3) Hotspot area

4) Memiliki akses ke ruang dan sarana praktek sesuai dengan program studi yang ditawarkan.

5) Memiliki ruang sekretariat dan minimal satu ruang kelas untuk tutorial.

6) Ruang praktek yang digunakan oleh mahasiswa untuk kompetensi keahlian dengan peralatan yang lengkap dan kondisi ruangan yang nyaman.

7) Ruang kelas atau ruang belajar yang sesuai dengan program PJJ untuk diskusi atau tutorial.

Prasarana ini mutlak diperlukan agar mahasiswa dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan nyaman. Khusus untuk ruangan, agar disusun jadwal pemakaian yang tetap serta tidak berubah-ubah agar dapat dimanfaatkan secara maksimal

b. Sarana

Sarana ruang studio yang harus dimiliki SMK/SMA sebagai sub kampus adalah sebagai berikut:

1) Ruangan Kelas: 3x8 meter derngan kapasitas kurang lebih 25 orang. 2) Akses Internet: minimal 256 kbps dedicated.

3) Kompuer atau PC: Core2 Duo E7500, Intel G41 Chipset, 2GB DDR3-1333, 500GB HDD SATA, DVDRW, VGA Intel GMA-X4500 224MB (shared), Audio.

4) LCD Projector : SVGA (800 x 600), Lumens 2600

4. Sistem Penyampaian Pembelajaran

a. Memiliki Learning Management System (LMS) b. Memiliki asisten untuk kegiatan online dan forum c. Memiliki intranet

5. Evaluasi

a. Penyelenggaraan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) diawasi dan dilakukan di sub kampus.

b. Untuk jurusan tertentu, UTS dan UAS dapat dilakukan di tempat magang oleh tenaga ahli industri tersebut, yaitu oleh assessor yang telah mendapatkan penunjukan resmi dari kampus utama.

(17)

c. Mahasiswa harus melewati evaluasi hasil belajar yang terdiri dari hasil praktek, tutorial, latihan, UTS, UAS, Tugas Akhir program atau Skripsi sesuai yang ditetapkan oleh kampus utama.

6. Syarat Mahasiswa

a. Mahasiswa memiliki ijazah untuk jenjang di bawah jenjang program yang diikuti.

b. Bersedia mengembangkan kemampuan belajar mandiri. c. Mampu mengoperasikan komputer dan internet

d. Memiliki akses terhadap peralatan/ sambungan internet e. Tidak ada batasan usia, gender, dan lokasi.

f. Disarankan memilih program studi yang mungkin telah memiliki sub kampus di daerah domisili.

g. Memenuhi persyaratan tertentu untuk program studi tertentu (contoh: tidak buta warna untuk jurusan Kimia, Penerbangan dan lain-lain)

h. Bersedia melaksanakan magang di tempat yang sesuai dengan program studi.

i. Memiliki Blog.

7. Registrasi

a. Jika swadana, mahasiswa menunjukkan bukti pembayaran.

1) Pembayaran dapat dilakukan melalui sms banking, internet banking, informasi ke sms gateway universitas.

2) Untuk daerah terpencil disarankan pergi ke bank terdekat seperti BRI/ Mandiri.

b. Jika mendapatkan beasiswa, dapat langsung registrasi dengan melampirkan dokumen beasiswa.

c. Melampirkan persyaratan mahasiswa.

d. Registrasi awal melalui sub kampus/ kampus utama sesuai dengan kesepakatan.

e. Registrasi ulang melalui online atau langsung mendatangi kampus utama atau sub kampus sesuai kesepakatan.

8. Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM di dalam program PJJ adalah sumber daya utama, karena disinilah proses pembelajaran itu bertumpu. Walaupun sistem yang digunakan menggunakan TIK, namun seluruh proses di belakangnya tetap

(18)

dikendalikan oleh manusia. Apabila pengendali tidak memiliki keahlian yang memadai, maka dapat dipastikan proses juga akan mengalami kekacauan.

Secara umum, standar SDM untuk program ini adalah:

a. memiliki kompetensi yang sesuai dengan materi yang diberikan;

b. memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing;

c. memiliki keterampilan dalam bidang PJJ sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing;

d. mampu mengoperasikan komputer dan perangkat penunjang PJJ lain untuk mengelola informasi;

e. mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan (Minimal TOEFL 450);

f. telah menyelesaikan diklat dalam bidang PJJ yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC; dan

g. memiliki kompetensi untuk menulis laporan dan menyebarkan informasi melalui media blog.

Khusus untuk SDM tertentu, standar yang digunakan adalah: a. Dosen Pengampu

1) memenuhi standar dari Ditjen Dikti untuk menjabat sebagai dosen pengampu; dan

2) memiliki kemampuan untuk menerapkan PJJ pada mata kuliah yang diampu.

b. Dosen Pelaksana

1) memenuhi standar dari Ditjen Dikti untuk menjabat sebagai dosen pelaksana/widyaiswara;

2) memiliki kemampuan untuk menerapkan PJJ pada mata kuliah yang diajarkan; dan

3) memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan perangkat TIK di luar waktu perkuliahan.

c. Perancang Pembelajaran

1) pernah mengikuti pelatihan Pekerti/AA atau pelatihan sejenis atau lulusan dari jurusan yang relevan; dan

2) mampu merancang pemelajaran berbasis PJJ d. IT Specialist

1) memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1) 2) memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur; dan

(19)

3) memiliki sertifikat CCNA.

e. Tutor

1) memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1) dan sesuai dengan jenjang pendidikan (misal, untuk jenjang S2, maka tutor harus minimal S2);

2) memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur; dan

3) memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan mata kuliah yang diberikan.

f. Asisten

1) memiliki kualifikasi akademik minimal Diploma 3 (D3); 2) memiliki sertifikat KKPI;

3) memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2;

g. Teknisi

1) memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA dan atau sedang/telah menempuh pendidikan Diploma 3 TKJ (D3 TKJ);

2) memiliki sertifikat KKPI untuk kelas siswa; 3) memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2.

11. Ijazah dan Sertifikasi

Dikeluarkan oleh kampus utama 12. Promosi dan Rekruitment

a. Promosi dilakukan lewat media promosi seperti leaflet dan surat kabar. b. Bekerja sama dengan pemerintah propinsi/kabupaten dan kota, industri

terkait serta sekolah atau institusi lain yang berminat sebagai sub kampus.

3.3 SOP Konten

(20)

IV. MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PVB

4.1 Naskah Akademik (Kompetensi, Kurikulum, SDM dan Fasilitas)

a. Platform NA bu Dina (Terlampir) b. Kurikulum

Nama mata kuliah, penanggungjawab, deskripsi mata kuliah, silabus, jumlah SKS, Pembelajarannya (Online (realtime, delay), offline (CD, Modul), atau tatap muka)

c. tabel SDM kampus utama/ ITB

no Jurusan Nama Dosen dan Latar belakang Asisten Dosen/Sub kampus dan Latar Belakang Mata Kuliah Dosen Mata kuliah Asisten Dosen Keterangan

1 Seni rupa Hasan, Animasi Amir, animasi AN 201 AN 201 2 3 4 dst d. Tabel fasilitas

No jurusan kompetensi Jenis peralatan

Yang ada di

sub kampus kekurangan keterangan 1

2 3 dst

(21)

4.2 Sistem pendaftaran PVB

Calon mahasiswa adalah semua elemen masyarakat yang mempunyai ijazah SMA atau Sederajat tanpa batasan usia.

Uang pendaftaran Rp. 100.000 (Rp. 50.000 untuk sub kampus dan Rp. 50.000 untuk bahan ajar dari SEAMOLEC)

Seleksi dilakukan di sub kampus dengan menggunakan bahan dan aturan seleksi dari perguruan tinggi penyelenggara

4.3 Sistem Keuangan PVB

Biaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi berkelanjutan dibebankan pada anggaran perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi berkelanjutan sebagai kampus induk/utama, SMK (satuan pendidikan menengah) sebagai sub kampus, SEAMOLEC sebagai fasilitator pelaksanaan program, dan sumber lain yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Besaran biaya pendidikan vokasi berkelanjutan adalah semurah mungkin berkisar antara Rp.100.000, - Rp. 250.000,- (diluar biaya praktek), tergantung dari dukungan anggaran Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan. Rincian biaya pendidikan vokasi berkelanjutan adalah disarankan sebagai berikut (tergantung situasi) :

a. 60% Kampus Utama (Perguruan Tinggi) b. 20% Sub Kampus (SMK)

c. 20% SEAMOLEC (Sistem PJJ) No Rekening program PVB adalah a.n. Seamolec PVB

No. Rek. 102.00.0555646-6

Penyusunan rencana anggaran bersama antara Sub kampus, SEAMOLEC dan kampus utama. (contoh simulasi pak adnan). --- disepakati di

(22)

4.4 Sistem Ujian (Seacyberclass) PVB (Terlampir)

Seiring dengan kemajuan teknologi di dunia, maka muncul pemikiran untuk mengubahsistem ujian bersama yang lama dengan sistem ujian baru yang lebih efisien dan dinamis.

SEACYBERCLASS merupakan sebuah terobosan untuk menggantikan sistem ujianbersama yang lama, dengan tidak mengubah inti dari ujian bersama, sistem ini menawarkantingkat efisiensi yang tinggi dan pemanfaatan teknologi secara menyeluruh.

4.5 Rencana jadwal kegiatan PVB

N o

Kegiatan/Mata Kuliah/Praktikum

Waktu Pelaksanaan (Bulan) Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Online dan Residensial A. ITB (18 – 22 SKS) 1. KKPI 2. PIKK 3. 4. …. … … …

Tatap muka di ITB Online dan belajar mandiri SEAMOLEC (4 SKS) 1. 2. 3. 4. Sub Kampus (4 SKS)

(23)

1. 2. 3. 4. Industri/Sekolah (6 – 10 SKS) Total 36 – 40 SKS

(24)

DATA PENDUKUNG

5.1 Daftar PT dan SMK peserta tahap pertama

Terlampir

5.2 Papan nama PVB di sub kampus

LOGO SEKOLAH

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut tercermin dari data rata-rata omzet penjualan yang diperoleh Kedai Mie pada semester 1 (bulan Juli s/d Desember 2014) setelah Manajer Kedai Mie menerapkan

[r]

Memenuhi Berdasarkan hasil hasi verifikasi terhadap dokumen Packing List dari kegiatan penjualan ekspor oleh CV Mulia Perkasa selama setahun terakhir periode Maret

Penelitian ini dirancang untuk memperoleh bukti empiris pengaruh mekanisme corporate governance yang diproksi dengan komposisi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris,

Dengan ini penulis menyatakan bahwa penulisan hukum yang berjudul “Kewenangan Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Melakukan Penertiban Atas Pelanggaran Peraturan Daerah

Hasil yang diperoleh pada pengkajian lebih tinggi dibanding hasil rata- rata jagung per hektar di Provinsi Kalimantan Barat selama beberapa tahun terakhir, kecuali

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat/Terbanding/Pembanding dihukum untuk membanyar sejumlah uang dari kerugian materil dan denda keterlambatan menyerahkan ruko kepada

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Kinerja Karyawan, pengaruh yang