• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA. diperoleh dari beberapa sumber terpercaya antara lain : cetak dan online / internet), seperti :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA. diperoleh dari beberapa sumber terpercaya antara lain : cetak dan online / internet), seperti :"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber terpercaya antara lain :

1. Data elektronik maupun non-elektronik berupa artikel media cetak (versi cetak dan online / internet), seperti :

Media cetak :

- Koran Jakarta, sabtu, 5 Juli 2008 - Bintang edisi minggu 1, 2, 3, Juli 1993

- Buku Terlalu Indah Dilupakan dalam catatan penggemar, 2007 - Data copy discografi Koes Bersaudara & Koes Plus, Maret 1962 –

Desember 2001

- Buku Musisiku, terbitan Republika, November 2007 Online / Internet :

- www.google.com

- blog pribadi Bpk. Budi Santoso dan penggemar Koes Bersaudara & Koes Plus

2. Wawancara khusus dari nara sumber terpercaya yang berasal dari pihak terkait : Bpk. Diyanto Y. Koeswoyo selaku keluarga sekaligus pengurus dari Jiwa Nusantara – Koes Plus fans club serta kolektor PH dan album-album Koes Plus tersebut.

(2)

3. Data dan Publikasi yang didapat dengan seijin dari pihak Jiwa Nusantara Koes Plus fans club serta Bpk. Budi Santoso (Surabaya) selaku tim penulis dari buku ”Terlalu Indah Dilupakan” dalam catatan penggemar. 2.2 Data Umum

Dalam buku publikasi tentang Koes Bersaudara – Koes Plus, merupakan buku yang berisikan mengenai segala sesuatu yang mencakup nama besar grup musik legendaris ini. Dijabarkan secara jelas kehidupan pribadi, latar belakang serta sejarah terbentuknya Koes Bersaudara hingga menjadi Koes Plus. Ditambah dengan cerita disaat mereka mengalami masa kejayaan di eranya. Arti Koes Plus dimata para penggemarnya juga dipaparkan didalam buku ini, disertai beberapa foto dan penambahan foto dari album-album mereka sendiri.

Secara keseluruhan buku ini benar-benar membawa kita kemasa jaya Koes Plus itu sendiri. Jatuh bangunnya Koes Bersaudara hingga menjadi ”seorang” Koes Plus bahkan harus sampai masuk kedalam penjara sekalipun. Berikut sepenggal potongan cerita dari buku ”Terlalu Indah Dilupakan” :

Koes Bersaudara – Koes Plus (1969 – 1975) Personil

Koes Bersaudara yang terdiri dalam formasi awalnya, yaitu : 1. Koestono / Tonny Koeswoyo

2. Koesjono / Yon Koeswoyo 3. Koesrojo / Yok Koeswoyo 4. Kasmuri / Murry

dengan penambahan orang luar maka nama Koes Bersaudara berganti menjadi Koes Plus.

(3)

Sekilas Mengenai Keluarga

Ketiga anggota Koes Bersaudara itu terlahir dari pasangan Bpk. Koeswoyo dan Ibu Atmini. Grup musik ini berasal dari Tuban, sebuah kota di pesisir pantai utara di daerah Jawa Timur. Pak Koeswoyo bekerja sebagai camat di Tuban dan sempat juga menjadi asisten wedana di Babad (sebuah kota kecil di daerah Tuban). Hingga akhirnya di tahun 1952, Koeswoyo pidah ke Jakarta dan bekerja di kementerian dalam negeri dan setelah itu barulah ia memboyong anak dan istrinya ke Jakarta. Di tahun 1950-an keadaan Jakarta masih sangat sepi. Jalan Jenderal Sudirman lengang. Senayan masih berupa kebun karet. Keluarga Koeswoyo dijemput mobil kementerian dalam negeri menuju rumah mereka di Jl. Mendawai III/14. Kamar tidur yang hanya dua dan berukuran 3 x 3 meter dan ranjang besar yang dibawa dari Tuban tidak bisa masuk, maka mengharuskan mereka untuk tidur beralaskan tikar dengan selimut jarik. Kehidupan mulai membaik ketika Koeswoyo pensiun dan kemudian bekerja sebagai pegawai administrasi di Bank Timur hingga 1959.

Awal Terbentuknya Koes Bersaudara

Koes Bersaudara pertama kali terbentuk di tahun 1961 dan mengalami masa jayanya hingga tahun 1969. Berawal dari kegemaran mereka, Koes Brothers dimasa kecilnya memang senang bermusik namun tak langsung dengan alat-alat musik pada umumya, mereka masih menggunakan alat-alat rumahan dan dasarnya memang mereka bisa bernyanyi. Berawal dari kegemaran tersebut lalu mereka mencoba mengamen hingga akhirnya sering diundang di acara-acara ulang tahun, sunatan, dan pernikahan untuk melatik kemampuan mereka juga. Dengan kegigihan dan kreatifitas mereka khususnya Tonny yang merupakan ”otak” dari keberhasilan Koes Plus akhirnya mereka dapat menembus dunia rekaman. Tonny dengan tekadnya yang kuat mampu

(4)

mengalahkan pandangan orang yang minor. Tonny mulai menciptakan lagu sendiri. Dua lagu mampu ia ciptakan dalam satu minggu masing-masing "Weni" dan "Terpesona".

Formasi pertama ketika mereka membuat rekaman dengan nama Koes Bersaudara adalah Djon (bass betot), Tonny (melodi gitar), Yon (vokal), Yok (vokal dan rhythm gitar), Nomo (drum), Jan (bass) dan Iskandar (membatu juga dalam bermain drum). Piringan hitam (PH) Koes Bersaudara yang pertama, keluar pada tahun 1963. PH ini berisi lagu-lagu yang sangat populer sampai sekarang, seperti:

1. Angin Laut

2. Senja

3. Bis Sekolah

4. Telaga Sunyi

5. Dewi Rindu, dsb.

Lagu mereka pun mulai mengudara di radio dalam negeri, RRI dan radio angkatan udara, bahkan menembus sampai ke negara tetangga. Lagu Angin laut, Dewi Rindu, dan Telaga Sunyi masih enak didengar di telinga jaman sekarang. Padahal 40 tahun sudah lagu-lagu itu diciptakan. Setelah rekaman pertama Djon, Mintaraga, dan Iskandar tidak lagi ikut dalam formasi Koes Bersaudara.

Dilema Masuk Penjara

29 Juni 1965, Koes Bersaudara masuk tahanan. Mereka dianggap tak mengindahkan peringatan yang diberikan pihak kepolisian tentang pelarangan musik ngak ngik ngok. Hingga akhirnya pihak kepolisian pun melarang musik-musik Koes Plus beredar di masyarakat. Namun para pendengar Koes Bersaudara masih dapat mendengarkan lagu-lagunya melalui radio Singapura. Koes Bersaudara ditahan ketika lagu "Pagi Yang Indah" menjadi top hit di seberang lautan, yaitu Singapura. Keempatnya

(5)

masuk ke sel nomor 15. Pengalaman buruk mendekam dalam penjara ternyata membawa pengaruh pada lagu-lagu ciptaan mereka setelah itu. Pengaruh ini dapat terlihat dari banyaknya lagu yang bercerita tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Sebagai contoh, selain Balada Kamar 15 ada lagu-lagu seperti Di Dalam Bui, Jadikan Aku Domba-Mu, Untuk Ayah dan Ibu, Mengapa Hari Telah Gelap dan To The So Called The Guilties.

Pada peringatan 17 Agustus 1965 pula nama Koes Bersaudara disebut-sebut dalam pidato Bung Karno di depan Corps Gerakan Mahasiswa Indonesia.

Dari Koes Bersaudara Menjadi Koes Plus

Tahun 1969, kelompok Koes Bersaudara berubah nama menjadi Koes Plus. Satu anggota Koes Bersaudara , Nomo Koeswoyo keluar dan digantikan Murry sebagai drummer. Dalam formasi ini Nomo digantikan Murry yang bukan dari keluarga Koeswoyo. Akhirnya Koes Bersaudara harus berubah. Walaupun pergantian ini awalnya menimbulkan masalah dalam diri salah satu personilnya yakni Yok yang keberatan dengan adanya orang luar didalam keluarga Koeswoyo. Nama Besaudara seterusnya diganti dengan Plus.

Asal Mula Nama Koes Plus

Soal asal nama Koes Plus tak hanya sekedar karena adanya Murry, anggota diluar keluarga Koeswoyo yang pada akhirnya ikut bergabung di dalam grup ini. Namun ada cerita menarik yang diceritakan oleh Murry yang dikemukakan dalam suatu acara di Metro TV baru-baru ini. Ketika suatu saat setelah latihan musik bersama Koes lainnya, Murry berboncengan naik motor dengan Tonny, mencari makan malam di daerah Mayestik, saat di warung terjadi obrolan "Dik Murry, gimana kalau group kita yang baru ini dinamakan "Peace and Free" ?. Murry nyeletuk "Wah kok angel dieling-eling (sukar

(6)

diingat)". Sampai akhirnya makanan sudah habis namun diskusi belum juga habis. Hingga akhirnya mereka berboncengan balik ke Haji Nawi, tempat keluarga Koes tinggal. Pada saat itu mereka melihat baliho iklan Obat flu APC-PLUS (yang populer pada saat itu), terus mas Ton nyeletuk "Gimana kalau group musik kita menjadi KOES PLUS?" Murry menyatakan setuju. Maka sejak hari itu nama yang digunakan adalah Koes Plus, yang diambil secara tak sengaja di pinggir jalan. Nama yang mereka rasa cukup merakyat seperti merakyatnya obat demam APC-PLUS pada saat itu. Selain itu dimata mereka, nama Koes Plus memiliki kemiripan dengan Beatles baik dalam jumlah suku katanya maupun kemiripan bunyi, tles dan plus. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pencinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertama mereka juga sempat ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan menertawakan lagu Kelelawar yang menurut mereka aneh dan lucu.

2.3 Data Khusus / Karakteristik Buku 2.3.1 Konsep Buku

2.3.1.1 Kategori : Biografi

Buku ini merupakan buku yang berisikan tentang segala sesuatu yang mencakup nama besar Koes Bersaudara & Koes Plus. Dijabarkan secara jelas kehidupan pribadi, latar belakang serta sejarah terbentuknya Koes Bersaudara hingga menjadi Koes Plus. Ditambah dengan cerita disaat mereka mengalami masa kejayaan di eranya. Arti Koes Plus dimata para penggemarnya juga dipaparkan didalam buku ini, disertai beberapa foto mereka serta penambahan foto dari album-album mereka sendiri.

Secara keseluruhan buku ini benar-benar mengingatkan kita kemasa jaya Koes Bersaudara & Koes Plus. Jatuh bangun Koes Bersaudara hingga menjadi ”seorang” Koes Plus bahkan harus sampai masuk kedalam penjara sekalipun.

(7)

2.3.1.2 Judul Buku

"Terlalu Indah Dilupakan" Koes Plus - Koes Bersaudara dalam catatan penggemar.

2.3.1.3 Penulis

Tim Penulis : Budi Santoso Wasis Susilo Arief Kurniawan Mulyadi Marzuki Krisin

M. Rofiq Editor : Budi Santoso Desain / Tata letak : Ragil Wibowo

Penerbit : Jiwa Nusantara Koes Music Fans Club Cetakan Pertama : Mei 2007

2.3.1.4 Positioning Statement

Koes Bersaudara & Koes Plus merupakan group musik legendaris Indonesia yang hingga kini karya-karyanya tak habis dimakan jaman. Mereka memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan musik tanah air hingga pelopor era-ngeband di Indonesia pada saat itu.

2.3.2 Spesifikasi Buku Ukuran : 25.5 x 25.5 cm Material

• Cover : Hard Cover Wibalin 125 gram

(8)

• Isi : Matte paper 100 gram White wood free 100 gram Print / Cetak : 6/4

Finishing : Perfect Binding (Jahit benang dan lem panas) Tebal : 108 halaman

Warna : Full color

Distribusi : Aksara, Red & White, Gramedia, TGA Harga : berkisar Rp 300.000 – Rp 450.000,- 2.3.3 Struktur Isi Buku

2.3.3.1 Sinopsis

Secara garis besar buku ini menceritakan tentang sejarah perjalanan dari group Koes Bersaudara hingga akhirnya berubah menjadi Koes Plus, siapa mereka? dan sejauh mana pengaruh musik mereka terhadap perkembangan musik di tanah air hingga saat ini. Disertai juga riwayat hidup dari tiap-tiap personil, baik Koes Bersaudara maupun murry yang merupakan anggota "di luar" dari keluarga Koeswoyo, serta tak ketinggalan daftar / diskografi lengkap dari Koes Bersaudara dan Koes Plus dari awal hingga album terakhir mereka.

2.3.3.1 Daftar Isi

a. Kata Pengantar

b. Bab 1 Ketika Atmosfir Musik Kita Dipenuhi Lagu Koes Plus • Siapa Koes Plus

• Dari Koes Bersaudara menjadi Koes Plus • Kembalinya Koes Bersaudara

(9)

• Peta musik Indonesia 60-an • Penyanyi muda vs Penyanyi Tua • Era group selesai

• Rock bangkit lagi d. Bab 3 Dari Album ke Album

• Album pop vol.1-14 • Album-album khusus

e. Bab 4 Pasang Surut Pabrik Lagu Koes f. Bab 5 Kisah Dibalik Lagu

g. Bab 6 Sejarah Personil • Tonny Koeswoyo • Yon Koeswoyo • Yok Koeswoyo • Nomo Koeswoyo • Murry

• Religiusitas Anggota Koes Plus

h. Bab 7 Tonny Koeswoyo Maestro Musik Pop Progresif Indonesia i. Bab 8 Antara Koes Plus dan The Beatles

• Alasan dan latar belakang

• Catatan penggemar yang diterima Koes Plus j. Bab 9 Koes Plus Layak Mendapat Penghargaan Negara

• Alasan dan latar belakang

• Catatan penggemar yang diterima Koes Plus k. Diskografi Koes Bersaudara & Koes Plus

(10)

l. Bonus Lirik dan Kord m. Riwayat Singkat Penulis 2.3.4 Khalayak Sasaran

Target dari publishing buku "Terlalu Indah Dilupakan" Koes Plus Koes Bersaudara dalam catatan penggemar ini adalah sebagai berikut :

Psikografi:

Tingkatan sosial : B – B+

Gaya hidup : Santai, pencinta musik tanah air dan

tembang-tembang lawas khususnya.

Kepribadian : Humoris dan suka bernostalgia. Perilaku : Menyukai buku dan mencintai seni. Demografi:

Usia : 30 – 50 tahun

Jenis kelamin : Pria dan wanita Biografi:

Domisili : Kota – kota besar dan sekitarnya Wilayah : DKI Jakarta dan sekitarnya 2.3.5 Data Penerbit

JIWA NUSANTARA Koes Plus fans club sudah ada sejak tahun 2004 tepat di bulan Maret, berdekatan dengan meninggalnya salah satu personil dari Koes Plus itu sendiri, yaitu Tonny Koeswoyo. Berawal dari sekumpulan orang-orang yang menyebut dirinya sebagai pecinta Koes Plus sejati, yang kerap berkumpul di P2SC yang dulunya meruupakan kantor radio yang terletak di Jln. Dakota, Kemayoran. Rasa cinta dan kagum akan karya-karya band legendaris ini serta hobi dan kesamaan visi-misi yang

(11)

sama yaitu mengumpulkan sekaligus melestarikan benda-benda yang berhubungan dengan Koes Bersaudara & Koes Plus, baik piringan hitam maupun poster hingga pernak-pernik asli dari group legendaris ini. Dengan diketuai oleh Bpk. Wasis Susilo, selaku ketua pertama Jiwa Nusantara di tahun 2004, barulah di tahun 2007 hingga sekarang posisi tersebut dijabat oleh Bpk. Agusta.

Tak hanya sekedar fans club biasa, organisasi ini benar-benar menunjukkan rasa cinta dan kagum mereka terhadap Koes Plus. Rasa fanatik yang begitu mendalam telah membuat organisasi ini menjadi kreatif. Tergila-gila akan Koes Plus, mungkin itu kata yang tepat untuk mereka semua. Hingga rasa ingin selalu sama dengan sang idola pun ditunjukkan dengan lahirnya beberapa band pelestari Koes Plus yang tak hanya berasal dari kalangan orang tua saja, namun hingga ke pada anak muda dan anak – anak ABG, bahkan sampai anak kecil, yang menamai band mereka dengan TIKOES, selain itu tercatat juga Koes Junior yang beranggotakan anak-anak dari band Koes Bersaudara sendiri, serta ada B-Plus dan band-band pelestari Koes Plus lainnya. Kini organisasi ini terletak di daerah Pos Pengumben, Jakarta Barat. Dengan cabangnya hingga ke Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, dan Pati.

2.3.6 Data Pembanding

Hingga saat ini buku yang mengangkat biografi Koes Bersaudara & Koes Plus tidak memiliki USP yang kuat baik dari segi desain maupun publikasi yang dilakukan. Banyak dari mereka baik penerbit maupun penulis yang hanya mengeluarkan buku mereka untuk sekedar hobi dan kepentingan organisasi dari beberapa kalangan, sehingga buku-buku tersebut hanya bisa dikonsumsi oleh orang atau kalangan tertentu saja. Salah satunya seperti buku "Terlalu Inda Dilupakan" ini yang diterbitkan khusus oleh

(12)

organisasi Jiwa Nusantara Koes Plus fans club dan ditujukan hanya bagi anggota Jiwa Nusantara saja, baik yang berada di Jakarta maupun cabang lainnya.

2.3.7 Analisa S.W.O.T Strength (Kekuatan)

1. Koes Bersaudara / Koes Plus merupakan Legend musik Indonesia yang telah memiliki tepat khusus di hati penggemarnya dan di dalam dunia musik tanah air, sehingga sangat pantas untuk diangkat dalam sebuah buku.

2. Namanya yang besar dan karya-karyanya yang sangat luar biasa menjadikan Koes Bersaudara / Koes Plus hingga saat ini masih dikenal di setiap generasi dan juga di setiap kalangan.

3. Masih besarnya ketertarikan dan rasa ingin tahu masyarakat Indonesia akan siapa itu Koes Bersaudara / Koes Plus dan seberapa besarkah pengaruh mereka dalam dunia musik di tanah air ini.

Weakness (Kelemahan)

1. Kurangnya pengenalan yang lebih dari setiap personil Koes Bersaudara / Koes Plus, sehingga kebanyakan dari orang-orang awam hanya sebatas mengenal lagu-lagu mereka tanpa tahu siapa – siapa saja personilnya. 2. Sulit dan mahalnya dalam mendapatkan album-album Koes Bersaudara /

Koes Plus bagi beberapa kalangan. Opportunity (Kesempatan)

1. Dari beberapa kalangan yang mencintai dan menghargai seni, hingga saat ini masih menaruh apresiasi yang cukup tinggi terhadap group musik ini,

(13)

sehingga memungkinkan untuk menarik peminat terhadap buku ini nantinya.

2. Adanya fans club dari Koes Bersaudara / Koes Plus hingga kini masih melestarikan karya-karya sang maestro.

3. Masih tingginya rasa keingintahuan para pencinta musik tanah air

khususnya mereka yang tidak lahir di era Koes Bersaudara/Koes Plus akan pengenalan serta perjalan karir dari group musik besar ini.

Threat (Ancaman)

1. Kurangnya pengenalan dan kesadaran masyarakat masa kini khususnya mereka para pecinta musik tanah air dalam melestarikan karya-karya musisi ternama yang tergolong jadul.

2. Rasa ingin tahu dan minat baca yang kurang dikalangan masyarakat kita saat ini sehingga dapat memberi dampak negatif dari sebuah publikasi

yang ada.

3. Kurangnya rasa cinta akan karya lokal (dalam hal ini musik) sehingga masyarakat modern di kota-kota besar saat ini lebih cenderung mengarah kepada karya-karya dari luar (mancanegara) yang dianggap sudah pasti bagus dan memiliki nilai "plus" didalamnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitianya Widya tahun 2015 mengembangkan model T.D Wilson 1981 dan model pencarian informasi David Ellis 1997 penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data

Perencanaan kebutuhan obat merupakan hal yang penting dilakukan untuk menjamin ketersediann dan pemerataan obat dengan jenis dan jumlah yang mencukupi agar obat dapat diperoleh

Sistematika penulisan naskah sesuai format baku, terdiri dari: judul (max 12 kata dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), nama penulis (tanpa gelar akademik), abstrak (max

 Neron terdiri atas glomerulus yang akan dilalui sejumlah airan untuk diiltrasi dari darah dan tubulus yang panjang dimana airan yang diiltrasi diubah

Semua yang dikemukakan responden mengenai green product promotion yang dirasakannya ini tidak cukup mampu mendorong responden untuk merasa yakin dalam

14 Melayu SP. kepada seseorang sesuai dengan yang diperbuat atau dikerjakan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Pemberikan insentif kepada seorang guru dapat

Pertambahan bobot badan yang diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi dari hasil penelitian Masetyo (2006) yang menyatakan bahwa pertambahan bobot badan ternak

a. Dalam hal tanah dimiliki oleh pemerintah, namun dikuasai dan/atau digunakan oleh pihak lain, maka tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai aset