• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Filtrasi Glomerulus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Filtrasi Glomerulus"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.

1.1.1. LaLatatar r BBelelakakanangg

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

1.

1.2.2. RuRumumusasan Man Masasalalahh

1.

1. Apa yang dimApa yang dimaksud Aaksud Anatomi Finatomi Fisiolsiologi Nerogi Neron!on! ".

". Apa yang dimApa yang dimaksud Filtaksud Filtrasi #earasi #eabsorpbsorpsi dan Sekressi dan Sekresi!i! $.

$. %agai%agaimana Fmana Filtriltrasi asi &lomer&lomerulus!ulus! '.

'. %agai%agaimana eemana eepatan Filpatan Filtrastrasi &lomi &lomeruluserulus!! *.

*. %a%agagaimimananaa ontrol Fisiologiontrol Fisiologi Filtrasi &lomerulus!Filtrasi &lomerulus! +.

+. Apa onsApa onsep ,asar ep ,asar &lomerulus!&lomerulus!

1

1..33.. TTuujjuuaann

1.

1. ntuk mentuk mengetahungetahui Ani Anatomi Fisatomi Fisiologiologi Neroni Neron.. ".

". ntuk mengetahui Filtrntuk mengetahui Filtrasi #eabsorpsi dan asi #eabsorpsi dan Sekresi.Sekresi. $.

$. ntuk mntuk mengetaengetahui Filthui Filtrasi &lrasi &lomeruomerulus.lus. '.

'. ntuk menntuk mengetahui egetahui eepatan Filtepatan Filtrasi &lomrasi &lomeruluserulus.. *.

*. ntntuk uk menmengetgetahuiahui ontrol Fisiologiontrol Fisiologi Filtrasi &lomerulus.Filtrasi &lomerulus. +.

+. ntuk mengetahui ntuk mengetahui onsep ,asar onsep ,asar &lomerulus.&lomerulus.

BAB II

BAB II

(2)

PEMBAHAAN

2.1 Anat!m" #an $"s"!l!g" Ne%r!n

Ada sekitar 1 juta neron pada setiap ginjal dimana apabila dirangkai akan menapai  panjang 1'* km (* mil). &injal tidak dapat membentuk neron baru/ oleh karena itu pada keadaan trauma ginjal atau proses penuaan akan terjadi penurunan jumlah neron seara bertahap dimana jumlah neron yang berungsi akan menurun sekitar 10 setiap 10 tahun/ jadi pada usia 0 tahun jumlah neron yang berungsi '0 lebih sedikit daripada usia '0 tahun. 2enurunan ungsi ini tidak menganam ji3a karena perubahan adapti sisa neron dalam mengeluarkan  produk sisa yang tepat ( &uyton/ 1445 ).

 Neron terdiri atas glomerulus yang akan dilalui sejumlah airan untuk diiltrasi dari darah dan tubulus yang panjang dimana airan yang diiltrasi diubah menjadi urine dalam  perjalanannya menuju pel6is ginjal. &lomerulus tersusun dari suatu jaringan kapiler glomerulus yang beabang dan beranastomosis/ mempunyai tekanan hidrostatik tinggi (kira-kira +0 mm7g)  bila dibandingkan dengan jaringan kapiler lainnya. apiler glomerulus dilapisi oleh sel-sel epitel

dan seluruh glomerulus dibungkus dalam kapsula bo3man.

8airan yang diiltrasi dari kapiler glomerulus mengalir ke dalam kapsula bo3man dan kemudian masuk ke tubulus proksimal/ yang terletak pada korteks ginjal. ,ari tubulus proksimal/ airan mengalir ke ansa henle yang masuk ke dalam medula renal. Setiap lengkung terdiri atas abang desenden dan asenden. %inding atau ikatan abang desenden dan ujung abang asenden yang paling rendah sangat tipis/ oleh karena itu disebut bagian tipis dari ansa henle. jung abang asenden tebal merupakan bagian yang pendek/ yang sebenarnya merupakan plak pada dindingnya dan dikenal sebagai makula densa. Setelah makula densa/ airan memasuki tubulus distal yang terletak pada korteks renal/ seperti tubulus proksimal.

9ubulus ini kemudian dilanjutkan dengan tubulus distal menuju ke duktus koligentes tunggal besar yang turun ke medula dan bergabung membentuk duktus yang lebih besar seara  progresi yang akhirnya mengalir menuju pel6is renal melalui ujung papila renal.

:eskipun setiap neron mempunyai semua komponen tetapi tetap terdapat perbedaan/  bergantung pada berapa dalamnya letak neron pada massa ginjal. Neron yang memiliki

(3)

henle pendek yang hanya menembus ke dalam medula dengan jarak dekat. Setiap segmen-segmen distal neron bertanggung ja3ab terhadap ; reabsorpsi seluruh substrat organik yang masuk tubulus/ reabsorpsi 40 lebih dari air yang diiltrasi/ dan sekresi air dan produk sisa ke tubulus yang hilang pada saat proses iltrasi.

ira-kira "0-$0 neron mempunyai glomerulus yang terletak di korteks renal sebelah dalam dekat medula dan disebut neron jukstamedular. Neron ini mempunyai ansa henle yang  panjang dan masuk sangat dalam ke medula. 2ada beberapa tempat semua berjalan menuju ujung  papila renal.

Struktur 6askular yang menyerupai neron jukstamedular juga berbeda dengan yang menyuplai neron kortikal. 2ada neron kortikal/ seluruh sistem tubulus dikelilingi oleh jaringan kapiler peritubular yang luas.

2ada neron jukstamedular/ arteriol eeren panjang akan meluas dari glomerulus turun ke  ba3ah menuju medula bagian luar dan kemudian membagi diri menjadi kapiler peritubulus

khusus yang disebut 6asa rekta/ yang meluas ke ba3ah menuju medula dan terletak   berdampingan dengan ansa henle. Seperti ansa henle/ 6asa rekta kembali menuju korteks dan

mengalirkan isinya ke dalam 6ena kortikal.

".1.1 Aliran ,arah

&injal menerima sekitar 1."00 ml darah per menit atau "1 dari urah jantung. Aliran darah yang sangat besar ini tidak ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi yang berlebihan/ tetapi agar ginjal dapat seara terus-menerus menyesuaikan komposisi darah. ,engan menyesuaikan komposisi darah/ ginjal mampu mempertahankan 6olume darah/ memastikan keseimbangan natrium/ klorida/ kalium/ kalsium/ osat/ p7/ serta membuang produk  metabolisme sebagai urea.

Arteri renalis memasuki ginjal melalui hilum bersama dengan ureter dan 6ena renalis/ kemudian berabang-abang seara progresi membentuk arteri interlobaris/ arteri arkuata/ arteri interlobularis (arteri radialis)/ dan arteriol aeren/ yang menuju ke kapiler glomerulus. ,alam glomerulus di mana sejumlah besar airan dan zat terlarut keuali protein plasma diiltrasi untuk  memulai pembentukan urine.

(4)

jung distal kapiler dari setiap glomerulus bergabung untuk membentuk arteriol eeren/ yang menuju jaringan kapiler kedua yaitu kapiler peritubular yang mengelilingi tubulus ginjal. Sirkulasi ginjal ini bersiat unik karena memiliki dua bentuk kapiler/ yaitu kapiler glomerulus dan kapiler peritubulus/ yang diatur dalam suatu rangkaian dan dipisahkan oleh arteriol eeren yang membantu untuk mengatur tekanan hidrostatik dalam kedua perangkat kapiler.

9ekanan hidrostatik yang tinggi pada kapiler glomerulus (kira-kira +0 mm7g) menyebabkan iltrasi airan yang epat/ sedangkan tekanan hidrostatik yang jauh lebih rendah  pada kapiler peritubulus (kira-kira 1$ mm7g) menyebabkan reabsorbsi airan yang epat. ,engan mengatur resistensi arteriol aeren dan eeren/ ginjal dapat mengatur tekanan hidrostatik  kapiler glomerulus dan kapiler peritubulus/ dengan demikian mengubah laju iltrasi glomerulus dan reabsorpsi tubulus sebagai respon terhadap keb utuhan homeostatik tubuh (&uyton/ 1445).

apiler peritubulus mengosongkan isinya ke dalam pembuluh sistem 6ena/ yang berjalan seara paralel dengan pembuluh arteriol dan seara progresi membentuk 6ena interlobularis/ 6ena arkuata/ 6ena interlobaris/ dan 6ena renalis yang meninggalkan ginjal di samping arteri renalis dan ureter.

".1." 2embentukan urine

eepatan ekskresi berbagai zat dalam urine menunjukkan jumlah ketiga proses ginjal/ yaitu iltrasi glomerulus/ reabsorpsi zat dari tubulus renal ke dalam darah/ dan sekresi zat dari darah ke tubulus renal.

".1.$ Filtrasi/ reabsorpsi/ dan sekresi

2embentukan urine dimulai dengan iltrasi sejumlah besar airan yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula bo3man. ebanyakan zat dalam plasma/ keuali untuk protein diiltrasi seara bebas sehingga konsentrasinya pada iltrat glomerulus dalam kapsula bo3man hampir sama dengan dalam plasma. etika airan yang telah diiltrasi ini meninggalkan kapsula  bo3man dan mengalir mele3ati tubulus/ airan diubah dalam oleh reabsorbsi air dan zat terlarut spesiik yang kembali ke dalam darah atau oleh sekresi zat-zat lain dari kapiler peritubulus ke dalam tubulus.

(5)

2roduksi urine akan memelihara homeostatis tubuh dengan meregulasi 6olume dan komposisi dari darah. 2roses ini berupa ekskresi dan eliminasi dari berbagai larutan/ terutama hasil sisa metabolisme yang meliputi hal - hal berikut ini ;

• rea. rea merupakan hasil sisa yang banyak diproduksi. Sebanyak "1 gram urea

dihasilkan manusia setiap harinya terutama pada saat pemeahan asam amino.

• reatinin. reatinin dihasilkan di dalam jaringan muskuloskeletal pada saat pemeahan

kreatin osat yang digunakan untuk membentuk energi yang tinggi pada kontraksi otot. 9ubuh manusia menghasilkan sekitar 1/ gram kreatinin setiap hari dan hampir semua dikeluarkan di dalam urine.

• Asam urat. Asam urat dibentuk pada saat daur ulang basa nitrogen dari molekul #NA.

9ubuh manusia menghasilkan sekitar '0 mg asam urat setiap harinya.

2roduk sisa harus diekskresi dalam larutan sehingga proses eliminasi juga akan mengalami kehilangan air. edua ginjal mampu memproduksi konsentrasi urine dengan konsentrasi osmotik 1."00 - 1.'00 m<sm=>/ melebihi empat kali konsentrasi plasma. Apabila kedua ginjal tidak mampu untuk mengonsentrasikan produk iltrasi dari iltrasi glomerulus/ kehilangan airan yang banyak akan berakibat atal dimana terjadi dehidrasi pada beberapa jam kemudian. ntuk memenuhi hal tersebut/ ginjal memerlukan tiga proses berbeda/ yaitu sebagai  berikut ;

• Filtrasi. 2ada saat iltrasi/ tekanan darah akan menekan air untuk menembus membran

iltrasi. 2ada ginjal/ membran iltrasi terdiri atas glomerulus/ endotelium/ lamina densa/ dan elah iltrasi.

• #eabsorpsi. #eabsorpsi adalah perpindahan air dan larutan dari iltrat/ emlintasi epitel

tubulus dan ke dalam airan peritubular. ebanyakan material yang diserap kembali adalah nutrien gizi yang diperlukan tubuh. ,engan kata lain/ elektrolit/ seperti ion natrium/ klorida/ dan bikarbonat/ direabsorbsi dengan sangat baik sehingga hanya sejumlah keil saja yang tampak dalam urine. Zat nutrisi tertentu/ seperti asam amino dan glukosa/ direabsorpsi seara lengkap dari tubulus dan tidak munul dalam urine meskipun sejumlah besar zat tersebut diiltrasi oleh kapiler glomerulus.

(6)

• Sekresi. Sekresi adalah transportasi larutan dari peritubulus ke epitel tubulus dan menuju

airan tubulus. Sekresi merupakan proses penting sebab iltrasi tidak mengeluarkan seluruh material yang dibuang dari plasma. Sekresi menjadi metode penting untuk  membuang beberapa material/ seperti berbagai jenis obat yang dikeluarkan ke dalam urine.

2ada saat yang sama/ kedua ginjal akan memastikan airan yang hilang tidak berisi substrat organik yang bermanaat/ seperti glukosa/ asam amino yang banyak terdapat di dalam  plasma darah. :aterial yang berharga ini harus diserap kembali dan ditahan untuk digunakan

oleh jaringan lain.

Setiap proses iltrasi glomerulus/ reabsorpsi tubulus/ dan sekresi tubulus diatur menurut kebutuhan tubuh. Sebagai ontoh/ jika terdapat kelebihan natrium dalam tubuh/ laju iltrasi natrium meningkat dan sebagian keil natrium hasil iltrasi akan direabsorpsi menghasilkan  peningkatan ekskresi natrium urine.

2ada banyak zat/ laju iltrasi dan reabsorpsi relati6e sangat tinggi terhadap laju ekskresi. <leh karena itu/ pengaturan yang lemah terhadap iltrasi atau reabsorpsi dapat menyebabkan  perubahan yang relati6e besar dalam ekskresi ginjal. Sebagai ontoh/ kenaikan laju iltrasi glomerulus (&F#) yang hanya 10 (dari 10 menjadi 14 liter per hari) akan menaikkan 6olume urine 1$ kali lipat (dari1/* menjadi 14/* liter per hari) jika reabsorpsi tubulus tetap konstan.

2ada kenyataannya/ perubahan iltrasi glomerulus dan reabsorpsi tubulus selalu bekerja dengan ara terkoordinasi untuk menghasilkan perubahan yang sesuai pada ekskresi ginjal (&uyton/1445). eseluruhan dari proses di atas akan menghasilkan airan yang berbeda dari airan tubuh lainnya.

".1.' Filtrasi glomerulus

Filtrasi glomerulus adalah proses di mana sekitar "0 plasma masuk ke kapiler  glomerulus menembus kapiler untuk masuk ke ruang interstisium/ kemudian ke dalam kapsula  bo3man. 2ada ginjal yang sehat/ sel darah merah atau protein plasma hamper tidak ada yang

(7)

2roses iltrasi menembus glomerulus serupa dengan yang terjadi pada proses iltrasi di seluruh kapiler lain. 7al yang berbeda pada ginjal adalah bah3a kapiler glomerulus sangat  permeable terhadap air dan zat-zat terlarut yang berukuran keil. 9idak seperti kapiler lain/ gaya

yang mendorong iltrasi plasma menembus kapiler glomerulus ke dalam kapsula bo3man lebih  besar dari gaya yang mendorong reabsorpsi airan kembali ke kapiler. ,engan demikian/ terjadi

iltrasi bersih airan ke dalam ruang bo3man. 8airan ini kemudian masuk dan berdiusi ke dalam kapsula bo3man dan memulai perjalanannya ke seluruh neron. 2ada glomerulus/ adanya  perbedaan tekanan hidrostatik dan osmoti koloid pada kedua sisi kapiler menyebabkan

terjadinya perpindahan airan. ".1.* eepatan iltrasi glomerulus

eepatan iltrasi glomerulus (&lomerular Filtration #ate atau &F#) dideinisikan sebagai 6olume iltrate yang masuk kedalam kapsula bo3man per satuan 3aktu. &F# relati6e konstan dan member indikasi kuat mengenai kesehatan ginjal. &F# bergantung pada empat gaya yang menentukan iltrasi dan reabsorpsi (tekanan kapiler/ tekanan airan interstisium/ tekanan osmoti koloid plasma/ dan tekanan osmoti koloid airan interstisium).

,engan demikian/ setiap perubahan dalam gaya-gaya ini dapat mengubah &F#. Selain itu/ &F# juga bergantung pada berapa luas permukaan glomerulus yang tersedia untuk iltrasi. ?adi/ penurunan luas permukaan glomerulus akan menurunkan &F#.

 Nilai rata-rata untuk &F# pada seorang pria de3asa adalah 10 liter per hari (1"* ml per  menit).6olume plasma normal adalah sekitar $ liter (dari 6olume darah total sebesar * liter). 2lasma diiltrasi oleh ginjal sekitar +0 kali sehari atau sekitar berjumlah 10 liter dan untuk  menjaga keseimbangan airan dari 10 liter airan per hari yang diiltrasi ke dalam kapsula  bo3man hanya sekitar 1/* liter per hari diekskresikan dari tubuh sebagai urine.

lirens ginjal (renal learane) suatu bahan mengau kepada konsentrasi bahan tersebut yang seara total dibersihkan dari darah untuk kemudian masuk ke dalam urine dalam satuan 3aktu (8or3in/"001).

(8)

ntuk mempertahankan ungsinya/ suplai darah ke ginjal perlu mendapat aliran yang seimbang agar ginjal dapat bertahan/ serta untuk mengontrol 6olume plasma dan elektrolit. 2erubahan aliran darah ginjal dapat meningkatkan atau menurunkan tekanan hidrostatik  glomerulus yang memengaruhi &F#.

&injal memiliki beberapa mekanisme untuk mengontrol aliran darah ginjal. :ekanisme ini membantu dalam mempertahankan ungsi ginjal dan &F# konstan 3alaupun terjadi  perubahan tekanan darah sistemik. Aliran darah ginjal dikontrol oleh mekanisme intrarenal dan

ekstrarenal.

:ekanisme intrarenal menakup kemampuan inheren arteriol aeren dan eeren untuk   berdilatasi dan berkonstriksi/ yang dapat menentukan seberapa banyak darah yang mengalir 

melintasi ginjal. emampuan inheren disebut otoregulasi.

:ekanisme ekstrarenal yang mengatur aliran darah ginjal menakup eek langsung  peningkatan atau penurunan tekanan arteri rerata dan eek susunan sara simpatis. :ekanisme ketiga yang mengatur aliran darah yang memiliki komponen intrarenal dan ekstrarenal adalah hormon yang dihasilkan oleh ginjal. 7ormon ini tidak saja memengaruhi aliran darah ginjal/ tetapi juga sirkulasi sistemik. 7ormon ini/ disebut renin yang bekerja melalui pembentukan suatu 6asokonstriktor kuat yang disebut dengan angiotensin @@.

".1.5 <toregulasi

<toregulasi adalah respons intrinsik otot polos 6asular terhadap perubahan tekanan darah. Seperti banyak arteriol lain/ sel-sel otot polos arteriol aeren dan eeren berespons terhadap peregangan dengan konstriksi rele. Apabila tekanan darah sistemik meningkat/ maka  peregangan pada arteriol aeren meningkat. 2eregangan tersebut menyebabkan arteriol  berkonstriksi sehingga aliran darah berkurang dan tekanan darah ginjal kembali ke normal. Sebaliknya/ apabila tekanan darah sistemik menurun/ maka peregangan pada arteriol aeren dan eeren berkurang/ kemudian arteriol berespons dengan melakukan relaksasi dan dilatasi untuk  meningkatkan aliran darah.

,engan adanya otoregulasi/ maka aliran darah ginjal menetap relati6e konstan 3alaupun terjadi perubahan tekanan darah yang besar antara 0 mm7g dan 10 mm7g. <leh karena adanya otoregulasi arteriol aeren/ &F# relati6e tidak berubah 3alaupun terjadi perubahan

(9)

tekanan darah yang menolok. Apabila tekanan darah arteri rerata meningkat/ maka otoregulasi ginja menyebabkan tekanan hidrostatik glomerulus tetap relati6e konstan. Akibatnya/ &F# juga relati6e konstan. %atas ba3ah otoregulasi/ 0 mm7g untuk tekanan arteri rerata/ diapai lebih sering daripada batas atas. ,engan demikian/ &F# dapat turun pada keadaan hipotensi berat.

2.2 &!nse' Dasar (l!merul!ne%r"t"s

".".1 &lomeruloneritis Akut

&lomeruloneritis akut adalah peradangan glomerulus seara mendadak pada kedua ginjal. 2eradangan akut glomerulus terjadi akibat pengendapan kompleks antigen antibody di kapiler-kapiler glomerulus. ompleks biasanya terbentuk 5-10 hari setelah ineksi aring atau kulit oleh streptokokus ( glomeruloneritis pasastreptokokus)/ tetapi dapat juga timbul setelah ineksi lain. &lomeruloneritis akut lebih sering terjadi pada laki-laki (";1) / 3alaupun dapat terjadi pada semua usia/ tetapi biasanya berkembang pada anak-anak dan sering pada usia +-10 tahun.

&lomeruloneritis akut (&NA) ialah suatu reaksi imunologi pada ginjal terhadap bakteri atau 6irus tertentu. Bang sering ialah ineksi karena kuman streptokokus. 2enyakit ini sering ditemukan pada anak berumur $-5 tahun dan lebih sering mengenai anak pria dibandingkan dengan anak 3anita (Ngastiyah/ 1445/ hal."4'). &lomeruloneritis akut dapat dihasilkan dari  penyakit sistemik atau penyakit glomerulus primer/ tapi glomeruloneritis akut post streptoous (juga diketahui sebagai glomeruloneritis prolierati akut) adalah bentuk keadaan yang sebagian besar terjadi. @neksi dapat berasal dari aring atau kulit dengan streptoous beta hemolitik A adalah yang biasa memulai terjadinya keadaan yang tidak teratur ini. Stapiloous atau ineksi 6irus seperti hepatitis %/ gondok/ atau 6ariela (hikenpo) dapat berperan penting untuk glomeruloneritis akut pasa ineksi yang serupa (2orth/"00*). &lomeruloneritis akut  paling sering ditemukan pada anak laki C laki berusia tiga hingga tujuh tahun meskipun penyakit ini dapat terjadi pada segala usia. 7ingga 4*  anak C anak dan 50  de3asa akan mengalami  pemulihan total. 2ada pasien lain/ khususnya yang berusia lanjut/ dapat terjadi progresi6itas  penyakit ke arah gagal ginjal kronis dalam tempo beberapa bulan saja.

(10)

&lomeruloneritis ronik adalah suatu kelainan yang terjadi pada beberapa penyakit/ dimana terjadi kerusakan glomeruli dan kemunduran ungsi ginjal selama bertahun-tahun.

&lomerulus kronis adalah suatu kondisi peradangan yang lama dari sel-sel glomerulus. elainan ini dapat terjadi akibat glomeruloneritis akut yang tidak membaik atau timbul seara spontan. &lomeruloneritis kronik sering timbul beberapa tahun setelah idera dan peradangan glomerulus subklinis yang disertai oleh hematuria (darah dalam urine) dan proteinuria (protein dalam urine) ringan.

&lomeruloneritis kronik adalah kategori heterogen dari penyakit dengan berbagai kasus. Semua bentuk gambaran sebelumya dari glomeruloneritis dapat meningkat menjadi keadan kronik. adang- kadang glomeruloneritis pertama dilihat sebagai sebuah proses kronik. (>uman and sorensens/ 144$/ page.1'4+)

2asien dengan penyakit ginjal (glomeruloneritis) yang dalam pemeriksaan urinnya masih selalu terdapat hematuria dan proteinuria dikatakan menderita glomeruloneritis kronik. 7al ini terjadi karena eksaserbasi berulang dari glomeruloneritis akut yang berlangsung dalam beberapa 3aktu beberapa bulan=tahun/ karena setiap eksaserbasi akan menimbulkan kerusakan pada ginjal yang berkibat gagal ginjal (Ngastiyah/ 1445)

:enurut 2rie dan Dilson (144*/ hal. $1) &lomeruloneritis kronik (&N) ditandai oleh kerusakan glomerulus seara progresi lambat akibat glomeruloneritis yang sudah berlangsung lama.

&lomeruloneritis kronis merupakan penyakit yang berjalan p rogresi lambat dan ditandai oleh inlamasi/ sklerosis/ pembentukan parut/ dan akhirnya gagal ginjal. %iasanya penyakit ini  baru terdeteksi setelah berada pada ase progresi yang biasanya bersiat ire6ersibel.

".".$ &lomeruloneritis 2rogresi 8epat

&lomuruloneritis progresi epat adalah peradangan glomerulus yang terjadi sedemikian epat sehingga terjadi penurunan &F# *0 dalam $bulan setelah a3itan penyakit. &lomeruloneritis progresi epat ( rapid progressi6e glomerulonephritis/ #2&N ) yang juga

(11)

dinamakan glomeruloneritis sub akut/ kresentik/ atau ekstrakapiler. 2enyakit ini bisa bersiat idiopatik atau disertai dengan penyakit glomerulus prolierati/ seperti glomeruloneritis  pasastreptokokal.

2.3 Et"!l!g"

Faktor penyebab &lomeruloneritis Akut yang mendasari terjadinya sindrom ini seara luas dapat dibagi menjadi kelompok ineksi dan nonineksi. @neksi sreptokokus terjadi sekitar *-10 pada orang dengan radang tenggorokan dan "* pada mereka dengan ineksi kulit. 2enyebab nonstretokokus/ meliputi bakteri / 6irus dan parasit. Sedangkan yang termasuk  nonineksi adalah penyakit sistemik multisystem /seperti pada lupus eritematosus sistemik  (S>E)/ 6askulitis/ sindrom &oodpasture / granulomatosis Degener. ondisi penyebab lainnya adalah kondisi sindrom &illain-%arre.

2enyebab &lomeruloneritis kronik yang sering adalah diabetes melitus dan hipertensi kronik. edua penyakit ini berkaitan dengan idera glomerulus yang bermakna dan berulang. 7asil akhir dari peradangan tersebut adalah pembentukan jaringan parut dan menurunnya ungsi glomerulus. erusakan glomerulus sering diikuti oleh atroi tubulus.

&lomeruloneritis progresi epat dapat terjadi akibat perburukan glomeruloneritis akut/ suatu penyakit autoimun/ atau tanpa diketahui sebabnya (idiopatik).

2.) Pat!%"s"!l!g"

2ada &lomeruloneritis Akut terjadi perubahan strutural pada bagian ginjal yang meliputi prolierasi seluler/ prolierasi leukosit/ terjadi hialinisasi atau sklerosis/ serta terjadi  penebalan membran basal glomerulus.

2rolierasi selular menyebabkan peningkatan jumlah sel di glomerulus karena prolierasi endotel/ mesangial dan epitel sel. 2rolierasi tersebut dapat bersiat endokapiler ( yaitu dalam  batas-batas dari kapiler glomerular) atau ekstrakapiler ( yaitu dalam ruang %o3man yang melibatkan sel-sel epitel ). ,alam prolierasi ekstrakapiler/ prolierasi sel epitel pariental mengarah pada pembentukkan tertentu dari glumeruloneritis progresi epat.

9erjadinya prolierasi leukosit ditujukan dengan adanya neutroil dan monosit dalam lumen kapiler glumerolos dan sering menyertai prolierasi selular. 2enebalan membrane basal

(12)

glomerulus munul terjadi pada dinding kapiler baik disisi endotel atau epitel membrane besar. 7ialinisasi atau sklerosis pada glomeruloneritis menunjukkan edera irre6ersibel.

2erubahan struktural ini diperantai oleh reaksi antigen antibodi agregat molekul (kompleks) dibentuk dan beredar ke seluruh tubuh. %eberapa dari kompleks ini terperangkap di glomerolus/ suatu bagian penyaring ginjal dan menetuskan respon peradangan.

Sehingga terjadi reaksi peradangan di glomerulus yang menyebabkan pengaktian komplemen dan terjadi peningkatan aliran darah dan juga peningkatan permeabilitas kapiler  glomerulus serta iltrasi glomerulus. 2rotein-protein plasma dan sel darah merah boor melalui edema diruang intertisium %o3man. 7al ini meningkatkan tekanan airan intertisium/ yang dapat menyebabkan kolapsnya setiap glomerulus daerah tersebut. Akhirnya / peningkatan tekanan airan intertisium akan mela3an iltrasi glomerulus lebih lanjut. #eaksi peradangan mengaktikan komplemen yang menarik sel-sel darah putih dan trombosit ke glomerulus. 2ada  peradangan terjadi pengaktian atoraktor koagulasi yang dapat menyebabkan pengendapan ibrin / pembentukan jaringan parut dan hilangnya ungsi glomerulus. :embrane glomerulus menebal dan dapat menyebabkan penurunan &F# lebih lanjut.

&lomeruloneritis akut memiliki keenderungan untuk berkembang menjadi &lomeruloneritis kronis.

Setelah kejadian berulang ineksi penyebab glomeruloneritis akut/ ukuran ginjal sedikit  berkurang sekitar seperlima ukuran normal/ dan terjadi atas jaringan ibrosa yang luas. orteks mengeil menjadi lapisan yang tebalnya 1 sampai " mm atau kurang. %erkas jaringan parut merusak sisa korteks menyebabkan permukaan ginjal kasar dan ireguler. Sejumlah glomeruli dan tubulusnya berubah menjadi jaringan parut/ serta abang - abang arteri renal menebal. 2erubahan ini terjadi dalam rangka untuk menjaga &F# dari neron yang tersisa sehingga menimbulkan kosekuensi kehilangan ungsional neron. 2erubahan ini pada akhirnya akan menyebabkan kondisi glomerulosklerosis dan kehilangan neron lebih lanjut.

2ada penyakit ginjal dini ( tahap 1 C $ )/ penurunan substansial dalam &F# dapat mengakibatkan henya sedikit peningkatan kadar serum kreatinin. Azotemia ( yaitu peningkatan kadar %N dan kreatinin serum ) terlihat ketika &F# menurun hingga kurang dari +0-50

(13)

m>=menit. Selain peningkatan %N dan kadar kreatinin/ beberapa kondisi lain juga memperberat kondisi klinik/ meliputi ;

a. 2enurunan produksi eritropoietin sehingga mengakibatkan anemia.

 b. 2enurunan produksi 6itamin , sehingga terjadi hipokalsemia/ hiperparatiroidisme/ hiperosstemia/ dan osteodistroi ginjal.

. 2engurangan ion hidrogen/ kalium/ garam/ dan ekskresi air/ mengakibatkan kondisi asidosis/ hiperkalemia/ hipertensi/ dan edema.

d. ,isungsi trombosit yang menyababkan peningkatan keenderungan terjadinya  pendarahan.

2ada &lomeruloneritis kronik akumulasi produk ureum yang mempengaruhi hampir  semua sistem organ. Sehingga terjadi remia pada &F# sekitar 10 m>=menit yang kemudian  berlanjut pada keadaan gagal ginjal terminal. #espons perubahan seara struktural dan

ungsional memberikan berbagai masalah kepera3atan pada pasien yang mengalami glomerulus kronis.

&lomeruloneritis progresi epat berkaitan dengan prolierasi dius sel-sel gomerulus didalam ruang %o3man. 7al ini menimbulkan struktur yang berbentuk mirip bulan sabit yang merusak ruang %o3man. eepatan iltrasi glomerulus menurun sehingga terjadi gagal ginjal.

Sindrom &oodpasture adalah suatu jenis glomeruloneritis progresi epat yang disebabkan oleh terbentuknya antibody yang mela3an sel-sel glomerulus itu sendiri. apiler   paru juga terkena. 9erjadi pembentukan jaringan parut luas di gromelurus. ,alam beberapa minggu atau bulan sering terjadi gagal ginjal. A3itan penyakit ini sering kali tidak jelas atau bisa  juga akut/ disertai peradarahan paru-paru dan hemoptisis. %iasanya tidak didahului oleh  penyakityang dapat memberikan kesan disebabkan oleh antibody autoimun terhadap membra  basalis gromelurus yang timbul dalam darah penderita sendiri.

Zat kompleks imun subendetol dapat dilihat dalam mikroskop elektron. &ambaran linier  dan imunoluoresensi menimbulkan gudaan bah3a patogenesisnya adalah suatu mekanisme nerotoksik imun. Endapan immunoglobulin juga ditemukan disepanjang membrane basalis al6eolus paru-paru. lien dapat dipertahankan hidup dengan hemodialisis/ tetapi dapat juga

(14)

meningga akibat perdarahan paru-paru. #espons perubahan patologis pada glomerulus seara ungsional akan memberikan berbagai masalah kepera3atan pada pasien yang mengalami glmerulus progresi epat.

2.* Pr!gn!s"s

2ada &lomeruloneritis Akut sebagian besar pasien dapat sembuh/ tetapi * diantaranya mengalami perjalanan penyakit yang memburuk dengan epat. ,iuresis akan menjadi normal kembali pada hari ke 5 - 10 setelah a3al penyakit dengan menghilangnya sebab dan seara  bertahap tekanan darah menjadi normal kembali. Fungsi ginjal (ureum dan kreatinin) membaik 

dalam 1 minggu dan menjadi normal dalam 3aktu $-' minggu. 2otter dan ka3an-ka3an menemukan kelainan sediment urine yang menetap ( proteinuria dan hematuria ) pada $/* dari *$' pasien yang diikuti selama 1"-15 tahun di 9rinidad.

&ejala isik menghilang dalam minggu ke " atau ke $/ kimia darah menjadi normal pada minggu ke " dan hematuria mikroskopik atau makroskopik dapat menetap selama '-+ minggu  pada &lomeruloneritis Akut. >E, meninggi terus sampai kira-kira $ bulan/ protein sedikit dalam urine dan dapat menetap untuk beberapa bulan. Eksaserbasi kadang-kadang terjadi akibat ineksi akut selama ase penyembuhan/ tetapi umumnya tidak mengubah proses penyakitnya. 2enderita yang tetap menunjukkan kelainan urine selama 1 tahun dianggap menderita penyakit glomeruloneritis kronik/ 3alaupun dapat terjadi penyembuhan sempurna. >E, digunakan untuk  mengukur progresi6itas penyakit ini/ karena umumnya tetap tinggi pada kasus-kasus yang menjadi kronis. ,iperkirakan 4*  akan sembuh sempurna/ " meninggal selama ase akut dari  penyakit ini dan " menjadi glomeruloneritis kronis.

:enurut Ngastiah ( 1445/ hal.$0" ) &lomeruloneritis kronik terjadi penurunan ungsi ginjal dan dapat berlangsung perlahan-lahan/ tetapi kadang dapat berlangsung epat sehingga  berakhir dengan kematian/ dalam * - 10 tahun kedepan tergantung pada kerusakan ginjal.

2.+ Man"%estas" &l"n"s

:enurut Ngastiah (1445/ 7al."4+) gambaran klinik &lomeruloneritis Akut dapat  bermaam-maam. adang-kadang gejala ringan tetapi sering juga pasien datang sudah dalam

(15)

keadaan payah. &ejala yang sering ditemukan adalah hematuria ( kening ber3arna merah seperti air daging). adang disertai edema ringan disekitar mata atau dapat juga seluruh tubuh. mumnya terjadi edema berat bila terdapat oliguria dan gagal jantung. 7ipertensi terdapat pada +0-50  anak dengan &NA pada hari pertama dan akan kembali normal pada akhir minggu  pertama juga. ?ika terdapat kerusakan jaringan ginjal/ tekanan darah akan tetap tinggi selama  beberapa minggu dan menjadi permanen jika keadaan penyakitnya menjadi kronik. 7ipertensi ini timbul karena 6asospasme atau iskemia ginjal dan berhubungan dengan gejala serebrum serta kelainan jantung. Suhu badan umumnya tidak seberapa tinggi/ tetapi dapat terjadi tinggi sekali  pada hari pertama. adang-kadang gejala panas tetap ada 3alaupun tidak ada gejala ineksi lain yang mendahuluinya. &ejala gastrointestinal seperti muntah/ tidak nasu makan/ diare sering menyertai pasien &NA. Selama ase akut terdapat 6asokonstriksi arteriola glomerulus yang mengakibatkan tekanan iltrasi menjadi kurang dan karena hal ini keepatan iltrasi glomerulus  pun menjadi kurang. Filtrasi air/ garam/ ureum dan zat-zat lainnya berkurang dan sebagai

akibatnya kadar ureum dan kreatinin dalam darah meningkat. Fungsi tubulus relati kurang terganggu. @on natrium dan air di reabsorpsi kembali sehingga diuresis mengurang (timbul oliguria dan anuria) dan ekskresi natrium mengurang/ ureum pun direabsorpsi kembali lebih dari  biasa. Akibatnya terjadi insuisiensi ginjal akut dengan urema/ hiperosatemia/ hidremia/ dan

asidosis metabolik. ,ari hasil studi kinis kejadian glomeruloneritis akut dapat sembuh sampai 40/ dengan ugsi ginjal normal dalam +0 hari.

:enurut %aughman ("000. 7al.14+) &lomeruloneritis Akut pada bentuk penyakit yang lebih parah/ dapat terjadi sakit kepala/ malaise/ edema asial/ dan nyeri hebat. mumnya terjadi hipertensi ringan sampai berat dan nyeri tekan pada sudut kosto6ertebral (8A).

:enurut Smeltzer ("001/ hlm.1''0) gejala &lomeruloneritis kronik ber6ariasi. %anyak   pasien dengan penyakit yang telah parah memperlihatkan kondisi tanpa gejala sama sekali untuk   beberapa tahun. ondisi mereka seara insidental dijumpai ketika terjadi hipertensi atau  peningkatan kadar %N dan kreatinin serum. ,iagnosis dapat ditegakkan ketika perubahan 6askuler atau perdarahan retina ditemukan selama pemeriksaan mata. @ndikasi pertama penyakit dapat berupa perdarahan hidung/ stroke/ atau kejang yng terjadi seara mendadak. %eberapa  pasien hanya memberitahu bah3a tungkai mereka sedikit bengkak dimalam hari. :ayoritas  pasien pasien juga mengalami gejala umum seperti kehilangan berat dan kekuatan badan/

(16)

 peningkatan iritabilitas/ dan peningkatan berkemih dimalam hari (nokuria)/ sakit kepala/ pusing/ dan gangguan penernaan umumnya terjadi.

Seiring dengan berkembangnya glomeruloneritis kronik/ tanda dan gejala insuisiensi renal dan gagal ginjal kronik dapat terjadi. 2asien tampak sangat kurus/ pigmen kulit tampak kuning keabu-abuan dan terjadi edema perier (dependen) dan periorbital. 9ekanan darah mungkin normal atau naik dengan tajam. 9emuan pada retina menakup hemoragi/ adanya eksudat/ arteriol menyempit dan berliku-liku/ serta papiledema. :embran mukosa puat karena anemia. 2angkal 6ena mengalami distensi akibat airan yang berlebihan.

ardiomegali/ irama galop/ dan tanda gagal jantung kongesti lain dapat terjadi pada &lomeruloneritis kronik. %unyi krekel dapat didengar di paru.

 Neuropati perier disertai hilangnya relek tendon dan perubahan neurosensori munul setelah penyakit &lomeruloneritis kronik. 2asien mengalami konusi dan memperlihatkan rentang penyakit yang menyempit. 9emuan lain menakup perikarditis disertai riksi perikardial dan pulsus paradoksus (perbedaan tekanan darah lebih dari 10 mm7g selama inspirasi dan ekspirasi).

&lomeruloneritis 2rogresi 8epat/ keluhan berhubungan dengan kondisi 6askulitis Ana (antineutrophil ytoplasmi antibodies) seperti lu di tandai dengan malaise/ demam/ arthralgias/ mialgia/ anoreksia/ kehilangan berat badan. Setelah kondisi tersebut/ keluhan yang paling umum adalah sakit perut/ gangguan kulit denganadanya nodul atau ulserasi. etika terdapat keterlibatan saluran pernapasan atas/ pasien mengeluh gejala sinusitis/ batuk/ dan hemoptosis.

2., Pen-egahan

2enegahan &lomeruloneritis Akut menurut %aughman ("000. 7al. 145)/ memberikan jad3al e6aluasi lanjut tentang tekanan darah/ pemeriksaan urinalis untuk protein/ dan  pemeriksaan %N dan kreatinin untuk menentukan apakah penyakit telah tereksaserbasi. :emberitahu dokter bila gejala gagal ginjal terjadi misalnya G kelelahan/ mual/ muntah/  penurunan haluaran urin. Anjurkan untuk mengobati ineksi dengan segera/ serta rujuk ke  pera3at kesehatan komunitas yang di indikasikan untuk pengkajian dan deteksi gejala dini.

(17)

2enegahan &lomeruloneritis ronik menurut %aughman/ ,iane 8 ("000/hal.1444)/ menganjurkan pasien dan keluarga tentang renana pengobatan yang dianjurkan dan resiko ketidakpatuhan terhadap instruksi termasuk penjelasan dan penjad3alan untuk e6aluasi tindak  lanjut tekanan darah urinalisis untuk protein dan ast/ darah terhadap %N dan kreatinin. #ujuk   pada pera3at kesehatan rumah atau pera3at yang bertugas di rumah untuk pengkajian yang seksama atas kemajuan pasien dan penyuuhan berlanjut tentang masalah-masalah yang harus dilaporkan. 2ada pemberi asuhan kepera3atan/ diit yang dianjurkan dan modiikasi airan/ dan  penyluhan tentang obat-obatan. Serta berikan bantuan pada klien dan keluarga serta dukungan

mengenai dialisis dampak jangka panjang.

2. Penatalaksanaan

2enatalaksanaan &lomeruloneritis Akut menurut %aughman ("000/ 7al.145) bertujuan untuk memulihkan ungsi ginjal dan untuk mengobati komplikasi dengan epat. 2emberian antibiotik 2enisilin/ untuk ineksi streptokokus residual/ 2reparat diuretik untuk keseimbangan airan tubuh dan pemberian antihipertensi.

2ertukaran plasma ( plasmaeresis ) dan pengobatan dengan obat-obat steroid dan sitotoksik untuk mengurangi respon inlamasi/ diberikan untuk progresi glomeruloneritis akut. adang diperlukan dialisis. ,an 9irah baring sangat diperlukan/ selama ase akut sampai urine  jernih dan %N/ kreatinin/ dan tekanan darah kembali normal. Nutrisi diberikan berupa ,iit  protein dibatasi pada peningkatan %N/ Natrium dibatasi pada hipertensi/ edema/ dan gagal  jantung kongesti/ arbohidrat untuk energi dan penurunan protein katabolisme/ serta 8airan

yang diberikan sesuai kehilangan airan dan berat badan harianG masukan dan haluaran.

2enatalaksanaan &lomeruloneritis ronik bertujuan menurunkan resiko dari penurunan  progresi ungsi ginjal. 2enatalaksanaan tersebut berupa ,iet rendah natrium dan pembatasan airan. 2rotein dengan nilai biologis yang tinggi ( produk susu/ telur/ daging ) diberikan untuk  mendukung status nutrisi yang baik pada klien. alori yang adekuat juga penting untuk  menyediakan protein bagi pertumbuhan dan perbaikan jaringan. 2emberian antimikroba bila terdapt ineksi traktus urinarius harus ditangani dengan tepat untuk menegah kerusakan renal lebih lanjut. ,iuretik diberikan untuk menurunkan edema dan hipertensi. ,ialisis dimulai dengan mempertimbangkan terapi a3al untuk menjaga agar kondisi isik klien tetap optimal/ menegah

(18)

2enatalaksanaan &lomeruloneritis 2rogresi epat/ dilakukan dengan pemberian terapi kombinasi kortikosteroid dan sikloosamid/ dialysis/ adanya inter6ensi lain/ yang digunakan seara luas dan dengan sukse di Eropa adalah substansi azathioprine untuk sikloosamid setelah  periode induksi $ bulan. Azathioprine diberikan sebesar "mg=kg seara oral dalam dosis tunggal

harian. 7al ini berlangsung selama +-1" bulan. 2emberian :ethotreate telah menggantikan sikloosamid dalam pengobatan a3al granulomatosis Degener untuk penyakit ringan dan telah digunakan untuk pera3atan setelah terapi induksi a3al dengan sikloosamid pada penyakit yang lebih berat. ,an 2lasmapheresis dapat menjadi tambahan yang bermanaat untuk terapi bagi  pasien yang datang dengan gagal gijla berat (serum kreatinin H+mg=d>).

BAB III PENUTUP

(19)

).1 &es"m'ulan

2embentukan urin dimulai dengan iltrasi sejumlah besar airan melalui kapiler  glomerulus ke dalam kapsula %o3man. apiler glomerulus juga relati6e impermeable terhadap  protein/ sehingga airan hasil iltrasi disebut dengan iltrate glomerulus pada dasarnya bersiat  bebas protein dan tidak mengandung elemen seluler/ termasuk sel darah merah. alsium dan asam lemak tidak diiltrasi seara bebas karena zat tersebut sebag ian terikat pada protein plasma.

).2 aran

,iharapkan kepada mahasis3a/ khususnya mahasis3a kepera3atan agar dapat mengerti/ memahami dan dapat menjelaskan tentang anatomi dan isiologi neron. Selain itu/ mahasis3a  juga diharapkan lebih banyak menggali kembali inormasi tentang hal yang terkait dengan itu

untuk mengetahui dan memperoleh inormasi yang lebih dalam lagi.

DA$TAR PUTA&A

8hang/ Esther."010.2atoisiologi Aplikasi 2ada 2raktik epera3atan.?akarta;E&8 8otran/ #obbins. "00.,asar patologis penyakit. ?akarta;Eg

9ambayong/ ?an. "000.2atoisiologi untuk kepera3atan. ?akarta;E&8 2rie/ Syl6ia Anderson.144*.2atoisiologi.?akarta;E&8

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Perilaku Bullying dengan Motivasi Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Prof. Hanafiah, SM,

Dari tabel 11 di atas, rata-rata contract amortization rate Tottenham Hotspurs adalah yang paling besar, diikuti Everton dan yang terkecil adalah Arsenal, ini berarti rata-rata dari

Pendapat ini menunjukkan bahwa pada Sistem Temu Kembali Informasi terkandung sejumlah kegiatan yang meliputi proses penyimpanan, penyediaan representasi,

Baladewa: bergerak mundur dalam posisinya yang sedang duduk bersimpuh Setyaki: masih dalam posisi duduk tidak bergerak dengan sikap tangan angapurancang... Gathotkaca: masih

Akan tetapi pada tanggal 27 Januari 1999 Menteri Luar Negeri Ali Alatas mengumumkan keputusan dalam Sidang Kabinet Paripurna bidang Politik dan Keamanan mengenai

• Pelaksana evaluasi kegiatan onientasi tenaga dokter, fisioterapis, dan perawat yang be kerja di Unit Rehabilitasi Medik oleh Kepala Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit

A. JENIS, TUJUAN, FUNGSI, DAN MANFAAT PAMERAN Menurut Myers, B. (1985) dalam bukunya “How To Look At Art”, tertulis bahwa Pameran merupakan satu aktiviti yang melibatkan satu ruang, biasanya galeri atau dewan dan mempamerkan hasil karya seni seperti lukisan, catan, cetakan, arca, ukiran, gambar foto dan karya yang

Inti di#uat terpisah dengan ceta(an dan dira(it pada saat ceta(an a(an diguna(an... elanjutna diperlu(a penentuan (eadaan%(eadaan penuangan seperti te&#34;peratur penuangan