POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
2. Sampel
3. Peneli<an menggunakan sampel dan populasi
4. Kriteria sampel yang baik dalam peneli<an
5. Per<mbangan dalam menentukan ukuran
sampel
6. Ukuran sampel
7. Sumber kesalahan sampel
8. Tahap-‐tahap dalam pemilihan sampel
Menurut Sugiyono, Populasi merupakan generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteris<k tertentu yang ditetapkan oleh peneli< untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dapat dibedakan menjadi :
1. Populasi Sampling
2. Populasi Sasaran
Misalkan : Peneli< mengambil rumah tangga sebagai sampel,
sedangkan yang diteli< merupakan anggota rumah
tangga yang bekerja sebagai petani.
Dalam hal ini, seluruh rumah tangga dalam wilayah peneli<an adalah
populasi sampling.
Sedangkan seluruh petani dalam wilayah peneli<an
merupakan populasi sasaran. Populasi sasaran Populasi sampling
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteris<k yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Jika populasi besar, dan peneli< <dak mungkin memplajari
semua yang ada pada populasi. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneli< dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Sehingga yang dipelajari dari sampel tersebut,
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi dan untuk hal tersebut,
sampel yang diambil dari populasi harus benar-‐benar representa<ve
( mewakili). Pengambilan sampel berar< mengambil sebagian dari populasi
untuk menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. (Sugiyono, 2007 :
73)
Sekaran, 2000, Davis dan Cosenza, 1993, Zikmud, 2000 menyebutkan
beberapa alasan utama penggunaan sampel dalam peneli<an sebagai berikut
:
1. Kendala Sumber Daya
2. Ketepatan
Peneli<an yang bekerja dengan sampel, berar< bahwa hanya mengambil sebagian saja dari anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel dan selanjutnya
berdasarkan analisis sampel dibuat generalisasi.
Peneli<an yang bekerja dengan Sensus (populasi), <dak perlu menghadapi persoalan generalisasi. Peneli< akan terhindar dari sampling karena jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah
Beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa peneliti melakukan penelitian sampel dibandingkan sensus (populasi) sebagai berikut :
Jika jumlah elemen populasinya terlalu banyak, peneliti tidak akan mungkin mengumpulkan seluruhnya karena butuh tenaga dan biaya yang relative mahal
Kualitas data yang dihasilkan oleh penelitian sampel seringkali lebih baik dibandingkan dengan hasil sensus.
PROF. DR. I KETUT RAHYUDA, SE, MSI
1.
2.
presisi
cara
menentukan
taksiran
MUDRAJAD KUNCORO, Ph.D
1. Sampel yang baik memungkinkan
p
D
ea
np
ea
lit
<m
une
tn
ug
kha
msi
elk
na
gn
ambg
ia
lm
kb
ea
pr
ua
tun
sany
D
aa
np
ga
dt
ikehem
nde
an
ke
intukan
probabilitas dari se<ap unit analisis
s
ui
nm
tup
ka
mng
ea
lin
pu<b
sa
ak
mu
peldari
3. Sampel yang baik memungkinkan
m
se
eb
laa
kn
uy
ka
ak
n sm
enu
sn
ug
skin dengan biaya
serendah – rendahnya
peneli< menghitung derajat kepercayaan
yang diterapkan dalam es<masi populasi
yang disusun dari sampel sta<s<ka.
Prof. Dr. Jogiyanto Hartono, M.B.A.,
Ak
1.
Ak
yy
u
aa
nr
n
a
gg
t
d
ba
ep
ra
ht
ud
bui
p
ne
gr
ac
naya
dd
ena
gr
ai
nselu
br
eu
sh
aranSa
sp
m
ao
mp
p
pu
e
ll
la
es
y
i
a
uy
nn
a
tn
g
ug
ka
d
k
i
mt
u
e
er
l
ma
i
<
t
pea
rd
ola
el
hah
jawaban 2s
.a
Sm
amp
pe
el
ly
ya
an
ng
gt
bi
ad
ikak
mb
ei
na
gs
iden<fikasikan2. Pr
d
e
e
s
n
i
g
s
a
i
n
Sa
y
m
an
p
g
e
d
l
ip
y
e
a
r
n
o
g
le
m
h
empunyai presisi
3
(
.
p
pr
S
e
ee
nc
d
ei
e
ls
ir
ti
ih
o
a
n
n
)
ma
y
ea
nn
ghg
h
iti
t
un
i
ng
n
gg
g
a
gi
aa
kud
m
ra
au
sla
id
h
ah
danya
d
pn
eil
g
na
gk
m
ars
a
ue
n
hm
ak
(p
a
mn
u
isn
ay
lna
yi
ake
kes
sa
al
laa
hh
aa
n)n
dalam4
p
.
e
pD
n
ea
mg
p
a
a
ilm
hat
ib
nm
il
e
a
m
n
sab
ms
e
a
pm
r
i
ek
la
p
n
e
dl
ak
y
re
ia
pt
ae
n
dr
g
a
anga
hn
arusMenghindari bias hanya di perusahaan – perusahaan yang bertahan
Menghind ari bias di
seleksi sampel Pemilihan sampel berdasarkan proksi yang tepat
Menurut Mantra (2003) dalam rahyuda (2004 : 43) ada 4 (empat) faktor yang harus
diper<mbangkan dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu peneli<an :
1 Derajat keseragaman (degree of
homogeneity
Makin seragam populasi itu, makin kecil sampel yang dapat diambil. Apabila populasi seragam sempurna, maka satu elementer saja dari seluruh
diteli<
2 Presisi yang dikehendaki
dalam peneli<an
Secara kuan<ta<f presisi diukur dari standar error. Makin kecil kesalahan baku, makin besar <ngkat presisinya
3 pRoepnuclaansiaitaunsaulidsiash cukup representa<ve untuk
Rencana analisis data dengan teknik analisis tertentu sangat
menentukan besarnya sampel yang harus diambil. Teknik analisis
dengan table silang dan analisis lanjutan dengan Chi – Square misalnya mensyaratkan pen<ngnya sampel minimal yang tersedia dalam se<ap sel dan table silang
4 Tergantung pada ketersediaan
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil peneli<an itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlh populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah sampel mendeka< populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel
Rumus menghitung
besaran sampel
KETERANGAN :
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Jumlah populasi
d = Nilai presisi (ditentukan dalam
contoh ini sebesar 90% atau α = 0,1)
KETERANGAN :
dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%,
5%, 10%
P = Q = 0,5.
d = 0,05.
s = jumlah sampel
Rumus menghitung
Contoh Menentukan
Besaran Sampel
Dengan demikian, maka dari jumlah populasi
4.540 diperoleh ukuran sampel sebesar 97,84
Misalnya populasi berjumlah 200. Bila dikehendaki
kepercayaan sampel terhadap
populasi 95% atau <ngkat kesalahan 5%, maka jumlah
sampel yang diambil 0,58x200x1,195) = 19,12
orang. (Tarik dari angka 200 melewa< taraf kesalahan 5%,
maka akan ditemukan <<k di atas angka 60. Ti<k itu kurang
lebih 58, untuk kesalahan 5% berar< taraf kepercayaan 95%,
sehingga faktor pengalinya = 1,195).
Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982 : 253) memberikan saran-‐ saran tentang ukuran sampel untuk peneli<an seper< berikut ini.
1
4
3
2
Ukuran sampel yang layak dalam peneli<an adalah antara 30 sampai dengan 500.
Bila sampel dibagi dalam kategori
(misalnya: pria-‐wanita, pegawai negeri-‐ swasta dan lain-‐lain) maka jumlah anggota sampel se<ap kategori minimal 30.
Untuk peneli<an eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-‐masing antara 10 s/d 20.
Bila dalam peneli<an akan melakukan analisis dengan mul<variate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteli<.
Dalam prakteknya <dak semua sampel sama persis dengan perhitungan sensusnya. Kesalahan sampel yang sering terjadi adalah (Zikmund, 2000: 344) :
1 Sampling frame error 2 Random sampling error
(sampling error)
sampel yang dipilih.
kesalahan yang terjadi bila elemen sampel Kesalahan akibat adanya perbedaan
tertentu <dak diperhitu3ngkan, atNaounbrielasponse erroarntara hasil sampel dan hasil sensus
seluruh populasi <dak diwakili secara tepat yang dilakukan dengan prosedur yang oleh kerangka sampeKle. salahan akibat perbedaan sstaam<sat.ikKeasnatlaarhaan juga dapat muncul
survei yang hanya memasukkaknarmeneraefkluakytaunagsi sta<s<k yang terjadi merespon dan juga mereka yaknagregangaavla(triiadsaikp) eluang dalam elemen
Kesalahan atau penyimpangan juga dapat di<mbulkan oleh beberapa hal yaitu : Penyimpangan karena kesalahan perencanaan, seper< <dak tepatnya pemakaian definisi, kriteria, satuan-‐satuan ukuran dan lainnya.
Penyimpangan karena penggan<an sampel.
Penyimpangan karena salah tafsir responden.
Penyimpangan karena responden sengaja salah menjawab.
Penyimpangan karena kesalahan dalam pengelolaan data dan penerbitnya.
Kesalahan sampel dapat diperkecil dengan pemakaian metode pengambilan sampel yang tepat,
sedangkan kesalahan yang bukan karena pemakaian sampel dapat diperkecil dengan perencanaan dan pelaksanaan yang diteli< dari peneli<an bersangkutan (Rahyuda et al 2004 : 46).
Kuncoro (2009 : 122) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi peneli<an. Agar informasi yang diperoleh dari sampel
benar-‐benar mewakili populasi, sampel tersebut harus mewakili karakteris<k populasi, diperlukan metode pemilihan sampel yang tepat. Tahap-‐tahap pemilihan sampel melipu<
(Davis & Cosenza, 1993: 220-‐223; Zikmund: 342 -‐347) :
Penentuan Populasi
1
Penentuan Unit Pemilihan Sampel
2
Penentuan Kerangka Pemilihan
Sampel
3
Penentuan Desain Sampel
4
Penentuan Jumlah Sampel
5
Pemilihan Sampel